• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Kerja Praktek 001"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

ADMINISTRASI PROYEK

2.1 Penjelasan Umum

Administrasi adalah keseluruhan proses yang dimulai dari proses pemikiran, proses rencana, proses pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai dengan proses tercapainya tujuan. Dalam administrasi proyek ada yang dinamakan pelelangan. Pelelangan (tender) merupakan suatu sistem tawaran kepada pemborong untuk diberi kesempatan mengajukan besarnya biaya pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum persyaratan kualifikasi penyedia barang/jasa telah diatur dalam pasal 19 ayat (1) Perpres nomor 54 tahun 2010 yaitu sebagai berikut:

a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha.

b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang/jasa.

c. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia barang/jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak.

d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

e. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang/jasa.

f. Dalam hal penyedia barang/jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.

g. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperassi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil.

h. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) usaha untuk non-kecil, kecuali untuk pengadaan barang dan jasa konsultasi.

i. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut;

(2)

SKP = KP - P

KP = Nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan :

1) Untuk usaha kecil, nilai kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan.

2) Untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.

P = jumlah paket yang sedang dikerjakan.

N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

j. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditanda tangani penyedia barang/jasa.

k. Sebagai wajib pajak sudah memiliki nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun akhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan.

l. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak. m. Tidak masuk dalam daftar hitam.

n. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman. o. Menandatangani pakta integritas.

2.2 Proses Pelelangan dan Pemilihan Penyedia Jasa

Petunjuk teknis pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada instansi pemerintah dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut :

a. Pelelangan umum merupakan pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan mengumumkan secara luas melalui media masa, media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi agar dapat mengikuti.

(3)

membandingkan sekurang-kurangnya 3 penawar dan melakukan negosiasi baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis dapat dipertanggung jawabkan.

c. Penunjukan langsung merupakan pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa.

Penunjukan langsung dapat dilakukan untuk : 1) Keadaan tertentu.

2) Pengadaan barang/jasa khusus. 3) Swakelola.

2.2.1 Proses Tender

Dalam proyek ini, tata cara yang digunakan adalah Pelelangan Umum. Proses tender yang berlangsung pada Proyek Peningkatan Struktur Jalan Simp. Pundu – Tb. Samba adalah sebagai berikut :

a. Tahap pertama dari proses tender ini dengan menunjukkan Pemimpin Bagian Proyek Peningkatan Struktur Jalan Simp. Pundu – Tb. Samba, namun sebelumnya telah terbentuk panitia pelelangan. Susunan panitia lelang seperti pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Susunan Panitia Lelang

No. Nama Jabatan Sumber : Dokumen Kontrak 2013

(4)

Tabel 2.2 Kegiatan Pelelangan

NO KEGIATAN KETERANGAN

1 Tanggal Pengumuman Pascakualifikasi

Website di K/L/D/I (sudah terkoneksi dengan portal pengadaan nasional )

2 Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan

a) Penyedia Jasa yang Mendaftaran sebanyak 51 Perusahaan b) Penyedia jasa yang mengambil dokumen pemilihan

sebanyak 10 Perusahaan.

3 Pemberian Penjelasan ( Aanwijzing )

(a) Pemberian penjelasan

(b) Jumlah peserta yang hadir 3 ( Tiga ) perusahaan Berita acara Penjelasan pekerjaan

4 Penyampaian BAPP termasuk adendum Dokumen pemilihan ( jika ada )

5 Penyampaian / pemasukan Dokumen Penawaran a). Batas waktu pemasukan dokumen penawaran b).Tempat

c). Peserta yang memasukan dokumen penawaran 3 ( Tiga ) 6 Pembukuan Dokumen Penawaran

(a) hari/tanggal

(b) tempat : Ruang Rapat Dinas Provinsi Kalimantan Tengah

7 Evaluasi Dokumen Penawaran 3 ( Tiga )

(a) Koreksi Arimatik (b) Evaluasi Administrasi

1. Penawaran yang dievaluasi 3 ( Tiga ) 2. Konfirmasi/Klarifikasi

3. Penawaran yang memenuhu syarat/lulus 3 ( Tiga ) (c) Evaluasi Teknis

1. Penawaran yang dievaluasi 3 ( Tiga ) 2. Konfirmasi/Klarifikasi

(5)

