• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan dunia usaha yang pesat membuat banyak perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan manufaktur dituntut untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen serta dapat mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian persediaan yang baik bagi perusahaan manufaktur dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pengendalian persediaan digunakan untuk dapat meminimumkan biaya persediaan seperti biaya pesan, biaya simpan, maupun biaya kehabisan barang.

PT Sinar Niaga Sejahtera merupakan distributor tunggal GarudaFood yang membutuhkan adanya pengendalian persediaan untuk produk yang ada di gudang sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat meminimumkan biaya persediaannya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan dalam mengendalikan persediaannya dan juga bagaimana pengendalian persediaan model probabilistik dengan kasus backorder dapat meminimumkan biaya persediaan.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa total biaya yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan metode probabilistik kasus backorder untuk keempat produk kelas A sebesar Rp 41.957.861 per tahun sedangkan jika menggunakan kebijakan perusahaan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 967.963.749 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk keempat produk sebesar Rp 926.005.888 per tahun.

Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Biaya Persediaan, Model Probabilistik,

(2)

ABSTRACT

The rapid development of the business world makes many companies compete to be the best. Manufacturing companies are required to continuously improve and enhance its performance so that it can always meet the needs of consumers and be able to achieve their goals. Better inventory control for manufacturing companies can help the company to achieve its goals. Inventory control is used to minimize the inventory costs such as ordering cost, carrying cost, and stockout cost.

PT Sinar Niaga Sejahtera is the sole distributor for GarudaFood which

requires the presence of inventory control for existing products in the warehouse so that it can always fulfill the needs of consumers and can minimize inventory costs.

This research was conducted to determine how the company policy in controlling its inventory and also how the probabilistic model of inventory control with backorder case can minimize inventory costs.

From the results of this research is that the total cost spent by the company when using probabilistic methods backorder case for the four products of class A is Rp 41.957.861 per year, while using the company's policy the total cost is Rp 967.963.749 per year, so that the efficiency of inventory cost for the four products is Rp 926.005.888 per year.

(3)

iv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...9

1.4 Kegunaan Penelitian ...9

1.5 Sistematika Penulisan ...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...11

2.1 Manajemen Operasi ...11

2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi ...12

2.3 Persediaan ...16

2.3.1 Fungsi Persediaan ... 17

2.3.2 Jenis- jenis Persediaan ... 20

2.3.3 Biaya- biaya Persediaan ... 24

2.3.4 Faktor- faktor yang Menentukan Persediaan... 27

2.4 Pengendalian Persediaan ... 28

2.4.1 Definisi Pengendalian Persediaan ... 29

2.4.2 Tujuan Pengendalian Persediaan ... 29

2.5 Analisis ABC ... 30

2.6 Model Persediaan ... 33

(4)

v

2.7.1 Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) Dasar... 34

2.7.2 Model Kuantitas Pesanan Produksi... 38

2.7.3 Model Diskon Kuantitas ... 39

2.8 Model Probabilistik ... 40

2.9 Q System dan P System ... 43

2.9.1 Q System ... 43

2.9.2 P System ... 43

2.10 Kasus pada Model Probabilistik ... 44

2.11 Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point) ... 47

2.12 Persediaan Pengaman (Safety Stock) ... 49

2.13 Kerangka Pemikiran ... 49

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 54

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 54

3.1.1 Sejarah Singkat GarudaFood ... 54

3.1.2 Sejarah Singkat Sinar Niaga Sejahtera (SNS) ... 57

3.1.3 Divisi Bisnis Internasional ... 58

3.1.4 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan ... 59

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 60

3.3 Proses Operasi ... 66

3.4. Jenis dan Metode Penelitian ... 68

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...70

4.1 Pengumpulan Data ...70

4.1.1 Data Harga Jual Produk ...71

4.1.2 Data Harga Beli Produk ...72

4.1.3 Data Penjualan Produk ...73

4.1.4 Data Pembelian Produk...75

4.2 Metode Analisis ABC ...76

(5)

vi

Universitas Kristen Maranatha

4.4 Pengolahan Data Menggunakan Model Probabilistik ...82

4.5 Kebijakan Perusahaan ...95

4.6 Pembahasan ...99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 101

5.1 Simpulan ... 101

5.2 Saran ... 102

(6)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persediaan Akhir Produk Fast- Moving November 2014 ...5

