• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi pengarsipan Data pegawai Dan Data Pensiun Menggunakan Metode Pengarsipan Berdasarkan Nomor Di Badan Kepegawaian Negara (Studi Kasus Di Kanreg III BKN Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi pengarsipan Data pegawai Dan Data Pensiun Menggunakan Metode Pengarsipan Berdasarkan Nomor Di Badan Kepegawaian Negara (Studi Kasus Di Kanreg III BKN Bandung)"

Copied!
268
0
0

Teks penuh

(1)

DATA PEGAWAI DAN DATA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE PENGARSIPAN BERDASARKAN NOMOR

DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (STUDI KASUS DI KANREG III BKN BANDUNG)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SAHAT SITORUS

10105278

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

DATA PEGAWAI DAN DATA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE PENGARSIPAN BERDASARKAN NOMOR

DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (STUDI KASUS DI KANREG III BKN BANDUNG)

SAHAT SITORUS

10105278

Pembimbing I

Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. NIP. 41277006008

Menyetujui

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

DATA PEGAWAI DAN DATA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE PENGARSIPAN BERDASARKAN NOMOR

DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (STUDI KASUS DI KANREG III BKN BANDUNG)

SAHAT SITORUS

10105278

Penguji II

Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. NIP. 41277006008

Penguji III

Andry Alamsyah,S.Si M.Si.

NIP.

Penguji I

(4)

DATA PEGAWAI DAN DATA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE PENGARSIPAN BERDASARKAN NOMOR INDUK

PEGAWAI (NIP) DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (Studi Kasus Di KanReg III BKN Bandung)

Oleh

Sahat Sitorus 10105278

Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah badan yang berfungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi negara di bidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya pemerintahan. Data kepegawaian yg dikelola meliputi data pokok pegawai, data riwayat pegawai, data mutasi pegawai. Namun pada kenyataannya instansi tersebut belum mempunyai suatu sistem terintegrasi yang dapat menyajikan data Pengarsipan secara akurat. Selama ini pengelolaan data arsip yg di lakukan masih secara manual, walaupun sudah diimplementasikan dalam bentuk excel dan acces.

Sistem Informasi ini menggunakan metode pengarsipan berdasarkan nomor Induk Pegawai (NIP), metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada intansi, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur. Untuk teknik analisis data menggunakan metode waterfall sedangkan model analisis menggunakan analisis terstruktur yaitu ERD (Entity Relationship Diagram) untuk menggambarkan model data dan DFD (Data Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsional. Data yang diolah adalah data sk cpns, sk kenaikan pangkat,sk kenaikan gaji berkala,sk penambahan istri/anak/suami.

Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih, maka dilakukan pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha menggunakan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dengan kesimpulan hasil pengujian bahwa memungkinkan terjadinya kesalahan sintaks karena penyaringan proses dalam bentuk arahan tampilan pesan masih belum maksimal ditampilkan, dan pengujian beta yaitu pengujian lapangan dengan kesimpulan hasil pengujian bahwa sistem dinilai sudah bagus, dapat dipelajari, mudah digunakan, dengan tampilan menarik dan telah sesuai dengan kebutuhan di instansi (BKN).

(5)

BASE ON NUMBER OF EMPLOYEE (NIP)

(A CASE STUDY IN REGIONAL OFFICE III BKN BANDUNG)

By

Sahat Sitorus 10105278

Official State Institution (BKN) is one institution with function to accomplish, maintain and develop state administration in officialdom area so that continuity of government may be reached. Officialdom data managed includes main employee data, employee history data, and employee mutation data. However, in fact this instance has not had one integrated system accurately for keeping archives data. Recently, the officialdom data management is still manual, though it has been implemented in excel and access forms.

This system information use filing method be base on number of employee (NIP), involves descriptive research method with case study research in instance, where data collection technique used includes observation, interview, and literature study. Data analysis technique involves waterfall method while structural analysis involves structured analysis, namely URD (Entity Relationship Diagram) to describe data model and DFD (Data Flow Diagram) in describing functional model. Data processed include letter of decree (SK) CPNS, SK rank promotion data, SK rank periodical salary, SK increasing husband/wife/child of civil state employee.

After through phases based on selected development method, system test consisting of alpha test was performed using black box test method focusing on functional software terms with conclusion of test result that syntax error may occur because process selection in the form of message display direction has not been still maximally presented, and beta test i.e. field test with conclusion of test result that system scores fairly good, learnable, easy to use, has interesting display and follows instance needs (BKN).

(6)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tinjauan Instansi ... 8

2.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara ... 8

2.1.2 Kedudukan ,Tugas, Fungsi Dan Kewenangan Badan Kepegawaian Negara ... 10

2.1.3 Struktur Organisasi KANREG III ... 13

2.1.4 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sub Kepegawaian KANREG III BKN ... 14

(7)

vii

2.2.4 Model Proses Rekayasa perangkat Lunak ... 24

2.2.5 Model Analisis Terstruktur ... 27

2.2.5.1 Pemodelan Data ... 27

2.2.5.2 Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi ... 29

2.2.5.2 Kamus Data ... 31

2.2.6 Borland Delphi ... 31

2.2.7 MySQL 4.1 ... 32

2.2.8 Konsep Dasar Client/Server ... 35

2.2.8.1 Pengertian LAN (Local Area Network) ... 36

2.2.8.2 Topologi Jaringan ... 36

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 38

3.1 Analisis Sistem ... 38

3.2 Analisis Masalah ... 38

3.3 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 39

3.3.1. Prosedur Pengangkatan Calon Negeri Sipil ... 40

3.3.2. Prosedur Pengusulan Kenaikan Pangkat Reguler ... 42

3.3.3. Prosedur Pemberian Kenaikan Gaji Berkala ... 45

3.3.4. Prosedur Penambahan Jumlah Keluarga Anak/istri ... 47

3.3.5. Prosedur Pengusulan Pensiun ... 49

3.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 51

3.4.1. Analisis Jaringan ... 51

3.4.2. Analisis Perangkat Keras ... 52

3.4.3. Analisis Perangkat Lunak ... 53

3.4.4. Analisis Pengguna ... 54

3.4.5. Analisis Kode ... 54

3.5 Analisis Basis Data ... 56

(8)

viii

3.9 Perancangan Sistem ... 106

3.10 Perancangan Data... 106

3.11 Struktur Tabel ... 108

3.12 Perancangan Kode ... 110

3.13 Perancangan Struktur Menu ... 116

3.14 Perancangan Antarmuka (Interface) ... 117

3.12.1 Perancangan Tampilan ... 117

3.12.2 Perancangan Pesan ... 154

3.15 Jaringan Semantik ... 160

3.16 Perancangan Prosedural ... 160

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 169

4.1 Implementasi ... 169

4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras ... 169

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak ... 170

4.1.3. Implementasi Basis Data ... 170

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 175

4.1.5. Tampilan Aplikasi ... 177

4.2 Pengujian Alpha ... 211

4.2.1. Rencana Pengujian ... 211

4.2.2. Kasus Dan Hasil Pengujian ... 213

4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 232

4.4 Pengujian Beta ... 233

4.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 238

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 239

5.1. Kesimpulan... 239

5.2. Saran ... 240

(9)

vi

Gambar 1.1 Model Sekuensial Linear (Waterfall) ... 6

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi KANREG III BKN Bandung ... 13

