• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Retno Utami Prastyo Ningsih

NIM: 1111015000053

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Judul Skripsi “Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar Angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi

mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan prestasi belajar, serta untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dan apakah hal tersebut

memiliki tingkat signifikansi atau tidak. Adapun metode penelitian yang

digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012.

Sedangkan sampel diambil dari taraf kesalahan 5% yang berjumlah sebanyak 89

mahasiswa/i dengan menggunakan teknik random sampling. Kemudian instrumen

yang digunakan adalah angket. Sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah

product moment.

Terlihat dari hasil perhitungan antara variabel X (Motivasi Memilih

Jurrusan Pendidikan IPS) dengan variabel Y (Prestasi Belajar), dimana rhitung lebih

kecil dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yakni (0,065 < 0,2084). Dengan

demikian berarti hipotesis nol (H0) diterima, sedangkan hipotesis alternative (Ha)

ditolak. Maka prestasi belajar mahasiswa/I dipengaruhi oleh motivasi mahasiswa/I

sebesar 0,4% dan 99,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

Dengan demikian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

hubungan motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi

Belajar.

(8)

Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers' Training, The Title of Skripsi “The Correlation between the Students' Motivation in Taking Department of Social Science Education and the Academic Achievement of the Students of the Year 2012 at Faculty of Tarbiyah and Teachers' Training of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta".

This research aims to know the correlation between the students' motivation in taking Department of Social Science Education and the students' academic achievement and to know how big the contribution given and to know whether the contibution has significant value or not. The research method used wad quantitative method with correlation technique. The population in this research was all Department of Social Science Education students of the year 2012. Meanwhile, the sample taken from error value 5% that consisted of 89 students by using random sampling technique. Then the instrument used was questionnaire. While the correlation technique used was product moment.

It can be seen from the calculation between X variable (Motivation in taking Department of Social Science Education) and Y variable (Academic Achievement) which was robservation was lower than rtable value in significancy value

5% which was (0,065 < 0,2084). Therefore, it can be concluded that Nul Hypothesis (H0) was accpeted, Meanwhile Alternative Hypothesis (Ha) was

rejected. It means the students' academic achievement was influenced by the students' motivation which was 0,4% and the other 99,6% was influenced by any other factor.

Therefore, there was no significant correlation between the students' motivation in taking Department of Social Science Education and the students'

academic achievement.

(9)

i

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya serta bantuan maupun bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bimbingan, dorongan dan bantuan dari para pengajar, rekan-rekan serta

ketulusan hati dan keramahan dari banyak pihak, sangat membantu penulis dalam

penyusunan skripsi ini dengan harapan dapat mencapai hasil sebaik mungkin.

Oleh kerena itu, dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pengetahuannya selama ini.

3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pengetahuannya selama ini.

4. Bapak Teuku Ramli Zakaria, MA. selaku Dosen Penasehat Akademik.

5. Bapak Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA. selaku pembimbing skripsi

yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bimbingan, bantuan serta

motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah menanamkan berbagai Ilmu yang

bermanfaat bagi penulis.

7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Kerguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

(10)

ii

Mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angatan 2012 dan menginjinkan

saya melakukan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS.

9. Keluarga tercinta bapak dan ibu tercinta serta adikku Nia dan Arga yang

telah memberikan banyak motivasi, kasih sayang dan curahan perhatian baik berupa moril maupun materil serta do’a yang selalu teriring setiap saat untuk Ananda dalam menghadapi segala hal. Semoga keluargaku

tercinta ini selalu dalam lindungan Allah SWT. dan selalu diberikan

kesehatan serta dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT.

10. Mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012 yang telah

membantu saya dan telah berpartisipasi serta bersedia untuk meluangkan

waktunya dalam penelitian ini dengan menjadi subjek dalam penelitian

yang penulis lakukan.

11. Untuk sahabatku tersayang Desi Nopiyanti yang selalu setia menemani

dan mensuport penulis dalam menyelesaikan skripsi. Kemudian untuk

sahabatku Fitriah (Almarhumah) terimakasih atas kasih sayang semasa

hidupnya dan memberikan rasa rindu yang berarti. Juga tak lupa untuk

sahabat-sahabatku Ida Mardiatullaila, Risnawati Dewi Yulianti Witi

Astuti, Mayasari, Eva Nurlaela, Evi Nurlaeli, Mulyadi, Ahmad Hambali,

dan Burhanudin Hekmatyar, yang selalu bersama-sama juga sudah

membantu, menemani penulis dan sangat baik serta ramah terhadap

penulis.

12. Untuk sahabat sahabat seperjuangan Ika Nurjanah, Rahmi Utami dan

Antoni Widodo yang selalu kompak dan mensuport dalam penyelesaian

skripsi ini.

13. Untuk sahabat-sahabat ekonomi tersayang atas kekompakannya selama

ini dikelas maupun disaat praktikum, sahabat-sahabat Jurusan IPS

angkatan 2011 semuanya, dan juga untuk sahabat-sahabat PPKT atas

(11)

iii

Hanya ucapan terimakasih yang mampu penulis sampaikan dan seraya berdo’a mudah-mudahan segala kebaikan yang diberikan memperoleh ganjaran amal kebaikan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis menharapkan adanya kritik dan saran yang akan digunakan

demi perbaikan di masa yang akan datang. Besar harapan, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Alhamdulillahirobil’Alamiin

Jakarta, Oktober 2015

Penulis

(12)

iv

Pengesahan Panitia Ujian

Pengesahan Pembimbing

Lembar Pernyataan Uji Referensi

Lembar Pernyataan Karya Ilmiah

Abstrak

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan dan Signifikansi Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Signifikansi Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ... 10

1. Motivasi ... 10

a. Pengertian Motivasi ... 10

b. Fungsi Motivasi ... 11

c. Tujuan Motivasi ... 11

d. Jenis Motivasi ... 11

e. Sumber Motivasi ... 13

(13)

v

a. Konsep Pendidikan IPS ... 18

b. Hakikat IPS ... 18

c. Tujuan Pendidikan IPS ... 19

3. Prestasi Belajar ... 19

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 19

b. Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar ... 20

c. Karakteristik Individu yang Motivasi Berprestasi nya Tinggi ... 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

