• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TEKNIK LOTOV (LATIHAN OLAH TUBUH DAN OLAH VOKAL) DALAM PEMBELAJARAN DRAMATISASI PUISI : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN TEKNIK LOTOV (LATIHAN OLAH TUBUH DAN OLAH VOKAL) DALAM PEMBELAJARAN DRAMATISASI PUISI : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Dery Saiful Hamzah, 2013

PENGGUNAAN TEKNIK LOTOV (LATIHAN OLAH TUBUH

DAN OLAH VOKAL) DALAM PEMBELAJARAN

DRAMATISASI PUISI

(

Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Dery Saiful Hamzah NIM 0902571

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Dery Saiful Hamzah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dery Saiful Hamzah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Dery Saiful Hamzah, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN TEKNIK LOTOV

(LATIHAN OLAH TUBUH DAN OLAH VOKAL) DALAM PEMBELAJARAN DRAMATISASI PUISI

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Dery Saiful Hamzah 0902571

disetujui untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Pembimbing I,

Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd. NIP 196407071989012001

Pembimbing II,

Rudi Adi Nugroho, M.Pd. NIP 198503012009121005

diketahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Dery Saiful Hamzah, 2013

Penggunaan Teknik Lotov (Latihan Olah Tubuh Dan Olah Vokal) Dalam Pembelajaran Dramatisasi Puisi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran

ABSTRAK

PENGGUNAAN TEKNIK LOTOV (LATIHAN OLAH TUBUH DAN OLAH VOKAL) DALAM PEMBELAJARAN DRAMATISASI PUISI

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Penelitian ini berawal dari permasalahan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung mengalami kesulitan dalam pembelajaran sastra khususnya dramatisasi puisi. Siswa merasa jenuh dan bosan karena hanya diberikan penjelasan-penjelasan teoretik tentang karya sastra sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks puisi yang akan didramatisasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan dramatisasi puisi siswa sebelum menggunakan teknik LOTOV; (2) kemampuan dramatisasi puisi siswa sesudah menggunakan teknik LOTOV; dan (3) perbedaan kemampuan dramatisasi puisi siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik LOTOV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain pratest and posttest one group tanpa adanya kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung dengan sampel kelas X MIA 9 tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 36 orang. Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri atas teknik tes, observasi dan angket. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu uji realibilitas, uji normalitas, dan uji hipotesis (uji t). Rata-rata nilai prates sebesar 45,61 dan rata-rata nilai pascates sebesar 75,02 sehingga terlihat adanya kenaikan rata-rata nilai sebesar 29,41. Dalam penghitungan statistik diperoleh thitung (43,89) ≥ ttabel (3,611), dengan taraf kepercayaan (95%).

(5)

Dery Saiful Hamzah, 2013

PENGGUNAAN TEKNIK LOTOV (LATIHAN OLAH TUBUH DAN OLAH VOKAL) DALAM PEMBELAJARAN DRAMATISASI PUISI

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Dery Saiful Hamzah

FPBS Universitas Pendidikan Indonesia

derysaifulhamzah@rocketmail.com

ABSTRAK

Mendramatisasikan teks puisi bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dalam membaca prosedur teks puisi. Pemilihan teknik pembelajaran sangatlah diperlukan agar lebih dapat memotivasi siswa. Teknik LOTOV (Olah Tubuh dan Olah Vokal) biasanya digunakan dalam pembelajaran drama di kelas. Namun, untuk pembelajaran dramatisasi puisi berdasarkan hasil wawancara belum pernah dilakukan. Data penelitian ini berupa data prates dan pascates dramatisasi puisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah teknik LOTOV efektif digunakan dalam pembelajaran dramatisasi puisi atau tidak. Hasil penelitiannya adalah teknik lotov efektif dalam pembelajaran dramatisasi puisi.

Kata Kunci: Dramatisasi Puisi, Teknik LOTOV

ABSTRACT

Text dramatizes poetry is not easy. This is one of the basic competencies that must be mastered students in reading poetry texts procedure. Selection of learning techniques is necessary in order to motivate more students. LOTOV techniques (Sports Body and Sports Vocals) typically used in teaching drama in the classroom. However, for learning poetry dramatization based on the results of interviews have been conducted. The data of this study in the form of data pre-test and post-test dramatization of poetry. The purpose of this study to determine whether the technique used in the study LOTOV effective dramatization of poetry or not. Research results are lotov effective techniques in teaching poetry dramatization.

(6)

Dery Saiful Hamzah, 2013

Penggunaan Teknik Lotov (Latihan Olah Tubuh Dan Olah Vokal) Dalam Pembelajaran Dramatisasi DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Praktis ... 4

a. Penulis ... 4

b. Siswa ... 4

c. Guru ... 4

d. Sekolah ... 4

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II DRAMATISASI PUISI, TEKNIK LOTOV (OLAH TUBUH DAN OLAH VOKAL), KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Ihwal Dramatisasi Puisi ... 7

1. Pengertian Dramatisasi Puisi ... 7

2. Karakteristik Dramatisasi Puisi ... 8

3. Langkah-Langkah Pemahaman Menuju Dramatisasi Puisi ... 8

a. Pengertian Puisi ... 9

b. Macam-Macam Puisi ... 10

(7)

d. Interpretasi Puisi ... 15

4. Penilaian Dramatisasi Puisi ... 15

B. Ihwal Teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal) ... 17

1. Pengertian Teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal) ... 17

2. Langkah-langkah teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal) ... 20

C. Kerangka Berpikir ... 24

D. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ... 27

B. Sumber Data ... 27

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 28

C. Definisi Operasional ... 29

D. Teknik Penelitian ... 30

1. Teknik Pengumpulan Data ... 30

2. Teknik Pengolahan Data ... 30

3. Instrumen Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 55

1. Deskripsi Proses Penelitian ... 55

2. Deskripsi Data Penelitian ... 55

a. Data Prates ... 56

b. Data Pascates ... 67

c. Data Observasi ... 79

d. Data Angket ... 84

3. Analisis Data Kuantitatif ... 85

a. Analisis Nilai Prates ... 85

b. Analisis Nilai Pascates ... 88

c. Analisis Statistika Data Prates dan Pascates Dramatisasi Puisi ... 90

(8)

Dery Saiful Hamzah, 2013

Penggunaan Teknik Lotov (Latihan Olah Tubuh Dan Olah Vokal) Dalam Pembelajaran Dramatisasi

a. Uji Reliabilitas Prates ... 91

b. Uji Reliabilitas Pascates ... 95

2) Uji Normalitas ... 99

a. Uji Normalitas Data Prates ... 99

b. Uji Normalitas Data Pascates ... 103

3) Uji Hipotesis ... 107

B. Pembahasan ... 110

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 114

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sastra adalah seni yang hidup bersama bahasa. Tanpa bahasa, sastra tak mungkin ada. Begitu pun sebaliknya, tanpa sastra, bahasa tak mungkin terjaga. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah harus berintegrasi satu sama lain. Pembelajaran di kelas merupakan salah satu wadah untuk mengintegrasikan hal tersebut. Guru merupakan fasilitator siswa dalam mengintegrasikan bahasa dan sastra dengan kata lain memahamkan dan mengimplementasikan karya sastra yang merupakan seni bahasa.

