085722354881
gegegege
PERSONAL DATA
Nama : Triyono
Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal , 07 juni 1990
Tinggi , Berat Badan : 175 cm , 70 kg
Jenis Kelamin : laki-laki
Status : belum menikah
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Email : Crystal.biru07@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
1996 – 2002 : SD Negeri 01 Purbasana , Tegal
2002 – 2005 : SMP Negeri 01 Talang , Tegal
2006 – 2009 : SMA Negeri 01 Kramat , Tegal
2009 – 2014 : Universitas Komputer Indonesia , Bandung
PENDIDIKAN NON FORMAL
2003 – 2004 : Kursus Bahasa Inggris Di Ganesa Excelent , Tegal
APOTEK FATHMA HUSADA
TEGAL
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Triyono
1.05.09.552
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi
yang berjudul ”SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT DI
APOTEK FATHMA HUSADA TEGAL” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini mungkin
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan
tidak terhingga kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc., Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.Kom., selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia dan Dosen Wali di
kelas SI-13 angkatan 2009 .
4. Marliana Budhiningtyas W. S.Si. MSi. selaku Dosen pembimbing yang
telah banyak membantu dalam menyusun Skripsi ini sehingga penulis
Universitas Komputer Indonesia terutama Dosen pengajar Sistem
Informasi.
6. Novi Lestari selaku Apoteker Apotek Fathma Husada Tegal yang telah
membatu dalam penelitian dan pencarian sumber data.
7. Bapak dan Ibu serta Kakak tersayang serta keluarga besar, terimakasih
atas semua bantuan, doa, dukungan, dana, serta dorongan semangat yang
telah tercurah.
8. sahabat-sahabatku yang telah memberikan suatu rasa tersendiri dalam
kehidupan penulis.
9. Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan
dorongan serta kerja sama yang baik dalam penyusunan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu Penulis dengan senang hati akan menerima
segala masukan baik kritik maupun saran untuk lebih baik lagi dalam menyusun
laporan- laporan yang akan datang.
Semoga Skripsi ini dapat berguna bagi Penulis khususnya, serta bagi
para pembaca umumnya.
Bandung, Februari 2014
Penulis
Triyono
v
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ...i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ...xiv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1.Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2.Rumusan Masalah ... 3
1.3 Maksud dan tujuan... 4
1.3.1.Maksud Penelitian ... 4
1.3.2.Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.4.1.Kegunaan Praktis ... 4
1.4.2.Kegunaan Akademis... 5
1.5 Batasan Masalah ... 5
1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 6
vi
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Konsep Dasar Sistem... 8
2.1.1. Pengertian Sistem ... 8
2.1.2. Elemen Sistem ... 9
2.1.3. Karakteristik Sistem ... 10
2.1.4.Klasifikasi Sistem ... 12
2.2 Konsep dasar Informasi ... 14
2.2.1.Pengertian Informasi... 14
2.2.2.Nilai Informasi... 16
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16
2.3.1.Pengertian Sistem Informasi... 16
2.3.2.Komponen Sistem Informasi ... 17
2.4 Pengertian Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat .. 18
2.4.1.Definisai Perancangan ... 18
2.4.2.Definisi Apotek... 19
2.4.3.Definisi Obat... 19
2.4.3.Definisi Pengelolaan Obat ... 20
2.5 Alat Bantu yang Digunakan... 20
2.5.1.Konsep Perancangan Beriorentasi Objek ... 20
2.5.1.1.Pengertian UML... 21
2.5.1.2.Tujuan UML ... 21
2.5.2.Pengertian StarUML... 22
2.6 Perangkat Lunak Pendukung ... 22
2.6.1.Java Netbeans IDE 7.3.1... 22
2.6.2.Xampp... 23
2.6.3.MySQL ... 24
2.7 Arsitektur Aplikasi... 25
vii
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 34
3.1.Objek Penelitian... 34
3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan ... 34
3.1.2.Visi dan Misi Apotek Fathma Husada ... 35
3.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan ... 35
3.1.4.Deskripsi Tugas... 36
3.2.Metode Penelitian ... 37
3.2.1.Desain Penelitian... 37
3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 38
3.2.2.1.Sumber Data Primer... 38
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder... 39
3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 39
3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem ... 40
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem ... 40
3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43
3.2.4.Pengujian Software ... 46
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 48
4.1.Analisis Sistem yang Berjalan ... 48
4.1.1.Analisis Dokumen... 48
4.1.2.Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 50
4.1.3.Use Case Diagram... 51
4.1.3.1.Definisi Aktor dan Deskripsinya... 51
4.1.3.2.Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 52
viii
4.1.3.Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 57
4.2.Perancangan Sistem ... 59
4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ... 59
4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 60
4.2.3.Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan ... 60
4.2.3.Diagram Use Case yang Diusulkan ... 61
4.2.3.1.Skenario Use Case yang Diusulkan ... 62
4.2.3.2.Diagram Aktivity yang Diusulkan ... 67
4.2.3.3.Sequence Diagram ... 72
4.2.3.4.Class Diagram ... 77
4.2.3.5.Component Diagram ... 78
4.2.3.6.Deployment Diagram ... 78
4.2.3.7.Kodifikasi... 79
4.2.4.Perancangan Antar Muka... 81
4.2.4.1.Struktur Menu ... 81
4.2.4.2 Perancangan Input... 82
4.2.4.3 Perncangan Output ... 88
4.2.5.Perancangan Arsitektur Jaringan... 92
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM... 93
5.1.Implementasi ... 93
5.1.1.Batasan Implementasi ... 93
5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak... 94
5.1.3.Implementasi Perangkat Keras... 95
5.1.4.Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 95
5.1.5.Implementasi Antar Muka... 100
5.1.6.Implementasi Instalasi Program ... 100
5.1.7.Penggunaaan Program... 104
ix
BAB VI KESIMPULAN ... 124
6.1. Kesimpulan ... 124
6.2. Saran... 124
DAFTAR PUSTAKA
Al-bahra bin Ladjamudin, 2005,Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha
Ilmu.Yogyakarta.
Depdiknas, 2008,“Kamus Besar Bahasa Indonesia”,Gramedia Pustaka
Indonesia.
Jogiyanto, 2005,Analisis dan Desain Struktur Sistem Informasi. AndyOFFSET.Yogyakarta.
Kristanto, Andri. 2008,Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya , Gava Media. Yogyakarta.
Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilidSatu, Penerbit: Andi Offset. Yogyakarta.
http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi.html tanggal 07/11/2013
http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html10/Oktober/2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus10/Oktober/2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang10/Oktober/2013
1
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada
perkembangan jenis penyakit dan banyaknya macam dan jenis obat. Ketersediaan
informasi obat yang akurat, benar danup to datemerupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan maupun pasien dan masyarakat. Satu macam obat
memiliki atribut yang sangat kompleks mengakibatkan para pengguna obat
merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi obat terkini secara cepat dan
akurat.
