• Tidak ada hasil yang ditemukan

2309142135 dinas perhubungan komunikasi dan informatika renstra 2011 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2309142135 dinas perhubungan komunikasi dan informatika renstra 2011 2015"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

( RENSTRA )

TAHUN 2011-2015

SKPD

DINAS PERHUBUNGAN,

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN PESISIR SELATAN

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN 2011

PESISIR SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN

DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(2)

Nomor : 550/ 176 /DPIK-PS/2010 Painan, 16 Agustus 2010. Lamp. : 1 ( satu ) berkas.

Perihal : Pengiriman Renstra SKPD - K e p a d a

2011 - 2015

Yth. Bpk. Bupati Pesisir Selatan c/q Kepala BAPPEDA

Kab.Pes-Selatan

di-

P a i n a n

Dengan hormat,

Sehubungan dengan Surat Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Nomor : 050/228.VII/Bappeda-PS/2010 tanggal 30 Juli 2010 perihal Penyusunan Renstra SKPD 2011 - 2015 , maka dari Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan mengirimkan Renstra SKPD 2011-2015 ( Terlampir )

Demikianlah disampaikan untuk dimaklumi dan diucapkan terima kasih.

Tembusan : disampaikan kepada Yth :

1. Sdr. Kepala DPKD Kab. Pesisir Selatan di Painan.

(3)

KATA PENGANTAR

Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015 yang merupakan tugas sektoral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010, disiapkan guna merespon dan mengantisipasi perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal. Perubahan lingkungan strategis tersebut diprediksi akan melatarbelakangi beberapa perubahan skema-skema perencanaan dalam bentuk rencana kerja dan rencana anggaran pembangunan yang disusun berdasarkan penganggaran terpadu (unified budget) menurut klasifikasi organisasi, fungsi dan jenis belanja serta penyusunan program kerja yang berkesinambungan (sustainable program) berbasis kinerja, sehingga akan mewarnai penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan.

Meskipun terjadi berbagai perubahan lingkungan strategis, perencanaan pembangunan perhubungan , Informasi dan Komunikasi senantiasa tetap berpegang kepada pendekatan kesisteman agar pembangunan perangkat keras (hardware) seiring, sejalan dan terpadu dengan pembangunan perangkat lunak (software) serta pengembangan sumber daya manusia (brainware). Selain itu perencanaan yang dilakukan harus tetap bersifat rasional (terukur secara kuantitatif), menyeluruh/komprehensif (mencakup semua aspek/subsistem) dan terpadu/integral (antar aspek/subsistem), mengikuti perkembangan (konstektual), antisipatif (responsif) serta berkelanjutan (berkesinambungan).

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I : Pendahuluan ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 1

1.3. Landasan Hukum ... 2

1.4. Kedudukan dan Peranan Renstra ... 3

1.5. Sistimatika Penulisan ... 4

BAB II : Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan,Inforkom ... 5

2.1. Struktur Organisasi ... 5

2.2. Tupoksi ... 6

2.3. Kewenangan ... 7

BAB III : Rencana Strategis ... 14

3.1. Visi Organisasi ... 14

3.2. Misi Organisasi ... 14

3.3. Tujuan dan Sasaran ... 15

3.4. Strategi ... 20

3.5. Kebijakan ... 20

3.6. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja ... 21

BAB IV : Lingkungan Interna dan Eksternal ... 25

4.1. Lingkungan Internal ... 25

4.2. Lingkungan Eksternal ... 27

4.3. Rumusan Permasalahan ... 28

4.4. Rumusan Perubahan ... 29

BAB V : Penutup ... 31 Lampiran-lampiran

1. Bagan Struktur Organisasi SKPD Dishub, Inforkom Kab.Pesisir Selatan 2. Matrik Renstra SKPD Dinas Perhubungan, Inforkom Kab.Pesisir Selatan

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan salah satu dasar dari Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan dalam menyusun perencanaan program dan kegiatan yang penjabarannya dituangkan dalam suatu Rencana Strategis Dinas yang menjadi pedoman kerja untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahunan, sedangkan untuk program kerja tahunan disusun suatu rencana kerja sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tersebut bahwa Kepala SKPD berperan dan bertanggung jawab untuk menyiapkan rencana kerja SKPD serta keterkaitan visi misi Kepala Daerah dengan memenuhi prinsip-prinsip teknokratis (strategis), demokratis dan partisipatif politis, perencanaan bottom up serta perencaaan top down.

Menyelaraskan dengan amanat yang terkandung dalam undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Renja SKPD sebagai penjabaran Rensta SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan,program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat sehingga dengan demikian dapat dikemukakan bahwa fungsi Renja Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi menerjemahkan, mengoperasionalkan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan ke dalam program dan kegiatan Dinas sedemikian rupa sehingga berkontribusi kepada pencapaian tujuan dan capaian program Dinas secara keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan.

Dalam persfektif jangka panjang ketiga paradigma tersebut diharapkan menjadi

landasan untuk mewujudkan suatu pemerintah Daerah yang bercirikan “Good Governance“ yang lebih kompetitif, terbuka, demokratis dengan aparatur Negara yang Bersih, serta tanggung jawab dan propesional dalam masing- masing bidangnya, sehingga mempercepat proses tercapainya masyarakat yang lebih beradab (Civilized Society) sebagai bagian integral dan sistem dan proses pembangunan daerah.

(6)

peralatan/sarana yang lengkap dengan organisasi dan manajemen yang kondusif di tingkat daerah.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan arah kebijakan alokasi anggaran Dinas, strategi, arah kebijakan dan program serta kegiatan yang harus dilaksanakan selama 5 tahun ke depan.

Tujuan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 adalah untuk menjabarkan Rencana Makro Visi, Misi dan program Kepala Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015.

1.3. Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

f. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025;

(7)

h. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

j. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

l. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

m. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

n. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; o. Permendagri No. 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan

Standar Pelayanan Minimal;

p. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No....Tahun ... tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Sumatera Barat Tahun ... Nomor .... Seri ....); q. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan No... Tahun ... tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pesisir Selatan 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Tahun ... Nomor ....);

r. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan No. ... Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun ... Nomor ...);

1.4. Kedudukan dan Peranan Renstra

(8)

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Visi dan Misi Kepala Daerah, Renstra Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011 – 2015 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Dinas Perhubungan, Inforkom Kab. Pesisir Selatan khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah diamanatkan dalam produk-produk perencanaan pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan (RPJPD dan RPJMD). Dengan menterjemahkan secara strategis, sistematis dan terpadu ke dalam tataran yang lebih teknis, yaitu: Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program Prioritas, Kegiatan, serta tolok ukur kinerja pencapaiannya.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika Rencana Strategik adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Memuat latar belakang penyusunan Rencana Strategik (Renstra), maksud dan tujuan, landasan hukum dan kedudukan dan peranan renstra Dinas Perhubungan , Informasi dan Komunikasi Kab. Pesisir Selatan, serta sistematika.

Bab 2 Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Perhubungan, Inforkom Kab Pesisir Selatan

Memuat perkembangan Dinas Perhubungan, Inforkom Kab.Pesisir Selatan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi , serta prosedur dan tata kerja

Bab 3 Rencana Strategis

Memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi pencapaian tujuan dan sasaran, yang diuraikan menurut sasaran dan kegiatan. Selain itu juga diidentifikasi indikator kinerja outputs dan outcomes pada setiap kegiatan.

Bab 4 Lingkungan Internal Dan Eksternal

Memuat identifikasi kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan tantangan yang dihadapi Dinas Perhubungan, Inforkom Kab. Pesisir Selatan.

