• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i SD kelas 4 dikelurahan Cirendeu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i SD kelas 4 dikelurahan Cirendeu"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

SEHAT PADA SISWA-SISWI KELAS IV SD

KELURAHAN CIRENDEU

Laporan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

LUTHFAH AINI

NIM: 106103003450

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI MAKANAN

SEHAT PADA SISWA-SISWI KELAS IV SD

KELURAHAN CIRENDEU

Laporan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

LUTHFAH AINI

NIM: 106103003450

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

ii Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 November 2009

materai

(4)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI MAKANAN SEHAT PADA SISWA-SISWI KELAS IV SD KELURAHAN CIRENDEU

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh : Luthfah Aini NIM: 106103003450

Pembimbing

drg. Laifa Annisa H, PhD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(5)

iv

Laporan Penelitian berjudul TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI MAKANAN SEHAT PADA SISWA-SISWI KELAS IV SD KELURAHAN CIRENDEU yang diajukan oleh Luthfah Aini (NIM: 106103003450), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 6 November 2009 dan sudah diperbaiki sesuai dengan masukan dan saran anggota penguji. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 6 November 2009

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang Pembimbing Penguji

dr. Nurul Hiedayati, PhD drg. Laifa Annisa H, PhD Prof. DR. dr. Sardjana, Sp.OG (K), S.H

PIMPINAN FAKULTAS

(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh; Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Terimakasih tidak lupa terucap kepada pihak-pihak yang telah membantu

dan berjasa baik secara batiniah maupun secara rohaniah kepada Penulis hingga

terselesaikan skripsi ini. Terimakasih Penulis haturkan kepada:

1. Allah SWT atas izin dan kuasa Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan

penelitian ini.

2. Prof. DR. dr. MK Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. DR. dr. Syarief Hasan Lutfie Sp.RM selaku Ketua Jurusan Pendidikan

dokter (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. drg. Laifa Annisa H, Ph.D selaku pembimbing yang selalu membantu di

tengah kesibukannya telah meluangkan waktu untuk memberikan

pengarahan serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Prof. DR. dr. Sardjana, Sp.OG (K), S.H selaku penguji dan memberi

bimbingan intensif kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan

lebih baik lagi.

6. Segenap Bapak/Ibu dosen FKIK yang telah memberikan ilmu yang tak

ternilai hingga Penulis mendapatkan ilmu pendidikan dokter FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua Orang tua penulis, ayahanda Muhadi dan ibunda Ismayanti sebagai

pembimbing utama dan penasihat, yang telah membesarkan dan mendidik

penulis sejak kecil hingga dewasa. Serta, ketiga saudaraku,adik Fuzi

(7)

vi

8. Teman-teman riset (Alida Rosmalina, Fitriyani, Irwienny tria,

Labiqatullubabah) dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Tiada gading yang tak retak. Kritik dan saran selalu terbuka demi tercapainya

skripsi yang lebih baik lagi untuk ke depannya. Harapan Penulis, semoga setitik

tanda yang tergores dalam kertas ini mendatangkan manfaat bagi penulis dan

setiap orang yang membacanya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi

wabarakatuh.

Jakarta, 6 November 2009

(8)

vii ABSTRAK

Luthfah Aini. Pendidikan Dokter. Tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i SD kelas 4 dikelurahan Cirendeu. 2009.

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, diperkirakan jumlah penderita gizi buruk pada balita adalah 1.520.000 anak dan penderita gizi kurang adalah 4.940.000 anak. Dalam hal memenuhi kebutuhan gizi anak dipengaruhi banyak faktor, dan edukasi dini mengenai makanan sehat juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan mengenai kesehatan bagi anak serta dapat pula menentukan sikap selanjutnya yang akan dijalani oleh anak tersebut. Berdasarkan identifikasi masalah diatas akan dilakukan penelitian yang mengarah pada tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i SD kelas 4 kelurahan Cirendeu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain cross sectional. Dengan responden siswa/i kelas 4 SD dikelurahan Cirendeu. Responden diminta utuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan makanan sehat. Dari 80 responden didapatkan tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i kelas 4 SD dikelurahan Cirendeu adalah 63,8% memiliki pengetahuan tinggi; 33,8% memiliki pengetahuan sedang; dan 2,5% memiliki pengetahuan rendah. Kesimpulan yang didapat adalah tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i SD kelas 4 dikelurahan Cirendeu adalah baik, yaitu dengan 63,8% siswa/i memiliki pengetahuan tinggi. Kata kunci: Pengetahuan, makanan sehat, siswa-siswi

(9)

viii

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.3.Tujuan Penelitian ... 1.3.1 Tujuan Umum ... 1.3.2 Tujuan Khusus ... 2

BAB III. METODE PENELITIAN ... 22

3.1. Desain Penelitian ... 22

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 22

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 22

3.4.Metode Penetuan Sampel dan Besar Sampel... 22

3.5.Izin Penelitian………... 3.6.Alur Penelitian... 3.7.Pengelolahan Analisa dan Penyajian Data………... 23 24 24 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

(10)

ix

DAFTAR TABEL

(11)

x

Halaman

Gambar 2.1. Skema Kerangka Konsep………... 20

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitia…………..………...……...…... 24

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia……….. 26

Gambar 4.2.Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin……… 26

Gambar 4.3 pekerjaan ayah... 28

Gambar 4.4 Frekuensi jumlah benar……… 30

Gambar 4.5 Pertanyaan 1 (definisi pola makanan sehat)... 31

Gambar 4.6 Pertanyaan 2 (definisi gizi seimbang)... 31

Gambar 4.7 Pertanyaan 3 (kriteria makanan gizi seimbang)... 32

Gambar 4.8 Pertanyaan 4 (komposisi 4 sehat 5 sempurna)... 32

Gambar 4.9 Pertanyaan 5 (sumber makanan mengandung karbohidrat)... 33

Gambar 4.10 Pertanyaan 6 (sumber vitamin C)... 33

Gambar 4.11 Pertanyaan 7 (sumber vitamin A)... 34

Gambar 4.12 Pertanyaan 8 (sumber makanan mengandung protein)... 34

Gambar 4.13 Pertanyaan 9 (komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna)... 35

Gambar 4.14 pertanyaan 10 (sumber makanan mengandung protein)... 35

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Kuesioner………... 41

Lampiran 2 Data Statistik ………...……...…... 44

Lampiran 3 Dokumentasi... 45

(13)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemberitaan di media menyebutkan semakin banyaknya penyakit yang

menyerang anak-anak di Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa kesehatan anak

merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Tingkat kesehatan anak

Indonesia yang semakin menurun berkaitan dengan tingkat pengetahuan

kesehatan yang kurang. Dalam hal ini yang berperan dalam pengetahuan

kesehatan anak tidak hanya orang tua saja tetapi juga pihak lainnya dan salah

satunya adalah sekolah. Selain itu, faktor orang tua yang mungkin berperan

antara lain status ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua. Peran sekolah dalam

pendidikan kesehatan pada anak selain dalam proses pembelajaran yang formal,

juga disertai dengan penerapan sikap dan perilaku kesehatan pada anak-anak.