Tabel 3.1 Flow Process Chart Pengiriman Barang ... 67

Tabel 4.1 Data Harga Jual Produk ( dalam Rupiah)...71

Tabel 4.2 Data Harga Beli Produk (dalam Rupiah)...72

Tabel 4.3 Data Penjualan (dalam Kardus)...73

Tabel 4.4 Data Pembelian (dalam Kardus)...75

Tabel 4.5 Klasifikasi Kelas ABC...77

Tabel 4.6 Pengelompokan Produk dengan Analisis ABC...80

Tabel 4.7 Produk Kelas A...81

Tabel 4.8 Annual Demand Produk Kelas A...83

Tabel 4.9 Permintaan Gery Chocolatos – 10 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)…...85

Tabel 4.10 Permintaan Garuda Garing Semi- 22 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)...88

Tabel 4.11 Permintaan Garuda Atom Manis 13 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)...90

Tabel 4.12 Permintaan Okky Koko Drink Leci- 150 ml Januari- Maret 2015 (dalam pcs)...93

Tabel 4.13 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Geri Chocolatos- 10 gr Bulan Januari- Maret 2015...95

Tabel 4.14 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Garuda Garing Semi- 22 gr Bulan Januari- Maret 2015...96

Tabel 4.15 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Garuda Atom Manis- 13 gr Bulan Januari- Maret 2015...97

(7)

viii

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.17 Perbandingan Total Biaya Model Probabilistik dengan Kebijakan

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kurva Analisis ABC...32

Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu...35

Gambar 2.3 Titik Pemesanan Ulang (ROP)... 48

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran... 53

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha yang pesat membuat banyak perusahaan

bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju

juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang menjadi lebih besar dan

banyak perusahaan baru yang muncul untuk ikut bersaing. Banyaknya bidang

usaha baik itu dalam bidang manufaktur, jasa, atau perdagangan membuat

perusahaan baru berani untuk ikut masuk ke dalam dunia bisnis sehingga

persaingan semakin ketat.

Perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan keberadaannya di dunia

usaha dengan terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga lebih

efektif dan efisien. Pada dasarnya suatu perusahaan berdiri dengan tujuan untuk

mencari keuntungan sebesar- besarnya dengan biaya yang dikeluarkan minimum.

Selain itu bagi perusahaan manufaktur yang memproduksi barang- barang

kebutuhan masyarakat maka pemenuhan barang- barang tersebut bagi masyarakat

sangat penting. Manajemen operasi sangat dibutuhkan perusahaan untuk dapat

memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen operasi menurut Heizer dan Render (2011; 36) adalah

kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui

(10)

2

barang perlu menerapkan manajemen operasi terutama memperhatikan

pengendalian persediaannya jika ingin memenuhi kebutuhan konsumen.

Pengendalian persediaan yang baik menjadi salah satu faktor penting bagi

perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Dengan pengendalian

persediaan, produksi bisa berjalan lebih lancar dan membuat perusahaan terus

berjalan. Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan maka perusahaan akan

mendapatkan risiko bahwa perusahaan tersebut suatu waktu tidak dapat memenuhi

permintaan pelanggan dan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan

yang seharusnya didapatkan (Rangkuti, 2004; 1).

Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi atau manufaktur memiliki

tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku dan penolong, persediaan

barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi sedangkan pada perusahaan

perdagangan hanya memiliki persediaan barang jadi (Ristono, 2009; 1). Jika

dalam suatu perusahaan mengabaikan sistem pengendalian persediaannya atau

melakukan kesalahan pada saat menentukan jumlah persediaan maka perusahaan

tersebut dapat mengalami kesulitan, seperti kehabisan stock yang mengakibatkan

tidak terpenuhinya permintaan atau kelebihan stock sehingga barang terlalu lama

disimpan di gudang dan menyebabkan adanya biaya yang seharusnya bisa

dicegah, seperti biaya penyimpanan atau biaya perawatan.