Bab 5 Penutup.

(9)

BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2.1. Struktur Organisasi

Latar belakang keberadaan Dinas Perhubungan ,Inforkom Kabupaten Pesisir Selatan dimulai pada sekitar tahun 1960 dengan terbentuknya Departemen Pekerjaan Umum yang mempunyai bidang garapan mengenai Sarana dan Prasarana Jalan. Kemudian tahun 1960-1970 dibentuklah DLLD (Djawatan Lalu Lintas Djalan), dan setelah adanya ejaan yang disempurnakan, pada tahun 1970-1980 DLLD diubah menjadi DLLAJR (Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya), dan dari tahun 1980 sampai tahun 2000 nama DLLAJR tersebut diubah lagi menjadi DLLAJ.

Dengan adanya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka sejak tahun 2000 terbentuklah Dinas Pariwisata, Seni Budaya dan Perhubungan, Kemudian pada Tahun 2003 menjadi Kantor Perhubungan s/d Tahun 2008. Dengan berlakunya PP. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah , Kemudian pada Oktober 2008 menjadi Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan s/d sekarang.

Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan merupakan gabungan (merger) antara Kantor Perhubungan dengan Kantor Informasi dan Komunikasi, Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Dalam Kabupaten Pesisir Selatan. Bagan Struktur Organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1

Rentra Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kab. Pesisir Selatan 2011-2015. Struktur Organisasi SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari :

1. Kepala Dinas ( Eselon II.b )

2. Sekretaris ( Eselon III.a ) dibantu 3 (tiga) Sub Bagian(Eselon IV.a) yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian , Sub Bagian Perencanaan dan Program dan Sub Bagian Keuangan ;

(10)

4. Bidang Sarana , Prasarana & Bina Usaha Angkutan Darat ( Eseolon III.b )dibantu 3 (tiga) Kepala Seksi (Eselon IV.a) yaitu Seksi Pembangunan dan Pengoperasian Terminal, Seksi Pengamanan Jalan dan Parkir, dan Seksi Bina Usaha Angkutan Darat.

5. Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut ( Eselon III.b ) dibantu 3 (tiga) Kepala Seksi (Eselon IV.a) yaitu Seksi Sarana dan Prasarana Angkutan Laut, Seksi Pengaturan Lalu Lintas Angkutan Laut dan Seksi Bina Usaha Angkutan Laut.

6. Bidang Pos, Telekomunikasi, Informasi dan Komunikasi ( Eselon III.b ) dibantu 3 (tiga) Kepala Seksi (Eselon IV.a) yaitu Seksi Pos dan telekomunikasi, Seksi usaha, Pengendalian dan Kelembagaan dan Seksi Sarana, Prasarana Komunikasi dan Informasi.

2.2. Tupoksi

Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok “ Menyelenggarakan sebagian kewenangan urusan rumah tangga Daerah ( desentralisasi ) di bidang perhubungan, Informasi dan komunikasi yang menjadi kewenangannya, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah , serta sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang –undangan yang berlaku “

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi:

1. Pengaturan, perencanaan, dan pelayanan di bidang Perhubungan, Informasi dan Komunikasi;

2. Pengaturan, perencanaan, dan pengawasan jaringan transportasi dan dampak lalu lintas;

3. Pengendalian dan operasional lalu lintas dan jalan; 4. Pelayanan pengujian kendaraan bermotor;

5. Perencanaan fasilitas dan keselamatan lalu lintas jalan; 6. Penyediaan sarana dan prasarana jalan;

7. Pengaturan, perencanaan dan pelayanan perparkiran dan terminal;

8. Pemberian perizinan, rekomendasi, dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan ruang lingkup tugasnya;

(11)

Dinas Perhubungan ,Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Membantu Kepala Daerah di dalam melaksanakan tugasnya di bidang perhubungan, Informasi dan Komunikasi;

b) Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan semua kegiatan Dinas;

c) Membuat program kerja dalam rangka pelaksanaan tugasnya;

d) Mengadakan hubungan kerja sama dengan semua instansi, baik pemerintah maupun Swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya;

e) Membina dan memotivasi kepada seluruh pegawai di Lingkungan Dinas dalam upaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja;

f) Menyelenggarakan pembinaan teknis di bidang perhubungan;

g) Mengkaji dan menyiapkan bahan untuk penetapan kebijaksanaan Kepala Daerah di bidang perhubungan, Informasi dan Komunikasi;

h) Memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah di bidang perhubungan, meliputi lalu lintas dan angkutan,teknik sarana dan Prasarana jalan, perparkiran dan terminal;

i) Mengkaji dan Mengoreksi perizinan/rekomendasi di bidang perhubungan, Informasi dan Komunikasi;

j) Mempertanggungjawabkan tugas Dinas secara teknis operasional dan teknis administratif kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah;

k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala daerah.

2.3. Kewenangan

Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan PP. No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota adalah :

Bidang Perhubungan

1. Sub Bidang Perhubungan Darat

1.1.Sub Sub Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan

1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan kabupaten/kota.

2. Pemberian izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum. 3. Pengawasan penyelenggaraan pendidikan dan latihan mengemudi.

4. Penetapan lokasi terminal penumpang Tipe C.

(12)

6. Pembangunan pengoperasian terminal penumpang Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. 7. Pembangunan terminal angkutan barang.

8. Pengoperasian terminal angkutan barang.

9. Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam satu kabupaten/kota. 10.Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kabupaten/kota. 11.Pemberian izin trayek angkutan perdesaan/angkutan kota.

12.Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan jalan kabupaten/kota.

13.Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi yang wilayah pelayanannya dalam satu kabupaten/kota.

14.Pemberian izin operasi angkutan taksi yang melayani wilayah kabupaten/kota. 15.Pemberian rekomendasi operasi angkutan sewa.

16.Pemberian izin usaha angkutan pariwisata. 17.Pemberian izin usaha angkutan barang.

18.Penetapan tarif penumpang kelas ekonomi angkutan dalam kabupaten/kota. 19.Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan

rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung di jalan kabupaten/kota.

20.Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan kabupaten/kota. 21.Penyelenggaraan andalalin di jalan kabupaten/kota.

22.Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas di jalan kabupaten/kota.

23.Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan/atau yang menjadi isu kabupaten/kota.

24.Pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor. 25.Pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangannya.

26.Perizinan penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan kabupaten/kota.

27.Pelaksanaan penyidikan pelanggaran: a. Perda kabupaten/kota bidang LLAJ.

(13)

28. Pengumpulan, pengolahan data, dan analisis kecelakaan lalu lintas di wilayah kabupaten/kota.

29. Pemberian izin usaha bengkel umum kendaraan bemotor.

30. Pemberian izin trayek angkutan kota yang wilayah pelayanannya dalam satu wilayah kabupaten/kota.

31. Penentuan lokasi fasilitas parkir untuk umum di jalan kabupaten/kota. 32. Pengoperasian fasilitas parkir untuk umum di jalan kabupaten/kota. 33. Pemberian izin usaha mendirikan pendidikan dan latihan mengemudi.

1.2. Sub Sub Bidang Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, Dan Penyeberangan ( LLASDP )

1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan sungai dan danau dalam kabupaten/kota.

2. Penyusunan dan penetapan rencana umum lintas penyeberangan dalam kabupaten/kota yang terletak pada jaringan jalan kabupaten/kota.

3. Penetapan lintas penyeberangan dalam kabupaten/kota yang terletak pada jaringan jalan kabupaten/kota.

4. Pengadaan kapal SDP.

5. Rekomendasi lokasi pelabuhan penyeberangan. 6. Penetapan lokasi pelabuhan sungai dan danau. 7. Pembangunan pelabuhan SDP.

8. Penyelenggaraan pelabuhan penyeberangan. 9. Penyelenggaraan pelabuhan sungai dan danau.

10.Pemberian rekomendasi rencana induk, DLKr/DLKp pelabuhan penyeberangan yang terletak pada jaringan jalan provinsi, nasional dan antar negara.

11.Penetapan rencana induk, DLKr/DLKp pelabuhan SDP yang terletak pada jaringan jalan kabupaten/kota.

12.Pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan rambu penyeberangan

13.Izin pembuatan tempat penimbunan kayu (logpon), jaring terapung dan kerambah di sungai dan danau.

14.Pemetaan alur sungai kabupaten/kota untuk kebutuhan transportasi.

15.Pembangunan, pemeliharaan, pengerukan alur pelayaran sungai dan danau kabupaten/kota.

(14)

17.Penetapan tarif angkutan sungai dan danau kelas ekonomi dalam kabupaten/kota. 18.Pengawasan pelaksanaan tarif angkutan SDP dalam kabupaten/kota yang terletak

pada jaringan jalan kabupaten/kota.

19.Penetapan tarif jasa pelabuhan SDP yang tidak diusahakan yang dikelola kabupaten/kota.

20.Pemberian persetujuan pengoperasian kapal untuk lintas penyeberangan dalam kabupaten/kota pada jaringan jalan kabupaten/kota

21.Pengawasan pengoperasian penyelenggaran angkutan sungai dan danau.

22.Pengawasan pengoperasian penyelenggaraan angkutan penyeberangan dalam kabupaten/kota pada jaringan jalan kabupaten/kota.

2. Sub Bidang Perhubungan Laut

1. Kapal berukuran tonase kotor sama dengan atau lebih dari 7 (GT ≥7) yang berlayar hanya di perairan daratan (sungai dan danau)dan Kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT <7) yang berlayar hanya di perairan daratan (sungai dan danau):

 Pemberian Surat Izin Berlayar

 Pelaksanaan Pengawasan keselamatan kapal

 Pelaksanaan pengukuran kapal.

 Penerbitan pas perairan daratan.

 Pencatatan kapal dalam buku register pas perairan daratan

 Pelaksanaan pemeriksaan konstruksi kapal.

 Pelaksanaan pemeriksaan permesinan kapal.

 Pelaksanaan pemeriksaan perlengkapan kapal.

 Penerbitan sertifikat keselamatan kapal.

 Penerbitan dokumen pengawakan kapal.

 Pemberian surat izin berlayar.

2. Kapal berukuran tonase kotor lebih dari atau sama dengan GT 7 (GT ≥ 7) yang berlayar di laut dan Kapal berukuran tonase kotor kurang dari GT 7 (GT < 7) yg berlayar di laut:

 Pelaksanaan pengawasan keselamatan kapal.

 Pelaksanaan pengukuran kapal.

 Penerbitan pas kecil

 Pencatatan kapal dalam buku register pas kecil

(15)

 Pelaksanaan pemeriksaan permesinan kapal.

 Penerbitan sertifikat keselamatan kapal.

 Pelaksanaan pemeriksaan perlengkapan kapal.

 Penerbitan dokumen pengawakan kapal. 3. Penetapan penggunaan tanah lokasi pelabuhan laut. 4. Pengelolaan pelabuhan lokal lama.

5. Pengelolaan pelabuhan baru yang dibangun oleh kabupaten/kota.

6. Rekomendasi penetapan rencana induk pelabuhan laut internasional hub, internasional dan nasional.

7. Penetapan rencana induk pelabuhan lokal. 8. Rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan umum 9. Rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan khusus.

10.Penetapan keputusan pelaksanaan pembangunan pelabuhan laut lokal. 11.Penetapan pelaksanaan pembangunan pelabuhan khusus lokal.

12.Penetapan keputusan pelaksanaan pengoperasian pelabuhan laut lokal. 13.Penetapan izin pengoperasian pelabuhan khusus lokal.

14.Rekomendasi penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut internasional hub. 15.Rekomendasi penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut internasional. 16.Rekomendasi penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut nasional. 17.Rekomendasi penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut regional. 18.Penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut lokal.

19.Pertimbangan teknis terhadap penambahan dan/atau pengembangan fasilitas pokok pelabuhan laut lokal.

20.Izin kegiatan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal. 21.Izin kegiatan reklamasi di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal. 22.Penetapan DUKS di pelabuhan lokal.

23.Pelaksanaan rancang bangun fasilitas pelabuhan bagi pelabuhan dengan pelayaran lokal (kabupaten/kota).

24.Izin kegiatan pengerukan di dalam DLKr/DLKp pelabuhan laut lokal. 25.Izin kegiatan reklamasi di dalam DLKr/DLKp pelabuhan laut lokal.

26.Penetapan pelayanan operasional 24 (dua puluh empat) jam pelabuhan laut lokal. 27.Penetapan pelayanan operasional 24 (dua puluh empat) jam pelabuhan khusus

lokal.

28.Rekomendasi penetapan pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri. 29.Penetapan besaran tarif jasa kepelabuhanan pada pelabuhan lokal yang

(16)

30.Izin usaha perusahaan angkutan laut bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam kabupaten/kota setempat.

31.Izin usaha pelayaran rakyat bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah kabupaten/kota setempat

32.Pemberitahuan pembukaan kantor cabang perusahaan angkutan laut nasional yang lingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan dalam satu kabupaten/kota.

33.Pemberitahuan pembukaan kantor cabang perusahaan pelayaran rakyat yang lingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan dalam satu kabupaten/kota.

34.Pelaporan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan tidak teratur (tramper) bagi perusahaan angkutan laut yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah kabupaten/kota setempat.

35.Izin usaha tally di pelabuhan.

36.Izin usaha bongkar muat barang dari dan ke kapal. 37.Izin usaha ekspedisi/Freight Forwarder.

38.Penetapan lokasi pemasangan dan pemeliharaan alat pengawasan dan alat pengamanan (rambu-rambu), danau dan sungai lintas kabupaten/kota

39.Pemberian rekomendasi dalam penerbitan izin usaha dan kegiatan salvage serta persetujuan Pekerjaan Bawah Air (PBA) dan pengawasan kegiatannya dalam kabupaten/kota.

3. Bidang Pos, Telekomunikasi, Komunikasi dan Informasi

P o s

1.Penyelenggaraan pelayanan pos di perdesaan

2.Pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan. 3.Pemberian izin jasa titipan untuk kantor agen.

4.Penertiban jasa titipan untuk kantor agen.

Telekomunikasi

1. Pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya kabupaten/kota sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio.

(17)

3. Pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang telekomunikasi.

4. Pemberian izin terhadap Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G).

5. Pengawasan/pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi yang cakupan areanya kabupaten/kota, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi perdesaan, penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung seluler atau sejenisnya.

6. Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator 7. Penanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi

Spekturm Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Orsat)

1. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi.

2. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu kabupaten/kota.

