1 1.1Latar Belakang
Kemajuan teknologi sistem informasi dewasa ini berkembang semakin cepat. Karena itu, sebagai bagian dari masyarakat IT di Indonesia, kita perlu ikut membantu dalam percepatan perkembangan tersebut. Sistem informasi yang banyak dibutuhkan saat ini adalah sistem pengolahan data. Untuk mengurangi kesalahan pengolahan data, maka kemampuan dan ketepatan sistem dalam mengolah data menjadi sangat penting. Sebagai salah satu contoh, perhitungan sistem merit di bagian Sumber Daya Manusia (SDM) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berdasarkan tolak ukur di atas, maka dibuat suatu perancangan sistem yang mengatur pengolahan data khusus dalam perhitungan merit sistem.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang menjadi dasar dalam Perancangan Aplikasi Sistem Merit, antara lain :
1. Staf admin kesulitan untuk melakukan perhitungan pemberian bobot untuk faktor prestasi atau produktivitas.
2. Staf admin kesulitan untuk mengetahui unsur parameter statis yang menjadi dasar penilaian.
1.3Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari pembuatan Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit ini, adalah untuk menganalisis sebuah sistem baru mengenai penilaian sistem merit di Sub Bagian Kesejahteraan dan Informasi Pegawai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.3.2 Tujuan
Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit ini mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
1. Memudahkan staf admin untuk melakukan perhitungan nilai merit yang didapat oleh setiap pegawai berdasarkan skor statis dan dinamis.
2. Memudahkan untuk mengetahui elemen yang harus ditingkatkan agar mendapat nilai maksimal.
3. Sebagai control apabila nilai yang didapat tidak sesuai dengan perkiraan.
1.4Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah dari Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit yaitu:
1.5Metode Penelitian
Penulis mendapatkan bimbingan dari pihak institusi dalam melakukan kerja praktek. Pada saat kerja praktek, penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dalam hal manajemen dan alur kerja institusi.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara berupa tanya jawab secara langsung dengan pihak instansi tersebut untuk memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan.
2. Metode Studi Pustaka
Merupakan kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari buku - buku, website, dan koleksi perpustakaan yang berkaitan dengan materi bahasan dalam penulisan laporan ini.
3. Metode Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau penelitian secara langsung dari objek penelitian.
1.6Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada Bab ini memuat informasi mengenai profil perusahaan tempat kerja praktek, sejarah instansi, logo perusahaan, badan hokum instansi, struktur organisasi dan job description, serta landasan teori yang dipakai.
Bab III Pembahasan
Pada Bab ini berisi gambaran sistem dan deskripsi hasil analisis sistem dalam bentuk uraian maupun menggunakan tools, serta memberikan gambaran sistem yang akan dirancang dan deskripsi sistem hasil perancangan dalam bentuk uraian maupun menggunakan tools.
Bab IV Kesimpulan Dan Saran
Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.
5
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah
sakit rujukan dari berbagai rumah sakit daerah provinsi Jawa Barat. Berikut
adalah sejarah singkat dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung:
2.1.1. Sejarah RSUP Dr. Hasan Sadkin Bandung
Pada tahun 1920, rumah sakit ini dibangun dengan kapasitas 300 tempat tidur
oleh pemerintah Belanda dan selesai tahun 1923. Pada tanggal 15 Oktober 1923
diresmikan dan diberi nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis. Lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1927, namanya berubah menjadi
Gemeente Ziekenhuis Juliana. Tenaga dokter pada waktu itu hanya ada 6 dokter berkebangsaan Belanda dan 2 orang dokter berkebangsaan Indonesia, yaitu dr.
Tjokro Hadidjojo dan dr. Djundjunan Setiakusumah. Diantara ke-enam dokter
Belanda itu ada seorang ahli bedah yang tidak bekerja penuh.
Pada tahun 1942, pecah Perang Pasifik dan rumah sakit ini oleh Belanda
dijadikan rumah sakit militer yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan Militer. Kemudian, masih di tahun 1942 bala tentara Jepang
menduduki Pulau Jawa, fasilitas rumah sakit dijadikan rumah sakit militer Jepang
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung
Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun rumah sakit masih
tetap dikuasai oleh Belanda sebagai rumah sakit militer dibawah pimpinan
W.J.Van Thiel.
Pada tahun 1948, fungsi rumah sakit diubah kembali menjadi peruntukan bagi
kalangan umum. Dalam perkembangan selanjutnya, rumah sakit masuk kedalam
naungan Kotapraja Bandung dan diberi nama Rumah Sakit Rantja Badak (RSRB), sesuai dengan sebutan nama kampong lokasi berdirinya rumah sakit ini yaitu Rantja Badak. Pimpinan masih tetap oleh W.J.Van Thiel sampai tahun
1949. Setelah itu rumah sakit dipimpin oleh Dr. Paryono Suriodipuro sampai
tahun 1953.
Pada tahun 1954, oleh Menteri Kesehatan, RSRB ditetapkan menjadi RS
Provinsi dan langsung dibawah Departemen Kesehatan. Pada tahun 1956, RSRB
ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat dengan kapasitas perawatan
meingkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 8 Oktober 1967, RSRB berganti
nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sebagai penghormatan terhadap
almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967
sewaktu masih menjabat sebagai Direktur dan dekan fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran (UNPAD).
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, RSHS mengembangkan berbagai
fasilitas (sarana, prasarana dan alat) sesuai dengan Master Plan Pengembangan
Master Plan RSHS yang mendukung fungsi RSHS sebagai RS Pendidikan,
pertama kali dirancang pada tahun 1972, yang kemudian dikaji ulang dan
dikembangkan menjadi Master Plan RSHS tahun 1982.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan, dan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peningkatan cangkupan, jangkauan
dan mutu pelayanan rumah sakit, melalui soft loab dari OECF/JBIC (Jepang),
tersusun Master Plan RSHS tahun 1995 sebagai Model RS Pendidikan di
Indonesia, dengan filosofi integrasi pelayanan medis dan pendidikan kedokteran
untuk peningkatan kualitas hidup manusia.
Gambar 2.1 Master Plan RSHS Tahun 1995
Realisasi tahapan pertama dari Master Plan tersebut adalah pembangunan
Gedung Gawat Darurat dan Bedah Sentral (Emergency Unit – Central Operating
Theatre / EU-COT) termasuk Ruang Rawat Intensif, yang diselesaikan pada tahun
2001, dilengkapi dengan fasilitas peralatan medic yang canggih pada masanya.
Dari efisiensi biaya pembangunan tersebut, telah sekaligus dapat dibangun
Gedung Rawat Inap Khusus (kelas VIP), berkapasitas 75 tempat tidur, yang
2.1.2. Logo Instansi
Gambar 2.2 Logo RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Kekhususan RSHS sebagai rumah sakit yang memiliki tiga bidang unggulan,
yaitu: Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian dinyatakan dengan tiga tanda palang berbeda warna dengan metamorfosa bentuk:
Warna biru : mengungkapkan pendidikan
Warna hijau : mengungkapkan penelitian sebagai gambaran dunia inovasi dan ide segar.
Warna jingga kemuning: mengungkapkan pelayanan yang hangat, ramah
dan bersemangat.
Metamorfosa bentuk dari palang bersudut lancip ke palang bersudut tumpul
adalah untuk menyatakan proses dari dunia pendidikan sebagai bahan dasar
menuju dunia pelayanan, sebagai proses kematangan, dan transformasi dari dunia
eksak (pendidikan) ke dunia pelayanan yang lembut, ramah, dan manusiawi.
Tipe huruf yang modern, bersih dan tegas namun mengandung sudut tumpul,
adalah untuk membangun kesan profesionalisme, beserta sifat-sifat positif dari
modernisasi, seperti efektivitas, efisiensi, akuntabel, transparan/keterbukaan.
2.1.3. Badan Hukum Instansi
Untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi RS, khususnya terkait
dengan system keuangan ICW, Departemen Kesehatan mengarahkan pengelolaan
status sebagai Unit Swadana, periode 1992-1998, dimungkinkan bagi pengelolaan
rumah sakit untuk menggaliberbagai potensi pendapatan disertai fleksibilitas
pengelolaannya, sehingga RSHS mulai mengembangkan Kerja Sama Operasional
(KSO) dalam pelayanan obat.
Dengan terbitnya Undang-Undang No 20 Tahun 1997, pada tahun 1998 status
RSHS menjadi Unit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), seluruh
pendapatan RS harus disetorkan ke Negara dalam waktu 24 jam. Kondisi tersebut
dirasakan sangat menghambat kelancaran operasional, antara lain tersendatnya
penyediaan reagensia laboratorium, yang diperparah dengan naiknya kurs dollar
Amerika secara tajam, sehingga menyebabkan pelayanan Laboratorium Patologi
Klinik hamper kolaps. Salah satu jalan keluar untuk mengatasinya adalah
mengembangkan KSO Laboratorium pada tahun 1998.
Pada periode selanjutnya, keterbatasan pemerintah dalam pembiayaan
pelayanan rumah sakit yang semakin menurun, sedangkan rumah sakit dituntut
untuk meningkatkan mutu pelayanannya, pemerintah mengubah pardigmanya
lebih berperan sebagai katalis dengan melepaskan bidang-bidang yang dapat
dikerjakan oleh rumah sakit (steering rather than rowing). Untuk itu
dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 119/2000 yang menetapkan RSHS
sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan). Dengan otonomi dan fleksibilitas yang lebih
luas dalam pengelolaan rumah sakit, kinerja RSHS dirasakan semakin membaik.
Status Perjan rumah sakit terkendala dengan perundang-undangan yang baru,
menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU).
2.1.4. Struktur Organisasi
Gambar 2.3 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Bagian Sumber Daya Manusia
DIREKTUR UTAMA DEWAN PENGAWAS
KOMITE DIREKTORAT SUMBER DAYA
MANUSIA DAN PENDIDIKAN DIREKTORAT MEDIK DAN
KEPERAWATAN DIREKTORAT KEUANAGAN
DIREKTORAT UMUM DAN OPERASIONAL
BIDANG MEDIK KEPERAWATANBIDANG
SEKSI PELAYANAN
MEDIK
SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DAN
GAWAT DARURAT
Direktur SDM dan Pendidikan
Pegawai Ka.Ur.Gaji Pegawai Informasi PegawaiKa.Ur.Data &
Ka.Ur.Kesejahteraan & Arsip Pegawai
Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf
2.1.5. Job Description
Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengeolaan pegawai, pengembangan pegawai, dan kesejahteraan
pegawai serta informasi pegawai.
Bagian SDM menyediakan pelayanan informasi kepegawaian. Setiap pegawai
RSHS dapat langsung memonitor berbagai informasi yang terkait dengan
kesejahteraan pegawai seperti kenaikan pangkat, rapel, tunjangan-tunjangan.
Berdasarkan Permenkes No. 1673/Menkes/per/XII/2005 mengenai STOK
RSHS, Bagian SDM melaksanakan pengelolaan gaji, TKRS, dan insentif yang
sebelumnya dikelola oleh bagian Keuangan dan Mobilisasi Dana.
Kinerja pegawai RSHS antara lain diukur menggunakan mesin absensi
biometrik, yang digunakan untuk menghitung merit system dan perhitungan uang
makan yang ditetapkan pemerintah sejak tahun 2007.
Pada tahun 2008, Departemen Keuangan melalui Dirjen Perbendaharaan
menstandarkan pengelolaan gaji PNS/CPNS dengan meluncurkan aplikasi GPP
2008 yang telah direvisi dengan aplikasi GPP 2009.
Semenjak tahun 2005, Bagian SDM mengerjakan aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMKA) berbasis web yang diluncurkan oleh Departemen
Kesehatan bagi PNS/CPNS. Sedangkan untuk pegawai Non PNS/CPNS dan
tenaga lainnya dikelola dengan SIMKA berbasis Oracle yang ber-koordinasi
dengan instalasi SIRS.
Pengajuan SK Penetapan Angka Kredit (PAK) dan Kenaikan Pangkat Jabatan
diproses sebanyak 239 DUPAK Jabatan Fungsional, dan telah terealisasi sebanyak
126 SK PAK pada Semester 2009. DUPAK Jabatan Fungsional dapat diproses
setelah data pendukung dan data kepegawaian pada SIMKA telah benar-benar
lengkap dan valid.
Melalui komputerisasi system kepegawaian secara online dilaksanakan
pengusulan kenaikan pangkat secara berkala. Untuk periode bulan Oktober 2009
pengusulan diproses sejak bulan Juli 2009 sejumlah 259 pegawai.
2.2 Landasan Teori
Adapun beberapa landasan teori yang dipakai dalam penyusunan Laporan
Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit diantaranya:
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Banyak para ahli yang mengemukakan definisi sistem. Ada dua kelompok
pendekatan dalam mendefinisikan sistem yang pertama pendekatan yang
menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua pendekatan yang menekankan
pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur,
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan. “(Jogianto, 1999:215)
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk sustu kesatuan.
b. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang
berpengaruh terhadap operasi sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya.
e. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah data ataupun energi yang dimasukkan ke dalam
sistem baik berupa masukan perawatan maupun sinyal.
f. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari data atau energi yang diolah.
g. Pengolahan Sistem
Pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi
akan mengolah masukan berupa bahan-bahan baku menjadi keluaran berupa
h. Sasaran dan Tinjauan (objectives and goal)
Suatu sistem harus mempunyai sasaran tertentu yang harus dicapai. Sasaran ini
dijadikan sebagai tolak ukur baik tidaknya sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil
apabila sasaranya tercapai
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem sehingga dapat didefinisikan
sebagai berikut :
“ Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) digunakan untuk pengambilan
keputusan.“ (Jogianto, 1999:235)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan kumpulan
prosedur yang saling berhubungan dalam suatu jaringan kerja yang bergerak
besama-sama sehingga menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
2.2.4 Kualitas Informasi
Suatu informasi dikatakan berkualitas apabila informasi itu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak keluar jalur
2. Tepat waktu, informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat
karene informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan, informasi tersebut empunyai manfaat bagi pemakainya.
2.2.5 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
2.2.6 Komponen Sistem Informasi
Berikut ini adalah beberapa komponen penyusun sistem informasi.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan
cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
dengan DBMS (Database Management System)
6. Blok Kendali
Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
2.2.7 Konsep Pemodelan Waterfall
Waterfall model merupakan model lama namun sangat beralasan digunakan
ketika kebutuhan dari sistem telah dipahami dengan baik. Gambaran dari konsep
Gambar 2.5 Pemodelan Waterfall
1. Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara
lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus
dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
2. System and software design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai
dikumpulkan secara lengkap.
3. Implementation and unit testing: desain program diterjemahkan ke dalam
kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah
ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
4. Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian
diuji secara keseluruhan (system testing).
5. Operation and maintenance: mengoperasikan program dilingkungannya
dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam
mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus
lengkap dan selesaisebelum mengerjakan fase berikutnya.
Masalah dengan waterfall :
1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan
secaralengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada
kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan
kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar
terjadi.
2.2.8 Konsep Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan
sebagai , markas atau gudang, tempat bersarang/ berkumpul, sedangkan data
adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai), peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, symbol, teks, gambar.
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan
dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali.
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang salng berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling behubungan yang disimpan secara sedemikian
rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
c. Kumpulan file/ arsip/ tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
Untuk mempermudah pengelolaan databese, digunakan Database
Management System (DBMS) yang merupakan proses pengelolaan data dan data
program bersifat independent. DBMS merupakan software yang tugas utamanya
membantu, meng-update,dan menyajikan informasi yang ada dalam database.
Beberapa fungsi DBMS, yaitu :
1. Menyediakan layanan penyimpanan, meng-update dan mengakses database
2.Menyediakan mekanisme untuk pengendalian proses concurrent, integrity dan
security untuk suatu database
3. Menyediakan mekanisme untuk mengakses karakteristik suatu database (cara
interprestasi dan deskripsi lainnya).
Kekurangan:
1. Sistem lebih rumit, jadi memerlukan tenaga ahli dalam disain, program dan
implementasi
2. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi
4. Karena semua data di tempat terpusat, kerusakan software dan hardware
dapat terjadi
5. Proses pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar
Proses back up data memakan waktu
2.2.9 DFD (Data Flow Diagram)
“ Data Flow Diagram adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran
informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari
input menjadi output. “ (Pressman, 2002:260)
DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak
pada setiap abstraksi. DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang
merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang terstruktur. Selain itu, DFD juga cukup popular sekarang ini, karena dapat
menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur.
Notasi dasar digunakan dalam DFD :
1. External Entity/ Entitas Luar (kesatuan luar)
External Entity yaitu sebuah elemen sistem (misalnya perangkat keras,
seseorang, program yang lain) atau sistem yang lain yang menghasilkan
informasi bagi transformsi oleh perangkat lunak atau menerima informasi
yang dihasilkan oleh perangkat lunak.
2. Data Flow (arus data)
Arus data merupakan data yang menjadi input atau output ke atau dari
proses. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data
(data store) dan kesatuan luar (external entity).
nama arus data
Gambar 2.7 Arus data
3. Process (proses)
Proses merupakan kegiatan transfer informasi (fungsi) yang diaplikasikan
ke data store (atau kontrol) dan mengubahnya dengan berbagai macam
cara.
Gambar 2.8 Proses
4. Data Store (simpanan data)
Data store merupakan penyimpanan data yang ditunjukan (file/ database)
untuk penggunaan selanjutnya. Simpanan data di DFD di simbolkan
dengan sepasang garis horizontal.
Gambar 2.9 Data Store
2.2.10 ERD (Entity Relational Diagram)
Entity Relational Diagram adalah suatu model jaringan yang menjelaskan
penyimpanan data pada abstraksi level tinggi. Karena ERD memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, maka pengujian model dengan ERD dilakukan
dengan tanpa mengabaikan proses yang dilakukan, komponen yang penting dalam
pembuatan ERD adalah :
Tabel 2.1 Komponen – komponen ERD
No. Simbol Keterangan
1 Entity/Tipe Objek merupakan sekumpulan objek
dunia nyata yang masing – masing mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
• Memiliki identitas yang unik
• Mempunyai peranan dalam sistem, sehingga sistem tidak dapat bekerja tanpa mengakses
anggotanya
• Dapat dilukiskan oleh satu atau lebih elemen
2 Relationship (keterhubungan) menggambarkan
hubungan antara objek – objek dalam ERD
3 Atribut merupakan fungsi pemetaan dari entity ke
domain
4 Primary Key merupakan kandidat key yang dipilih
untuk membedakan setiap entity dengan entity lain
2.2.11 Kamus Data
Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data
yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan teliti sehingga
pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai
input, output, komponen penyimpanan, dan bahkan kalkulasi inter-mediate.
Kamus data terdiri dari dua macam, yaitu kamus data komposit dan kamus
data elementer. Sebagian besar kamus data berisi informasi sebagai berikut:
• Name – nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data
atau entitas eksternal.
• Aliasi – nama lain yang digunakan untuk entri pertama.
• Where-used/how-used – suatu daftar dari proses yang menggunakan data
atau item kontrol dan bagaimana dia digunakan (misalnya, input ke proses,
output dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagi suatu entitas
eksternal).
• Content description – suatu notasi untuk merepresentasikan isi.
• Supplementary information – informasi lain mengenai tipe data, harga
perset (bila diketahui), batasan, dll.
2.2.12 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua proses
model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari
spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program /
Programme Design Language (PDL) dari algoritma proses, persamaan
berarti perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah spesifikasi mini yang
dapat berfungsi sebagai sebuah langkah pertama dalam kreasi spesifikasi
persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desain komponen program
yang akan mengimplementasikan program.
2.2.13 Sistem Merit
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang
kesehatan, maka rumah sakit harus memacu sumber-sumber internal yang ada
dimana sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan dalam peningkatan kualitas pelayanan. Kenaikan penghasilan yang
bermakna akan dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja para pegawai.
Dari hasil evaluasi selama ini, sistem insentif yang berlaku sejak rumah sakit
dijadikan unit swadana tahun 1992 tidak menjadi alat motivasi bagi peningkatan
produktivitas karyawan karena cenderung yang senior lebih diuntungkan dan
kurang menghargai bagi mereka yang produktif dan berprestasi, meskipun mereka
karyawan junior. Hal ini menyebabkan azas keadilan tidak bias terwujud.
Sistem imbalan yang akan diimplementasikan disesuaikan dengan tuntutan
organisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan diatas yaitu akan
memberikan imbalan bagi mereka yang berprestasi dan berdedikasi tinggi bagi
perusahaan sehingga besar kecilnya imbalan antara seorang pegawai dengan
pegawai lainnya akan berbeda tergantung kepada prestasi dan dedikasi dalam
menyelesaikan target kerja yang dibebankan kepadanya, disamping hal tersebut,
rumah sakit masih tetap menghargai “unsur senioritas” namun dalam proporsi
Untuk merealisasikan hal tersebut diatas, maka dalam perhitungan pemberian
bobot untuk factor prestasi/produktivitas diberikan 70% dari skor/poin yang
diperoleh karyawan sedangkan faktor statis diberikan bobot 30% dari skor/poin
yang diperoleh karyawan.
Unsur-unsur yang dinilai dalam merit sistem di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung adalah sebagai berikut:
A. Unsur Penilaian Statis
1. Pendidikan
2. Golongan
3. Masa Kerja
4. Tanggung Jawab
5. Resiko Kerja
B. Unsur Penilaian Dinamis
1. Prestasi Kerja
2. Absensi
Penilaian dari kelompok statis , data diperoleh dan diolah di bagian SDM
Sub. Bag. Kesejahteraan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mempermudah
dalam penyusunan anggaran ditetapkan berdasarkan jumlah pegawai (Kapitasi)
yang selanjutnya dana tersebut akan diperebutkan dengan menggunakan sistem
merit di masing-masing unit kerja.
Hasil penilaian parameter dinamis diolah oleh kepala unit kerja dan dilakukan
secara kontinyu setiap bulan dengan alokasi waktu sesuai jadwal yang ditentukan
1. “Dana Insentif Tambahan” yang dialokasikan oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung untuk mempermudah dalam penyusunan anggaran ditetapkan
berdasarkan jumlah pegawai (Kapitasi) yang selanjutnya dana tersebut akan
diperebutkan dengan menggunakan system merit di masing-masing unit kerja.
2. Total dana insentif yang dialokasikan untuk masing-masing pegawai di atas
dikalikan dengan jumlah pegawai aktif yang bekerja di masing-masing unit
kerja yang hasilnya dibagi oleh total (Skor x Bobot) akhir seluruh pegawai di
unit kerja tersebut, akan didapat nilai satuan rupiah.
3. Besaran insentif yang diterima ke setiap pegawai berdasarkan hasil/prestasi
seseorang yang dihitung berdasarkan skor akhir dikalikan nilai uang per skor.
4. Insentif yang diterima pegawai adalah sudah diperhitungkan pajak
penghasilannya (NETTO).
D. Pusat Tanggung Jawab
Untuk memudahkan pelaksanaan pembayaran insentif tambahan dengan
sistem merit, peran serta kepala unit kerja sangat menentukan kelancaran
penyerahan insentif oleh rumah sakit.
Bentuk konkrit dari peran serta tersebut adalah dalam hal ketepatan
pemberian bobot/skor dan kecepatan penyerahan hasil penilaian prestasi kerja.
Untuk hal tersebut telah ditetapkan unit kerja sebagai pusat tanggung jawab
dan unit kerja sebagai penilaian parameter dinamis.
2.3 Alat Bantu Pendukung Pembangun Perangkat Lunak (Tools)
Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit ini berbasis web agar
2.3.1 TCP/IP
TCP/IP merupakan singkatan dari Transfer Control Protocol/Internet
Protocol. TCP/IP merupakan protokol yang mengatur proses komunikasi antara
komputer-komputer dalam jaringan internet.
Tujuan utama dalam menggunakan model referensi TCP/IP adalah
mengusakan agar jaringan jaringan yang telah ada mampu mempertahankan diri
dari hilangnyahardware-hardware subnet, diamana percakapan yang ada tidak
terputus.
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang di design untuk melakukan fungsi
fungsi komunikaasi data pada Local area Network (LAN). TCP/IP terdiri atas
sekumpulan protokol yang masing masing bertanggung jawab atas bagian bagian
tertentu dari komunikasi data. Protokol ini sebagai “penerjemah” yang
memungkinkan komunikasi antar Host atu merupakan aturan aturan yang
digunakan untuk mempertukarkan data antar host.
Agar TCP/IP dapat berjalan diatas interface jaringan tertentu, hanya perlu
dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan
saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP
sebagai berikut :
Application
Transport
Internet
Host to network
28 3.1 Jadwal Kerja Praktek
Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung tertanggal 27 Oktober 2010, Bahwa penulis telah melaksanakan Kerja
Praktek pada tanggal 30 Oktober 2010 sampai dengan 30 November 2010, yang
dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat, dimulai pada pukul
07.00 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB, atau tergantung situasi dan
kebutuhan.
3.2. Cara/Teknik Kerja Praktek
Cara pelaksanaan kerja praktek adalah dengan datang langsung ke RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Wawancara (Interview). Penulis melakukan tanya jawab secara langsung
kepada staf tentang hal-hal yang berhubungan dengan Sistem Merit yang ada
di Institusi.
2. Pengamatan Langsung (Observasi). Penulis mengamati dan mempelajari
secara langsung data-data di Sub. Bag. Kesejahteraan dan Informasi pegawai.
3. Pustaka (Library Research). Dalam mengerjakan laporan kerja praktek ini,
penulis melakukan library research, untuk memperoleh informasi yang
kuliah dan bacaan lainnya yang memiliki relevansi laporan yang penulis
susun.
1.3 Analisis
Untuk membangun suatu Aplikasi Sistem Merit diperlukan software yang
bisa membantu dalam perancangan atau pembuatan program aplikasi database
tersebut. Ada dua software yang penulis gunakan untuk membangun program
aplikasi database ini antara lain adalah PHP dan Mysql.
Secara garis besar langkah-langkah yang ditempuh untuk membangun sebuah
Aplikasi Sistem Merit adalah mengelola data absensi, serta penilaian kinerja
pegawai berdasarkan beberapa poin tertentu yang sudah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan RI.
Analisis merupakan suatu tahap pemahaman terhadap aplikasi yang dibuat.
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme aplikasi, proses-proses yang
terlibat dalam aplikasi serta hubungan-hubungan proses. Analisis yang dilakukan
terhadap aplikasi yang akan dibuat menggunakan Data Flow Diagram aplikasi,
yang memberikan gambaran tentang proses yang terjadi didalam aplikasi, dapat
berupa proses alir data dan proses-proses yang lainnya. Pada Analisis dan
Perancangan Aplikasi Sistem Merit di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ini
proses yang dijalankan adalah mengolah data absensi dan faktor-faktor yang
terdapat dalam penilian statis dan dinamis sehingga dapat dikelola dengan efektif
1.3.1 Spesifikasi Umum Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini berbasis Web menggunakan PHP dan berintegrasi dengan
database MySql. Aplikasi berupa perangkat lunak pengolah data scoring penilaian
sistem merit.
Aplikasi bisa bersifat jaringan, dan database disimpan pada PC yang bersatu
dengan aplikasi yang dibuat
Aplikasi ini terdiri dari 3 jenis pemakai, yaitu :
1. Pengguna
Pengguna dalam aplikasi ini dapat menginputkan, mengedit, manghapus,
mencari data, dan memberikan penilaian pada scoring sistem merit. Yang
bertindak sebagai pengguna disini adalah: Staf SDM dan Manager atau Kepala
Sub.Bagian dari masing-masing substansi. Bila pengguna ingin menginput,
mengedit dan mencetak data, maka pengguna harus melakukan login terlebih
dahulu sesuai dengan username dan password yang diberikan oleh administrator.
2. Administrator
Administrator dalam aplikasi ini bertindak sebagai server/pengelola dalam
pengelola data Aplikasi Sistem Merit. Dalam hal ini admin dapat melihat semua
data yang ada dalam database, menginputkan, mengedit, menghapus, mencari
data serta dapat membuat pengguna.
1.3.2 Analisis Jaringan Sistem Informasi
Di dalam membangun suatu sistem jaringan komputer kita harus menentukan
jaringan yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar
penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.
Ada beberapa bentuk dari topologi jaringan, bentuk bentuk topologi itu
diantaranya adalah :
a. Topologi Bus
b. Topologi Ring (Token Ring)
c. Topologi Star
d. Toplogi Tree (Pohon)
Topologi jaringan yang akan digunakan oleh Sub Bagian Kesejahteraan dan
Informasi Pegawai menggunakan topologi STAR.
Gambar 3.1 Topologi Star
1.3.3 Perancangan
Perancangan aplikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran suatu
program yang akan dibuat dan dikembangkan yaitu design input dan design
output dalam program secara umum juga memberikan design program untuk
1.3.3.1 Perancangan Database
Database adalah kumpulan banyak data dan bisa bentuk tabel-tabel yang
perlu diorganisasikan satu sama lainnya. Perancangan database merupakan suatu
hal yang penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana
cara perancangan yang harus dilakukan hingga dapat memenuhi kebutuhan pada
saat ini dan masa yang akan datang. Perancangan konseptual ini perlu dilakukan
disamping perancangan model fisik.
1.3.3.2 ER Diagram
ER-Diagram dibuat untuk mengetahui relasi tabel yang digunakan. Berikut
ini adalah ER-Diagram pada Analisis Sistem Merit :
Gambar 3.2 ER Diagram / Conceptual Data Model
Setelah ER Diagram terbentuk, langkah selanjutnya adalah men-generate diagram
membentuk tabel-tabel dengan field-nya masing-masing. Tabel-tabel itulah yang
akan dipakai untuk menyimpan data yang diperlukan dalam software.
Gambar 3.3 Skema Relasional / Physical Data Model
1.3.3.3 Context Diagram
1.3.3.4 Data Flow Diagram (DFD)
1.3.3.4.1 DFD Level 1
Tabel 3.1 Deskripsi Proses DFD level 1Sistem Merit
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Validasi • Username
Merupakan proses validasi
data user. Jika username dan
password yang diinputkan
valid, user / administrator
dapat melanjutkan ke proses
selanjutnya. Jika tidak,
muncul pesan kesalahan.
Kelola Data
Admin melakukan
pengelolaan(menambah,
menghapus atau mengubah )
data dinamis, staf SDM
memberikan nilai dinamis
pegawai.
Admin melakukan
pengelolaan(menambah,
menghapus atau mengubah )
data dinamis, kasub bag
memberikan nilai statis
pegawai.
Admin melakukan
pengelolaan(menambah,
menghapus, atau mengubah)
data pegawai. Staf SDM
menginput data absen
berdasarkan absen biometrik
1.3.3.4.2 DFD Level 2 Pengolahan Data Dinamis
Gambar 3.6 DFD Level 2 Pengelolaan Data Dinamis
Tabel 3.2 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data Dinamis
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Penilaian
Admin melakukan
pengelolaan data
dinamis, staf SDM
memberikan nilai
dinamis pegawai.
pengelolaan data
absensi pegawai.
Kelola Faktor
Dinamis
• Bobot Prestasi
• Bobot Absensi
• Info Data Dinamis
Admin melakukan
pengelolaan data faktor
1.3.3.4.3 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Dinamis
Gambar 3.7 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Dinamis
Tabel 3.3 Deskripsi Proses DFD level 3Kelola Faktor Dinamis
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Kelola Bobot
Admin melakukan
pengelolaan Bobot
prestasi berdasarkan
faktor-faktor yang
ada.
Admin melakukan
pengelolaan Bobot
prestasi berdasarkan
faktor-faktor yang
1.3.3.4.4 DFD Level 2 Pengelolaan Data Statis
Gambar 3.8 DFD Level 2 Pengelolaan Data Statis
Tabel 3.4 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data Statis
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Kelola Penilaian
Statis
penilaian faktor
statis
Kelola Faktor
Statis
• Data Statis • Info Data Statis Admin melakukan pengelolaan Data
Statis berdasarkan
faktor-faktor yang
1.3.3.4.5 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Statis
Gambar 3.9 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Statis
Tabel 3.5 Deskripsi Proses DFD level 3Kelola Faktor Statis
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Kelola Faktor
Pendidikan
• Bobot Pendidikan
• Kode Pendidikan
• Info Bobot Pendidikan
Admin melakukan
pengelolaan faktor
pendidikan
Kelola Faktor
Golongan
• Bobot Golongan
• Kode Golongan
• Info Bobot Golongan
Admin melakukan
pengelolaan faktor
golongan.
Kelola Faktor
Masa Kerja
• Bobot Masa Kerja
• Kode Kerja
• Info Bobot Masa Kerja
Admin melakukan
pengelolaan faktor masa
kerja.
Kelola Faktor
Admin melakukan
pengelolaan faktor
tanggung jawab.
Kelola Faktor
Resiko Kerja
Admin melakukan
pengelolaan faktor resiko
kerja.
1.3.3.4.6 DFD Level 2 Pengelolaan Data Pegawai
Gambar 3.10 DFD Level 2 Pengelolaan Data Pegawai
Tabel 3.6 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data Pegawai
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Tambah
Admin melakukan
penambahan data
Ubah Pegawai • Data Pegawai • Info Data
Pegawai
Admin mengubah
data pegawai
Hapus Pegawai • Data Pegawai • Info Data
Pegawai
Admin menghapus
data pegawai
Cari Pegawai • Data Pegawai • Info Data
Pegawai
Admin melakukan
pencarian data
pegawai
Kelola Unit
Kerja
• Data Pegawai • Info Data Pegawai
Admin melakukan
pengelolaan unit
kerja
1.3.3.4.7 DFD Level 2 Pengelolaan Data User
Gambar 3.11 DFD Level 2 Pengelolaan Data User
Tabel 3.7 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data User
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Tambah User • Data User • Info Data user Admin melakukan
penambahan data
user
pencarian data user
1.3.3.4.8 DFD Level 2 Pembuatan Laporan
Gambar 3.12 DFD Level 2 Pembuatan Laporan
Tabel 3.8 Deskripsi Proses DFD level 2Pembuatan Laporan
Proses Masukan Keluaran Keterangan
Perhitungan
perhitungan nilai
merit
Cetak • Data Merit
• Data Nilai
• Laporan Pelaporan
dari perhitungan
nilai
1.3.3.5 Spesifikasi Proses
1.3.3.5.1 Spesifikasi Proses Validasi
Tabel 3.9 Spesifikasi Proses Validasi
No. Proses 1
Nama Proses Validasi
Deskripsi Isi Validasi Login User
Tabel Input T_user
Tabel Output T_user
Keterangan Proses pencocokan login user dengan hak akses
Algoritma Begin
input username and password
Pilih login
If username and password true then If tingkat = administrator then Masuk Menu administraor
Else
Masuk menu user
End if Else
Muncul pesan kesalahan
1.3.3.5.2 Spesifikasi Proses Kelola Data Dinamis
Tabel 3.10 Spesifikasi Proses Penilaian Prestasi Kerja
No. Proses 2.2
Nama Proses Penilaian Prestasi Kerja
Deskripsi Isi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Tabel Input T_pegawai, T_dinamis
Tabel Output T_dinamis
Keterangan Proses penilaian prestasi kerja pegawai oleh Ka Sub Bag
Algoritma Begin
Tampilkan faktor penilaian prestasi kerja
Masukan nilai prestasi
End
Tabel 3.11 Spesifikasi Proses Kelola Data Absensi
No. Proses 2.2
Nama Proses Kelola Data Absensi
Deskripsi Isi Pengisian data absensi pada T_pegawai
Tabel Input T_pegawai
Tabel Output T_pegawai
Keterangan Proses pengisian nilai absensi oleh staf SDM berdasarkan
absensi biometrik
Algoritma Begin
Tampilkan seluruh data pegawai dari table pegawai
If nip = nip then
Masukan jumlah hari
Else
Muncul pesan “Pegawai tidak terdaftar”
Endif
Tabel 3.12 Spesifikasi Proses Kelola Bobot Prestasi
No. Proses 2.3.1
Nama Proses Kelola Bobot Prestasi
Deskripsi Isi Pengisian bobot prestasi pada T_pegawai
Tabel Input T_dinamis
Tabel Output T_dinamis
Keterangan Proses pengisian/pengelolaan bobot prestasi oleh admin
berdasarkan standar ketentuan yang berlaku
Algoritma Begin
Tampilkan faktor prestasi
Masukan nilai bobot prestasi
Tabel 3.13 Spesifikasi Proses Kelola Bobot Absensi
No. Proses 2.3.2
Nama Proses Kelola Bobot Absensi
Deskripsi Isi Pengisian bobot absensi pada T_pegawai
Tabel Input T_dinamis
Tabel Output T_dinamis
Keterangan Proses pengisian/pengelolaan bobot absensi oleh admin
berdasarkan standar ketentuan yang berlaku
Algoritma Begin
Tampilkan faktor absensi
Masukan nilai bobot absensi
End
1.3.3.5.3 Spesifikasi Proses Kelola Data Statis
Tabel 3.14 Spesifikasi Proses Penilaian Statis
No. Proses 3.1
Nama Proses Kelola Penilaian Statis
Deskripsi Isi Pengisian nilai daris etiap factor statis yang ada
Tabel Input T_statis,T_pegawai
Tabel Output T_statis
Keterangan Proses pengisian nilai statis oleh staf SDM
Algoritma Begin
Tampikan faktor statis
Cari data pegawai
Masukan nilai statis pegawai
End
Tabel 3.15 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Pendidikan
No. Proses 3.2.1
Nama Proses Kelola Faktor Pendidikan
Tabel Input T_statis
Tabel Output T_statis
Keterangan Proses pengisian bobot pendidikan
Algoritma Begin
Tampilkan faktor pendidikan
Masukan nilai bobot pendidikan
End
Tabel 3.16 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Golongan
No. Proses 3.2.2
Nama Proses Kelola Faktor Golongan
Deskripsi Isi Pengelolaan data golongan
Tabel Input T_statis
Tabel Output T_statis
Keterangan Proses pengisian bobot golongan
Algoritma Begin
Tampilkan faktor golongan
Masukan nilai bobot golongan
End
Tabel 3.17 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Masa Kerja
No. Proses 3.2.3
Nama Proses Kelola Faktor Masa Kerja
Deskripsi Isi Pengelolaan data masa kerja
Tabel Input T_statis
Tabel Output T_statis
Keterangan Proses pengisian bobot masa kerja
Algoritma Begin
Tampilkan faktor masa kerja
Masukan nilai bobot masa kerja
Tabel 3.18 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Tanggung jawab
No. Proses 3.2.4
Nama Proses Kelola Faktor tanggung jawab
Deskripsi Isi Pengelolaan data tanggung jawab
Tabel Input T_statis
Tabel Output T_statis
Keterangan Proses pengisian bobot tanggung jawab
Algoritma Begin
Tampilkan faktor tanggung jawab
Masukan nilai bobot tanggung jawab
End
Tabel 3.19 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Resiko Kerja
No. Proses 3.2.5
Nama Proses Kelola Faktor Resiko Kerja
Deskripsi Isi Pengelolaan data resiko kerja
Tabel Input T_statis
Tabel Output T_statis
Keterangan Proses pengisian bobot resiko kerja
Algoritma Begin
Tampilkan faktor resiko
Masukan nilai bobot resiko
End
3.3.3.5.4 Spesifikasi Proses Kelola Data Pegawai
Tabel 3.20 Spesifikasi Proses Tambah Pegawai
No. Proses 4.1
Nama Proses Tambah Pegawai
Deskripsi Isi Penambahan data pegawai
Tabel Input T_pegawai
Keterangan Proses penambahan data pegawai
Algoritma Begin
Masukan nip, nama, gol
If nip = nip then
Muncul pesan “Pegawai telah terdaftar”
else
Simpan data yang telah dimasukan
End
Tabel 3.21 Spesifikasi Proses Kelola Unit Kerja
No. Proses 4.2
Nama Proses Kelola Unit Kerja
Deskripsi Isi Pengelolaan Data Unit Kerja
Tabel Input T_pegawai
Tabel Output T_pegawai
Keterangan Proses pengeloaan data unit kerja
Algoritma Begin
Masukan data unit kerja
End
Tabel 3.22 Spesifikasi Proses Ubah Pegawai
No. Proses 4.3
Nama Proses Ubah Pegawai
Deskripsi Isi Update data pegawai
Tabel Input T_pegawai
Tabel Output T_pegawai
Keterangan Proses pengubahan data pegawai
Algoritma Begin
Cari pegawai yang akan di ubah
Masukan data yang akan di ubah
Muncul pesan “Update data berhasil”
End
Tabel 3.23 Spesifikasi Proses Hapus Pegawai
No. Proses 4.4
Nama Proses Hapus Pegawai
Deskripsi Isi Hapus data pegawai
Tabel Input T_pegawai
Tabel Output T_pegawai
Keterangan Proses penghapusan data pegawai
Algoritma Begin
Cari pegawai yang akan di hapus
Hapus
Muncul konfirmasi “Apa anda yakin?”
If Ya then
Muncul pesan “Data telah dihapus”
Else
Kembali ke form utama
End
Tabel 3.24 Spesifikasi Proses Cari Pegawai
No. Proses 4.5
Nama Proses Cari Pegawai
Deskripsi Isi Pencarian data pegawai
Tabel Input T_pegawai
Tabel Output T_pegawai
Keterangan Proses pecarian data pegawai berdasarkan nip atau nama
Algoritma Begin
Masukan nip atau nama
If nip/nama = ada then
Else
Muncul pesan “Data tidak ditemukan!”
End
3.3.3.5.5 Spesifikasi Proses Kelola Data User
Tabel 3.25 Spesifikasi Proses Tambah User
No. Proses 5.1
Nama Proses Tambah User
Deskripsi Isi Penambahan data user
Tabel Input T_user
Tabel Output T_user
Keterangan Proses penambahan data user
Algoritma Begin
Masukan username, password, konfirmasi password
If username = username then
Muncul pesan “Username telah terdaftar”
else
Simpan data yang telah dimasukan
End
Tabel 3.26 Spesifikasi Proses Ubah User
No. Proses 5.2
Nama Proses Ubah User
Deskripsi Isi Update data user
Tabel Input T_user
Tabel Output T_user
Keterangan Proses pengubahan data pegawai
Algoritma Begin
Cari user yang akan di ubah
Simpan
Muncul pesan “Update data berhasil”
End
Tabel 3.27 Spesifikasi Proses Hapus User
No. Proses 5.3
Nama Proses Hapus User
Deskripsi Isi Hapus data user
Tabel Input T_user
Tabel Output T_user
Keterangan Proses penghapusan data user
Algoritma Begin
Cari user yang akan di hapus
Hapus
Muncul konfirmasi “Apa anda yakin?”
If Ya then
Muncul pesan “Data telah dihapus”
Else
Kembali ke form utama
End
Tabel 3.28 Spesifikasi Proses Cari User
No. Proses 5.4
Nama Proses Cari User
Deskripsi Isi Pencarian data user
Tabel Input T_user
Tabel Output T_user
Keterangan Proses pecarian data pegawai berdasarkan username
Algoritma Begin
Masukan username
Muncul data pegawai
Else
Muncul pesan “Data tidak ditemukan!”
End
3.3.3.5.6 Spesifikasi Proses Pembuatan Laporan
Tabel 3.29 Spesifikasi Proses Pembuatan Laporan
No. Proses 6.1
Nama Proses Perhitungan Nilai
Spesifikasi Perhitungan nilai merit sistem
Input T_statis, T_dinamis, T_pegawai
Output T_merit
Keterangan Melakukan perhitungan nilai merit sistem pegawai
Algoritma Begin
Pilih unit kerja
Tampilkan data pegawai If data ditemukan then Data ditampilkan
Isi nilai statis dan dinamis Else
Muncul pesan “maaf data yang anda cari tidak ada” End
Tabel 3.30 Spesifikasi Proses Cetak Laporan
No. Proses 6.2
Nama Proses Cetak Laporan
Spesifikasi Mencetak laporan merit
Input T_merit
Output T_merit
Keterangan Mencetak perhitungan nilai system merit pegawai
Algoritma Begin
If data ditemukan then
Data ditampilkan
Cetak laporan
Else
Muncul pesan “maaf data yang anda cari tidak ada”
End
3.3.3.6 Kamus Data
Tabel 3.31 Kamus Data
Dt_user Username+password+tingkat
Dt_pegawai Nip+nama_pegawai+gol+jabatan+masa_kerja+pendidikan+un
it_kerja+jml_hari
Dt_statis Kd_pendidikan+kd_gol+kd_masakerja+kd_tangg_jawab+kd_
resiko
Dt_dinamis Kd_prestasi+kd_absensi
Dt_unit_kerja Kd_bagian
Dt_merit Nip+nama+gol+unit_kerja+jml_hari+kd_pendidikan+
kd_gol+kd_masakerja+kd_tangg_jawab+kd_resiko+
Kd_prestasi+kd_absensi
Dt_nilai Nilai_bobot
3.3.3.7 Perancangan Antarmuka (Interface)
3.3.3.7.1 Perancangan Antarmuka Menu Utama
Pada perancangan antar muka menu utama terdiri dari beberapa label,
picture dan link (sub menu). Design menu utama ini mempermudah dalam
membuat tampilan antarmuka (interface) menu utama pada aplikasi yang akan
Gambar 3.13 Perancangan Antarmuka Menu Utama
Keterangan:
Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan
Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Link : Berisi daftar link yang dapat menghubungkan pada
menu-menu yang lain.
Informasi terbaru : Berisi pengumuman atau informasi terbaru.
Info Proses Sistem merit : Berisi tentang informasi Sistem Merit.
Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung Powered By “
3.3.3.7.2 Perancangan Menu Login
Pada Perancangan antarmuka Login terdiri dari beberapa label dan button.
Design login ini mempermudah dalam membuat tampilan antar muka (interface)
login pada aplikasi yang akan dibuat. Gambar 1
Link Informasi Terbaru Info Proses Sistem Merit
Gambar 3.14 Perancangan Antarmuka Menu Login
Keterangan:
Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Label : Pengisian username dan password
Button : Masuk ke Menu berikutnya Gambar 1
Selamat Datang
LOGIN
SUBMIT username
3.3.3.7.3 Perancangan Menu Admin
Pada perancangan menu admin terdapat beberapa menu yang dapat dikelola
dan di modifikasi oleh admin. Berikut adalah gambaran perancangan menu admin:
Gambar 3.15 Perancangan Antarmuka Menu Admin
Keterangan:
Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung Powered By “ Gambar 1
Selamat Datang, Administrator
Data Pegawai
Data Statis
Data Dinamis
Profil User
Tentang Sistem Merit
Logout
Fitur melihat & memodifikasi data pegawai
Fitur melihat & memodifikasi data statis
Fitur melihat & memodifikasi data dinamis
Fitur melihat & memodifikasi data user
Versi & Pembuat Software Sistem Merit
Keluar dari Sistem Merit
3.3.3.7.4 Perancangan Menu User (Staf SDM)
Pada perancangan menu user (staf SDM) terdapat beberapa menu yang
dapat di kelola dan dimodifikasi oleh staf SDM. Berikut adalah gambaran
perancangan menu user (staf SDM):
Gambar 3.16 Perancangan Antarmuka Menu User (Staf SDM)
Keterangan:
Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung Powered By “ Gambar 1
Selamat Datang, Staf SDM
Data Pegawai
Data Statis
Laporan dan Rekap Data
Profil User
Tentang Sistem Merit
Logout
Fitur melihat & memodifikasi data pegawai
Fitur melihat & memodifikasi nilai statis
Fitur melihat Laporan dan Rekapitulasi Data
Fitur melihat & memodifikasi data user
Versi & Pembuat Software Sistem Merit
Keluar dari Sistem Merit
Gambar 1
Selamat Datang, Ka. Sub. Bagian
Data Dinamis
Laporan dan Rekap Data
Profil User
Tentang Sistem Merit
Logout
Fitur melihat & memodifikasi nilai statis
Fitur melihat Laporan dan Rekapitulasi Data
Fitur melihat & memodifikasi data user
Versi & Pembuat Software Sistem Merit
Keluar dari Sistem Merit
Gambar 2
3.3.3.7.5 Perancangan Menu User (Ka.Sub.Bagian)
Pada perancangan menu user (Ka.Sub.Bagian) terdapat beberapa menu yang
dapat dilihat dan dimodifikasi oleh Kasub.Bagian. Berikut adalah gambaran
perancangan menu user (staf SDM):
Gambar 3.17 Perancangan Antarmuka Menu User (Ka.Sub.Bagian)
Keterangan:
Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin
3.3.3.7.6 Perancangan Menu Pembuatan Laporan
Pada perancangan pembuatan laporan, user diminta memilih unit kerja dan
bulan laporan yang akan ditampilkan atau di cetak. Berikut adalah gambaran
perancangan menu pembuatan laporan:
Gambar 3.18 Perancangan Antarmuka Pembuatan laporan
Keterangan:
Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
List 1 : Berisi list unit kerja yang ada di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung
List 2 : Berisi pilihan bulan perhitungan Sistem Merit
Gambar 1
Simpan | Cetak
Unit Kerja
Bulan
List 1
List 2
Tampilkan
61 1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dalam bab-bab sebelumnya yang
tersaji dalam laporan Analisis Sistem Merit, maka dapat diambil kesimpulan
diantaranya sebagai berikut :
• Data item yang menjadi penilaian sistem merit diambil berdasarkan SK Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung nomor:
130/D1.8-32/KP.05.01/IV/2007 Tentang Pedoman Merit Sistem RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
• Dengan adanya Perancangan Aplikasi Sistem Merit berbasis komputer dapat mempermudah tim IT yang bersangkutan dalam mengimplementasikan atau
membangun Aplikasi Sistem Merit.
• Dengan adanya Perancangan Aplikasi Sistem Merit berbasis komputer, perhitungan nilai merit lebih mudah, cepat dan akurat.
4.2 Saran
Agar sistem yang dibangun dapat bekerja dengan lebih baik, hendaknya
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Segera dilakukan pembangunan Aplikasi Sistem Merit agar pengelolaan data
merit dapat dilakukan secara komputerisasi sehingga keamanan datanya lebih
2. Pembangunan jaringan komputer dengan menggunakan Ethernet card agar
aplikasi dapat digunakan di beberapa komputer.
3. Pengguna Aplikasi Sistem Merit harus dapat memahami cara kerja sistem
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
NOPIANY KARTIKA
10109777
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
NAMA LENGKAP : NOPIANY KARTIKA
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 02 NOVEMBER 1985
NO. TELEPON : 085220000511 / 08562258858
EMAIL : opyankz@yahoo.co.id
ALAMAT : SARIJADI FLAT BLOK J/III/4
BANDUNG 40151
PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR : SDN 2 KAHURIPAN TASIKMALAYA
SLTP : SLTP NEGERI 2 TASIKMALAYA
SLTA : SMU NEGERI 2 TASIKMALAYA
PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG
JURUSAN : MANAJEMEN INFORMATIKA
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
SISWA (DEKRESSI) TASIKMALAYA
PADUAN SUARA
MAHASISWA
2004-2005 BENDAHARA POLITEKNIK
POS INDONESIA
PENGALAMAN KERJA
NAMA PERUSAHAAN TAHUN JABATAN
MALAKA9 (KONSULTAN IT) 2006-2007 TESTER DAN
MANUAL WRITER
PT. METANOUVA
INFORMATIKA
2007-2008 TESTER DAN
MANUAL WRITER
RSUP Dr. HASAN SADIKIN
BANDUNG
63
[3] Pressman, Roger. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. (Terjemahan LN
i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek yang berjudul “ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
SISTEM MERIT DI BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA RSUP Dr.
HASAN SADIKIN BANDUNG”. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya.
Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja
praktek tahun ajaran 2010/2011.
Penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Galih Hermawan, S.Kom. selaku Pembimbing dan dosen wali yang telah
meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta bimbingan kepada
penulis dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini,
2. Mira Kania Sabariah, ST. MT. selaku ketua Jurusan Teknik Informatika
yang telah memberikan banyak arahan dalam proses pelaksanaan Kerja
Praktek ini.
3. Andri Triadi Novindra selaku Pembimbing Kerja Praktek yang telah
memberikan banyak bimbingan dan arahan selama kerja praktek
ii
5. Teman - teman di kelas IF-17K yang banyak memberikan bantuan dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini,
6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
terselesaikannya laporan Kerja Praktek ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan kesulitan, diantaranya
kekurangan sumber yang menunjang, kurangnya pengetahuan tentang pembuatan
software.
Penulis sadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan
dalam membuat laporan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat
yang cukup berarti bagi pembaca khususnya bagi penulis dan menjadikannya
sebagai acuan untuk lebih dikembangkan dan menjadikannya lebih baik lagi
dikemudian hari. Semoga Allah SWT senantiasa berada di sisi kita dan
memberikan taufik serta hidayahnya bagi kita semua.
Amin.
Bandung, Januari 2011