(a) Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang (b) leleang dan calon pemenang lelang dan calon

pemenang cadangan ( jika ada ). Evaluasi Formulir isisan kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur. (c) Penilaian persyaratan kualifikasi di lakukan

terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi, yaitu Kelengkapan Formulir Isian Kuaifikasi, Aspek Pemenuhan Persyaratan,Peralatan Minimal, Dukungn Bank, Kemampuan Dasar, dan Sisa Kemampuan Paket

9 Pembuktian Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara memenuhi syarat/lulus kualifikasi 1(satu) peserta, yaitu PT. SURYA ADHI SAKTIAJI

1 ( Satu )

10 Kesimpulan

Sumber :Dokumen Kontrak 2013

c. Tahap ketiga yaitu setelah jadwal pelelangan tersusun, maka pada tanggal 23 Oktober 2012 dikeluarkan pengumuman/undangan lelang. Setelah para rekanan menerima undangan bagi yang berminat pada proyek tersebut akan mendaftar, pendaftaran pascakualifikasi dimulai tanggal 26 November 2012 sampai dengan tanggal 08 Januari 2013. Beberapa rekanan yang mendaftar tersebut adalah :

 AZRA PUTRA

 PT. SURYAADHI SAKTIAJI

d. Tahap keempat yaitu setelah mendaftar maka rekanan tersebut diundang untuk pelelangan.

e. Tahap kelima yaitu pengambilan dokumen lelang diadakan paling lambat tanggal 08 Januari 2013.

f. Tahap keenam adalah penjelasan (Aanwijzing) dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2012. Penjelasan pekerjaan itu meliputi prosedur pelelangan, penjelasan administrasi, penjelasan teknis, serta tanya jawab.

(6)

h. Tahap kedelapan yaitu evaluasi penawaran dilakukan dalam beberapa tahapan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 dan dokumen pemilihan, antara lain :

1) Tahap Pertama : Koreksi Aritmatik

Hasil koreksi aritmatik tersebut digunakan untuk menyusun urutan penawaran yang akan dipergunakan sebagai urutan evaluasi tahap berikutnya.Setelah tersusun urutan (ranking) penawaran berdasarkan koreksi aritmatik, selanjutnya dimulai terhadap penawaran terkoreksi terendah dilakukan evaluasi tahap berikutnya. Penawaran gugur apabila hasil koreksi aritmatik 5% lebih besar dari pada jumlah penawaran yang tercantum dalam surat penawaran. Hasil koreksi aritmatik penawaran merupakan harga penawaran terkoreksi untuk diacu sebagai harga usulan panitia terhadap penawar yang menang (Kontrak Harga Satuan dan Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lumpsum). Tabel 2.3 Besarnya Harga Penawaran Berdasarkan Rangking

(7)

2) Tahap Kedua : Evaluasi Administrasi

Evaluasi dilakukan terhadap kebenaran dan kelengkapan pemenuhan syarat-syarat administrasi yang meliputi penelitian terhadap :

 Dokumen pemilihan

 Surat Penawaran

 Jaminan Penawaran

3) Tahap Ketiga : Evaluasi Teknis

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan, meliputi :

 Metode Pelaksanaan

 Jadwal Waktu Pelaksanaan

Evaluasi dilakukan terhadap pemenuhan jadwal waktu pelaksanaan dan kebenaran urutan pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang.

 Daftar Peralatan Minimal

Mengevaluasi terhadap pemenuhan peralatan utama minimal yang harus disediakan yang sesuai dengan dokumen lelang, analisa harga dan perhitungan biaya mobilisasi peralatan.

 Spesifikasi Teknis.

Evaluasi dilakukan terhadap pemenuhan komposisi tenaga komposisi kebutuhan bahan/material yang harus disediakan dan komposisi alat yang memenuhi persyaratan teknis sesuai ketentuan Dokumen Lelang.

 Daftar Personil Inti

Mengevaluasi terhadap pemenuhan personil inti yang ditempatkan secara penuh di lapangan sesuai Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan kualifikasi pengalaman kerja.

 Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan

4) Tahap Keempat : Evaluasi Harga

(8)

Unsur-unsur yang dievaluasi yaitu : Total harga penawaran terhadap HPS; Harga satuan timpang; Mata pembayaran yang harga satuannya nol; Penulisan nilai harga penawaran antara angka dan huruf (khusus untuk kontrak lumpsum); Kewajaran harga; Harga Evaluasi Akhir (HEA) berkaitan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri [ditulis apabila memenuhi syarat untuk diberlakukan yaitu nilainya di atas Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) dan TKDN lebih besar atau sama dengan 25%].

i. Evaluasi Isian Dokumen Kualifikasi

Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon pemenang cadangan (jika ada). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.

Penilaian persyaratan kualifikasi dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi, yaitu Kelengkapan Formulir Isian Kualifikasi, Aspek Pemenuhan Persyaratan, Peralatan Minimal, Personil Minimal, Dukungan Bank, Kemampuan Dasar (KD) dan Sisa Kemampuan Paket (SKP).

j. Laporan Evaluasi Penawaran dan Usulan Pemenang Berdasarkan Berita Acara Hasil pelelangan Nomor :

KU.03.01/POKJA/KALTENG-WIL.II/222, tanggal 22 Februari 2013 maka Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Katingan Tahun 2012 menetapkan Pemenang Lelang seperti pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Nama Kontraktor Pemenang Lelang

No. Keterangan Pemenang Lelang

1. Pemenang I

Nama Perusahaan PT. Suryadhi Saktiaji

Alamat Jl. Tjilik Riwut Km. 2,5 No. 231 Palangka Raya

NPWP 01.576.303.0-711.000

Harga Penawaran Rp. 4.970.000.000,00 Sumber :Berita Acara Hasil Pelelangan 2013

(9)

Berdasarkan usulan yang disampaikan oleh panitia pelelangan, pemenang yang berhak melaksanakan pekerjaan yaitu pemenang I adalah PT. SuryaAdhi Saktiaji

l. Pengumuman Pemenang Lelang

Pengumuman pemenang disampaikan oleh panitia pelelangan pada tanggal 22 Februari 2012. Dari pengumuman pemenang, rekanan yang melaksanakan Paket Peningkatan Struktur Jalan Simp.Pundu – Tb. Samba adalah PT.Surya Adhi Saktiaji

m. Sanggahan Penetapan Pemenang

Peserta lelang yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainnya, dapat mengajukan surat sanggahan kepada pengguna jasa apabila ditemukan :

1) Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.

2) Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang sehat. 3) Penyalahgunaan wewenang oleh panitia/pejabat pengadaan dan/atau pejabat

yang berwenang lainnya.

4) Adanya unsur KKN antara peserta pemilihan penyedia barang/jasa.

5) Adanya unsur KKN antara peserta dengan anggota panitia/pejabat pengadaan dan/atau dengan pejabat yang berwenang lainnya.

n. Jawaban Sanggahan

Pengguna barang/jasa wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak surat sanggahan diterima. Apabila peserta lelang tidak puas terhadap jawaban pengguna barang/jasa, maka dapat mengajukan surat sanggahan banding. Surat sanggahan banding disampaikan kepada

Menteri/Panglima/TNI/Kepala Polri/Pemimpin

(10)

sanggahan banding. Apabila sanggahan banding ternyata benar, maka proses pemilihan peserta lelang dievaluasi kembali atau dilakukan proses pemilihan ulang atau dilakukan pembatalan kontrak. Setiap pengaduan harus ditindaklanjuti oleh instansi/pejabat yang menerima pengaduan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.

o. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

Pengguna barang/jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan :

1) Tidak ada sanggahan yang diterima dari peserta lelang; atau

2) Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang menetapkan dalam masa sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah.

p. Tanda Tangan Kontrak

Setelah SPPBJ diterbitkan, pengguna barang/jasa menyiapkan dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan apabila dananya telah cukup tersedia dalam dokumen anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia barang/jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan dengan ketentuan :

 Nilai jaminan pelaksanaan dengan jaminan bank 5% (lima persen) dari nilai kontrak.

 Untuk nilai pengadaan kecil sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tanpa jaminan pelaksanaan.

 Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak. 2) Apabila penyedia barang/jasa yang ditunjuk menolak/mengundurkan diri

(11)

Dokumen Perencanaan merupakan tahap penyusunan rencana teknis (desain) suatu proyek sampai dengan penyiapan Dokumen Lelang.

