HIDAYATULLAH JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Retno Utami Prastyo Ningsih
NIM: 1111015000053
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Judul Skripsi “Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar Angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi
mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan prestasi belajar, serta untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dan apakah hal tersebut
memiliki tingkat signifikansi atau tidak. Adapun metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012.
Sedangkan sampel diambil dari taraf kesalahan 5% yang berjumlah sebanyak 89
mahasiswa/i dengan menggunakan teknik random sampling. Kemudian instrumen
yang digunakan adalah angket. Sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah
product moment.
Terlihat dari hasil perhitungan antara variabel X (Motivasi Memilih
Jurrusan Pendidikan IPS) dengan variabel Y (Prestasi Belajar), dimana rhitung lebih
kecil dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yakni (0,065 < 0,2084). Dengan
demikian berarti hipotesis nol (H0) diterima, sedangkan hipotesis alternative (Ha)
ditolak. Maka prestasi belajar mahasiswa/I dipengaruhi oleh motivasi mahasiswa/I
sebesar 0,4% dan 99,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Dengan demikian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
hubungan motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi
Belajar.
Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers' Training, The Title of Skripsi “The Correlation between the Students' Motivation in Taking Department of Social Science Education and the Academic Achievement of the Students of the Year 2012 at Faculty of Tarbiyah and Teachers' Training of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta".
This research aims to know the correlation between the students' motivation in taking Department of Social Science Education and the students' academic achievement and to know how big the contribution given and to know whether the contibution has significant value or not. The research method used wad quantitative method with correlation technique. The population in this research was all Department of Social Science Education students of the year 2012. Meanwhile, the sample taken from error value 5% that consisted of 89 students by using random sampling technique. Then the instrument used was questionnaire. While the correlation technique used was product moment.
It can be seen from the calculation between X variable (Motivation in taking Department of Social Science Education) and Y variable (Academic Achievement) which was robservation was lower than rtable value in significancy value
5% which was (0,065 < 0,2084). Therefore, it can be concluded that Nul Hypothesis (H0) was accpeted, Meanwhile Alternative Hypothesis (Ha) was
rejected. It means the students' academic achievement was influenced by the students' motivation which was 0,4% and the other 99,6% was influenced by any other factor.
Therefore, there was no significant correlation between the students' motivation in taking Department of Social Science Education and the students'
academic achievement.
i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya serta bantuan maupun bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bimbingan, dorongan dan bantuan dari para pengajar, rekan-rekan serta
ketulusan hati dan keramahan dari banyak pihak, sangat membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini dengan harapan dapat mencapai hasil sebaik mungkin.
Oleh kerena itu, dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan pengetahuannya selama ini.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan pengetahuannya selama ini.
4. Bapak Teuku Ramli Zakaria, MA. selaku Dosen Penasehat Akademik.
5. Bapak Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA. selaku pembimbing skripsi
yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bimbingan, bantuan serta
motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah menanamkan berbagai Ilmu yang
bermanfaat bagi penulis.
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Kerguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
ii
Mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angatan 2012 dan menginjinkan
saya melakukan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS.
9. Keluarga tercinta bapak dan ibu tercinta serta adikku Nia dan Arga yang
telah memberikan banyak motivasi, kasih sayang dan curahan perhatian baik berupa moril maupun materil serta do’a yang selalu teriring setiap saat untuk Ananda dalam menghadapi segala hal. Semoga keluargaku
tercinta ini selalu dalam lindungan Allah SWT. dan selalu diberikan
kesehatan serta dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT.
10. Mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012 yang telah
membantu saya dan telah berpartisipasi serta bersedia untuk meluangkan
waktunya dalam penelitian ini dengan menjadi subjek dalam penelitian
yang penulis lakukan.
11. Untuk sahabatku tersayang Desi Nopiyanti yang selalu setia menemani
dan mensuport penulis dalam menyelesaikan skripsi. Kemudian untuk
sahabatku Fitriah (Almarhumah) terimakasih atas kasih sayang semasa
hidupnya dan memberikan rasa rindu yang berarti. Juga tak lupa untuk
sahabat-sahabatku Ida Mardiatullaila, Risnawati Dewi Yulianti Witi
Astuti, Mayasari, Eva Nurlaela, Evi Nurlaeli, Mulyadi, Ahmad Hambali,
dan Burhanudin Hekmatyar, yang selalu bersama-sama juga sudah
membantu, menemani penulis dan sangat baik serta ramah terhadap
penulis.
12. Untuk sahabat sahabat seperjuangan Ika Nurjanah, Rahmi Utami dan
Antoni Widodo yang selalu kompak dan mensuport dalam penyelesaian
skripsi ini.
13. Untuk sahabat-sahabat ekonomi tersayang atas kekompakannya selama
ini dikelas maupun disaat praktikum, sahabat-sahabat Jurusan IPS
angkatan 2011 semuanya, dan juga untuk sahabat-sahabat PPKT atas
iii
Hanya ucapan terimakasih yang mampu penulis sampaikan dan seraya berdo’a mudah-mudahan segala kebaikan yang diberikan memperoleh ganjaran amal kebaikan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis menharapkan adanya kritik dan saran yang akan digunakan
demi perbaikan di masa yang akan datang. Besar harapan, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Alhamdulillahirobil’Alamiin
Jakarta, Oktober 2015
Penulis
iv
Pengesahan Panitia Ujian
Pengesahan Pembimbing
Lembar Pernyataan Uji Referensi
Lembar Pernyataan Karya Ilmiah
Abstrak
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iv
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan dan Signifikansi Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Signifikansi Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ... 10
1. Motivasi ... 10
a. Pengertian Motivasi ... 10
b. Fungsi Motivasi ... 11
c. Tujuan Motivasi ... 11
d. Jenis Motivasi ... 11
e. Sumber Motivasi ... 13
v
a. Konsep Pendidikan IPS ... 18
b. Hakikat IPS ... 18
c. Tujuan Pendidikan IPS ... 19
3. Prestasi Belajar ... 19
a. Pengertian Prestasi Belajar ... 19
b. Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar ... 20
c. Karakteristik Individu yang Motivasi Berprestasi nya Tinggi ... 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 21
C. Kerangka Berfikir ... 24
D. Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
B. Metode Penelitian ... 28
C. Pendekatan Penelitian ... 29
D. Variabel Penelitian ... 29
E. Populasi dan Sampel ... 30
1. Popiulasi ... 30
2. Sampel ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 31
1. Angket (Kuesioner) ... 31
2. Dokumentasi ... 32
G. Insterumen Penelitian ... 32
H. Reabilitas ... 37
I. Uji Validitas ... 38
J. Teknik Pengolahan Data ... 39
1. Editing ... 39