Meskipun kesehatan selalu menjadi topik utama di Indonesia, seperti yang

ditunjukkan selama 25 tahun pertama rencana pembangunan. Namun masih

banyak kendala-kendala yang di hadapi, sehingga tetap munculnya kasus-kasus

lama ataupun baru di bidang kesehatan dan dalam hal inilah perlu di tangani lebih

mendalam mengenai hal-hal penyulitnya1.

Di Indonesia, terlihat beberapa masalah kesehatan salah satunya adalah

masalah gizi. Menurut data Direktorat gizi tahun 2001, pengkajian Survey

Sosioekonomi Nasional pada tahun 1989, prevalensi gizi kurang pada balita

adalah 37.5% menurun menjadi 24,7% tahun 2000. Walaupun terjadi penurunan

prevalensi gizi kurang, yang menjadi pusat perhatian adalah penderita gizi buruk

pada anak balita, yang terlihat tidak ada penurunan semenjak tahun 1989. Pada

tahun 1989, prevalensi gizi buruk anak balita adalah 6.3%. Prevalensi ini

meningkat menjadi 11,56% pada tahun 1995 dan menurun menjadi 7,53% pada

tahun 2000. Berdasarkan hasil sementara sensus penduduk 2000, maka

diperkirakan jumlah penderita gizi buruk pada balita adalah 1.520.000 dan

penderita gizi kurang adalah 4.940.000 anak. Hal ini dapat terjadi karena

beberapa faktor yang telah di tuliskan sebelumnya, dan salah satu hal yang paling

(14)

2

Pengetahuan mengenai makanan sehat sangat diperlukan agar anak dapat

mengetahui kebutuhan gizinya. Dalam hal memenuhi kebutuhan gizi dipengaruhi

banyak faktor, salah satunya adalah edukasi dini mengenai makanan sehat yang

berpengaruh untuk menentukan sikap dan prilaku dalam memenuhi kebutuhan

gizi tersebut.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas akan dilakukan penelitian untuk

mengetahui tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada anak SD kelas 4

Kelurahan Cirendeu. Mengacu pada uraian diatas, perumusan judul pada penelitian ini adalah “Tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i kelas 4 SD Kelurahan Cirendeu”.

1.2. Rumusan Masalah

Menurut Prof. Sukijo, pengetahuan dapat di pengaruhi oleh faktor

lingkungan. Peran dari orang tua, guru dan orang-orang sekitar akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan anak tersebut, selain itu hal tersebut juga akan

berperan terhadap sikap dan juga perilakunya. Dikarenakan belum adanya

penelitian yang menyebutkan mengenai tingkat pengetahuan siswa/i SD di

Kelurahan Cirendeu, maka akan dilakukan penelitian mengenai tingkat

pengetahuan siswa/i SD kelas 4 di Kelurahan Cirendeu. Dengan perumusan

masalah sebagai berikut: Bagaimana tingkat pengetahuan tentang makanan sehat

pada siswa/i kelas 4 SD di kelurahan Cireundeu?

1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i

SD kelas 4 di Kelurahan Cirendeu.

1.3.2. Tujuan khusus

1) Mengidentifikasi hal yang berperan pada tingkat pengetahuan

mengenai makanan sehat.

2) Mengetahui pola distribusi siswa/i SD kelas 4 di Kelurahan

(15)

3) Mengetahui tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat berupa

definisi, sumber makanan, dan komposisi makanan sehat.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah :

a. Bagi Fakultas FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1) Media pembelajaran dalam melakukan suatu penelitian.

2) Dapat dijadikan dasar untuk lebih meningkatkan pengetahuan

mengenai makanan sehat.

3) Dapat dijadikan dasar untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan anak mengenai makanan sehat.

b. Bagi isntitusi sekolah

1) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan

menambah wawasan mengenai pengetahuan tentang makanan

sehat pada anak.

2) Dapat dijadikan gambaran mengenai tingkat pengetahuan

mengenai makanan sehat pada siswa/i di Kelurahan Cirendeu.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan menambah

wawasan pengetahuan bagi para pembaca, dan juga dengan penelitian ini

(16)

4 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan dan Perilaku

Definisi sehat menurut WHO adalah suatu keadaan sejahtera sempurna

dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit

dan kelemahan dirasa tidak sesuai atau tidak lengkap lagi2. Terdapat faktor-faktor yang berpengaruh pada status kesehatan individu atau masyarakat, yang terdiri

dari faktor sosial ekonomi (dimensi sosial-ekonomi yang terkait dengan perilaku

kelompok masyarakat), faktor keturunan, faktor lingkungan, gangguan nutrisi dan

perubahan gaya hidup. Semua faktor tersebut berpengaruh pada status kesehatan

individu atau masyarakat3.

Dari beberapa faktor di atas, yang mempengaruhi status kesehatan salah

satunya adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan sangat berperan dalam

proses pembelajaran mengenai kesehatan, karena dari pembelajaran tersebut anak

akan lebih mudah mengerti dan menanamkan kesadaran mengenai kesehatan

tersebut4,11. Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran ini adalah: 1. Faktor manusia

Faktor ini bisa di pengaruhi oleh pendidik maupun peserta didik4. Hal yang berperan disini adalah:

a. Kematangan

Yang termasuk faktor kematangan ialah kematangan fisik, psikis, dan

sosial4.

b. Pengetahuan yang diperoleh sebelumnya

Sejauh mana pengetahuan yang diperoleh baik oleh pendidik maupun

peserta didik sangat berpengaruh pada proses belajar-mengajar. Tentu

akan lebih berhasil, jika pendidik maupun peserta didik telah banyak

memperoleh pengetahuan yang sering dipelajari4. c. Motivasi

Jika pendidik dan peserta didik sama-sama memiliki motivasi yang

tinggi terhadap materi yang sedang dipelajari, tentu hasilnya lebih baik

(17)

2. Faktor beban tugas dan materi pendidikan kesehatan

a. Bentuk beban tugas

Beban tugas untuk mengubah perilaku yang memerlukan ketrampilan

otot4.

b. Banyaknya materi tugas

Bila beban tugas banyak dan kompleks tentu akan lebih berat daripada

materi pembelajaran yang hanya sedikit dan sederhana4. c. Materi yang jelas agar proses belajar mengajar baik.

d. Lingkungan masyarakat yang menentang tugas pendidikan.

