• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE

(Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh Feri Pernando

(2)

iii

Diperoleh hasil penelitian, bahwa rata-rataN-gain siswa kelas eksperimen lebih tinggi (39,94) dan berbeda signifikan dengan kelas kontrol (19,76). Hasil analisis rata-rata nilai N-gainper indikator soal pada kelas eksperimen juga mengalami peningkatan baik indikator soal C1 (54,64%), C2 (30,04%) dan C4 (41,89%). Hal tersebut berkaitan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada indikator mengajukan pertanyaan (55%), memberikan ide/ pendapat (49%), indikator berkomunikasi dalam kelompok (83%), indikator bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok (64%), dan menjawab pertanyaan (40%). Selain itu, siswa juga memberikan tanggapan positif, bahwa penggunaaan brosur memudahkan siswa dalam berinteraksi dengan teman dan hanya sebagian kecil siswa (24,32 %) saja yang merasa kesulitan berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran. Sebagian besar siswa (94,59 %) menyatakan lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui brosur, dan (91,89 %) siswa juga menyatakan lebih mudah mengerjakan soal-soal setelah belajar melalui brosur. Dengan demikian, penggunaan bahan ajar brosur dalam pembelajaran

berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa, dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa.

(3)

PENGARUH PENGGUNAAN BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE

(Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

FERI PERNANDO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bukit Kemuning, Lampung Utara pada 02 Desember 1990, yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Ashari, S.Pd dengan Ibu Nilawati. Alamat penulis yaitu jl Lintas Sumatra, Desa Banjar Negara, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Nomor HP penulis 085789815954.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Banjar Negara (1997-2003), SMP Negeri 1 Baradatu (2003-2006), SMA Negeri 1 Bukit Kemuning (2006-2009). Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur ujian masuk lokal (UML).

(8)

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tercurah. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita

senantiasa melaksanakan sunah-sunah beliau.

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:

Ayah dan Ibu yang telah mendidik dan membesarkanku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung segala langkah ku

menuju kesuksesan dan kebahagian.

Arief Rahman, Eka Maya Sari, dan Rahmah Devi Sari, Adik-adikku yang selalu memberikan bantuannya ketika aku dalam kesulitan, memotivasiku dan menyayangiku; serta keluarga

besarku di Banjar Negara yang selalu kurindukan.

Guru, dosen, dan murobbi atas ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan.

(9)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul“PENGARUH PENGGUNAAN BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Berti Yolida S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

(10)

xii

5. Drs. Arwin Achmad M.Si, selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;

6. Rini Rita T Marpaung, S.Pd, M.Pd., selaku pembimbing akademik atas arahan dan saran yang sangat berharga;

7. Dra. Hj. Sri Mastini, selaku Kepala SMA Negeri 1 Bukit Kemuning dan Tonifatul Hikmah, S.Pd selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas X IPA 1 dan X IPA 2 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;

9. Sahabat-sahabatku di UKM ZOOM, FPPI, BIROHMAH, dan DPM U UNILA atas semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini; para guru dan teman-teman ngajiku atas motivasi dan arahannya;

10. Rekan-rekan Formandibula (Forum Mahasiswa Pendidikan Biologi), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;

11. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan syukur yang sebesarnya karena telah mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 2015

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

F. Kerangka Pikir ... 7

G. Hipotesis ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar ... 10

B. Brosur... 13

C. Model Pembelajaran Kooperatif tipeThink Pair Share(TPS) ... 16

D. Penguasaan Materi ... 18

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

C. Desain Penelitian ... 22

D. Prosedur penelitian... 23

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 30

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

(12)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN 1. Silabus ... 55

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 59

3. Brosur... 69

4. Lembar Kerja Siswa ... 73

5. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ... 78

5. SoalPretestdanPostest ... 81

6. Kunci Jawaban SoalPretestdanPostest... 84

7. Rubrik Instrumen SoalPretestPostest ... 86

8. Angket Penggunaan Brosur ... 88

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembar observasi aktivitas siswa... 33

2. Klasifikasi indeks aktivitas siswa ... 34

3. Skor per item angket... 35

4. Tabulasi data tanggapan siswa ... 36

5. Kriteria tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur... 36

6. Hasil uji statistik nilaipretest,postest, dan N-gain... 37

7. Hasil analisis rata-rata nilai N-gainper indikator ... 38

8. Rata-rata aktivitas belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.. 40

(14)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelulusan siswa dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/sederajat tahun pelajaran 2012/2013 mencapai lebih dari 99%, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyampaikan bahwa 99,48% peserta UN SMA dinyatakan lulus sedangkan untuk SMK tercatat 99,95%. Hasil Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013 ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya dengan tingkat kelulusan siswa SMA 99,50% dan tingkat kelulusan siswa SMK 99,72%. Mendikbud mengatakan, naik turunnya persentase kelulusan ini masih wajar dan dengan tingkat kelulusan siswa dalam UN ini menjadi indikator bahwa kualitas pendidikan di Indonesia sangat baik (Kemdikbud, 2013: 1).

Hasil UN yang tinggi ternyata bertolak belakang dengan hasil pengukuran olehUnited Nation Development Programme(UNDP). Data yang

(15)

2

Data terbaru UNDP pada tahun 2013 (HDI Report 2013) tidak

menunjukkan perubahan besar, dari 187 negara yang diteliti, Indonesia menduduki peringkat tengah yaitu di posisi 121. Lebih lanjut Andriani (dalam Kustejo 2008: 1) menjelaskan bahwa data UNDP ini sekaligus menunjukkan potret hasil pendidikan Indonesia masih dalam kategori berkualitas minim. Dengan adanya data-data tersebut menunjukkan bahwa adanya masalah dalam sistem pendidikan di Indonesia.

(16)

3

pembelajaran, sehingga berdampak pada lemahnya penguasaan materi siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.

Dari permasalahan tersebut, salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan penguasaan materi siswa adalah dengan penggunaan bahan ajar dalam bentuk brosur. Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (KBBI, 2008: 166).

Brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai oleh siswa. Brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk menggunakannya (Depdiknas, 2008: 16).

Menurut hasil penelitian Ardianto (2013: 1), menunjukkan bahwa

(17)

4

dalam diskusi kelompok dan gambar dalam brosur tersebut menarik perhatian siswa untuk membacanya.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Brosur Terhadap

(18)

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan bahan ajar brosur berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok

Kingdom Plantae?

2. Apakah penggunaan bahan ajar brosur berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap bahan ajar brosur?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan bahan ajar brosur terhadap peningkatan

penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Kingdom Plantae. 2. Pengaruh penggunaan bahan ajar brosur terhadap peningkatan aktivitas

belajar siswa.

3. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar brosur.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:

(19)

6

2. Bagi guru, dapat memberikan informasi mengenai bahan ajar brosur, sehingga dapat dijadikan alternatif penggunaan bahan ajar yang menarik dalam proses pembelajaran.

3. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat baca dan penguasaan materi siswa pada materi pokok Kingdom Plantae.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini agar tidak terlalu luas dan menyimpang dari tujuan awal diadakannya penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut.

1. Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu bentuk bahan ajar cetak berbentuk brosur. Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu materi pokok yang disusun secara singkat namun lengkap dan dicetak dalam beberapa halaman tanpa dijilid.

2. Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif, yang dilihat dari hasilpretest,postestdan N-gainsiswa pada materi Kingdom Plantae.

3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas X semester Genap tentang Kingdom Plantae pada KD “Mendeskripsikan

(20)

7

4. Aktivitas belajar siswa yang diamati selama proses pembelajaran dalam penelitian ini meliputi: 1) Mengajukan Pertanyaan,

2) Memberikan ide/ pendapat 3) Berkomunikasi dalam kelompok 4) Bekerja-sama dalam menyelesaikan tugas kelompok 5) Menjawab pertanyaan.

5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1. sebagai kelas eksperimen dan X IPA 2 sebagai kelas kontrol, semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMAN 1 Bukit Kemuning, Lampung Utara. 6. Model pembelajaran kooperatifThink Pair Share(TPS). Ada tiga

langkah utama yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model TPS yaituThink(berpikir secara individual), Pair(berpasangan dengan teman semeja),Share(berbagi jawaban dengan pasangan lain atau teman sekelas).

F. Kerangka Pikir

Masalah utama yang sering dihadapi pada pendidikan di sekolah adalah lemahnya penguasaan materi oleh siswa, termasuk pada mata pelajaran biologi. Penyebab utama masalah tersebut antara lain, kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, ketergantungan siswa pada guru, kurangnya sumber belajar yang membuat siswa tidak mengetahui lebih dahulu materi yang akan dibahas, serta rendahnya minat baca pada buku-buku yang berhalaman tebal.

(21)

8

contohnya. Brosur dimanfaatkan sebagai bahan ajar dengan menyajikan materi yang diturunkan dari KD secara singkat, lengkap, dan mudah dipahami oleh siswa.

Brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya praktis yang hanya terdiri atas beberapa halaman dengan ilustrasi gambar dan desain tulisan yang semakin menambah minat peserta didik untuk menggunakannya. Selain itu, brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem sehingga dapat dijadikan sumber informasi fakta dan pengetahuan verbal siswa. Dengan demikian, brosur diharapkan menjadi bahan ajar yang memuat materi ajar secara lengkap dan runtut sehingga dapat menunjang pemahaman siswa dari ranah kognitif dan mempengaruhi peningkatan penguasaan materi siswa.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan bahan ajar brosur dan variabel terikat adalah penguasaan materi pada materi pokok Kingdom Plantae. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Keterangan: X= Variabel bebas dengan menggunakan bahan ajar brosur; Y1= Aktivitas belajar siswa pada materi pokok Kingdom

Plantae

Y2= Penguasaan materi siswa pada materi pokok Kingdom Plantae.

Gambar 1 Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Y1

X

(22)

9

G. Hipotesis

Perumusan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: Penggunaan bahan ajar brosur tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Kingdom Plantae.

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Dikmenjur dalam Depdiknas, 2008: 8)

Dari sebuah modul yang dipublikasikan olehDepartment of Education and Children’s Services(DECS) (2004: 8) dijelaskan bahwa pemilihan bahan ajar dan materi pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari

(24)

11

Pendapat lain tentang bahan ajar dikemukakan oleh Brown (dalam Rahimi, 2006: 4) Bahan ajar secara umum dapat diartikan sebagai“Suatu gambaran sistematis tentang tekhnik dan aktivitas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas”,yang kemudian ditambahkan oleh Day yang juga tercantum dalam jurnal yang sama oleh Rahimi (2006: 4)“dan memuat berbagai pengalaman dan aktivitas yang dijadikan rujukan bagi pengajar atau pendidik dalam mengembangkan pengetahuannya dalam mengajar”.

Bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan ajar adalah inti dalam kegiatan belajar mengajar yang diupayakan untuk dikuasai oleh siswa (Djamarah 2005: 18). Oleh karena itu menurut Harjanto (2006: 172) bahwa dalam memberikan bahan ajar hendaknya sesuai dengan kemampuan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Menurut Amri dan Ahmadi (2010: 159) bahwa bahan ajar disusun dengan dengan tujuan:

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.

2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. 3. Mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran.

(25)

12

1. Susunan tampilan harus memperhatikan beberapa hal berikut: urutan yang mudah, judul yang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan tugas pembaca.

2. Bahasa yang mudah dengan memperhatikan beberapa hal berikut: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.

3. Menguji pemahaman dengan memperhatikan beberapa hal berikut: menilai melalui orangnya, cheklistuntuk pemahaman.

4. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong pembaca untuk berpikir, menguji stimulan.

5. Kemudahan dibaca dengan memperhatikan beberapa hal berikut: keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, mudah dibaca.

6. Materi instruksional dengan memperhatikan beberapa hal berikut: pemilihan teks, bahan kajian, lembar kerja (work sheet).

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed)seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,leaflet,wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dancompact discaudio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disc, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disc(CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar

(26)

13

B. Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (KBBI, 2008: 166 ). Dalam menentukan isi brosur seperti yang dikemukan

dalam modul “How to produce an information brochure for patients and users of the healthcare system Methodology guide”(2008: 13), beberapa hal penting yang harus dilakukan sebelum memuat sebuah Informasi dalam pembuatan brosur yaitu:

1. Mencari data ilmiah dan brosur yang terkait. 2. Menganalisa kualitas dan kebenaran Informasi.

3. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan yang diinginkan pasien/pembaca.

4. Menggunakan hasil penemuan untuk menegaskan informasi yang dimuat.

(27)

14

Dalam menyusun sebuah brosur sebagai bahan ajar, menurut Depdiknas, (2008: 13), brosur paling tidak memuat antara lain:

1. Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.

2. KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari SI dan SKL. 3. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik

memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Untuk siswa SMA upayakan untuk membuat kalimat yang tidak terlalu panjang, maksimal 25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf 3–7 kalimat.

4. Tugas-tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar dan membuat resumenya. Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok dan ditulis dalam kertas lain.

5. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.

6. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

(28)

15

mengurangi pembiayaan. Jumlah lipatan (ataustaples) juga

memungkinkan untuk mengurangi jumlah biaya. Biasanya untuk kertas ukuran 8,5 x 11 Inci bisa menggunakan dua lipatan dengan desain 4 halaman, atau tiga lipatan dengan desain 6 halaman. Berikut adalah beberapa contoh lipatan

(29)

16

C. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think pair share (TPS) Dalam buku yang berjudulCooperative Learning,oleh Lie (dalam

Rif’atunnisah2012: 10) menyatakan bahwa sistem pengajaran yang

memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur adalah sistem pembelajaran gotong royong ataucooperative learning. Lebih lanjut menurut Rustaman (dalamRif’atunnisah2013: 10), pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pengembangan pembelajaran yang berasal dari teori kontruktivisme karena mengembangkan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional.

Sedangkan menurut Gunawan (dalamRif’atunnisah2013: 10), pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

Teknik belajar mengajar TPS merupakan salah satu teknik belajar

mengajar yang dikembangkan oleh Frank Lyman sebagai struktur kegiatan pembelajaranCooperative Learning.Teknik ini memberi siswa

kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan dari teknik TPS ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, teknik TPS memberi

(30)

17

Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik (Lie dalamRif’atunnisah,2013: 14).

Pada tahapthink, guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan siswa diminta untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan atau masalah yang diajukan. Pada tahapan ini, siswa sebaiknya menuliskan jawaban mereka, hal ini karena guru tidak dapat memantau semua jawaban siswa sehingga melalui catatan tersebut guru dapat mengetahui jawaban yang harus diperbaiki atau diluruskan di akhir pembelajaran. Dalam menentukan batasan waktu untuk tahap ini, guru harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, jenis dan bentuk pertanyaan yang diberikan, serta jadwal pembelajaran untuk setiap kali pertemuan.

Kelebihan dari tahap ini adalah adanya “think time” atau waktu berpikir

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir mengenai jawaban mereka sendiri sebelum pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa lain. Selain itu, guru dapat mengurangi masalah dari adanya siswa yang mengobrol, karena tiap siswa memiliki tugas untuk dikerjakan sendiri. Langkah kedua adalah guru meminta para siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Setiap pasangan siswa saling berdiskusi mengenai hasil jawaban mereka

(31)

18

siswa mendapat tambahan informasi dan pemecahan masalah yang lain. Pada langkah akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi hasil pemikiran mereka dengan pasangan lain atau dengan seluruh kelas. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan satu ke pasangan yang lain, sehingga seperempat atau separuh dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor. Langkah ini merupakan penyempurnaan dari langkah-langkah sebelumnya, dalam arti bahwa langkah ini menolong agar semua

kelompok menjadi lebih memahami mengenai pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan penjelasan kelompok yang lain. Hal ini juga agar siswa benar-benar mengerti ketika guru memberikan koreksi maupun penguatan di akhir pembelajaran (Siti, 2010: 1)

D. Penguasaan materi

(32)

19

informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar dari ranah kognitif memiliki hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: (1) informasi non verbal, (2) informasi fakta dan pengetahuan verbal, (3) konsep dan prinsip, dan (4) pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi nonverbal dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam krestivitas (Slameto, 1991: 13).

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Menurut Sudijono (2008: 50-52), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut:

1. Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.

2. Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

(33)

20

Dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sisi. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan kata-katanya sendiri.

3. Penerapan atau aplikasi (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret.

4. Analisis (Analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan fakto-faktor-faktor yang lainnya.

5. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang

memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. 6. Penilaian atau evaluasi (Evaluation) adalah kemampuan seseorang untuk

membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai, atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.

(34)

21

(35)

III.METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Lampung Utara.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA semester genap SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA1 (sebagai kelas eksperimen) dan siswa kelas X IPA2 (sebagai kelas kontrol) yang dipilih dengan teknik Purposive sampling (Martono, 2012: 79).

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretest-postest tak ekuivalen. Kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen menggunakan kelas yang ada dan satu level dengan kondisi yang homogen. Kelas

(36)

23

X : Perlakuan dengan bahan ajar brosur C : Perlakuan dengan buku cetak

Gambar 3.Desain penelitian pretest- postest non ekuivalen (Oleh Riyanto. 2001: 43)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut:

a. Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian yaitu SMAN 1 Bukit Kemuning.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang menjadi subjek dalam penelitian ini.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Kelompok (LKK).

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

I O1 X O2

(37)

24

e. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretest/postest, lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa dan angket. 2. Pelaksanaan Penelitian (Pembelajaran dengan Bahan Ajar Brosur)

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar brosur melalui model pembelajaran TPS untuk kelas eksperimen, sementara kelas kontrol menggunakan buku teks : Anshori,Moch. 2009. Biologi 1. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.

Kelas Eksperimen

a. Kegiatan Awal

1) Siswa mengerjakan soal pretest.

2) Guru menyampaikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, dan Tujuan Pembelajaran.

3) Apersepsi dilakukan oleh guru, dengan memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan mengarahkan siswa pada materi pokok pembelajaran, seperti

a) Pertemuan I: Pernahkah kalian memperhatikan perbedaan tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan kalian? Lalu pernahkah kalian mengetahui eksistensi dan manfaat dari perbedaan suatu tumbuhan tersebut?

(38)

25

dari kalian yang bisa menyebutkan perannya bagi kelangsungan hidup di bumi”.

4) Siswa memperoleh motivasi dari guru.

a) Pertemuan I: ”Manfaat dari pembelajaran yang kita lakukan kali ini kalian mampu mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan mengaitkan dengan perannya bagi kelangsungan hidup di bumi”.

b) Pertemuan II: “Diharapkan setelah pertemuan ini kalian lebih memahami manfaat tumbuhan sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki peran besar bagi

kelangsungan hidup di bumi ini, serta dapat melestarikan dan memanfaatkannnya dengan optimal”.

b. Kegiatan Inti

1) Guru memberikan penjelasan bagaimana teknis pembelajaran kooperatif tipe TPS dan membagikan brosur.

2) Siswa menerima lembar kerja siswa dari guru.

3) Siswa diberi kesempatan berfikir selama 2-3 menit (think) utnuk menjawab pertanyaan dalam LKS dengan menggunakan bahan ajar brosur.

(39)

26

5) Setiap pasangan diberikan waktu 12-15 menit untuk mendiskusikan permasalahan yang telah diberikan.

6) Guru menunjuk 3 pasang siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas (share)

7) Guru menunjuk kelompok lain untuk menanggapi atau bertanya tentang hasil diskusi temannya (penyaji).

8) Mempersilahkan kelompok yang sedang presentasi menjawab pertanyaan temannya.

9) Guru memberi tanggapan atas jawaban siswa. c. Penutup

1) Membimbing siswa agar dapat menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan.

2) Menutup pembelajaran dan menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.

3) Siswa mengerjakan soal Postest pada akhir pertemuan II.

Kelas Kontrol (Pembelajaran dengan Buku Cetak)

a. Pendahuluan

1) Guru mengkondisikan setiap siswa untuk memulai pembelajaran.

2) Siswa mengerjakan soal pretest.

(40)

27

4) Apersepsi dilakukan oleh guru, dengan memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan mengarahkan siswa pada materi pokok pembelajaran, seperti

a) Pertemuan I: Pernahkah kalian memperhatikan perbedaan tumbuhan yang ada disekitar lingkungan kalian? Lalu pernahkah kalian mengetahui eksistensi dan manfaat dari perbedaan suatu tersebut?.

b) Pertemuan ke II: “ Dari beberapa ciri-ciri divisio yang telah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya, adakah dari kalian yang bisa menyebutkan perannya bagi kelangsungan hidup dibumi”.

5) Siswa memperoleh motivasi dari guru.

a) Pertemuan I: ”Manfaat dari pembelajaran yang kita lakukan kali ini kalian mampu mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan mengaitkan dengan perannya serta bagi kelangsungan hidup di bumi”.

b) Pertemuan II: “Diharapkan setelah pertemuan ini kalian lebih memahami manfaatkan tumbuhan sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki peran besar bagi

kelangsungan hidup di bumi ini, serta dapat melestarikan dan memanfaatkannnya dengan optimal”.

b. Kegiatan Inti

(41)

28

2) Guru menjelaskan materi tentang ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan perannya bagi kelangsungan hidup di bumi. 3) Siswa menerima lembar kerja kelompok dari guru.

4) Siswa diberi kesempatan berfikir selama 3 menit (think). 5) Guru mempersilahkan siswa berpasangan dengan teman

semejanya untuk mendiskusikan masalah mereka (pair).

6) Setiap pasangan diberikan waktu 12-15 menit untuk mendiskusikan permasalahan yang telah diberikan.

7) Guru menunjuk 3 pasang siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas (share).

8) Guru menunjuk kelompok lain untuk menanggapi atau bertanya tentang hasil diskusi temannya (penyaji).

9) Mempersilahkan kelompok yang sedang presentasi menjawab pertanyaan temannya.

10)Guru memberi tanggapan atas jawaban siswa. c. Penutup

1) Membimbing siswa agar dapat menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan.

2) Menutup pembelajaran dan menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.

3) Siswa mengerjakan soal Postest pada akhir pertemuan II. E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

(42)

29

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai pretest dan postest.

b. Data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data aktivitas siswa dan tanggapan siswa.

b) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Pretest dan Postest

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa nilai pretest dan postest. Nilai pretest dan postest diambil pada tiap pertemuan dari setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol. Soal yang diberikan adalah 15 butir soal yang terdiri dari 8 soal pilihan jamak, 5 soal isian singkat dan 2 soal essay. Teknik penskoran nilai pretest dan postest yaitu:

Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan (dicari); R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = Jumlah skor maksimum dari tes tersebut. (Purwanto, 2008: 112).

b) Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, yang didalamnya terkandung semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran.

b) Angket

R N

(43)

30

Angket yang diberikan kepada subyek penelitian berupa daftar pertanyaan benar atau salah tentang kemenarikan dari brosur yang digunakan.

F. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan data Kuantitatif

a) Data kuantitatif berupa skor nilai yang diperoleh dari nilai pretest dan postest. ditinjau berdasarkan gain yang dinormalisasi atau N-gain (g) dengan menggunakan rumus Hake (1999: 1) yaitu:

Keterangan:

N-gain = rata-rata N-gain Spost = rata-rataskor postest Spre = rata-rataskor pretest Smax = skor maksimum

b) Data penelitian yang berupa nilai tes awal, tes akhir, dan N-gain pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dianalisa menggunakan uji yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

Spost - Spre Smax - Spre

(44)

31

1. Uji Normalitas Data (Uji Lilliefors)

Uji normalitas data dilakukan menggunakan program SPSS versi 17. a. Hipotesis

Ho: Sampel berdistribusi normal H1: Sampel tidak berdistribusi normal b. Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05,

tolak Ho untuk harga yang lainnya (Sudjana, 2002: 466)

2. Kesamaan Dua Varians

Apabila masing- masing data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians menggunakan uji Barlet. Hipotesis yang digunakan yaitu:

a. H0: kedua sampel mempunyai varians sama b. H1: kedua sampel mempunyai varians berbeda.

Dengan kriteria uji yaitu jika F hitung < Ftabel atau probabilitasnya> 0,05 maka H0 diterima, jika Fhitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 71).

3. Pengujian Hipotesis

(45)

32

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata 1. Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama 2. Kriteria Uji

Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 13)

b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata 1. Hipotesis

c. Uji Hipotesis dengan Uji Mann-Whitney U

Apabila salah satu atau kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan Uji Mann-Whitney U

1. Hipotesis

H0 = rata – rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama H1 = rata – rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

(46)

33

2. Kriteria uji

H0 ditolak jika sig < 0,05 dalam hal lainnya H0 diterima (Anonim, 2009: 166).

2. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa.

1. Menghitung rata-rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

keterangan:

= Rata-rata skor aktivitas siswa tiap pertemuan xi= Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimum (Sudjana, 2002: 69) Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Nama

Aktivitas Belajar Siswa

∑xi X̅

(47)

34

Keterangan :

a. Mengajukan Pertanyaan:

Skor Indikator

0 Tidak mengajukan pertanyaan.

1 Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan permasalahan materi dunia hewan.

2 Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan materi dunia hewan.

b. Memberikan ide/ pendapat

Skor Indikator

0 Tidak memberikan ide/pendapat (diam saja). 1 Mengemukakan ide/pendapat namun tidak sesuai

dengan pembahasan pada materi dunia hewan. 2 Mengemukakan ide/pendapat sesuai dengan

pembahasan pada materi dunia hewan. c. Berkomunikasi dalam kelompok

Skor Indikator

0 Tidak berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok.

1 Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan dunia hewan dalam LKS.

2 Berkomunikasi secara lisan dalam memecahkan permasalahan pada LKS sesuai dengan materi dunia hewan.

d. Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok

Skor Indikator

0 Tidak mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok.

1 Mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan pada LKS.

2 Mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok sesuai dengan permasalahan pada LKS. e. Menjawab pertanyaan

Skor Indikator

0 Tidak menjawab pertanyaan.

1 Menjawab pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan permasalahan materi Kingdom Plantae.

(48)

35

2) Menafsirkan atau Menentukan Kategori Indeks Aktivitas Siswa Sesuai Kalisifikasi pada Tabel yang Dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008: 37).

Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa

Kategori Interpretasi

0,00 – 29,99 Sangat Rendah

30,00 – 54,99 Rendah

55,00 – 74,99 Sedang

75,00 – 89,99 Tinggi

90,00 – 100,00 Sangat Tinggi 0. Pengolahan Data Angket Siswa

Data ini diperoleh dengan menyebarkan angket tanggapan siswa yang berisikan 8 pernyataan, 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Skor 1 (satu) untuk menyatakan setuju bagi pernyataan positif dan tidak setuju bagi pernyataan negatif. Skor 0 (nol) untuk menyatakan tidak setuju bagi pernyataan positif dan setuju bagi pernyataan negatif. Selain itu terdapat 1 pertanyaan terbuka untuk mengetahui hal-hal lain yang ingin disampaikan oleh siswa tentang brosur (Aini, 2011: 36).

Skor per item angket dapat dilihat dalam Tabel 3 Tabel 3. Skor per item angket

No. Item

Soal Sifat Pernyataan

Skor

(49)

36

Kemudian dilakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat untuk memberi gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket.

Tabel 4. Tabulasi data tanggapan siswa No.Pertanyaan

angket Pilihan jawaban

Nomor responden siswa

Persentase (%)

Sumber: dimodifikasi dari Purwanto (2010: 52)

Jumlah skor setiap angket dihitung untuk mengetahui tanggapan masing-masing siswa tentang kemenarikan bahan ajar brosur. Menghitung skor yang diperoleh dalam bentuk presentase. Teknik ini sering disebut dengan teknik deskriptif kualitatif dengan presentase. Adapun rumus untuk analisis deskriptif presentase menurut Ali (1992: 46) adalah: persentase tanggapan siswa (%) = n x 100%

N

Keterangan : n = skor yang diperoleh sampel N = skor yang semestinya diperoleh sampel

% = persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur

Tabel. 5 Kriteria tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur

Persentase (%) Kriteria

100 Semuanya

76 – 99 Sebagian besar 51 – 75 Pada umumnya

50 Setengahnya

26 – 49 Hampir setengahnya 1 – 25 Sebagian kecil

0 Tidak ada

(50)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan bahan ajar brosur berpengaruh signifikan dalam

meningkatkan penguasaan materi oleh siswa di kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning T.P 2013/2014 pada materi pokok Kingdom Plantae. 2. Penggunaan bahan ajar brosur berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas

belajar siswa kelas di kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning T.P 2013/2014 pada materi pokok Kingdom Plantae.

3. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan bahan ajar brosur.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Peneliti lain yang akan menerapkan penggunaan bahan ajar brosur

sebaiknya memperhatikan kesesuaian informasi dengan gambar, berlatih keterampilan mendesain dan memperhatikan kelengkapan materi. 2. Guru atau peneliti lain yang akan menerapkan penggunaan bahan ajar

(51)

49

3.

Pengenalan dan penggunaan bahan ajar pada siswa melalui proses pembelajaran harus dilakukan secara rutin agar mampu meningkatkan minat baca dan penguasaan materi oleh siswa.

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Q. 2011.Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Prestasi Belajar pada Materi Pokok Ekosistem. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan P.MIPA Program Studi S1 Pendidikan Biologi. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Ali, M. 1992.Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Jakarta

Anonim. 2009.Panduan Praktis SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Wahana Komputer. Semarang.

Amri, S dan Ahmadi. 2010.Kontruksi Pengembangan Pembelajaran. Prestasi Karaya. Jakarta.

Awaludin, A. 2008.Materi Ajar.diakses dari http://andhyasastera.blogspot.com pada 17 Juli 2013 15.13 WIB.

Ardianto, F.2013.Pengaruh Brosur Melalui Model Pembelajaran STAD Terhadap Aktivitas Dan Penguasaan Materi.diakses dari

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/ index.php/JBT/article/view/2048. Pada 25 juli 2013 14.44 WIB

Arikunto, S. 2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina aksara. Jakarta

Belina, W.W. 2008.Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Daryanto, H. 1999.Evaluasai Pendidikan. Rieneka cipta. Jakarta.

(53)

51

DECS. 2004.Choosing and using teaching and learning materials. DECS Publishing .The State of South Australia. Diunduh dari

http://www.decd.sa.gov.au/policy/files/links/Choose_use_booklet_FA.pdf. Pada 28 Oktober 2013 20.49 WIB

Depdiknas. 2008.Modul- Panduan Pengembangan Bahan Ajar.Diunduh dari http://www.depdiknas.co.id. Pada 17 Juni 2013 15.36 WIB

Djamarah, S.B. 2005.Guru dan Anak Didik Dalam Interkasi Edukatif. Rieneka Cipta. Jakarta.

Fitria, H. 2009.Pengaruh Penggunaan Modul Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII MTsN Pauh Kambar Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten

Padang Pariaman.Dalam sucikorafi.multiply.com/journal/item/3/sekripsi. 1 Oktober 2013 10.08 WIB

Hamalik, O. 2002.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung.

Harjanto. 2006.Perencanaan Pengajaran. Rieneka Cipta. Jakarta.

HAS. 2008.How to produce an information brochure for patients and users of the healthcare system Methodology guide. Communications Department. France. Diunduh dari http://www.hassante.fr/portail/plugins/Module XitiKLEE/types/ FileDocument/doXiti. jsp?id=c_864558p Pada 31 Oktober 2013 15.16 WIB

Kustejo. 2008.Potret Hasil Pendidikan Indonesia 2007. Diakses dari http://kustejo.wordpress.com/2008/06/24/potret-hasil-pendidikan-indonesia-2007/. Pada 31 Oktober 2013 15.40 WIB

Lie, A. 2002.Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. PT Grasindo. Jakarta.

Loranz, D. 2008. TMCC Program and Discipline Report.Diakses dari http://www.gbcnv.edu. Pada 20 Oktober 2013 10.05 WIB.

(54)

52

Pennisi, A.L., Yenti G., Annabel. L.M., dan Alexis W. 2011.How To Create an Effective Brochure. University of Nebraska. Lincoln. Diunduh dari http://www.ianrpubs.unl.edu/live/ g2028/build/ g2028.pdf. Pada 31 Oktober 2013 15.00 WIB.

Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12.Bumi Aksara. Jakarta.

Purwanto, N. 2001.Statistika untuk Penelitian. Pustaka Pelajar. Surakarta.

Purwanto, M.N. 2008.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Kemdikbud. 2013.Kelulusan UN SMA/Sederajat Tahun Pelajaran 2012/2013 Di Atas 99 Persen.Diakses dari

http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1360. Pada 10 September 2013 15.39 WIB

Qirana, S.D., Rohendi, J., dan Kusnendar. 2009.Penerapan Model Explicit Instruction dalam memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada Materi Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.UPI. Bandung.

Rahimi, M. 2006.What do we want teaching-materials for in EFL teacher training programs?. Shahid Rajaee Teacher Training University. Tehran. Diunduh dari http://www.asian-efl-journal.com/pta_Oct_08.pdf. Pada 28 Oktober 2013 20.59 WIB

Rif'atunnisah, N. I. 2012.Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Terhadap penguasaan Konsep dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Konsep Perkembangan Manusia. Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam Respiratory.Upi.Edu. Pada 13 Maret 2013 17.05 WIB

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Pendidikan. SIC. Jakarta.

Sardiman. 2003.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Yogyakarta

(55)

53

Siti, Y.F. 2010.Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share. Diunduh dari http:// fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/model-pembelajaran-kooperatof-tipe.html. pada 26 maret 2013

Slameto. 1991.Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rieneka cipta. Jakarta.

Sudijono, A. 2008.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2002.Metode Statistika Edisi Keenam.PT. Tarsito. Bandung.

Gambar

Gambar 1 Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Gambar 2. Tipe Lipatan pada Brosur.
Gambar 3.Desain penelitian pretest- postest non ekuivalen (Oleh Riyanto.
Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Draft Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mendapat Gelar Magister Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Sekolah

This method also has several stages in the search for common document, which looks at the frequency of occurrence of the word in the document preprocessing stage,

Penelitian ini akan membahas tentang perancangan jaringan Fiber To The Home (FTTH) beserta infrastruktur yang digunakan dan menganalisis performansi jaringan dari Optical Line

(3) Lebar garis terang pada layar berbanding terbalik dengan jarak antara dua celah yang digunakan.. (4) Orde garis terang berbanding terbalik dengan

Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia dari Yunan ke Nusantara yang melewati jalan barat (melewati Yunan – Malaka – Sumatra – Jawa), serta yang melewati jalur utara Yunan –

Salah satu solusi agar akuntan publik tidak terlalu dekat berinteraksi dengan klien yang pada akhirnya mengganggu independensi auditor adalah menentukan peraturan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran jigsaw dapat

Melakukan asuhan keperawatan pada pasien post sectio caesarea dengan. komplikasi