• Tidak ada hasil yang ditemukan

0610150141 18. dispertapabun kab. pessel renja 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "0610150141 18. dispertapabun kab. pessel renja 2015"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN

PERKEBUNAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN 2015

OLEH :

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

DINAS

PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang

Amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ,

menyatakan bahwa Renja SKPD disusun sebagai penjabaran Rensta SKPD untuk jangka waktu 1

(satu) tahun yang memuat program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan langsung oleh

pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat sehingga

dengan demikian dapat dikemukakan bahwa fungsi Renja Dinas Pertanian tanaman pangan dan

perkebunan adalah menterjemahkan, mengoperasionalkan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten

Pesisir Selatan ke dalam program dan kegiatan Dinas sedemikian rupa sehingga berkontribusi

kepada pencapaian tujuan dan capaian program Dinas secara keseluruhan dan tujuan strategis

jangka menengah yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian tanaman pangan

dan perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan.

Dalam persfektif jangka panjang, paradigma tersebut diharapkan menjadi landasan untuk

mewujudkan suatu pemerintah Daerah yang bercirikan “Good Governance“ yang lebih kompetitif,

terbuka, demokratis dengan memiliki aparatur Negara yang Bersih, tanggung jawab dan

propesional dalam masing- masing bidangnya, sehingga mempercepat proses tercapainya

masyarakat yang lebih beradab (Civilized Society) sebagai bagian integral dan sistem dan proses

pembangunan daerah.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, untuk mampu mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat diperlukan dukungan aparatur profesional, responsif, tanggap dan aspiratif.

Selanjutnya untuk melaksanakan renja secara utuh diperlukan pembiayaan yang memadai,

peralatan/sarana yang lengkap dengan organisasi dan manajemen yang kondusif di tingkat

daerah

1.2

Maksud dan Tujuan

(3)

Tujuan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian tanaman pangan dan

perkebunan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 adalah untuk

menjabarkan Rencana Makro, Visi, Misi dan program Kepala Daerah dengan mempedomani

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005

2025 dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010

2015.

1.3

Landasan Hukum

1.

Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

2.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

4.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional 2005 - 2025;

7.

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional;

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

(4)

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13.

Permendagri No. 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan Standar

Pelayanan Minimal

1.4

Kedudukan dan Peran Rencana Kerja

Rencana kerja Dinas Pertanian tanaman pangan dan perkebunan, Kabupaten Pesisir

Selatan tahun 2015 memuat tujuan, sasaran, kebijakan, program prioritas dan kegiatan

pembangunan berdasarkan pagu anggaran Dinas yang bersifat indikatif untuk tahun 2015, sesuai

dengan tugas dan fungsi yang berpedoman pada RPJM Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dan

Rnstra Dinas Pertanian tanaman pangan dan perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan;

(5)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016

KABUPATEN PESISIR SELATAN Nama SKPD :

Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program/Kegiatan

Rencana Tahun 2015 (Tahun rencana)

Lokasi Target Capaian Kinerja

Kebutuhan

1. Revitalisasi unit pelayanan jasa Alsintan (Pengadaan Hand Traktor roda 2)

- Terlaksananya pengadaan hand

traktor roda 2 15 kecamatan 25 unit

625,000,000 APBD

- terlaksananya pembelian power

thresser 15 unit

- terlaksanya servise Alsintan 25 unit

- terlaksananya pembelian suku

cadang 25 unit

2 01 01 19 19

2. Pengujian mutu pupuk dan pestisida

- Terlaksananya pengujian pupuk

dan pestisida yang diduga palsu Kabupaten

pupuk 7 sampel

150,000,000 APBD

pestisida 7 sampel

residu 7 sampel

- Terlaksananya pertemuan

pengusaha pupuk/pestisida

2 kali

2 01 01 19 14 3. Pengembangan Penyediaan Prasarana dan Sarana infrastruktur pertanian

Terlaksananya kegiatan Prarana dan

sarana 15 kecamatan

15 kec

1,000,000,000 APBD

(6)

2 01 01 19 02

4. Penyediaan sarana produksi pertanian (Pembuatan jalan usaha tani)

Terlaksananya pembuatan jalan usaha tani

5. Penyediaan sarana produksi pertanian (Pembuatan jalan produksi)

Terlaksananya pembuatan jalan produksi

Tarusan, Bayang, IV Nagari Bayu, Ranah Pesisir, Linggosari B, Pancung Soal, Lunang Silaut, Tapan

10.5

tersedianya sarana prasarana pertanian berupa jalan produksi perkebunan

Pancung Soal, Ranah Pesisir, Batang Kapas, Sutera, Lengayang

Tarusan, Bayang,Bayu IV Jurai, Bt. Kapas, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggosari B, Pancung Soal

1500 Ha

Tarusan, Bayang, IV Nagari Bayu, IV Jurai, Bt. Kapas

15 unit

Termanfaatkanya lahan organik rendah untuk

bertambahnya luas areal persawahan

(7)

2 01 01 19 20

11. Penyediaan sarana

produksi pertanian (SID cetak sawah )

Tersedianya design dan RAB cetak sawah baru sebagai pedoman kelompok untuk pelaksanaan pekerjaan

Tarusan, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggosari Baganti

12. Gerakan pembersihan saluran irigasi (JITUT/JIDES)

- terlaksananya pembersihan saluran irigasi

12 kecamatan 12 kali

100,000,000

APBD

- lancarnya air irigasi melalui saluran

irigasi

tersedianya bibit unggul karet untuk kebun rakyat :

Tarusan, Bayu, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas,Sutera, Linggosari Baganti, Ranah IV Hulu, Air Pura

perkebunan gambir rakyat

Meningkatnya areal perkebunan gambir rakyat

Batang Kapas, Sutera, IV Jurai perkebunan kelapa sawit

Terselenggaranya optimasi kebun kelapa

pengembangan pengendalian

Terlatihnya petani perkebunan tentang cara perkebunan pala rakyat

(8)

2 01 05 19 29

19. Pemeliharaan kebun

entres

Terlaksannya pemeliharaan kebun entres karet

20. Sinergisitas peningkatan sarana dan prasa-

Terwujudnya pengembangan usaha tani

Meningkatnya produksi kelapa sawit Sutera, Lengayang, Linggo Sari Baganti, Pc. Soal

150 Ha

26. Perluasan cengkeh

Bertambahnya luas kebun cengkeh Sutera, Bayang,Tarusan 100 Ha

Pengolahan Data Statistik Pertanian

Tersedianya data statistik pertanian yang akurat dan valid

15 Kecamatan 1 tahun

200,000,000

APBD

(9)

2 01 01 19 14

28. Koordinasi dan konsultasi

perencanaan pembangunan pertanian

Terfasilitasinya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian yang tepat waktu dan tepat sasaran

29. Pengendalian Hama/OPT

pertanian - Terlaksananya pemantauan dan

pengendalian OPT dilokasi serangan dengan penyediaan sarana obat-obatan dan pestisida

12 kecamatan

- pestisida dan obat-obatan applaud 242 kg, dharmabas 220 ltr dan handsprayer 60 unit

pengukur curah hujan

- 6 unit

penanggulangan OPT tanaman pangan dan hortikultura

Karet Tersedianya bibit Karet unggul untuk

kebun rakyat

Unggul Pertanian Diperolehnya hasil calon benih

bersertifikat dengan :

Ranah Pesisir

berkembangnya penanaman jagung

hibrida Koto XI Tarusan, Bayang

100 Ha

33. Rehabilitasi Kebun Sawit

Rakyat Terehabilitasinya kebun sawit rakyat

dengan bibit kelapa sawit unggul

(10)

Meningkatnya kemampuan petani

dalam budi-

35. SL-PTT Padi Non Hibrida Bertambahnya areal tertanaman padi sawah

36. SL-PTT Jagung Hibrida Bertambahnya areal tertanaman jagung hibrida

37. Penangkaran benih padi Tersedianya areal penangkaran benih padi

39. Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Pangan

Terlaksananya gerakan

40. Pengembangan kawasan

manggis

Meningkatnya produksi tanaman

manggis Sutera, Lengayang,

200 Ha

1,750,000,000

APBN

meningkatnya kemampuan petani

dalam budi- Linggo Sari Bgt

daya manggis

41. Pengembangan kawasan

bawang merah

Meningkatnya produksi bawang

merah Bayang, Sutera

(11)

II Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (Satker 07)

1. Bantuan sarana

penggilingan Padi kecil

Terlaksananya bantuan sarana

penggilingan Tarusan, Bt Kapas,

8 unit

rendemen IV Jurai,Bayang,Sutera

penggilingan padi kecil

Meningkatnya kemampuan petani

dalam pengo- Kabupaten

1 paket

- Terlaksananya penanganan pasca

panen Painan

Pertanian melalui penerapan teknologi tepat

guna

- Terlaksananya penyediaan alat

pasca panen Lunang, Tapan,Sutera

Revitalisasi 5 unit

III Program peningkatan penerapan teknologi Pertanian/Perkebuna Tepat Guna

1. Perlombaan P3A/GP3A -Terlaksananya perlombaan

kelembagaan P3A dan GP3A tingkat Kabupaten

Pesisir Selatan ke lomba P3A tingkat propinsi

P3A/GP3A Terlatihnya pengurus P3A/GP3A

15 kecamatan 12 kali

Pengendalian Hama terpadu (SL-PHT)

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani melalui SL- PHT

(12)

- SL-PHT mangga di Koto

- SL-PHT Bawang Merah di IV Nagari Bayang Utara

terlaksananya sekolah lapang budi daya cabe dan bawang merah

- Sutera 2 angkatan

prasarana Teknologi Tepat Guna

Tersedianya sarana prasarana teknologi tepat guna

10 kecamatan Produktifitas dan Mutu Produk Pertanian (Sinergitas Satker 03)

Ditetapkannya kelompok penerima bansos satker (03) SL PTT padi 400 unit, jagung 100 unit, Kacang tanah 140 unit, kedelai 25 unit

15 kecamatan 685 unit SL-PTT Mutu Produk Pertanian (Sinergitas Satker 04)

Ditetapkannya kelompok penerima bansos satker 04

- Koto XI Tarusan 8 kelompok

Panen, Penggelolaan dan

Ditetapkannya kelompok penerima alat pengolahan pasca panen satker 04

- Bayang, IV Jurai 10 kelompok

40,000,000

(13)

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (Sinergitas Satker 07) - Batang Kapas

4. Peningkatan produktivitas dan mutu tanaman

Ditetapkannya kelompok penerima bantuan

IV jurai, Btng Kapas 8 kelompok Tani

150,000,000

APBD

perkebunan berkelanjutan (

satker 05) satker 05

dan pengolahan

Meningkatnya mutu biji kakao melalui fermen-

Meningkatnya kualitas hasil olahan karet

7. Agroindustri pengolahan

gambir

Meningkatnya kualitas dan mutu hasil gambir

Sutera, IV Jurai, Tarusan 2 unit

500,000,000

APBD I

V Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Terlaksananya promosi produk

pertanian 15 kecamatan 15 kecamatan

2. Pembangunan Pusat-pusat

Penampungan Produksi

Terciptanya pusat pemasaran dan

penampungan Kecamatan Sutera

3 Unit

300,000,000

APBD

Hasil Pertanian/Perkebunan

Masyarakat Yang hasil pertanian/perkebunan

(14)

2 01 03 21

VI Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

1. Pemeliharaan Kesehatan

dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

2. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik

Terlaksananya eliminasi anjing liar

15 kecamatan

3. Pengawasan perdagangan

ternak antar daerah terlaksananya pengawasan lalu

lintas ternak di 3 lokasi chek point

Siguntur, Penadah, Lunang Silaut

pemotongan ternak 15 kecamatan 200 ekor

1,500,000,000

APBN

sapi/kerbau betina produktif

5. Insentif sapi/kerbau betina produktif

Termotivasinya petani ternak untuk

memelihara 6 kec 1000 ekor

ternaknya yang bunting setelah di IB

secara

Tersedianya sarana prasarana

kelengkapan Bayang, Sutera 2 paket

7. Pengembangan pembibitan

ternak sapi tersedianya bibit ternak sapi Lengayang 50 ekor

Tersedianya ternak untuk

dibudidayakan Sutera, Lengayang 100 ekor

VII Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

(15)

