Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Perkembangan dunia usaha yang pesat membuat banyak perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan manufaktur dituntut untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen serta dapat mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian persediaan yang baik bagi perusahaan manufaktur dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pengendalian persediaan digunakan untuk dapat meminimumkan biaya persediaan seperti biaya pesan, biaya simpan, maupun biaya kehabisan barang.
PT Sinar Niaga Sejahtera merupakan distributor tunggal GarudaFood yang membutuhkan adanya pengendalian persediaan untuk produk yang ada di gudang sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat meminimumkan biaya persediaannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan dalam mengendalikan persediaannya dan juga bagaimana pengendalian persediaan model probabilistik dengan kasus backorder dapat meminimumkan biaya persediaan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa total biaya yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan metode probabilistik kasus backorder untuk keempat produk kelas A sebesar Rp 41.957.861 per tahun sedangkan jika menggunakan kebijakan perusahaan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 967.963.749 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk keempat produk sebesar Rp 926.005.888 per tahun.
Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Biaya Persediaan, Model Probabilistik,
ABSTRACT
The rapid development of the business world makes many companies compete to be the best. Manufacturing companies are required to continuously improve and enhance its performance so that it can always meet the needs of consumers and be able to achieve their goals. Better inventory control for manufacturing companies can help the company to achieve its goals. Inventory control is used to minimize the inventory costs such as ordering cost, carrying cost, and stockout cost.
PT Sinar Niaga Sejahtera is the sole distributor for GarudaFood which
requires the presence of inventory control for existing products in the warehouse so that it can always fulfill the needs of consumers and can minimize inventory costs.
This research was conducted to determine how the company policy in controlling its inventory and also how the probabilistic model of inventory control with backorder case can minimize inventory costs.
From the results of this research is that the total cost spent by the company when using probabilistic methods backorder case for the four products of class A is Rp 41.957.861 per year, while using the company's policy the total cost is Rp 967.963.749 per year, so that the efficiency of inventory cost for the four products is Rp 926.005.888 per year.
iv
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Penelitian ...1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...9
1.4 Kegunaan Penelitian ...9
1.5 Sistematika Penulisan ...10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...11
2.1 Manajemen Operasi ...11
2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi ...12
2.3 Persediaan ...16
2.3.1 Fungsi Persediaan ... 17
2.3.2 Jenis- jenis Persediaan ... 20
2.3.3 Biaya- biaya Persediaan ... 24
2.3.4 Faktor- faktor yang Menentukan Persediaan... 27
2.4 Pengendalian Persediaan ... 28
2.4.1 Definisi Pengendalian Persediaan ... 29
2.4.2 Tujuan Pengendalian Persediaan ... 29
2.5 Analisis ABC ... 30
2.6 Model Persediaan ... 33
v
2.7.1 Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) Dasar... 34
2.7.2 Model Kuantitas Pesanan Produksi... 38
2.7.3 Model Diskon Kuantitas ... 39
2.8 Model Probabilistik ... 40
2.9 Q System dan P System ... 43
2.9.1 Q System ... 43
2.9.2 P System ... 43
2.10 Kasus pada Model Probabilistik ... 44
2.11 Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point) ... 47
2.12 Persediaan Pengaman (Safety Stock) ... 49
2.13 Kerangka Pemikiran ... 49
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 54
3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 54
3.1.1 Sejarah Singkat GarudaFood ... 54
3.1.2 Sejarah Singkat Sinar Niaga Sejahtera (SNS) ... 57
3.1.3 Divisi Bisnis Internasional ... 58
3.1.4 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan ... 59
3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 60
3.3 Proses Operasi ... 66
3.4. Jenis dan Metode Penelitian ... 68
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...70
4.1 Pengumpulan Data ...70
4.1.1 Data Harga Jual Produk ...71
4.1.2 Data Harga Beli Produk ...72
4.1.3 Data Penjualan Produk ...73
4.1.4 Data Pembelian Produk...75
4.2 Metode Analisis ABC ...76
vi
Universitas Kristen Maranatha
4.4 Pengolahan Data Menggunakan Model Probabilistik ...82
4.5 Kebijakan Perusahaan ...95
4.6 Pembahasan ...99
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 101
5.1 Simpulan ... 101
5.2 Saran ... 102
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Persediaan Akhir Produk Fast- Moving November 2014 ...5
Tabel 3.1 Flow Process Chart Pengiriman Barang ... 67
Tabel 4.1 Data Harga Jual Produk ( dalam Rupiah)...71
Tabel 4.2 Data Harga Beli Produk (dalam Rupiah)...72