Berdasarkan pada perkembangan teknologi tersebut, menuntut manusia
untuk melakukan penerapan disegala bidang guna mencapai kemajuan teknologi.
Termasuk salah satunya pada bidang farmasi. Tingginya tingkat keragaman
obat-obatan menuntutorang-orang agar dapat mengelolanya lebih teliti sehingga dalam
penggunaannya lebih mudah diklasifikasikan. Dengan adanya suatu manajemen
atau pengelolaan daftar obat yang baik, maka informasi yang dicari akan lebih
mudah diperoleh sehingga dapat mempersingkat waktu yang digunakan.
Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi adalah salah satu upaya dalam
pelayanan informasi kepada seluruh aspek farmasi baik itu apoteker sebagai
pengambil keputusan atau konsumen sebagai pengguna obat. Pemanfaatan
teknologi informasi di bidang farmasi dan kedokteran harus selalu bermuara pada
Berbicara tentang sistem informatika manajemen dalam bidang farmasi
ada beberapa hal yang sangat berkaitan erat dengan itu. Sistem adalah suatu
tahapan yang berhubungan denganinput,proses danoutput.Sedangkan informasi berkaitan erat dengan data yang akan diolah menjadi informasi. Bagaimanakah
kita menghubungkan antara sistem, informasi dan farmasi.
Penginputan data obat dengan cara pencatatan kedalam buku agenda,
sehingga proses pencarian data obat membutuhkan waktu lama dan operator harus
menyediakan waktu ekstra untuk mencari data obat yang mengakibatkan
tingginya tingkat kesalahan dalam pengelolaan data obat. Sulitnya penentuan stok
obat dengan mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran obat dengan
menjumlahkan atau mengurangi stok obat yang ada di agenda stok obat. Hal ini
juga yang masih menjadi kendala ketidakefisienan sistem kerja yang belum
tersusun dengan baik.
Dalam usaha perencanaan sistem diatas pihak apotek mengharapkan dalam
outputlaporan datastockobat, penerimaan dan pengeluaran obat, data kebutuhan obat dapat diperoleh secara otomatis, efektif dan lebih praktis. Oleh karena itu
pihak Apotek menginginkan sebuah aplikasi yang dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan cara merancang suatu Sistem Informasi
Pengelolaan Data Obat di Apotek yang tersusun dengan baik.berdasarkan uraian
diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul “SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN DATA OBAT DI APOTEK FATHMA HUSADA
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa pokok
permasalahan, yaitu sebagai berikut :
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka
indentifikasi masalah yang ada di Apotek yaitu sebagai berikut :
1. Dalam proses pencatatan data obat masuk dan keluar masih dengan mencatat
ke buku agenda barang keluar dan agenda barang masuk (secara manual),
sehingga kesulitan mencari data sebelumya.
2. Sulitnya penentuan stok obat dengan mencatat setiap penerimaan dan
pengeluaran obat dengan menjumlahkan atau mengurangi stok obat yang ada
di buku agenda stok obat.
3. Pengecekan Stock Obat yang masih di lakukan secara manual, sehingga sering
terjadi kehabisan stock tanpa adanya data untuk pengecekan stock minimum.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat yang sedang berjalan
pada Apotek Fathma Husada.
2. Bagaimana Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat yang dirancang untuk
Apotek Fathma Husada.
3. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi Pengelolaan Obat pada Apotek
4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Obat pada Apotek
Fathma Husada.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi
pengelolaan obat pada Apotek Fathma Husada , guna mempermudah dan
mengefesiensikan sistem informasi yang belum tersusun dengan baik.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan di Apotek Fathma
Husada.
2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Obat di Apotek
Fathma Husada.
3. Untuk mengetahui pengujian program di Apotek Fathma Husada.
4. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Obat di
Apotek Fathma Husada.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan dari penelitian yang dilakukan ini menghasilkan
beberapa kegunaan antara lain :
1.4.1 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem
Informasi di Apotek Fathma Husada.
2. Bagi Pegawai Apotek
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempermudah pihak Apotek dalam
pencarian data obat, pembuatan laporan, pengeluaran dan penerimaan obat. Juga
mampu meningkatkan kinerja pelayanan di Apotek Fathma Husada.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara teori dengan
keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya
perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah
ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
2. Bagi Penulis Lain
Berguna dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori
maupun praktek dan juga menjadikannya sebagai bahan referensi khususnya
bagipihak-pihak yang berkaitan dengan hasil bahasan dalam penelitian ini untuk
mengembangkannya lebih baik lagi.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan
1. Sistem Informasi yang dibangun hanya dapat dijalankan pada bagian
pengelolaan data obat saja dan digunakan oleh bagian gudang, bagian
penjualan dan Apoteker Apotek Fathma Husada.
2. Sistem ini hanya melakukan proses Cetak Surat Pembelian yang akan
diberikan ke Supplier , Pencatatan Penerimaan Obat dari Supplier , serta
Penjualan Obat Resep/Non Resep, Cetak nota penjualan .
3. Sistem ini mengelola stok minimum obat , Tidak membahas obat
kadaluarsa dan retur .
4. Sistem hanya melakukan pembuatan Laporan Penjualan, Laporan
Pembelian,Laporan Penerimaan Obat serta Laporan Stock Minimum Obat.
5. Obat Resep / Non Resep di bedakan hanya pada inputan nama dokter saja.
6. Apotek Fathma Husada tidak Membuat Racikan obat sendiri.
7. Hanya untuk pembayaran secara tunai.
8. Metode pemodelan yang digunakan adalah berorientasi objek dengan
menggunakan UML (Unified Modelling Language). 9. Metode pengembangan sistem menggunakanPrototype.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi objek penelitian berlokasi di Apotek Fathma Husada
Jl. Raya Penusupan , Depok RT 01/05 Pangkah Kabupaten Tegal
1.6.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan kurang lebih selama 5 bulan. Berikut rincian
No Kegiatan
Bulan
September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
c. Abstraksi dari Arsip
2 Desain Sistem
a. Peracangan Struktur Data
b. Perancangan
Arsitektur Perangkat Lunak
c. Pembuatan Interface dan Detail Prosedural
3
Coding & Testing Sistem
34
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek Penelitian yang diambil penulis adalah Apotek Fatma Husada yang
beralamat di Jl. Raya Penusupan Depok , RT 01/05 Kecamatan pangkah
Kabupaten Tegal.
Penelitian merupakan tempat dimana penelitian tersebut akan di lakukan,
berikut ini akan dijelaskan bagian – bagian yang akan menggambarkan objek
yang dijadikan penelitian untuk aplikasi pengelolaan data obat ini
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Apotek Fathma Husada merupakan usaha yang bergerak dibidang
pelayanan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan . Apotek Fathma
Husada sudah beroperasi kurang lebih 6 tahun. Nama Apotek ‘Fathma Husada’
Diambil dari nama anak Terakhir pemimpin apotek yaitu Fathma , Dan husada
yang artinya suatu proses penyembuhan, yang dimaksud penyembuhan disini
adalah penyembuhan dari segala macam penyakit yang di derita oleh seseorang,
mungkin penyakit fisik atau penyakit psikis, atau penyakit yang diluar kedua
penyakit tersebut, karena sekarang manusia yang dikatakan sakit bisa saja dari
berbagai macam factor. Dalam memperoleh barang-barang yang dipasarkan,
perusahaan ini banyak menjalin kerjasama dengan perusahaan lain yang
memproduksi obat- obatan. Dengan semakin bertambahnya barang yang dibeli
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen, khususnya
pengelolaan stock yang cukup.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi untuk dijadikan sebagai
landasan perusahaan, karena dengan begitu perusahaan akan mengetahui
bagaimana tujuan perusahaan tersebut dan apa yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut.
Berikut adalah visi dan misi dari Apotek Fathma Husada :
1. Visi
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu,
berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen.
2. Misi
a. Menyediakan obat berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah,
informatif dengan menerapkan konsep Pharmaceuntical care secara profesional.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Pemimpin Apoteker
a. Sebagai Pimpinan tertinggi dan investor dalam perusahaan.
b. Mengambil keputusan , apabila perusahaan mengalami kesulitan
permodalan.
c. Bertanggung penuh atas perusahaan tentang masalah hukum perusahaan.
2. Apoteker
a. Sebagai Penangung jawab apotek.
b. Melakukan pekerjaan kefarmasian.
c. Melayani resep dokter , menjelaskan fungsi aturan pakai obat ke pasien.
d. Mengkalkulasikan jumlah penerimaan dan pengeluaran obat.
e. Memberikan Laporan terhadap pimpinan tertinggi apotek
3. Bagian Penjualan Obat
a. Melaksanakan prosedur transaksi penjualan dengan pihak luar
(konsumen).
b. Bertanggung jawab atas aktivitas transaksi penjualan barang.
c. Bertanggung jawab atas laporan dari transaksasi penjualan yang telah
dilakukan.
4. Bagian Gudang
a. Menerima barang , mencatat serta melaporkan penerimaan barang.
b. Membuat data pembelian obat kepada supplier untuk barang yang sudah
kadaluarsa dan stock barang minimum.
menjaga keamanan kondisi barang dalam gudang
3.2. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan
sesuatu. Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
deskriptif yaitu penelitian berdasarkan data-data perusahaan yang ada untuk
dianalisis , sehingga dapat diambil kesimpulan dari penganalisaan tersebut.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berorientasikan
pemecahan masalah, ciri dari penelitian deskriptif pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung. Jenis penelitian desktiprif sendiri dapat dikelompokan dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Apabila hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan
data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif
maka disebut penelitiandeskriptif kualitatif.
b. Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara suatu
variabel dengan variabel yang lain maka disebutdeskriptif asosiatif. c. Apabila dalam analisis data dilakukan pembandingan maka disebut
deskriptif komparatif.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuh metode
metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan
mendisain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat.
deskriptif, yaitu mengumpulkan data kemudian menganalisanya serta memaparkan hasil pengamatan dilapangan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk mencapai maksud dan tujuan pada penelitian ini penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data –
data yang berkaitan dengan pembuatan sistem informasi pengelolaan data obat di
Apotek Fathma Husada.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer diperoleh dari penelitian dan pengamatan secara langsung
dari objek penelitian yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
dengan pihak yang terkait dengan penelitian ini.
Metode yang dilakukan untuk penelitian ini antara lain :
1) Wawancara
Wawancara yaitu mengadakan pembicaraan langsung dengan Apoteker
mengenai objek permasalahan. Dalam penelitian sumber yang didapat dari hasil
wawancara dengan Apoteker Penanggung Jawab beberapa pertanyaan yang
diajukan untuk memperoleh hasil dari penelitian, seperti :
a) Bagaimana prosedur pengelolaan data di Apotek Fathma Husada.
b) Bagaimana prosedur yang harus dilakukan oleh petugas apotek dari mulai
membuat surat pembelian, menerima barang, mengecek barang, dan
sampai membuat laporan penerimaan dan pengeluaran data obat setiap
bulannya.
2) Observasi
Studi lapangan ini dilakukan dengan melakukan observasi yaitu pengamatan dalam pengumpulan data dengan catatan secara cermat dan sistematis. Dari Studi
Lapangan ini peneliti mengamati sistem informasi pengelolaan data obat di
Apotek Fathma Husada.
3). Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang
skripsi yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat berupa buku-buku,
laporan-laporan akhir, dan artikel.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak
langsung dari objek penelitian melainkan peneliti mendapatkan data yang sudah
jadi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dengan metode baik komersial
maupun non komersial. Data ini digunakan untuk mendukung informasi
data primer yang diperoleh baik dari dokumen ataupun dari observasi langsung
ke lapangan. Misalnya laporan tahunan apotek, tentang data supplier yang
bersangkutan, daftar tentang obat apa saja yang masuk dan keluar di Apotek
Fathma Husada.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem ini meliputi metodologi
pengembangan sistem untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan
untuk menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode Pendekatan Sistem merupakan perangkat alat atau teknik yang
berbentuk kemampuan dalam merumuskan tujuan secara operasional,
mengembangkan deskripsi dari sistem yang diterapkan.
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan
berbasis objek. Melalui pendekatan objek ini, permasalahan yang komplek di
organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara,
fleksibel, lebih memuaskan pemakainya,mempunyai dokumentasi yang baik,tepat
waktu,sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode
Prototype. Karena metode ini menawarkan bagi pengembang sistem yang tidak memiliki kepastian terhadap efisiensi algoritma, kemampuan penyesuaian dari
sebuah sistem operasi atau bentuk-bentuk yang harus dilakukan oleh interaksi
manusia dengan mesin. Dilihat dari situasi tersebut metode prototype
menawarkan pendekatan yang terbaik.
Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan
bertemu langsung untuk mendefinisikan keseluruhan dari perangkat lunak,
mengidentifikasikan keseluruhan dari perangkat lunak,
mengidentifikasikan segala kebutuhan yang telah diketahui dan mencari
bidang-bidang yang masih memerlukan pendefinisian kemudian dilakukan perancangan
kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang
akan nampak bagi pelanggan ataupun pemakai. Perancangan ini menuntun
pembangunan perangkat lunak yang akan diberikan kepada pemakai, lalu
prototype itu dievaluasi oleh pemakai dan digunakan sebagai landasan untuk
memperbaiki spesifikasi kebutuhan. Proses ini akan berulang sampai prototype
yang dikembangkan memenuhi seluruh kebutuhan pemakai.
Gambar 3.2 Metode Pengembangan SistemModel Prototype
Tahapan dalam metodeprototype:
1. Identifikasi Kebutuhan (data)
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis
besar sistem yang akan dibuat.
2. MembangunPrototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan , misalnya output dan formatoutput.
a. Merancang sistem
Dalam tahap ini Protoype dirancang secara terstruktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.
b. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah dirancang diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai.
3. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu
sebelum sistem digunakan.
4. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang dibuat sudah dengan
yang diharapkan, apabila belum sesuai maka tahapan 2 dan 3 akan diulang
kembali hingga sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan, lalu
5. Penerapan Sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap
diluncurkan dan siap untuk digunakan.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode
berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML
(Unified Modeling Language). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram
visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada 6 diagram yang
digunakan oleh penulis, yaitu:
1. Use Case Diagram
Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia
luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat
pada awal pengembangan.Use case diagrammenggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat
sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Skenario Use Case
Skenario use casedigunakan untuk mempermudah kita dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan
penilaian terhadap skenario tersebut, skenario ini mengacu padause case diagram
yang kita buat sebelumnya.
Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem
yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang
sedang berjalan.
3. Sequence Diagram
Sequence Diagramdigunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnya sequence Diagram selain digunakan dalam lapisan abstraksi model objek. Kegunaannya untuk
menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara
object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen
utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang
ditunjukkan dengan proses vertikal.
4. Collaboration Diagram
Collaboration Diagram yaitu diagram yang mengelompokkan pesan pada kumpulan diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram tersebut
terdapat method yang dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya.Di
diagram kolaborasi ini, objek harus melakukan sinkronisasi pesan dengan
serangkaian pesan-pesan lainnya. Diagram ini memberi sebuah cara
mengelompokkan potongan-potongan behavior interaksi saat peran-peran
dimainkan oleh class yang berbeda. Interaksi penjual dengan sistem pada proses
penjualan tanpa penggambaran orientasi waktu.
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen peranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency)
diantaranya.Komponen peranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time maupun run time.Pada umumnya komponen
terbentuk dari bebrapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari
komponen-komponen yang lebih kecil.Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
6. Deployment Diagram
Deployment diagram yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti diagram pendistribusian. Berarti bagaimana caranya kita mempermudah user bila
ingin menggunakan sistem yang kita buat, bagian apa dan dimana kita pasang,
apakah ada server khusus baik server database maupun web server? Diagram yang satu ini masih masuk dalam kategori statis.
Apa hubungan deployment diagram dini dengan diagram-diagram yang
lain? Obyek sejenis dikumpulkan dalam satu class, class-class dalam satu bidang
kerja, katakanlah satu transaksi (penjualan, pembelian dan lain-lain)
dikelompokkan dalam satu package (paket) kemudian package-package itu dikelompokkan dalam satu component agar lebih memiliki dependencysehingga component yang rusak atau harus direvisi tinggal dilepas tanpa mengganggu kerja
component lainnya.
Diagram class atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut (variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu
kelas) dan metode atau operasi (fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas).
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi
sesuai dengan kebutuhan sistem.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat
lunak, mempunyai mekanisme untuk menemukan data uji yang dapat menguji
perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk
menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara yaitu:
1) White Box Testing
Pengujian White Box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari
desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Penggunaan metode pengujianWhite Boxdilakukan untuk : a. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul digunakan
minimal satu kali.
b. Menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisitrueataufalse. c. Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional pada
setiap kondisi.
d. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur keputusan.
Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat
lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai
dengan yang diharapkan.
PengujianBlackboxberusaha menemukan kesalahan dalam kategori : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
d. Kesalahan kinerja
e. Inisiasi dan kesalahan terminasi
Pada penelitian ini dalam sistem informasi persediaan barang untuk faktor
48
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan
bagian-bagian komponen dengan mempelajari bagian- bagian komponen
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem
merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi
menentukan keberhasilan sistem informasi yang akan dihasilkan. Analisis
terhadap prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu dilakukan terlebih
dahulu sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan diusulkan.
Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah
tersebut dapat didefinisikan secara jelas.
Tujuan dari Analisis sistem yang sedang berjalan adalah untuk mengetahui
lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem
untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan
yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu organisasi.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpuan informasi mengenai
dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis
dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang
terlibat dan mengalir dalam sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang
adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Laporan Obat Masuk
Sumber : Apotek Fathma Husada
Rangkap :
-Fungsi : Menyimpan data penerimaan obat dari supplier ke apotek.
Bentuk Dokumen : Buku
Item Data : Tanggal, Nama_Obat, PBF, No_Batch, Expire_Date, Jumlah,
Harga.
2. Nama Dokumen : Laporan Obat Keluar
Sumber : Apotek Fathma Husada
Rangkap :
-Bentuk Dokumen : Buku
Fungsi : Menyimpan data penjualan Obat setiap harinya
Item Data : Tanggal, Nama_Obat, Jumlah_Obat, Harga_Satuan , Total
3. Nama Dokumen : Faktur
Sumber : Apotek Fathma Husada
Rangkap :
-Bentuk Dokumen : Surat Faktur
Fungsi : Tanda bukti data obat yang telah dipesan .
Item Data : No_Faktur, Tanggal, Nama_Obat, No_Batch, Satuan_Unit,
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis
aktifitas - aktifitas yang terjadi dalam proses pengelolaan data obat. Untuk
menentukan kebutuhan dari pengguna yaitu dengan cara menganalisis sistem
yang sedang berjalan, kemudian mengevaluasinya. Adapun hasil dari proses
analisis sistem informasi pengelolaan data obat yang sedang berjalan di
Apotek Fathma Husada adalah sebagai berikut :
1. Pasien datang membawa resep /non resep. Kemudian apoteker akan
mengecek ketersediaan obat di Etalase atau ke bagian gudang. Jika obat
tersedia, langsung diperhitungkan total harga yang harus dibayar oleh
pasien tersebut.
2. Pasien membayar total harga yang sudah diberitahukan oleh apoteker,
dan apoteker menyerahkan obat ke pada pasien tersebut beserta aturan
pemakaian.
3. Bagian Penjualan akan mencatat penjualan obat setiap harinya di buku
agenda.
4. Bagian gudang, setiap harinya akan mengecek ketersedian obat dan
mengecek masa kadaluarsa obat di gudang. Jika obat sudah minimum dan
terdapat obat yang kadaluarsa maka bagian gudang akan langsung
membuat PO ke supplier untuk memesan obat yang dibutuhkan.
5. Supplier akan mengantarkan obat beserta dengan faktur. Bagian
gudang akan mengecek obat yang datang dengan obat yang dipesan. Jika
barang masuk.
6. Pemerikasaan obat akan dilakukan setiap bulannya guna menghindari
obat yang kadaluarsa. Jika terdapat obat yang kadaluarsa maka petugas
apotek akan langsung membuangnya dengan mencatatnya terlebih dahulu
di buku laporan barang keluar.
4.1.3.Usecase Diagram
Berikut ini adalah diagram use case yang menggambarkan proses utama dari sistem yang sedang berjalan :
Gambar 4.1Use Case DiagramSistem yang sedang Berjalan
4.1.3.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya
Aktor menggambarkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan sistem
biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata benda di awal frase aktor juga
Tabel 4.1Definisi Aktor dan Deskripsinya
4.1.3.2.Definisi Use Casedan Deskripsinya
Use case merupakan sarana atau aktivitas yang disiapkan oleh sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor biasanya
menggunakan kata kerja di awal frase.
Tabel 4.2Definisi Use Casedan Deskripsinya
No Aktor Deskripsi
1. Bagian Gudang Pihak yang Mengelola data
ketersediaan obat, Keluar masuk obat
dan stok obat minim.
2. Bagian Penjualan Pihak yang melayani pasien yang
membeli obat di apotek
3. Apoteker Pihak yang bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan di apotek, termasuk
persetujuan pembelian obat dari bagian
gudang untuk PO ke supplier.
No Use Case Deskripsi
1. Obat Proses pengelolaan data, dari
4.1.3.3.Skenario Use Case
Skenario use case bertujuan untuk mendeskripsikan diagram use case berikut
skenario usecaseyang sedang berjalan di Apotek Fathma Husada
NamaUse Case : Obat
Aktor : Bagian Gudang
Tujuan : Mengetahui Stok Obat
Tabel 4.3Use Case Obat yang Sedang Berjalan
Aktor Sistem
1. Mengecek Stok Obat
2. Input Data Obat baru
3. Merekap Data Obat
Kondisi Akhir
Laporan Stok dan Surat Pengajuan PO
obat dan stok obat minim
2. Pembelian Proses pengelolaan data Purchase
Order dari bagian gudang ke supplier
3. Penjualan Proses pengelolaan data penjualan
obat, mengelola data obat yg keluar
NamaUse Case : Pembelian
Aktor : Bagian Gudang , Apoteker
Tujuan : Menjaga Stok Minimum
Tabel 4.4SkenarioUse CasePembelian yang Sedang Berjalan
Aktor Sistem
1. Membuat surat permintaan
2. Apoteker Memvalidasi Surat
Pembelian
3. Mengirim surat PO Pembelian
4. Menerima surat Pembelian
5. Mengirim barang pesanan
6. Mengecek kondisi barang
7. Menerima barang pesanan
8. Memberikan faktur Kondisi Akhir
Mendapatkan Obat dan Faktur pembelian dari supplier
NamaUse Case : Penjualan
Aktor : Bagian Penjualan
Tujuan : Melihat transaksi Obat keluar
Tabel 4.5SkenarioUse CasePenjualan yang Sedang Berjalan
Aktor Sistem
1. Menerima Resep
2. Mengecek Ketersediaan Obat
3. Menghitung Total Bayar
4. Membayar Total Bayar
5. Menyerahkan Obat
Kondisi Akhir
4.1.3.4.Activity Diagram
Activity Diagram digunakan untuk mrnggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu system , dimana merupakan penggambaran aktivitas dari
case yang ada pada use case diagram. Beriktu ini adalah diagram activity yang menggambarkan aktifitas yang terjadi dalam sistem yang berjalan :
Gambar 4.4Activity DiagramPenjualan yang sedang Berjalan
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan
Setelah memahami dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan di
Apotek Fathma Husada, bahwa kegiatan dari proses pengeluaran dan
pemasukan barang masih memiliki kekurangan dan kelemahan, antara lain
Tabel 4.6Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
No. Permasalahan No. Perancangan / Solusi
1. Dalam proses
pencatatan data obat
masuk dan keluar masih
manual dengan mencatat
ke agenda barang keluar
dan agenda barang masuk,
sehingga kesulitan
mencari data sebelumya.
1. Dengan adanya Sistem Informasi
Pengelolaan Data Obat yang baru
dapat mempermudah penginputan
data obat. Serta Pencarian Data Obat
2. Penentuan Stok Obat
Dengan menghitung
selisih antara buku obat
masuk dengan buku obat
keluar, Butuh Ketelitian
dan kejelian.
2. Dengan adanya Sistem Informasi
Pengelolaan Data Obat yang baru
dapat mempermudah menentukan
stok obat yang otomatis bertambah
dan berkurang.
3. Dengan adanya Sistem Informasi
Pengelolaan Data Obat dapat
mempercepat pencarian data obat
stok obat yang sudah minim dengan
menggunakan sistem penandaan
Evaluasi sistem yang dibuat bertujuan untuk mengurangi tingkat kesalahan
dan meminimalisir kekurangan dan kelemahan pada sistem yang berjalan.
Sehingga dengan adanya Sistem Informasi Pengolahaan data obat ini diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan sistem di Apotek Fathma Husada.
4.2 Perancangan Sistem
Setelah Menganalisa dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan ,
maka sebagai tindak lanjut untuk penyelesaian masalah tersebut dapat di buat
suatu sistem informasi Pengelolaan Data Obat dengan menggunakan sistem
yang lebih baik dengan menggunakan perangkat lunak, sehingga dapat
membantu untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Merancang Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat sesuai kebutuhan
Apotek , dengan menggunakan pemograman Java dan Menggunkan MySQL
sebagai media database nya. Adapun tujuan dalam melakukan perancangan ini adalah :
1. Membangun perangkat lunak sistem yang mampu mengontrol keluar
masuk barang yang mampu menangani data dalam jumlah besar dan
proses yang cepat serta terintegrasi dengan bagian lainnya. 4. Dokumen dan Data Sering
Hilang Karena masih
bersifatPaper Based
4. Dengan adanya Sistem Informasi
Pengelolaan Data Obat , Data data
yang ada disimpan dalam Database.
Dan bisa dicetak sebagai laporan
2. Mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem yang masih
menggunakan lembaran-lembara kertas atau buku agenda barang kedalam
sistem yang telah terkomputerisasi.
3. Menyediakan informasi dan pembuatan laporan yang tepat cepat dan
akurat bagi yang memerlukannya.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Dalam tahap ini gambaran umum sistem yang diusulkan bertujuan untuk
menghasilkan sistem informasi pengelolaan data obat yang terkomputerisasi di
Apotek Fathma Husada. Perancangan sistem yang diusulkan adalah Merubah
sistem yang masih manual menggunakan lembaran kertas atau buku agenda
menjadi sistem yang terkomputerisasi . Menjadikan proses pengelolaan data obat
lebih cepat , tepat dan akurat dengan adanya sistem yang terkomputerisasi.
4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan
Prosedur yang berjalan pada Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat di Apotek Fathma Husada masih menggunakan sistem yang lama , sistem yang
masih manual. Perbedaan dengan prosedur yang diusulkan, terletak pada sistem dirubah menjadi sistem yang terkomputerisasi . Dengan demikian diharapkan user
bisa mendapatkan informasi yang di butuhkan dengan cepat dan akurat.
Berikut ini merupakan prosedur Pengeluaran Obat ke pasien :
1. Pasien datang memberikan resep /non resep ke bagian penjualan.
2. Bagian penjualan memberikan resep / nonresep ke bagian gudang.
3. Jika obat tersedia, bagian gudang akan mengambil obat tersebut
4. Apoteker memberikan obat ke bagian penjualan untuk menghitung total
harga obat.
5. Bagian penjualan menyerahkan obat kepada pasien , pasien membayar
harga obat sesuai dengan harga yang telah ditentukan.
6. Stok obat di gudang dan database otomatis akan berkurang.
Prosedur Pembelian Obat dari Apotek ke Supplier :
1. Bagian gudang membuat surat pembelian obat dengan mengambil data
dari database Apotek.
2. Apoteker menyetujui surat pembelian obat yang dibuat oleh bagian
gudang.
3. Bagian gudang mengirim surat pembelian obat ke supplier yang biasa
telah mensupplay obat.
4. Supplier mengirimkan pesanan obat sesuai permintaan apotek beserta
fakturnya. Kemudian apotek mengecek barang yang datang dimulai
dengan jumlah obat sampai pada kualitas obatnya dan kemasannya dengan
surat pembelian yang sudah dibuat sebelumnya.
5. Jika ada barang yang rusak atau tidak sesuai dengan surat pembelian maka
bagian gudang tidak akan memasukan data obat masuk ke dalam
database. Bagian gudang hanya memasukan data obat masuk yang sesuai
dengan surat pembelian.
4.2.3. Use case Diagramyang diusulkan
Gambar 4.5Use Case DiagramSistem yang Diusulkan
4.2.3.1.Skenario Use CaseSistem yang Diusulkan
Skenario use case bertujuan untuk mendeskripsikan diagram use case. berikut
skenario Usecaseyang sedang berjalan di Apotek Fathma Husada
NamaUse Case : Login
Aktor : Bagian Gudang, Bagian Penjualan, Apoteker
Tujuan : Sebagai keamanan hak akses dari aplikasi dan untuk
mengakses fasilitas pada aplikasi.
Tabel 4.7SkenarioUse Case Login
Aktor Sistem
1. Membuka sistem informasi pengelolaan data obat
3. Memasukanusernamedan Password
4. Memvalidasi datausernamedan passwordyang ada di database
5. Jika data valid maka sistem akan menampilkan menu utama, jika tidak sistem akan menampilkan pesan error.
Kondisi Akhir
Masuk ke tampilan menu sistem dengan tampilan menu yang telah ditetapkan
NamaUse Case : Obat
Aktor : Bagian Gudang
Tujuan : Untuk menambah , merubah , menghapus dan
mencari data obat.
Tabel 4.8SkenarioUse CaseObat
Aktor Sistem
1. Login
2. Cek Login
3. Menampilkan Menu utama
4. Memilih menu master data obat.
5. Input data obat
6. Menyimpan Inputan
7. Menampilkan pesan input berhasil
Kondisi Akhir
NamaUse Case : Pembelian
Aktor : Bagian Gudang
Tujuan : Memudahkan dalam membuat Surat Pembelian
Obat
Tabel 4.9SkenarioUse CasePembelian Obat
Aktor Sistem
1. Login
2. Cek Login
3. Menampilkan Menu utama
4. Memilih menu Proses Pembelian
5. Input data barang yang akan di pesan
6. Menyimpan inputan/proses yang dilakukan oleh user
7. Menampilkan pesan input berhasil
8. Memilih tombol cetak data yang telah diinput
9. Mencetak data yang telah diinputkan
Kondisi Akhir
Memberikan hasil cetakan ke Apoteker untuk di tanda tangani,
kemudian baru diberikan ke supplier. Mendapatkan barang dari suplier
NamaUse Case : Penerimaan Obat
Aktor : Bagian Gudang
Tabel 4.10SkenarioUse CasePenerimaan Obat
Aktor Sistem
1. Login
2. Cek Login
3. Menampilkan Menu utama
4. Memilih menu proses penerimaan obat
5. Input data penerimaan obat
6. Menyimpan Inputan
7. Menampilkan pesan input berhasil
Kondisi Akhir
Data penerimaan obat tersimpan di database dan dapat digunakan dilaporan
NamaUse Case : Penjualan
Aktor : Bagian Penjualan
Tujuan : Memudahkan dalam Transaksi Penjualan Obat
Tabel 4.11SkenarioUse CasePenjualan
Aktor Sistem
1. Login
2. Cek Login
3. Menampilkan Menu utama
4. Memilih menu transaksi penjualan
6. Menyimpan Inputan
7. Menampilkan pesan input berhasil
Kondisi Akhir
Transaksi penjualan tersimpan di database dan dapat digunakan dilaporan
NamaUse Case : Laporan
Aktor : Apoteker
Tujuan : Memudahkan untuk mencetak laporan
Tabel 4.12SkenarioUse CaseLaporan
Aktor Sistem
1. Login
2. Cek Login
3. Menampilkan Menu utama
4. Memilih menu laporan
Kondisi Akhir
4.2.3.2. Activity Diagram
Activity Diagram Memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas dalam suatu proses.
a) Activity Diagram Login
Activity LoginMemperlihatkan aktifitas login . aktor yang berperan dalam proses ini adalah Bagian Gudang , Bagian Penjualan dan Apoteker . Adapun
diagram aktifitas login adalah sebagai berikut :
Gambar 4.6 Activity DiagramLogin yang Diusulkan
b) Activity DiagramObat
Activity Data ObatMemperlihatkan segala aktifitas penginputan Data Obat . Aktor yang berperan dalam proses ini adalah Bagian Gudang . Adapun
Gambar 4.7Activity DiagramObat yang Diusulkan c) Activity DiagramPembelian
ActivityData Pembelian Memperlihatkan segala aktifitas penginputan Data Pembelian . Aktor yang berperan dalam proses ini adalah Bagian Gudang .
Gambar 4.8 Activity DiagramPembelian yang Diusulkan
d) Activity DiagramPenerimaan Obat
ActivityData Penerimaan Obat Memperlihatkan segala aktifitas penginputan Data Penerimaan Obat. Aktor yang berperan dalam proses ini adalah Bagian
Gambar 4.9 Activity DiagramPenerimaan Obat yang Diusulkan a. Activity DiagramPenjualan
ActivityData Penjualan Memperlihatkan segala aktifitas penginputan Data Penjualan . Aktor yang berperan dalam proses ini adalah Bagian Penjualan .
Gambar 4.10 Activity DiagramPenjualan yang Diusulkan a. Acitvity DiagramLaporan
Activity DiagramLaporan memperlihatkan segala aktifitas pengelolan laporan . Aktor yang berperan dalam proses ini adalah Apoteker . Adapun diagram
Gambar 4.11 Activity DiagramLaporan yang Diusulkan
4.2.3.3. Sequence Diagram
Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan
aliran fungsionalitas dalam use case. Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari setiap use case diagram yang telah dibuat
sebelumnya. Setiap objects yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan
dengan garis putus-putus vertical, kemudian message yang dikirim oleh object
digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.
Berikut adalah diagram sekuensial yang menggambarkan fungsionalitas
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4.12Sequence Diagram Login
2. Sequence Diagram Obat
Gambar 4.13Sequence Diagram Obat
: Bagian Gudang : Bagian Penjualan : Apot eker
Form Login Dat abase
1 : Membuka Aplikasi()
2 : Tampil Form Login()
3 : Username & Password()
4 : Validasi()
5 : Pesan Login Berhasil / Login Gagal()
: Bagian Gudang
FMast erDat aObat Dat abase
1 : Buka Menu f orm Mast er Dat a Obat ()
2 : Tampil f orm Mast er Dat a Obat ()
3 : I nput Dat a Obat ()
4 : Simpan Dat a Obat ()
3. Sequence Diagram Supplier
Gambar 4.14Sequence Diagram Supplier
4. Sequence Diagram Pembelian
Gambar 4.15Sequence Diagram Pembelian
: Bagian Gudang
FMast erDat aSupplier Dat abase
1 : Buka Menu f orm Mast er Dat a Supplier()
2 : Tampil f orm Mast er Dat a Supplier()
3 : I nput Dat a Supplier()
4 : Simpan Dat a Supplier()
5 : Menampilkan Pesan I nput Berhasil()
: Bagian Gudang
FPembelian TSt at usObat Dat abase
1 : Buka Menu f orm Pembelian()
2 : Tampil Menu f orm Pembelian()
3 : Cek St at us St ock Obat ()
4 : I nput Dat a Pembelian()
5 : Simpan Dat a Pembelian()
6 : Tampil pesan I nput Berhasil() 7 : Cet ak Surat Pembelian()
5. Sequence Diagram Penerimaan Obat
Gambar 4.16Sequence Diagram Penerimaan Obat
6. Sequence Diagram Penjualan
Gambar 4.17Sequence Diagram Penjualan
: Bagian Gudang
FPenerimaanObat Dat abase
1 : Buka Menu Form Penerimaan Obat ()
2 : Tampil f orm Penerimaan Obat ()
3 : I nput Dat a Penerimaan Obat ()
4 : Simpan Dat a Penerimaan Obat ()
5 : Tampil pesan I nput Berhasil()
: Bagian Penjualan
FPenjualan Dat abase
1 : Buka Menu f orm Penjualan()
2 : Tampil Form Penjualan()
3 : I nput Dat a Penjualan()
4 : Simpan Dat a Penjualan()
7. Sequence Diagram Laporan
Gambar 4.18Sequence Diagram Laporan
: Apoteker
Menu Laporan Database
1 : Buka Menu Form Laporan()
2 : Tampil Menu form Laporan()
3 : Input Periode Data Pembelian()
4 : Cetak Laporan Data Pembelian()
5 : Tampil Laporan Data Pembelian Tercetak()
6 : Input Periode Data Penjualan()
7 : Cetak Laporan Data Penjualan()
8 : Tampil Laporan Data Penjualan Tercetak()
9 : Input Periode Data Penerimaan Obat()
10 : Cetak Laporan Data Penerimaan Obat()
11 : Tampil Laporan Data Penerimaan Obat Tercetak()
12 : Input Periode Data Stock Obat Minim()
13 : Cetak Laporan Data Stok Obat Minim()
4.2.3.4. Class Diagram
Class Diagrammembantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class Diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain dari suatu sistem.
Gambar 4.19Class DiagramSistem Informasi Pengelolaan Data Obat
4.2.3.5. Component Diagram
Component adalah unit fisik yang nyata yang menjadi bagian dari
deployment independent. Component ini diimplementasikan meskipun pada sistem yang kecil. Perancangan menu pada sistem informasi yang diusulkan
digambarkan olehcomponent diagramberikut :
Gambar 4.20Compponent DiagramSistem Informasi Pengelolaan Data Obat
4.2.3.6. Deployment Diagram
Berikut ini Deployment diagram yang menggambarkan susunan fisik dan perangkat lunak dalam aplikasi :
Gambar 4.21Deployment DiagramSistem Informasi Pengelolaan Data Obat
SI Pengelolaan Data Obat
Mast erDat aObat
Mast erDat aSupplier Pembelian Penjualan PenerimaanObat
4.3.3.7.Kodifikasi
Pengkodean adalah pembuatan kode untuk tujuan mengklasifikasikan data,
memasukkan data ke komputer dan mengambil berbagai informasi yang
dibutuhkan. Pengkodean digunakan untuk menjabarkan item - item data yang
bersifat unik. Dalam perancangan, penulis melakukan pengkodean sebagai
berikut:
1. Data Obat
XXX–XXX -XX
Nomor Urut Obat
Inisialisasi Nama Obat
Inisialisasi Obat Resep/Non Resep
Contoh: OBU- BOD-025
Kode Obat terdiri dari 11 karakter, 3 karakter pertama menunjukan inisialisasi
“Obat Resep/Non Resep”, dan 1 digit berikutnya lagi menunjukan garis pemisah ,
3 Digit berikutnya Inisialisasi “Nama Obat”, Kemudian garis pemisah lagi dan 3 digit terakhir menunjukkan nomor urut obat.
2. Data Supplier
KS -XXX
Nomor Urut Supplier
Inisialisasi Kata Kode Supplier
Kode Obat terdiri dari 6 karakter, 2 karakter pertama menunjukan inisialisasi “
Kode Supplier”, dan 1 digit berikutnya lagi menunjukan garis pemisah antara
inisialisasi dengan nomor urut , dan 3 digit terakhir menunjukkan nomor urut
Supplier.
3. Data Pembelian
NB- XXXX-001
Nomor Urut Pembelian
Inisialisasi Tahun dan Bulan pembelian
Inisialisasi Kata Nomor Beli
Contoh: NB-1402 -012
Kode ini terdiri dari 11 karakter, 2 karakter pertama menunjukan inisialisasi dari
kata “Nomor Beli”, Kemudian garis pemisah, 4 digit berikutanya Inisialisasi
“Tahun dan Bulan pembelian” lalu 3 digit berikutnya menunjukkan nomor urut pembelian.
4. Data Penjualan
NJ–XXX - 021
Nomor urut penjualan
Inisialisai Tahun dan Bulan Penjualan
Inisialisasi Kata Nomor Jual
Contoh: NJ 1402 -021
Kode ini terdiri dari 11 karakter, 2 karakter pertama menunjukan inisialisasi dari
4.2.4. Perancangan Antar Muka
Sub bab ini membahas mengenai struktur menu, perancangan input output,
yang akan digunakan pada pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat di
Apotek Fathma Husada.
4.2.4.1. Struktur Menu
Struktur menu digunakan untuk memudahkan pemakai dan juga sebagai
petunjuk dalam mengoperasikan sistem informasi akademik ini, agar pemakai
tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan.
Menu-menu tersebut akan tampil sesuai hak akses dari masing-masing pengurus.
4.2.4.2. Perancangan Input
Perancangan input pada perangkat lunak ini terdiri dari beberapa
rancangan antar muka. Berikut rancangan tampilan input dari perangkat lunak ini :
1. Rancangan Tampilan Login
Tampilan login berfungsi sebagai pembatas hak akses dari perangkat lunak
ini,masukan username pada field username dan password pada field password
kemuadian klik tombol login untuk dapat mengakses program dan tombol cancel
untuk batal. Berikut rancangan tampilan login :
Gambar 4.23Login Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Setelah memasukanusernamedanpasswordsesuai hak akses pada form login , maka akan muncul tampilan menu utama Sistem Informasi Pengelolaan data obat.
Form yang bisa diakses pada menu utama sesuai dengan hak akses masing masing
Gambar 4.24Struktur MenuUtama Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat Master data Obat hanya bisa di akses oleh Bag. Gudang , Berikut Tampilan
Master Data Obat yang terdapat di Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat :
Gambar 4.25Struktur Master Data Obat Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Master data Supplier hanya bisa di akses oleh Bag. Gudang , Berikut Tampilan
Gambar 4.26Struktur Master Supplier Obat Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Pembelian digunakan untuk Mencetak surat pembelian yang kemudian
diberikan kepada supplier untuk pemesanan obat, Hanya bisa diakses oleh Bag.
Gudang :
Gambar 4.27Struktur Menu Pembelian Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Penerimaan Obat digunakan saat obat yang dipesan dari supplier datang
Gambar 4.28Menu Penerimaan Obat Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Penjualan digunakan untuk memudahkan proses transaksi penjualan dengan
pembeli, form penjualan hanya bisa diakses oleh Bag. Penjualan :
Gambar 4.29Menu Penjualan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Penjualan Resep digunakan untuk memudahkan proses transaksi penjualan Obat
Gambar 4.30Menu Penjualan Resep Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Laporan Pembelian digunakan untuk mencetak Laporan periodik pembelian
yang hasilnya nanti diberikan kepada pemimpin, hanya bisa diakses oleh Apoteker :
Gambar 4.31Menu Laporan Pembelian Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Laporan Penerimaan Obat digunakan untuk mencetak Laporan periodik
penerimaan obat yang hasilnya nanti diberikan kepada pemimpin, hanya bisa diakses
oleh Apoteker :
Gambar 4.32Menu Laporan Penerimaan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Laporan Penjualan digunakan untuk mencetak Laporan periodik penjualan yang
Gambar 4.33Menu Laporan Penjualan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Laporan Stock Minim digunakan untuk mencetak Laporan Stock obat
yang Minim , hasilnya nanti diberikan kepada pemimpin, hanya bisa diakses oleh
Apoteker :
Gambar 4.34Menu Laporan Stock Minim Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Form Set User digunakan memberikan hak akses baru melihat ada berapa user yang
bisa mengakses sistem informasi pengelolaan data obat , berikut tampilan nya :
Form ganti password di gunakan untuk mengganti / merubah password user , sehingga
bisa sesuai dengan password keinginan kita nanti, berikut tampilannya :
Gambar 4.36Menu Ganti Password Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
4.2.4.3. Perancangan Output
Perancangan output dalam perangkat lunak ini berupa Surat Pembelian , Laporan
Penjualan , laporan Pembelian, Laporan Penerimaan Obat serta Laporan Stock
Obat Minim . Berikut perancangan tampilan output dalam perangkat lunak ini :
Surat ini Dicetak oleh bagian Gudang, kemudain di tanda tangani oleh
Apoteker, baru diserahkan ke supplier terkait. Berikut contoh Surat Pembelian :
Laporan Pembelian Digunakan untuk sebagai laporan kepada pemimpin
Apotek, Berikut contoh tampilan nya :
Gambar 4.38Output Laporan Pembelian Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Laporan Penerimaan obat Digunakan untuk sebagai laporan kepada pemimpin
Apotek, Berikut contoh tampilan nya :
Laporan Penjualan Digunakan untuk sebagai laporan kepada pemimpin
Apotek, Berikut contoh tampilan nya :
Gambar 4.40 Output Laporan Penjualan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Laporan Stock Minimum Digunakan untuk sebagai laporan kepada pemimpin
Apotek, Berikut contoh tampilan nya :
Cetak Penjualan Digunakan untuk sebagai Nota Penjualan obat non resep yang
diberikan kepada pembeli , Berikut contoh tampilan nya :
Gambar 4.42 Output Cetak Penjualan Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat
Cetak Penjualan Resep Digunakan untuk sebagai Nota Penjualan obat Resep
yang diberikan kepada pembeli , Berikut contoh tampilan nya :
4.2.5. Perancangan Arsitektur Jaringan
Perancangan arsitektur jaringan adalah bentuk umum dari suatu rancangan
program unutk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer.
Pada perancangan arsitektur ini disesuaikan dengan fungsinya bagi pengguna agar
tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan yaitu
perancangan menu admin dan perancangan menu user. Berikut adalah gambar
perancangan arsitektur yang penulis rancang :
✁
5.1 Implementasi
Tahap implementasi sistem merupakan kegiatan yang dilakukan setelah
tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan. Tujuan yang ingin dicapai
pada tahap ini adalah dapat dioperasikanya hasil perancangan sistem yang telah
dibuat.
Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Obat yang dilakukan
menggunakan bahasa pemrograman Java dengan tools Netbeans, dan basis data
yang digunakan ialah MySQL. Implementasi seluruhnya dilakukan di perangkat
keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows XP/
Windows 7.
5.1.1 Batasan Implementasi
Dalam mengimplementasikan perangkat lunak pemantauan dan
pengendalian aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi,
yaitu:
1. Perangkat lunak ini difokuskan pada pengelolaan data obat mulai dari proses
pembelian, penerimaan obat, penjualan dan pembuatan laporan.
2. Implementasi yang dilakukan hanya sebatas implementasi dan perancangan ke
tahap pembuatan aplikasi. Tidak membahas implementasi secara langsung di