Kegiatan operasi suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaannya

baik persediaan bahan baku bagi perusahaan yang memproduksi barang atau

barang jadi bagi distributor dan penjual sehingga pengendalian persediaan

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha

sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang

memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus

dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus

dilakukan. Tujuannya untuk menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya

yang tepat, dalam kuantitas yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga

kegiatan produksi atau operasi suatu perusahaan dapat terus berjalan.

Salah satu perusahaan yang sangat bergantung dengan sistem

pengendalian persediaan adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi

berbagai barang kebutuhan sehari- hari seperti perusahaan makanan dan

minuman. Makanan dan minuman yang setiap hari dibutuhkan oleh manusia

menyebabkan perusahaan yang memproduksinya harus selalu menyediakan

produk tersebut sehingga dapat terus memenuhi permintaan masyarakat.

Di Indonesia banyak berdiri perusahaan yang memproduksi makanan dan

minuman di mana salah satunya makanan dan minuman ringan dalam kemasan.

Produk- produk makanan dan minuman ringan sangat diminati masyarakat mulai

dari anak kecil sampai orang tua karena lebih praktis untuk dibawa dan dapat

dikonsumsi di mana saja kapan saja. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam

bisnis makanan dan minuman ringan ini adalah GarudaFood. Nama GarudaFood

yang sudah dikenal masyarakat serta produk yang beragam dan disukai

masyarakat menyebabkan permintaan makanan dan minuman yang diproduksi

meningkat. Selain di dalam negeri, produk- produk GarudaFood telah dipasarkan

(12)

4

Sebagai perusahaan yang memasarkan produknya ke berbagai daerah,

GarudaFood memiliki distributor tunggal yaitu PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS).

PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) merupakan Divisi Distribusi dari holding

company. Didirikan 1994, peran SNS sangat menentukan bagi perkembangan

GarudaFood. Karena perannya, berbagai macam produk GarudaFood bisa

diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelosok seluruh Indonesia.

SNS telah memiliki sejumlah depo yang melayani ratusan ribu outlet

pelanggan di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, untuk lebih memperluas

jaringan, SNS juga bermitra dengan subdistributor besar yang tersebar dari Aceh

sampai Papua. Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang sangat

memadai, sejak 1994 SNS telah menjadi salah satu perusahaan distributor FMCG

(Fast- Moving Consumer Goods) terbaik untuk kategori makanan dan minuman.

(http://www.garudafood.com)

Semakin berkembangnya GarudaFood menyebabkan SNS menjadi

semakin berkembang pula. Banyaknya produk yang dihasilkan oleh pabrik harus

dapat didistribusikan secara merata oleh SNS. Pabrik yang setiap hari

memproduksi makanan dan minuman mengirimkan produknya untuk disimpan di

depo- depo SNS, kemudian SNS mendistribusikan produk- produk tersebut

kepada konsumen. Untuk memenuhi permintaan konsumen, persediaan produk

pada gudang SNS harus mencukupi. Dengan semakin banyaknya pasar atau toko

yang menjual produk- produk GarudaFood maka SNS perlu mengendalikan

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha

mulai berkurang maka pabrik bisa mengirimkan lagi produknya sehingga kegiatan

pendistribusian tetap berjalan lancar.