Tabel 4.3 Data Penjualan (dalam Kardus)...73
Tabel 4.4 Data Pembelian (dalam Kardus)...75
Tabel 4.5 Klasifikasi Kelas ABC...77
Tabel 4.6 Pengelompokan Produk dengan Analisis ABC...80
Tabel 4.7 Produk Kelas A...81
Tabel 4.8 Annual Demand Produk Kelas A...83
Tabel 4.9 Permintaan Gery Chocolatos – 10 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)…...85
Tabel 4.10 Permintaan Garuda Garing Semi- 22 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)...88
Tabel 4.11 Permintaan Garuda Atom Manis 13 gr Januari- Maret 2015 ( dalam pcs)...90
Tabel 4.12 Permintaan Okky Koko Drink Leci- 150 ml Januari- Maret 2015 (dalam pcs)...93
Tabel 4.13 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Geri Chocolatos- 10 gr Bulan Januari- Maret 2015...95
Tabel 4.14 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Garuda Garing Semi- 22 gr Bulan Januari- Maret 2015...96
Tabel 4.15 Data Pembelian, Penjualan, Persediaan, Pemesanan Garuda Atom Manis- 13 gr Bulan Januari- Maret 2015...97
viii
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.17 Perbandingan Total Biaya Model Probabilistik dengan Kebijakan
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kurva Analisis ABC...32
Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu...35
Gambar 2.3 Titik Pemesanan Ulang (ROP)... 48
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran... 53
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha yang pesat membuat banyak perusahaan
bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju
juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang menjadi lebih besar dan
banyak perusahaan baru yang muncul untuk ikut bersaing. Banyaknya bidang
usaha baik itu dalam bidang manufaktur, jasa, atau perdagangan membuat
perusahaan baru berani untuk ikut masuk ke dalam dunia bisnis sehingga
persaingan semakin ketat.
Perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan keberadaannya di dunia
usaha dengan terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga lebih
efektif dan efisien. Pada dasarnya suatu perusahaan berdiri dengan tujuan untuk
mencari keuntungan sebesar- besarnya dengan biaya yang dikeluarkan minimum.
Selain itu bagi perusahaan manufaktur yang memproduksi barang- barang
kebutuhan masyarakat maka pemenuhan barang- barang tersebut bagi masyarakat
sangat penting. Manajemen operasi sangat dibutuhkan perusahaan untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen operasi menurut Heizer dan Render (2011; 36) adalah
kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui
2
barang perlu menerapkan manajemen operasi terutama memperhatikan
pengendalian persediaannya jika ingin memenuhi kebutuhan konsumen.
Pengendalian persediaan yang baik menjadi salah satu faktor penting bagi
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Dengan pengendalian
persediaan, produksi bisa berjalan lebih lancar dan membuat perusahaan terus
berjalan. Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan maka perusahaan akan
mendapatkan risiko bahwa perusahaan tersebut suatu waktu tidak dapat memenuhi
permintaan pelanggan dan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan
yang seharusnya didapatkan (Rangkuti, 2004; 1).
Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi atau manufaktur memiliki
tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku dan penolong, persediaan
barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi sedangkan pada perusahaan
perdagangan hanya memiliki persediaan barang jadi (Ristono, 2009; 1). Jika
dalam suatu perusahaan mengabaikan sistem pengendalian persediaannya atau
melakukan kesalahan pada saat menentukan jumlah persediaan maka perusahaan
tersebut dapat mengalami kesulitan, seperti kehabisan stock yang mengakibatkan
tidak terpenuhinya permintaan atau kelebihan stock sehingga barang terlalu lama
disimpan di gudang dan menyebabkan adanya biaya yang seharusnya bisa
dicegah, seperti biaya penyimpanan atau biaya perawatan.
Kegiatan operasi suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaannya
baik persediaan bahan baku bagi perusahaan yang memproduksi barang atau
barang jadi bagi distributor dan penjual sehingga pengendalian persediaan
3
Universitas Kristen Maranatha
sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang
memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus
dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus
dilakukan. Tujuannya untuk menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya
yang tepat, dalam kuantitas yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga
kegiatan produksi atau operasi suatu perusahaan dapat terus berjalan.
Salah satu perusahaan yang sangat bergantung dengan sistem
pengendalian persediaan adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi
berbagai barang kebutuhan sehari- hari seperti perusahaan makanan dan
minuman. Makanan dan minuman yang setiap hari dibutuhkan oleh manusia
menyebabkan perusahaan yang memproduksinya harus selalu menyediakan
produk tersebut sehingga dapat terus memenuhi permintaan masyarakat.
Di Indonesia banyak berdiri perusahaan yang memproduksi makanan dan
minuman di mana salah satunya makanan dan minuman ringan dalam kemasan.