vi
K. Teknik Analisis Data ... 40
L. Hipotesis Stasistik ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 44
1. Deskripsi Data Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan ... 44
2. Deskripsi Data Hasil Prestasi Belajar ... 64
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 71
1. Pengujian Persyaratan Analisis ... 71
a. Uji Validitas ... 71
b. Uji Reabilitas ... 72
2. Pengujian Hipotesis ... 72
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
D. Analisis Mengenai Kerangka Berfikir ... 75
E. Perspektif Peneliti Mengenai Hubungan Motivasi Memilih Jurusan deng- an Prestasi Belajar ... 78
F. Keterbatasan Penelitian ... 79
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 80
Daftar Pustaka
vii
Tabel 2.1 : Hasil penelitian yang relevan ... 23
Tabel 3.1 : Jadwal kegiatan penelitian ... 28
Tabel 3.2 : Alternatif jawaban ... 31
Tabel 3.3 : Kisi-kisi insrumen ... 33
Tabel 3.4 : Kriterian indeks korelasi product moment ... 41
Tabel 4.1 : Saya tertarik masuk UIN karena adanya dorongan dari teman-tem- an dekat ... 46
Tabel 4.2 : Saya tertarik masuk UIN karena ada jurusan yang saya sukai ... 46
Tabel 4.3 : Saya masuk UIN karena tidak dapat masuk di perguruan tinggi Negeri (PTN) yang saya inginkan ... 47
Tabel 4.4 : Saya memilih jurusan pendidikan IPS karena tidak ingin berpisah dari teman-teman ... 48
Tabel 4.5 : Belajar di UIN sangat menyenangkan ... 48
Tabel 4.6 : Jurusan pendidikan IPS adalah pilihan yang tepat untuk saya ... 49
Tabel 4.7 : Keluarga merasa bangga ketika saya masuk UIN ... 50
Tabel 4.8 : Orang tua saya tidak mendukung dan menghargai hasil prestasi saya ... 50
Tabel 4.9 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS karena biayanya murah ... 51
Tabel 4.10 : Saya tertarik masuk Jurusan Pendidikan IPS karena Jurusan Pen- didikan IPS memberikan penghargaan kepada mahasiswa/i yang berprestasi ... 52
Tabel 4.11 : Saya merasa tidak berkembang karena memilih Jurusan Pendidik- an IPS ... 53
Tabel 4.12 : Saya merasa malu masuk Jurusan Pendidikan IPS karena teman- teman saya masuk jurusan yang lebih keren ... 53
Tabel 4.13 : Pada saat masuk UIN saya memilih Jurusan Pendidikan IPS seba- gai pilihan kedua ... 54
viii
Tabel 4.16 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS atas kemauan saya sendiri .. 56
Tabel 4.17 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS karena setelah lulus saya i-
ngin menjadi guru ... 57
Tabel 4.18 : Saya selalu semangat belajar, karena orang tua saya selalu menye-
mangati saya ... 57
Tabel 4.19 : Saya sering merasa bosan pada saat belajar di kelas ... 58
Tabel 4.20 : Jika orang tua mengijinkan, saya ingin pindah ke jurusan lain yang
lebih keren ... 59
Tabel 4.21 : Saya memilih Jurusan Pendidikan IPS karena mengikuti pilihan
orang tua ... 59
Tabel 4.22 : Selama kuliah di Jurusan Pendidikan IPS, prestasi saya semakin
baik ... 60
Tabel 4.23 : Orang tua saya merasa bangga ketika saya mengambil Jurusan Pe-
ndidikan IPS ... 61
Tabel 4.24 : UIN adalah Perguan Tinggi yang saya impi-impikan ... 61
Tabel 4.25 : Saya merasa malu Karena saya memilih Jurusan Pendidikan IPS ... 62
Tabel 4.26 : Orang tua, keluarga dan teman-teman saya sangat mendukung sa-
at saya memutuskan untuk memilih Jurusan Pendidikan IPS... 63
Tabel 4.27 : Saya semangat masuk kuliah karena ada seseorang yang saya su-
kai ... 63
Tabel 4.28 : Variabel Y (Nilai IPK) ... 65
Tabel 4.29 : Analisis korelasi variabel X (motivasi mahasiswa/i memilih jur-
usan) dan variabel Y (prestasi belajar) ... 68
Tabel 4.30 : Klasifikasi jumlah skor jawaban mahasiswa/i dari angket motivasi
ix
1
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,
kerena dengan adanya pendidikan kita akan mendapatkan ilmu, dari yang
tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Karena dengan
adanya pendidikan manusia dapat lebih berkembang dalam kehidupan dan
menata kehidupannya menjadi lebih baik.
Pendidikan dapat dikatakan sebagai investasi untuk masa depan,
karena setelah menyelesaikan pendidikan, peluang untuk mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik itu cukup besar. Pendidikan sebagai usaha manusia
yang mampu disediakan disetiap generasi manusia demi kepentingan
generasi-generasi muda supaya dapat melanjutkan kehidupan dan cara hidup yang lebih baik. “Pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan kehidupan. Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan
belajar harus dapat dibekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill
atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik.”1
Menurut Nuraini Soyomukti, “Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga tempat mendidik (mengajar). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang diupayakaan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka untuk terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung jawab mereka sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.”2
Pengertian diatas jelas bahwa, dalam sebuah perubahan kehidupan,
perlu adanya sebuah pendidikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang
1
Muhaammad Nuh, Pengembangan Implementasi dan Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013), cet 2, h. 4
2
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pendidikan, dapat ditemukan kapan
saja dan dimana saja, baik itu dari pendidikan formal maupun non formal.
Menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo “Sasaran pendidikan adalah
manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia.”3
Perguruan Tinggi merupakan tempat belajar secara formal. Sebelum
melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, maka diharuskan untuk
memilih dan menentukan jurusan yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi yang telah di pilih. Menurut Djaali, “minat kejuruan adalah kecenderungan seseorang untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya.” Tujuan utama adanya pemilihan jurusan adalah untuk membantu mahasiswa/i dalam mengembangkan
keahlian dan sikap profesionalismenya, mampu bersaing, dan mampu meniti
tahap perkembangannya agar dapat mempersiapkan dirinya dalam bekerja dan berkarir di dunia kerja. Menurut Djaali, “faktor minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana merencanakan seseorang dalam
pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan bidang nya.”4
Setiap orang yang ingin melakukan sesuatu tidak lepas dari motivasi
yang melatarbelakanginya. Begitu juga dengan mahasiswa/i yang telah masuk
dalam Perguruan Tinggi, pada dasarnya mahasiswa/i memiliki motivasi yang
berbeda-beda pada saat memilih Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Menurut Santrock, “motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku.”5
Artinya, perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama. Sedangkan menurut Kosasih, “motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, kebutuhan dan keputusan yang
3
Umar Tirtarahardja dan La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka cipta, 2008), cet. 2, h. 1
4
Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), cet.7, h. 126 5
terjadi pada diri seseorang.”6
Sedangkan menurut Paryati Sudarman, “Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar yang kuat adalah kunci utama untuk dapat berhasil di
Perguruan Tinggi.”7
Dalam pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi, perlu adanya suatu
motivasi bagi siswa-siswi supaya siswa-siswi tidak main-main dalam
menjalankan proses pendidikan dan mempunyai minat untuk menyelesaikan
pendidikannya dengan baik. Jika dalam pemilihan Jurusan mahasiswa/i tidak
memiliki motivasai yang kuat, maka dapat berdampak pada menurunnya
motivasi dan munculnya kebosanan pada saat menjalani perkuliahan.