3. Pemberian izin Hinder Ordonantie (Ordonansi Gangguan). 4. Pemberian izin instalansi penangkal petir.

5. Pemberian izin instalansi genset.

Penyiaran

1. Pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan izin penyelenggaraan radio.

2. Pemberian izin lokasi pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi.

3. Pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos dan telekomunikasi

4. Pemberian izin usaha perdagangan alat perangkat telekomunikasi.

5. Fasilitasi pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pos dan telekomunikasi serta penggunaan frekuensi radio di daerah perbatasan dengan negara tetangga

6. Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan komunikasi sosial skala kabupaten/kota. 7. Pelaksanaan diseminasi informasi nasional

(18)

BAB III

RENCANA STRATEGIS

3.1. Visi Organisasi

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, maka Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan visi sebagai berikut :

“Terwujudnya

pelayanan transportasi, Informasi dan komunikasi

yang handal, lancar, aman dan terjangkau guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat”

Visi tersebut mengisyaratkan kondisi yang ideal yaitu terciptanya kualitas pelayanan jasa teranspotrasi yang diindikasikan bahwa penyelenggaraan trasportasi yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dan memiliki daya saing yang diindikasikan bahwa penyelenggaraan trasportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri dan produktif. Serta memiliki nilai tambah yang diindikasikan bahwa penyelenggaraan trasportasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya kegitan usaha masyarakat.

Kualitas pelayanan jasa komunikasi dan informatika, diindikasikan bahwa layanan jasa komunikasi dan informatika mampu mencapai wilayah-wilayah potensial, sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi daerah dengan meningkatnya daya jangkau infrastruktur komunikasi , informatika dan pos untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi.

3.2. Misi Organisasi

Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi dengan mengacu kepada tiga pendekatan, yaitu:

(19)

Kedua, melaksanakan pembangunan dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan transportasi, Informasi dan komunikasi.

Ketiga, meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang perhubungan, Informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan profesionalisme. Sedangkan misi tersebut adalah :

1. Menjalankan Administrasi Perkantoran secara profesional

2. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan ketertiban lalu lintas dan angkutan 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi.

4. Memperluas jaringan pelayanan transportasi

5. Meningkatkan daya jangkau infrastruktur komunikasi, informatika, pos dan telekomunikasi untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi

3.3. Tujuan dan Sasaran

3.3.1. Tujuan.

Tujuan yang merupakan implementasi atau penjabaran dari visi dan misi merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu satu sampai lima tahun. Tujuan mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Idealistik, yaitu mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan kuat untuk menjadi baik dan berhasil.

Jangkauan kedepan, jangkauan ke depan dicapai dalam waktu lima tahun atau lebih sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Abstrak, artinya belum dapat dilihat secara kuantitas karena pencapaian tujuan dapat berlangsung secara berkesinambungan.

Berdasarkan uraian diatas, maka Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan tujuan sebagai berikut :

1. Tujuan dalam rangka mewujudkan Misi Pertama ( Menjalankan Administrasi Perkantoran secara profesional ) adalah :

1) Terlaksananya tugas kedinasan dengan baik dan lancar

2. Tujuan dalam rangka mewujudkan Misi Kedua ( Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan ketertiban lalu lintas dan angkutan ) adalah :

(20)

3. Tujuan dalam rangka mewujudkan Misi Ketiga (Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi )adalah :

1. Mewujudkan standar keselamatan dan keamanan sarana dan prasarana transportasi

2. Menyusun rencana dan program pengelolaan terminal dan perparkiran. 3. Mewujudkan pembangunan dan pengadaan fasilitas terminal dan parkir. 4. Mengoptimalkan hasil pungutan retribusi terminal dan parkir

5. Melaksanakan ketertiban pengelolaan parkir,

4. Tujuan dalam rangka mewujudkan Misi Keempat ( Memperluas jaringan pelayanan transportasi ) adalah :

1. Menyusun rencana dan pengembangan jaringan trayek angkutan pedesaaan dan simpul transportasi di Wilayah Kab. Pesisir Selatan. 2. Mengoptimalkan jaringan trayek angkutan pedesaan dan simpul

transportasi yang ada

5. Tujuan dalam rangka mewujudkan Misi Kelima (Meningkatkan daya jangkau infrastruktur komunikasi, informatika, pos dan telekomunikasi

untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi) adalah : 1. Mengembangkan aktivitas komunikasi, akses informasi dan layanan jasa

pos.

2. Untuk mengakomodasi tuntutan terhadap ketersediaan dan kemudahan dalam berkomunikasi, mendapatkan data dan informasi, serta layanan jasa pos

6. Tujuan dalam rangka mewujudkan Misi Keenam (Meningkatkan kapabilitas dan kualitas SDM perhubungan, Informasi dan Komunikasi) adalah :

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang trampil dan profesional 3.3.2 Sasaran :

(21)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang menetapkan sasaran sebagai berikut :

Misi Pertama :

Menjalankan Administrasi Perkantoran secara profesional

Tujuan 1 :

Terlaksananya tugas kedinasan dengan baik dan lancar

Sasaran :

Sasaran 1 : Tugas kedinasan dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat

Misi Kedua :

Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan ketertiban lalu lintas dan

angkutan

Tujuan 1 :

Meningkatkan kesadaran dan disiplin masyarakat akan berlalu lintas

Sasaran :

Sasaran 1 : Meningkatnya ketaatan dan kepatuhan masyarakat akan peraturan di bidang lalu lintas

Tujuan 2 :

Memberikan keamanan, kenyamanan dan kelancaran lalu lintas di jalan

Sasaran :

Sasaran 1 : Meminimalisir kuantitas dan kualitas kecelakaan di Wilayah Kab. Malang

Misi Ketiga :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi

Tujuan 1 :

Mewujudkan standar keselamatan dan keamanan sarana dan prasarana transportasi

Sasaran :

Sasaran 1 : Mengurangi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor manusia dan prasarana transportasi

(22)

Sasaran 3 : Meningktkan PAD di sektor pelayanan pengujian berkala kendaraan bermotor

Tujuan 2 :

Menyusun rencana dan program pengelolaan terminal dan perparkiran.

Sasaran :

Sasaran 1

: Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan tempat perpindahan moda dan tercapainya kondisi lalu lintas yang lancar dan tertib

Tujuan 3 :

Mewujudkan pembangunan dan pengadaan fasilitas terminal dan parkir.

Sasaran :

Sasaran 1 : Terpenuhinya kebutuhan fasilitas utama dan penunjang terminal dan parkir

Tujuan 4 :

Mengoptimalkan hasil pungutan retribusi terminal dan parkir

Sasaran :

Sasaran 1 : Terciptanya pemenuhan target PAD terminal dan parkir

Tujuan 5 :

Melaksanakan ketertiban pengelolaan parkir

Sasaran :

Sasaran 1

: Terciptanya pelaksanaan parkir yang tertib dan berdampak pada kelancaran arus lalu lintas

Misi Keempat :

Memperluas jaringan pelayanan jasa transportasi

Tujuan 1 :

Menyusun rencana dan pengembangan jaringan trayek angkutan perdesaaan dan simpul transportasi di Wilayah Kab. Pesisir Selatan

Sasaran :

Sasaran 1. Tersedianya jaringan trayek angkutan perdesaan dan simpul transportasi

(23)

Tujuan 2 :

Mengoptimalkan jaringan trayek angkutan perdesaaan dan simpul transportasi yang ada

Sasaran :

Sasaran 1. Jaringan trayek yang ada dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat

Sasaran 2. Meningkatkan pendapatan asli daerah dari pemberian perpanjangan izin trayek

Misi Kelima :

Meningkatkan daya jangkau infrastruktur komunikasi, informatika, pos dan

telekomunikasi untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap

informasi

Tujuan 1 :

Mengembangkan aktivitas komunikasi, akses informasi dan layanan jasa pos.

Sasaran :

Sasaran 1. Terwujudnya ketersediaan sarana

Sasaran 2. Terwujudnya pelayanan jasa komunikasi, informatika, pos dan telekomunikasi yang dibutuhkan oleh publik

Tujuan 2 :

Untuk mengakomodasi tuntutan terhadap ketersediaan dan kemudahan dalam berkomunikasi, mendapatkan data dan informasi, serta layanan jasa pos.

Sasaran :

Sasaran 1. Peningkatan fasilitas komunikasi dan informatika serta pos

Misi Keenam :

Meningkatkan kapabelitas dan kualitas SDM perhubungan, Informasi dan

Komunikasi.

Tujuan 1 :

Mewujudkan sumber daya manusia yang trampil dan profesional Sasaran :

(24)

3.4. Strategi

Strategi merupakan cara dalam mencapai sasaran-sasaran strategis secara nyata yang menuntun pencapaian tujuan dan visi/misi organisasi. Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis sebagaimana telah dirumuskan di muka serta dengan memperhitungkan faktor kekuatan/kelemahan dan peluang/ancaman yang ada maka selanjutnya dirumuskan strategi dan kebijakan pembangunan transportasi di Kabupaten Pesisir Selatan selama lima tahun mendatang (2011-2015), yaitu :

1. Meningkatkan kualitas dan keprofesionalan aparat Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi melalui peningkatan kualifikasi pendidikan dan pelatihan.

2. Memfasilitasi kelancaran angkutan penumpang dan barang melalui penyediaan prasarana transportasi yang aman, selamat,cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman, efisien dan terjangkau.

3. Meningkatkan daya jangkau infrastruktur komunikasi, informatika, pos dan telekomunikasi untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi 4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar instansi maupun antar wilayah terkait

guna menciptakan sinergitas dan kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

3.5. Kebijakan

Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan. KEBIJAKAN merupakan ketentuanketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berkewenangan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai SASARAN, TUJUAN, MISI, dan VISI organisasi.

Kebijakan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan : 1. Pelaksanaan kinerja Dinas Perhubungan perlu ditunjang dengan manajemen

administrasi perkantoran yang efektif dan efisien.

2. Perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan, kemampuan, kinerja, dan perilaku Sumber Daya Manusia ( SDM ) dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan.

(25)

4. Untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta kemudahan bagi pemakai jalan, jalan wajib dilengkapi fasilitas penunjang prasarana lalu lintas.

5. Untuk menunjang kelancaran mobilitas orang dan barang, maka perlu di bangun prasarana terminal yang representatif.

6. Untuk menunjang ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan, perlu diadakan fasilitas parkir umum, dengan diadakannya pengendalian dan pengawasan pelaksanaan parkir tersebut.

7. Melaksanakan Pengujian Kendaraan Bermotor terhadap kendaraan wajib uji, sesuai ambang batas standar laik jalan yang sudah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.

8. Guna mendukung kelancaran dan ketetapan pelayanan angkutan, perlu didukung dengan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan angkutan.

9. Perlu dilibatkannya Personil Dinas Perhubungan dalam membantu pengendalian arus lalu lintas, guna menunjang kelancaran dan ketertiban.

10. Untuk keselamatan, ketertiban dan keselamatan lalu lintas dapat dilakukan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan.

11. Perlunya peningkatkan daya jangkaun infrastruktur komunikasi, informatika, pos dan telekomunikasi untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi.

3.6. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja

Tahun Anggaran 2011

No Program Kegiatan Indikator Kinerja

1 2 3 4

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan Listrik

Adanya Jasa Telepon, Air dan Listrik 2 Penyediaan Jasa administrasi keuangan Adanya Jasa Administrasi Keuangan. 3 Penyediaan Jasa kebersihan kantor Adanya Jasa Kebersihan

4 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja

Adanya Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 5 Penyediaan alat tulis kantor Adanya Alat Tulis Kantor

6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Adanya Barang Cetakan dan Foto Copi 7 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

Adanya alat - alat Penerangan Gedung kantor

8 Penyediaan peralatan & perlengkapan kantor

Adanya Peralatan dan Perlengkapan Kantor

9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan

Adanya Surat Kabar Harian/Tabloid, 3 Media

(26)

1 2 3 4

11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Adanya Koordinasi dengan Instansi terkait.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Adanya Kendaraan Dinas Operasional Pengawasan Sarana dan Prasarana Jalan ,1 unit Roda 4 dan 2 Unit Roda 2. 2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Adanya Perlengkapan Kantor 3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Adanya Peralatan Kantor. 4 Pengadaan Mebeleur Adanya Mebeleur Kantor

Adanya Pemeliharaan Ked. Operasional 7 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler Adanya Pemeliharaan Mebeleur 8 Pemeliharaan rutin/berkala Bus

Perhubungan

Adanya Pemeliharaan Bus Sekolah, 2 Unit

9 Pembangunan Fasilitas Parkir Roda 4 dan Roda 2

Tersedianya fasilitas parkir Kendaraan Pegawai.

3. Peningkatan Disiplin Aparatur

1 Pengadaan Pakaian Dinas Berserta Perlengkapannya

Adanya Pakaian Dinas Harian. 2 Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari

tertentu

Adanya Pakaian Olah raga dan Batik Daerah.

4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal Adanya Pelatihan Teknis Perhubungan

5. Pembangunan Prasarana & Fasilitas Perhubungan

1 Perencanaan Pembangunan Prasarana dan fasilitas Perhubungan.

Tersedianya Penyusunan Master Plan Transportasi.

2

Penyusunan Kebijakan, Norma,Standar dan Prosedur bidang Perhubungan

Tersedianya penyusunan kebijakan dan prosedur dibidang perhubungan 3

Koordinasi dalam pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Terlaksananya Koordinasi dalam pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

4 Sosialisasi kebijakan dibidang Perhubungan.

Terlaksananya Sosialisai kebijakan di bidang Perhubungan.

5 Peningkatan Pengelolaan Terminal

Angkutan Darat Terlaksananya Peningkatan Pengelolaan terminal Angkutan Darat.

6 Monitoring, Evaluasi dan pelaporan Terlaksananya Monitoring, Evaluasi dan pelaporan

7 Pengadaan Moda Transportasi ( DAK dan Pendamping )

Tersedianya Moda Transportasi untuk Daerah tertinggal.

8 Pengadaan Moda Transportasi (

Penunjang D.A.K ) Terlaksananya kegiatan penunjang DAK pengadaan Moda Transportasi 6. Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana LLAJ

1 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor.

Terlaksananya Pemeliharaan Peralatan Alat Uji Mekanis pada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor.

2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana

Balai Pengujian Kendaraan Bermotor. Terlaksananya Pemeliharaan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor. 3 Rehabilitasi/Pemeliharaan

Terminal/pelabuhan. Terlaksananya Pemeliharaan terminal Oplet Pasar Baru di Kecamatan Bayang 4 Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat Pemberi

Isyarat Lalu-Lintas. ( Trafic Light )

(27)

1 2 3 4

5 Rehabilitasi/Pemeliharaan Rambu-Rambu Lalu Lintas.

Tersedianya Pemeliharaan Rambu-rambu di jalan Kabupaten sebanyak 30 Buah.

7. Peningkatan Pelayanan Angkutan

1 Penyuluhan bagi para Sopir/Juru Mudi Terlaksananya Penyuluhan Peraturan Keselamatan bagi Pengemudi Angkutan Umum, sebanyak 30 Orang

2 Pengumpulan dan Analisis Data Base Pelayanan Angkutan

Adanya Data Base pelayanan Angkutan 3 Pemilihan dan Pemberian Penghargaan

Awak Kendaraan Umum Teladan.

Terlaksananya Pemilihan dan pengiriman Awak Kendaraan Umum Teladan Th. 2011.

4 Koordinasi dalam peningkatan Pelayanan Angkutan

Terlaksananya Koordinasi bidang Angkutan serta untuk Penilaian Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota (WTN) tahun 2011

8. Pembangunan sarana dan Prasarana Perhubungan

1 Pembangunan Gedung Terminal Adanya Tambahan bangunan Fasilitas Umum seperti Mushalla, Loket Karcis dan Toilet serta fasilitas pendukung lainnya di Terminal Sago dan Pembangunan Terminal Mini Asam Kumbang Kec. IV Nagari Bayang Utara. 2 Pembangunan Halte Bus Adanya Halte Bus 8 Unit di Kec. Lusi,

Kec. BAB, Kec. Lengayang, Kec.Sutera, Kec.Bt.Kapas, Kec.IV Jurai,Kec.Bayang, Kec.Koto XI Tarusan

9. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Jalan

1 Pengadaan Rambu-rambu Lalu Lintas Adanya Rambu - rambu biasa sebanyak 70 Bh,Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan 5 buah.

2 Pengadaan Marka Jalan Adanya Marka Jalan & Zebra Cross, 600 M2

3 Pengadaan Pagar Pengaman Jalan. Adanya Pagar Pengaman jalan, 100 M' 4 Pengadaan Alat Pengatur Isyarat lalu

Lintas (APILL) Adanya Trafic Light 2 unit,Simp.3 & Simp.4 5 Pengadaan Zona Selamat Sekolah

( ZOSS ) Tersedianya Zona Selamat Sekolah, 2 Lokasi 10. Peningkatan Kelaikan

Pengoperasian Kendaraan Bermotor

1 Pengadaan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor.

Adanya penambahan peralatan Uji Mekanis PKB sebanyak 4 unit. 11. Pembangunan Prasarana

Perhubungan Laut

1 Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar

dan Prosedur Bidang Perhubungan laut. Tersedianya Dokumen Peraturan Pengujian kapal Perikanan. 2 Sosialisasi Kebijakan Bidang

Perhubungan laut. Terlaksananya Sosialisasi Kebijakan Perhubungan laut. 3 Sosialisasi Penggunaan Alat Pengamanan

Kapal Penangkap Ikan Terlaksananya Sosialisasi Penggunaan Alat Pengamanan kapal penangkap Ikan 4 Sosialisasi dan Workshop

Undang-undang Pelayaran Nasional Terlaksananya Sosialisasi UU Pelayaran Nasional. 12. Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana Perhubungan Laut

1 Rehabilitasi/pemeliharaan Pelabuhan

Terlaksananya Pemeliharaan Pelabuhan. 13. Peningkatan Pelayanan

Angkutan Laut

1 Penyuluhan Peraturan bagi Pemilik

kapal / Nahkoda kapal Terlaksananya Penyuluhan untuk pemilik kapal, 25 Orang. 2 Uji Kelayakan Sarana Transportasi

Laut/Kapal Terlaksananya Uji Kelayakan Transportasi laut. 3 Fasilitasi Perizinan bidang Perhubungan

Laut Tersedianya Fasilitas Perizinan Bidang Hub. Laut. 4 Koordinasi Peningkatan Pelayanan

Angkutan laut Terlaksananya koordinasi bidang Angkutan laut. 14. Pembangunan Sarana

dan Prasarana Perhubungan Laut.

1 Pembangunan Break Water/Batu pemecah Ombak dan batu Grip.

Terlaksananya Pembangunan Break Water/Batu Pemecah Ombak untuk antisipasi Abrasi Pantai.

2 Pembangunan lampu Penerangan jalan

(28)

1 2 3 4

3 Pembangunan Pintu masuk pelabuhan

Tersedianya Pintu Masuk Pelabuhan 4 Pengerukan pada Dermaga

Terlaksananya Pengerukan Dermaga. 5 Pengadaan Kapal Patroli Tersedianya kapal untuk Patroli wilayah

laut. 15. Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media Massa

1 Operasional Radio Daerah

Terlaksananya Operasional radio Daerah / Langkisau

2 Pemeliharaan Gedung Warung Informasi

masyarakat Terlaksananya Pemeliharaan Warung Informasi Masyarakat. 3 Pembinaan dan Pengembangan jaringan

Informasi & Komunikasi Terlaksananya Pembangunan Link Radio Langkisau. 4 Pengadaan Alat studio dan Komunikasi Tersedianya Sarana Pendukung Link

Radio Langkisau 5 Perencanaan dan Pengembangan

Kebijakan Komunikasi dan Informasi

Tersedianya Peralatan penunjang kegiatan Kelompok Informasi Masyarakat. ( KIM )

4 Pengadaan Kendaraan Operasional Informasi

Tersedianya Kendaraan Roda 4, 1 Unit untuk operasional penyebarluasan Informasi.

16. Fasilitasi Peningkatan SDM bidang Komunikasi & Informasi

1 Pelatihan SDM dalam Bidang Komunikasi

dan Informasi Terlaksananya Pelatihan SDM bidang Kominfo.

17. Kerjasama Informasi dengan Mas Media

1 Penyebarluasan Informasi Pembangunan

Daerah Terlaksananya Informasi Pembangunan Daerah 2 Penyebarluasan Informasi yang bersifat

(29)

BAB IV

Lingkungan Internal Dan Eksternal

4.1. Lingkungan Internal

Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi amat penting dalam rangka menentukan factor-faktor kunci/penentu keberhasilan. Lingkungan internal organisasi merupakan factor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi yang pada umumnya dapat dikendalikan (controllable) secara langsung, sedangkan lingkungan eksternal adalah factor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi dan biasanya cenderung di luar kendali (uncontrollable) organisasi.

Dalam merumuskan lingkungan strategis tersebut Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan teknik Analisis SWOT (Strengths,Weakness, Opportunities dan Threats) atau faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berikut ini : Dalam Analisis Faktor Internal dipergunakan kondisi Kekuatan dan Kelemahan pada Internal Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Analisis faktor internal tersebut adalah sebagai berikut :

4.1.1. Kekuatan

1. Komitmen aparat Dinas Perhubungan ,Informasi dan Komunikasi Kab.Pesisir Selatan; 2. Rencana Pembangunan Terminal Angkutan Pedesaan;

3. Tersedianya gedung uji dan peralatannya;

4.1.2. Kelemahan

1. Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Pesisir Selatan;

2. Perubahan struktur organisasi terutama di Lingkungan Dinas Perhubungan melalui Peraturan Daerah Kab.Pesisir Selatan Nomor 3 Tahun 2008.

