• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pengendalian Persediaan Di PT. Asih Tunggal Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Pengendalian Persediaan Di PT. Asih Tunggal Bandung"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

E-1

(2)

APLIKASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DI PT ASIH TUNGGAL BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

OFFI NOVIANA LESTARI

10107767

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)
(5)

i

APLIKASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI PT ASIH TUNGGAL BANDUNG

Oleh

OFFI NOVIANA LESTARI 10107767

PT Asih Tunggal adalah sebuah perusahaan trading and sales retail yang berlokasi di Bandung. Perusahaan ini mempunyai rangkaian kerja berupa pembelanjaan bahan baku, produksi, serta penjualan langsung ke customer. Perusahaan ini juga melakukan pendistribusian produk yang dipasok dari perusahaan supplier yang lain. Oleh karena itu, maka dibangunlah aplikasi pengendalian persediaan yang bertujuan untuk membantu melakukan pencatatan transaksi dan pengendalian persediaan di PT Asih Tunggal.

Metodologi penelitian yang dilakukan untuk membangun aplikasi ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu melalui tahap pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak dengan mengunakan metode waterfall. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis berorientasi objek. Alat yang digunakan adalah UML (Unified ModellingLanguage).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi yang dibangun cukup membantu kinerja pegawai dalam pengelolaan pencatatan transaksi penjualan, transaksi pembelian, peramalan, dan pengendalian persediaan.

(6)

ii

ABSTRACT

INVENTORY CONTROL APLICATION

IN PT ASIH TUNGGAL BANDUNG

by

OFFI NOVIANA LESTARI 10107767

PT Asih Tungaal is a trading and sales retail company located in Bandung. The company has a working range of raw material purchases, production, and direct sales to the customer. The company is also distributing products supplied from the other supplier companies. Therefore, built inventory control application that help to assist in the recording of transactions and inventory control in PT Asih Tunggal.

Research methodology that is used to build the application is descriptive method. The method consist of data collection and software development, which is the software development it self is using waterfall method. The software analisys model that use in the research is object oriented analisys, the tool is UML (Unified Modelling Language).

After the research, it can be concluded that the application has been usefull to help sales transactions management, purchase transactions management, forecasting and inventory control.

(7)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan perlindungan, rahmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ APLIKASI PENGENDALIAN

PERSEDIAAN DI PT ASIH TUNGGAL BANDUNG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini mengalami banyak kesulitan, namun berkat bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir.Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie. Ir.,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia dan juga dosen penguji 1. 4. Ibu Riani Lubis, S,T.,M.T. selaku dosen penguji 2 dan dosen pembimbing

yang telah sabar membimbing, mengarahkan dan membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

(8)

iv

6. Orangtuaku tercinta Memed Kosasih dan Jubaedah yang selalu menyemangati, mendukung dan memberikan dorongan.

7. Saudara-saudaraku tersayang yang telah memberikan semangat, dorongan dan kasih sayang kepada penulis.

8. Teman-teman seperjuangan IF-16 angkatan 2007 dan seluruh teman di Unikom yang sama-sama menyusun skripsi atas nasihat dan semangatnya. 9. Bapak Eko Wijaksono selaku Manager IT di PT Asih Tunggal Bandung. 10. Seluruh dosen pengajar dan staf Universitas Komputer Indonesia.

Akhir kata penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini dikarenakan antara lain keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, namun penulis berharap bahwa penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2012

(9)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 6

1.5.1Pengumpulan Data ... 6

1.5.2Pengembangan Perangkat Lunak ... 7

I.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

(10)

vi

II.1.1 Struktur Organisasi ... 11

II.1.2 Deskripsi Tugas ... 11

II.2 Landasan Teori ... 15

II.2.1 Sistem Informasi ... 15

II.2.2 Supply Chain Management (SCM) ... 16

II.2.3.1 Komponen SCM ... 16

II.2.3.2 Permasalahan SCM ... 18

II.2.3.3 Teknologi Informasi Dalam SCM ... 19

II.2.3Peramalan (Forcasting) ... 19

II.2.4 Metode Dekomposisi ... 21

II.2.5 Persediaan (Inventory) ... 25

II.2.5.1 Economic Order Quantity(EOQ) ... 27

II.2.5.2 Safety Stock ... 30

II.3 Rekayasa Perangkat Lunak ... 31

II.3.1 Unified Modeling Language(UML) ... 32

II.3.2 Diagram UML ... 33

II.4 Tinjauan Perangkat Lunak ... 34

II.4.1 Java ... 35

II.4.2 MySQL ... 36

II.4.3 Apache Web Server ... 38

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 39

III.1 Analisis Sistem ... 39

(11)

vii

III.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 40

III.1.2.1 ActivityDiagram ... 40

III.1.3 Penerapan Supply Chain Management(SCM) ... 45

III.1.3.1 Pengumpulan Data ... 48

III.1.3.2 Peramalan ... 48

III.1.3.3 Formulasi Model Persediaan... 61

III.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 65

III.1.4.1 Analisis Perangkat Keras ... 65

III.1.4.2 Analisis Perangkat Lunak ... 65

III.1.4.3 Analisis Pengguna ... 66

III.1.5 Analisis Pengkodean ... 69

III.1.6 Analisis Basis Data ... 70

III.1.6.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 70

III.2 Perancangan Sistem ... 71

III.2.1 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 71

III.2.1.1 Use case Diagram ... 72

III.2.1.2 Skenario Use case ... 73

III.2.1.3 ActivityDiagram ... 83

III.2.1.4 Sequence Diagram ... 97

III.2.1.5 Class Diagram ... 110

III.2.1.6 Spesifikasi Kelas ... 111

III.2.2 Perancangan Basis Data ... 119

(12)