Mahasiwa/i yang tidak tertarik pada jurusan yang telah dipilih, maka biasanya
menjadi gangguan pada saat kuliah atau tidak serius dalam penjalani proses
pendidikan. Akibatnya, siswa/i tersebut bisa lulus nya lama, tidak peduli pada
hasil belajar, pindah jurusan, atau bahkan ada juga yang pada akhirnya
memilih untuk berhenti. Tapi berbeda dengan mahasiswa/i yang memiliki
motivasi dan tertarik dengan jurusan yang telah dipilihnya, maka mahasiswa/i
tersebut akan serius dalam menjalani kuliah nya, bahkan kemungkinan besar
prestasi akademik nya pun akan mesmuaskan.
Dalam proses pendidikan di Perguruan Tinggi, mahasiswa/i akan
dirubah menjadi pribadi yang berkarakter, berwawasan luas, cerdas,
berpandangan jauh ke depan dan juga bertanggung jawab, supaya pendidikan
yang diperoleh menjadi pendidikan yang layak dan sesuai dengan bakat dan
minat masing-masing. Selain itu juga supaya mahasiswa tersebut dapat
membawa bangsa ini kearah yang jauh lebih baik.
“Pendidikan mengenal dua istilah, yaitu pedagogic yang artinya ilmu pendidikan dan pedagogie yang artinya pendidikan. Pedagogic adalah teori tentang pemikiran dan perenungan seperti bagaimana sebaiknya pendidikan dilaksanakan dan dilakukan sesuai kaiadah-kaidah mendidik, tentang system pendidikan, tujuan pendidikan, materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, metode, dan
6
Kosasih, Peranan Motivasi Terhadap Belajarnya Siswa, (Tabularasa, 2004), Vol. 2, No. 3, h. 156
7
media pendidikan yang digunakan sampai kepada menyediakan lingkungan pendidikan tempat proses pendidikan sedang berlangsung. Sementara itu pedagogic adalah semua yang berkaitan dengan praktik pendidikan yang dilaksanakan, yaitu kegiatan-kegiatan belajar dan mengajar interaksi edukatif, yaitu pergaulan yang dilakukan antara pendidik dan anak didik. Oleh karena itu, antara pedagogic dan pedagogie merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya harus dilaksanakan dan saling memperkuat untuk mencapai mutu proses, tujuan, dan hasil pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa, dan agama.”8
Menurut Oemar Hamalik, “Pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaan, di sisi lain kebudayaan menjelmakan aktivitas, system, dan struktur pendidikan. Oleh karena itu, baik masyarakat tradisional maupun modern selalu mengandung unsur pendidikan yang berusaha memperkenalkan dan membawa masyarakat ken arah kebudayaannya. Pendidikan menjadi suatu instrument untuk mentransmisikan kebudayaan pada masyarakat dan generasi baru. Selain itu, pendidikan juga bersifat mengawetkan kebudayaan, sehingga dapat membuat anak-anak menjadi manusia yang berbudaya.”9
Pendapat diatas jelas bahwa pendidikan merupakan suatu
kebudayaan atau kebiasaan bagi masyarakat yang mengandung suatu
aktivitas, system, dan struktur pendidikan. Oleh karena itu, banyak
masyarakat yang berpendidikan yang berusaha memperkenalkan dan
membawa masyarakat ke arah kebudayaan, hal itu dilakukan mulai dari
anak-anak.
“Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 1 menyebutkan yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”10
Ini berarti bahwa setiap orang yang telah mengenyam pendidikan
seharusnya dapat mendiri dan bermanfaat bagi Bangsa dan Negara. Pada
8
Mohamad Surya, Abdul Hasim, dan Rus Bambang Suwarno, Lendasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), cet. 1, h. 24
9
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 4, h.88
10
pengertian diatas juga ditekankan ilmu yang di dapat juga harus diimbangi
dengan agama, kepribadian dan akhlak mulia. Kemudian yang dimaksud
dengan pendidikan tinggi.
Menurut Agus M. hardjana, “pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian (UU 2 Tahun 1989, Pasal 16, ayat (1)). Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah (PP 30 Tahun 1990, Pasal 1, ayat 1).”11
Bersadarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa
pendidikan merupakan upaya yang telah direncanakan peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri supaya bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa dan
Negara. Pendidikan tersebut dapat diperoleh peserta didik salah satunya
melalui Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga yang
dapat memunculkan orang-orang yang siap kerja dan siap untuk memperbaiki
kehidupan masyarakat maupun Negara.
Selain lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi, mahasiswa pun
juga perlu memperhatikan jurusan yang diminati atau dipilih. Karena banyak
kegagalan pendidikan yang diakibatkan oleh faktor mahasiswanya. Karena
pemilihan jurusan juga sangat menentukan seberapa besar biaya yang akan
dikeluarkan sebagai biaya pendidikan, karena dua jurusan yang berbeda akan
mengakibatkan biaya pendidikan yang berbeda pula. Selain itu, siswa yang
telah tamat SLTA dan ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi, sudah
seharusnya siswa tersebut memperhatikan Perguruan Tinggi dan Jurusan yang
di minati siswa, supaya siswa tersebut tidak merasa salah memilih jurusan
atau Perguruan Tinggi yang telah di pilihnya. Karena di Perguruan Tinggi
itulah siswa akan mengenyam pendidikan dan yang akan menentukan masa
depannya. Ijasah yang di dapat pun akan menentukan dimana posisi dan
tempat siswa tersebut akan berkerja nanti setelah lulus dari Perguruan Tinggi.
11
Suatu motivasi juga memiliki peran yang sangat penting didalam
menentukan tingkat keberhasilan mahasiswa/i. Oleh karena itu motivasi harus
dibina dan dikembangkan dengan baik. Jika seorang mahasiswa/i memiliki
motivasi yang sangat besar dalam memilih jurusan yang telah diambilnya,
maka anak tersebut akan lebih rajin dalam belajar dan menjalani perkuliahan,
yang kemudian akan berdampak juga pada prestasi yang memuaskan.