Gambar 3.1 FlowMap Prosedur Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil ... 41

Gambar 3.2 FlowMap Prosedur pengusulan kenaikan pangkat Reguler ... 44

Gambar 3.3 FlowMap Prosedur Pemberian Kenaikan Gaji Berkala... 46

Gambar 3.4 FlowMap Prosedur Penambahan Keluarga Istri/Anak ... 48

Gambar 3.5 FlowMap Prosedur Pensiun ... 50

Gambar 3.6 Arsitektur Jaringan yang akan dibangun ... 51

Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 57

Gambar 3.8 Diagram Konteks Pengarsipan ... 58

Gambar 3.9 DFDLevel 1 ... 59

Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses 2 ... 60

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 3 ... 61

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 4 ... 62

Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 2.1 pengolahan data ruang ... 63

Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 2.2 pengolahan data rak ... 63

Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 2.3 pengolahan data loker ... 64

Gambar 3.16 DFD Level 3 Proses 2.9 pengolahan data jabatan ... 64

Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 2.10 pengolahan data golongan ... 65

Gambar 3.18 DFD Level 3 Proses 2.11 pengolahan data gaji………. 65

Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 3.0 pengolahan data pegawai... 66

Gambar 3.20 DFD Level 3 Proses 3.1 pengolahan data sk cpns ... 66

Gambar 3.21 DFD Level 3 Proses 3.2 pengolahan data sk kenaikan jabatan ... 67

Gambar 3.22 DFD Level 3 Proses 3.3 pengolahan data sk Kenaikan Gaji ... 67

Gambar 3.23 DFD Level 3 Proses 3.4 pengolahan data sk penambahan istri/anak ... 68

Gambar 3.24 DFD Level 3 Proses 3.5 pengolahan data sk pensiun ... 68

Gambar 3.25 DFD Level 3 Proses 4.1 cetak laporan data sk cpns ... 69

(10)

vii

Gambar 3.31 DFD Level 4 Proses 2.1.3 hapus data ruang ... 72

Gambar 3.32 DFD Level 4 Proses 2.2.2 ubah data rak ... 72

Gambar 3.33 DFD Level 4 Proses 2.2.3 hapus data rak... 73

Gambar 3.34 DFD Level 4 Proses 2.3.2 ubah data loker ... 73

Gambar 3.35 DFD Level 4 Proses 2.3.3 hapus data loker………. ... ..74

Gambar 3.36 DFD Level 4 Proses 2.9.2 ubah data jabatan ... 74

Gambar 3.37 DFD Level 4 Proses 2.9.3 hapus data jabatan ... 75

Gambar 3.38 DFD Level 4 Proses 2.10.2 ubah data golongan ... 75

Gambar 3.39 DFD Level 4 Proses 2.10.3 hapus data golongan ... 76

Gambar 3.40 DFD Level 4 Proses 2.11.2 ubah data gaji ... 76

Gambar 3.41 DFD Level 4 Proses 2.12.3 hapus data gaji ... 77

Gambar 3.42 DFD Level 4 Proses 3.0.2 ubah data pegawai ... 77

Gambar 3.43 DFD Level 4 Proses 3.0.3 hapus data pegawai ... 78

Gambar 3.44 DFD Level 4 Proses 3.1.2 ubah data sk cpns ... 78

Gambar 3.45 DFD Level 4 Proses 3.1.3 hapus data sk cpns ... 79

Gambar 3.46 DFD Level 4 Proses 3.2.2 ubah data sk kenai jabatan ... 79

Gambar 3.47 DFD Level 4 Proses 3.2.3 hapus data sk kenaikan jabatan ... 80

Gambar 3.48 DFDLevel 3 Proses 2.6.3 Hapus data map sk kenaikan gaji ... 80

Gambar 3.49 DFD Level 4 Proses 3.3.3 hapus data sk kenaikan gaji ... 81

Gambar 3.50 DFD Level 4 Proses 3.4.2 ubah data sk penambahan istri/anak ... 81

Gambar 3.51 DFD Level 4 Proses 3.4.3 hapus data sk penambahan istri/anak... 82

Gambar 3.52 DFD Level 4 Proses 3.5.2 ubah data sk pensiun ... 82

Gambar 3.53 DFD Level 4 Proses 3.5.3 hapus data sk pensiun ... 83

Gambar 3.54 DFD Level 4 Proses 4.1.2 ubah data laporan sk cpns ... 83

Gambar 3.55 DFD Level 4 Proses 4.1.3 hapus data laporan sk cpns ... 83

Gambar 3.56 DFD Level 4 Proses 4.2.2 ubah data laporan sk kenaikan jabatan ... 84

Gambar 3.57 DFD Level 4 Proses 4.2.3 hapus data laporan sk kenaikan jabatan ... 84

Gambar 3.58 DFD Level 4 Proses 4.3.2 ubah data laporan sk kenaikan gaji ... 84

Gambar 3.59 DFD Level 4 Proses 4.3.3 hapus data laporan sk kenaikan gaji ... 85

(11)

viii

Gambar 3.65 Struktur Menu Program ... 116

Gambar 3.66 Tampilan Form Login ... 117

Gambar 3.67 Rancangan Antar muka Menu Utama ... 118

Gambar 3.68 Rancangan Antar Muka Pengolahan Data Master Pengolahan Data Ruang 119 Gambar 3.69 Rancangan Antar Muka Menu Tambah Data Ruang ... 119

Gambar 3.70 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data Ruang... 120

Gambar 3.71 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Ruang ... 120

Gambar 3.72 Rancangan Antar Muka Pengolahan Data Master Pengolahan Data Rak .... 121

Gambar 3.73 Rancangan Antar Muka Menu Tambah Data Rak... 121

Gambar 3.74 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data Rak ... 122

Gambar 3.75 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Rak... 123

Gambar 3.76 Rancangan Antar Muka Pengolahan Data Master Pengolahan Data Loker 123

Gambar 3.77 Rancangan Antar Muka Menu Tambah Data Loker ... 124

Gambar 3.78 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data Loker ... 124