viii

III.2.2.2 Struktur Tabel ... 121

III.2.3 Struktur Menu ... 130

III.2.4 Perancangan Antarmuka ... 133

III.2.5 Perancangan Pesan ... 141

III.2.6 Jaringan Semantik ... 143

III.2.7 Perancangan Method ... 144

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 154

IV.1 Implementasi ... 154

IV.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 154

IV.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 155

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 155

IV.1.4 Implementasi Antarmuka ... 161

IV.2 Pengujian ... 163

IV.2.1 Rencana Pengujian Alpha ... 163

IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 165

IV.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 170

IV.2.4 Pengujian Beta ... 180

IV.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 184

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 185

V.1 Kesimpulan ... 185

V.2 Saran ... 186

(13)

1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

PT Asih Tunggal adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

trading and sales retail. Perusahaan ini mempunyai rangkaian kerja berupa pembelanjaan bahan baku dari supplier bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk, serta pendistribusian langsung ke customer yang telah memesan produk. Perusahaan ini juga melakukan pendistribusian produk yang dipasok dari perusahaan supplier yang lain.

Dalam rangkaian kerja tersebut, persediaan bahan jadi dan bahan baku merupakan tahapan yang paling penting. Karena untuk melakukan proses produksi dan distribusi sampai ke tangan customer, persediaan bahan jadi dan bahan baku harus tetap terkontrol dengan baik, agar semua proses tersebut bisa berjalan dengan lancar.

(14)

2

juga dalam memastikan permintaan pasokan kepada supplier, yang sering berakibat pada keterlambatan pemasokan atau bahkan sering terjadi penumpukan persediaan karena pasokan yang terlalu banyak.

Proses rekapitulasi dilakukan melalui pencatatan transaksi penjualan dalam buku penjualan, barulah akumulasi penjualan setiap bulan disimpan dalam bentuk spreadsheet (microsoft excel). Banyaknya data transaksi sering menyulitkan pegawai dalam membuat laporan secara manual. Pembuatan laporan menjadi rentan akan kesalahan dalam perhitungan dan penulisan data transaksi.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PT Asih Tunggal membutuhkan suatu aplikasi pengendalian persediaan yang dapat mengelola informasi, mulai dari data produk, supplier, customer, proses yang sedang berjalan, sampai proses penyimpanan data. Pendekatan yang digunakan yaitu supply chain management (SCM) untuk mengelola informasi yang dibutuhkan dalam pengendalian persediaan produk di PT Asih Tunggal.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, terdapat beberapa masalah yang dialami perusahaan sehingga dijadikan dasar penelitian, yaitu:

1. Sulitnya menentukan estimasi kebutuhan produk untuk periode mendatang serta jumlah dan interval waktu pemesanan optimal, sehingga sering terjadi penumpukan maupun kekurangan stok di perusahaan.

(15)

I.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan persoalan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun aplikasi pengendalian persediaan di PT Asih Tunggal Bandung.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan aplikasi pengendalian persediaan ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu perusahaan dalam menentukan estimasi kebutuhan produk untuk periode mendatang dan mempermudah penetapan jumlah dan interval waktu pemesanan yang optimal untuk mengoptimasi pasokan. 2. Menyediakan sistem pelaporan yang lebih akurat dan efisien.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan aplikasi pengendalian persediaan ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang diolah oleh sistem yaitu data produk (bahan jadi dan bahan baku), data supplier, data customer, data penjualan, data pembelian, data retur penjualan, data retur pembelian.

2. Proses yang terdapat di dalam aplikasi adalah pengolahan data produk, pengolahan data supplier, pengolahan data customer, penjualan, pembelian, retur penjualan, retur pembelian, peramalan permintaan produk, pengendalian persediaan, dan pengelolaan laporan penjualan. 3. Data historis yang dipakai untuk perhitungan peramalan yaitu data

(16)

4

4. Pendekatan supply chain management (SCM) mencakup peramalan dan pengendalian persediaan digunakan sebagai pendekatan dalam menangani berbagai proses yang menunjang kelancaran pasokan bagi perusahaan. 5. Metode peramalan yang digunakan adalah metode dekomposisi deret

berkala (dekomposisi time series). Hal ini didasarkan pada pola permintaan di masa lalu yang cukup konsisten dalam periode waktu yang lama. Artinya, selalu ada permintaan di setiap bulan dan selisih permintaannya tidak terlalu signifikan.

6. Metode pengendalian persediaan yang digunakan adalah metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah optimal pemesanan dan waktu optimal pemesanan. Hal ini didasarkan pada tingkat permintaan untuk setiap produk dan waktu pesan sampai tiba (lead time) sudah diketahui. 7. Informasi yang akan dihasilkan oleh aplikasi ini yaitu:

a. Info daftar produk (bahan jadi dan bahan baku). b. Info daftar supplier.

c. Info daftar customer.

d. Info peramalan permintaan produk.

e. Info jumlah dan waktu optimal pemesanan bahan jadi dan bahan baku. f. Laporan penjualan, laporan pembelian, laporan retur penjualan,

(17)

a. User yang memiliki hak akses sepenuhnya terhadap sistem (admin), memelihara aplikasi dan menentukan hak akses. User yang terlibat adalah manajer IT.

b. User yang hanya memiliki hak untuk mengolah data yang menjadi bagiannya saja (operator) dan hanya bisa melihat beberapa data lain sebagai sumber informasi. User yang terlibat adalah divisi gudang, divisi penjualan dan divisi pembelian.