Siswa seharusnya menikmati karya sastra yang disuguhkan oleh guru di kelas tetapi belum sampai memahami apalagi menikmati siswa sudah merasa jenuh atau bosan dengan penjelasan-penjelasan teoretik guru tentang karya sastra tersebut. Alhasil siswa hanya mendapatkan wawasan sastra yang itu-itu saja karena tidak ada peningkatan dan perkembangan wawasan sastra dari tingkat sebelumnya.

Karya sastra merupakan warisan budaya dari setiap penciptanya. Kita sebagai generasi penerus sudah seharusnya menjaga warisan tersebut dengan cara mengapresiasi karya sastra. Tetapi bagaimana dapat mengapresiasi bila pembelajaran di kelas sudah membuat takut dan bosan terhadap karya sastra, padahal karya sastra itu memiliki ragam atau biasa disebut genre sastra.

(10)

Dery Saiful Hamzah, 2013

Memahami puisi sebagai karya sastra harus memiliki pengetahuan dan pengalaman bersastra. Pengetahuan diperoleh melalui pemahaman teoretis dan historis. Lalu pengalaman bersastra diperoleh melalui kegiatan berapresiasi dan berekspresi sastra. Dengan demikian, pengetahuan teoretis sangat dibutuhkan karena berperan dalam menjelaskan pengalaman khususnya pengalaman berapresiasi, agar pengajaran sastra tidak bersifat itu-itu saja atau biasa disebut pasif-verbalistik, tetapi ke arah dinamis-kreatif.

Apresiasi di sekolah yang diteliti cenderung membosankan dan masih dapat dikatakan kurang. Membosankan di sini siswa hanya dilibatkan untuk membaca puisi saja, pun tidak semua hanya siswa yang mau dan berani. Sedangkan kurang di sini ketersediaan alokasi waktu di sekolah. Padahal puisi dapat diapresiasi dengan musikalisasi puisi, rampak puisi, serta dramatisasi puisi.

Dalam KBBI (Balai Pustaka, 2007) dramatisasi adalah (1) penyesuaian cerita untuk pertunjukan sandiwara atau pendramaan, (2) hal yang membuat suatu peristiwa menjadi mengesankan atau mengharukan. Dapat ditarik benang merah dramatisasi puisi adalah proses apresiasi yang menggabungkan dua unsur genre sastra yaitu drama dan puisi. Karya puisi yang didramatisasikan harus memerhatikan banyak faktor dan melibatkan lebih dari satu orang. Faktor di sini antara lain penafsiran puisi dan unsur- unsur pertunjukan. Namun di sekolah dramatisasi puisi jarang dilakukan karena terbatasnya pengetahuan guru tentang teknik pengajarannya di sekolah.

(11)

3

Bertolak dari penelitian tersebut penulis berpikir bahwa diperlukan juga teknik khusus untuk mengenalkan sastra dengan genre lain terutama pada aspek pertunjukan (performance). Dengan demikian dramatisasi puisi tidak menjadi hal yang asing lagi bagi siswa dan pembelajaran sastra di sekolah tidak bersifat pasif-verbalistik.

Oleh karena itu, penulis mencoba untuk mengangkat hasil penelitian tersebut dalam judul skripsi, “Penggunaan Teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal)” dalam Pembelajaran Dramatisasi Puisi (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah apresiasi dramatisasi puisi yang masih rendah pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Bandung. Maka penulis akan meneliti masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa kelas X di SMA Negeri 8 Bandung yaitu masalah mengenai kurang minatnya siswa dalam apresiasi puisi khususnya dramatisasi puisi, siswa kurang bersemangat, tidak berani, serta rendahnya pengetahuan tentang apresiasi puisi khususnya dramatisasi puisi sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas yang masih cukup luas, maka penulis ingin membatasi permasalahan tersebut menjadi:

1. Masalah yang diteliti berkaitan dengan apresiasi puisi yaitu dramatisasi puisi. 2. Teknik yang akan penulis gunakan adalah teknik LOTOV (Latihan Olah

Tubuh dan Olah Vokal).

3. Hasil yang diperoleh adalah dari hasil pretest dan posttest.

D. Rumusan Masalah

(12)

Dery Saiful Hamzah, 2013

1. Bagaimanakah kemampuan dramatisasi puisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebelum mendapatkan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal)?

2. Bagaimanakah kemampuan dramatisasi puisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sesudah mendapatkan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal)?

3. Adakah perbedaan yang signifikan kemampuan dramatisasi puisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah mendapatkan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal)?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui kemampuan dramatisasi puisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebelum mendapatkan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal).

2. Untuk mengetahui kemampuan dramatisasi puisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sesudah mendapatkan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal).

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kemampuan dramatisasi puisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah mendapatkan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal).

F. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian haruslah bermanfaat. Demikian pula dengan penelitian yang penulis lakukan. Manfaat yang bisa diambil dari penelitian tersebut antara lain sebagai berikut.

(13)

5

2. Manfaat bagi siswa, khususnya siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014 dengan menggunakan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal) dapat meningkatkan minat dan wawasan apresiasi puisi khusunya dramatisasi puisi.

3. Manfaat bagi guru, sebagai wawasan tentang strategi pembelajaran , sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan bahan pembelajaran pada masa yang akan datang.