Produk- produk makanan dan minuman ringan sangat diminati masyarakat mulai
dari anak kecil sampai orang tua karena lebih praktis untuk dibawa dan dapat
dikonsumsi di mana saja kapan saja. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bisnis makanan dan minuman ringan ini adalah GarudaFood. Nama GarudaFood
yang sudah dikenal masyarakat serta produk yang beragam dan disukai
masyarakat menyebabkan permintaan makanan dan minuman yang diproduksi
meningkat. Selain di dalam negeri, produk- produk GarudaFood telah dipasarkan
4
Sebagai perusahaan yang memasarkan produknya ke berbagai daerah,
GarudaFood memiliki distributor tunggal yaitu PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS).
PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) merupakan Divisi Distribusi dari holding
company. Didirikan 1994, peran SNS sangat menentukan bagi perkembangan
GarudaFood. Karena perannya, berbagai macam produk GarudaFood bisa
diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelosok seluruh Indonesia.
SNS telah memiliki sejumlah depo yang melayani ratusan ribu outlet
pelanggan di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, untuk lebih memperluas
jaringan, SNS juga bermitra dengan subdistributor besar yang tersebar dari Aceh
sampai Papua. Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang sangat
memadai, sejak 1994 SNS telah menjadi salah satu perusahaan distributor FMCG
(Fast- Moving Consumer Goods) terbaik untuk kategori makanan dan minuman.
(http://www.garudafood.com)
Semakin berkembangnya GarudaFood menyebabkan SNS menjadi
semakin berkembang pula. Banyaknya produk yang dihasilkan oleh pabrik harus
dapat didistribusikan secara merata oleh SNS. Pabrik yang setiap hari
memproduksi makanan dan minuman mengirimkan produknya untuk disimpan di
depo- depo SNS, kemudian SNS mendistribusikan produk- produk tersebut
kepada konsumen. Untuk memenuhi permintaan konsumen, persediaan produk
pada gudang SNS harus mencukupi. Dengan semakin banyaknya pasar atau toko
yang menjual produk- produk GarudaFood maka SNS perlu mengendalikan
5
Universitas Kristen Maranatha
mulai berkurang maka pabrik bisa mengirimkan lagi produknya sehingga kegiatan
pendistribusian tetap berjalan lancar.
Salah satu kantor SNS di Jawa Barat berada di Bandung jalan Mengger
Girang no. 11. SNS yang terletak di jalan Mengger Girang ini atau yang biasa
disebut Jawa Barat 1 (Jabar 1) mendistribusikan produk GarudaFood ke pasar
swayalan, pasar tradisional, maupun toko- toko kelontong di daerah Bandung dan
sekitarnya. Pabrik makanan yang terletak di Rancaekek akan mengirimkan
produknya untuk disimpan di gudang SNS kemudian didistribusikan. Persediaan
yang ada di gudang dapat menentukan apakah permintaan konsumen akan
terpenuhi atau tidak. Jika persediaan kurang maka perusahaan dapat langsung
meminta ke pabrik untuk dikirimkan dan jika persediaan berlebih maka produk
akan lebih lama disimpan di gudang. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan
terjadinya biaya- biaya persediaan yang menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan biaya lebih banyak. Masalah lainnya yang bisa terjadi adalah
produksi di pabrik berkurang sehingga menyebabkan produk yang diterima oleh
SNS juga berkurang dan bisa menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan,
sehingga SNS perlu menyediakan persediaan guna memenuhi permintaan.
Dengan adanya masalah- masalah berkaitan dengan persediaan produk
makanan dan minuman yang memiliki tanggal kadaluarsa, maka perusahaan perlu
mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap persediaan sehingga lebih
efektif dan efisien. Dalam melaksanakan pengendalian persediaan perusahaan
6
pemesanan lagi, dan berapa persediaan yang harus ada di gudang sehingga proses
operasi dapat berjalan lancar dan dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengendalian persediaan dengan judul ”Analisis
Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung).”
1.2 Identifikasi Masalah
Proses distribusi produk suatu perusahaan dipengaruhi oleh persediaan
produk yang ada. Jika distribusi ingin berjalan lancar maka harus selalu tersedia
produk untuk dipasarkan, tetapi jika terlalu banyak produk yang disimpan di
gudang maka akan menimbulkan biaya simpan yang besar. Permasalahan yang
sering dialami oleh perusahaan adalah bagaimana mengendalikan persediaan
produknya sehingga biaya yang ditimbulkan seminimum mungkin dan juga
persediaan di gudang mencukupi untuk memenuhi permintaan. Pengendalian
persediaan menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk dapat terus melakukan
kegiatan distribusi secara efektif dan efisien.
Berikut ini adalah data persediaan akhir produk Fast- Moving pada bulan
7
Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1
Persediaan Akhir Produk Fast- Moving November 2014
No.