Salah satu kantor SNS di Jawa Barat berada di Bandung jalan Mengger

Girang no. 11. SNS yang terletak di jalan Mengger Girang ini atau yang biasa

disebut Jawa Barat 1 (Jabar 1) mendistribusikan produk GarudaFood ke pasar

swayalan, pasar tradisional, maupun toko- toko kelontong di daerah Bandung dan

sekitarnya. Pabrik makanan yang terletak di Rancaekek akan mengirimkan

produknya untuk disimpan di gudang SNS kemudian didistribusikan. Persediaan

yang ada di gudang dapat menentukan apakah permintaan konsumen akan

terpenuhi atau tidak. Jika persediaan kurang maka perusahaan dapat langsung

meminta ke pabrik untuk dikirimkan dan jika persediaan berlebih maka produk

akan lebih lama disimpan di gudang. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan

terjadinya biaya- biaya persediaan yang menyebabkan perusahaan harus

mengeluarkan biaya lebih banyak. Masalah lainnya yang bisa terjadi adalah

produksi di pabrik berkurang sehingga menyebabkan produk yang diterima oleh

SNS juga berkurang dan bisa menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan,

sehingga SNS perlu menyediakan persediaan guna memenuhi permintaan.

Dengan adanya masalah- masalah berkaitan dengan persediaan produk

makanan dan minuman yang memiliki tanggal kadaluarsa, maka perusahaan perlu

mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap persediaan sehingga lebih

efektif dan efisien. Dalam melaksanakan pengendalian persediaan perusahaan

(14)

6

pemesanan lagi, dan berapa persediaan yang harus ada di gudang sehingga proses

operasi dapat berjalan lancar dan dapat memenuhi permintaan pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengendalian persediaan dengan judul ”Analisis

Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Proses distribusi produk suatu perusahaan dipengaruhi oleh persediaan

produk yang ada. Jika distribusi ingin berjalan lancar maka harus selalu tersedia

produk untuk dipasarkan, tetapi jika terlalu banyak produk yang disimpan di

gudang maka akan menimbulkan biaya simpan yang besar. Permasalahan yang

sering dialami oleh perusahaan adalah bagaimana mengendalikan persediaan

produknya sehingga biaya yang ditimbulkan seminimum mungkin dan juga

persediaan di gudang mencukupi untuk memenuhi permintaan. Pengendalian

persediaan menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk dapat terus melakukan

kegiatan distribusi secara efektif dan efisien.

Berikut ini adalah data persediaan akhir produk Fast- Moving pada bulan

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Persediaan Akhir Produk Fast- Moving November 2014

No.

Kode

Produk Deskripsi Produk

Harga Jual/

Pcs (Rp) Persediaan

(16)

8

Sumber: Data Perusahaan

Nilai persediaan akhir untuk produk- produk Fast- Moving pada bulan

November menunjukkan nilai yang cukup besar. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa persediaan produk yang ada di gudang cukup besar sehingga dapat

menimbulkan adanya biaya- biaya persediaan setiap bulannya yang seharusnya

bisa diminimumkan dengan pengendalian persediaan yang sesuai.

Dari uraian tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah- masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan produk yang diterapkan

oleh PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 saat ini?

2. Model pengendalian persediaan apa yang cocok guna meminimumkan

biaya persediaan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1?

(17)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan produk yang

diterapkan PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 saat ini.

2. Untuk mengetahui model pengendalian persediaan yang cocok guna

meminimumkan biaya persediaan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa

Barat 1.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap mendapatkan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi pihak manajemen

untuk mengelola persediaan di dalam perusahaan, sehingga pihak

perusahaan dapat memperbaiki masalah persediaan barang secara

optimum untuk meminimumkan biaya persediaan.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan mengenai manajemen operasi dan

mempraktikkan bagaimana teori yang didapatkan di dalam sebuah

(18)

10

3. Bagi Pihak Lain

Memberikan referensi bagi pihak lain yang akan mengadakan

penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

1.5Sistematika Penulisan

Untuk mencapai penelitian yang sistematis, penulis membagi laporan

penelitian menjadi beberapa bab. Berikut ini adalah ringkasan dari setiap bab :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan pentingnya pengendalian persediaan bagi perusahaan

guna meminimumkan biaya persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori- teori yang digunakan dalam penulisan seperti

teori- teori mengenai pengendalian persediaan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan serta metode penelitian

yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi perusahan

(19)

101

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada PT Sinar Niaga

Sejahtera Jabar 1 adalah :

1. Model pengendalian persediaan yang dapat digunakan adalah Model

Probabilistik.