C. Kerangka Berfikir ... 24

D. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian ... 28

C. Pendekatan Penelitian ... 29

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Populasi dan Sampel ... 30

1. Popiulasi ... 30

2. Sampel ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Angket (Kuesioner) ... 31

2. Dokumentasi ... 32

G. Insterumen Penelitian ... 32

H. Reabilitas ... 37

I. Uji Validitas ... 38

J. Teknik Pengolahan Data ... 39

1. Editing ... 39

(14)

vi

K. Teknik Analisis Data ... 40

L. Hipotesis Stasistik ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 44

1. Deskripsi Data Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan ... 44

2. Deskripsi Data Hasil Prestasi Belajar ... 64

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 71

1. Pengujian Persyaratan Analisis ... 71

a. Uji Validitas ... 71

b. Uji Reabilitas ... 72

2. Pengujian Hipotesis ... 72

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

D. Analisis Mengenai Kerangka Berfikir ... 75

E. Perspektif Peneliti Mengenai Hubungan Motivasi Memilih Jurusan deng- an Prestasi Belajar ... 78

F. Keterbatasan Penelitian ... 79

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 80

Daftar Pustaka

(15)

vii

Tabel 2.1 : Hasil penelitian yang relevan ... 23

Tabel 3.1 : Jadwal kegiatan penelitian ... 28

Tabel 3.2 : Alternatif jawaban ... 31

Tabel 3.3 : Kisi-kisi insrumen ... 33

Tabel 3.4 : Kriterian indeks korelasi product moment ... 41

Tabel 4.1 : Saya tertarik masuk UIN karena adanya dorongan dari teman-tem- an dekat ... 46

Tabel 4.2 : Saya tertarik masuk UIN karena ada jurusan yang saya sukai ... 46

Tabel 4.3 : Saya masuk UIN karena tidak dapat masuk di perguruan tinggi Negeri (PTN) yang saya inginkan ... 47

Tabel 4.4 : Saya memilih jurusan pendidikan IPS karena tidak ingin berpisah dari teman-teman ... 48

Tabel 4.5 : Belajar di UIN sangat menyenangkan ... 48

Tabel 4.6 : Jurusan pendidikan IPS adalah pilihan yang tepat untuk saya ... 49

Tabel 4.7 : Keluarga merasa bangga ketika saya masuk UIN ... 50

Tabel 4.8 : Orang tua saya tidak mendukung dan menghargai hasil prestasi saya ... 50

Tabel 4.9 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS karena biayanya murah ... 51

Tabel 4.10 : Saya tertarik masuk Jurusan Pendidikan IPS karena Jurusan Pen- didikan IPS memberikan penghargaan kepada mahasiswa/i yang berprestasi ... 52

Tabel 4.11 : Saya merasa tidak berkembang karena memilih Jurusan Pendidik- an IPS ... 53

Tabel 4.12 : Saya merasa malu masuk Jurusan Pendidikan IPS karena teman- teman saya masuk jurusan yang lebih keren ... 53

Tabel 4.13 : Pada saat masuk UIN saya memilih Jurusan Pendidikan IPS seba- gai pilihan kedua ... 54

(16)

viii

Tabel 4.16 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS atas kemauan saya sendiri .. 56

Tabel 4.17 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS karena setelah lulus saya i-

ngin menjadi guru ... 57

Tabel 4.18 : Saya selalu semangat belajar, karena orang tua saya selalu menye-

mangati saya ... 57

Tabel 4.19 : Saya sering merasa bosan pada saat belajar di kelas ... 58

Tabel 4.20 : Jika orang tua mengijinkan, saya ingin pindah ke jurusan lain yang

lebih keren ... 59

Tabel 4.21 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS karena mengikuti pilihan

orang tua ... 59

Tabel 4.22 : Selama kuliah di Jurusan Pendidikan IPS, prestasi saya semakin

baik ... 60

Tabel 4.23 : Orang tua saya merasa bangga ketika saya mengambil Jurusan Pe-

ndidikan IPS ... 61

Tabel 4.24 : UIN adalah Perguan Tinggi yang saya impi-impikan ... 61

Tabel 4.25 : Saya merasa malu Karena saya memilih Jurusan Pendidikan IPS ... 62

Tabel 4.26 : Orang tua, keluarga dan teman-teman saya sangat mendukung sa-

at saya memutuskan untuk memilih Jurusan Pendidikan IPS... 63

Tabel 4.27 : Saya semangat masuk kuliah karena ada seseorang yang saya su-

kai ... 63

Tabel 4.28 : Variabel Y (Nilai IPK) ... 65

Tabel 4.29 : Analisis korelasi variabel X (motivasi mahasiswa/i memilih jur-

usan) dan variabel Y (prestasi belajar) ... 68

Tabel 4.30 : Klasifikasi jumlah skor jawaban mahasiswa/i dari angket motivasi

(17)

ix

(18)

1

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

kerena dengan adanya pendidikan kita akan mendapatkan ilmu, dari yang

tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Karena dengan

adanya pendidikan manusia dapat lebih berkembang dalam kehidupan dan

menata kehidupannya menjadi lebih baik.

Pendidikan dapat dikatakan sebagai investasi untuk masa depan,

karena setelah menyelesaikan pendidikan, peluang untuk mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik itu cukup besar. Pendidikan sebagai usaha manusia

yang mampu disediakan disetiap generasi manusia demi kepentingan

generasi-generasi muda supaya dapat melanjutkan kehidupan dan cara hidup yang lebih baik. “Pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan kehidupan. Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan

belajar harus dapat dibekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill

atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik.”1

Menurut Nuraini Soyomukti, “Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga tempat mendidik (mengajar). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang diupayakaan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka untuk terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung jawab mereka sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.”2

Pengertian diatas jelas bahwa, dalam sebuah perubahan kehidupan,

perlu adanya sebuah pendidikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang

1

Muhaammad Nuh, Pengembangan Implementasi dan Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013), cet 2, h. 4

2

(19)

sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pendidikan, dapat ditemukan kapan

saja dan dimana saja, baik itu dari pendidikan formal maupun non formal.

Menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo “Sasaran pendidikan adalah

manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk

menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia.”3

Perguruan Tinggi merupakan tempat belajar secara formal. Sebelum

melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, maka diharuskan untuk

memilih dan menentukan jurusan yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi yang telah di pilih. Menurut Djaali, “minat kejuruan adalah kecenderungan seseorang untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya.” Tujuan utama adanya pemilihan jurusan adalah untuk membantu mahasiswa/i dalam mengembangkan

keahlian dan sikap profesionalismenya, mampu bersaing, dan mampu meniti

tahap perkembangannya agar dapat mempersiapkan dirinya dalam bekerja dan berkarir di dunia kerja. Menurut Djaali, “faktor minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana merencanakan seseorang dalam

pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan bidang nya.”4

Setiap orang yang ingin melakukan sesuatu tidak lepas dari motivasi

yang melatarbelakanginya. Begitu juga dengan mahasiswa/i yang telah masuk

dalam Perguruan Tinggi, pada dasarnya mahasiswa/i memiliki motivasi yang

berbeda-beda pada saat memilih Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Menurut Santrock, “motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku.”5

Artinya, perilaku yang termotivasi adalah

perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama. Sedangkan menurut Kosasih, “motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, kebutuhan dan keputusan yang

3

Umar Tirtarahardja dan La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka cipta, 2008), cet. 2, h. 1

4

Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), cet.7, h. 126 5

(20)

terjadi pada diri seseorang.”6

Sedangkan menurut Paryati Sudarman, “Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar yang kuat adalah kunci utama untuk dapat berhasil di

Perguruan Tinggi.”7

Dalam pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi, perlu adanya suatu

motivasi bagi siswa-siswi supaya siswa-siswi tidak main-main dalam

menjalankan proses pendidikan dan mempunyai minat untuk menyelesaikan

pendidikannya dengan baik. Jika dalam pemilihan Jurusan mahasiswa/i tidak

memiliki motivasai yang kuat, maka dapat berdampak pada menurunnya

motivasi dan munculnya kebosanan pada saat menjalani perkuliahan.