Rencana teknis disusun dengan menggunakan jasa konsultan perencana, baik secara perorangan maupun badan hukum yang berkompeten sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rencana teknis disusun berdasarkan pada kerangka acuan kerja yang ditentukan oleh pengelolaan proyek dan ketentuan teknis (Pedoman dan struktur teknis) yang ditetapkan oleh Menteri Prasarana dan Pemukiman atau Pejabat yang ditunjuk.

Isi Dokumen Perencanaan tersebut adalah: 1. Gambar-gambar rencana.

2. Rencana anggaran biaya pembangunan.

3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi persyaratan umum, administrasi dan persyaratan teknis bangunan yang direncanakan.

4. Laporan akhir perencanaan, yang meliputi laporan arsitektur, laporan perhitungan struktur dan perhitungan utilitas.

5. Daftar pekerjaan dan volume (BQ = Bill of Quantity)

2.3 Dokumen Kontrak

Dalam pelaksanaan suatu proyek, antara pemberi pekerjaan dengan pelaksana (kontraktor) dibuat suatu perjanjian kerja yang harus disetujui oleh kedua belah pihak dan biasanya disebut Dokumen Kontrak.

Dokumen Kontrak memuat semua hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk tambahan perubahan yang dibuat pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).

Selain Dokumen Kontrak terdapat juga surat perjanjian (kontrak) yang memuat garis besar dari pada isi Dokumen Kontrak yang dibuat antara pemilik proyek, melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah, dengan kontraktor pelaksana yaitu PT. Suryaadhi Saktiaji dengan Nomor kontrak HK.02.03/SNVT-WILL.II.PPK-06/09, tanggal 15 Maret 2013.

(12)

maka pihak pemberi kerja dapat menuntut pihak kontraktor sesuai dengan ketentuan dan sanksi-sanksi yang telah disetujui sebelumnya.

Dokumen Kontrak terdiri dari 11 (sebelas) bagian pokok atau jilid yang biasanya disebut buku Spesifikasi, terdiri dari:

1. BAB I : Instruksi Kepala Peserta Lelang. 2. BAB II : Data Lelang.

3. BAB III : Bentuk Surat Penawaran, Surat Kuasa, Lampiran Penawaran dan Perjanjian.

4. BAB IV : Syarat-syarat Umum Kontrak. 5. BAB V : Syarat-syarat Khusus Kontrak. 6. BAB VI : Spesifikasi Teknis.

7. BAB VII : Gambar-gambar. 8. BAB VIII : Daftar Kuantitas.

9. BAB IX : Bentuk-bentuk Jaminan. 10.BAB X : Pasca Kualifikasi. 11.BAB XI : Penutup.

2.4 Organisasi Proyek/Kegiatan

2.4.1 Struktur Organisasi Pemilik Proyek

Pada Paket Peningkatan Struktur Jalan Palantaran - Kasongan, sebagai unit organisasi pemilik kegiatan atau pemberi tugas (bouwher) adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah dengan struktur organisasi meliputi :

1. Kepala Bidang, bertugas :

a. Memimpin dan mengatur seluruh kegiatan proyek sehingga semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik sesuai sasaran yang ditetapkan.

b. Mengusahakan terlaksananya koordinasi yang sebaik-baiknya dengan semua instansi yang berhubungan dengan kegiatan proyek.

(13)

d. Mengawasi kegiatan pelaksanaan proyek sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan mutu sesuai dengan yang diharapkan.

2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, bertugas :

a. Membantu pimpinan proyek dalam pengelolaan proyek baik fisik maupun keuangan.

b. Melaporkan kemajuan fisik maupun keuangan kepada instansi yang terkait setiap bulan.

c. Bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.

3. Koordinator Lapangan (Pengawas Teknis), bertugas :

a. Membantu pemimpin proyek dalam hal pengendalian pelaksanaan fisik di lapangan.

b. Mengadakan pengendalian mutu pekerjaan, baik kuantitas maupun kualitas pekerjaan di lapangan sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

c. Melaporkan kemajuan fisik kepada asisten proyek yang selanjutnya disampaikan kepada pemimpin proyek.

d. Bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.