3. Cara pelaksanaan

a. Fasilitas dan sumber

b. Rutinitas

c. Minat dan motivasi

d. Persiapan mental

4. Feed back atau umpan balik

Hal ini cukup penting untuk dilaksanakan karena ia dapat memperbaiki

kesalahannya. Feed back dapat dilakukan dengan pemberian hadiah dan hukuman

agar dapat meningkatkan cara belajarnya4.

2.2. Tahapan Tumbuh Kembang

Masa postnatal terdiri dari beberapa periode :

1. Masa neonatal (0-28 hari)

Terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah,

mulai berfungsinya anggota tubuh lain.

2. Masa bayi, dibagi menjadi 2 bagian :

a. Masa bayi dini (1-12 bulan)

Pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara

continue terutama meningkatnya fungsi sistem saraf6. b. Masa bayi akhir (1-2 tahun)

Kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam

(18)

6

Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan

dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan

proses berfikir6.

4. Masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki-laki : 8-12

tahun)

Usia anak sekolah atau masa prapubertas yaitu terjadi pada wanita umur 6

sampai 10 tahun, dan laki-laki umur 8 sampai 12 tahun. Meningkatnya rasa

tanggung jawab terhadap tugas sekolah dan tugas di rumah akan lebih terlihat

pada anak usia ini. Perkembangan motorik halus dan kasar semakin menuju ke

arah kemajuan. Oleh karena itu anak lebih dapat diajarkan mengenai

pengetahuan mengenai kesehatan dan dapat memiliki rasa tanggung jawab

untuk dirinya sendiri dalam hal menjaga kebersihan badan dan kebutuhan untuk

memenuhi kesehatan tubuhnya. Dalam hal ini orang tua memegang perananan

di dalam menerapkan disiplin dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut6. Perkembangan fisik secara umum menjadi lebih lambat, namun kekuatan dan

ketrampilan athletis lebih meningkat dan sering terjadi penyakit pada saluran

pernapasan, akan tetapi secara umum tingkat kesehatannya lebih baik

dibandingkan periode umur lain. Perkembangan kognitifnya meliputi

egosentrisme menghilang sehingga anak mulai berpikir logis namun konkrit,

meningkatnya kemampuan daya ingat dan ketrampilan berbahasa, dan

keunggulan kognitif memungkinkan anak mendapatkan keuntungan dari sekolah

formal. Perkembangan psikososial meliputi konsep diri menjadi lebih kompleks

dan memengaruhi kepercayaan diri, pengaturan bersama/koregulasi

merefleksikan perubahan gradual dalam kontrol dari orang tua kepada anak dan

teman sebaya menjadi sesuatu yang penting6.

5. Masa adolesensi atau masa remaja (wanita :10-18 tahun, laki-laki :12-20

tahun)

Anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi dibandingkan

anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dari periode anak ke dewasa. Pada

masa ini terjadi percepatan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang

(19)

pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnya

tanda-tanda kelamin sekunder6.

2.3. Pengetahuan

Setelah dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan anak, prospektif

Piaget mengenai pemahaman anak mengenai penyakit dan kesehatan berkaitan

erat dengan perkembangan kognitif. Ketika perkembangan tersebut mencapai

tingkat kematangan, penjelasan mereka tentang penyakit akan berbeda. Sebelum

masa kanak-kanak pertengahan, anak-anak egosentris; mereka cenderung percaya

bahwa penyakit secara ajaib dihasilkan oleh tindakan manusia seringkali

merupakan tindakan mereka sendiri. Ketika anak-anak mendekati masa remaja,

mereka melihat ada berbagai sebab penyakit, kontak dengan kuman tidak harus

menjadi sakit, dan orang-orang dapat melakukan banyak hal untuk menjaga diri

mereka tetap sehat. Namun, Sigelman,at all. pada tahun 1996 mencoba untuk

mengganti teori tersebut. Para pengembang program ini berkesimpulan bahwa apa

yang kurang dalam diri anak kecil adalah pengetahuan tentang penyakit tersebut,

bukan kemampuan untuk memikirkan. Kesuksesan program ini berlawanan

dengan piaget menunjukkan bahwa anak kecil dapat menyerap konsep ilmiah

yang kompleks apabila pengajarannya disesuaikan dengan level pemahaman

mereka9.

Dari penjabaran teori-teori tersebut, semua ini berhubungan dengan

pemahaman anak mengenai sesuatu, seberapa besar anak memiliki pengetahuan

dan pada akhirnya akan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan

sehari-hari yang dapat disebut sebagai sikap dan perilaku9.

Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme

(makhluk hidup yang bersangkutan). Perilaku adalah totalitas penghayatan dan

aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama antara berbagai faktor internal

maupun eksternal. Menurut Bloom, seperti dikutip Notoatmodjo (2003),

membagi perilaku itu didalam 3 domain (ranah/kawasan), meskipun

kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian

kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan, yaitu

(20)

8

dari ranah kognitif (kognitif domain), ranah afektif (affectife domain), dan ranah

psikomotor (psicomotor domain). Dalam perkembangan selanjutnya oleh para

ahli pendidikan dan untuk kepentingan pengukuran hasil, ketiga domain itu diukur

dari pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan praktik atau tindakan

(practice)8.

Menurut Notoatmojo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dari pengalaman dan

penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

bermakna daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan7,13.

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan:

1. Tahu (Know), diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu

materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkat

pengetahuan ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,

tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah8.

2. Memahami (Comprehension), yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar8.

3. Aplikasi (application), diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya8.

4. Analisis (analysis), adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain8.

5. Sintesis (synthesis), menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru. Dengan

kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

(21)

6. Evaluasi (evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi/objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria yang telah ada8.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian

atau responden8.

2.4. Gizi Pada Anak Masa Sekolah

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah gizi pada anak masa sekolah,

mulai dari pengetahuan hingga pengaplikasian dikehidupan sehari-hari. Pada

umur ini aktifitas anak lebih banyak, baik disekolah maupun diluar sekolah,

sehingga anak perlu energi lebih banyak. Pertumbuhan anak lambat tetapi pasti,

sesuai dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi anak. Pada masa ini gigi

susu diganti oleh gigi tetap, sehingga anak harus lebih baik lagi dalam merawat

giginya. Sebaliknya anak diberikan makan pagi sebelum ke sekolah, agar anak

dapat berkonsentrasi pada pelajaran dengan baik dan berprestasi. Puasa singkat

menyebabkan stress lebih berat pada anak-anak daripada dewasa, sebab otak anak

merupakan tempat penyimpanan glikogen. Disamping itu sistem otot pada anak

hanya sedikit, mengakibatkan terbatasnya persediaan asam amino untuk

glikoneogenesis6.

Makanan kecil sangat digemari pada umur ini, seperti berbagai macam roti

dan minuman ringan. Dengan bertambahnya umur anak, makin beragam makanan

kecil yang dikonsumsi karena mereka punya uang saku sendiri. Untuk

mengimbanginya, maka tugas orang tua adalah menyediakan makanan ringan

yang bergizi dirumah dan disekolah diberikan pendidikan gizi oleh guru12,13.

2.4.1. Definisi makanan sehat

Makanan sehat adalah pengkonsumsian makanan secara seimbang. Hal ini

dapat diartikan bahwa makanan yang harus kita konsumsi adalah berasal dari

(22)

10

Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan

makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, yaitu apa yang kita

beli, kita masak dan kita sajikan dalam bentuk hidangan5. Nutrisi yang biasa

2.4.2. Kebutuhan gizi berkaitan dengan proses tubuh

Konsumsi makanan sehari-hari sebaiknya memberikan semua gizi yang

telah dibutuhkan untuk memenuhi fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila

makanan tidak dipilih dengan baik, maka tubuh akan mengalami kekurangan

zat-zat gizi esensial tertentu10. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didapat dari makanan (tabel 2.1)

Tabel 2.1 Zat-zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh

Karbohidrat Glukosa

Serat

Lemak (lipid)

Asam linoleat(omega-6)

Asam linolenat

(omega-3)

(23)

Protein

Sumber : Zat-zat gizi esensial, Depkes, 1979

1. Karbohidrat

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena marupakan

sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.

Semua karbohidrat bersal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis,

klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat

dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Disamping

itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas udara10.

6 CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 ↗

Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang

mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-se guna penyediaan

energi. Sebagian dari gula sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan

membentuk polisakarida. Ada 2 jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan yaitu pati

dan non-pati. Pati adalah bentuk simpanan karbihidrat berupa polimer glukosa

yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C

nomor 1 pada molekul glukosa dengan melepas 1 mol air). Polisakarida non-pati Sinar matahari

klorofil

(24)

12

membentuk struktur dinding sel yang tidak larut dalam air. Struktur polisakarida

non-pati mirip pati, tapi tidak mengandung ikatan glikosidik. Serelia, seperti

beras, gandum dan jagung serta umbi-umbian merupakan sumber pati utama.

Polisarida non-pati merupakan komponen utama serat makanan10.

Di Negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80 % energi makanan

berasal dari karbohidrat. Menurut neraca bahan makanan 1990 yang dikeuarkan

oleh Biro pusat statistik, di Indonesia energi berasal karbohidrat merupakan 72%

jumlah energi rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di Negara-negara

maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu

rata-rata 50%. Nilai energi karbohidrat adalah 4 kkal pergram10. a) Sususnan kimia

Semua jenis karbohidrat terdirir atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),

dan oksigen (O). Perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada umumnya

adalah 2:1 seperi halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat.

Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn . Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon) dan polimernya

memegang peranan penting dalam ilmu gizi10.

b) Sumber

Sumber karnohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian,

kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun,

mie, roti, tepung, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah

tidak banyak mengandung karbohidrat. Namun, sayur umbi-umbian, seperti

wortel dan bit serta sayur kacang-kacangan relatif mengandung banyak

karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti

daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat.

Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di

Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu. Kandungan

(25)

Tabel 2.2 nilai karbohidrat berbagai bahan makanan (gram/100 gram)

Bahan makanan Nilai KH Bahan makanan Nilai KH

Gula pasir 94,0 Kacang tanah 23,6

Gula kelapa 76,0 Tempe 12,7

Jelli 64,5 Tahu 1,6

Pati (maizena) 87,6 Pisang ambon 25,8

Bihun 82,0 Apel 14,9

Makaroni 78,7 Mangga 11,9

Beras setengah giling 78,3 Papaya 12,2

Jagung kuning 73,7 Daun singkong 13,0

Kerupuk udang dengan

pati

68,2 Wortel 9,3

Mie kering 50,0 Bayam 6,5

Roti putih 50,0 Kangkung 5,4

Singkong 34,7 Tomat 4,2

Ubi jalar merah 27,9 Hati sapi 6,0

Kentang 19,2 Telur bebek 0,8

kacang ijo 62,9 Telur ayam 0,7

Kacang merah 59,5 Susu sapi 4,3

Kacang kedelai 34,8 Susu kental manis 55,0

(26)

14

c) Fungsi

(1) Sumber energi

Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi dalam tubuh.

Sebagian karbohidrat didalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai

glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen

dalam jaringan hati dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian

disimpan sebagai cadangan energi didalam jaringan lemak10. (2) Pemberi rasa manis pada makanan

Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida

dan disakarida. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, untuk tingkat

kemanisan fruktosa adalah 1.7, glukosa 0.7, maltosa 0.4, dan laktosa 0.210. (3) Penghemat protein

Bila kebutuhan karbohidrat tidak mencukupi, maka protein yang akan

digunakan sebagai pengganti untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan

mengabaikan fungsinya sebagai zat pembangun. Namun, jika kebutuhan

karbohidrat tercukupi, maka protein hanya akan digunakan sebagai zat

pembangun10.

(4) Pengatur metabolisme lemak

Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna,

sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton

dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan

dikeluarkan melalui urin dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini

dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan dehidrasi. Ph cairan tubuh

menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat

merugikan tubuh. Dibutuhkan antara 50-100 gram karbohidrat sehari utnuk

mencegah ketosis10.

(5) Membantu pengeluaran feses

Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik

usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam makanan juga mengtur

peristaltik usus, sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak

air dalam usus besar sehingga member bentuk pada sisa makanan yang akan

(27)

2. Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar

tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, dan setengahnya

terdapat didalam otot, seperlima didalam tulang, sepersepuluh didalam kulit, dan

selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Disamping itu asam amino

yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor pada sebagian besar

koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul-molekul yang esensial untuk

kehidupan10. a) Sumber protein

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam

kuantitas maupun kualitasnya, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan

kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan haslinya, seperti

tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain. bahan makanan hewani kaya

dalam protein bermutu tinggi tapi hanya merupakan 18,4% konsumsi protein

rata-rata penduduk Indonesia. Bahan makanan nabati yang kaya dalam

protein adalah kacang-kacangan. Kontribusinya rata-rata terhadap konsumsi

protein hanya 9,9%. Sayur dan buah-buahan rendah dalam protein,

kontribusinya rata-rata terhadap konsumsi protein adalah 5,3%10.

Catatan Biro pusat statistik pada tahun 1999, menunjukan secara nasional

konsumsi protein sehari rata-rata penduduk Indonssia adalah 48,7 gram per

hari. Ini telah melebihi rata-rata standar kecukupan protein sehari (45 gram).