Mahasiwa/i yang tidak tertarik pada jurusan yang telah dipilih, maka biasanya

menjadi gangguan pada saat kuliah atau tidak serius dalam penjalani proses

pendidikan. Akibatnya, siswa/i tersebut bisa lulus nya lama, tidak peduli pada

hasil belajar, pindah jurusan, atau bahkan ada juga yang pada akhirnya

memilih untuk berhenti. Tapi berbeda dengan mahasiswa/i yang memiliki

motivasi dan tertarik dengan jurusan yang telah dipilihnya, maka mahasiswa/i

tersebut akan serius dalam menjalani kuliah nya, bahkan kemungkinan besar

prestasi akademik nya pun akan mesmuaskan.

Dalam proses pendidikan di Perguruan Tinggi, mahasiswa/i akan

dirubah menjadi pribadi yang berkarakter, berwawasan luas, cerdas,

berpandangan jauh ke depan dan juga bertanggung jawab, supaya pendidikan

yang diperoleh menjadi pendidikan yang layak dan sesuai dengan bakat dan

minat masing-masing. Selain itu juga supaya mahasiswa tersebut dapat

membawa bangsa ini kearah yang jauh lebih baik.

“Pendidikan mengenal dua istilah, yaitu pedagogic yang artinya ilmu pendidikan dan pedagogie yang artinya pendidikan. Pedagogic adalah teori tentang pemikiran dan perenungan seperti bagaimana sebaiknya pendidikan dilaksanakan dan dilakukan sesuai kaiadah-kaidah mendidik, tentang system pendidikan, tujuan pendidikan, materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, metode, dan

6

Kosasih, Peranan Motivasi Terhadap Belajarnya Siswa, (Tabularasa, 2004), Vol. 2, No. 3, h. 156

7

(21)

media pendidikan yang digunakan sampai kepada menyediakan lingkungan pendidikan tempat proses pendidikan sedang berlangsung. Sementara itu pedagogic adalah semua yang berkaitan dengan praktik pendidikan yang dilaksanakan, yaitu kegiatan-kegiatan belajar dan mengajar interaksi edukatif, yaitu pergaulan yang dilakukan antara pendidik dan anak didik. Oleh karena itu, antara pedagogic dan pedagogie merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya harus dilaksanakan dan saling memperkuat untuk mencapai mutu proses, tujuan, dan hasil pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa, dan agama.”8

Menurut Oemar Hamalik, “Pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaan, di sisi lain kebudayaan menjelmakan aktivitas, system, dan struktur pendidikan. Oleh karena itu, baik masyarakat tradisional maupun modern selalu mengandung unsur pendidikan yang berusaha memperkenalkan dan membawa masyarakat ken arah kebudayaannya. Pendidikan menjadi suatu instrument untuk mentransmisikan kebudayaan pada masyarakat dan generasi baru. Selain itu, pendidikan juga bersifat mengawetkan kebudayaan, sehingga dapat membuat anak-anak menjadi manusia yang berbudaya.”9

Pendapat diatas jelas bahwa pendidikan merupakan suatu

kebudayaan atau kebiasaan bagi masyarakat yang mengandung suatu

aktivitas, system, dan struktur pendidikan. Oleh karena itu, banyak

masyarakat yang berpendidikan yang berusaha memperkenalkan dan

membawa masyarakat ke arah kebudayaan, hal itu dilakukan mulai dari

anak-anak.

“Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 1 menyebutkan yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”10

Ini berarti bahwa setiap orang yang telah mengenyam pendidikan

seharusnya dapat mendiri dan bermanfaat bagi Bangsa dan Negara. Pada

8

Mohamad Surya, Abdul Hasim, dan Rus Bambang Suwarno, Lendasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), cet. 1, h. 24

9

Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 4, h.88

10

(22)

pengertian diatas juga ditekankan ilmu yang di dapat juga harus diimbangi

dengan agama, kepribadian dan akhlak mulia. Kemudian yang dimaksud

dengan pendidikan tinggi.

Menurut Agus M. hardjana, “pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian (UU 2 Tahun 1989, Pasal 16, ayat (1)). Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah (PP 30 Tahun 1990, Pasal 1, ayat 1).”11

Bersadarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pendidikan merupakan upaya yang telah direncanakan peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri supaya bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa dan

Negara. Pendidikan tersebut dapat diperoleh peserta didik salah satunya

melalui Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga yang

dapat memunculkan orang-orang yang siap kerja dan siap untuk memperbaiki

kehidupan masyarakat maupun Negara.

Selain lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi, mahasiswa pun

juga perlu memperhatikan jurusan yang diminati atau dipilih. Karena banyak

kegagalan pendidikan yang diakibatkan oleh faktor mahasiswanya. Karena

pemilihan jurusan juga sangat menentukan seberapa besar biaya yang akan

dikeluarkan sebagai biaya pendidikan, karena dua jurusan yang berbeda akan

mengakibatkan biaya pendidikan yang berbeda pula. Selain itu, siswa yang

telah tamat SLTA dan ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi, sudah

seharusnya siswa tersebut memperhatikan Perguruan Tinggi dan Jurusan yang

di minati siswa, supaya siswa tersebut tidak merasa salah memilih jurusan

atau Perguruan Tinggi yang telah di pilihnya. Karena di Perguruan Tinggi

itulah siswa akan mengenyam pendidikan dan yang akan menentukan masa

depannya. Ijasah yang di dapat pun akan menentukan dimana posisi dan

tempat siswa tersebut akan berkerja nanti setelah lulus dari Perguruan Tinggi.

11

(23)

Suatu motivasi juga memiliki peran yang sangat penting didalam

menentukan tingkat keberhasilan mahasiswa/i. Oleh karena itu motivasi harus

dibina dan dikembangkan dengan baik. Jika seorang mahasiswa/i memiliki

motivasi yang sangat besar dalam memilih jurusan yang telah diambilnya,

maka anak tersebut akan lebih rajin dalam belajar dan menjalani perkuliahan,

yang kemudian akan berdampak juga pada prestasi yang memuaskan.

Tapi lain hal nya jika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagian

besar mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS ini sebagai pilihan yang

kedua, selain itu ada juga mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS

karna mengikuti keinginan orang tua, karna tidak ingin berpisah dari

teman-temannya dah bahkan juga ada yang dengan alasan karena biaya yang murah.