2. Dengan menggunakan Metode Analisis ABC, perusahaan dapat

memprioritaskan pengendalian persediaannya untuk produk- produk kelas

A yaitu Gery Chocolatos - 10 gr, Garuda Garing Semi - 22 gr, Garuda

Atom Manis - 13 gr, dan Okky Koko Drink Leci - 150 ml dibandingkan

dengan produk lainnya.

3. Dengan menggunakan Model Probabilistik kasus Backorder, jumlah item

optimum yang harus dipesan adalah :

 Gery Chocolatos – 10 gr sebanyak 14.505.744 pcs atau 100.735

kardus.

 Garuda Garing Semi - 22 gr sebanyak 8.163.968 pcs atau 163.280

kardus.

 Garuda Atom Manis - 13 gr sebanyak 11.980.657 pcs atau 149.758

(20)

102

 Okky Koko Drink Leci - 150 ml sebanyak 6.117.263 pcs atau

254.886 kardus.

4. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model

Probabilistik kasus Backorder untuk keempat produk sebesar Rp

41.957.861 per tahun sedangkan jika perusahaan tidak menggunakan

Model Probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 967.963.749 per

tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk keempat produk sebesar

Rp 926.005.888 per tahun..

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :

1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan produk- produk kelas A yang

memiliki nilai barang terbesar dibandingkan produk lain.

2. Mengaplikasikan model pengendalian persediaan probabilistik dalam

mengendalikan persediaan produk karena dapat meminimumkan biaya

(21)

103

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). “Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Elsiana. (2011). “Penerapan Metode Probabilistik dalam Pengendalian

Persediaan Obat-Obatan Generik pada Apotek X di Bandung”. Skripsi

Manajemen, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasi).

Hadley, G. & Whitin. (1963). “Analysis of Inventory Control”. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay. & Render, Barry. (2011). “Operations Management”. Tenth Edition.

New Jersey: Pearson Education, Inc.

Heizer, Jay. & Render, Barry. (2010). “Manajemen Operasi”. Buku 2. Edisi 9. Diterjemahkan oleh: Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. (2008). “Manajemen Operasi”. Jakarta: PT Grasindo.

Rangkuti, Freddy. (2004). “Manajemen Persediaan, Aplikasi Bidang Bisnis”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ristono, Agus. (2009). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schroeder, Roger G. (2007). “Operations Management Contemporary Concepts

and Cases”. Third Edition. Singapore: McGraw-Hill International Edition.

Sugiyono. (2012).”Metode Penelitian Kombinasi”. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Yamit, Zulian. (2008). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Ekonisia. http://susisusana96.blogspot.com/2014/12/pt-garuda-food.html

http://www.garudafood.com

https://eriskusnadi.wordpress.com/2009/10/03/analisis-abc/

(22)

104

Referensi

Dokumen terkait

Program Wave Creator ini mempermudah pembuatan file Wav dengan tampilan yang menarik dan hasilnya sama dengan suara yang masuk dari kaset tape. Dan Cannamp3 ini sangat mudah

Amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah , menyatakan bahwa Renja SKPD disusun sebagai penjabaran Rensta SKPD untuk jangka waktu 1 (satu)

Untuk itu sebagai pemecahannya penulis membuat suatu program aplikasi yang dapat membantu kelancaran pengolahan data tersebut dan menampilkan laporan hasil transaksi (keluar

[r]

Bab IV membahas mengenai peran KSPSI dan Konfederasi K.KASBI dalam menuntut penghapusan sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013 yang meliputi peran buruh

Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dan terus menerus dari mahluk hidup dimuka bumi, jelaskan teori evolusi menurut Lamarck dan

Tabel Lengkap Pengujian Kecepatan Motion Geser Kanan Robot... Tabel Lengkap Pengujian Kecepatan Motion Geser

Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para peneliti. Model CIPP dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan,