• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERIKSAAN FISIK PADA ANJING DAN KUCING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMERIKSAAN FISIK PADA ANJING DAN KUCING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Ke-3 Hari/tanggal : Kamis/25Februari2016

Teknik Pemeriksaan Waktu : 14.00-18.00 WIB

Fisik Hewan Dosen : Dr.drh.Agus Wijaya,MSc

PEMERIKSAAN FISIK HEWAN

(Anjing dan Kucing)

Anggota Kelompok 3

Zul Ulfa J3P114030

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER PROGRAM DIPLOMA

(2)

PENDAHULUAN

Anjing merupakan hewan sosialsama seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan diajak bersosialiasi dengan manusia dan anjing yang lain. Anjing memiliki posisi unik dalam hubungan antarspesies.Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukkan anjing sangat mirip dengan konsep manusia tentang cinta dan persahabatan.Walaupun sudah merupakan naluri alami anjing sebagai hewan kelompok, pemilik anjing sangat menghargai kesetiaan dan pengabdian anjing dan menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri. Anjing kesayangan bahkan sering sampai diberi nama keluarga yang sama seperti nama pemiliknya. Sebaliknya, anjing menganggap manusia sebagai anggota kelompoknya.

Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala.Anjing adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan.

Anjing memiliki otot yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, Sistem kardiovaskuler yang mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan mencabik mangsa.Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara teknis anjing berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki.

Kucing (Felis silvestris catus) adalah hewan golongan mamalia, yaitu hewan melahirkan dan menyusui.Kucing merupakan hewan karnivora yaitu hewan pemakan daging.Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah predator terhebat di dunia.Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies hewan yang lebih kecil darinya.Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia.Satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan menyakitkan.

(3)

Kucing termasuk hewan yang bersih.Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka.Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tapi dapat memicu alergi pada manusia.Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perut mereka.

Kucing menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari (Medina 2011).

Adapun tujuan praktikum Pemeriksaan Fisik Hewan yaitu agar Mahasiswa dapat mengetahui kondisi kesehatan dari pemeriksaan fisik (tingkah laku dan fisiologis) serta dapat mengambil tindakan yang benar.

METODE PRAKTIKUM Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Teknik Pemeriksaan Fisik Hewan dilakukan di GG Klinik Hewan Diploma IPB.Waktu praktikum yaitu hari Kamis, tanggal 25 Februari 2016pukul 14.00 – 18.00 WIB.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah stetoskop, termometer, stetoskop, dan seekor anjing dan kucing.

Prosedur Percobaan

Anamnesa.Menanyakan kondisi anjing kepada seseorang yang merawat anjing tersebut.Pertanyaan berisi semua aspek yang menyangkut tentang kesehatan anjing tersebut.

Pemeriksaan kesehatan anjing. Pemeriksaan kesehatan anjing dilakukan dengan cara pengamatan tingkah laku anjing. Pengamatan tingkah laku anjing yaitu pengamatan secara kasat mata atau mata telanjang yang meliputi pengamatan aktifitas gerak anjing, aktifitas makan dan minum, mengamati pergerakan dari anggota tubuh anjing, dan posisi berdirinya. Selain itu juga mengamati kondisi permukaan tubuh, lubang-lubang tubuh seperti mulut, hidung, mata, telinga, anus, vulva, puting susu, serta gerakan nafas. Pemeriksaan fisik juga dilakukan dengan metode, antara lain inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

(4)

mata atau mata telanjang yang meliputi pengamatan aktifitas gerak kucing, aktifitas makan dan minum, mengamati pergerakan dari anggota tubuh kucing dan posisi berdirinya. Selain itu juga mengamati kondisi permukaan tubuh, lubang-lubang tubuh seperti mulut, hidung, mata, telinga, anus, vulva, puting susu, serta gerakan nafas. Pemeriksaan fisik juga dilakukan dengan metode, antara lain inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

I.Umum

1. Signalement Hewan

Nama Blacky Milo

Jenis Hewan Anjing Kucing

Ras/Breed Mix Mix

Warna rambut dan kulit Hitam Putih dan Orange

Jenis kelamin Jantan Jantan

Umur 9 bulan 14 bulan

Berat badan 10 kg 3,3 kg

Tanda-tanda khusus Mempunyai

Habitus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Tingkah laku Tenang Tenang

Gizi Baik Baik

Pertumbuhan badan Baik Baik

Sikap berdiri Tegak keempat kaki Tegak keempat kaki

Anjing Kucing

Panas badan 38ºC 38,6ºC

Frekuensi nadi 103kali/menit 92kali/ menit

Frekuensi napas 115 kali/menit 31kali/ menit Frekuensi jantung 78kali/menit 135kali/menit

(5)

Pertulangan kepala Maxilla

pendekmandibula panjang

Simetris

Posisi tegak telinga Tegak keduanya Jatuh keduanya

Posisi kepala Tegak Tegak

Palpatio:

a. Mata Orbita Kiri

Palpebra Membuka sempurna Membuka sempurna

Cilia Keluar sempurna Keluar sempurna

Conjuctiva Rose, licin, bsah,

Membrana nictitans tersembunyi tersembunyi b. Mata Orbita Kanan

Palpebra Membuka sempurna Membuka sempurna

Cilia Keluar sempurna Keluar sempurna

Conjuctiva Rose, licin, bsah,

Membrana nictitans tersembunyi tersembunyi c. Bola mata Kiri

Sklera Putih bening Putih bening

Cornea Bening Bening

Iris Tidak ada perlekatan Tidak ada perlekatn

Limbus Rata Rata

Pupil Mengecil Mengecil

Reflex pupil Ada Ada

Vasa injectio Tidak ada Tidak ada

d. Bola mata Kanan

Sklera Putih bening Putih bening

Cornea Bening Bening

Iris Tidak ada perlekatan Tidak ada perlekatn

Limbus Rata Rata

Pupil Mengecil Mengecil

Reflex pupil Ada Ada

Vasa injectio Tidak ada Tidak ada

e. Hidung dan sinus-sinus

Pada Anjing dan Kucing: Simetris, lubang meluas atau menyempit, dan aliran udara bebas.

f. Mulut dan Rongga Mulut

Pada Kucingdan Anjing tidak ada kerusakan yang terjadi pada daerah mulut.

Mukosa Kucingdan Anjing

Rose, licin, basah, dan tidak ada kerusakan permukaan.

(6)

I 12 6

C 4 4

PM 12 12

M 12 4

Ada kotoran gigi (foetor ex ore), tidak ada lubang gigi.

Lidah Rose, licin, basah, dan tidak ada kerusakan permukaan.

Ln. Retropharingealis

Anjing Kucing

Ukuran Sebesar kacang polong Sebesar kacang polong

Konsistensi Kenyal Kenyal

polong Lebih kecil dari kacangpolong

Konsistensi Kenyal Kenyal cerumnen, tersa halus, tidak ada krepitasi, dan ada reflex panggilan.

Domba

Dengan posisi daun telingaJatuh, bau khas cerumnen, tersa halus, tidak ada krepitasi, dan ada reflex panggilan.

h. Leher Otot-otot teraba rata, trachea teraba, dan esofagus juga teraba.

Pemeriksaan perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk bagian tubuh untuk mendengar suara abnormal pada tubuh apabila terjadi kelainan sedangkan auskultasi yaitu pemeriksaan dengan cara mendengar suara organ dalam tubuh dengan bantuan stetoskop.

(7)

bertingkah laku tenang, memiliki adaptasi lingkungan yang adaptif, memiliki gizi baik yang dapat dilihat dari keadaan tubuhnya, sikap berdiri tegak pada keempat kaki ketika dilihat cara berjalan anjing.

Setelah dilakukan pengukuran suhu tubuh dengan termometer, didapatkan suhu tubuh anjing normal yaitu 38,70C. Suhu tubuh anjing normal berkisar antara 37,5-390C. Dilakukan

pemeriksaan frekuensi nadi di bagian vena femoralis pada bagian kaki belakang anjing didapatkan anjing memiliki frekuensi nadi 92 kali permenit dan terhitung normal dengan kisaran frekuensi nadi normal pada anjing adalah 60-120 kali permenit. Frekuensi napas anjing dapat dihitung dengan mendekatkan punggung tangan didepan hidung anjing, hal ini dilakukan karena bagian punggung tangan merupakan bagian sensitif daripada telapak tangan. Hasil yang didapat adalah 115 kali permenit terhitung tidak normal dengan napas normal pada anjing berkisar 20 – 30 kali permenit. Hal ini diduga karena anjing melakukan aktifitas berlebih seperti berlarian dan melihat seekor kucing yang menyebabkan anjing dalam kondisi stress dan kelelahan. Sedangkan frekuensi jantung normal pada anjing berkisar antara 70-120 kalipermenit dan anjing memiliki frekuensi normal yaitu 78 kali permenit. Nafas diperiksa dengan menghitung frekuensi dan memperhatikan kualitasnya dengan melihat kembang-kempisnya daerah thoraco-abdominal dan menempelkan telapak tangan di depan cuping bagian hidung (Boddie1962).

Inspeksi adalah pemeriksan pada hewan dengan melihat keadan langsung hewan tersebut, dan membandingkan hasil pemeriksaannya dengan keadaan normal pada hewan tersebut. Hasilnya adalah ekspresi wajah pada anjingbereaksi ketika melihat sesuatu seperti kucing atau hewan lain. Pertulangan kepala tegas dan simetri, memiliki bentuk makxilla panjang dengan mandibula pendek. Posisi kepala serta tegak telinga yaitu tegak keduanya.

(8)

mata maka aka nada reaksi dari pupil yaitu pupil akan berdilatasi, namun jika tidak terdapat reaksi apa- apa berarti kemungkinan adanya gangguan pada system saraf pusat dan berakibat pada system refleknya (Boddiem1962).

Pemeriksaan hidung didapatkan bahwa anjing memiliki bentuk hidung yang simetris, dengan lubang meluas dan aliran udara bebas pada keduanya. Pemeriksaan sinus-sinus dilakukan untuk mengetahui apakah anjing dalam kondisi sinus atau terdapat cairan pada hidungnya. Dilakukan dengan mengetuk bagian hidung dengan jari telunjuk, apabila berbunyi nyari menandakan tidak terdapat cairan pada hidung, sedangkan apabila menghasilkan bunyi redup, diindikasikan terdapat cairan pada hidung anjing. Hasil yang diperoleh adalah anjing tidak memiliki sinus pada hidungnya.

Pemeriksaan palpasiadalah pemeriksaan dengan meraba bagian tubuh hewan untuk melihat apabila terdapat kelainan seperti luka, benjolan dan lainnya. Pemeriksaan palpasi dilakukan untuk pemeriksaan membrana mukosa bertujuan untuk menentukan kualitas kardiovaskular pada beberapa tempat seperti membrana mukosa oral (gigi-geligi), konjungtiva (mata), vulva. Pemeriksaan mulut dan rongga mulut pada anjing dilakukan dengan membuka bagian mulut dan melihat kenormalan mukosa, gigi serta lidah. Pemeriksaan bibir anjing normal yaitu anjing tidak memiliki defek atau rusak atau luka bibir sisi kiri dan kanan. Sedangkan mukosa pada anjing memiliki warna normal yaitu rose, licin-mengkilat, basah, dan tidak memiliki kerusakan pada permukaannya.

Pemeriksaan gigi geligi pada anjing dapat dilakukan untuk mengetahui umur serta kondisi ada tidaknya keropos pada gigi. Pemeriksaan gigi geligi pada anjing dapat dilakukan dengan membuka mulut anjing dengan tangan kiri membuka rahang atas dan tangan kanan membuka rahang bawah. Pada anjing yang masih belum dewasa yaitu dibawah 6 bulan, kondisi gigi masih memperlihatkan gigi dengan warna putih susu dan pada permukaan atas gigi masih memiliki tonjolan seperti gong. Sedangkan gigi anjing dewasa memiliki warna gigi yang agak kekuningan serta permukaan gigi bergeligi (tidak rata) dan tidak ada tonjolan.

(9)

Sussunan gigi pada anjing :

M3 P3 C1 I3 | I3 C1 P3 M3 M3 P3 C1 I3 | I3 C1 P3 M3

Keterangan: I=insisivus=gigiseri C=kaninus=gigitaring P=premolar=gerahamdepan M = molar = geraham belakang

Pemeriksaan lidah didapatkan warna lidah normal yaitu rose, permukaan lidah licin-mengkilat dan basah serta tidak ada kerusakan permukaan pada lidah. Limfonodus retropharingealis dan limphonodus mandibularis dapat diketahui dengan meraba pada bagian ventral mulut dekat bagian mandibularis. Kedua limfonodus ini beriringan sehingga sulit dibedakan atau diraba salah satunya. Keduanya memiliki ukuran sebesar kacang polong, dengan konsistensi kenyal dan berlobul, tidak ada perlekatan, dan panas limfonodus sama dengan suhu tubuh, serta memiliki bentuk yang simetris pada bagian kanna dan kirinya.

Hasilnya adalah telinga tegak pada keduanya, memiliki bau khas cerumen, permukaan yang licin dah halus, tidak memiliki krepitasi pada kedua telinga, dan memiliki reflek panggilan ketika diberika tepukan pada daerah telinga. Pemeriksaan leher didapatkan trachea bisa teraba dan tidak ada batuk ketika dipegang, batuk ketika trachea dipegang dapat diindikasikan anjing dalam kondisi radang tenggorokan. Esofagus teraba dan kosong dengan makanan.

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan keadaan tubuh melalui cara penentuan kondisi fisik dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik merupakan tindakan untuk mengidentifikasi kelainan-kelainan klinis dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit pada individu maupun populasi.pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pemeriksaan status kesehatan umum seperti perhitungan frekuensi nadi, denyut jantung, penghitungan frekuensi nafas, pengukuran suhu tubuh, pengamatan terhadap mukosa, dan turgor kulit (Kelly 1984).

(10)

perawatan baik, dengan tempramen jinak, tidak ada kelainan pada bagian punggungnya, kucing memiliki tingkah laku tenang, memiliki adaptasi lingkungan yang adaptif, memiliki gizi baik yang dapat dilihat dari keadaan tubuhnya, sikap berdiri tegak pada keempat kaki ketika dilihat cara berjalan kucing.

Suhu tubuh hewan dapat diukur dengan menggunakan termometer. Hasil yang diperoleh tidak menunjukkan jumlah total panas yang diproduksi tubuh tetapi menunjukkan keseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran panas tubuh (Kelly 1984). Pemeriksaan suhu tubuh hewan pada umumnya dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Suhu tubuh yang normal pada kucing mencapai 38o-39,5ºC. Pada pengamatan yang dilakukan suhu tubuh kucing

yaitu 38oC terindikasi normal. Menurut Cunningham (2002), frekuensi jantung adalah banyaknya

denyut jantung dalam satu menit. Pengamatan terhadap frekuensi jantung pada kucing dihitung secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop yang diletakkan tepat di atas apeks jantung pada dinding dada sebelah kiri.Pulsus hewan dapat dirasakan dengan menempelkan tangan pada pembuluh darah arteri femoralis di paha bagian dalam (Kelly 1984).Frekuensi jantung normal pada kucing adalah 40-80 kali per menit, sedangkan pada pengamatan ini didapatkan frekuensi jantung 135 kali dalam satu menit.Frekuensi jantung tinggi karena hewan berada pada kondisi kelelahan dan tidak stabil.Angka tersebut menunjukkan normal karena kucing diperiksa dalam kondisi tenang.

Denyut nadi dan denyut jantung pada hewan sehat akan selalu sinkron. Frekuensi nadi yang lebih rendah dari frekuensi jantung menandakan adanya insufisiensi jantung yang ditandai dengan kelemahan ventrikular (Rosenberger 1979).Pada kucing, denyut nadi normal yaitu 60-90 kali dalam satu menit, sedangkan pada pengamatan ini denyut nadi pada kucing yaitu 92 kali dalam satu menit dan terindikasi normal.

Perhitungan frekuensi nafas pada kucing dilakukan dengan cara menghitung gerakan flank dan tulang rusuk yang bergerak simetris pada saat inspirasi selama 1 menit. Respirasi normal pada kucing adalah 25-35 kali per menit.Kucing yang diamati memiliki frekuensi napas sebanyak 31 kali dalam satu menit.

(11)

menilai apakah palpebra simetris atau tidak. Palpebra pada kucing yang diamati menunjukkan palpebra membuka sempurna dan menutup sempurnaserta ada reflex dari palpebra, cilia keluar sempurna, membrana nictitans tersembunyi dan berwarna putih dan konjungtiva bermukosa rose, terlihat licin, basah dan tidak ada kerusakan permukaan.

Pemeriksaan sklera bertujuan untuk menilai warna, yang dalam keadaan normal berwarna putih bening. Apabila di temukan warna lain, kemungkinan ada indikasi penyakit lain. Pemeriksaan juga menilai kejernihan kornea, perlekatan iris, dan limbus. Apabila ada radang, kornea akan tampak keruh. Kucing yang diamati sklera berwarna putih bening dan kornea berwarna bening, sedangkan untuk iris tidak ada perlekatan dan limbus datar.

Pemeriksaan yang dilakukan pada pupil secara normal pupil berbentuk bulat, simetris, atau apabila diberikan sinar dengan reflek cahaya langsung akan mengecil. Midriasis atau dilatasi pupil menunjukkan adanya rangsangan simpatis, sedangkan miosis menunjukkan keadaan pupil yang mengecil. Pemeriksaan pupil pada kucing yang diamati menunjukkan adanya reflex pupil yaitu apabila terdapat cahaya yang masuk maka pupil akan mengecil dan kembali membesar ketika cahaya sedikit atau tidak ada,selain itu juga terdapat vasa injection (pelebaran pembuluh darah) dalam ukuran yang sedikit sehingga masih bisa dikategorikan dalam keadaan normal.

Pemeriksaan hidung bertujuan untuk menilai bentuk hidung simetris atau tidak simetris, menentukan lubang meluas atau menyempit dan juga menentukan aliran udara bebas atau tersumbat. Pemeriksaan hidung yang dilakukan yaitu bentuk simetris atau tidak dan aliran udara bebas atau tersumbat. Kucing yang diamati memiliki bentuk hidung yang simetris, memiliki lubang meluas, dan aliran udara bebas. Pemeriksaan hidung yang bertujuan untuk mengetahui sinus pada hidung kucing dapat dilakukan dengan cara mengetuk os nasal, keadaan normal atau tidak terindikasi sinus tejadi bila suara yang dihasilkan adalah nyaring sedangkan bila terindikasi sinus memiliki suara redup. Pada kucing memiliki hidung yang normal dan tidak terindikasi sinus.

(12)

premolar tetapi belum lengkap dan 4 buah molar. Struktur gigi normal pada kucing yaitu memiliki incisivum sebanyak 12 buah, memiliki caninus sebanyak 4 buah, memiliki 10 buah premolar dan 4 buah molar.

Pemeriksaan lidah juga bertujuan untuk menilai apakah terjadi kelainan kogenital atau tidak dan melihat mukosanya(Bickley 2008) . kucing yang diamati bermukosa rose, licin-mengkilat, basah dan tidak ada kerusakan permukaan.

Pemeriksaan limfonodus retropharingealis bertujuan untuk melihat ukuran, konsistensi, lobulasi, perlekatan, panas dan kesimetrisan.Pada kucing yang diamati hasil yang diperoleh yaitu memiliki ukuran sebesar kacang tanah, konsistensi kenyal, lobulasi berlobul, panas sesuai dengan suhu tubuh, dan berbentuk simetris.Sedangkan pemeriksaan limfonodus mandibularis, memiliki ukuran sebesar kacang tanah, konsistensi kenyal, lobulasi berlobul, panas sesuai dengan suhu tubuh, dan berbentuk simetris.

Pemeriksaan telinga bertujuan untuk melihat bentuk telinga, bau telinga, permukaan daun telinga, krepitasi, dan reflex panggilan.Kucing yang diamati memiliki bentuk telinga tegak, bau khas cerumen, permukaan daun telinga licin-halus, tidak ada krepitasi dan adanya reflex panggilan. Pemeriksaan leher menunjukkan leher terlihat rata, otot-otot teraba, trachea teraba dan tidak ada batuk,dan esophagus teraba dalam keadaan kosong.

SIMPULAN

Berdasarkan praktikum dan peengamatan pemeriksaan fisik pada hewan anjing dan kucing, dilakukan metode inspeksi, palpasi, dan aukultasi. Hasil yang diperoleh, keaadaan pada anjing dan kucing terlihat atau menunjukkan keadaan pada anjing normal laiinya.

DAFTAR PUSTAKA

Bickley, Lynn.2008.Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan.Jakarta : EGC

Cunningham JG. 2002. Veterinary Physiology. Philadeplhia London: Saunders Company. Kelly WR. 1984. Veterinary Clinical Diagnosis. London: Bailliere Tindall.

Medina, F. M.et al. 2011. A global review of the impacts of invasive cats on island endangered vertebrates.Global Change Biol.17, 3503–3510

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan denyut jantung untuk menilai apakah bayi mengalami gangguan vang menyebabkan jantung dalam keadaan tidak normal, seperti suhu tubuh yang tidak

Setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik umum yang meliputi penilaian keadaan umum dan antropologi serta menginterpretasikan

Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi,tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan.pemeriksaan kebidanan

Berdasarkan sinyalemen, anamnesa, temuan klinis, didukung dengan pemeriksaan mikroskopis feses dan hematologi rutin, kucing kasus didiagnosa menderita dipylidiasis

Dalam pemeriksaan fisik pada bayi dan anak ini beda sama orang dewasa seperti posisi untuk  berbagai bagian pemeriksaan selama masa bayi dan masa anak-anak awal tidak harus

Pada infeksi dapatan, manusia dapat terinfeksi bila memakan makanan yang tercemar oleh ookista dari kotoran kucing yang positif toksoplasmosis ataupun menghirup ookista yang

Fasilitas ini bertujuan sebagai wadah para penyayang hewan peliharaan khususnya anjing dan kucing, yang mana kedua jenis hewan ini merupakan hewan yang paling diminati

Rabies pada kucing banyak terjadi di Kabupaten Toraja Utara dengan proporsi rabies sebesar 28,89% dari 45 sampel otak kucing atau ratio uji 29% positif rabies dan 71% negatif rabies..