Tapi lain hal nya jika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagian
besar mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS ini sebagai pilihan yang
kedua, selain itu ada juga mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS
karna mengikuti keinginan orang tua, karna tidak ingin berpisah dari
teman-temannya dah bahkan juga ada yang dengan alasan karena biaya yang murah.
Disaat ada mahasiswa/i yang merasa terpaksa dan sebagainya, bagaimana
mereka dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal. Rendahnya motivasi
mahasiswa/i dalam memilih jurusan maka akan berakibat pada mahasiswa/i
itu sendiri dan yang paling rugi adalah mahasiswa/i itu sendiri. Akibatnya,
banyak mahasiswa/i yang lama siap masa studinya, ada yang jarang masuk
kuliah, ada pula akhirnya memilih untuk pindah ke jurusan lain atau
Perguruan Tinggi lain, dan ada pula yang memilih untuk berhenti kuliah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
judul “Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar Angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat di identifikasi
beberapa masalah yang berkaitan dengan Hubungan Motivasi Mahasiswa/i
Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar Angkatan Tahun
2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya mahasiswa/i yang memilih pendidikan IPS sebagai pilihan
2. Adanya beberapa mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS
karena mengikuti keinginan orang tua.
3. Adanya beberapa mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS
karena tidak mau berpisah dari temannya.
4. Rendahnya motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS.
5. Adanya mahasiswa/i yang memilih Jurusan Pendidikan IPS karena terkait
biaya yang murah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, agar penelitian lebih terarah dan fokus,
maka penulis memberikan batasan permasalahan yang diteliti yaitu pada
point 1 (banyaknya mahasiswa/i yang memilih pendidikan IPS sebagai
pilihan kedua) dan point 4 (rendahnya motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan
Pendidikan IPS.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan
masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi mahasiswa/i dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
2. Bagaimana prestasi belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
3. Adakah terdapat hubungan antara motivasi memilih jurusan dengan
prestasi belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
E. Tujuan dan Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Secara akademisi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan motivasi mahasiswa/i memilih Jurusan Pendidikan IPS
dengan prestasi belajar. Selain itu juga sebagai pedoman Jurusan untuk
meningkatkan motivasi mahasiswa/i supaya dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa/i.
b. Tujuan Terapan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi
pihak-pihak yang berwenang untuk pertimbangan dalam penentuan memilih
jurusan. Khususnya bagi Jurusan Pendidikan IPS diharapkan dapat
semakin memahami tentang pentingnya upaya meningkatkan motivasi
memilih jurusan dan prestasi belajar. Sehingga dapat dilakukan cara
yang tepat untuk meningkatkan kualitas mahasiswa/i dalam rangka
proses pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di Perguruan Tinggi, dan
bagi mahasiswa/i diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dalam
melaksanakan peran dan tugasnya dalam belajar.
2. Signifikansi Penelitian
a. Secara Akademis
Untuk menjadikan bahan bagi para akademisi, untuk
mengkritisi hasil penelitian ini, atau meneliti bagian yang masih bisa
diteliti dari penelitian ini, dan memberikan sumber informasi dan
sumber referensi untuk bahan bacaan yang bermanfaat bagi rekan
mahasiswa serta dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian yang
akan datang.
b. Secara Terapan
penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak
Jurusan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan, dimana
dalam pembuatan aturan dimasa yang akan datang dalam menyediakan
informasi mengenai motivasi memilih jurusan dengan prestasi belajar.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pengembangan minat dalam memilih jurusan di suatu perguruan tinggi,
khususnya Jurusan Pendidikan IPS.
2. Secara institusional hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap pengembangan Jurusan Pendidikan IPS di Fakultas
Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif hidayatullah Jakarta.
3. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam perbaikan
dan meningkatkan kualitas Jurusan Pendidikan IPS terutama untuk
meningkatkan motivasi mahasiswa/i dalam memilih jurusan yang akan
10
A. Deskripsi Teoritik 1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Banyak orang yang benyebut kata “motivasi” dengan kata “motiv”, tujuannya adalah untuk mengetahui alasan seseorang dalam melakukan sesuatu. Kata motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha
yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv
dapat juga diartikan sebagai dorongan pada diri seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang ingin
dincapai. Motiv juga dapat di artikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata motiv tersebut, maka motivasi dapat berarti suatu dorongan yang ada pada diri seseorang untuk bergerak
atau melakukan sesuatu. Motiv dirasakan sangat berguna bila
dibutuhkan di saat-saat tertentu, terutama bila sedang membutuhkan
untuk mencapai tujuan yang sangat mendesak.1 Selain itu, “menurut Woodworth dan Marques motiv adalah suatu tujuan jiwa yang
mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi di sekitarnya”.2
Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
menentukan proses pendidikan dan pengajaran. Maksudnya, adanya
keberhasilan dalam proses belajar mengajar bukan hanya ditentukan
oleh faktor pengetahuan dan kecerdasan saja, tapi juga di butuhkan
adanya faktor motivasi pada diri sendiri sosial dan emotional yang
masing-masing memegang peran nya dalam kehidupan.3
1
Sardiman, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012), cet. 21, H. 73
2
Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka cipta, 2003) cet. 1, h. 72
3
b. Fungsi Motivasi
Hubungan antara motivasi suatu tujuan sangatlah berpengaruh
pada aktivitas sehari-hari. Adapun fungsi motivasi diantaranya adalah:
1) Mendorong manusia untuk berbuat.
Motivasi dapat dijadikan sebagai penggerak untuk melepaskan
energi. Motivasi dalam hal ini merupakan suatu alat sebagai
penggerak dalam setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Untuk menentukan perbuatan menjadi suatu tujuan yang akan
dicapai. Dengan demikian, suatu motivasi dapat memberikan arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
3) Untuk menyeleksi perbuatan, yaitu untuk menyesuaikan perbuatan
apa yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah
diinginkan dan dapat bermanfaat bagi suatu tujuan tersebut.4
c. Tujuan Motivasi
Menurut M. Ngalim Purwanto, “tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu”.5 Jadi, motivasi memiliki tujuan untuk membuat seseorang memiliki keinginan,
dorongan dan semangat untuk melakukan sesuatu untuk bisa
mendapatkan hasil yang terbaik dan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Jenis Motivasi
Para pakar jiwa membagi motivasi kedalam dua jenis, yaitu
motivasi primer dan motivasi sekunder.