2 01 03 22 02

1. Pembibitan dan Perawatan

Ternak Terpenuhinya kebutuhan pemeliharaan ternak di pusat

pembibitan Kec. Lengayang

Lakitan 1 tahun

Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak

- Tersedianya Obat-obatan hewan

15 kecamatan 1 paket

Melalui Inseminasi Buatan (IB)

Terlaksananya pelayan IB di tengah masyarakat

4. Pendistribusian Ternak Kepada Masyarakat

Terlaksananya pendistribusian itik dan ayam

untuk menunjang perce-

Terlaksananya pendistribusian sapi betina bibit

dan sapi betina produktif kpd masyarakat

Pc Soal, Lengayang dan sapi betina produktif

Terlaksananya Penyaluran Sapi Potong

8. Pembibitan Sapi Pesisir

Terlaksananya pembibitan sapi pesisir sebagai

9. Pembibitan Sapi Potong

Terlaksananya pembibitan sapi potong

Tersalurnya sapi untuk rumah kompos

Sutera, Tapan 20 ekor

150,000,000

APBD

(16)

VIII Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

1. Pemberdayaan

kelembagaan dan Usaha Peternakan

Terbinanya kelembagaan usaha peternakan melalui SMD

15 kecamatan 38 kelompok

2. Peningkatan pengelolaan

Usaha kelompok LM3, KUPS, PMUK

terbinanya kelompok penerima bantuan usaha permodalan

15 kecamatan 15 kelompok

IX Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Unggulan Daerah Terikutinya kontes ternak dan even pameran lainnya

kabupaten 1 kali

pasar produk peternakan terpantaunya data informasi harga pasar komoditi peternakan di kabupaten Pesisir Selatan yang akurat

X Program Peningkatan sarana Prasarana

1. Peningkatan Sarana dan Pengelolaan Pasar Ternak

Terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana pasar ternak sehingga transaksi jual beli ternak di pasar ternak

2. Sinergitas Peningkatan Sarana dan Prasarana

Tersedianya dana pendukung untuk kegiatan

XI Program Penanggulangan

Kemiskinan

1. Sinersitas P2 KPDT

Terlaksananya operasional kegiatan

P2KPDT Painan

1 tahun

95,000,000

(17)

XIII Program Peningkatan Agribisnis Peternakan

1. Sinergitas Satker 08 peternakan

Tersedianya dana pendukung kegiatan satker 08 APBN

Kab. Pessel 8 kelompok tani ternak

2. Sinergitas Satker 06

Tersedianya dana pendukung kegiatan satker 08 APBN

Kab. Pessel 8 kelompok tani ternak

46,454,700

APBD

XIV Pengembangan

Kelembagaan

Tersedianya dana pendukung kegiatan PUAP

Tani Agribisnis Pedesaan

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, implikasi hasil penelitian dapat diuraikan, variabel lingkungan kerja (X) merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap

Wawancara guru mata pelajaran Fisika MAN Model Palangka Raya (tanggal 13/11/2013). Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar,

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bulukumba, peneliti memutuskan untuk meneliti salah satu dimensi

garis B), profil B’ (hilangnya lung sliding dengan garis B), profil C (konsolidasi paru yang ekuivalen dengan gambaran garis pleura yang tebal dan

Peningkatan-peningkatan yang terjadi pada masing-masing siklus bukan tanpa alasan, mengingat model pembelajaran two stay – two stray adalah model pembelajaran kooperatif yang

pemerintah kota Surabaya, sehingga sampai berhasil menutup praktik prostitusi di lokalisasi Dolly yang dikenal dengan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara

Homogenisasi Peralatan tidak steril Penggunaan alat yang telah disterilisasi Bukan CCP Tidak terdapat penggumpalan susu Pemantauan peralatan secara berkala

Namun demikian suatu perencanaan pembangunan sangat terkait dengan unsur wilayah atau lokasi dimana suatu aktivitas kegiatan akan dilaksanakan, sehingga Riyadi dan Bratakusumah