4. Manfaat bagi sekolah, dapat menambah literatur hasil penelitian, dalam memperkaya perpustakaan sekolah. Selain itu dapat dijadikan dasar pembinaan bagi para siswa dan guru dalam pembelajaran apresiasi puisi khususnya dramatisasi puisi.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam skripsi ini terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Dramatisasi Puisi, Teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal), Kerangka Berpikir, dan Hipotesis, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan dan Saran.

Bab I Pendahuluan memaparkan asal mula dan rasionalisasi masalah yang diteliti oleh penulis. Bab I Pendahuluan terdiri atas tujuh subbab yaitu; Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi. 1) latar belakang masalah memaparkan masalah pengajaran sastra di sekolah secara umum, 2) identifikasi masalah memaparkan fokus masalah sastra yaitu dramatisasi puisi, 3) batasan masalah memaparkan variabel masalah yang diteliti yaitu dramatisasi puisi dan teknik LOTOV, 4) rumusan masalah berisi rumusan masalah yang akan diteliti, 5) tujuan penelitian memaparkan tujuan penelitian yang dilakukan penulis, 6) manfaat penelitian terbagi atas manfaat teretis dan praktis yang memaparkan manfaat dari hasil penelitian, 7) struktur organisasi skripsi berisi rincian dari setiap bab dan subbab.

(14)

Dery Saiful Hamzah, 2013

mendukung penelitian. Bab II terdiri atas empat subbab yaitu; Ihwal Dramatisasi Puisi, Ihwal Teknik LOTOV, Kerangka Berpikir, Hipotesis. 1) ihwal dramatisasi puisi berisi penjelasan definisi, karakteristik, langkah-langkah pemahaman menuju dramatisasi puisi, dan penilaian dramatisasi puisi, 2) ihwal teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal) berisi penjelasan definisi dan langkah-langkah penerapannya, 3) kerangka berpikir berisi bagan dan pemaparan variabel penelitian, 4) hipotesis berupa pemaparan anggapan dasar yang diajukan penulis.

Bab III Metode Penelitian memaparkan metode-metode yang digunakan penulis dalam penelitian. Bab III terdiri atas empat subbab yaitu; Metodologi Penelitian, Sumber Data, Definisi Operasional, Teknik Penelitian. 1) metode penelitian memaparkan desain penelitian yang digunakan penulis, 2) sumber data berisi penjelasan populasi dan sampel data yang digunakan dalam penelitian, 3) definisi operasional memaparkan definisi teknis dari setiap varibel 4) teknik penelitian berisi penjelasan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan instrument penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi seluruh data penelitian yang dikaji dan dianalisis oleh peneliti. Bab IV terdiri atas dua subbab yaitu; Deskripsi Data dan Pembahasan. 1) deskripsi data memaparkan data apa saja yang telah didapat serta mengolah data, 2) pembahasan hasil penelitian memaparkan hasil dari pengolahan data untuk mendapat kesimpulan akhir.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan yang tidak mungkin mengadakan kontrol/memanipulasikan semua variabel yang relevan (Nazir, 1988:86). Sasaran objek kuasi eksperimen adalah manusia. Hal itu menjadi dasar utama bagi penulis untuk menggunakan metode tersebut, karena objek dalam penelitian ini adalah siswa.

Penelitiaan tentunya berangkat dari masalah yang ingin dipecahkan. Permasalahan yang ingin diteliti yaitu dalam hal pembelajaran dramatisasi puisi. Dramatisasi puisi adalah bentuk apresiasi yang jarang dilakukan di sekolah karena kurangnya pengetahuan guru dan teknik pembelajarannya. Teknik pembelajaran disini mencakup latihan olah vokal dan olah tubuh dilakukan. Oleh karena itu penulis menggunakan desain “one group pretest-posttest”. Bertujuan agar satu kelompok tersebut mendapat pelatihan yang intens dan terencana, sehingga tercapai hasil yang maksimal. Peneliti dapat mengetahui hasil tentang subjek dan mengetahui seberapa baik hasil akhir yang dilakukan setiap subjek. Kelompok tersebut dinamakan kelompok eksperimen (Syamsudin dan Vismaia, 2007:155-157)

Ada beberapa kelebihan lain dari desain one-group pretest-posttest seperti yang disebutkan Suryabrata (1983:103) “keuntungan lain dari desain one-group pretest-posttest adalah prates bisa memberi landasan untuk membuat komparasi

prestasi subjek yang sama sebelum dan sesudah dikenai X (experimental treatment). Observasi yang dilakukan dalam desain ini sebanyak dua kali yaitu

(16)

Dery Saiful Hamzah, 2013

Bagan 3.2

One group pretest-posttest

(Arikunto, 2006:85) O1 : Prates pada kelompok eksperimen

O2 : Pascates pada kelompok eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa penerapan teknik latihan LOTOV dalam pembelajaran dramatisasi puisi

Desain ini menggunakan teknik sampel agar ketika prates mengetahui kemampuan awal siswa mengenai dramatisasi puisi. Kemudian diberikan perlakuan berupa teknik latihan LOTOV. Setelah diberi beberapa kali perlakuan maka dilakukan pascates.

B. Sumber Data

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010:130) “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi tidak hanya orang, pun objek dan benda lain di sekitarnya dengan kata lain populasi adalah objek yang terdiri dari benda hidup atau mati. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono. 2010:61). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung yang mempelajari standar kompetensi berkaitan dengan apresiasi puisi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:131). Menurut Sugiyono (2010:62) “apa yang dipelajari dari sampel itu,

(17)

29

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif”. Penulis mengambil teknik sampel yaitu sampel bertujuan atau purposive sample. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X sebagai kelas eksperimen, karena kelas X mampu mewakili populasi.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam memahami dan menafsirkan maksud yang terkandung dalam judul penelitian ini, di bawah ini akan dijelaskan beberapa pengertian istilah sebagai berikut:

1. Teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal) termasuk variabel

bebas. Teknik LOTOV merupakan teknik pembelajaran yang melatih para siswa dalam pengembangan diri, berpartisipasi dalam sistem sosial dan melalui pengalaman. Teknik ini merupakan bentuk pembelajaran yang mengombinasikan dinamika proses demokrasi dengan proses inquiri akademik. Melalui proses latihan siswa diberikan pengetahuan dalam persiapan diri serta persiapan pertunjukan. Sehingga siswa diharapkan tidak hanya membacakan puisi saja secara deklamasi tetapi memiliki ekspresi,

kreatifitas dan pemahaman yang baik terhadap puisi serta berperan aktif dalam

kegiatan belajar mengajar.

2. Dramatisasi puisi termasuk variabel akibat atau terikat. Dramatisasi puisi

(18)

Dery Saiful Hamzah, 2013

D. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Penulis memerlukan beberapa data dalam penelitian ini guna mendukung hipotesis yang penulis ajukan. Untuk mendapatkan data-data tersebut penulis harus menggunakan teknik- teknik yang tepat, yaitu:

a. Teknik Observasi, penulis gunakan sebagai studi pendahuluan guna mendapatkan data siswa dan keadaan kelasnya. Langkah yang penulis lakukan, yaitu mengunjungi kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Di kelas tersebut penulis mencatat tentang segala hal mengenai keadaan kelas tersebut. Dengan teknik ini, penulis memperoleh data mengenai gambaran secara umum.

b. Teknik Angket, angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon (Sukmadinata, 2006:219). Angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup. Pertanyaan atau pernyataan-pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden.

c. Teknik Tes, penulis lakukan untuk mendapatkan data tentang hasil dramatisasi puisi siswa baik sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal) kepada siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

2. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari observasi, angket, studi literatur dan tes itu diolah dengan teknik analisis kuantitatif. Tahap pengolahan data yang ditempuh sebagai berikut:

a. Pengolahan Data Tes

1) Menentukan skor prates dan pascates, kemudian diolah menjadi nilai.

(19)

31

Tabel 3.1

Format Penilaian Tes Penampilan

Tabel 3.2

Format Penilaian Tes Pemahaman

K

Suasana, Amanat) Jum

(20)

Dery Saiful Hamzah, 2013 Keterangan:

(1) Interval skor setiap aspek penelitian = 1-5 (2) Skor maksimal tes penampilan= 30 (3) Skor maksimal tes pemahaman= 6

Nilai = ∑ Skor yang diperoleh X 100 Skor Maksimal

(4) Kategori Nilai

Tabel 3.3

Penilaian PAP Skala Lima

(Nurgiantoro, 2001:399 dalam Yulia, 2011:49)

(5) Kriteria penilaiannya sebagai berikut.

Interval Tingkat

Penguasaan

Kategori Nilai Keterangan

85-100 A Baik sekali

75-84 B Baik

60-74 C Cukup

40-59 D Kurang

(21)

33

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Dramatisasi Puisi

Aspek

Penilaian

Kriteria Penilaian dan Angka

(22)

Dery Saiful Hamzah, 2013

2) Menganalisis dan mendeskripsikan hasil prates dan pascates siswa 3) Uji reabilitas antarpenimbang

Menurut Arikunto (2006:178) “reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Uji reabilitas tersebut didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip ANAVA. Adapun format ANAVA sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kekeliruan SSkk∑d2kk (N-1)(K-1) SSkk∑d

2

kk

(N-1)(K-1)

(23)

35

Vt

Keterangan:

r11 : Reabilitas yang dicari

Vt : Variansi dari testi

Vkk : Variansi dari kekeliruan

Hasil penghitungan reabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford

sebagai berikut.

Tabel 3.6 Tabel Guilford

(Nurgiantoro, 2001:399 dalam Yulia, 2011:53) 4) Uji normalitas nilai prates dan pascates

Penulis menggunakan uji kolmogorof Smirnov dalam menguji normalitas prates dan pascates. Dua buah populasi mempunyai bentuk yang serupa atau tidak ada beda antara dua buah distribusi dalam Uji Kolmogorof Smirnov untuk menguji hipotesis (Nazir, 1988:486).

Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah: H0: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Uji Kolmogorov Smirnov penulis gunakan untuk uji statistik dengan mengambil taraf signifikasi (a) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah terima

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Reabilitas sangat tinggi

0,60-0,80 Reabilitas tinggi

0,40-0,60 Reabilitas sedang

0,20-0,40 Reabilitas rendah

(24)

Dery Saiful Hamzah, 2013

H0 jka nilai signifikasi > 0,05 maka data berdistribusi normal. Tolak H0 jika nilai signifikasi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Sujarweni, 2007:58). 5) Uji hipotesis

Penulis menggunakan uji statistik parametrik dan uji non parametrik dalam pengujian hipotesis. Uji statistik parametrik (uji t) digunakan apabila data berdistribusi normal, sedangkan uji non parametrik digunakan ketika data berdistribusi tidak normal.

Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah sebagai berikut: H0: tidak terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam pembelajaran dramatisasi puisi sebelum dan sesudah menggunakan teknik LOTOV.

H1: terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam pembelajaran dramatisasi puisi sebelum dan sesudah menggunakan teknik LOTOV.

Taraf signifikansi (a) yaitu 0,05. Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jka nilai signifikansi > 0,05 dan tolak H0 jika nilai signifikansi < 0,05.

Apabila H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam pembelajaran dramatisasi puisi sebelum menggunakan teknik LOTOV dengan kemampuan siswa dalam pembelajaran dramatisasi puisi sesudah menggunakan teknik LOTOV. Teknik LOTOV tidak efektif diterapkan dalam pembelajaran dramatisasi puisi.

Apabila H0 ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam pembelajaran dramatisasi puisi sebelum menggunakan teknik LOTOV dengan kemampuan siswa dalam pembelajaran dramatisasi puisi sesudah menggunakan teknik LOTOV. Teknik LOTOV efektif diterapkan dalam pembelajaran dramatisasi puisi.

b. Data Hasil Observasi

(25)

37

Keterangan:

∑01 = hasil pengamatan observer 1 ∑02 = hasil pengamatan observer 2

∑03 = hasil pengamatan observer 3

Hasil observasi kegiatan siswa dikelompokan menjadi tiga kategori yang terdiri atas : (!) sangat baik, (2) baik, (3) cukup (Kusmalina, 2010:106). Berikut penjabarannya.

>80% = sangat baik 60% - 79,99% = baik

40% - 59,99% = cukup

c. Data Hasil Angket

Data respon siswa dalam pembelajaran dramatisasi puisi dengan teknik LOTOV diolah dengan menghitung persentase jawaban siswa dari setiap pertanyaan dalam angket. Perhitungan tersebut menggunakan rumus:

P = f0 x 100% N

Keterangan:

P = persentase

F0 = frekuensi responden yang menjawab setiap pertanyaan N = jumlah responden

3. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Tes

(26)

Dery Saiful Hamzah, 2013

atau postes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam dramatisasi puisi sesudah mendapat perlakuan.

Berikut format tes yang diberikan kepada siswa:

Bagan 3.3 Format Tes

b. Instrumen Perlakuan

1) Ancangan Teknik Pembelajaran a) Rasionalisasi

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah harus berintegrasi satu sama lain antara bahasa dan sastra. Pembelajaran di kelas merupakan salah satu wadah untuk mengintegrasikan hal tersebut. Genre sastra yang dipelajari di sekolah yaitu prosa, drama, dan puisi. Puisi sebagai genre sastra karya-karyanya mengandung nilai dan keindahan khas yang akan terungkap jika kita mampu memahaminya dengan baik dan benar. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maupun penerapan kurikulum 2013, siswa lulusan SMA/MA sederajat harus memiliki kompetensi dalam membaca indah dan memahami wacana sastra yaitu isi teks puisi.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah apresiasi dramatisasi puisi yang masih rendah pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Bandung. Terdapat masalah yaitu mengenai kurang minatnya siswa dalam apresiasi puisi khususnya dramatisasi puisi, siswa kurang bersemangat, tidak berani, serta rendahnya pengetahuan tentang apresiasi puisi khususnya dramatisasi puisi sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Pembelajaran sastra yaitu puisi menjadi hal yang menjenuhkan dan sulit dipahami bagi siswa karena kurangnya wawasan guru terhadap karya sastra dan teknik yang dipakai. Padahal puisi dapat diapresiasi dengan musikalisasi puisi, rampak puisi, serta dramatisasi puisi.

Dramatisasikan sebuah teks puisi berdasarkan makna teks puisi

(27)

39

Dramatisasi puisi merupakan salah satu jenis apresiasi puisi yang penting diketahui dan dikembangkan siswa SMA/MA sederajat guna mengintegrasikan pembelajaran bahasa dan sastra. Tetapi dramatisasi puisi jarang dilakukan di sekolah pada umumnya karena kurangnya teknik pembelajaran yang sesuai diterapkan di sekolah. Bertolak dari penelitian tersebut penulis berpikir bahwa diperlukan juga teknik khusus untuk mempelajari dramatisasi puisi di sekolah yaitu teknik pembelajaran LOTOV (Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal). Dengan demikian dramatisasi puisi tidak menjadi hal yang asing lagi bagi siswa dan pembelajaran sastra khususnya puisi tidak menjadi hal yang bosan dan sulit dipahami oleh siswa.

Teknik LOTOV merupakan bagian dari teknik pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu mencari akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Dalam menentukan teknik pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas, lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi yang lain. Dengan demikian, teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor tersebut (Kurniawan, 2012:81). Materi puisi merupakan pembelajaran yang kompleks. Siswa harus diberikan teori dan pengalaman dalam bersastra. Oleh karena itu guru memerlukan teknik khusus dalam mengajarkan sastra pada siswa (Aftarudin, 1984:39-41). Uraian tersebut menjelaskan bahwa guru menggunakan teknik pembelajaran untuk siasat dalam mengajarkan materi yang dapat dipakai sesuai keadaan kelasnya. Hal tersebut tentu saja bertujuan agar pembelajaran di kelas tercapai secara optimal.

(28)

Dery Saiful Hamzah, 2013 b) Tujuan

 Mengembangkan pembelajaran siswa yang aktif dan kreatif,

 Mengeksplorasi penguasaan wawasan teori dan praktik sastra,

 Mengeksplorasi penguasaan aspek penampilan siswa. c) Prinsip

Teknik LOTOV singkatan dari Latihan Olah Tubuh dan Olah Vokal adalah gagasan yang dibuat penulis untuk pembelajaran dramatisasi puisi. Teknik latihan olah tubuh dan olah vokal sudah biasa dilakukan dalam latihan atau pembelajaran drama bahkan diiringi dengan olah sukma. Teknik LOTOV merupakan latihan dasar dalam mengolah performancy yang disesuaikan dengan pembelajaran dramatisasi puisi. Adapun prinsip dasar dalam mengaplikasikan teknik pembelajaran ini sebagai berikut:

 Membentuk kelompok baik itu kelompok besar maupun kelompok keci,

 Memilih beberapa puisi yang akan didramatisasikan,

 Memahami teks puisi, unsur-unsur serta makna puisi yang akan didramatisasikan,

 Melakukan proses latihan olah tubuh dan olah vokal sesuai dengan langkah-langkah teknik LOTOV,

 Mengeksplorasi kebutuhan dan persiapan pementasan,

 Melakukan pementasan dramatisasi puisi dengan setting panggung yang disesuaikan dengan keadaan kelas,

 Melakukan evaluasi perihal makna puisi dan aspek pertunjukan abik secara lisan maupun tulisan.

d) Langkah-langkah Teknik Pembelajaran

(29)

41

Latihan olah tubuh dan olah vokal terdiri atas tiga tahap yaitu pra, praktik, dan pasca. Dalam tahap pra siswa baru memulai pemanasan, bagaimana mengenal tubuh dan vokalnya masing-masing. Lalu tahap praktik siswa lebih mendalami dengan menggunakan teks puisi. Kemudian tahap pasca siswa diajak berimajinasi untuk memainkan peran dan mendeskripsikan suatu peristiwa, tentu saja makna yang tersirat harus tersampaikan kepada apresian.

Setiap tahap memiliki rangkaian masing-masing. Rangkaian yang dapat dilakukan di antaranya:

Tahap Pra

 Posisi badan berdiri tegak.

 Mata dipejamkan, lalu bentuk imajinasi sedang berada di sebuah tempat yang tenang dan indah.

 Tarik nafas lewat hidung, dan keluarkan lewat mulut.

 Tarik nafas lewat hidung, tahan, tarik, tahan, dan keluarkan lewat mulut.

 Tarik nafas lewat hidung, dan keluarkan dengan suara “haaah”.

 Gerakan lengan kanan dan kepala ke depan sambil jari-jari dibuka lebar, tahan, turunkan kembali lengan dan kepala menghadap ke bawah sambil jari diremas-remas.

 Gerakan lengan kanan dan kepala ke atas sambil jari-jari dibuka lebar, tahan, turunkan kembali lengan dan kepala menghadap ke bawah sambil jari diremas-remas.

 Lakukan kembali poin f dan g untuk lengan kiri.

 Gerakan lengan kanan dan kepala ke samping kanan sambil jari-jari dibuka lebar, tahan, turunkan kembali lengan dan kepala menghadap ke bawah sambil jari diremas-remas.

 Lakukan kembali poin I untuk lengan kiri.

(30)

Dery Saiful Hamzah, 2013

 Gerakan badan ke belakang dan kepala menghadap ke atas sambil posisi tangan di punggung, tahan, turunkan kembali lengan dan kepala menghadap ke bawah sambil jari diremas-remas.

 Lakukan pelemasan untuk badan sambil jari diremas-remas.

 Gerakan lutut setengah ke bawah sambil kedua tangan disimpan di pinggul, tahan, naik kembali ke posisi awal sambil jari tangan dan kaki digoyangkan.

 Gerakan lutut jongkok ke bawah dan posisi telapak kaki menahan bagian belakang kedua tangan disimpan di pinggul, tahan, naik kembali ke posisi awal sambil jari tangan dan kaki digoyangkan.

 Posisi badan kembali tegak dan mata dibuka kembali.  Tahap Praktik

 Tarik nafas lewat mulut, dan keluarkan lewat mulut, rasakan dingin dan hangatnya mulut ketika udara masuk.

 Bentuk badan menjadi simbol huruf A posisi tangan ke bawah sambil meneriakan huruf A.

 Bentuk badan menjadi simbol huruf I posisi tangan ke atas sambil meneriakan huruf I.

 Bentuk badan menjadi simbol huruf U posisi tangan membentuk huruf U sambil meneriakannya.

 Bentuk badan menjadi simbol huruf E posisi tangan membentang kiri dan kanan sambil meneriakan huruf E.

 Bentuk badan menjadi simbol huruf O posisi tangan melingkar di atas kepala sambil meneriakan huruf O.

 Posisi badan kembali tegak, wajah relaks dan tanpa ekspresi.

 Mulut digerakkan ke kiri semaksimal mungkin hingga terasa tarikan pada wajah sambil mendengungkan suara di kerongkongan.

 Lakukan sebaliknya ke arah kanan.

(31)

43

 Mulut arahkan ke depan dengan bibir atas yang dominan sambil mendengungkan suara di daerah bibir.

 Mulut membentuk huruf O ke depan dengan maksimal sambil mendengungkan suara di daerah bibir.

 Kembungkan kedua pipi semaksimal mungkin sambil mendengungkan suara di daerah mulut sehingga pipi bergetar.

 Mulut arahkan ke depan dan pipi ditarik ke dalam sehingga membentuk cekungan pipi.

 Mulut rapatkan hingga lipatan bibirnya tidak terlihat.

 Memelototkan mata semaksimal mungkin dan ekspresi penuh hingga dahi terasa terangkat.

 Mengarahkan bola mata hitam ke kanan semaksimal mungkin sambil membunyikan huruf A.

 Lakukan ke kiri sambil meneriakan huruf I.

 Lakukan ke bawah sambil meneriakan huruf U.

 Lakukan ke atas sambil meneriakan huruf E.

 Lakukan ke depan sambil meneriakan huruf O.

 Wajah kembali rileks.

 Bunyikan masing-masing huruf A, I, U, E, O dengan langgam dan tangga nada DoReMiPaSoLaSiDo.

 Tarik napas lewat hidung dalam-dalam lalu keluarkan napas sambil membunyikan masing-masing huruf A, I, U, E, O sampai batas napas

 Membunyikan seluruh huruf abjad sambil diberi jeda.

 Membacakan beberapa larik puisi dengan menggunakan tiga warna suara (alto/bass, mezzo/rendah, sopran/tinggi)

Tahap Pasca

 Membacakan teks puisi sambil berekspresi tertawa, menangis, kebingungan, ketakutan, kepanasan, kedinginan, keletihan, kemarahan.

(32)

Dery Saiful Hamzah, 2013 e) Evaluasi

Penggunaan teknik LOTOV dalam pembelajaran dramatisasi puisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Bandung merupakan upaya untuk mengetahui keefektifitasan teknik tersebut dalam pembelajaran puisi. Untuk mengetahui hal tersebut tentu saja dilakukan evaluasi. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, sistem evaluasi mencakup hal-hal seperti berikut ini.

 Penilaian dari aspek kognitif dilakukan dengan mengerjakan soal tertulis perihal puisi dan pembelajaran yang telah dilakukan,

 Penilaian dari aspek psikomotor dengan menilai kemampuan dramatisasi puisi siswa baik dari segi olah tubuh (gestur dan mimik) dan olah vokal (artikulasi, intonasi, jeda, volume dan warna suara),

 Penilaian dari segi afektif dengan menilai antusiasme, respon, kerjasama, partisipasi siswa dalam pembelajaran.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : X

Semester : 1

A. STANDAR KOMPETENSI

Membaca: Memahami prosedur membaca puisi

B. KOMPETENSI DASAR

Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat

C. MATERI PEMBELAJARAN

Puisi : 1. Lafal 2. Tekanan 3. Intonasi 4. Jeda

5. Pemenggalan kata, frasa

(33)

45

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1.

Mendiskusikan lafal, tekanan,

jeda dan intonasi dalam puisi 

Bersahabat/komunikatif

Membaca puisi dengan memerhatikan lafal, tekanan, jeda dan intonasi yang sesuai dengan isi puisi.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat:

1. Mengidentifikasi lafal, tekanan, jeda dan intonasi dalam puisi 2. Memahami maksud puisi

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Penugasan 2. Diskusi 3. Tanya Jawab 4. Demonstrasi

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

(34)
(35)
(36)

Dery Saiful Hamzah, 2013

I. ALOKASI WAKTU

2 x 45 menit

J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN

1. Lembar kerja 2. Silabus

3. Buku teori puisi : Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo, Waluyo, Herman.J. 1995. Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

4. Buku teknik pembelajaran : Kurniawan, Khaerudin. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: CV. Bangkit Citra Persada, Saptaria, Rikrik El. 2006. Acting Handbook: Panduan Praktis Acting untuk Film & Teater. Bandung: rekayasa Sains Bandung, Rendra. 1979. Tentang Bermain Drama. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

5. Buku paket bahasa Indonesia : Suryanto, Alex dan Haryanta Agus. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

dengan menggunakan yang baik dan benar terhadap

Tugas di luar tatap muka

(37)

49

6. Buku kumpulan puisi : Ballada Orang-orang Tercinta, Potret Puisi dalam Pembangunan, Rendra.

7. Laptop 8. LCD

9. Speaker aktif

K. PENILAIAN

Jenis tagihan: 1. Tugas individu 2. Tugas kelompok

Bentuk instrumen: 1. Uraian bebas 2. Lembar angket

L. EVALUASI

1. Siswa dibentuk kelompok-kelompok, lalu mengkaji isi puisi dan melakukan dramatisasi puisi!

2. Siswa secara individu mengerjakan tes tulis mengenai pemahaman teks puisi yang di dramatisasikan!

M. SKOR PENILAIAN

1. Penilaian Penampilan 2. Penilaian Pemahaman

Mengetahui, Bandung, September 2013

Guru Bidang Studi SMA Negeri 8 Bandung Peneliti

Dra. Tanti Dhamayanti Dery Saiful Hamzah

NIP 196802181992032001 NIM 0902571

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Perencanaan

(38)

Dery Saiful Hamzah, 2013

b) Pelaksanaan pembelajaran

Langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu mengadakan prates, menyajikan materi, dan memberikan perlakuan, serta pascates.

(1) Pelaksanaan prates

Tahap awal dalam pelaksanaan pembelajaran adalah mengadakan prates. Hal tersebut dilakukan agar penulis memeroleh data hasil dramatisasi puisi siswa sebelum mendapatkan perlakuan dengan mnerapkan teknik LOTOV. Prates dilakukan secara lisan sesuai dengan teks puisi yang telah ditentukan.

(2) Penyajian materi dan pemberian perlakuan

Tahap selanjutnya adalah penyajian materi dan pemberian perlakuan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Penyajian materi dilaksanakan dengan memberi penjelasan mengenai dramatisasi puisi dan teknik LOTOV. Materi disajikan dalam bentuk pemaparan Power Point. Setelah memberikan materi penulis menampilkan video dramatisasi puisi sebagai contoh audio visual. Siswa diberikan penjelasan mengenai teknik LOTOV yang terdiri atas gestur, mimik, intonasi, artikulasi, jeda, volume, warna suara. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan yaitu menerapkan teknik LOTOV.

(3) Pelaksanaan pascates

Tahap akhir dari kegiatan pembelajaran sebelumnya adalah pelaksanaan pascates. Pascates dilakukan agar dapat mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan setelah mendapat perlakuan. Jumlah siswa yang mengikuti pascates dan prates sama. Pascates dilakukan secara lisan melakukan dramatisasi puisi dengan teks puisi yang telah ditentukan.

3) Lembar Observasi

(39)

51

Tabel 3.7

Lembar Observasi Aktivitas Guru

NO ASPEK YANG DINILAI

SB B C K

4 3 2 1

1.

Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian siswa

b. Memotivasi siswa berkaitan dengan

dramatisasi puisi

c. Melakukan kegiatan apersepsi

d. Memberi acuan tentang dramatisasi puisi

2.

Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan

siswa

b. Tidak melakukan gerakan atau ungkapan

yang akan mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dalam penampilan

d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas

3.

Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Kejelasan mnerangkan materi puisi dan

unsur-unsurnya

b. Kejelasan memposisikan dramatisasi puisi

sebagai bentuk apresiasi puisi

c. Kejelasan menerangkan berdasarkan

tuntutan aspek kompetensi dalam

memberikan contoh/ilustrasi sesuai dengan

tuntutan aspek kompetensi

d. Kejelasan dan kesuaian memberikan contoh

gestur dan mimik

e. Kejelasan dan kesesuaian memberikan

(40)

Dery Saiful Hamzah, 2013 warna suara

4.

Implementasi Langkah-Langkah Pembelajaran

a. Penyajian bahan ajar sesuai dengan

langkah-langkah yang tertuang dalam RPP

b. Proses belajar menggunakan teknik LOTOV

mencerminkan komunikasi guru dan siswa

c. Anstusias dalam menanggapi dan

menggunakan respons dari siswa

d. Cermat dalam memanfaatkan waktu

5.

Penggunaan Media Pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis

media yang menunjang teknik LOTOV

b. Menggunakan media dengan tepat

c. Mengoperasikan media dengan terampil

d. Membantu kelancaran proses pembelajaran

6.

Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan

aspek kompetensi berupa tes penampilan

dramatisasi puisi menggunakan teknik

LOTOV dan tes tulis pemahaman teks puisi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk

dan jenis yang direncanakan

7.

Kemampuan Menutup Pelajaran

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi

dramatisasi puisi dengan teknik LOTOV

yang diajarkan

b. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

Jumlah Nilai Aspek

(41)

53

Keterangan: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

Tabel 3.8

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

NO AKTIVITAS SISWA

SB B C K KETERAN

GAN

4 3 2 1

1. Menjawab pertanyaan guru

2. Antusiasme ketika latihan olah vokal dan olah tubuh

3. Mampu melakukan olah tubuh (gestur, mimik)

4.

Mampu melakukan olah vokal

(artikulasi, intonasi, jeda,

volume, warna suara)

5. Inisiatif dalam mengajukan pendapat dan bertanya

6. Memerhatikan penjelasan guru

7. Prilaku yang tidak sesuai dengan KBM

8. Serius dan mampu berkerja sama dalam mengerjakan tugas

Jumlah Nilai Aspek

(42)

Dery Saiful Hamzah, 2013 4) Lembar Angket

Lembar angket diberikan untuk siswa agar dapat mengetahui responnya terhadap pembelajaran. Berikut formatnya.

Tabel 3.9 Lembar Angket

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Materi pembelajaran dramatisasi puisi menurutku . . .

a. Menyenangkan b. Biasa saja

c. Tidak menyenangkan

2. Apakah kamu sudah bisa melakukan olah tubuh?

a. Sudah b. Lumayan c. Belum

3. Apakah kamu sudah bisa melakukan olah vokal?

a. Sudah b. Lumayan c. Belum

d. Apakah kamu kurang berani berekspresi? a. Ya b. Lumayan c. Tidak

e. Cara mengajar guru menurutku? a. Menyenangkan b. Biasa saja

(43)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran dramatisasi puisi dengan

menerapkan teknik LOTOV, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Rata-rata nilai siswa kelas X MIA 9 SMA Negeri 8 Bandung sebelum

mengikuti pembelajaran dramatisasi puisi dengan menggunakan teknik

LOTOV adalah sebesar 45,61. Nilai tersebut termasuk kategori kurang. Hal ini

terjadi karena kesalahan yang sering dialami siswa adalah kesalahan berupa

pengucapan atau artikulasi, penjedaan kurang tepat, intonasi yang masih datar,

warna suara yang belum nampak, gestur dan mimik yang tidak sesuai dengan

makna teks puisi serta aspek penampilan yaitu kostum dan properti yang belum

nampak.

2. Rata-rata nilai siswa kelas X MIA 9 SMA Negeri 8 Bandung setelah mengikuti

pembelajaran dramatisasi puisi dengan menggunakan teknik LOTOV

meningkat menjadi 75,02. Nilai tersebut termasuk kategori baik. Rata-rata

siswa mengalami peningkatan sebesar 29,41. Hal ini terjadi karena kesalahan

yang dialami siswa berangsur berkurang bahkan terjadi peningkatan yang

drastis seperti artikulasi yang jelas karena sudah tidak terpaku pada teks,

penjedaan yang tepat karena sudah paham berhenti di larik atau bait mana

bahkan memotong-motong pembacaan tiap kata, intonasi yang sesuai dengan

makna tiap larik di mana harus memberikan nada tinggi dan rendah, volume

yang terdengar keras sampai barisan belakang penonton, pemilihan warna

suara yang tepat sesuai dengan suasana puisi yang dibawakan, gestur yang

sesuai dengan pemeranan tokoh atau visualisasi gerak yang sesuai dengan

makna puisi dan mimik yang begitu ekspresif.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kemampuan dramatisasi puisi

siswa sebelum dan setelah menggunakan teknik LOTOV. Hal ini dapat

(44)

Dery Saiful Hamzah, 2013

Penggunaan Teknik Lotov (Latihan Olah Tubuh Dan Olah Vokal) Dalam Pembelajaran Dramatisasi

diperoleh nilai ttabel = 3,611 pada tingkat kepercayaan 95% dan thitung = 43,89.

Dengan demikian, terbukti bahwa thitung (43,89) ≥ ttabel (3,611). Hipotesis

diterima, artinya teknik LOTOV dapat meningkatkan kemampuan dramatisasi

puisi siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan di atas,

berikut beberapa saran yang dapat diuraikan.

1. Guru dapat menggunakan teknik LOTOV sebagai salah satu teknik alternatif

dalam pembelajaran dramatisasi puisi. Berdasarkan hasil penelitian, siswa

memberikan komentar yang baik terhadap teknik LOTOV. Siswa merasa

terbantu dengan penerapan teknik tersebut. Siswa juga berpendapat bahwa

teknik LOTOV cocok diaplikasikan dalam pembelajaran dramatisasi puisi.

2. Ketika menerapkan teknik ini di kelas, guru harus memberikan pengawasan

maksimal dan mengelola kelas dengan baik sehingga waktu yang digunakan

lebih efisien dan siswa dapat lebih fokus dalam mengikuti pelajaran.

3. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada penggunaan teknik LOTOV dalam

pembelajaran apresiasi puisi lainnya atau bisa digunakan pada pembelajaran

sastra lain, karena teknik LOTOV telah berhasil meningkatkan kemampuan,

(45)

Dery Saiful Hamzah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Aftarudin, Pesu. 1984. Pengantar apresiasi puisi. Bandung: Angkasa.

Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Anirun, Suyatna. 1998. Menjadi Aktor. Bandung: Rekamedia Multiprakarsa.

Arifin, Max. 2006. “My Life In Art” Karya Konstantin Stanislavsky. Tersedia : http://www.opensubcriber.com.html [10 Maret 2013].

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Boleslavsky, Richard. 1960. Enam Peladjaran Pertama Bagi Tjalon Actor. Jakarta: Usaha Penerbit Djaja Sakti Djakarta.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kurniawan, Khaerudin. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: CV. Bangkit Citra Persada.

Mulyana, Yoyo,., Memen D., Sumiyadi. 1997. Sanggar Sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Oenyil 2010. Persiapan Seorang Aktor. Tersedia:

http://rocksastra.blogspot.com.html [10 Maret 2013].

Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rendra. 1979. Tentang Bermain Drama. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Saptaria, Rikrik El. 2006. Acting Handbook: Panduan Praktis Acting untuk Film & Teater. Bandung: rekayasa Sains Bandung.

Situmorang, BP. 1983. Puisi Teori Apresiasi Bentuk Dan Struktur. Flores: Penerbit Nusa Indah.

(46)

Dery Saiful Hamzah, 2013

Penggunaan Teknik Lotov (Latihan Olah Tubuh Dan Olah Vokal) Dalam Pembelajaran Dramatisasi Puisi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran

Suryanto, Alex dan Haryanta Agus. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Syamsudin dan Vismaia. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.

Waluyo, Herman.J. 1995. Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Yulia, Yayu. 2011. “Penerapan Teknik Richard Boleslavsky Dalam Pembelajaran Bermain Drama”. Bandung: Tidak diterbitkan.

Gambar

Tabel 3.2  Format Penilaian Tes Pemahaman
Tabel 3.3 Penilaian PAP Skala Lima
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Dramatisasi Puisi
Tabel 3.5 Tabel ANAVA
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil keterampilan siswa sebelum menggunakan media kartu cerita sangat kurang, atau kurang dari KKM yang telah di tetapkan yakni 7 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, hanya 8

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas

Karakteristik Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2011 – 2013 Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Susu dan Produk Susu Serta Frekuensinya ………

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

Rangkaian Pulse Code Modulation pada Module ED Laboratory 2960 F terdiri dari clock generator, voltage follower, voltage comparator, counter, latch dan shift register..

09.30 hrs Overview of Mexico and Indonesia: two blooming economies, by Mr. Nick Gandolfo, Head of leading intemational business, HSBC.. 09'50 hrs Presentation of

mencapai efisiensi dan efektivitas. Upaya reformasi regulasi/peraturan usaha juga perlu dirancang dengan memperhatikan aspek kesetaraan akses usaha‐usaha kecil dan menengah

Sistem pengendalian jarak jauh tersebut sangat efisien digunakan untuk mengatasi gangguan pada jaringan distribusi listrik tegangan menengah 20 kV yang menggunakan jaringan