Gambar 3.79 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Loker ... 125

Gambar 3.80 Rancangan Antar Muka Data MasterPengolahan Data Jabatan 126 Gambar 3.81 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Jabatan... 126

Gambar 3.82 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data Map Sk Data Jabatan ... 127

Gambar 3.83 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Jabatan... 127

Gambar 3.84 Rancangan Antar Muka Data Master Pengolahan Data Golongan ... 128

Gambar 3.85 Rancangan Antar Muka Menu Tambah Data Golongan ... 128

Gambar 3.86 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data Map Sk Data Golongan ... 129

Gambar 3.87 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Golongan ... 130

Gambar 3.88 Rancangan Antar Muka Data Master – Pengolahan Data Gaji ... 130

Gambar 3.89 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Gaji ... 131

Gambar 3.90 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data Map Sk Data Gaji ... 131

Gambar 3.91 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data Gaji ... 132

Gambar 3.92 Rancangan Antar Muka Data Arsip – Pengolahan Pegawai ... 133

Gambar 3.93 Rancangan Antar Muka Menu Tambah Data Pegawai ... 134

(12)

ix

Gambar 3.99 Rancangan Antar Muka Pengolahan Data SKKenaikan Jabatan ... 139

Gambar 3.100 Rancangan Antar Muka Menu Tambah Data SK Kenaikan Jabatan... 140

Gambar 3.101 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data SK Kenaikan Jabatan ... 140

Gambar 3.102 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data SK Kenaikan Jabatan ... 141

Gambar 3.103 Rancangan Antar Muka Pengolahan Data SK Kenaikan Gaji ... 142

Gambar 3.104 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data SK Kenaikan Gaji ... 143

Gambar 3.105 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data SK Kenaikan Gaji ... 143

Gambar 3.106 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data SK Kenaikan Gaji ... 144

Gambar 3.107 Rancangan Antar Muka Pengolahan Data SK Penambahan Istri/Anak ... 145

Gambar 3.108 Rancangan Antar Muka Menu Ubah SK Penambahan Istri/Anak ... 146

Gambar 3.109 Rancangan Antar Muka Menu Cari SK Penambahan Istri/Anak ... 146

Gambar 3.110 Rancangan Antar Muka Menu Ubah SK Penambahan Istri/Anak ... 147

Gambar 3.111 Rancangan Antar Muka Pengolahan Data SK Pensiun ... 148

Gambar 3.112 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data SK Pensiun ... 149

Gambar 3.113 Rancangan Antar Muka Menu Cari Data SK Pensiun ... 149

Gambar 3.114 Rancangan Antar Muka Menu Ubah Data SK Pensiun ... 150

Gambar 3.115 Rancangan Antar Muka Menu Cetak Pengolahan Data PNS ... 151

Gambar 3.116 Rancangan Antar Muka Menu Cetak Kenaikan Jabatan ... 151

Gambar 3.117 Rancangan Antar Muka Menu Cetak Kenaikan Gaji ... 152

Gambar 3.118 Rancangan Antar Muka Menu Cetak Penambahan Anak/Istri ... 152

Gambar 3.119 Rancangan Antar Muka Cetak Pengolahan Data Pensiun ... 153

Gambar 3.120 Cetak Laporan SK CPNS Tahun Pengangkatan... 153

Gambar 3.121 Cetak Laporan SK Kenaikan Jabatan Tahun Pengangkatan ... 154

Gambar 3.122 Cetak Laporan Arsip SK Kenaikan Gaji Tahun Pengangkatan ... 154

Gambar 3.123 Cetak Laporan SK Penambahan Istri/Anak Tahun Pengangkatan ... 155

Gambar 3.124 Cetak Laporan SK Pensiun Berdasarkan Tahun Pengangkatan ... 155

Gambar 3.125 Jaringan Semantik staf ... 162

Gambar 3.126 Prosedural Login ... 163

Gambar 3.127 Prosedural Tambah ... 163

(13)

x

Gambar 4. 3 tampilan form data ruang... 178

Gambar 4. 4 tampilan form tambah data ruang ... 177

Gambar 4. 5 tampilan form cari data ruang ... 179

Gambar 4. 6 tampilan form ubah data ruang ... 179

Gambar 4. 7 tampilan form hapus data ruang ... 180

Gambar 4. 8 tampilan form data rak ... 180

Gambar 4. 9 tampilan form tambah data rak ... 181

Gambar 4. 10 tampilan form cari data rak ... 181

Gambar 4. 11 tampilan form ubah data rak ... 182

Gambar 4. 12 tampilan form hapus data rak ... 182

Gambar 4. 13 tampilan form data loker ... 183

Gambar 4. 14 tampilan form tambah data loker ... 183

Gambar 4. 15 tampilan form cari data loker ... 184

Gambar 4. 16 tampilan form ubah data loker... 184

Gambar 4. 17 tampilan form hapus data loker ... 185

Gambar 4. 18 tampilan form data jabatan ... 185

Gambar 4. 19 tampilan form tambah data jabatan ... 186

Gambar 4. 20 tampilan form cari data jabatan ... 186

Gambar 4. 21 tampilan form ubah data jabatan... 187

Gambar 4. 22 tampilan form ubah data jabatan... 187

Gambar 4. 23 tampilan form data golongan ... 188

Gambar 4. 24 tampilan form tambah data golongan ... 188

Gambar 4. 25 tampilan form cari data golongan ... 189

Gambar 4. 26 tampilan form ubah data golongan... 189

Gambar 4. 27 tampilan form ubah data golongan... 190

Gambar 4. 28 tampilan form data gaji ... 190

Gambar 4. 29 tampilan form tambah data gaji ... 191

Gambar 4. 30 tampilan form cari data gaji ... 191

Gambar 4. 31 tampilan form ubah data gaji ... 192

(14)

xi

Gambar 4. 34 tampilan form hapus data pegawai... 195

Gambar 4. 35 tampilan form restore data pegawai ... 195

Gambar 4. 36 tampilan form data sk cpns ... 196

Gambar 4. 37 tampilan form tambah data sk cpns ... 196

Gambar 4. 38 tampilan form cari data sk cpns ... 197

Gambar 4. 39 tampilan form ubah data sk cpns ... 197

Gambar 4. 40 tampilan form data sk kenaikan jabatan... 198

Gambar 4. 41 tampilan form tambah data sk kenaikan jabatan ... 198

Gambar 4. 42 tampilan form cari data sk kenaikan jabatan ... 199

Gambar 4. 43 tampilan form ubah data sk kenaikan jabatan ... 199

Gambar 4. 44 tampilan form data sk kenaikan gaji ... 200

Gambar 4. 45 tampilan form tambah data sk kenaikan gaji ... 200

Gambar 4. 46 tampilan form cari data sk kenaikan gaji ... 201

Gambar 4. 47 tampilan form ubah data sk kenaikan gaji ... 201

Gambar 4. 48 tampilan form data sk kenaikan gaji ... 202

Gambar 4. 49 tampilan form tambah data sk penambahan anak/istri ... 202

Gambar 4. 50 tampilan form cari data sk penambahan anak/istri ... 203

Gambar 4. 51 tampilan form ubah data sk penambahan anak/istri... 203

Gambar 4. 52 tampilan form data sk pensiun... 204

Gambar 4. 53 tampilan form tambah data sk pensiun ... 204

Gambar 4. 54 tampilan form cari data sk pensiun ... 205

Gambar 4. 55 tampilan form ubah data sk pensiun ... 205

Gambar 4. 56 tampilan form laporan data sk cpns ... 206

Gambar 4. 57 tampilan form preview laporan data sk cpns ... 206

Gambar 4. 58 tampilan form laporan data sk kenaikan jabatan ... 207

Gambar 4. 59 tampilan form preview laporan data sk kenaikan jabatan ... 207

Gambar 4. 60 tampilan form laporan data sk kenaikan gaji ... 208

Gambar 4. 61 tampilan form preview laporan data sk kenaikan gaji ... 208

Gambar 4. 62 tampilan form laporan data sk penambahan anak/istri ... 209

(15)
(16)

vi

Tabel 3. 1 Spesifikasi Perangkat Keras ... 52

Tabel 3. 2 Spesifikasi perangkat keras yang diharapkan ... 52

Tabel 3. 3 Karakteristik User ... 53

Tabel 3. 4 Spesifikasi Proses ... 102

Tabel 3. 5 Tabel Kamus Data ... 103

Tabel 3. 6 tuser ... 108

Tabel 3. 7 tgaji ... 108

Tabel 3. 8 tjabatan ... 108

Tabel 3. 9 tloker ... 108

Tabel 3. 10 tpegawai ... 108

Tabel 3. 11 trak... 108

Tabel 3. 12 truang... 109

Tabel 3. 13 tskcpns ... 109

Tabel 3. 14 tgolongan ... 109

Tabel 3. 15 tskkenaikangajiberkala ... 109

Tabel 3. 16 tskkenaikangaji ... 109

Tabel 3. 17 tskpenambahananak/istri ... 109

Tabel 3. 18 tskpensiun ... 109

Tabel 4. 1 Generate tuser ... 170

Tabel 4. 2 Generate tgaji ... 171

Tabel 4. 3 Generate tgolongan ... 171

Tabel 4. 4 Generate tjabatan ... 171

Tabel 4. 5 Generate tloker... 171

Tabel 4. 6 Generate tpegawai ... 172

Tabel 4. 7 Generate trak ... 172

Tabel 4. 8 Generate truang ... 172

Tabel 4. 9 Generate tskcpns ... 173

(17)

vii

Tabel 4. 15 trencanapengujianinformasipengarsipan ... 212

Tabel 4. 16 tpengujian staff ... 212

Tabel 4. 17 tpengujian tambah olah data ruang ... 214

Tabel 4. 18 tpengujian tambah data rak ... 216

Tabel 4. 19 tpengujian tambah data loker ... 217

Tabel 4. 20 tPengujian tambah data Pegawai ... 219

Tabel 4. 21 tpengujaian tambah data skcpns ... 221

Tabel 4. 22 tpengujian pengolahan data sk kenaiakan jabatan ... 223

Tabel 4. 23 tpengujian data sk penambahan anak/istri... 227

(18)

vi

No Simbol Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

Dokumen

Menunjukan dokumen sebagai masukan/ keluaran baik secara manual/melaui kompuiter

Proses Manual

menunjukan proses yang dikerjakan secara manual

Operasi Komputerisasi

Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer

Manual Input

Menunjukan operasi input secara manual melalui keyboard

Magnetic Disk

Menunjukan penyimpanan data dalam hardisk

Penyimpanan Dokumen

Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual

Penghubung / Konektor

Digunakan sebagai penghubung ke dalam halaman berbeda

Aliran Data

(19)

vii

hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran

ataupun sebaliknya

Terminator Mewakilii entitas luar dimana

sistem berkomunikasi

Penyimpanan Untuk memodelkan kumpulan

data/paket data

Aliran

Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain dari sistem dimana sistem penyimpanan mewakili

lokasi penyimpanan data 2

3

4

5

storage

Menunjukan penyimpanan data dalam sebuah database

3. EntityRelationshipDiagram (ERD)

No

1

2

3

Simbol Keterangan

Data Entitas

Segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan

direkam

Relasi

Menunjukan adanya hubungan antar sejumlah entitas yang berasal

dari himpunan entitas berbeda

Aliran Data

Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data

(20)

vi

Lampiran A Tampilan Antar Muka...241

Lampiran B ListingProgram ...272

Lampiran C Hasil Kuesioner ...280

Lampiran D Dokumen Manual dari Sistem Lama

(21)

1

1.1Latar Belakang Masalah

KANREG III BKN (Badan Kepegawaian Negara) BANDUNG sedang

mengupayakan pemanfaatan teknologi informasi secara optimal sehingga

komputer lebih dikembangkan lagi penggunaannya, dalam hal ini bertujuan untuk

digunakan sebagai media pengolah data arsip yang ada pada instansi tersebut

ataupun penyajian data arsip. Fakta yang ada sekarang dalam pengolahan arsip

data pegawai masih dilakukan secara manual.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak instansi secara manual, dimana

pada saat membutuhkan arsip masih mengecek lemari satu persatu untuk

menemukan map yang berisi detailnya arsip. Disamping itu juga ditemukan

data-data yang masih tercecer dari map arsip pegawai dan kurang terstruktur, sehingga

menimbulkan keterlambatan dalam melakukan perubahan-perubahan data

kenaikan gaji berkala, kenaikan jabatan, penambahan anak dan data pensiun

pegawai dan juga saat akan penyusunan laporan mengenai data arsip.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka KANREG III

BKN (Badan Kepegawaian Negara) BANDUNG bermaksud membangun suatu

(22)

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka pada penelitian ini dapat

dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu : Bagaimana membangun sistem

informasi pengarsipan data pengawai dan data pensiun menggunakan metode

pengarsipan berdasarkan nomor pada KANREG III BKN (Badan Kepegawaian

Negara) BANDUNG.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi pengarsipan

data kepegawaian dan data pensiun menggunakan metode pengarsipan

berdasarkan nomor Di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Melalui Studi Kasus

Di Kantor Regional (KANREG) III Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bandung.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Memudahkan dalam pencarian arsip pegawai yaitu dengan mengetikkan

NIP (Nomor Induk Pegawai) langsung dapat megetahui letak ruang,

lemari, rak dan map yang berisi arsip detail pegawai tersebut berada.

2. Mengoptimalkan kinerja pegawai Badan Kepegawaian Negara (BKN)

KANREG III Bandung saat akan penyusunan laporan mengenai data arsip

(23)

Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang

diharapkan, maka perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan

dibahas didalamnya, antara lain :

1. Sistem Operasi yang mendukung sistem yang akan dibangun ini adalah

Windows 2000/NT/XP.

2. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah

berdasarkan aliran data tersrtuktur, dimana alat yang digunakan untuk

menggambarkan model data yaitu Entity Relationship Diagram (ERD),

sedangkan untuk menggambarkan model fungsional yaitu Diagram

Konteks, dan Data Flow Diagram (DFD).

3. Tools yang digunakan adalah Borland Delphi 7 sebagai aplikasi dalam

perancangan interface dan SQL Server 2000 sebagai database.

4. Sistem ini dapat mengolah pengarsipan data pegawai dan data pensiun.

5. Keluaran dari sistem ini berupa laporan data penyimpanan berkas data

pegawai dan data pensiun.

6. Metode Pengarsipan Berdasarkan Nomor, nomor yang digunakan adalah

NIP (Nomor Induk Pegawai).

7. Metode pencarian arsip pegawai berdasarkan NIP (Nomor Induk

Pegawai).

8. User yang akan menggunakan sistem ini adalah staff bagian kepegawaian

(24)

Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini dibagi menjadi dua bagian

yaitu sebagai berikut :

1.5.1 Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak internal instansi dalam

mengumpulkan data dan informasi mengenai kebutuhan sistem, selain itu

dengan orang yang akan bertindak sebagai user yang akan

mempergunakan sistem tersebut.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja para pegawai di instansi

tersebut dalam mengolah data pegawai secara langsung untuk

pengumpulan data yang lebih efektif.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan memepelajari teori-teori yang mempunyai

kaitan dengan masalah pembangunan sistem pengelolaan data pegawai

negeri sipil.

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap yang dilakukan untuk pengembangan sistem ini adalah

menggunakan metode waterfall (gambar 1.1), dimana tahap-tahapnya

(25)

Pada tahap ini, rekayasa informasi mencakup pengumpulan kebutuhan

pada tingkat strategi dan areanya, pandangan sistem ini penting ketika

perangkat lunak harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain yaitu

perangkat lunak, manusia, dan database.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan

difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat

program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak (analis) harus

memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka

(interface) yang diperlukan.

3. Desain

Pada tahap ini, desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi

langkah yang berfokus pada stuktur data, arsitektur perangakat lunak,

representasi interface.

4. Generasi Kode

Pada tahap ini, setelah tahap desain maka program diterjemahkan ke dalam

bentuk mesin yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang

lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian

Pada tahap ini, sekali kode dibuat maka pengujian program dimulai.

(26)

hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.

6. Pemeliharaan

Pada tahap ini, pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap

fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru. Perangkat lunak

akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pemakai.

Perubahan akan terjadi dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan, karena

perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi

perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya.

Rekayasa dan Pemodelan

Analisis

Desain

Generasi Kode

Pengujian

Implementasi dan Perawatan

Gambar 1.1 Metode Waterfall

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan laporan ini,

maka ditetapkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud

dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika

(27)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori-teori yg berkaitan dengan

sistem informasi arsip kepegawaian yang akan dibangun dan juga

tugas-tugas pokok serta fungsi dari sub bagian.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem dan pengguna diantaranya

yaitu : analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan,

analisis basis data, analisis non fungsional. Perancangan sistem

dimulai dari perancangan prosedural, perancangan alir data,

perancangan menu dan perancangan antar muka program

(interface).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tahap implementasi sistem terdiri dari

langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menerapkan rencana implementasi;

(2) Melakukan kegiatan implementasi; (3) Tindak lanjut

implementasi. Selain itu juga berisi pengujian program yang

dikerjakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang di dapat selama penulisan laporan

tugas akhir dari pembahasan masalah, selain itu juga berisi saran

(28)

8

2.1 Tinjauan Instansi

Pada tinjauan Instansi ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

Instansi, tempat dan kedudukan Instansi, lingkup usaha Instansi, divisi/bidang

pekerjaan Instansi, dan struktur organisasi serta uraian tugas dari masing-masing

bagian yang terlibat.

2.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Situasi pada saat itu sebagian Pegawai Negeri berada di bawah

pemerintah Republik Indonesia dan sebagian lagi berada di bawah pemerintah

Hindia Belanda. Keadaan seperti itu menyebabkan pembinaannya dilakukan

oleh dua lembaga, yaitu :

Kantor Urusan Pegawai Negeri yang dibentuk dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948, berkedudukan di

ibukota pemerintahan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala yaitu

Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama Pemerintah juga menetapkan

pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah Indonesia bagian timur yang

berkedudukan di Makasar. Dalam perkembangan selanjutnya, Kantor Urusan

Pegawai (KUP) inilah yang menjadi cikal bakal BAKN, sehingga tanggal 30

Mei 1948 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya BAKN.

Dienst voor Algemene Personele (DAPZ) yang lebih dikenal dengan

(29)

oleh Mr. J.W. Van Hoogstraken dan berkedudukan di Jakarta.

Tugas pokok KUP adalah mengurus segala sesuatu mengenai

kedudukan dan gaji Pegawai Negeri serta mengawasi supaya

peraturan-peraturan itu dijalankan dengan tepat. KUP dipimpin oleh seorang Kepala yang

diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Perdana Menteri dan

langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Perdana Menteri.

Kebijakan pemerintah yang dipandang cukup penting pada masa itu

adalah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1948 tentang

Peraturan Gaji Pegawai yang dikenal dengan nama PGP-48. Dalam peraturan

pemerintah ini, gaji permulaan golongan terendah adalah Rp. 45,- sebulan. Gaji

pokok seorang pegawai dengan isteri dan seorang anak tidak akan kurang dari

Rp. 65,- sebulan. Azas-azas peraturan penghargaan pengalaman bekerja mulai

berlaku pada PGP-48 ini. Ijazah sekolah tidak mempunyai arti penting tetapi

hanya sebagai ukuran derajat atau kepandaian. Untuk menentukan kedudukan

pegawai selanjutnya salah satu syarat adalah kecakapannya. Sistem penggajian

yang dianut dalam PGP-48 adalah sistem horizontal dan masa kerja yang

berhubungan dengan gaji lama dihitung serta untuk kenaikan gaji berikutnya

dalam pangkat baru.

Peraturan Gaji pegawai kemudian diatur kembali dengan PGPN-1955

yang berlaku mulai tahun 1955. Dalam PGPN-1955 dikenal sembilan golongan

dan 31 ruang gaji. Selain gaji pokok, untuk kesejahteraan pegawai juga

diberikan tunjangan-tunjangan yaitu tunjangan keluarga, tunjangan anak,

(30)

jabatan dan uang pengganti, serta tunjangan bahaya.

Sejak pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan Republik

Indonesia tanggal 15 Agustus 1950, pemerintah memandang perlu untuk

memusatkan urusan kepegawaian yang sebelumnya diselenggarakan oleh KUP

di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta. Untuk maksud tersebut ditetapkanlah

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tanggal 15 Desember 1950.

Dengan Peraturan Pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di

Jakarta digabungkan menjadi satu.

Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya

masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu Bagian Tata Usaha

Kepegawaian (Biro TUK) di Yogyakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan

(Biro P&T) di Bandung.

2.1.2 Kedudukan ,Tugas Fungsi Dan Kewenangan Badan Kepegawaian

Negara (BKN)

BKN Adalah Lembaga Pemerintah Pusat yang dibentuk untuk

melaksanankan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden

BKN berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Presiden & dalam pelaksanaan tugas operasionalnya dikoordinasikan oleh

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara .

BKN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

manajemen kepegawaian negara sesuai denganketentuan peraturan

(31)

Penyelengaraaan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan dan

pelatihan ,pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil

2. Penyelengaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan mantan

pejabat negara

3. Penyelegaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian dan mutasi

antar propinsi & Penyelengaraan koordinasi penyusunan norma standar

dan prosedur

4. Penyelengaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan

perundang-undangan dibidang kepegawaian kepada instansi pemerintah & Koordinasi

kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN

5. Pelancaran kegiatan instansi pemerintah dibidang administrasi

kepegawaian .

6. Penyelengaraan pembianaan dan pelayanan administrasi umum dibidang

perencanaan umum ketatausahaan organisasi dan tata laksana kepegawaian

keuangan kearsipan persandian perlengkapan dan rumah tangga .

7. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya & . Perumusan

kebijakan dibidangnnya untuk mendukung pembangunan secara makro .

8. Penetapan sistem informasi dibidangnnya

9. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar propinsi & Perumusan dan

(32)

pengendaliannya & Penyusunan program kepegawaian secara nasional

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah .

11. Penyelengaraan administrasi mutasi kepegawaian antar propinsi serta

perumusan standar dan prosedur mengeani perencaan pengangkatan

pemindahan pemberhentian penetapan pensiun gaji tunjangan

kejsejahteraan hak dan kewajiban serta kedudukan hukum PNS

12. Penyelengaraan administrasi kepegawaian secara nasional dan

perencanaan kebijakan dan pemantaun pemanfaatan pendidikan dan

pelatihan struktural

(33)

Stuktur Organisasi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara

(BKN) Bandung pada Gambar 2.1 dibawah ini.

(34)

III Badan Kepegawain Negara

Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah instansi

BKN di daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung Kepala

BKN yang berada di dalam Departemen Pendayagunaan aparatur negara,

didalam setiap Kanreg BKN akan selalu dipimpin oleh seorang kepala.

Kanreg III BKN mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas

pokok dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian

Negara di wilayah kerjanya, yang kewenangannya masih melekat pada

pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya Kanreg III BKN menyelenggarakan

fungsi :

a. Koordinasi, bimbingan, pemberian petunjuk teknis, dan pengendalian

terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang

kepegawaian.

b. Pemberian petimbangan dan atau penetapan mutasi kepegawaian bagi

Pegawai Negeri Sipil Pusat (PNS Pusat) dan daerah di wilayah kerjanya

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Penetapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat dan penetapan status

kepegawaian di wilayah kerjanya.

d. Pemberian pertimbangan pensiun PNS Daerah dan penetapan status

(35)

PNS Pusat dan daerah di wilayah kerjanya.

f. Penetapan pemindahan pegawai negeri sipil antar daerah propinsi atau

antar daerah kabupaten/kota dan daerrah kabupaten/kota lain propinsi.

g. Tugas-tugas lainnya yang diterapkan oleh Kepala BKN.

Struktur organisasi serta fungsi dari masing-masing jabatan, diatur

didalam Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.

59/KEP/2001, tanggal 27 agustus 2001.

1) Kepala

Fungsinya :

Kepala kantor Regional BKN mempunyai tugas membantu Kepala

BKN dalam menyelenggarakan administrasi dan manajemen kepegawaian

pegawai negeri sipil pusat dan daerah di wilayah kerjanya, melaksanakan

koordinasi dan kerja sama di bidanga kepegawaian dengan pemerintah

daerah, instansi vertical, dan instansi pusat yang berada di daerah di dalam

wilayah kerjanya,serta memberikan laporan secara berkala dan

sewaktu-waktu kepada kepala BKN.

2) Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan

administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg III BKN, dimana

tugas-tugasnya antara lain melakukan :

a. Penyusunan rencana dan program

b. Pengelolaan administrasi keuangan

(36)

perlengkapan dan rumah tangga.

Bagian umum terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

b. Sub Bagian Kepegawaian

c. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

3) Bagian Mutasi

Bagian mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan

teknis mutasi kepegawaian kepada pejabat Pembina kepegawaian daerah dan

pejabat instansi pusat yang berwenang di daerah dan menetapkan kenaikan

pangkat anumerta, pengabdian, di wilayah kerjanya.

Bidang mutasi terdiri dari :

a. Seksi administrasi mutasi

b. Seksi Mutasi I

c. Seksi mutasi II

d. Seksi mutasi III

Seksi administrasi mutasi mempunyai tugas melakukan urusan tata

usaha dan administrasi mutasi sementara ketiga seksi mutasi lainnya

bertugas melakukan penelitian persyaratan dan penyiapan bahan

pertimbangan mutasi bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk menjadi

juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina utama

golongan ruang IV/e dan begitu juga dengan pegawai negeri sipil pusat.

(37)

teknis peninjauan masa kerja bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah.

4) Bagian Status Kepegawaian dan Pensiun

Bagian ini mempunayi tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor

Induk Pegawai Negeri Sipil, kartu pegawai, kartu istri/suami, pemberhetian

dan pemberian pension bagi PNS Pusat dan janda/dudanya dan penyiapan

pertimbangan teknis bagi PNS Daerah dan janda/dudanya yang telah mencapai

batas usia pensiun serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian lainnya :

Bagian Status Kepegawaian dan Pensiun terdiri dari :

a. Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun

b. Seksi Status Kepegawaian

c. Seksi Pensiun I dan Seksi Pensiun II

5) Bagian Informasi dan Kepegawaian

Bidang Informasi kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sistem

informasi kepegawaian PNS pusat dan daerah dan memfasilitasi

pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah

kerjanya.

Bidang informasi kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian

b. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian

c. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian

d. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi

e. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian

(38)

a. Seksi penyiapan dan pengelolaan data kepegawaian I

b. Seksi penyiapan dan pengelolaan data kepegawaian II

c. Seksi pengolahan data kepegawaian

d. Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi

6) Bagian Bimbingan Teknis dan Kepegawaian

Bagian bimbingan teknis kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

bimbingan teknis kepegawaian dan diklat kepegawaian, melakukan

pengawasan kompetensi jabatan, dan penedalian pemanfaatan lulusan diklat

PNS pusat maupun daerah.

Bagian bimbingan teknis kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian

b. Perencanaan kebutuhan diklat

c. Penyiapan penyelenggaraan diklat kepegawaian

d. Penyiapan kerja sama, monitoring, dan pengemdalian pemanfaatan

diklat

e. Pengawasan standar kompetensi jabatan

f. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian

g. Pengawasan dna pengendalian kinerja dan disiplin PNS di lingkungan

Kanreg III BKN

Bidang bimbingan teknis terdiri dari :

a. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I

b. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II

(39)

Tugas dari jabatan fungsional antara lain :

a. Di lingkungan Kanreg III BKN terdapat kelompok jabatan fungsional

yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian

atau ketrampilannya

b. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari analis kepegawaian, pranata

komputer dan jabatan fungsional lainnya

c. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kanreg III BKN

d. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditetapkan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.5 Tata Kerja Kanreg III Badan Kepegawaian Negara

Sebagai badan pemerintahan yang bertugas di dalam melaksanakan

segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kepegawaian, Badan

Kepegawaian Negara terdapat tata kerja yang telah diputuskan pada Keputusan

Kepala Badana Kepegawaian Negara No. 59/KEP/2001, tanggal 27 Agustus

2001, yang terdiri dari pasal 36 sampai dengan pasal 44.

a. Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian, kepala bidang, kepala

sub bagian/seksi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan

prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan

(40)

masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil

langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

c. Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kanreg III BKN

bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya

masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi

pelaksanaan tugas bawahannya.

d. Kepala bagian, kepala bidang, dan kepala sub bagian/seksi wajib

mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada

atasannya dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

e. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari

bawahannya, wajib diolah dan dilaporkan lebih lanjut dan untuk

memberikan petunjuk bagi bawahan.

f. Kepala bidang menyampaikan lapaoran kepada kepala melalui kepala

bagian uum. Laporan sebagaimana di himpun dan diisi oleh Kepala

Bagian Umum sebagai bahan laporan Kepala.

g. Setiap laporan kepada atasan tembusan wajib disampaikan kepada

satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan

kerja.

h. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi

dibantu oleh kepala satuan organisasi bawahannya dan dalam rangka

pemberian bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat

(41)

sebagaimana yang diinginkan diatur dan dilanjutkan dengan

keputusan Kepala Kanreg III BKN yang bersangkutan.

j. Apabila terjadi perubahan tehadap tata kerja BKN maka hanya sah

apabila ditetapkan oleh Kepala BKN setelah terlebih dahulu mendapat

persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang

pendayagunaan aparatur Negara.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1. Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting

bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh

dari sistem informasi atau information processing systems atau juga

information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.

Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: [4]

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.2. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem

informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah

blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model

(model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technologi block),

(42)

dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis

data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima output, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau

brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras

(hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui

(43)

telekomunikasi, analis sistem, dan lain sebagainya.

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan

informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan

sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS

(Database Management Systems).

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya

bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak

efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu

dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

(44)

Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam

bentuk gambar, kata, dan/atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan

representasi yang dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi.

Karakteristiknya, data bukanlah fakta, namun representasi dari fakta. Kata

sederhananya, data adalah catatan tentang fakta, atau data merupakan rekaman

catatan tentang fakta. Data yang baik, adalah yang sesuai dengan faktanya.

2.2.4. Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat

aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan

kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan.

Perkembangan perangkat lunak bisa dianggap sebagai lingkaran

pemecahan masalah dimana terdapat empat keadaan berbeda, yaitu status quo,

definisi masalah, perkembangan teknis memecahkan masalah di keseluruhan

aplikasi dari banyak aplikasi, dan integrasi pemecahan menyampaikan hasil

kepada siapa yang membutuhkan pertama kali.

Bermacam-macam model proses yang berbeda pada perangkat lunak

sebagai berikut :

1. Model Sekuensial Linier atau Waterfall

Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada

perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang

mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain,

(45)

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif

keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan

yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh

merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”.

Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat

lunak tersebut,yang akan nampak bagi pelanggan / pemakai (contohnya

pendekatan input dan format output).

3. Model RAD

Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses

perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan

siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan

sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana

perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan

konstruksi berbasis komponen.

4. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

Model evolusioner adalah model iteratif. Model itu ditandai dengan

tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak

mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi

sedikit.

a. Model Pertambahan

Model inkeremental menggabungkan elemen-elemen model

(46)

di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu

kalender. Model pertambahan berfokus pada penyampaian produk

operasional dalam setiap pertambahannya.

b. Model Spiral

Model spiral (spiral model) adalah model proses perangkat lunak

yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan

cara komputer dan aspek sistematis dari model sekuensial linier.

c. Model Rakitan Komponen

Model rakitan komponen menggabungkan beberapa karakteristik

model spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan

pendekatan iteratif untuk mencapai perangkat lunak. Tetapi model

rakitan komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat

lunak sebelum dipaketkan (kadang-kadang disebut “kelas”).

d. Model Perkembangan Konkuren

Model proses yang konkuren dapat disajikan secara skematis sebagai

sederetan aktivitas teknik mayor, tugas-tugas, dan keadaannya yang

lain. Contohnya aktivitas rekayasa yang dibatasi untuk model spiral

dipenuhi dengan melakukan tugas-tugas sebagai berikut: prototyping

dan atau pemodelan analisis, spesifikasi kebutuhan, dan rancangan.

5. Model Formal

Model metode formal mencakup sekumpulan aktivitas yang membawa

kepada spesifikasi matematis perangkat lunak komputer. Metode formal

(47)

menggunakan notasi matematis yang tepat.

2.2.5. Model Analisis Terstruktur

2.2.5.1. Pemodelan Data

Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang

relevan dengan berbagai aplikasi pemrosesan data. ERD (Entity

Realtionship Diagram) memunginkan perekayasa perangkat lunak

mengidentifikasi objek data dan hubungannya dengan menggunakan notasi

grafis. Pada konteks analisis terstruktur, ERD menetapkan semua data yang

dimasukan, disimpan, ditransformasi, dan diproduksi pada suatu aplikasi.

1. Objek Data, Atribut, dan Hubungan

a. Objek data adalah representasi dari hampir semua informasi

gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Objek data

dapat berupa entitas eksternal, benda, peristiwa, peran, unit

organisasional, tempat atau struktur. Objek data digambarkan

dengan empat persegi panjang.

b. Atribut menentukan properti suatu objek data dan mengambil salah

satu dari tiga karakteristik yang berbeda. Atribut dapat digunakan

untuk: (1) menamai sebuah contoh dari objek data, (2)

menggambarkan contoh, (3) membuat referensi ke contoh lain pada

tabel yang lain. Atribut adalah komponen untuk mendeskripsikan

(48)

berbagai macam cara. Hubungan objek data dapat dibaca dari dua

arah. Hubungan (relasi) adalah hubungan antara beberapa entitas

yang digambarkan dengan belah ketupat. Relasi antar tabel dapat

dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu: (1) One to One

Relationship, (2) One to Many Relationship, dan (3) Many to Many

Relationship.

Simbol yang menyatukan atribut-atribut pada entitas tertentu serta

menyatukan entitas-entitas dalam suatu relasi tertentu adalah garis.

2. Kardinalitas dan Modalitas

a. Kardinalitas model data harus merepresentasikan jumlah peristiwa

dari objek di dalam hubungan yang diberikan. Kardinalitas

merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu [objek]

yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari [objek] yang

lain. Kardinalitas biasanya diekspresikan secara sederhana „satu‟

atau „banyak‟.

b. Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan

eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat

opsional. Modalitas bernilai 1 jika suatu kejadian dari hubungan

merupakan perintah.

3. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD pada mulanya diusulkan oleh Peter Chen untuk desain sistem

database relasional dan telah dikembangkan oleh yang lainnya.

(49)

adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka. Pemodelan data

dan ERD memberi notasi yang singkat untuk mengamati data di dalam

konteks aplikasi pemrosesan data kepada analisis. Digunakan untuk

menciptakan satu analisis, perancangan database dan untuk mendukung

metode analisis persyaratan yang lain.

2.2.5.2. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah

sistem berbasis komputer. Sistem tersebut menerima input dalam berbagai

cara; mengaplikasikan perangkat keras dan elemen manusia untuk

mentransformasikan input menjadi output; dan memproduksi output dalam

berbagai bentuk.

1. Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan

entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari

satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data

output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai

hubungan langsung dengan sistem.

Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses

saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau

output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

(50)

hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk

nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal.

DFD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari

sumbernya dalam objek kemudian melewati proses yang

mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbang-kan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and

design). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena

dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur

jelas . Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram

(DFD) antara lain : (1) External Entity (kesatuan luar) atau boundary

(batas sistem), (2) Data Flow (arus data), (3) Process (proses), dan (4)

Data Store (simpanan luar).

3. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses

model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan

dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif dari algoritma

proses, persamaan matematika, tabel, diagram, atau bagian.

Speseifikasi proses ini berfungsi sebagai sebuah langkah pertama di

(51)

mengimplementasikan program.

2.2.5.3. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan

kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di

sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan

digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai

alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data

yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dana

tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap

perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang

laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data

yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan

nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari

arus data di DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data

harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang

dicatatnya, maka kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk

data, arus data, penjelasan, periode, volume, dan struktur data.

2.3 Borland Delphi

Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis

(52)

programming). Membuat program menggunakan Delphi tidaklah terlalu sulit,

karena bahasa pemrograman ini dikembangkan menggunakan bahasa pascal. Bagi

yang sudah terbiasa dengan bahasa pemrograman pascal, akan merasa lebih

mudah dalam mempelajari Delphi. Karena bentuk penulisan listing programnya

tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh. Dalam perkembangannya, Delphi

memiliki beberapa objek-objek yang canggih, dalam bentuk kontrol program yang

dikelompokkan ke dalam toolbox yang biasa disebut dengan component palette.

Apabila dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yang berbasis

visual, Delphi memiliki kelebihan yang terletak pada ketersediaan berbagai

macam kontrol program yang lebih banyak dan lebih canggih. Walaupun sedikit

mirip dengan kontrol program yang dimiliki Visual Basic, Delphi memiliki

keunggulan dalam penulisan listing program yang lenih canggih dan serba

otomatis.

Menggunakan bahasa pemrograman Delphi kita dapat menghasilkan

program-program yang canggih, dimulai dari pemrograman multimedia, grafis

sampai dengan pemrograman database yang menggunakan jaringan. Bahkan

dengan Delphi kita juga bisa membuat program yang dapat mengakses data dari

internet.

2.4 MySQL

Mysql merupakan sofware sistem manajemen database (Database

(53)

aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola data.

Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk

digunakan , cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database

perusahaan-perusahaan skala menengah kecil.

Keistimewaan MySQL yaitu :

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, Unix, Free BSD, Mac OS X Server dan lain-lain.

2. Open Source

MySQL di distribusikan secara Open Source sehingga dapat digunakan

secara bebas.

3. Multi User

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah.

4. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam menangani Query, dengan

kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Column Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

Signed/Unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date,

time, times stamp, year, set dan enum.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KANREG III BKN Bandung.
Gambar 3. 1 FlowMap Prosedur Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 2.2 pengolahan data rak
Gambar 3.25 DFD Level 3 Proses 4.1 cetak laporan data sk  cpns
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi kesesuaian kajian maka digunakan kaedah Sentroid (Composite Moment). Kaedah ini menggunakan penyelesaian jelas yang diperolehi dengan cara mengambil titik pusat

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan sebuah rumusan masalah yaitu, penggunaan virtual reality dan leap motion dalam menentukan barang yang akan

Sedangkan pada parameter jumlah anakan dan produksi bahan kering tidak memperlihatkanadanya perbedaan yang nyata (P>0,05) antar perlakuan, akan tetapi pada perlakuan

Pendekatan teologis normatif adalah upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari

dengan ketinggian nasab, dan mereka merasa tidak akan berharga dengan Islam, Adapun diluar bangsa Arab yaitu para bekas budak dan bangsa-bangsa lain, mereka

Tiara Setia Satiti. REMIDIASI PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SUKOHARJO MATERI

Berdasarkan perhitungan Metode Fenske dan metode Shortcut Minimum maka didapat Fraksi berat dari tiap komposisi... Tenperatur dan tekanan flash tank asam lemak dapat dicari

sedangkan angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan cara