Disaat ada mahasiswa/i yang merasa terpaksa dan sebagainya, bagaimana

mereka dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal. Rendahnya motivasi

mahasiswa/i dalam memilih jurusan maka akan berakibat pada mahasiswa/i

itu sendiri dan yang paling rugi adalah mahasiswa/i itu sendiri. Akibatnya,

banyak mahasiswa/i yang lama siap masa studinya, ada yang jarang masuk

kuliah, ada pula akhirnya memilih untuk pindah ke jurusan lain atau

Perguruan Tinggi lain, dan ada pula yang memilih untuk berhenti kuliah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

judul “Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar Angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat di identifikasi

beberapa masalah yang berkaitan dengan Hubungan Motivasi Mahasiswa/i

Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar Angkatan Tahun

2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Banyaknya mahasiswa/i yang memilih pendidikan IPS sebagai pilihan

(24)

2. Adanya beberapa mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS

karena mengikuti keinginan orang tua.

3. Adanya beberapa mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS

karena tidak mau berpisah dari temannya.

4. Rendahnya motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS.

5. Adanya mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS karena terkait

biaya yang murah.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, agar penelitian lebih terarah dan fokus,

maka penulis memberikan batasan permasalahan yang diteliti yaitu pada

point 1 (banyaknya mahasiswa/i yang memilih pendidikan IPS sebagai

pilihan kedua) dan point 4 (rendahnya motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan

Pendidikan IPS.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan

masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi mahasiswa/i dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS

di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

2. Bagaimana prestasi belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS di

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

3. Adakah terdapat hubungan antara motivasi memilih jurusan dengan

prestasi belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

E. Tujuan dan Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(25)

Secara akademisi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS

dengan prestasi belajar. Selain itu juga sebagai pedoman Jurusan untuk

meningkatkan motivasi mahasiswa/i supaya dapat meningkatkan

prestasi belajar mahasiswa/i.

b. Tujuan Terapan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi

pihak-pihak yang berwenang untuk pertimbangan dalam penentuan memilih

jurusan. Khususnya bagi Jurusan Pendidikan IPS diharapkan dapat

semakin memahami tentang pentingnya upaya meningkatkan motivasi

memilih jurusan dan prestasi belajar. Sehingga dapat dilakukan cara

yang tepat untuk meningkatkan kualitas mahasiswa/i dalam rangka

proses pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di Perguruan Tinggi, dan

bagi mahasiswa/i diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dalam

melaksanakan peran dan tugasnya dalam belajar.

2. Signifikansi Penelitian

a. Secara Akademis

Untuk menjadikan bahan bagi para akademisi, untuk

mengkritisi hasil penelitian ini, atau meneliti bagian yang masih bisa

diteliti dari penelitian ini, dan memberikan sumber informasi dan

sumber referensi untuk bahan bacaan yang bermanfaat bagi rekan

mahasiswa serta dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian yang

akan datang.

b. Secara Terapan

penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak

Jurusan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan, dimana

dalam pembuatan aturan dimasa yang akan datang dalam menyediakan

informasi mengenai motivasi memilih jurusan dengan prestasi belajar.

F. Manfaat Penelitian

(26)

1. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

pengembangan minat dalam memilih jurusan di suatu perguruan tinggi,

khususnya Jurusan Pendidikan IPS.

2. Secara institusional hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

kontribusi terhadap pengembangan Jurusan Pendidikan IPS di Fakultas

Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif hidayatullah Jakarta.

3. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam perbaikan

dan meningkatkan kualitas Jurusan Pendidikan IPS terutama untuk

meningkatkan motivasi mahasiswa/i dalam memilih jurusan yang akan

(27)

10

A. Deskripsi Teoritik 1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Banyak orang yang benyebut kata “motivasi” dengan kata “motiv”, tujuannya adalah untuk mengetahui alasan seseorang dalam melakukan sesuatu. Kata motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha

yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv

dapat juga diartikan sebagai dorongan pada diri seseorang untuk

melakukan suatu aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang ingin

dincapai. Motiv juga dapat di artikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motiv tersebut, maka motivasi dapat berarti suatu dorongan yang ada pada diri seseorang untuk bergerak

atau melakukan sesuatu. Motiv dirasakan sangat berguna bila

dibutuhkan di saat-saat tertentu, terutama bila sedang membutuhkan

untuk mencapai tujuan yang sangat mendesak.1 Selain itu, “menurut Woodworth dan Marques motiv adalah suatu tujuan jiwa yang

mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi di sekitarnya”.2

Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam

menentukan proses pendidikan dan pengajaran. Maksudnya, adanya

keberhasilan dalam proses belajar mengajar bukan hanya ditentukan

oleh faktor pengetahuan dan kecerdasan saja, tapi juga di butuhkan

adanya faktor motivasi pada diri sendiri sosial dan emotional yang

masing-masing memegang peran nya dalam kehidupan.3

1

Sardiman, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. 21, H. 73

2

Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka cipta, 2003) cet. 1, h. 72

3

(28)

b. Fungsi Motivasi

Hubungan antara motivasi suatu tujuan sangatlah berpengaruh

pada aktivitas sehari-hari. Adapun fungsi motivasi diantaranya adalah:

1) Mendorong manusia untuk berbuat.

Motivasi dapat dijadikan sebagai penggerak untuk melepaskan

energi. Motivasi dalam hal ini merupakan suatu alat sebagai

penggerak dalam setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Untuk menentukan perbuatan menjadi suatu tujuan yang akan

dicapai. Dengan demikian, suatu motivasi dapat memberikan arah

dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuannya.

3) Untuk menyeleksi perbuatan, yaitu untuk menyesuaikan perbuatan

apa yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah

diinginkan dan dapat bermanfaat bagi suatu tujuan tersebut.4

c. Tujuan Motivasi

Menurut M. Ngalim Purwanto, “tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul

keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat

memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu”.5 Jadi, motivasi memiliki tujuan untuk membuat seseorang memiliki keinginan,

dorongan dan semangat untuk melakukan sesuatu untuk bisa

mendapatkan hasil yang terbaik dan sesuai dengan yang diharapkan.

d. Jenis Motivasi

Para pakar jiwa membagi motivasi kedalam dua jenis, yaitu

motivasi primer dan motivasi sekunder.

1) Motivasi primer adalah suatu motivasi yang di dasarkan pada

motiv-motiv dasar. Motiv dasar tersebut biasanya berasal dari dalam diri

4

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), cet. 1, h. 309 5

(29)

seseorang, baik secara biologis maupun jasmani. Manusia adalah

makluk yang mempunyai jasmani, sehingga apa yang dilakukan

sangat berpengaruh dengan adanya insting dan kebutuhan

jasmaninya.

2) Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperlajari. Perilaku

manusia terpengaruh oleh tiga komponen penting seperti afektif,

kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah aspek emosional,

komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap, dan emosi. Komponen

kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan pengetahuan.

Komponen konatif adalah terkait dengan kemauan dan kebiasaan

bertindak. Dalam kehidupan manusia, motivasi sekunder (motivasi

sosial) sangatlah penting. Para pakar membagi jenis-jenis motivasi

tersebut berdasarkan pandangan yang berbeda-beda.6

Thomas dan Znaniecki menggolongkan motivasi sekunder

menjadi beberapa golongan berdasarkan keinginan untuk;

memperoleh berbagai pengalaman, untuk memperoleh pengakuan,

untuk mendapatkan respon, dan untuk memperoleh adanya rasa

aman.

Sedangkan Mc Cleland menggolongkan motivasi sekunder

berdasarkan kebutuhan-kebutuhan, yang diantaranya yaitu;

 Adanya prestasi seseorang, kemudian seseorang yang bekerja

lebih keras dengan kualitas produksi yang tinggi, dan akhirnya

memperoleh IPK 3,50 ke atas.

 Untuk memperoleh kasih sayang, seperti rela berkorban untuk sesama, dan yang ketiga yaitu untuk memperoleh kekuasaan.

Sikap seseorang juga dapat berpengaruh terhadap perilaku

motivasi sekunder. Sikap merupakan bagian dari motiv yang

dapat dipelajari.7

6

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), cet 3, h. 86-89

7

(30)

e. Sumber Motivasi

Perilaku individu tidak berdiri sendiri, selalu ada hal yang

mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang ingin dicapainya.

Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan

dari luar. Motivasi yang terbentuk dari luar lebih bersifat pada

perkembangan kebutuhan psikis atau rohaniah.

Begitu juga hal nya dengan sumber motivasi siswa

berbeda-beda. Ada dua macam model motivasi, yaitu motivasi intrinsic dan

motivasi ekstrinsik. Alasan yang menjadikan siswa termotivasi bisa

berbeda-beda. Berikut ini merupakan alasan-alasan yang berpengaruh

terhadap motivasi belajar:

1) Lingkungan dirumah, yang membentuk perilaku dalam belajar

semenjak usia belia

2) Cara siswa memandang diri mereka sendiri: kepercayaan diri, harga

diri maupun martabat.

3) Sifat dari siswa yang bersangkutan: tingkat kesabaran dan komitmen.

Motivasi untuk belajar dapat diubah menjadi lebih baik atau

buruk berdasarkan apa yang terjadi di dalam kelas. Berkaitan dengan

sumber motivasi dapat dilihat pada uraian berikut:

1) Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam diri individu). Faktor yang berasal dari dalam individu, terdiri atas

beberapa hal:

a) Adanya kebutuhan

Ketika keluarga memberikan motivasi kepada anak haruslah

diawali dengan berusaha mengetahui terlebih dahulu apa

kebutuhan-kebutuhan anak yang akan dimotivasi.

b) Persepsi individu mengenai diri sendiri

Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan

mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.

(31)

Faktor ini mendorong atau mengarahkan individu (memotivasi)

untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan

memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam

lingkungan masyarakat.

d) Adanya cita-cita dan harapan masa depan

Harapan merupakan tujuan dari perilaku yang selanjutnya

menjadi pendorong. Cita-cita merupakan pusat bermacam-macam

kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya direalisasikan di

sekitar cita-cita tersebut sehingga cita-cita tersebut mampu

memberikan energy kepada anak untuk melakukan sesuatu

aktivitas belajar.

e) Keinginan tentang kemajuan dirinya

Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan diri

seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu

keinginan bagi setiap individu.

f) Minat

Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat

sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang

pokok.

g) Kepuasan kinerja

Kepuasan kinerja lebih merupakan suatu dorongan afektif yang

muncul dalam diri individu untuk mencapai tujuan yang

diinginkan dari suatu perilaku.

2) Faktor Eksternal (faktor yang berasal dari luar individu)

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dan

membangkitkan anak agar melakukan aktivitas belajar, diantaranya

adalah sebagai berikut:

a) Pemberian hadiah

Hadiah merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktiv.

Motivasi dalam bentuk hadiah ini dapat membuahkan semangat

(32)

b) Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk

mendorong belajar anak, baik persaingan individu maupun

kelompok dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak.

c) Hukuman

Hukuman dapat menjadi alat motivasi atau pendorong untuk

mempergiat belajar anak. Anak akan berusaha untuk

mendapatkan tugas yang menjadi tanggung jawabnya agar

terhindar dari hukuman.

d) Pujian

Positifnya pujian dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan

prestasi jika pujian yang diberikan kepada anak tidak berlebihan.

e) Situasi lingkungan pada umumnya

Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa

mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan

lingkungannya.

f) Sistem imbalan yang diterima

Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk

berperilaku dalam mencapai tujuan. Perilaku dipandang sebagai

tujuan sehingga ketika tujuan tercapai, akan timbul imbalan.8

f. Peranan Motivasi

Motivasi sangat berperan terhadap proses belajar, dengan

adanya motivasi maka akan dapat menjadikan seorang siswa/I menjadi

lebih tekun dalam proses belajar. Dan dengan adanya motivasi tersebut

pula kualitas hasil belajar siswa dapat terwujud.

Peran motivasi bagi seorang guru adalah untuk menggerakkan

atau memacu siswa supaya timbul rasa dan keinginan untuk

meningkatkan hasil prestasi belajarnya, supaya dapat tercapai tujuan

pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam

8

(33)

kurikulum sekolah.9 Misalnya jika seorang anak mendapatkan prestasi yang bagus, maka orang tua nya akan memuji dan membanggakan anak

tersebut. Dari pujian tersebut dapat menimbulkan rasa percaya diri dan

anak pun akan lebih giat untuk belajar. Begitupun sebaliknya, seorang

anak yang mendapatkan nilai jelek alangkah baiknya jika seorang guru

dan orang tua tidak memarahi anak tersebut dan tidak mengatai anak

tersebuk bodoh.

Setiap tindakan motivasi itu mempunyai tujuan, semakin jelas

tujuan yang diharapkan maka akan semakin jelas pula bagaimana

tindakan memotivasi itu akan dilakukan. Tindakan motivasi itu akan

berhasil jika tujuannya jelas dan didasari oleh apa yang dimotivasi serta

sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu setiap

orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami

benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian

orang yang akan di motivasi.

Belajar dapat dikatakan sukses jika berorientasi pada tujuan

tertentu. Tujuan akhir dari proses belajar akan mengarah kepada

pencapaian cita-cita. Supaya cita-cita dapat tercapai, maka seorang

siswa/I harus bisa memilih jurusan atau bidang study yang tepat.

Dalam kenyataan sehari-hari banyak mahasiswa/i di Perguruan

Tinggi yang belum dapat menentukan jurusan yang ingin di pilih. Hal

ini menunjukkan bahwa dalam menentukan jurusan dan cita-cita

bukanlah pekerjaan yang mudah karena proses nya dipengaruhi oleh

banyak faktor, seperti kepribadian siswa, pengaruh lingkungan

keluarga, peran lingkungan sekolah, pengaruh lingkungan masyarakat,

dan informasi studi lanjutan dan pekerjaan atau jabatan.

g. Ciri Motivasi

Motivasi yang ada pada setiap individu memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

9

(34)

1) Ulet dan rajin di setiap ada tugas, dan disetiap ada tugas tidak pernah

berhenti untuk mengerjakan sebelum tugas tersebut selesai.

2) Setiap mengerjakan tugas jika ada kesulitan tidak mudah pantang

menyerah, mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat berprestasi

sebaik mungkin tanpa harus mendapatkan dukungan dari luar, tidak

mudah puas dengan prestasi yang telah dicapainya.

3) Menunjukkan minat terhadap berbagai masalah “untuk orang dewasa” (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, criminal, dan lain sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri dibandingkan dengan bekerja

kelompok.

5) Memiliki sifat cepat bosan jika ada tugas yang rutin, berulang-ulang

dan kurang kreatif).

6) Jika memiliki pendapat selalu konsisten dengan pendapatnya.

7) Jika sudah meyakini sesuatu, tidak akan mudah untuk melepaskan.

8) Suka mencari dan memecahkan masalah soal-soal.10

h. Motivasi Memilih Jurusan

Salah satu prinsip belajar yaitu belajar berhasil jika

berorientasi pada tujuan tertentu. Tujuan akhir dari proses belajar tentu

saja mengarah pada pencapaian cita. Untuk mencapai suatu

cita-cita, seorang mahasiswa/i harus dapat memilih jurusan yang tepat.

Bagi sebagian mahasiswa/i keputusan dalam memilih jurusan

disebabkan karena adanya dorongan dari dalam diri. Misalnya seorang

siswa/I tersebut mempunyai keahlian atau minat dalam jurusan tersebut.

Untuk memperdalam keahlian atau minat yang dimiliki mahasiswa/i

hasil belajar mandiri, selain itu juga mahasiswa/i mencari

informasi-informasi dari lingkungan yang mendukung. Tetapi bagi sebagian

mahasiswa/i yang lain, keputusan dalam memilih jurusan di sebabkan

10

(35)

karena adanya dorongan dari luar diri. Misalnya dorongan dalam

memilih jurusan terpengaruh oleh orang lain.

Motivasi memilih jurusan adalah dorongan yang timbul untuk

memilih jurusan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu

dengan tujuan agar dapat menguasai dan memperdalam keahlian dan

minat yang dimiliki siswa serta keahlian dan minat tersebut dapat

tersalurkan sesuai dengan jurusannya.

2. Pendidikan IPS

a. Konsep Pendidikan IPS

IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (Sosial Science), maupun ilmu pendidikan. Sosial Science Education (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education”

dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara

pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.11

Jelas bahwa pendidikan IPS merupakan program pendidikan

yang tidak mudah ditemukan dalam ilmu filsafat maupun ilmu

pendidikan. IPS merupakan suatu ilmu yang sifatnya berasal dari

antropologi, sejarah, hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.

b. Hakikat IPS

Hakikat IPS suatu ilmu tentang manusia dan dunianya.

Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup bersama dengan

sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat

berkomunikasi dengan cepat dimanapun mereka berada melalui

handphone dan internet. Kemajuan Iptek inilah yang menyebabkan

cepatnya komunikasi antara orang satu dengan lainnya, antara Negara

11

(36)

satu dengan Negara lainnya. Dengan bantuan Iptek yang semakin

canggih ini maka arus komunikasi akan semakin mudah dan cepat. Oleh

karena itu diyakini bahwa orang menguasai informasi, maka orang

itulah yang telah menguasai dunia.12

c. Tujuan Pendidikan IPS

Pengetahuan sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:

1) Mengajarkan konsep-konsep sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.

2) Menegmbangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.

3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial.13 Dalam buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, dijelaskan bahwa “Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial bertujuan untuk menyiapkan lulusan dibidang

pendidikan dan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang

menguasai materi-materi sosial dan metodologi pengajaran serta teknik

evaluasinya pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah atau yang sederajat”.14

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang telah dicapai

seseorang dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Menurut Nurkencana, bahwa “prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam

individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.15 Sedangkan

12

Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi , h. 17-18 13

Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi , h. 18 14

Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-2012, (UIN Jakarta Press: jakarta, 2011), h. 83

15

prestasi belajar

(37)

menurut Djamarah, “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.”16

Jadi,

semua hasil yang telah di capai seorang anak baik dari mata pelajaran

maupun dari kegiatan yang lainnya yang dikerjakan sendiri maupun

dikerjakan secara kelompok, merupakan pengertian dari prestasi

belajar.

b. Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar

Motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi dalam keberhasilan belajar seseorang. menurut

klausmeier yang dikutip oleh Djaali, bahwa perbedaan kemampuan

seseorang untuk memiliki motivasi yang tinggi ditunjukkan pada

tingkatan prestasi yang telah di dapatkan individu tersebut. Kondisi

lingkungan dan juga individu sendiri sangat berpengaruh dalam

memotivasi diri sendiri untuk berprestasi.17

Menurut Atkinson yang dikutip oleh Dina Mustafa, bahwa

seorang mahasiswa/i yang mempunyai motivasi untuk berprestasi

tinggi, maka mahasiswa/i tersebut akan sangat termotivasi disaat pada

kondisi dimana mahasiswa/i beranggapan bahwa kemungkinan untuk

berhasil mereka adalah 50% bahkan bisa lebih.18

c. Karakteristik Individu yang Motivasi Berprestasinya Tinggi

Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, memiliki

karakteristik diantaranya sebagai berikut:

1) Setiap kali ada tugas-tugas individu selalu senang buat mengerjakan

dan mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan. Dan hasil yang

didapatkanpun bukan karna beruntung atau kebetulan, tapi karna

memang benar-benar berprestasi.

16

http://prestasi-belajar-siswa.blogspot.com/ (diakses pada Rabu, 2 april 2015, pukul 08.36 WIB)

17

Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), cet.7, h. 110 18

Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat,

(38)

2) Memilih tujuan yang realistis dan menantang dari tujuan yang terlalu

mudah dicapai atau terlalu besar risikonya.

3) Mencari pekerjaan yang membuat ia mendapatkan imbalan dengan

segera dan nyata, untuk menentukan kekurangan dan kelebihannya

dalam bekerja.

4) Senang bersaing dengan orang lain dan berusaha untuk mengungguli

orang lain.

5) Bekerja keras demi keinginanya dan masa depan yang lebih baik.

6) Bekerja tidak hanya untuk mendapatkan upah, status, atau

keuntungan yang lainnya, tapi ia akan mencarinya apabila hal-hal

tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.19

B. Hasil Penelitian Yang relevan

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menunjuk pada skripsi

yang dilakukan oleh beberapa penulis, diantaranya:

1. Skripsi milik Hariyani, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2010, yang berjudul “Hubungan Motivasi Memilih Jurusan

Akomodasi Perhotelan dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Prima Wisata”. Hasil Penelitian yang dilakukan di Jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Prima Wisata tidak memiliki pengaruh terhadap

prestasi belajar siswa dan siswi SMK Prima Wisata. Ini sesuai dengan

hasil penelitian yang diambil dari data lapangan yang menunjukkan

bahwa nilai r hitung yang didapat (0.000) < dari r tabel (sig. 5%; N 30 = 0.362). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara motivasi memilih jurusan dengan

prestasi belajar siswa dan siswi SMK Prima Wisata. Setelah hasil dicocokkan dengan tabel nilai koefisien korelasi “r” product moment

pada taraf signifikansi 5%. Dan merumuskan hipotesis alternatif (Ha)

terdapat korelasi yang positif yang meyakinkan antara variabel x dan

19

(39)

variabel y, atau hipotesis nihil (Ho) tidak ada korelasi yang positif yng

meyakinkan antara variabel x dan variabel y.

2. Skripsi milik Musyarrofah, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2005, yang berjudul “Hubungan antara Minat Menjadi Guru

dengan Prestasi Belajar dalam Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar”. Hasil penelitian yang diambil dari data lapangan menunjukkan bahwa kondisi minat mahasiswa Fakultas Tarbiyah

Jurusan PAI semester IX pada umumnya sangat berminat untuk

menjadi guru. Hal tersebut terlihat dari 40% responden 62,5%

menyatakan sangat berminat untuk menjadi guru. Kemudian mengenai

prestasi belajar mahasiswa Jurusan PAI rata-rata 74, berdasarkan

tingkat penilaian yang berlaku di UIN Jakarta termasuk dalam

kategori baik. Terdapat korelasi positif yang menunjukkan ada

hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar dalam

mata kuliah strategi belajar mengajar. Akan tetapi dari hasil

perhitungan yang diperoleh sangat rendah (0,228) sehingga

menunjukan adanya korelasi yang rendah antara minat menjadi guru

dengan prestasi belajar dalam mata kuliah strategi belajar mengajar,

jadi hipotesa alternatif (Ha) diterima.

3. Skripsi milik Nala Royhana, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, yang berjudul “Pengaruh Motivasi Masuk Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi masuk perguruan tinggi

(carier, humanitarian, expectation-Driven, personal-intelectual,

default) jenis kelamin dan asal sekolah terhadap prestasi belajar (IPK).

Berdasarkan keseluruhan proporsi varian, prestasi belajar mahasiswa

dipengaruhi oleh independent variable yang diteliti sebesar 4,7%,

sedangkan sisanya yaitu 95,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

(40)
[image:40.595.95.495.71.619.2]

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Yang Relevan

No Nama /

Tahun

Judul Hasil Perbedaan Persamaan

1 Hariyani

/ 2010 Hubungan motivasi memilih jurusan akomodasi perhotelan dengan prestasi belajar siswa SMK Prima Wisata.

Tidak ada hubungan

yang signifikan

antara motivasi

memilih jurusan

dengan prestasi

belajar siswa dan

siswi SMK Prima

Wisata.20 Perbedaan objek yang di teliti dan tempat yang di teliti. Meneliti tentang motivasi memilih Jurusan dengan prestasi belajar.

2 Musyarr

ofah

/ 2005

Hubungan

antara minat

menjadi guru

dengan

prestasi

belajar dalam

mata kuliah

strategi belajar mengajar Terdapat korelasi positif yang menunjukkan ada hubungan antara

minat menjadi guru

dengan prestasi

belajar dalam mata

kuliah strategi

belajar mengajar.21

Perbedaan pada objek yang di teliti, mata kuliah dan pada variabel 1 (X) Sama- sama-sama meneliti tentang prestasi belajar

3 Nala Pengaruh Tidak terdapat Meneliti Meneliti

20Hariyani, “

Hubungan Motivasi Memilih Jurusan Akomodasi Perhotelan dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Prima Wisata”, Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 64 t.d

21Musyarrofah, “

Hubungan Antara Minat menjadi Guru dengan Prestasi Belajar dalam

(41)

Royhana / 2013 motivasi masuk perguruan tinggi terhadap prestasi belajar mahasiswa

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pengaruh yang signifikan dari motivasi masuk perguruan tinggi (carier, humanitarian, expectation-Driven, personal-intelectual, default) jenis

kelamin dan asal

sekolah terhadap

prestasi belajar

(IPK). 22

motivasi

masuk

perguruan

tinggi dan

objek yang diteliti. mengenai motivasi dan prestasi belajar.

C. Kerangka Berfikir

Motivasi merupakan suatu pergerakan atau dorongan seseorang

untuk melakukan suatu aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan

tertentu. Setiap orang mempunyai motivasi masing-masing yang dapat

mempengaruhi tindakannya dalam mencapai suatu tujuan yang

diinginkannya. Setiap individu memiliki motivasi tersebut bukan hanya dari

diri sendiri, tetapi juga dari lingkungan, keluarga maupun orang-orang di

sekitarnya dapat mempengaruhinya.

Begitupun dengan motivasi seseorang dalam memilih suatu jurusan

di Perguruan Tinggi, pada saat seseorang memutuskan untuk masuk ke

sebuah Perguruan Tinggi dan memilih suatu jurusan, pastinya individu

tersebut memiliki motivasi yang dapat berfungsi sebagai penggerak untuk

mendorong diri seseorang dalam melakukan sesuatu, termasuk mendorong

dalam memilih suatu jurusan di perguruan tinggi yang diinginkan.

22Nala Royhana, “

Pengaruh Motivasi Masuk Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, Skripsi Fakultas Psikologi Uiniversitas Islam

(42)

Prestasi belajar merupakan suatu hasil penilaian yang didapatkan

mahasiswa/i dan diperoleh dari pendidik melalui proses belajar yang dapat

menghasilkan perubahan pada mahsiswa/I yang berupa pemahaman,

pengetahuan, maupun hasil evaluasi yang baik. Melalui proses tersebut,

seorang pendidik kemudian akan menilainya dan dari nilai-nilai mata kuliah

yang telah didapatkan seorang mahasiswa/i tersebut kemudian dapat di

akumulasikan kedalam IPK. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) adalah hasil dari

perhitungan seluruh nilai dari semua mata kuliah yang telah ditempuh

mahasiswa/i mulai dari semester 1 sampai selesai. Jumlah keseluruhan nilai

mata kuliah tersebut kemudian dikalikan nilai bobot dan di bagi dengan

jumlah sks yang telah ditempuh mahasiswa/i.23 Jika seorang mahasiswa/i dalam memilih jurusan memiliki motivasi yang tinggi, maka motivasi

tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

Berdasarkan penjelasan diatas dan motivasi yang dapat

menyebabkan prestasi belajar sangatlah banyak, banyak pula pertimbangan

individu dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Secara garis besar

kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk

mengambarkan dengan menggunakan skema sebagai berikut:

23

(43)
[image:43.595.106.492.63.610.2]

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat hubungan antara motivasi memilih Jurusan dengan

prestasi belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012 Motivasi memilih Jurusan Pendidikan IPS

Motivasi Internal: a. Adanya kebutuhan

b. Persepsi individu mengenai diri sendiri

c. Harga diri dan prestasi d. Adanya cita-cita dan harapan

masa depan

e. Keinginan tentang kemajuan dirinya

f. Minat

g. Kepuasan kinerja

IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) Prestasi Belajar

Motivasi Eksternal: a. Pemberian hadiah b. Kompetisi

c. Hukuman d. Pujian

e. Situasi lingkungan pada umumnya

(44)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ha : Terdapat hubungan antara motivasi memilih Jurusan dengan prestasi

belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012 Fakultas

(45)

28

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sesuai dengan judul skripsi ini, maka penelitian ini dilaksanakan di

Jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat,

Tangerang Selatan.

Waktu penelitian selama 9 bulan yang dimulai dari bulan februari

[image:45.595.94.496.263.596.2]

sampai bulan oktober 2015, berikut rencana penelitiannya:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan BULAN

2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Penyusunan Proposal √ √

2 Observasi √

3 Menentukan dan menyusun

Instrumen Peneliatian √ √ √

4 Mengumpulkan Data √

5 Analisis Data dan Pengolahan Data √ √

6 Penyusunan Laporan √

7 Bimbingan Akhir Skripsi √

8 Sidang Skripsi √

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.1

Dengan

1

(46)

menggukan metode penelitian, maka kita akan dapat mengetahui data yang

kita cari untuk menentukan dan mendapatkan data yang valid, akurat, dan

signifikan dengan permasalahan yang ada, sehingga metode penelitian ini

akan dapat digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang akan di

teliti.

Berdasarkan judul yang diambil maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu

proses untuk mendapatkan pengetahuan dan hasil yang diinginkan dengan

menggunakan data yang berupa angka sebagai alat untuk mendapatkan

kejelasan mengenai hasil yang ingin diketahui.2 Jadi data yang diperoleh berupa angka-angka (bukan kata-kata). Keterangan tersebut diperoleh dengan

mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan angket (kuisioner)

sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

C. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan korelasi yang

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi

mahasiswa/i dalam memilih suatu jurusan terhadap prestasi belajar

mahasiswa/i. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment.

Hal ini sesuai dengan tujuan peneliti, apakah terdapat hubungan

antara motivasi mahasiswa/i memilih jurusan terhadap prestasi belajar

mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel, yaitu independen

bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

2

(47)

1. Variabel bebas/independent variabel (X) adalah motivasi memilih Jurusan Pendidikan IPS yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal.

2. Variabel terikat/dependent variable (Y) adalah prestasi belajar (IPK)

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Hermawan Wasito, yang dimaksud dengan populasi

adalah semua objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan,

tumbuhan dan kejadian yang dapat digunakan sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu untuk suatu penelitian3.

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh

mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan tahun 2012 Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang kurang

lebih berjumlah 120 mahasiswa/i.

2. Sampel

Sampel adalah suatu aturan untuk pengambilan data dimana yang

dapat diambil hanya sebagian dari populasi saja dan digunakan untuk

menentukan bentuk serta ciri yang diharapkan dari populasi4.

Dalam penelitian ini peneliti menentukan sampel sebanyak 89

mahasiswa/i yang diambil berdasarkan taraf kesalahan 5% untuk mewakili

mahasiswa/i angkatan tahun 2012.

Sampel yang digunakan adalah sampel probability Sampling. Menurut Sugiyono, probability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”5

, dengan teknik simple random sampling.

3

Hermawan Wasito, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 49

4

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2014), cet., 2, h.30 5

(48)

F. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta

ataupun angka. Didalam pengumpulan data sangat diperlukan adanya teknik

yang tepat dan relevan dengan jenis data yang ingin dicari. Dalam hal ini

peneliti mengadakan penelitian langsung ke obyek yang diteliti dengan

menggunakan beberapa teknik:

1. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan cara untuk mengumpulkan data yang

dilakukan dengan cara memberi serangkaian pertanyaan atau pernyataan

tertulis yang harus dijawab oleh responden. Kuesioner ini merupakan cara

yang paling tepat untuk mengumpulkan data jika peneliti mengetahui

dengan pasti variabel yang akan di ukur dan mengetahui apa yang bisa

diharapkan dan di dapatkan dari responden6. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu berupa

pertanyaan-pernyataan yang telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih jawaban yang paling tepat pada empat alternative jawaban yang

disediakan.

Angket diberikan kepada mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan angkatan tahun 2012. Kemudian

angket yang digunakan dan didesain berdasarkan skala Likert yang berisi sejumlah pernyataan mengenai motivasi mahasiswa/i. Instrumen ini

disusun berdasarkan indikator-indikator yang berkaitan. Kemudian

memberikan skor atas angket yang merujuk pada empat alternative

jawaban, dengan skor sebagai berikut:

Tabel 3.2 Alternative Jawaban Alternatif Jawaban Skor

Item-item Positif

Skor Item-item Negatif

Sangat Setuju 4 1

6

(49)

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Langkah-langkah penyusunan angket pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan pengkajian variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini

berdasarkan literatur yang relevan.

b. Menentukan variabel dan sub variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

c. Menjabarkan indikator-indikator yang sesuai dengan variabel dan sub

varibel yang telah ditetapkan.

d. Menyusun daftar pernyataan penelitian dengan alternatif jawaban yang

harus dipilih responden.

e. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk menyelidiki dokumen-dokumen

tertulis untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan aspek-aspek yang

diteliti. Seperti data-data mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan

tahun 2012, dan data-data tentang IPK mahasiswa/i Jurusan Pendidikan

IPS angkatan tahun 2012.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat dipakai untuk

mendapatkan, mengolah, dan juga menginterpretasikan informasi yang

diperoleh peneliti dari para responden dengan menggunakan penilaian yang

sama7. Dalam

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diberitahukan kepada sudara, apabila dikuasakan harus disertai dengan surat kuasa atau surat tugas dari direktur kepada penerima kuasa atau penerima tugas dan

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar isian

Yang hadir adalah yang menandatangani surat penawaran atau dapat diwakilkan kepada yang namanya tercantum dalam akte perusahaan dengan membawa surat kuasa. Membawa

Pada tahap awal Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan telah memberikan penjelasan kepada peserta lelang mengenai hal-hal yang perlu disampaikan

Dalam kisah Mahabharata, terdapat Senjata Pusaka yang diberikan oleh para dewa kepada manusia yang disebut dengan Astra. Manusia yang telah dianugerahi Astra tersebut

2) pengujian aksi objek pesawat berdasarkan kemungkinan yang dihasilkan. Prosedur pengujian pertama selengkapnya dijelaskan pada Tabel 5. Pengujian dilakukan untuk

PARAMETER PERHITUNGAN Hasil perhitungan yang akan dilakukan adalah melakukan perhitungan link budget komunikasi radio pada navigasi udara Non Direction Beacon

Skripsi dengan judul “ upaya guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqh siswa mts darul hikmah tahun ajaran 2015/2016 ” yang ditulis oleh