1) Motivasi primer adalah suatu motivasi yang di dasarkan pada
motiv-motiv dasar. Motiv dasar tersebut biasanya berasal dari dalam diri
4
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), cet. 1, h. 309 5
seseorang, baik secara biologis maupun jasmani. Manusia adalah
makluk yang mempunyai jasmani, sehingga apa yang dilakukan
sangat berpengaruh dengan adanya insting dan kebutuhan
jasmaninya.
2) Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperlajari. Perilaku
manusia terpengaruh oleh tiga komponen penting seperti afektif,
kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah aspek emosional,
komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap, dan emosi. Komponen
kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan pengetahuan.
Komponen konatif adalah terkait dengan kemauan dan kebiasaan
bertindak. Dalam kehidupan manusia, motivasi sekunder (motivasi
sosial) sangatlah penting. Para pakar membagi jenis-jenis motivasi
tersebut berdasarkan pandangan yang berbeda-beda.6
Thomas dan Znaniecki menggolongkan motivasi sekunder
menjadi beberapa golongan berdasarkan keinginan untuk;
memperoleh berbagai pengalaman, untuk memperoleh pengakuan,
untuk mendapatkan respon, dan untuk memperoleh adanya rasa
aman.
Sedangkan Mc Cleland menggolongkan motivasi sekunder
berdasarkan kebutuhan-kebutuhan, yang diantaranya yaitu;
Adanya prestasi seseorang, kemudian seseorang yang bekerja
lebih keras dengan kualitas produksi yang tinggi, dan akhirnya
memperoleh IPK 3,50 ke atas.
Untuk memperoleh kasih sayang, seperti rela berkorban untuk sesama, dan yang ketiga yaitu untuk memperoleh kekuasaan.
Sikap seseorang juga dapat berpengaruh terhadap perilaku
motivasi sekunder. Sikap merupakan bagian dari motiv yang
dapat dipelajari.7
6
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), cet 3, h. 86-89
7
e. Sumber Motivasi
Perilaku individu tidak berdiri sendiri, selalu ada hal yang
mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang ingin dicapainya.
Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan
dari luar. Motivasi yang terbentuk dari luar lebih bersifat pada
perkembangan kebutuhan psikis atau rohaniah.
Begitu juga hal nya dengan sumber motivasi siswa
berbeda-beda. Ada dua macam model motivasi, yaitu motivasi intrinsic dan
motivasi ekstrinsik. Alasan yang menjadikan siswa termotivasi bisa
berbeda-beda. Berikut ini merupakan alasan-alasan yang berpengaruh
terhadap motivasi belajar:
1) Lingkungan dirumah, yang membentuk perilaku dalam belajar
semenjak usia belia
2) Cara siswa memandang diri mereka sendiri: kepercayaan diri, harga
diri maupun martabat.
3) Sifat dari siswa yang bersangkutan: tingkat kesabaran dan komitmen.
Motivasi untuk belajar dapat diubah menjadi lebih baik atau
buruk berdasarkan apa yang terjadi di dalam kelas. Berkaitan dengan
sumber motivasi dapat dilihat pada uraian berikut:
1) Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam diri individu). Faktor yang berasal dari dalam individu, terdiri atas
beberapa hal:
a) Adanya kebutuhan
Ketika keluarga memberikan motivasi kepada anak haruslah
diawali dengan berusaha mengetahui terlebih dahulu apa
kebutuhan-kebutuhan anak yang akan dimotivasi.
b) Persepsi individu mengenai diri sendiri
Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan
mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.
Faktor ini mendorong atau mengarahkan individu (memotivasi)
untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan
memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam
lingkungan masyarakat.
d) Adanya cita-cita dan harapan masa depan
Harapan merupakan tujuan dari perilaku yang selanjutnya
menjadi pendorong. Cita-cita merupakan pusat bermacam-macam
kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya direalisasikan di
sekitar cita-cita tersebut sehingga cita-cita tersebut mampu
memberikan energy kepada anak untuk melakukan sesuatu
aktivitas belajar.
e) Keinginan tentang kemajuan dirinya
Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan diri
seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu
keinginan bagi setiap individu.
f) Minat
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang
pokok.
g) Kepuasan kinerja
Kepuasan kinerja lebih merupakan suatu dorongan afektif yang
muncul dalam diri individu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dari suatu perilaku.
2) Faktor Eksternal (faktor yang berasal dari luar individu)
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dan
membangkitkan anak agar melakukan aktivitas belajar, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a) Pemberian hadiah
Hadiah merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktiv.
Motivasi dalam bentuk hadiah ini dapat membuahkan semangat
b) Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk
mendorong belajar anak, baik persaingan individu maupun
kelompok dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak.
c) Hukuman
Hukuman dapat menjadi alat motivasi atau pendorong untuk
mempergiat belajar anak. Anak akan berusaha untuk
mendapatkan tugas yang menjadi tanggung jawabnya agar
terhindar dari hukuman.
d) Pujian
Positifnya pujian dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan
prestasi jika pujian yang diberikan kepada anak tidak berlebihan.
e) Situasi lingkungan pada umumnya
Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa
mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan
lingkungannya.
f) Sistem imbalan yang diterima
Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk
berperilaku dalam mencapai tujuan. Perilaku dipandang sebagai
tujuan sehingga ketika tujuan tercapai, akan timbul imbalan.8
f. Peranan Motivasi
Motivasi sangat berperan terhadap proses belajar, dengan
adanya motivasi maka akan dapat menjadikan seorang siswa/I menjadi
lebih tekun dalam proses belajar. Dan dengan adanya motivasi tersebut
pula kualitas hasil belajar siswa dapat terwujud.
Peran motivasi bagi seorang guru adalah untuk menggerakkan
atau memacu siswa supaya timbul rasa dan keinginan untuk
meningkatkan hasil prestasi belajarnya, supaya dapat tercapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam
8
kurikulum sekolah.9 Misalnya jika seorang anak mendapatkan prestasi yang bagus, maka orang tua nya akan memuji dan membanggakan anak
tersebut. Dari pujian tersebut dapat menimbulkan rasa percaya diri dan
anak pun akan lebih giat untuk belajar. Begitupun sebaliknya, seorang
anak yang mendapatkan nilai jelek alangkah baiknya jika seorang guru
dan orang tua tidak memarahi anak tersebut dan tidak mengatai anak
tersebuk bodoh.
Setiap tindakan motivasi itu mempunyai tujuan, semakin jelas
tujuan yang diharapkan maka akan semakin jelas pula bagaimana
tindakan memotivasi itu akan dilakukan. Tindakan motivasi itu akan
berhasil jika tujuannya jelas dan didasari oleh apa yang dimotivasi serta
sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu setiap
orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami
benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian
orang yang akan di motivasi.