3. Keterbatasan SDM terutama yang memiliki latar belakang pendidikan teknik kelalulintasan/teknik sipil/teknik mesin.

4. Keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan; 5. Keterbatasan sarana dan prasarana lalu lintas;

(30)

Dilihat dari aspek latar belakang pendidikan, sebagai instansi teknis, kondisi eksisting menunjukkan bahwa jumlah pegawai dengan latar belakang pendidikan teknik relative lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pegawai dengan latar belakang non teknik. Dari tingkatan pendidikan, jumlah pegawai masih didominasi oleh pegawai dengan pendidikan setingkat SLTA. Tabel dibawah ini menunjukkan persebarannya tersebut :

Tabel 4.1. Persebaran Pegawai Menurut Latar Belakang Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah

A. Non Teknik

1. Pasca Sarjana ( S.2 ) 2 2. Sarjana ( S.1 ) 17 3. Diploma III ( D.III ) 1

4. SLTA 45

5. SLTP 1

6. SD 1

Jumlah 67

B. Teknik

1. Pasca Sarjana ( S.2 ) 0 2. Sarjana ( S.1 ) 0 3. Diploma III ( D.III ) 1 4. SLTA ( STM Mesin ) 4

Jumlah 5

Total 72

Jumlah pegawai yang telah mengikuti kualifikasi Diklat Teknis adalah sebagai berikut :

 PPNS : 2 orang.

 Pengelolaan terminal : 2 orang.

 Pengujian Kendaraan Bermotor : 4 orang.

 Analisis Dampak Lalu Lintas : 1 orang.

 Wasdalalin : 3 orang.

 Audit Keselamatan Lalu Lintas : 1 orang.

 Surveyor : 1 orang.

 Perencanaan Transportasi : 1 orang.

 Tatralok : 3 orang.

(31)

4.2. Lingkungan Eksternal

Faktor eksternal adalah variabel-variabel pengaruh yang tidak dapat dikendalikan sendiri oleh wilayah perencanaan. Faktor faktor ini sangat bervariasi tergantung pada luas wilayah perencanaan , ada yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung.

Pengaruh ini dapat ditinjau dari lingkup wilayah faktor tersebut berpengaruh. Faktor-faktor ini mempunyai dampak yang kuat terhadap keberhasilan merupakan faktor peluang, sedangkan yang berdampak kegagalan merupakan faktor tantangan dalam mencapai tujuan Visi dan Misi.

Dalam Analisis Faktor Eksternal lebih menekankan pada kondisi diluar, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Peluang dan Ancaman yang berpengaruh terhadap kerja, tujuan dan hasil kerja Pemerintah. Analisis faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut :

4.2.1. Peluang

1. Tersedianya angkutan umum (angdes) yang melayani seluruh pelosok Kabupaten; 2. Rencana Pembangunan Jalan Lingkar;

3. Letak geografis Kabupaten Pesisir Selatan yang berbatasan langsung dengan Kota Padang Ibukota Provinsi Sumatera Barat,Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu. 4. Adanya perluasan wilayah yang belum tertangani.;

4.2.2. Ancaman

1. Masih rendahnya pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam mentaati peraturan lalu lintas. Ini diindikasikan dengan adanya kecenderungan peningkatan terhadap pelanggaran lalu lintas.

2. Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas terutama dalam penyediaan lahan parkir dengan masih tingginya parkir yang menggunakan badan jalan terutama pada pasar-pasar Kecamatan.

(32)

4.3. Rumusan Permasalahan Strategis Yang Dihadapi Masa Kini

Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan transportasi dapat disimpulkan, antara lain :

 Terbatasnya prasarana jalan yang dapat disediakan oleh Pemerintah Kabupaten sehingga banyak fungsi jalan yang tumpang tindih baik antara jalan arteri dengan kolektor maupun dengan jalan lokal, sebagai akibat dari bercampurnya lalu lintas menerus dan lalu lintas lokal.

 Menurunnya kualitas pelayanan prasarana jalan yang ada di jalur-jalur utama, terutama akibat angkutan dengan muatan dan dimensi berlebih (overload dan oversize) dan rendahnya alokasi dana pemeliharaan.

 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mentaati peraturan lalu lintas pada jalan-jalan utama yang menyebabkan terjadinya tundaan/delay pada ruas-ruas jalan-jalan dalam kota.

 Jumlah supply angkutan umum yang tidak sesuai dengan demand, sehingga menuntut persaingan yang ketat antar operator angkutan umum sehingga seringkali mengabaikan peraturan lalu lintas dan menciptakan kesemrawutan.

 Masih tingginya tingkat pencurian dan pengrusakan terhadap fasilitas lalu lintas;

 Masih terpusatnya kegiatan perdagangan, perkantoran dan jasa di kawasan kota dan terbatasnya kemampuan pemerintah maupun pihak swasta dalam menyediakan lahan parkir sehingga masih banyak penggunaan parkir di badan jalan yang menyebabkan berkurangnya kapasitas ruas jalan.

 Masih banyaknya Angkutan umum tidak resmi yang beroperasi di Kabupaten Pesisir Selatan.

Permasalahan yang terkait dengan aspek dana antara lain :

 Gap yang signifikan antara jumlah dana yang teralokasi untuk penanganan masalah transportasi dan Inforkom dibandingkan dengan kebutuhan nyata di lapangan;

 Masih rendahnya kontribusi pihak swasta dalam melakukan investasi terutama dalam pengadaan/peremajaan Sarana dan prasarana transportasi.

Permasalahan yang terkait dengan aspek manajemen antara lain :

(33)

 Masih belum memadainya tingkat kedisiplinan aparat dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pimpinan;

 Masih belum intensnya koordinasi antar instansi maupun antar Pemerintah Daerah sehingga dalam beberapa aspek menimbulkan adanya perbedaan persepsi atau kebijakan.

 Masih terjadinya inefisiensi pada beberapa aspek penyelenggaraan perhubungan. Permasalahan yang terkait dengan aspek pengaturan antara lain :

 Belum adanya Peraturan Pemerintah yang menyangkut pelaksanaan Undang-Undang LLAJ Nomor 22 Tahun 2009, sehingga menghambat penyusunan peraturan di tingkat bawah;

 Belum adanya Perda Perhubungan;

 Belum adanya Undang-undang atau peraturan yang lebih tinggi yang mengatur mengenai Analisis Dampak Lalu Lintas, sehingga terjadi perbedaan penerapan Andalalin di masing-masing daerah;

Untuk mendapatkan pemecahan terhadap permasalahan diperlukan informasi-informasi yang menjadi faktor kekuatan (strength), faktor kelemahan (weakness), faktor peluang (opportunity), dan faktor tantangan (threat) untuk mempermudah dalam perumusan strategi dalam rangka penyusunan Rencana Strategis Dinas. Dalam tatanan kehidupan sosial yang sehat sebagai acuan untuk mendukung arah kebijakan yang jelas dan terarah,serta rencana program perlu disusun strategi yang akan memberikan gambaran upaya-upaya untuk dapat tercapainya visi dan misi.

Faktor internal dalam kaitan dengan perencanaan strategis selalu dikaitkan dengan analisis pelaku di dalam wilayah perencanaan itu sendiri. Suatu sumber daya internal dikatakan sebagai kekuatan jika memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi faktor pendukung potensial terhadap pencapaian tujuan. Sebaliknya sumber daya internal tersebut digolongkan sebagai kelemahan jika mempunyai kondisi potensi yang kurang/ tidak mendukung pencapaian visi dan misi.

4.4. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan Yang Berpengaruh Pada Tupoksi Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi

(34)

untuk mencapai/ memperlancar/ percepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan mengoptimalkan analisis lingkungan yang ada, yaitu Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, sebagai strategi dalam bentuk faktor-faktor yang menentukan dan juga menunjang keberhasilan.

Dalam kajian dilakukan melalui metode analisis SWOT, yang dikelompokkan dalam 4 kelompok strategi, yaitu : Kekuatan memanfaatkan Peluang (S – O), Kekuatan mencegah dan mengatasi Ancaman (S – T), Kelemahan memanfaatkan Peluang (W – O), dan Kelemahan mencegah dan mengatasi Ancaman (W – T).