4. Pengawas Lapangan, bertugas :

(14)

STRUKTUR ORGANISASI

SNVT PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PPK-06 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL PALANTARAN – KASONGAN – TANGKILING

TAHUN ANGGARAN 2013

PPK 06 – PELAKSANAAN JALAN NASIONAL PALANTARAN – KASONGAN - TANGKILING

Ir. TEDDY RAJADHY, MT.

NIP. 19650425 199403 1 009

KAUR UMUM

NIP. 19701204 200812 1 001

BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SUKARYA, SE

NIP. 19650419 200701 1 001

ADMINISTRASI RULIANTINI

NIP. 19670721 2007 1 002 MARTINA EDEN, SE

NIP.

-KEPALA PELAKSANA PEMELIHARAAN RUTIN

RUKMAN ARIEF

NIP. 19800505 200911 1 002

KEPALA PELAKSANA SUTIMIN

NIP. 19670721 200701 2 002

PAKET PEMELIHARAAN RUTIN RUAS JALAN PALANTARAN – KASONGAN - TANGKILING

ADE IRWANTO

(15)

2.4.2 Struktur Organisasi Kontraktor

Kontraktor merupakan perusahaan atau badan usaha yang bergerak di bidang jasa pemborongan untuk melaksanakan pekerjaan yang telah disetujui oleh pemilik pekerjaan.

Pada Paket Peningkatan Sturktur Jalan Simp. Pundu – Tb. Samba selaku kontraktor, yaitu PT. Surya Adhi Saktiaji :

1. Tugas dan tanggung jawab Kontraktor, yaitu :

a. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar rencana, hitungan dan peraturan serta persyaratan yang telah ditentukan.

b. Menyerahkan pekerjaan apabila telah selesai tepat pada waktunya dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

c. Memberikan laporan pelaksanaan kepada bagian proyek berdasarkan laporan harian yang telah disahkan oleh direksi yang memuat antara lain situasi pekerjaan sehari-hari, kemajuan pekerjaan, situasi peralatan, situasi tenaga kerja, situasi material dan situasi cuaca.

d. Menjaga keselamatan tenaga kerja.

e. Memperbaiki kerusakan selama masa pemeliharaan.

f. Mengkonsultasikan mengenai gambar-gambar atau hal-hal yang kurang jelas.

g. Bertanggung jawab atas bahan baku dan material yang digunakan dalam melaksanakan sesuai dengan spesifikasi.

h. Bertanggung jawab atas penempatan personil di proyek dengan keahlian yang sesuai dengan jabatan di struktur organisasi dari kontraktor.

i. Membuat jadwal waktu pelaksanaan (Time Schedule).

j. Menyusun strategi untuk mempercepat suatu pekerjaan agar tetap sesuai dengan kontrak.

2. Tugas dan Kewajiban General Superintendent, yaitu :

a. Mewakili dan bertindak untuk dan atas nama kontraktor serta bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di dalam proyek. b. Mengawasi dan menerapkan cara yang paling menguntungkan dan

(16)

c. Memilih dan menerapkan cara yang paling menguntungkan dan dapat dipertanggungjawabkan untuk melaksanakan proyek.

d. Menjaga kelancaran dan mutu proyek.

e. Membuat laporan mengenai perkembangan kegiatan proyek.

3. Tugas dan Kewajiban Administrasi, yaitu :

a. Pembuatan laporan keuangan.

b. Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan.

c. Mengirimkan termin, koordinasi dengan urusan teknik

dan selalu melaporkan perkembangan proses termin ke cabang.

d. Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang

akan dibayar.

4. Tugas dan Kewajiban Site Manager, yaitu :

a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pekerjaan yang berlangsung pada proyek tersebut.

b. Site Manager harus selalu berada di tempat setiap saat dimana dan kapan saja diperlukan kehadiran untuk memberikan pengarahan kepada stafnya agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

c. Memberikan/meneruskan instruksi yang berasal dari Pemimpin Bagian Proyek kepada pelaksana di lapangan.

d. Bertanggung jawab dalam mengatur pekerjaan di lapangan.

e. Memperhatikan dan memperhitungkan kemajuan pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana dan kebijaksanaan yang telah ditentukan.

f. Membimbing, mengawasi dan mengontrol jalannya teknis pelaksanaan pekerjaan setiap hari agar sesuai dengan gambar-gambar rencana dan bestek.