Belajar dapat dikatakan sukses jika berorientasi pada tujuan
tertentu. Tujuan akhir dari proses belajar akan mengarah kepada
pencapaian cita-cita. Supaya cita-cita dapat tercapai, maka seorang
siswa/I harus bisa memilih jurusan atau bidang study yang tepat.
Dalam kenyataan sehari-hari banyak mahasiswa/i di Perguruan
Tinggi yang belum dapat menentukan jurusan yang ingin di pilih. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam menentukan jurusan dan cita-cita
bukanlah pekerjaan yang mudah karena proses nya dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti kepribadian siswa, pengaruh lingkungan
keluarga, peran lingkungan sekolah, pengaruh lingkungan masyarakat,
dan informasi studi lanjutan dan pekerjaan atau jabatan.
g. Ciri Motivasi
Motivasi yang ada pada setiap individu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
9
1) Ulet dan rajin di setiap ada tugas, dan disetiap ada tugas tidak pernah
berhenti untuk mengerjakan sebelum tugas tersebut selesai.
2) Setiap mengerjakan tugas jika ada kesulitan tidak mudah pantang
menyerah, mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat berprestasi
sebaik mungkin tanpa harus mendapatkan dukungan dari luar, tidak
mudah puas dengan prestasi yang telah dicapainya.
3) Menunjukkan minat terhadap berbagai masalah “untuk orang dewasa” (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, criminal, dan lain sebagainya).
4) Lebih senang bekerja mandiri dibandingkan dengan bekerja
kelompok.
5) Memiliki sifat cepat bosan jika ada tugas yang rutin, berulang-ulang
dan kurang kreatif).
6) Jika memiliki pendapat selalu konsisten dengan pendapatnya.
7) Jika sudah meyakini sesuatu, tidak akan mudah untuk melepaskan.
8) Suka mencari dan memecahkan masalah soal-soal.10
h. Motivasi Memilih Jurusan
Salah satu prinsip belajar yaitu belajar berhasil jika
berorientasi pada tujuan tertentu. Tujuan akhir dari proses belajar tentu
saja mengarah pada pencapaian cita. Untuk mencapai suatu
cita-cita, seorang mahasiswa/i harus dapat memilih jurusan yang tepat.
Bagi sebagian mahasiswa/i keputusan dalam memilih jurusan
disebabkan karena adanya dorongan dari dalam diri. Misalnya seorang
siswa/I tersebut mempunyai keahlian atau minat dalam jurusan tersebut.
Untuk memperdalam keahlian atau minat yang dimiliki mahasiswa/i
hasil belajar mandiri, selain itu juga mahasiswa/i mencari
informasi-informasi dari lingkungan yang mendukung. Tetapi bagi sebagian
mahasiswa/i yang lain, keputusan dalam memilih jurusan di sebabkan
10
karena adanya dorongan dari luar diri. Misalnya dorongan dalam
memilih jurusan terpengaruh oleh orang lain.
Motivasi memilih jurusan adalah dorongan yang timbul untuk
memilih jurusan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu
dengan tujuan agar dapat menguasai dan memperdalam keahlian dan
minat yang dimiliki siswa serta keahlian dan minat tersebut dapat
tersalurkan sesuai dengan jurusannya.
2. Pendidikan IPS
a. Konsep Pendidikan IPS
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (Sosial Science), maupun ilmu pendidikan. Sosial Science Education (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education”
dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara
pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.11
Jelas bahwa pendidikan IPS merupakan program pendidikan
yang tidak mudah ditemukan dalam ilmu filsafat maupun ilmu
pendidikan. IPS merupakan suatu ilmu yang sifatnya berasal dari
antropologi, sejarah, hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
b. Hakikat IPS
Hakikat IPS suatu ilmu tentang manusia dan dunianya.
Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup bersama dengan
sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat
berkomunikasi dengan cepat dimanapun mereka berada melalui
handphone dan internet. Kemajuan Iptek inilah yang menyebabkan
cepatnya komunikasi antara orang satu dengan lainnya, antara Negara
11
satu dengan Negara lainnya. Dengan bantuan Iptek yang semakin
canggih ini maka arus komunikasi akan semakin mudah dan cepat. Oleh
karena itu diyakini bahwa orang menguasai informasi, maka orang
itulah yang telah menguasai dunia.12
c. Tujuan Pendidikan IPS
Pengetahuan sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:
1) Mengajarkan konsep-konsep sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
2) Menegmbangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial.13 Dalam buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, dijelaskan bahwa “Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial bertujuan untuk menyiapkan lulusan dibidang
pendidikan dan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang
menguasai materi-materi sosial dan metodologi pengajaran serta teknik
evaluasinya pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah atau yang sederajat”.14
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang telah dicapai
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Menurut Nurkencana, bahwa “prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.15 Sedangkan
12
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi , h. 17-18 13
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi , h. 18 14
Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-2012, (UIN Jakarta Press: jakarta, 2011), h. 83
15
prestasi belajar
menurut Djamarah, “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.”16
Jadi,
semua hasil yang telah di capai seorang anak baik dari mata pelajaran
maupun dari kegiatan yang lainnya yang dikerjakan sendiri maupun
dikerjakan secara kelompok, merupakan pengertian dari prestasi
belajar.
b. Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar
Motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi dalam keberhasilan belajar seseorang. menurut
klausmeier yang dikutip oleh Djaali, bahwa perbedaan kemampuan
seseorang untuk memiliki motivasi yang tinggi ditunjukkan pada
tingkatan prestasi yang telah di dapatkan individu tersebut. Kondisi
lingkungan dan juga individu sendiri sangat berpengaruh dalam
memotivasi diri sendiri untuk berprestasi.17
Menurut Atkinson yang dikutip oleh Dina Mustafa, bahwa
seorang mahasiswa/i yang mempunyai motivasi untuk berprestasi
tinggi, maka mahasiswa/i tersebut akan sangat termotivasi disaat pada
kondisi dimana mahasiswa/i beranggapan bahwa kemungkinan untuk
berhasil mereka adalah 50% bahkan bisa lebih.18
c. Karakteristik Individu yang Motivasi Berprestasinya Tinggi
Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, memiliki
karakteristik diantaranya sebagai berikut:
1) Setiap kali ada tugas-tugas individu selalu senang buat mengerjakan
dan mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan. Dan hasil yang
didapatkanpun bukan karna beruntung atau kebetulan, tapi karna
memang benar-benar berprestasi.
16
http://prestasi-belajar-siswa.blogspot.com/ (diakses pada Rabu, 2 april 2015, pukul 08.36 WIB)
17
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), cet.7, h. 110 18
Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat,
2) Memilih tujuan yang realistis dan menantang dari tujuan yang terlalu
mudah dicapai atau terlalu besar risikonya.
3) Mencari pekerjaan yang membuat ia mendapatkan imbalan dengan
segera dan nyata, untuk menentukan kekurangan dan kelebihannya
dalam bekerja.
4) Senang bersaing dengan orang lain dan berusaha untuk mengungguli
orang lain.
5) Bekerja keras demi keinginanya dan masa depan yang lebih baik.
6) Bekerja tidak hanya untuk mendapatkan upah, status, atau
keuntungan yang lainnya, tapi ia akan mencarinya apabila hal-hal
tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.19
B. Hasil Penelitian Yang relevan
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menunjuk pada skripsi
yang dilakukan oleh beberapa penulis, diantaranya:
1. Skripsi milik Hariyani, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2010, yang berjudul “Hubungan Motivasi Memilih Jurusan
Akomodasi Perhotelan dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Prima Wisata”. Hasil Penelitian yang dilakukan di Jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Prima Wisata tidak memiliki pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa dan siswi SMK Prima Wisata. Ini sesuai dengan
hasil penelitian yang diambil dari data lapangan yang menunjukkan
bahwa nilai r hitung yang didapat (0.000) < dari r tabel (sig. 5%; N 30 = 0.362). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara motivasi memilih jurusan dengan
prestasi belajar siswa dan siswi SMK Prima Wisata. Setelah hasil dicocokkan dengan tabel nilai koefisien korelasi “r” product moment
pada taraf signifikansi 5%. Dan merumuskan hipotesis alternatif (Ha)
terdapat korelasi yang positif yang meyakinkan antara variabel x dan
19
variabel y, atau hipotesis nihil (Ho) tidak ada korelasi yang positif yng
meyakinkan antara variabel x dan variabel y.
2. Skripsi milik Musyarrofah, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2005, yang berjudul “Hubungan antara Minat Menjadi Guru
dengan Prestasi Belajar dalam Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar”. Hasil penelitian yang diambil dari data lapangan menunjukkan bahwa kondisi minat mahasiswa Fakultas Tarbiyah
Jurusan PAI semester IX pada umumnya sangat berminat untuk
menjadi guru. Hal tersebut terlihat dari 40% responden 62,5%
menyatakan sangat berminat untuk menjadi guru. Kemudian mengenai
prestasi belajar mahasiswa Jurusan PAI rata-rata 74, berdasarkan
tingkat penilaian yang berlaku di UIN Jakarta termasuk dalam
kategori baik. Terdapat korelasi positif yang menunjukkan ada
hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar dalam
mata kuliah strategi belajar mengajar. Akan tetapi dari hasil
perhitungan yang diperoleh sangat rendah (0,228) sehingga
menunjukan adanya korelasi yang rendah antara minat menjadi guru
dengan prestasi belajar dalam mata kuliah strategi belajar mengajar,
jadi hipotesa alternatif (Ha) diterima.
3. Skripsi milik Nala Royhana, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, yang berjudul “Pengaruh Motivasi Masuk Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi masuk perguruan tinggi
(carier, humanitarian, expectation-Driven, personal-intelectual,
default) jenis kelamin dan asal sekolah terhadap prestasi belajar (IPK).
Berdasarkan keseluruhan proporsi varian, prestasi belajar mahasiswa
dipengaruhi oleh independent variable yang diteliti sebesar 4,7%,
sedangkan sisanya yaitu 95,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Yang Relevan
No Nama /
Tahun
Judul Hasil Perbedaan Persamaan
1 Hariyani
/ 2010 Hubungan motivasi memilih jurusan akomodasi perhotelan dengan prestasi belajar siswa SMK Prima Wisata.
Tidak ada hubungan
yang signifikan
antara motivasi
memilih jurusan
dengan prestasi
belajar siswa dan
siswi SMK Prima
Wisata.20 Perbedaan objek yang di teliti dan tempat yang di teliti. Meneliti tentang motivasi memilih Jurusan dengan prestasi belajar.
2 Musyarr
ofah
/ 2005
Hubungan
antara minat
menjadi guru
dengan
prestasi
belajar dalam
mata kuliah
strategi belajar mengajar Terdapat korelasi positif yang menunjukkan ada hubungan antara
minat menjadi guru
dengan prestasi
belajar dalam mata
kuliah strategi
belajar mengajar.21
Perbedaan pada objek yang di teliti, mata kuliah dan pada variabel 1 (X) Sama- sama-sama meneliti tentang prestasi belajar
3 Nala Pengaruh Tidak terdapat Meneliti Meneliti
20Hariyani, “
Hubungan Motivasi Memilih Jurusan Akomodasi Perhotelan dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Prima Wisata”, Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 64 t.d
21Musyarrofah, “
Hubungan Antara Minat menjadi Guru dengan Prestasi Belajar dalam
Royhana / 2013 motivasi masuk perguruan tinggi terhadap prestasi belajar mahasiswa
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pengaruh yang signifikan dari motivasi masuk perguruan tinggi (carier, humanitarian, expectation-Driven, personal-intelectual, default) jenis
kelamin dan asal
sekolah terhadap
prestasi belajar
(IPK). 22
motivasi
masuk
perguruan
tinggi dan
objek yang diteliti. mengenai motivasi dan prestasi belajar.
C. Kerangka Berfikir
Motivasi merupakan suatu pergerakan atau dorongan seseorang
untuk melakukan suatu aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu. Setiap orang mempunyai motivasi masing-masing yang dapat
mempengaruhi tindakannya dalam mencapai suatu tujuan yang
diinginkannya. Setiap individu memiliki motivasi tersebut bukan hanya dari
diri sendiri, tetapi juga dari lingkungan, keluarga maupun orang-orang di
sekitarnya dapat mempengaruhinya.
Begitupun dengan motivasi seseorang dalam memilih suatu jurusan
di Perguruan Tinggi, pada saat seseorang memutuskan untuk masuk ke
sebuah Perguruan Tinggi dan memilih suatu jurusan, pastinya individu
tersebut memiliki motivasi yang dapat berfungsi sebagai penggerak untuk
mendorong diri seseorang dalam melakukan sesuatu, termasuk mendorong
dalam memilih suatu jurusan di perguruan tinggi yang diinginkan.
22Nala Royhana, “
Pengaruh Motivasi Masuk Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, Skripsi Fakultas Psikologi Uiniversitas Islam
Prestasi belajar merupakan suatu hasil penilaian yang didapatkan
mahasiswa/i dan diperoleh dari pendidik melalui proses belajar yang dapat
menghasilkan perubahan pada mahsiswa/I yang berupa pemahaman,
pengetahuan, maupun hasil evaluasi yang baik. Melalui proses tersebut,
seorang pendidik kemudian akan menilainya dan dari nilai-nilai mata kuliah
yang telah didapatkan seorang mahasiswa/i tersebut kemudian dapat di
akumulasikan kedalam IPK. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) adalah hasil dari
perhitungan seluruh nilai dari semua mata kuliah yang telah ditempuh
mahasiswa/i mulai dari semester 1 sampai selesai. Jumlah keseluruhan nilai
mata kuliah tersebut kemudian dikalikan nilai bobot dan di bagi dengan
jumlah sks yang telah ditempuh mahasiswa/i.23 Jika seorang mahasiswa/i dalam memilih jurusan memiliki motivasi yang tinggi, maka motivasi
tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
Berdasarkan penjelasan diatas dan motivasi yang dapat
menyebabkan prestasi belajar sangatlah banyak, banyak pula pertimbangan
individu dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Secara garis besar
kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk
mengambarkan dengan menggunakan skema sebagai berikut:
23
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat hubungan antara motivasi memilih Jurusan dengan
prestasi belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012 Motivasi memilih Jurusan Pendidikan IPS
Motivasi Internal: a. Adanya kebutuhan
b. Persepsi individu mengenai diri sendiri
c. Harga diri dan prestasi d. Adanya cita-cita dan harapan
masa depan
e. Keinginan tentang kemajuan dirinya
f. Minat
g. Kepuasan kinerja
IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) Prestasi Belajar
Motivasi Eksternal: a. Pemberian hadiah b. Kompetisi
c. Hukuman d. Pujian
e. Situasi lingkungan pada umumnya
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ha : Terdapat hubungan antara motivasi memilih Jurusan dengan prestasi
belajar mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2012 Fakultas
28
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Sesuai dengan judul skripsi ini, maka penelitian ini dilaksanakan di
Jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat,
Tangerang Selatan.
Waktu penelitian selama 9 bulan yang dimulai dari bulan februari
[image:45.595.94.496.263.596.2]sampai bulan oktober 2015, berikut rencana penelitiannya:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan BULAN
2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Penyusunan Proposal √ √
2 Observasi √
3 Menentukan dan menyusun
Instrumen Peneliatian √ √ √
4 Mengumpulkan Data √
5 Analisis Data dan Pengolahan Data √ √
6 Penyusunan Laporan √
7 Bimbingan Akhir Skripsi √
8 Sidang Skripsi √
B. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.1
Dengan
1
menggukan metode penelitian, maka kita akan dapat mengetahui data yang
kita cari untuk menentukan dan mendapatkan data yang valid, akurat, dan
signifikan dengan permasalahan yang ada, sehingga metode penelitian ini
akan dapat digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang akan di
teliti.
Berdasarkan judul yang diambil maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu
proses untuk mendapatkan pengetahuan dan hasil yang diinginkan dengan
menggunakan data yang berupa angka sebagai alat untuk mendapatkan
kejelasan mengenai hasil yang ingin diketahui.2 Jadi data yang diperoleh berupa angka-angka (bukan kata-kata). Keterangan tersebut diperoleh dengan
mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan angket (kuisioner)
sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
C. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan korelasi yang
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi
mahasiswa/i dalam memilih suatu jurusan terhadap prestasi belajar
mahasiswa/i. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment.
Hal ini sesuai dengan tujuan peneliti, apakah terdapat hubungan
antara motivasi mahasiswa/i memilih jurusan terhadap prestasi belajar
mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel, yaitu independen
bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
2
1. Variabel bebas/independent variabel (X) adalah motivasi memilih Jurusan Pendidikan IPS yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
2. Variabel terikat/dependent variable (Y) adalah prestasi belajar (IPK)
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Hermawan Wasito, yang dimaksud dengan populasi
adalah semua objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan,
tumbuhan dan kejadian yang dapat digunakan sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu untuk suatu penelitian3.
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh
mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan tahun 2012 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang kurang
lebih berjumlah 120 mahasiswa/i.
2. Sampel
Sampel adalah suatu aturan untuk pengambilan data dimana yang
dapat diambil hanya sebagian dari populasi saja dan digunakan untuk
menentukan bentuk serta ciri yang diharapkan dari populasi4.
Dalam penelitian ini peneliti menentukan sampel sebanyak 89
mahasiswa/i yang diambil berdasarkan taraf kesalahan 5% untuk mewakili
mahasiswa/i angkatan tahun 2012.
Sampel yang digunakan adalah sampel probability Sampling. Menurut Sugiyono, probability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”5
, dengan teknik simple random sampling.
3
Hermawan Wasito, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 49
4
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2014), cet., 2, h.30 5
F. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta
ataupun angka. Didalam pengumpulan data sangat diperlukan adanya teknik
yang tepat dan relevan dengan jenis data yang ingin dicari. Dalam hal ini
peneliti mengadakan penelitian langsung ke obyek yang diteliti dengan
menggunakan beberapa teknik:
1. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan cara untuk mengumpulkan data yang
dilakukan dengan cara memberi serangkaian pertanyaan atau pernyataan
tertulis yang harus dijawab oleh responden. Kuesioner ini merupakan cara
yang paling tepat untuk mengumpulkan data jika peneliti mengetahui
dengan pasti variabel yang akan di ukur dan mengetahui apa yang bisa
diharapkan dan di dapatkan dari responden6. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu berupa
pertanyaan-pernyataan yang telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih jawaban yang paling tepat pada empat alternative jawaban yang
disediakan.
Angket diberikan kepada mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan angkatan tahun 2012. Kemudian
angket yang digunakan dan didesain berdasarkan skala Likert yang berisi sejumlah pernyataan mengenai motivasi mahasiswa/i. Instrumen ini
disusun berdasarkan indikator-indikator yang berkaitan. Kemudian
memberikan skor atas angket yang merujuk pada empat alternative
jawaban, dengan skor sebagai berikut:
Tabel 3.2 Alternative Jawaban Alternatif Jawaban Skor
Item-item Positif
Skor Item-item Negatif
Sangat Setuju 4 1
6
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Langkah-langkah penyusunan angket pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini
berdasarkan literatur yang relevan.
b. Menentukan variabel dan sub variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
c. Menjabarkan indikator-indikator yang sesuai dengan variabel dan sub
varibel yang telah ditetapkan.
d. Menyusun daftar pernyataan penelitian dengan alternatif jawaban yang
harus dipilih responden.
e. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban.
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk menyelidiki dokumen-dokumen
tertulis untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan aspek-aspek yang
diteliti. Seperti data-data mahasiswa/i Jurusan Pendidikan IPS angkatan
tahun 2012, dan data-data tentang IPK mahasiswa/i Jurusan Pendidikan
IPS angkatan tahun 2012.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat dipakai untuk
mendapatkan, mengolah, dan juga menginterpretasikan informasi yang
diperoleh peneliti dari para responden dengan menggunakan penilaian yang
sama7. Dalam