Strategi tersebut dapat dilihat pada matrik berikut ini :

Tabel 4.2 MATRIK SWOT

Eksternal

Internal OPPORTUNITY THREAT

STRENGTH

a) Penyusunan peraturan

daerah mengenai

Penyelenggaraan Perhubungan;

b) Penerapan peraturan

Daerah tersebut;

c) Mengoptimalkan

pelaksanaan wajib uji

terhadap angkutan umum;

d) Penataan pelayanan moda

(35)

BAB V

PENUTUP

Dokumen Renstra Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan ini merupakan dokumen perencanaan yang menjadi acuan bagi Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan transportasi dan Inforkom tahun 2011-2015. Dokumen ini selain berisi rencana kegiatan-kegiatan Dinas Perhubungan juga menggambarkan besarnya anggaran yang dibutuhkan. Renstra mencakup berbagai indikator kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan dari pencapaian rencana yang sudah dirumuskan tersebut.

Dokumen Renstra Dinas perhubungan ini disusun dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan berbagai faktor yang bersumber dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa substansi pada dokumen tersebut tidak dapat mengalami perubahan. Penyusunan dokumen renstra didasari oleh kesadaran bahwa lingkungan stratejik bersifat sangat dinamis, sehingga selalu terbuka kemungkinan bagi proses perubahan dalam dokumen Renstra. Dalam konteks dokumen Renstra Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan ini, perubahan tersebut juga masih dimungkinkan untuk proses penyesuaian dalam lingkungan strategic Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun waktu 2011-2015.

Demikianlah Dokumen Renstra ini disusun, dan disadari masih banyak kelemahan dan kekurangan-kekurangan data , kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi peningkatan pelayanan umum kepada masyarakat.

(36)

Lampiran 2.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KABUPATEN PESISIR SELATAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM

Eselon IV.a SUB BAGIAN KEUANGAN

Eselon IV.a

BIDANG LALU LINTAS ANGKUTAN DARAT Eselon III.b

BIDANG SARANA & PRASARANA & BINA USAHA ANGKUTAN DARAT

Eselon III.b

BIDANG LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT Eselon III.b

BIDANG POS, TELEKOMUNIKASI, KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Eselon III.b

SEKSI PENGATURAN LALU LINTAS ANGKUTAN DARAT

SEKSI PEMBANGUNAN & PENGOPERSIAN TERMINAL

Eselon IV.a

SEKSI SARANA DAN PRASARANA ANGKUTAN LAUT

Eselon IV.a

SEKSI POS DAN TELEKOMUNIKASI Eselon IV.a

SEKSI PENGENDALIAN & KESELAMATAN LALU LINTAS ANGK. DARAT

SEKSI PENGAMANAN JALAN & PARKIR Eselon IV.a ZAINAL ARIFIN

SEKSI PENANGGULANGAN KECELAKAAN LALU LINTAS ANGKUTAN DARAT

SEKSI BINA USAHA ANGKUTAN DARAT Eselon IV.a

SEKSI PENGATURAN LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

SEKSI BINA USAHA ANGKUTAN LAUT Eselon IV.a

SEKSI SARANA DAN PRASARANA KOMUNIKASI & INFORMASI

Eselon IV.a

SEKSI USAHA, PENGENDALIAN DAN KELEMBAGAAN

(37)

Lampiran 2.

MATRIK RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN 2011-2015

SKPD DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI KABUPATEN PESISIR SELATAN

No Program dan Kegiatan Target Pencapaian Program (%) Pagu Indikatif

Uraian Sasaran Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 (Rp.)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I. Pelayanan Administrasi Perkantoran Terpenuhinya Pelayanan Adm.

Perkantoran

Terpenuhinya Pelayanan Adm.

Perkantoran 3.710.000.000,00

1 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air

dan Listrik

Adanya Jasa Telepon, Air dan Listrik

Tersedianya Jasa Telepon, Air

dan Listrik 20 20 20 20 20 200.000.000,00

2 Penyediaan Jasa administrasi keuangan Adanya Jasa Administrasi

Keuangan.

Tersedianya Jasa Administrasi

Keuangan. 20 20 20 20 20 10.000.000,00

3 Penyediaan Jasa kebersihan kantor Adanya Jasa Kebersihan Tersedianya Jasa Kebersihan 20 20 20 20 20 50.000.000,00

4 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja Adanya Jasa Perbaikan Peralatan

Kerja

Tersedianya Jasa Perbaikan

Peralatan Kerja 20 20 20 20 20 150.000.000,00

5 Penyediaan alat tulis kantor Adanya Alat Tulis Kantor Tersedianya Alat Tulis Kantor 20 20 20 20 20 150.000.000,00

6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Adanya Barang Cetakan dan Foto

Copi

Tersedianya Barang Cetakan

dan Foto Copi 20 20 20 20 20 300.000.000,00

7 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

Adanya alat - alat Penerangan Gedung kantor

Tersedianya alat - alat

Penerangan Gedung kantor 20 20 20 20 20 30.000.000,00

8 Penyediaan peralatan & perlengkapan kantor Adanya Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

Tersedianya Peralatan dan

Perlengkapan Kantor 20 20 20 20 20 300.000.000,00

9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundangan

Adanya Surat Kabar Harian/Tabloid, 3 Media

Tersedianya Surat Kabar

Harian/Tabloid, 3 Media 20 20 20 20 20 20.000.000,00

10 Penyediaan makanan dan minuman Adanya Makan Dan Minum Kantor Tersedianya Makan Dan Minum

Kantor 20 20 20 20 20 250.000.000,00

11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah

Adanya Koordinasi dengan Instansi terkait.

Adanya Koordinasi dengan

Instansi terkait. 20 20 20 20 20 500.000.000,00

12 Penyediaan jasa tenaga kerja non PNS Adanya Jasa Pegawai Non PNS. Tersedianya Jasa Pegawai Non

PNS. 20 20 20 20 20 250.000.000,00

13 Rapat-rapat dan koordinasi dalam daerah Adanya Koordinasi dengan

Gambar

Tabel 4.1. Persebaran Pegawai Menurut Latar Belakang Pendidikan
Tabel 4.2 MATRIK SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat 11 tabel pada database dalam aplikasi penentuan pemasok, yang terdiri dari: data negara, data pemasok, data jenis, data kategori, data bahan baku, data

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bulukumba, peneliti memutuskan untuk meneliti salah satu dimensi

garis B), profil B’ (hilangnya lung sliding dengan garis B), profil C (konsolidasi paru yang ekuivalen dengan gambaran garis pleura yang tebal dan

Peningkatan-peningkatan yang terjadi pada masing-masing siklus bukan tanpa alasan, mengingat model pembelajaran two stay – two stray adalah model pembelajaran kooperatif yang

pemerintah kota Surabaya, sehingga sampai berhasil menutup praktik prostitusi di lokalisasi Dolly yang dikenal dengan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara

Homogenisasi Peralatan tidak steril Penggunaan alat yang telah disterilisasi Bukan CCP Tidak terdapat penggumpalan susu Pemantauan peralatan secara berkala

Dalam penjelasannya semua kepentingan ialah kepentingan pemerintah dan masarakat secara adil dengan memperhatikan golongan masarakat lemah; terpadu ialah dirumuskan menjadi

Penelitian sebelumnya yang digunakan untuk mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian ini yang dilakukan oleh Ambar (2012) dengan judul Analisis Pengaruh