(28)

16

Tabel 2.3 Nilai protein berbagai bahan makanan (gram/100 gram)

Bahan makanan Nilai protein Bahan makanan Nilai protein Kacang kedelai 34,9 Keju 22,8

Kacan merah 29,1 Kerupuk udang 17,2

Kacang tanah 25,3 Jagung 9,2

Kacang hijau 22,2 Roti 8,0

Kacang mete 21,2 Mie kering 7,9

Tempe 18,3 Beras 7,6

Tahu 7,8 Kentang 2,0

Daging sapi 18,8 Gaplek 1,5

Ayam 18,2 Singkong 1,2

Telur bebek 13,1 Daun singkon 6,8

Telur ayam 12,0 Bayam 3,5

Udang segar 21,0 Kangkung 3,0

Ikan segar 16,0 Wortel 1,2

Tepung susu skim 35,6 Tomat 1,0

Tepung susu 24,6 Mangga 0,4

Sumber : Daftar komposisi bahan makanan, Depkes, 1979

b) Fungsi protein

(1) Pertumbuhan dan pemeliharaan

Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian

dipecah dan disintesis kembali. Tiap hari sebanyak 3% jumlah protein total

berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus yang setiap 4-6 hari harus

(29)

memelihara protein yang ada dan menggunakan kembali asam amino yang

diperoleh dari pemecahan dari jaringan untuk membangun kembali jaringan

yang sama atau jaringan lain10.

(2) Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh

Protein merupkan bahan dasar hormon dan juga enzim. Selain itu

ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan

biokimia yang terjadi dalam tubuh. Hemoglobin, pigmen darah yang

berwarna merah dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan

karbondioksida juga merupakan ikatan protein. Contoh protein lain adalah

fotoreseptor10.

(3) Mengatur keseimbangan air

Distribusi cairan dalam tubuh harus dijaga seimbang (homeostasis) yang

diperoleh dari sistem kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit10. (4) Memelihara netralitas tubuh

(5) Pembentukan antibodi

(6) Mengangkut zat-zat gizi

(7) Sumber energi

3. Lemak

a) Sumber lemak

Sumber lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa

sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, lemak

hewani. Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging,

cream, susu, keju dan kuning telur serta makanan yang dimasak dengan lemak

atau minyak. Sayur dan buah kecuali alpukat sangat sedikit mengandung

lemak. Kadar lemak beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel 2.410. b) Fungsi

(1) Sumber energi

(2) Sumber asam esensial

(3) Alat angkut vitamin larut lemak

(4) Menghemat protein

(30)

18

(6) Sebagai pelumas

(7) Memelihara suhu tubuh

(8) Pelindung organ tubuh

Tabel 2.4 Nilai lemak berbagai bahan makanan (gram/100 gram)

Bahan makanan Nilai lemak Bahan makanan Nilai lemak Minyak kacang tanah 100,0 Mentega 81,6

Minyak kelapa sawit 100,0 Margarine 81,0

Minyak kelapa 98,0 Coklat 52,9

Ayam 25,0 Susu bubuk 30,0

Danging sapi 14,0 Keju 20,3

Telur bebek 14,3 Susu kental 10,0

Telur ayam 11,5 Susu sapi 3,5

Sarden 27,0 Skim 1,0

Tawes 13,0 Biskuit 4,4

Ikan segar 4,5 Mie kering 11,8

Udang 0,2 Jangung 3,9

Kacang tanah 42,8 Roti 1,2

Kelapa tua 34,7 Beras 1,1

Kacang kedelai 18,1 Singkong 0,3

Tahu 4,6 Alpukat 6,5

Tempe 4,0

Durian 3,0 Lemak sapi 90,0

(31)

4. Vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik komplek yang dibutuhkan dalam jumlah

sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu,

harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur

pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas

spesifik dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat

rusak karena penyimpanan dan karena pengolahan10.

Fungsi vitamin secara umum berhubungan erat dengan fungsi enzim,

terutama vitamin-vitamin kelompok vitamin B. Enzim merupakan katalisator

organik yang menjalankan dan mengatur reaksi-reaksi biokimiawi didalam tubuh.

Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel dan disebut

apoenzim. Apoenzim ketika disintesa tidak mempunyai aktivitas; baru menjadi

akif bila sudah berkonjugasi dengan komponen non-protein yang disebut

ko-enzim, inipun dibuat dalam tubuh dan mengandung komponen yang disebut

vitamin itu. Susunan lengkap apoenzim dan koenzim disebut holoenzim dan

holoenzimlah yang mempunyai aktivitas sebagai biokatalisator. Didalam sel

apoenzim terdapat sebagai butir yang mengisi suatu vakuola, dan disebut

proenzim dan atau zymogen, yang belum mempunyai akivitas. Peranan hampir

seluruh vitamin dari kelompok B telah diketahui fungsinya didalam koenzim.

Tidak demikian halnnya dengan vitamin-vitamin yang larut lemak. Meskipun

gejala-gejala sebagai defisiensi vitamin ini telah diketahui, tetapi peranannya yang

jelas didalam rantai reaksi biokimiawi didalam proses metabolisme belum

diketahui. Perkecualian adalah untuk vitamin D. untuk vitamin ini telah jelas

diketahui bahwa vitamin D ini didalam tubuh diubah menjadi hormon yang

berpengaruh atas transport kalsium (Ca)10.

Mengenai makanan sehat, dalam prosesnya akan saling mempengaruhi. Erat

hubungannya yaitu mulai dari sumber makanan sehat yang berupa gizi yang

berfungsi dalam tubuh kita, pendistribusian yaitu transportasi makanan tersebut

sebelum pada akhirnya akan dikonsumsi, pengolahan bahan-bahan makanan untuk

(32)

20

2.5. Kerangka Konsep

Gambar 2.1. Skema Kerangka Konsep

2.6. Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Azwar (2001) adalah suatu definisi

mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik

variabel tersebut yang dapat diamati. Operasional variabel yang digunakan dapat

dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5 Definisi Operasional

Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala

Ukur

Hasil

Siswa/i SD Anak-anak yang menuntut

ilmu pada institusi sekolah

dasar usia 6-12 tahun.

Observasi

Check list

Kuesioner Nominal Laki-laki

Perempuan

Pengetahuan Mengingat kembali

sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima.

Angket Kuesioner Ordinal Tinggi

Sedang

(33)

Makanan

sehat

Konsumsi makanan yang

mengandung seluruh

kelompok nutrisi dan

dalam jumlah yang

seimbang.

Angket Kuesioner Ordinal Baik

(34)

22 BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan jenis penelitian cross

sectional. Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

secara objektif. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data, klasifikasi,

pengolahan, membuat kesimpulan dan laporan15.

3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dilima SD Negeri dan tiga SD Swasta yang ada

di wilayah Kelurahan Cireundeu. Pada dasarnya, penelitian ini untuk mengetahui

seberapa besar pengetahuan siswa SD mengenai makanan sehat.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian

secara langsung kepada para responden. Penyebaran kuesioner dimulai pada awal

bulan Juli 2009 sampai dengan awal bulan Agustus 2009. Dalam penyebaran

kuesioner ini tidak dilakukan secara rutin/setiap hari, akan tetapi dilakukan dalam

waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan waktu yang ditentukan pihak sekolah

setelah dikonfirmasi terlebih dahulu.

3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian

populasi penelitian adalah setiap siswa/i kelas 4 SD yang berada di

Kelurahan Cirendeu. Dan sampel penelitian adalah siswa/i kelas IV SD yang

berada di Kelurahan Cirendeu. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah setiap

siswa/i kelas 4 SD di Kelurahan Cirendeu, sedangkan kriteria eksklusi dari

penelitian ini adalah siswa/i SD di Kelurahan Cirendeu yang bukan kelas 4 dan

siswa/i kelas 4 SD di Kelurahan Cirendeu yang menolak mengisi kuesioner.

3.4. Metode Penentuan Sampel Dan Besar Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

(35)

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel14. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengundi anggota populasi di setiap SD.

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan rumus

perhitungan jumlah sampel untuk penelitian deksriptif, yaitu15: n= Z2 1-α/2.P(1-P)

d2

n = jumlah sample

P = perkiraan proporsi di populasi

d = presisi mutlak

Z2 = nilai Z pada tingkat kepercayaan tertentu

Peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat

kelas IV SD Negeri di Kelurahan Cirendeu. Karena belum adanya penelitian

langsung mengenai tingkat pengetahuan makanan sehat maka digunakan proporsi

0,5, presisi mutlak sebesar 10% dan derajat kepercayaan 99%15.

n= Z2 1-α/2.P(1-P) d2

= 2,58.0,5 (1-0,5)

0,12 = 2,58.0,25

0,01

= 64,5

Jumlah sampel yang diperlukan adalah 65 anak. Untuk menjaga

kemungkinan adanya sampel yang drop out (DO), maka ditambahkan 10% dari

jumlah perhitungan sampel. Total jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 72 anak.

Pada penelitian ini, besar sampel yang digunakan adalah 80 sampel.

3.5. Izin Penelitian

Penelitian dilakukan dengan persetujuan Sekolah Dasar terkait. Kuesioner

akan diberikan berupa pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan mengenai

(36)

24

3.6. Alur Penelitian

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian

3.7. Pengolahan,Analisis dan Penyajian Data

Data yang akan diperoleh didapatkan secara langsung dari sekolah-sekolah

yang menjadi obyek penelitian dengan cara :

a. Studi lapangan

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

berisi formulir identitas responden dan delapan butir pertanyaan mengenai

pengetahuan makanan sehat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

membagikan kuesioner kepada siswa-siswi yang termasuk dalam sampel dan

mengawasi jalannya pengisian agar kuesioner terisi lengkap dan tidak terjadi

kekurangan dalam menjawab soal.

b. Studi Kepustakaan

Untuk dapat memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan, maka dilakukan tinjauan kepustakaan dengan

membaca literatur yang ada, yang berhubungan dengan topik penelitian.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan electric data processing

yaitu program SPSS for Windows versi 16,0 dan Microsoft excel 2007. Data

disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang. Analisis data univariate untuk

melihat karakteristik masing-masing dari pengetahuan siswa-siswi SD kelas IV

(37)

25

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal keakuratan data sampel.

Sampel seharusnya dapat diukur body mask index untuk lebih mempertajam

penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dalam hal

pengumpulan data mengenai pengetahuan makanan sehat di SD Kelurahan

Cirendeu sehingga dibutuhkan penelitian selanjutnya dengan besar sampel yang

lebih banyak dan kategori usia yang lebih bervariasi.

4.2. Karakteristik Data Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di tiga SD Negeri dan lima SD Swasta yang

ada di wilayah Kelurahan Cireundeu. Pada dasarnya, penelitian ini untuk

mengetahui tingkat pengetahuan siswa SD mengenain makanan sehat.

4.2.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Prosentase

8 12 15

9 59 73,75

10 7 8,75

11 2 2,5

Jumlah 80 100

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

usia tersebar berada pada usia 9 tahun yaitu 59 responden atau sebesar

73,75%, usia 8 tahun berjumlah 12 responden atau sebesar 15%, 7

responden berada pada usia 10 tahun atau sebesar 8,75%, dan 2 responden

pada usia 11 tahun atau sebesar 2,5%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

(38)

26

12

59

7 2

0 20 40 60 80

Usia

8 9 10 11

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia

4.2.2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Laki-laki 31 38,75

Perempuan 49 61,25

Jumlah 80 100

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

jenis kelamin terbanyak pada perempuan yaitu berjumlah 49 responden

(61,25%), sedangkan sisanya 31 responden (38,75%) adalah laki-laki.

Sebagian besar responden yang mengisi kuesioner penelitian adalah

perempuan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2. berikut :

(39)

Cireundeu

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan SD Kelurahan Cirendeu

SD Frekuensi Prosentase (%)

SDN I 10 12,5

SDN II 10 12,5

SDN III 10 12,5

SDN IV 10 12,5

SDN V 10 12,5

SD Islam Ruhama 10 12,5

MI Al Hidayah 10 12,5

MI Raudhatul Islam 10 12,5

Jumlah 80 100

Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden tersebar merata

pada 8 sekolah negeri di kelurahan cirendeu. Masing-masing sekolah

diambil sampel sebanyak 10 anak atau sebesar 12,5%.

4.2.4 Distribusis Frekuensi Sampel Berdasarkan Keterangan Lainnya.

Tabel 4.4 jumlah sampel berdasaerkan uang jajan

Uang jajan Nama SD

1000 2000 3000 4000 5000 >5000 jumlah

SDN 1 Cirendeu 2 1 3 0 3 1 10

SDN 2 Cirendeu 0 1 4 1 4 0 10

SDN 3 Cirendeu 0 3 3 3 0 1 10

SDN 4 Cirendeu 2 1 1 1 5 0 10

SDN 5 Cirendeu 1 0 3 2 2 2 10

SDI Ruhama 0 1 2 0 6 1 10

(40)

28

Islam

SD Al Hidayah 1 2 5 0 2 0 10

JUMLAH 6 14 23 7 24 6 80

Berdasarkan tabel 4.4 mayoritas responden diberi uang jajan sebesar Rp

5.000,- setiap harinya.

Gambar 4.3 pekerjaan ayah

Berdasarkan gambar 4.3 mayoritas pekerjaan ayah responden adalah

wiraswasta.

4.3. Data Hasil Sampel 4.3.1 Tingkat Pengetahuan

Penelitian ini akan menganalisis seberapa besar pengetahuan

siswa-siswi kelas IV SD kelurahan Cireundeu mengenai makanan sehat

yang akan diukur dari pengetahuan mereka mengenai pengertian pola

makanan sehat, gizi seimbang serta kandungan gizi dari berbagai

(41)

Valid 80

Missing 0

Mean 7.88

Median 8.00

Std. Deviation 1.453

Minimum 2

Maximum 10

Percentiles 25 7.00

50 8.00 75 9.00

Tabel 4.6 Frekuensi dan persentase nilai

Nilai Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

2 1 1.2 1.2 1.2

4 1 1.2 1.2 2.5

5 3 3.8 3.8 6.2

6 4 5.0 5.0 11.2

7 20 25.0 25.0 36.2

8 22 27.5 27.5 63.8

9 21 26.2 26.2 90.0

(42)

30

Gambar 4.4 Frekuensi jumlah benar

Rata-rata nilai seluruh SD di Kelurahan Cirendeu adalah 7,8.

Tabel 4.7 Persentase tingkat pemgetahuan mengenai makanan sehat

Tingkat pengetahuan Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

<5 pengetahuan rendah 2 2.5 2.5 2.5 5-7 pengetahuan sedang 27 33.8 33.8 36.2 >7 pengetahuan tinggi 51 63.8 63.8 100.0

(43)

1. Yang di sebut pola makan sehat… a. makanan dengan porsi banyak b. makanan dengan harga mahal

c. makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna

0 2 4 6 8 10 12

Jawaban benar

jawaban salah

Gambar 4.5 Pertanyaan 1 (definisi pola makanan sehat)

2. Gizi seimbang adalah..

a. makan dengan nasi yang banyak

b. konsumsi makanan yang beraneka ragam dan cukup jumlahnya c. makan yang banyak dan juga jajan yang banyak

0 2 4 6 8 10 12

Jawaban benar

jawaban salah

(44)

32

3. Di bawah ini merupakan kriteria makanan bergizi seimbang, kecuali… a. tidak banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak b. mengkonsumsi makanan kemasan

c. membiasakan diri sarapan pagi

0

Gambar 4.7 Pertanyaan 3 (kriteria makanan gizi seimbang)

4. Di bawah ini yang termasuk dalam komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna adalah..

a. Tahu-tempe

(45)

5. Makanan yang mengandung karbohidrat (makanan pokok) adalah..

Gambar 4.9 Pertanyaan 5 (sumber makanan mengandung karbohidrat)

6. Buah yang mengandung vit.C adalah.. a. alpukat

(46)

34

7. Sayuran yang banyak mengandung vit.A adalah.. a. cabai

Gambar 4.11 Pertanyaan 7 (sumber vitamin A)

8. Untuk mendapatkan makanan yang mengandung protein, kita dapat memerolehnya dari daging. Jika tidak trdapat daging kita dapat menggantinya dengan..

a. tempe

b. krupuk

c. tidak dapat di gantikan oleh apapun

0

(47)

9. Agar memenuhi syarat makanan 4 sehat dan 5 sempurna adalah meminum…. A. sirup

b. susu

c. the manis

0 2 4 6 8 10 12

Jawaban benar

jawaban salah

Gambar 4.13 Pertanyaan 9 (komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna)

(48)

36

Tabel 4.8 Jumlah siswa/i menjawab benar dan persentasenya

No.Pertanyaan Jumlah siswa/i menjawab benar

Jumlah siswa menjawab benar

Gambar 4.15 Jumlah siswa menjawab benar

(49)

Tingkat

pengetahuan No. Pertanyaan

Baik (>58%) 1 2 4 6 7 8 9

Kurang

(≤58%) 3 5 10

1. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 1 mengenai definisi

pola makanan sehat adalah 77 siswa/i atau sebanyak 96,2%.

2. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 2 mengenai definisi gizi

seimbang adalah 64 siswa/i atau sebanyak 80%.

3. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 3 mengenai kriteria

makanan gizi seimbang adalah 42 siswa/i atau sebanyak 52,5%.

4. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 4 mengenai komposisi 4

sehat 5 sempurna adalah 79 siswa/i atau sebanyak 98,8%.

5. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 5 mengenai sumber

makanan mengandung karbohidrat adalah 46 siswa/i atau sebanyak 57,4%.

6. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 6 mengenai sumber

vitamin C adalah 71 siswa/i atau sebanyak 88,8%.

7. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 7 mengenai sumber

vitamin A adalah 66 siswa/i atau sebanyak 82,5%.

8. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 8 mengenai sumber

makanan yang mengandung protein adalah 69 siswa/i atau sebanyak 86,2%.

9. Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 9 mengenai komposisi

makanan 4 sehat 5 sempurna adalah 79 siswa/i atau sebanyak 98,8%.

10.Jumlah siswa yang menjawab benar pada pertanyaan 10 mengenai sumber

makanan mengandung protein tertinggi adalah 37 siswa/i atau sebanyak

46,2%.

4.4. Pembahasan

Hasil penelitian tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat berdasarkan

(50)

38

sehat di Kelurahan Cirendeu adalah pengetahuan tinggi sebesar 63,8%;

pengetahuan sedang sebesar 33,8%; dan pengetahuan rendah sebesar 2,5%.

Pengetahuan yang kurang, dapat diakibatkan oleh berbagai faktor yang kompleks

dan saling mempengaruhi.

Setelah diuraikan lebih lanjut mengenai jumlah siswa yang menjawab

benar pada setiap pertanyaan adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik pada nomor pertanyaan 1 mengenai definisi pola makanan

sehat, pertanyaan 2 mengenai definisis gizi seimbang, pertanyaan 4 mengenai

komposisi 4 sehat 5 sempurna, pertanyaan 6 mengenai sumber vitamin C,

pertnyaan 7 mengenai sumber vitamin A, pertanyaan 8 mengenai sumber

makanan yang mengandung protein, dan pertanyaan 9 mengenai komposisi

makanan 4 sehat 5 sempurna.

b. Pengetahuan buruk pada nomor pertanyaan 3 mengenai kriteria makanan gizi

seeimbang, pertanyaan 5 mengenai sumber makanan mengandung

karbohidrat, dan pertanyaan 10 mengenai sumber makanan yang mengandung

protein tertinggi.

Pengetahuan anak dapat dipengaruhi oleh pendidikan orang tua, pekerjaan

orang tua, umur, ekonomi, dan sosial budaya Pengetahuan bisa juga dipengaruhi

oleh karakteristik yang meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, dan sosial

ekonomi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya pengetahuan

mengenai makanan sehat antara lain kurangnya informasi yang diperoleh oleh

seseorang dan dapat pula berupa kurangnya pemahaman seseorang terhadap

informasi yang didapat. Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk

terbentuknya perilaku seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian terbukti

bahwa perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih baik dari perilaku yang

(51)

39

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Tingkat pengetahuan mengenai makanan sehat pada siswa/i kelas IV

SD kelurahan Cirendeu adalah baik, yaitu 63,8% siswa/i memiliki

pengetahuan tinggi.

SARAN

1. Mengadakan acara makan bersama dengan komposisi makanan sehat,

serta diberikan penjelasan mengenai fungsinya.

2. Dapat dilakukanya penyuluhan mengenai makanan sehat beserta

komposisinya dan diharapkan siswa/i SD dapat mengetahui mengenai

pengetahuan makanan sehat.

3. Menyebarkan pamflet mengenai sumber makanan sehat.

4. Peran orang tua sangat penting bagi pengetahuan anak, sehingga orang

tua diharapkan memberikan pelajaran-pelajaran untuk pola hidup

bersih dan sehat.

5. Bagi sekolah juga penting peranannya, dan dapat menyisipkan

(52)

40

Daftar Pustaka

1. Izn. The Health Behavior in School-Aged Children study. Last update

Maret, 1999.

http://www. OxfordJournals.com. [Diakses pada tanggal 25 Juli 2009].

2. Adisasmito W. Sistem kesehatan. Ed1. Jakarta: PT. Rajagrafindo persada.

2007.

3. Izn. Hanya 7,3% penduduk telah menggosok gigi dengan benar. Last

update Februari, 2009.

http://www.pdpersi.co.id. [Diakses pada tanggal 11 Februari 2009]

4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh kembang anak dan remaja. Ed1.

Jakarta: Sagung seto. 2002.

5. Sediaoetama AD. Ilmu gizi. Jakarta: Dian rakyat. 1985, 17.

6. Papalia DE, Old SW, Feldman RD. Human development (Psikologi

perkembangan). Ed9. Jakarta: Kencana. 2008.

7. Notoatmojo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka cipta.

2007.

8. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

9. Izn. Healthy eating. Last update 23 Maret, 2008.

http://www.NHS.com. [Diakses pada 30 Juli 2009].

10.Almatsier S. prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT gramedia pusaka utama.

2001, 151.

11.Narendra MB, dkk. Tumbuh kembang anak dan remaja jilid I. Ed1.

Jakarta: Sagung seto. 2008.

12.Muninjaya AAG. Manajemen kesehatan. Ed2. Jakarta: EGC. 2004.

13.Machfoedz I,Suryani E. Pendidikan kesehatan bagian dari promosi

kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya. 2007.

14.Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Ed2.

Jakarta: Sagung seto. 2002.

(53)

Lampiran 1

DAFTAR KUESIONER

PERTANYAAN UMUM

Mohon pertanyaan nomor 1 sampai dengan nomor 5 diisi sesuai data anda

Data Siswa

1. Nama :

2. Umur : tahun

3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Jumlah saudara :

5. Uang jajan per hari :

Data Orang tua

6. Nama :

7. Pekerjaan :

8. Pendidikan terakhir :

Terdapat dua tipe pertanyaan, untuk pertanyaan pilihan ganda (a,b,c) cukup dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang tersedia.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia dan berjanji akan mengisi kuesioner dengan jujur dan sungguh-sungguh.

(54)

42

Lampiran 1 (lanjutan)

PERTANYAAN

Berikanlah jawaban yang pada pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang telah disediakan.

Pengetahuan mengenai makanan sehat

1. Yang di sebut pola makan sehat adalah..

a. Makan dengan porsi yang banyak

b. Makan dengan makanan mahal

c. Makanan yang memenuhi makanan 4 sehat 5 sempurna

2. Gizi seimbang adalah..

a. Makan dengan nasi yang banyak

b. Konsumsi makanan yang beraneka ragam dan cukup jumlahnya

c. Makan yang banyak dan juga jajan yang banyak

3. Di bawah ini merupakan kriteria makanan bergizi seimbang, kecuali..

a. Tidak banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak

b. Konsumsi makanan kemasan

c. Membiasakan diri sarapan pagi

4. Di bawah ini yang termasuk dalam komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna adalah…

a. Tahu-tempe

b. Chiki

c. Air sirup

5. Makanan yang mengandung krbohidrat (makanan pokok) adalah..

a. Sayur-sayuran

b. Daging

c. Nasi

6. Buah yang mengandung vitamin C adalah..

a. Alpukat

b. Jeruk

(55)

Lampiran 1 (lanjutan)

7. Sayuran yang banyak mengandung vit.a adalah..

a. Cabai

b. Sawi hijau

c. Wortel

8. Untuk mendapatkan makanan yang mengadung protein, kita dapat

memperolehnya dari daging. Jika tidak terdapat daging, kita dapat

menggantinya dengan..

a. Tempe

b. Krupuk

c. Tidak dapat digantikan dengan apapun

9. Agar memenuhi syarat makanan 4 sehat dan 5 sempurna adalah

meminum..

a. Sirup

b. Susu

c. Teh manis

10.Di bawah ini kandungan gizi (protein) paling tinggi adalah..

a. Daging sapi

b. Ikan laut

(56)

44

(57)
(58)

46

Lampiran 4 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Luthfah Aini

Jenis Kelamin Perempuan

Tempat & Tanggal Lahir Depok, 14 Desember 1988

Email

luth.fah@gmail.com

Nama Orang Tua

Ayah Muhadi Ibu Ismayanti

Riwayat Pendidikan 1994-2000

2000-2003

2003-2006

2006-present

SDN Benda Baru 2

SLTP Negeri 1 Ciputat

SMA Negeri 3 Tang-Sel

FKIK UIN SH Jakarta

Pamulang

Ciputat

Pamulang

(59)

46

Jumlah siswa menjawab benar pada tiap pertanyaan Lampiran 2

Gambar

Tabel 2.1 Zat-zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh……………….............
gambaran mengenai
Tabel 2.1 Zat-zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh
Tabel 2.3 Nilai protein berbagai bahan makanan (gram/100 gram)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kosntelasi isi pendidikan seni yang cenderung mengafirmasi dua patron sentralistis secara dominan, yakni pertama Barat dan kedua adalah lokal-etnik, yakni terutama

Yonatan.UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KATAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 KLAMPOK PURWAREJA KLAMPOK

[r]

melalui Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri. setelah surat izin terbit:. 1. menerima dan mencatat tembusan surat izin

Dengan adanya website distro ini diharapkan memberikan kemudahan untuk masyarakat yang membutuhkan informasi produk dan aksesoris khusus kaula muda serta meningkatkan promosi

Lumban Silintong sebagai salah satu desa di Balige memiliki perkembangan ekonomi yang layak untuk diteliti.. Perkembangan dimaksud dipengaruhi antara lain oleh pemekaran

[r]

Kami jual ayam goreng untuk daerah cikarang, cibitung dan sekitarnya, menyediakan ayam goreng lezat dengan sensasi sambal ijo yang pedas, silahkan datang ketempat kami