Kode
Produk Deskripsi Produk
Harga Jual/
Pcs (Rp) Persediaan
8
Sumber: Data Perusahaan
Nilai persediaan akhir untuk produk- produk Fast- Moving pada bulan
November menunjukkan nilai yang cukup besar. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa persediaan produk yang ada di gudang cukup besar sehingga dapat
menimbulkan adanya biaya- biaya persediaan setiap bulannya yang seharusnya
bisa diminimumkan dengan pengendalian persediaan yang sesuai.
Dari uraian tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah- masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan produk yang diterapkan
oleh PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 saat ini?
2. Model pengendalian persediaan apa yang cocok guna meminimumkan
biaya persediaan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1?
9
Universitas Kristen Maranatha 1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan produk yang
diterapkan PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 saat ini.
2. Untuk mengetahui model pengendalian persediaan yang cocok guna
meminimumkan biaya persediaan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa
Barat 1.
1.4Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis berharap mendapatkan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi pihak manajemen
untuk mengelola persediaan di dalam perusahaan, sehingga pihak
perusahaan dapat memperbaiki masalah persediaan barang secara
optimum untuk meminimumkan biaya persediaan.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan mengenai manajemen operasi dan
mempraktikkan bagaimana teori yang didapatkan di dalam sebuah
10
3. Bagi Pihak Lain
Memberikan referensi bagi pihak lain yang akan mengadakan
penelitian yang serupa di masa yang akan datang.
1.5Sistematika Penulisan
Untuk mencapai penelitian yang sistematis, penulis membagi laporan
penelitian menjadi beberapa bab. Berikut ini adalah ringkasan dari setiap bab :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan pentingnya pengendalian persediaan bagi perusahaan
guna meminimumkan biaya persediaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori- teori yang digunakan dalam penulisan seperti
teori- teori mengenai pengendalian persediaan.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan serta metode penelitian
yang digunakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi perusahan
101
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada PT Sinar Niaga
Sejahtera Jabar 1 adalah :
1. Model pengendalian persediaan yang dapat digunakan adalah Model
Probabilistik.
2. Dengan menggunakan Metode Analisis ABC, perusahaan dapat
memprioritaskan pengendalian persediaannya untuk produk- produk kelas
A yaitu Gery Chocolatos - 10 gr, Garuda Garing Semi - 22 gr, Garuda
Atom Manis - 13 gr, dan Okky Koko Drink Leci - 150 ml dibandingkan
dengan produk lainnya.
3. Dengan menggunakan Model Probabilistik kasus Backorder, jumlah item
optimum yang harus dipesan adalah :
Gery Chocolatos – 10 gr sebanyak 14.505.744 pcs atau 100.735
kardus.
Garuda Garing Semi - 22 gr sebanyak 8.163.968 pcs atau 163.280
kardus.
Garuda Atom Manis - 13 gr sebanyak 11.980.657 pcs atau 149.758
102
Okky Koko Drink Leci - 150 ml sebanyak 6.117.263 pcs atau
254.886 kardus.
4. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model
Probabilistik kasus Backorder untuk keempat produk sebesar Rp
41.957.861 per tahun sedangkan jika perusahaan tidak menggunakan
Model Probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 967.963.749 per
tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk keempat produk sebesar
Rp 926.005.888 per tahun..
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :
1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan produk- produk kelas A yang
memiliki nilai barang terbesar dibandingkan produk lain.
2. Mengaplikasikan model pengendalian persediaan probabilistik dalam
mengendalikan persediaan produk karena dapat meminimumkan biaya
103
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. (2008). “Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Elsiana. (2011). “Penerapan Metode Probabilistik dalam Pengendalian
Persediaan Obat-Obatan Generik pada Apotek X di Bandung”. Skripsi
Manajemen, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasi).
Hadley, G. & Whitin. (1963). “Analysis of Inventory Control”. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay. & Render, Barry. (2011). “Operations Management”. Tenth Edition.
New Jersey: Pearson Education, Inc.
Heizer, Jay. & Render, Barry. (2010). “Manajemen Operasi”. Buku 2. Edisi 9. Diterjemahkan oleh: Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat.
Herjanto, Eddy. (2008). “Manajemen Operasi”. Jakarta: PT Grasindo.
Rangkuti, Freddy. (2004). “Manajemen Persediaan, Aplikasi Bidang Bisnis”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ristono, Agus. (2009). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Schroeder, Roger G. (2007). “Operations Management Contemporary Concepts
and Cases”. Third Edition. Singapore: McGraw-Hill International Edition.
Sugiyono. (2012).”Metode Penelitian Kombinasi”. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.
Yamit, Zulian. (2008). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta: Ekonisia. http://susisusana96.blogspot.com/2014/12/pt-garuda-food.html
http://www.garudafood.com
https://eriskusnadi.wordpress.com/2009/10/03/analisis-abc/
104