9. Pada sisi keamanan diberikan pembagian hak akses, sehingga harus menggunakan username dan password untuk dapat login ke sistem.

10.Sistem tidak menangani data keuangan dan data karyawan yang bekerja di PT Asih Tunggal.

11.Model perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan berorientasi objek, dengan tools yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language). Diagram yang digunakan adalah activity diagram, use case diagram, scenario use case, sequence diagram dan class diagram.

12.Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java dan database MySQL.

(18)

6

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi penelitian. Metodologi penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetetapkan sebelumnya. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1.5.1 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik Studi Lapangan

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data di lapangan. 2. Teknik Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mendapatkan teori untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengumpulkan teori-teori lain yang mendukung dan membaca sumber seperti buku, skripsi, jurnal, maupun karangan yang berkaitan.

3. Teknik Wawancara (Interview)

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan data atau informasi (narasumber) yang lebih terinci terhadap permasalahan yang sedang diteliti.

(19)

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung.

I.5.2 Pengembangan Perangkat Lunak

[image:19.595.131.470.279.496.2]

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah metode waterfall. Alur dari metode waterfall dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar I.1 Alur Metode Waterfall (Sumber: Sommerville, 2003)

Penjelasan dari alur metode waterfall adalah sebagai berikut : 1. Requirements definition

Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan

user sistem. Persayaratan kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. System and software design

Requirements definition

System and software design

Implementation and unit testing

Integration and system testing

(20)

8

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak, kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

3. Implementation and unit testing

Pada tahap ini perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and system testing

Unit program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.

5. Operation and maintenance

Biasanya merupakan fase siklus hidup yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

I.6 Sistematika Penulisan

(21)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas landasan teori yang berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam membangun sistem ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun sistem, analisis sistem yang telah berjalan, metode pembangunan integrasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dan juga perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini meliputi hasil implementasi dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan beserta hasil pengujian sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat dan dapat memenuhi tujuannya dengan baik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 PT Asih Tunggal Bandung

PT Asih Tunggal atau yang lebih dikenal dengan PT ASTA adalah perusahaan yang bergerak di bidang trading and sales retail, yang beralamat di jalan Mekarsari Cikarees No. 9 Baleendah Bandung. Produk yang dipasarkan yaitu tepung tapioka, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir dan kerupuk.

Perusahaan ini pada awalnya merupakan sebuah home industry di Tasikmalaya, yang mengolah bahan baku berupa singkong menjadi barang jadi berupa tepung tapioka, dengan hasil produksi yang sangat terbatas. Seiring dengan waktu, perusahaan ini berkembang dengan pesat. Sehingga pada tahun 1992 didirikanlah PT Asih Tunggal, sebagai pabrik pembuat tepung tapioka di Bandung, dengan tujuan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.

Perluasan pemasaran hasil produksi sangatlah diperlukan oleh setiap industri. Maka dari itu, pada tahun 2001 didirikanlah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang trading and sales retail. Perusaahaan ini telah melakukan ekspansi pemasaran produk ke berbagai daerah di pulau Jawa dan Sumatera.

(23)

II.1.1 Struktur Organisasi

[image:23.595.125.501.177.491.2]

PT Asih Tunggal mempunyai struktur organisasi seperti berikut ini:

Gambar II.1 Struktur Organisasi PT Asih Tunggal

II.1.2 Deskripsi Tugas

Dari gambar struktur organisasi di atas, maka masing-masing bagian memiliki tugas kerja sebagai berikut:

a) Direktur Utama

(24)

12

b) Kepala Cabang

1. Mengatur semua aktivitas dan memberikan kebijakan sesuai dengan batasan kewenangan yang diberikan oleh direktur urama.

2. Mengkoordinasikan dengan manager keuangan, manager produk dan manager penjualan mengenai pemenuhan stok barang.

c) Manager Keuangan

1. Memeriksa keadaan keuangan atas transaksi penjualan dan pembelian. 2. Menerima laporan dari kas masuk, kas keluar, hutang dan piutang. 3. Membuat laporan keuangan setiap akhir bulan dan akhir tahun. d) Manager Operasional

1. Membuat kalkulasi dan memberikan informasi mengenai harga jual kepada salesmen.

2. Menerima laporan penilaian salesmen atas customer dan penjualan produk. 3. Memeriksa dan mengontrol kualitas produk yang telah diproduksi.

4. Menerima laporan produksi dan laporan persediaan. e) Manager Teknologi Informasi (IT)

1. Menerima laporan-laporan dari bagian hardware dan software.

2. Melakukan evaluasi kerja bersama staf Teknologi Informasi (IT).

3. Melakukan penelitian untuk pengembangan terhadap program aplikasi agar senantiasa up to date.

f) Kas

(25)

2. Mempersiapkan keuangan atas keperluan transaksi pembelian, kebutuhan pemasaran, dan kebutuhan harian kantor.

3. Membuat laporan kas masuk dan kas keluar. g) Hutang Piutang

1. Mendata beban hutang dan piutang perusahaan.

2. Menginformasikan kepada bagian administrasi dan salesmen atas kondisi piutang setiap customer.

3. Membuat laporan hutang dan piutang. h) Divisi Produksi

1. Melakukan kegiatan produksi.

2. Melakukan pengendalian kualitas produk. 3. Membuat laporan produksi.

i) Divisi Gudang

1. Memeriksa persediaan barang dan bahan baku. 2. Mencatat pemasukan dan pengeluaran barang. 3. Membuat laporan persediaan produk.

j) Divisi Pembelian

1. Melakukan pembelian produk kepada supplier.

2. Membuat laporan pembelian.

3. Mengelola serta membuat laporan retur pembelian. k) Divisi Administrasi

(26)

14

l) Divisi Penjualan

1. Membawahi dan mengorganisir salesmen dalam setiap transaksi penjualan. 2. Mengelola data penjualan dan membuat faktur penjualan.

3. Membuat laporan penjualan, laporan permintaan, dan laporan retur penjualan.

m) Salesmen

1. Melakukan penjualan dan pengiriman barang kepada grosir, industri kecil dan menengah dengan pola pembayaran cash and credit.

2. Menerima pesanan produk dari customer.

3. Membuat laporan pemesanan barang dari customer. n) Hardware

1. Menginventarisir semua perangkat elektronik inventaris perusahaan, yang dipergunakan dalam aktifitas kantor.

2. Membuat laporan inventaris barang, service dan maintenance.

3. Memperbaiki kerusakan pada perangkat elektronik inventaris perusahaan. o) Software

1) Menginventarisir software-software yang digunakan dalam menunjang aktifitas kantor.

2) Membuat laporan inventaris software, service dan maintenance.

(27)

II.2 Landasan Teori

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang teori-teori yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi.

II.2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Komponen sistem informasi dapat secara garis besar dikelompokan kedalam enam blok, yaitu :

(28)

16

Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili sistem fisik yang dalam hal ini berupa perusahaan atau organisasi. Komputer merupakan suatu sistem fisik, tetapi data dan informasi yang tersimpan didalamnya dapat dipandang sebagai suatu sistem konseptual.

Beberapa faktor kualitatif yang mengarah kinerja sistem informasi yang baik adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi tingkat kesalahan

2. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan 3. Mengurangi waktu tanggap dari workstation interaktif 4. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi) 5. Meningkatkan keamanan sistem

6. Memperbanyak update sumber record aktif 7. Meningkatkan kepuasan pemakai

II.2.2 Supply Chain Management (SCM)

Supply chain management adalah metode atau pendekatan integratif untuk mengelola aliran produk, informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik (Pujawan, 2010).

II.2.2.1 Komponen Supply Chain Management (SCM)

(29)

1. Upstream Supply Chain

Bagian upstream supply chain merupakan keseluruhan kegiatan perusahaan manufaktur dengan pendistribusiannya (manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan hubungan antara manufaktur, assembler, atau kedua-duanya dengan distributor (second-trier). Hubungan para distributor dapat diperluas menjadi kepada beberapa tingkatan, semua jalur dari asal bahan baku/material. Kegiatan utama dalam upstream supply chain adalah pengadaan barang.

2. Internal Supply Chain Management

Bagian internal supply chain management merupakan keseluruhan proses pengiriman barang ke gudang penyimpanan yang kemudian akan digunakan untuk transformasi proses bisnis masukan bahan baku dari para distributor ke dalam hasil keluaran perusahaan tersebut. Kegiatan utama dalam internal supply chain management adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

3. Downstream Supply Chain Segment

(30)

18

II.2.2.2 Permasalahan Supply Chain Management (SCM)

Dalam merancang SCM bagi perusahaan, terdapat beberapa permasalahan yang harus dipertimbangkan antara lain:

1. Distribusi Konfigurasi Jaringan

Meliputi jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi, gudang dan konsumen.

2. Strategi Distribusi

Meliputi sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.

3. Informasi

Meliputi sistem yang terintregasi dan proses melalui SCM untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris, transportasi dsb.

4. Manajemen Inventaris

Meliputi kuantitas dan lokasi dari inventaris, termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.

5. Aliran dana

(31)

II.2.2.3 Teknologi Informasi Dalam Supply Chain Management (SCM)

Tujuan SCM ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir (Pujawan, 2010). Bagian-bagian yang bergerak didalam SCM haruslah berjalan secepat mungkin, dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan persediaan di satu lokal. Arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur.

Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh SCM ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialah mengintegrasikan data permintaan dan pasokan yang akurasinya sudah meningkat, sehingga dapat diketahui sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam SCM akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.

II.2.3 Peramalan (Forecasting)

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Nasution, 2008).

(32)

20

1. Metode Kualitatif

Metode ini digunakan dimana tidak ada model matematik, biasanya dikarenakan data yang ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa yang akan datang (long term forecasting). Peramalan kualitatif menggunakan pertimbangan pendapat-pendapat para pakar yang ahli atau experd di bidangnya. Adapun kelebihan dari metode ini adalah biaya yang dikeluarkan sangat murah (tanpa data) dan cepat diperoleh. Sementara kekurangannya yaitu bersifat subyektif sehingga seringkali dikatakan kurang ilmiah.

2. Metode Kuantitatif

Penggunaan metode ini didasari ketersediaan data mentah disertai serangkaian kaidah matematis untuk meramalkan hasil di masa depan. Untuk menggunakan metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Tersedia informasi tentang masa lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik. 3. Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut (runtun).

Terdapat beberapa macam metode peramalan yang tergolong metode kuantitatif, yaitu:

a) Metode Regresi

(33)

b) Metode Ekonometrik

Menggunakan serangkaian persamaan-persamaan regresi dimana terdapat variabel-variabel tidak bebas yang menstimulasi segmen-segmen ekonomi seperti harga dan lainnya.

c) Metode Time Series Analysis (Deret Berkala)

Memasang suatu garis trend yang representatif dengan data-data masa lalu (historis) berdasarkan kecenderungan datanya dan memproyeksikan data tersebut ke masa yang akan datang.

II.2.4 Metode Dekomposisi

Prinsip dasar dari metode dekomposisi deret berkala adalah mendekomposisi (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masing-masing komponen dari deret berkala tersebut secara terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan ketepatan peramalan dan membantu pemahanan atas perilaku deret data secara lebih baik (Makridakis, 1991).

(34)

22

Data = pola + error

= f (trend, siklus, musiman) + error

Xt = f (Tt, St, Ct, Et) (II.1)

Dalam metode dekomposisi terdapat model komposisi aditif dan multiplikatif. Metode dekomposisi aditif dan multiplikatif dapat digunakan untuk meramalkan faktor trend, musiman dan siklus. Metode dekomposisi rata-rata sederhana berasumsi pada model aditif.

Secara matematis dapat ditulis (Makridakis, 1991):

Xt = St + Tt + Ct + Et (II.2)

Sedangkan metode dekomposisi rasio pada rata-rata bergerak (dekomposisi klasik) dan metode Census II bersumsi pada model multiplikatif (Makridakis, 1991).

Secara matematis dapat ditulis (Makridakis, 1991):

Xt = St. Tt . Ct . Et (II.3) dimana:

Xt = Data deret berkala periode t St = Faktor musiman (indeks) periode t Tt = Data trend periode t

Ct = Faktor siklis periode t

(35)

Komponen kesalahan diasumsikan sebagai perbedaan dari kombinasi komponen trend, siklus dan musiman dengan data sebenarnya. Asumsi tersebut mengandung pengertian bahwa terdapat empat komponen yang mempengaruhi suatu deret waktu, yaitu komponen yang dapat diidentifikasi karena memiliki pola tertentu yaitu trend, siklus dan musiman. Sedangkan, komponen error tidak dapat diprediksi karena tidak memiliki pola yang sistematis dan mempunyai gerakan yang tidak beraturan. Pendekatan dekomposisi ini berusaha menguraikan deret berkala ke dalam sub komponen utamanya. dengan demikian, bukan hanya pola tunggal suatu komponen yang diramalkan, melainkan berbagai pola yakni pola trend, pola musiman, pola siklus serta error.

1. Komponen Musiman

Komponen musiman merupakan pola berkala yang teratur dan terdapat dalam deret data yang sifatnya tahunan. Faktor ini banyak terdapat dunia bisnis yang biasanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti temperatur, curah hujan, bulan pada suatu tahun, saat liburan, dan kebijaksanaan perusahaan.

Faktor musim dinyatakan dalam indeks, sehingga sering disebut dengan indeks musim. Indeks musim ini diperoleh dari hasil bagi antara data deret waktu dengan rata-rata bulanan.

Persamaan indeks musim sebagai berikut (Makridakis, 1991):

(36)

24

dimana:

Mt = Rata-rata bulanan

2. Komponen Trend

Faktor trend merupakan pergerakan yang mendasar pada jangka panjang dari deret waktu.

Persamaan dari komponen trend adalah (Makridakis, 1991):

Tt = a + b . t (II.5) Nilai a dan b diperoleh sebagai berikut:

b = .� − �

2 –( )2 (II.6)

a = � - b . (II.7) dimana:

t = periode (t = 1,2,...,n) n = jumlah pengamatan

3. Komponen Siklis

Komponen siklis menggambarkan fluktuasi ekonomi jangka panjang dan tidak konstan. Jika suatu time series telah dibebaskan dari pengaruh trend, gerak bermusim dan komponen error, maka tinggalah pengaruh dari gerak siklusnya.

Dengan membagi nilai rata-rata bergerak dengan nilai trend maka diperoleh persamaan komponen siklis (Makridakis, 1991):

(37)

4. Komponen Error

Komponen error mempunyai gerak yang tidak teratur. Gerak tidak teratur ini terjadi hanya sekali-sekali sehingga tidak dapat diduga ataupun diramalkan. Komponen error diperoleh dengan membagi data aktual terhadap ketiga komponen time series yang lainnya, sehingga (Makridakis, 1991):

Et = �

. . � (II.9)

II.2.5 Persediaan (Inventory)

Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga (Nasution, 2008).

(38)

26

terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semua ini mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlalu kecil dalam perusahaan, akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian juga.

Ada beberapa macam faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku. faktor-faktor tersebut akan saling berkaitan, sehingga secara bersama-sama akan mempengaruhi persediaan bahan baku. Faktor-faktor tersebut yaitu:

1. Perkiraan pemakaian/peramalan

Sebelum kegiatan pembelian bahan baku dilaksanakan, maka manajemen harus dapat membuat perkiraan bahan baku yang akan dipergunakan di dalam proses produksi pada suatu periode. Perkiraan kebutuhan bahan baku ini merupakan perkiraan berapa besar/jumlahnya bahan baku yang akan digunakan oleh perusahaan untuk keperluan proses produksi pada periode yang akan datang.

2. Harga bahan baku

Harga bahan baku adalah salah satu faktor penentu dalam kebijakan persediaan bahan dan merupakan dasar penyusunan perhitungan berapa besar dana perusahaan yang harus disediakan sebagai investasi dalam persediaan bahan baku ini.

3. Biaya-biaya persediaan

(39)

disini dapat berupa biaya pembelian bahan baku, biaya penyimpanan (Carrying Cost), dan biaya pemesanan (Ordering Cost).

4. Pemakaian Senyatanya

Pemakaian bahan baku yang nyata dari periode-periode yang lalu (data permintaan aktual) merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Seberapa besar penyerapan bahan baku oleh proses produksi perusaahaan serta bagaimana hubungannya dengan perkiraan pemakaian yang sudah disusun harus senantiasa dianalisa. Dengan demikian akan dapat disusun perkiraan kebutuhan bahan baku yang mendekati kenyataan. 5. Waktu Tunggu (Lead Time)

Waktu tunggu adalah tenggang waktu yang diperlukan antara saat pemesanan bahan baku sampai dengan datangnya bahan baku.

II.2.5.1 Metode Fixed Order Quantity (EOQ)

Metode EOQ (Economic Order Quantity) digunakan untuk menentukan berapa jumlah bahan baku optimal yang harus dipesan dan interval pemesanan optimal yang meminimumkan biaya penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan.

Metode EOQ merupakan model persediaan yang akan membantu perusahaan agar investasi yang ditanamkan dalam persediaan tidak berlebihan tetapi perusahaan juga tidak mengalami kekurangan persediaan.

(40)

28

menggunakan EOQ, tidak saja akan diketahui berapa jumlah persediaan yang paling efisien bagi perusahaan, tetapi akan diketahui juga biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dengan persediaan bahan baku yang dimilikinya (dihitung dengan menggunakan TIC/Total Inventory Cost) dan waktu yang paling tepat untuk mengadakan pemesanan kembali.

Sebelum menggunakan metode EOQ, dilakukan penghitungan terhadap data sebelumnya. Jumlah pemesanan tiap kali pesan adalah total permintaan/tahun per unit (R) dibagi dengan total waktu pemesanan per tahun. Total waktu pemesanan per tahun yaitu jumlah hari kerja dalam tahun dibagi dengan jumlah hari kerja dalam bulan dikali jumlah waktu pemesanan dalam 1 bulan.

Q = 300

25 (� � 1 )

Q = 300

25 (� � 1 )

(II.10)

Biaya pesan dihitung per satuan sesuai ketentuan yang diberikan supplier. Maka biaya pesan dalam sekali pesan dapat dihitung menjadi:

Biaya pesan (C) = Q * biaya/satuan (II.11)

Perhitungan dengan metode EOQ, persamaannya adalah (Nasution, 2008): TIC (Total Inventory Cost) = biaya pembelian + biaya pemesanan

+ biaya penyimpanan

(41)

Total biaya penyimpanan = .

2 =

. � .

2 (II.14)

Maka, total biaya persediaan (TIC) menjadi :

TIC = P . R + � . + . � .

2

(II.14)

dimana:

R = Total permintaan/tahun per unit (Requirement atau Revenue) P = Harga beli bahan baku per unit (PurchasingCost)

C = Biaya pesan/sekali pesan

Q = Jumlah pemesanan dalam unit (QuantityOrder) H = Biaya penyimpanan/tahun per unit (HoldingCost) F = Fraksi biaya simpan tahunan (dalam persentase)

TIC = Total biaya persediaan (TotalInventoryCost) selama satu priode

Q akan optimal jika TIC minimal. Hal ini akan dicapai apabila:

� �

� = 0, maka: � �

� = P . R + � .

+ . 2 � � �

= � .

2

+ 2

= 0

2

= � .

2

H . 2 = 2C . R Q* = 2� .

Q* = 2� .
(42)

30

dimana:

Q* = Jumlah pemesanan optimal dalam unit

Jumlah pemesanan optimal (M) dalam 1 tahun adalah:

M =

∗ (II.16)

Maka, interval pemesanan optimal (I) adalah jumlah hari dalam tahun dibagi dengan jumlah pemesanan optimal (M).

I= 365 (II.17)

dimana:

M = Jumlah pemesanan optimal dalam 1 tahun I = Interval pemesanan optimal dalam hari

II.2.5.2 Safety Stock

Dalam metode Economic Order Quantity, disumsikan bahwa baik permintaan maupun waktu pesan sampai tiba (lead time) penerimaan bahan baku adalah konstan atau tetap. Namun pada kenyataannya, permintaan dan waktu pesan sampai tiba penerimaan bahan baku tersebut adalah berubah-ubah. Untuk mengatasi resiko yang muncul akibat perubahan tersebut adalah dengan cara menyimpan persediaan dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah pemakaian yang disebut safety stock.

(43)

tidak diinginkan, keterlambatan supplier mengirimkan barang pesanan perusahaan dan ketidaktersediaan barang yang dipesan pada supplier. Terjadinya kekurangan persediaan barang atau stock out dapat disebabkan karena penggunaan persediaan yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan persediaan barang yang dipesan. Dengan diadakan safety stock ini dapat menghindari kerugian yang ditimbulkan karena timbulnya stock out, sebaliknya hal ini akan menambah besarnya biaya penyimpanan, jadi dalam menyediakan

safety stock harus diusahakan agar biaya tetap serendah mungkin.

Untuk menentukan berapa jumlah safety stock, dapat digunakan mertode perbedaan pemakaian maksimum rata-rata. Metode ini dilakukan dengan menghitung selisih antara pemakaian maksimum dengan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu tertentu, kemudian selisih tersebut dikalikan dengan lead time

per bulan.

Persamaannya adalah (Nasution, 2008):

Safety Stock = (Pemakaian maksimum – pemakaian rata-rata) x Lead time

= ( Xtmax - � ) x

30 (II.18)

dimana:

N = jumlah data series

II.3 Rekayasa Perangkat Lunak

(44)

32

cara untuk menyelesaikan masalah, salah satu model untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented adalah UML.

II.3.1 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

UML digunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek, menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan oleh XML. Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management Group).

Tujuan utama perancangan UML adalah :

1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti.

2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesifikasi untuk memperluas konsep-konsep inti.

3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses pengembangan tertentu.

(45)

6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen, kolaborasi, framework dan pattern.

II.3.2 Diagram UML

UML terdiri dari 13 jenis diagram yang dikelompokan ke dalam 2 kategori, yaitu diagram struktur dan diagram prilaku.

A. Diagram Struktur

Diagram ini untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek statik dari sistem. Diagram struktur terdiri dari:

1. Diagram kelas (Class diagram)

Diagram ini menunjukkan sekumpulan kelas, interface dan kolaborasi dan keterhubungannya.

2. Diagram objek (Object diagram)

Diagram ini menunjukkan sekumpulan objek dan keterhubungannya. 3. Diagram komponen (Component diagram)

Diagram ini menunjukkan organisasi dan kebergantungan di antara sekumpulan komponen. Diagram ini merupakan pandangan statik terhadap implementasi sistem.

4. Diagram deployment (Deployment diagram)

(46)

34

B. Diagram Prilaku

Diagram ini untuk memvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan mendokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram perilaku terdiri dari:

1. Diagram use-case (Use case diagram)

Diagram ini menunjukkan sekumpulan kasus fungsional dan actor (jenis kelas khusus) dan keterhubungannya.

2. Diagram Sequen (Sequence diagram)

Diagram ini menunjukkan interaksi yang terjadi antar objek. Diagram ini merupakan pandangan dinamis terhadap sistem.

3. Diagram kolaborasi (Collaboration diagram)

Diagram ini merupakan diagram interaksi. Diagram ini menekankan pada organisasi struktur dari objek-objek yang mengirim dan menerima pesan. 4. Diagram statechart (Statechart diagram)

Diagram ini adalah state-machine diagram, berisi state, transisi, kejadian dan aktivitas. Statechart merupakan pandangan dinamis dari sistem.

5. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

Diagram ini untuk menunjukkan aliran aktivitas di sistem. Diagram ini adalah pandangan dinamis terhadap sistem

II.3.3 Kamus Data

(47)

dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Sedangkan pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang masukan, merancang laporan-laporan dan database.

II.4 Tinjauan Perangkat Lunak

Dalam pembuatan aplikasi ini, perangkat lunak yang digunakan adalah bahasa pemrograman Java, Database MySQL dan Web Server Apache.

II.4.1 Java

Java merupakan bahasa pemrograman multiplatform, sehingga banyak segmen yang memakainya. Bahasa Java meliputi pemrograman Desktop, pemrograman database, bahasa pemrograman mobile, dan lain-lain. Bahasa java juga portable, karena semua sistem operasi dapat menjalankan java.

Sintaks bahasa pemogramman Java adalah pengembangan dari bahasa pemogramman C/C++. Sehingga bagi mereka yang sudah terbiasa dengan C/C++, tidak akan mengalami kesulitan mempelajari bahasa pemogramman Java.

(48)

36

7. Berorientasi Objek, java telah menerapkan konsep pemograman berorientasi object yang modern dalam implementasinya.

8. Robust, java mendorong pemograman yang bebas dari kesalahan dengan bersifat strongly typed dan memiliki run-time checking.

9. Protable, program java dapat berjalan pada sistem operasi apapun yang miliki Java Virtual Machine.

10.Multithreading, Java mendukung pemograman multithreading dan telah terintegrasi secara langsung dalam bahasa Java.

11.Dinamis, program Java dapat melakukan sesuatu tindakan yang ditentukan pada saat eksekusi program dan bukan pada saat kompilasi.

12.Sederhana, Java menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipelajari.

13. Terdistribusi, Java didesain untuk berjalan pada lingkungan yang terdistribusi seperti halnya internet.

14.Aman, aplikasi yang dibuat dengan bahasa java lebih dapat dijamin keamanannya terutama untuk aplikasi internet.

(49)

II.4.2 MySQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Setiap orang bebas menggunakan MySQL.

Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur, seperti: 1. Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform, seperti Windows, Linux, Unix, dan lain-lain.

2. Andal, cepat dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan.

3. Jaminan keamanan akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan, dan juga mendukung konektivitas ke berbagai database. 4. Dukungan SQL

(50)

38

II.4.3 Apache Web Server

Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web (www). Web server menunggu permintaan dari klien yang menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser.

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT.

Fitur-fitur yang disediakan oleh apache web server adalah sebagai berikut: 1. Arsitektur modular.

2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.

3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).

4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include).

5. Mendukung otentifikasi dan kontrol akses.

6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi. 7. Konfigurasi yang mudah dipahami.

8. Mendukung Virtual Host.

(51)

186

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan memalui tahap analisis, perancangan dalam pembangunan Aplikasi Pengendalian Persediaan di PT Asih Tunggal, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Aplikasi yang dibangun cukup membantu perusahaan dalam menentukan estimasi kebutuhan produk untuk periode mendatang dan mempermudah penetapan jumlah dan interval waktu pemesanan yang optimal untuk mengoptimasi pasokan.

2. Sistem yang dibangun cukup membantu pegawai dalam memperoleh laporan dengan akurat dan efisien mengenai data-data yang berhubungan dengan pencatatan transaksi di perusahaan, mulai dari data produk,

customer, supplier sampai dengan laporan transaksi.

V.2 Saran

Aplikasi yang dibangun ini masih memerlukan banyak penyempurnaan, oleh karena itu untuk lebih meningkatkan lagi kinerja perusahaan secara menyeluruh terdapat beberapa saran untuk PT Asih Tunggal Bandung yang dapat dijadikan bahan pemikiran dan pertimbangan sebagai berikut:

(52)

187

2. Dilakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi terhadap pegawai yang bertugas dalam melakukan pengendalian persediaan.

(53)

188

DAFTAR PUSTAKA

Fowler, Martin. 2005. UML Distilled Edisi 3 Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar. Andi. Yogyakarta.

Huda, Miftakhul. Komputer, Bunafit. 2010. Aplikasi Inventory Multi Store Plus Management dengan Java. PT Elex Media Kompitindo. Jakarta.

Huda, Miftakhul. Komputer, Bunafit. 2010. Membuat Aplikasi Database dengan Java, MySQL, dan Netbeans. PT Elex Media Kompitindo. Jakarta.

Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. Andi. Yogyakarta.

Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Makridakis, S. Steven, C Wheelwright. Victor, E Mcgee. 1991. Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta. Nasution, Arman Hakim. Prasetyawan, Yudha. 2008. Perencanaan &

Pengendalian Produksi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Pujawan, I Nyoman. 2010. Supply Chain Management Edisi Kedua. Guna Widya. Surabaya.

Sidik, Betha. 2005. MySQL Untuk pengguna, Administrator dan Pengembang Aplikasi Web. Informatika. Bandung.

(54)

189

Supriyatno. 2010. Pemrograman Database Menggunakan Java & MySQL Untuk Pemula. Mediakita. Jakarta.

(55)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA

NAMA : OFFI NOVIANA LESTARI

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : SUKABUMI, 19 NOVEMBER 1989 ALAMAT : JALAN CIGADOG NO 117 SIMPENAN

SUKABUMI

RIWAYAT PENDIDIKAN

1994 – 2000 : SDN TIPAR 1 SUKABUMI 2000 – 2003 : SMPN 2 SIMPENAN 2003 – 2006 : SMAN 4 SUKABUMI

(56)

APLIKASI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DI PT ASIH TUNGGAL BANDUNG

Offi Noviana Lestari

10107767

Penguji 1 : Mira Kania Sabariah, S.T., M.T.

Penguji 2 : Riani Lubis, S.T., M.T.

(57)

Estimasi kebutuhan bahan jadi & bahan

baku sulit ditentukan, sehingga jumlah &

Interval Waktu Optimal pemesanan sulit

diperkirakan.

Proses rekapitulasi dilakukan secara

manual melalui pencatatan transaksi

penjualan dalam buku penjualan.

(58)

Membantu perusahaan dalam menentukan

estimasi kebutuhan produk serta

mempermudah penetapan jumlah dan

interval waktu pemesanan yang optimal

untuk mengoptimasi pasokan.

Menyediakan sistem pelaporan yang lebih

akurat dan efisien.

(59)

DATA

Produk

Supplier

Costumer

Penjualan

Pembelian

Retur Penjualan

Retur Pembelian

(60)

PROSES

Pengolahan data Produk

Pengolahan data Supplier

Pengolahan data Costumer

Penjualan

Pembelian

(61)

PROSES

Retur Penjualan

Retur Pembelian

Peramalan Permintaan Produk

Kebutuhan Persediaan

Pengelolaan Laporan

(62)

DATA HISTORIS

Data Permintaan Produk Periode

Januari 2010

Desember 2011

(63)

OUTPUT

Info daftar produk (bahan jadi & baku)

Info daftar

supplier

Info daftar

customer

(64)

OUTPUT

Info peramalan permintaan produk

Info jumlah & waktu optimal

pemesanan bahan jadi & baku

Laporan penjualan, pembelian, retur

penjualan & pembelian, peramalan,

kebutuhan persediaan

(65)

METODE PERAMALAN

Dekomposisi

Time Series

METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Economic Order Quantity

(EOQ)

(66)

USER

Manajer IT (Admin Master)

Manajer Operasional

Divisi Pembelian (Admin Pembelian)

Divisi Penjualan (Admin Penjualan)

Divisi Gudang (Admin Gudang)

(67)

KEAMANAN

Hak akses untuk login

BAHASA PEMROGRAMAN

Java

DATABASE

MySQL

(68)
(69)
(70)

SKEMA RELASI

(71)
(72)
(73)

KESIMPULAN

1.

Aplikasi yang dibangun cukup membantu dalam

efisiensi

kinerja

pegawai

dalam

mengendalikan

persediaan produk di perusahaan yang didasarkan

pada konsep

Supply Chain Management

(SCM),

mulai

dari

proses

penjualan,

peramalan,

penghitungan

kebutuhan

persediaan

sampai

pembelian.

(74)

SARAN

1. Aplikasi ini tidak dilengkapi dengan pengolahan

data keuangan secara terperinci, sehingga

untuk

penelitian

berikutnya

sebaiknya

menambahkan

pengolahan

data

keuangan

yang bersangkutan dengan PT Asih Tunggal.

2. Dilakukan

sosialisasi

dan

pelatihan

penggunaan sistem informasi ini

terhadap

pegawai yang bertugas dalam pengelolaan dan

pengendalian persediaan.

(75)

TERIMA KASIH

OFFI NOVIANA LESTARI

Gambar

Gambar I.1  Alur Metode Waterfall (Sumber: Sommerville, 2003)
Gambar II.1  Struktur Organisasi PT Asih Tunggal

Referensi

Dokumen terkait