5. Tugas dan Kewajiban Logistik, yaitu :

a. Mengelola penyediaan bahan sehingga dapat menyediakan bahan/material dalam jumlah yang cukup atau memadai pada waktu diperlukan dengan biaya murah.

(17)

c. Memberi laporan apabila ada material yang habis atau dirasakan kurang mencukupi.

d. Mencatat dan melaporkan kualitas dan kuantitas material yang didatangkan. e. Membuat berita acara penerimaan/penolakan material setelah mengontrol

kualitas dan kuantitasnya.

f. Mencari/survei data jumlah bahan beserta harganya dari leveransir. g. Mencari data harga material pabrik sesuai syarat-syarat yang dibutuhkan.

6. Tugas dan Kewajiban Kepala Bagian Peralatan/Mekanik, yaitu :

a. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada peralatan proyek (Dump Truck, alat-alat berat lainnya).

b. Memelihara dan merawat peralatan proyek.

c. Mengelola penyediaan peralatan proyek sehingga dapat menyediakan peralatan proyek dalam jumlah yang cukup atau memadai pada waktu diperlukan.

7. Tugas dan Kewajiban Pelaksana Lapangan , yaitu : a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan.

b. Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil pekerjaan yang dilaksanakan. c. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Bertanggung jawab atas pekerjaan kepada Site Manager.

8. Tugas dan Kewajiban Laboratorium, yaitu :

a. Mengambil contoh bahan/material untuk diuji kualitasnya.

b. Mengikuti/melakukan penyelidikan tanah, misalnya sondir, boring dan kepadatan tanah.

(18)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kontraktor PT. Surya Adhi Saktiaji

24

(19)

2.4.3 Sruktur Organisasi Konsultan

Konsultan adalah orang atau badan usaha yang bergerak di bidang pengawasan konstruksi yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melakukan pengawasan baik kuantitas maupun kualitas pekerjaan. Sebagai konsultan supervisi dalam Paket Peningkatan Struktur Jalan Simp. Pundu – Tb. Samba, yaitu PT.Perentjana Djaja.

1. Tugas dan tanggung jawab Pengawas, yaitu :

a. Mengadakan pengawasan langsung mengenai pelaksanaan pekerjaan. b. Menghitung dan menentukan prestasi pekerjaan yang telah

dilaksanakan setiap bulan.

c. Memantau pelaksanaan proyek, sehingga apabila ada penyimpangan dapat segera diatasi.

d. Memberikan petunjuk, pertimbangan dan persetujuan terhadap kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan.

e. Mengadakan pemeriksaan pekerjaan dan material yang digunakan. f. Menunjukkan, menempatkan petugas pengawas lapangan.

g. Mengadakan surat menyurat mengenai kegiatan proyek.

2. Tugas dan tanggung jawab Site Engineer (SE), yaitu :

a. Tugas-tugas keluar Site Engineer :

1) Bertindak mewakili pemimpin bagian proyek, untuk semua kegiatan di lapangan, baik menyangkut kualitas, waktu, maupun pengendalian kuantitas selama berlangsungnya pelaksanaan proyek.

2) Memberi saran-saran dan assistance kepada pemimpin Bagian Proyek meliputi semua masalah yang ada hubungannya dengan pelaksanaan proyek. 3) Memberikan petunjuk-petunjuk dan saran-saran kepada kontraktor meliputi

masalah-masalah yang dihadapi kontraktor di lapangan.

4) Melaksanakan korespondensi (surat menyurat) sehubungan dengan proyek dengan Pemimpin Bagian Proyek dan Kontraktor.

5) Membuat teguran tertulis terhadap kontraktor bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dari spesifikasi dan dokumen maupun kontrak lainnya. Adanya keterlambatan kontraktor di dalam melaksanakan proyek terhadap

(20)

6) Monitoring secara berkala terhadap kemajuan proyek, dan apabila terjadi keterlambatan yang cukup serius, segera dipelajari, dievaluasi dan bersama-sama kontraktor dan pemimpin bagian proyek dibuat revisi program kerja secara keseluruhan untuk mengejar keterlambatan tersebut.

a. Tugas-tugas Site Engineer di dalam organisasi intern konsultan pengawas:

1) Sebagai koordinator tim konsultan

pengawas.

Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan-kegiatan anggota konsultan pengawas dan terhadap performance semua anggota konsultan pengawas.

2) Selalu membina anggota tim konsultan

pengawas, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada semua stafnya.

3) Menciptakan organisasi konsultan

pengawas yang solid dan menjaga ketentuan serta kerjasama yang baik.

4) Menerima laporan-laporan dari

staf-stafnya.

5) Membuat laporan bulanan.

3. Tugas dan tanggung jawab Quality/Quantity Engineer, yaitu :

Bertanggung jawab kepada Site Engineer dan membawahi surveyor-surveyor dan kalau proyek yang diawasi cukup besar, dapat dibantu oleh seorang asisten.

a. Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer kepada Site Engineer :

1) Menghitung kembali semua volume sesuai dengan program kerja yang dibuat (disetujui) bersama-sama di lapangan (dengan kontraktor dan pemilik proyek) disesuaikan dengan kondisi lapangan sebenarnya.

2) Menghitung pembayaran bulanan kepada kontraktor.

(21)

4) Membantu Site Engineer membuat laporan bulanan, dengan menyiapkan data-data yang diperlukan.

5) Mengkoordinir penggambaran oleh Draft Man bila terjadi perubahan rencana (redesign), dan bila tidak ada gambar rencana.

6) Memberi petunjuk dan bimbingan kepada Surveyor dan Draft Man.

b. Tugas dan tanggung jawab Quantity Engineer:

1) Bertanggung jawab penuh atas semua

pekerjaan fisik di lapangan.

2) Bersama-sama dengan Quality Engineer

memeriksa usulan Monthly Certificate dari kontraktor.

3) Menyelesaikan semua permasalahan

yang tidak dapat diselesaikan/ diputuskan oleh Inspector.

4) Memberikan petunjuk dan bimbingan

kepada Inspector.

5) Memeriksa semua laporan-laporan dari

Inspector.

6) Memberikan saran-saran dan petunjuk-petunjuk kepada kontraktor menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung dan yang akan dilaksanakan, seperti :

 Prioritas pekerjaan yang akan dilaksanakan.

 Jenis peralatan yang digunakan.

 Jumlah material dan pekerja.

4. Tugas dan tanggung jawab Inspector, yaitu :

a. Mengawasi

seluruh pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor sesuai spesifikasi, dan selalu berada di lapangan pada setiap hari kerja.

b. Memberikan

petunjuk kepada kontraktor, supaya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.

c. Membuat laporan

(22)

d. Tidak

diperkenankan memberhentikan pekerjaan tanpa memberikan saran jalan keluar kepada kontraktor.

e. Tidak

diperkenankan memberikan instruksi langsung kepada buruh dan pekerja, karena hal itu harus diberikan kepada pelaksana dari kontraktor.

5. Tugas dan tanggung jawab Surveyor, yaitu :

Sebelum pekerjaan fisik mulai, surveyor harus memeriksa pengukuran (staking out) yang dilaksanakan kontraktor, yaitu pemindahan dari gambar ke lapangan, terutama alinyemen jalan, ketinggian-ketinggian (level elevasi), dan potongan melintangnya (cross section).

4. Tugas dan tanggung jawab Lab/Mat Technician, yaitu :

Pemeriksaan peralatan laboratorium sebelum digunakan pada proyek adalah tugas awal Lab. Technician, yang harus yakin untuk selanjutnya dapat berfungsi dalam melaksanakan test-test di laboratorium maupun di lapangan. Tugas dan tanggung jawab Lab/Mat Technician adalah :

a. Melaksanakan pengecekan material-material pada tumpukan (stockpile) sebelum digunakan.

b. Melaksanakan pengecekan (test) lapangan, seperti Density Test dan Core Drill Sampling.

c. Mengawasi/melaksanakan pekerjaan test laboratorium.

(23)
(24)
(25)

Gambar

Tabel 2.1  Susunan Panitia Lelang
Tabel 2.2  Kegiatan Pelelangan
Tabel 2.3 Besarnya Harga Penawaran Berdasarkan Rangking
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pelaksana / Pemilik Proyek
+3

Referensi

Dokumen terkait

3).. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur- unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen pengadaan,

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan,

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen

Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan

c. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan,