• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Modern di Kota Medan (Studi Kasus : Swalayan/Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Modern di Kota Medan (Studi Kasus : Swalayan/Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal)"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI BUAH DI PASAR MODERN DI KOTA MEDAN

(Studi Kasus : Swalayan/Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal)

SKRIPSI

RISA JANUARTI 110304098 AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI BUAH DI PASAR MODERN DI KOTA MEDAN

(Studi Kasus : Swalayan/Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal)

SKRIPSI

RISA JANUARTI 110304098 AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh :

Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

Ir. Lily Fauzia, M.Si Ir. Sinar Indra Kusuma, M. Si

NIP. 196308221988032003 NIP. 19650926199031002

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ABSTRAK

RISA JANUARTI dengan judul skripsi “ANALISIS KEPUTUSAN

KONSUMEN MEMBELI BUAH DI PASAR MODERN DI KOTA MEDAN”

Studi Kasus: Swalayan/Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal, yang dibimbing oleh Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik konsumen yang membeli buah di pasar modern di Kota Medan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern di Kota Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Daerah penelitian ditetapkan secara sensus.teknik pengambilan sampel digunakan metode accidental sampling, dengan ukuran sampel sebanyak 90 orang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mempersentasikan hasil data yang diperoleh dari kuesioner sampel.

Hasil analisis menunjukan bahwa variabel yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern adalah harga, kualitas, promosi, lokasi, pelayanan, dan psikologis, sedangkan variabel kemasan tidak menjadi faktor yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern.

(4)

Penulis lahir di Kota Medan pada tanggal 25 Januari 1994 dari Ayah Edi dan Ibu Siti Khadijah. Penulis merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara

Penulis mengikuti pendidikan sebagai berikut:

1. Sekolah Dasar di SD Swasta Abdi Sukma Medan tahun 1999-2005.

2. Sekolah Menengah Pertama di SMP Swasta Istiqlal Delitua tahun 2005-2008. 3. Sekolah Menengah Atas di SMA Swasta Eria Medan tahun 2008-2011. 4. Tahun 2011 masuk di Departemen Agribisnis FP USU melalui jalur ujian

tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

5. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada bulan Juli 2014 di Desa Pintu Air Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah AWT karena atas rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI

BUAH-BUAHAN DIPASAR MODERN DI KOTA MEDAN”. (Studi Kasus :

Sawalayan/Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal)

Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang tua penulis Edi dan tercinta Siti Khadijah yang selalu memberikan do’a dan semangat agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini, Kakak Gita Riza Yanti, Amd dan Tania Anggraini, S.KM dan juga abang-abang penulis Hendra Kurniawan, Amd Kom dan Muhammad Azhari, S.T. penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Ir. Salmiah, M. Si dan Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku ketua dan sekretaris program studi Agribisnis FP USU.

(6)

5. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat kepada saya selama penyelesaian skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuangan penulis di Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 khususnya Yuli Hariani Siregar SP, Annisa Azzahra SP, Ade Silvana Sari, Ade Rezkika Nasution, Dwi Utari, Mutiara Sani, Maya Anggraini, Denti Juli Irawati , M. Sidik Pramono SP, dan teman semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan, semangat dan bantuan yang telah kalian berikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2015

(7)

DAFTAR ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 23

3.2 Metode Pengumpulan Sampel ... 23

3.2 Metode Penentuan Data ... 24

3.3 Metode Analisis Data ... 24

3.4 Definisi dan Batasan Operasional ... 25

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 27

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 27

4.1.1 Keadaan Geografi dan Iklim ... 27

4.1.2 Keadaan Penduduk Kecamatan Medan Sungga ... 27

4.1.3 Penduduk Kecamatan Medan Sunggal Menurut Mata Pencarian... 28

4.1.4 Sarana dan Prasarana ... 29

(8)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

6.1 Kesimpulan ... 45 6.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Hal

1 Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Kota Medan 3 2 Jumlah pasar dan pertokoan menurut Kelurahan di Kecamatan

Medan Sunggal Tahun 2014

23 3 Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin 32

4 Karakteristik Konsumen berdasarkan Usia 33

5 Karakteristik Konsumen berdasarkan Tingkat Pendidikan 33 6 Karakteristik Konsumen berdasarkan Pekerjaan 34 7 Karakteristik Konsumen berdasarkan Jumlah Tanggungan 35 8 Karakteristik Konsumen berdasarkan Pendapatan Perbulan 35

9 Indikator Variabel Harga 36

10 Indikator Variabel Kualitas 37

11 Indikator Variabel Promosi 38

12 Indikator Variabel Pelayanan 39

13 Indikator Variabel Lokasi 41

14 Indikator Variabel Kemasan 42

15 Indikator Variabel Psikologis 43

16 Indikator dari variabel harga, kualitas, pelayanan, lokasi, promosi, dan psikologis yang manyebabkan konsumen membeli buah di pasar modern

(10)

No Judul Gambar Hal

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Lampiran

1 Data Karakteristik Konsumen Buah di Kota Medan

2 Data Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Modern di Kota Medan

3 Hasil Analisis Data Sekunder Untuk Mengetahui Karakteristik Konsumen Buah di Kota Medan

(12)

RISA JANUARTI dengan judul skripsi “ANALISIS KEPUTUSAN

KONSUMEN MEMBELI BUAH DI PASAR MODERN DI KOTA MEDAN”

Studi Kasus: Swalayan/Supermarket di Kecamatan Medan Sunggal, yang dibimbing oleh Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik konsumen yang membeli buah di pasar modern di Kota Medan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern di Kota Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Daerah penelitian ditetapkan secara sensus.teknik pengambilan sampel digunakan metode accidental sampling, dengan ukuran sampel sebanyak 90 orang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mempersentasikan hasil data yang diperoleh dari kuesioner sampel.

Hasil analisis menunjukan bahwa variabel yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern adalah harga, kualitas, promosi, lokasi, pelayanan, dan psikologis, sedangkan variabel kemasan tidak menjadi faktor yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih jauh dari angka ideal yang ditetapkan badan pangan dunia yaitu Food and Agriculture Organization (FAO) yaitu 73 kilogram per kapita per tahun sedangkan di Indonesia saat ini tingkat konsumsi sayur dan buah hanya 40 kilogram per kapita per tahun. Padahal Indonesia merupakan penghasil buah dan sayur yang sangat besar dan beragam. Tingat konsumsi buah masyarakat dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan akan pembelian buah. Tidak hanya perilaku konsumen, faktor psikologis seperti gengsi dan kenyamanan juga berpengaruh terhadap pembelian buah.

(14)

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik/ciri-ciri pribadinya, terutama yang berpengaruh adalah umur dan tahapan dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan, keadaan ekonominya, gaya hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya.

Banyaknya pasar tradisional dan pasar modern yang menawarkan produk buah-buahan, menyebabkan konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak, dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Oleh karena itu, pasar seharusnya mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

(15)

3

Tabel 1. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Kota Medan

No Kecamatan Pasar

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan 2013

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pasar modern jauh lebih banyak dibandingkan dengan pasar tradisional. Ini menjadi bukti bahwa gaya hidup konsumen yang lebih memilih untuk membeli buah di pasar modern dibandingkan harus membeli buah di pasar tradisional.

(16)

Meskipun demikian, pasar tradisional masih menjadi pilihan bagi masayarakat untuk membeli buah karena pasar tradisional memiliki keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern. Harga yang rendah, lokasi yang strategis, keragaman buah yang lengkap, area penjualan yang luas, dan sistem tawar menawar yang menunjukan keakraban antar penjual dan pembeli merupakan kunggulan yang dimiliki oleh pasar tradisional.

Perbedaan antara pasar tradisional dan modern yang paling jelas dapat kita lihat dari karakteristik produk pertanian yang dijual. Keunggulan yang dimiliki oleh pasar modern yang ditawarkan pada produk pertanian, yaitu menyediakan berbagai macam kebutuhan produk pada satu tempat berbelanja, produk yang dijual lengkap, kemudahan dalam mencari barang, kenyamanan berbelanja, kualitas produk baik, parkir luas dan aman serta kebersihan yang terjaga. Keunggulan yang dimiliki oleh pasar modern tersebut menimbulkan minat yang tinggi bagi konsumen untuk memilih pasar modern dalam memenuhi kebutuhan, dibandingkan dengan pasar tradisional yang cenderung kurang nyaman

(Dharmmesta dan Handoko, 2000)

.

(17)

5

dimasyarakat. Sebagai konsumen, masyarakat menuntut hal yang berbeda di dalam aktivitas berbelanja. Kondisi ini masih ditambah semakin meningkatnya pengetahuan, pendapatan, dan jumlah keluarga berpendapatan ganda (suami isteri bekerja) dengan waktu berbelanja yang terbatas. Konsumen menuntut peritel untuk memberikan nilai lebih dari setiap sen uang yang dibelanjakan. Peritel harus mampu mengakomodasi tuntutan tersebut jika tidak ingin ditinggalkan para pelanggannya (Ekapribadi, 2007).

Saat ini jumlah pasar modern di kota Medan semakin banyak bermunculan. Walaupun demikian, tidak serta merta membuat semua masyarakat beralih memilih berbelanja di pasar modern. Untuk mengetahui lebih jelas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan konsumen membeli di pasar modern perlu dilakukan penelitian secara ilmiah.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik konsumen buah di Kota Medan?

2. Faktor apa sajakah yang menyebabkan konsumen membeli buah di pasar modern di Kota Medan?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen buah di Kota Medan.

(18)

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

1. Sebagai bahan informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan keputusan konsumen membeli buah di pasar modern.

2. Sebagai informasi dan refrensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan baik akademik maupun non akademik.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pasar

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Menurut Rismayani (1999) pada dasarnya pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan pertukaran atas barang dan jasa. Selain itu, pasar dapat pula diartikan sebagai himpunan para pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam hal demikian pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama. Dimana setiap konsumen bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Pasar secara fisik adalah tempat pemusatan beberapa pedagang tetap dan tidak tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka atau tertutup atau sebagian badan jalan. Selanjutnya pengelompokkan para pedagang eceran tersebut menempati bangunan-bangunan dengan kondisi bangunan temporer, semi permanen ataupun permanen (Sujarto dalam Sulistyowati, 1999).

(20)

Dilihat dari instrument pengelolaan ini, yang digolongkan dengan pasar modern adalah seperti Mall, Plaza, Supermarket maupun Mega Market (Bustaman, 1999).

Pasar tradisional cenderung memiliki kondisi fisik yang kurang baik. Namun bagi para konsumen yang masih setia, pasar tradisional masih memilki daya tarik tersendiri. Daya tarik yang ada pada pasar tradisional adalah harga yang lebih murah, harga yang bisa ditawar, lokasi yang biasanya dekat dengan tempat tinggal, banyak pilihan makanan dan produk segar serta menyediakan segala kebutuhan, terutama kebutuhan harian masyarakat (Sulistyo dan Cahyono, 2010).

Pada pasar modern tidak terjadi interkasi secara langsung antara konsumen dan pedagang. Menurut Subandi (2005) dalam Devi (2012), pasar modern memiliki kelebihan pada penerapan konsep profesionalisme dan kualitas pelayanan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya sehingga desain tata bangunan sejak awal telah dipertimbangkan keterpaduan dan kenyamanan, dengan penyediaan lahan parker, ruang yang nyaman, kemudahan akses dengan transportasi umum, pemilihan jenis barang, dan pelayanan dari pramuniaga yang sangat memanjakan konsumen.

(21)

9

umumnya pelaku usaha mikro dan dapat mematikan usaha pedagang (Fadhil, 2006).

Pasar modern dan pasar tradisional bersaing di sektor yang sama yaitu industri ritel. Di satu sisi, pasar modern dikelola dengan tangan profesional dan fasilitas yang serba lengkap. Sedangkan di sisi yang lain pasar tradisional masih terkungkung pada masalah klasik, pengelolaan yang masih jauh dari profesional, hingga ketidaknyamanan dalam berbelanja.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkemabng di masyarakat kita. Tidak hanya di kota metropolitan tetapi sudah merambah sampai kota kecil di tanah air. Sangat mudah menjumpai Minimarket, Supermarket bahkan Hypermarket di sekitar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya. Namun dibalik kesenangan tersebut ternyata telah membuat para peritel kelas menengah da kecil mengeluh. Mereka dengan tegas memprotes ekspensi yang sangat agresif dari peritel kelas atas (Esther dan Dikdik, 2003).

(22)

peralatan rumah tangga berukuran besar. Keempat, produk yang dijual di pasar modern, seperti bahan pangan, telah melalui pengawasan mutu dan tidak akan dijual bila telah kadaluwarsa (Setiadi. N, 2003)

Ritel modern mampu menyediakan segala kebutuhan dengan harga yang relatif tidak kalah dengan pasar tradisional dari segala jenis barang, dengan kualitas bisa lebih baik. Kalau selama ini pasar tradisional dianggap unggul dalam memberikan harga relatif lebih rendah untuk banyak komoditas, dengan fasilitas berbelanja yang jauh lebih baik skala ekonomis pengecer modern yang cukup luas dan akses langsung mereka terhadap produsen dapat menurunkan harga pokok penjualan mereka sehingga mereka mampu menawarkan harga yang lebih rendah. Sebaliknya para pedagang pasar tradisional, mereka umumnya mempunyai skala yang kecil dan menghadapi rantai pemasaran yang cukup panjang untuk membeli barang yang akan dijualnya. Keunggulan biaya rendah pedagang tradisional kini mulai terkikis.

2.2 Landasan Teori

Menurut Engel et al (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk alasan dan keputusan sebelum dan sesudah mengkonsumsi.

Menurut Prasetijo dan John (2005) perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:

(23)

11

2. Tahap konsumsi (consumtion): menggunakan (using)dan mengevaluasi (evaluating)

3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.

Perilaku konsumen tidaklah terlepas dari berbagai faktor-faktor pengaruh yang ada dalam lingkungan konsumen. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, social, pribadi, dan psikologis (Kotler, 2007).

1. Faktor Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.

Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

(24)

keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal dan mambutuhkan interkasi yang tidak begitu rutin.

3. Faktor Pribadi

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karekteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup; pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli. Karena banyak karekteristik ini memiliki dampak sangat langsung pada perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara dekat.

- Usia dan tahap hidup siklus. Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Selera orang juga berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah., usia, dan gender orang dalam rumah tangga pada suatu saat.

- Pekerjaan dan lingkungan ekonomi. Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata -rata terhdapa produk dan jasa mereka. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktunya), tabungan dan aktiva (termasuk persentasi aktiva yang lancer/liquid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau menabung.

(25)

13

kepercayaan diri, dominasi, otonomi kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi.

- Gaya hidup dan nilai. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan

lingkungannya.

4. Faktor Psikologis

Empat proses psikologi penting antara lain motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.

- Motivasi. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Kebutuhan akan menjadi motif jika didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak.

- Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, da menginterpretasi masukan informasi guna mnciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi akan sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama. - Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari

(26)

- Memori. Pemasaran dapat terlihat meyakinkan bila para konsumen memiliki jenis pengalaman produk dan layanan yang tepat seperti struktur pengenalan merek yang diciptakan dan dipertahankan dalam memori.

Teori perilaku konsumen merupakan deskripsi tentang bagaimana konsumen mengalokasikan pendatapa diantara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka. Dimana dalam pengalokasian ini konsumen menentukan permintaan untuk beragam barang dan jasa. Keputusan pembelian konsumen membantu kita memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga mempengaruhi permintaan barang dan jasa (Pindyck dan Rubinfeld, 2001).

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Stanton (1997) mengemukakan keputusan membeli sebagai proses dalam pembelian nyata setelah melalui tahap-tahap sebelumnya. Setelah melakukan evaluasi atas sejumlah alternatif maka konsumen dapat memutuskan apakah suatu produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, keputusan pembelian konsumen di pengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Harga

(27)

15

merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukan bahwa harga justru merupakan indikator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu instrument penjualan sekaligus sebagai instrument kompetisi yang menentukan.

2. Kualitas

Kualitas adalah seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini jelas bahwa kualitas berpusat pada konsumen, seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen (Kotler, 1997).

Kualitas mempunyai peranan penting baik dipandang dari sudut konsumen yang bebas memilih tingkat mutu atau dari sudut produsen yang mulai memperhatikan pengendalian mutu guna mempertahankan dan memperluas jangkauan pemasaran. Kualitas diukur menurut pandangan pembeli tentang mutu dan kualitas produk tersebut.

3. Promosi

Penjelasan mengenai arti dari promosi diantaranya adalah sebagai berikut:

 Buchari Alma (2002) mengungkapkan “promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”.

(28)

Philip Kotler (2002) mengemukakan lima jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi adalah iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), Promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitsas (publlicity and public relation), serta pemasaran langsung (direct marketing). Semua alat promosi ini bekerja sama untuk mencapai sasaran komunikasi perusahaan. Perusahaan juga selalu mencari cara untuk bisa mencapai efektivitas dengan beralih dari satu alat promosi ke alat promosi yang lain karena nilai ekonominya lebih baik, atau mungkin saja suatu perusahaan ingin mencapai tingkat penjualan tertentu dengan beragam bauran promosi.

4. Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep. MenPan No. 81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat / daerah, BUMN / BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku (Barata, 2004).

5. Tempat/Lokasi

(29)

17

\strategi pemasaran adalah seleksi pasar, analisis area, dan evaluasi tempat. Ketiga hal ini penting untuk membedakan suatu usaha dengan para pesaingnya dalam benak konsumen yang ingin dilayani sehingga memungkinkan untuk mencapai keuntungna diferensial yang dapat dipertahankan atas para pesaingnya (Pangestu, 2007).

6. Kemasan

Menurut Iwan (1998), kemasan yang baik adalah kemasan yang bisa melindungi isi produk tersebut terhadap cuaca dan proses ala lainnya. Kemasan juga digunakan sebagai wadah agar barang mudah dibawa, tetapi juga harus bisa berkomunikasi agar bisa menerangkan dan merefleksikan produk, citra, brand atau merk yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari promosi dan pemasaran, tentunya dengan pertimbangan mudah untuk dikenali, dilihat, dipahami dan diingat.

(30)

7. Faktor Psikologis

Menurut Winardi (1993) Psikologis adalah faktor kijawaan (psikologi) yang mempengaruhi prilaku seseorang dalam pengambilan keputusan. Faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli buah di bagi menjadi 2 yaitu:

a) Gengsi (prestige)

Prestige adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa mempunyai kebanggaan tersendiri, pada saat mengkonsumsi barang dan jasa tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan. Salah satu nilai jual dari pasar modern adalah faktor gengsi, karena seorang konsumen merasa lebih prestige bebelanja di pasar modern darp pada di pasar tradisional, karena selama ini pasar tradisional selalu dentik dengan segmen kalangan bawah, dan supermarket/hypermarket identik dengan kalangan menengah ke atas.

b) Kenyamanan Berbelanja (comfortable)

Kenyamanan merupakan salah satu nilai jual yang utama dari supermarket/ hypermarket, karena tanpa faktor kenyamanan supermarket/hypermarket tidak jauh beda dari pasar tradisional.

Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan dalam membeli barang dan jasa

1. Umur

(31)

19

Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.

2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka (Kotler dan Amstrong, 1996).

3. Pendapatan

Pendapatan masayarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada uang yang sedikit untuk dibelanjakan, sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang.

4. Tingkat Pendidikan

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang munsul dari proses pendidikan yang dijalani (pengalaman). Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pilihannya. Apabila pendidikan konsumen tinggi maka akan lebih memilih barang yang berkualitas baik, tingkat pendidikan dapat dilihat dari pendidikan terakhir konsumen (Setiadi, 2003).

5. Keluarga

(32)

2.3 Penelitiat Terdahulu

Penelitian terdahulu yang menjadi perbandingan dalam hal ini tidak sama lokasi studi kasus namun variabel-variabel yang digunakan relatif sama. Dalam hal ini digunakan rujuka dari penelitian yang dilakukan oleh Pro Deo Et Patria Sembiring (2014) meneliti faktor yang mempengaruhi volume pembelian buah anggur pada konsumen pasar modern, dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel harga, produk, promosi dan tempat secara serempak berpengaruh signifikan terhadap volume pembelian buah anggur, namun secara parsial hanya variabel produk saja yang berpengaruh signifikan terhadap volume pembelian buah anggur. Variabel harga, promosi, dan tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap volume pembelian buah anggur.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Eliza, Ery Sayamar, dan Cory Kaswita (2011) mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian buah di pasar Arengka (Pasar Tradisional) dan Giant Hypermarket (pasar modern) yang menunjukan faktor psikologis dilihat dari indikator pemilihan tempat berbelanja buah, pertimbangan buah, dan kenyamanan dalam berbelanja buah mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian buah di Pasar Arengka dan Giant Hypermarket.

2.4 Kerangka Pemikiran

(33)

21

juga dapat membeli buah di pasar modern. Sudah banyak pasar-pasar modern menjual buah-buah lokal maupun buah impor.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan konsumen membeli buah di pasar modern, seperti harga, kualitas, promosi, pelayanan, lokasi, kemasan, dan psikologi konsumen itu sendiri. dengan pertimbangan faktor tersebut konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli ataupun tidak membeli buah di psar modern tersebut. Apabila konsumen telah memutuskan untuk membeli buah maka buah tersebut dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

(34)

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan lokasi daerah penelitan ini dilakukan secara sensus yaitu dengan mengambil semua swalayan/supermarket yang menjual buah di Kecamatan Medan Sunggal. Swalayan/Supermarket yang dijadikan lokasi penelitian yang berada di Kelurahan Lalang (Giant Supermarket dan Lotte Supermarket) dan yang berada di Kelurahan Tanjung Rejo (Pondok Indah Pasar Buah).

Tabel 2. Jumlah pasar dan pertokoan menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2014

Kelurahan Mini Market Swalayan/

Mall/Plaza

Sunggal 4 1

Tanjung Rejo 4 1

Babura 5 0

Simpang Tanjung 2 0

Sei Sikambing 8 0

Lalang 5 3

Jumlah 28 5

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014

3.2 Metode Penentuan Sampel

(35)

23

yang kebetulan dijumpai membeli buah di lokasi penelitian yang menjadi sampel penelitian.

Jumlah sampel dalam penelitian ini di tetapkan 90 responden dimana 30 orang konsumen yang membeli buah di Giant Supermarket, 30 orang konsumen yang membeli buah di Lotte Supermarket dan 30 orang yang membeli buah di Pondok Indah Pasar Buah, dengan alasan untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik ukuran sampel paling kecil adalah 30 sampel (Wirartha, 2006).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan data pertanyaan (kuisioner), sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik (BPS).

3.4 Metode Analisis Data

(36)

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Definisi

1. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana buah diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri.

2. Konsumen adalah individu yang membeli dan mengkonsumsi buah untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Karekteristik konsumen adalah ciri-ciri dari konsumen yang membeli buah di pasar modern.

4. Keputusan konsumen adalah pemilihan atau penetapan terhadap dua atau lebih alternatif yang diputuskan konsumen dalam membeli buah di pasar modern.

5. Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukan oleh konsumen dalam hal membeli dan mengkonsumsi buah.

6. Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk ditukarkan dengan buah yang akan dibeli.

7. Kualitas adalah tingkat baik atau buruknya buah yang di jual dipasar modern. 8. Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan buah dengan

tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya 9. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan pasar modern sehubungan

dengan proses jual beli buah

(37)

25

11. Faktor psikologis adalah faktor-faktor yang ada pada diri konsumen sebagai responden yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli buah yang meliputi gengsi dan kenyamanan.

Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian dilakukan di pasar modern di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.

2. Waktu penelitian adalah tahun 2015.

(38)

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Keadaan Geografi dan Iklim

Kecamatan Medan Sunggal merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang terletak diantara 3”58’ LU dan 3”58’ LS, dengan luas wilayah 13,9 Km.

Kecamatan Medan Sunggal berada pada ketinggian 17 sampai dengan 28 meter di atas permukaan laut, ketinggian terendah berada di Kelurahan Lalang dan ketinggian berada di Kelurahan Sunggal.

Kecamatan Medan Sunggal memiliki batas-batas wilayah yaitu, Sebelah Utara : Kec. Medan Helvetia,

Sebelah Selatan : Kec. Medan Selayang, Sebelah Barat : Kec. Deli Serdang, Sebelah Timur : Kec. Medan Baru/Petisah.

4.1.2 Keadaan Penduduk Kecamatan Medan Sunggal

(39)

27

Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa)

(1) (2) (3) (4)

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014

Tabel 3 menunjukan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Medan Sunggal pada tahun 2014 sebesar 113.644 penduduk terdiri dari 55.717 orag laki-laki dan 5.297 orang perempuan. Berdasarkan kelompok umur, distribusi penduduk Kecamatan Medan Sunggal relative lebih banyak penduduk usia produktif yaitu 15-44 tahun.

4.1.3 Penduduk Kecamatan Medan Sunggal menurut mata pencarian

Mata pencarian penduduk Kecamatan Medan Sunggal bermacam jenisnya yaitu pegawai negeri, pegawai swasta, ABRI, dan petani. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai mata pencarian penduduk Kecamatan Medan Sunggal dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Penduduk Kecamatan Medan Sunggal menurut mata pencarian

No Mata Pencarian Jumlah (orang) Presentase (%)

1. Pegawai Negeri 2.828 19,55

2. Pegawai Swasta 11.016 76,18

3. ABRI 520 3,59

4. Petani 95 0,65

Jumlah 14.459 100

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014

(40)

sebesar 2.828 orang (19,55%), ABRI 520 orang (3,59%) , dan petani sebesar 95 orang (0,65%).

4.1.4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Kecamatan Medan Sunggal ini sangat baik, hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis saran yang tersedia baik sarana pendidikan, kesehatan, tempat peribadatan, transportasi dan pasar yang sudah cukup memadai.

Tabel 5. Sarana dan prasarana di Kecamatan Meda Sunggal tahun 2014

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)

1. Pendidikan

2. Kesehatan (Puskesmas) 21

3. Tempat Peribadatan Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014

(41)

29

berjumlah 24. Status sekolah pun beragam mulai dari negeri maupun swasta yang tersebar di setiap kelurahan di Kecamatan Medan Sunggal.

Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Medan Sunggal dapat dikatakan masih sedikit dan belum merata tersebar di tiap kelurahannya. Tercatat bahwa hanya terdapat 21 Puskesmas yang di Kecamatan Medan Sunggal.

Sarana peribadatan juga sangat diperlukan oleh penduduk Kecamata Medan Sunggal yang besar dan beragam, dapat saling menerima diantara perbedaan yang ada sehingga tetap saling menghormati, sarana peribadatan yang ada yaitu masjid 15 unit, gereja 10 unit, kuil 2 unit, dan wihara 1 unit.

Sejumlah pasar tradisional dan modern mulai cukup ramai mendukung perekonomian di Kecamatan Medan Sunggal. Diantaranya terdapat 3 pasar tradisioanal dan sebanyak 33 unit pasar modern yang terdiri dari 28 unit minimarket dan 5 unit swalayan/supermarket.

4.2 Gambaran umum lokasi penelitian (Pasar Modern)

Giant Ekspres

(42)

Lotte Mart

Lotte Mart adalah sebuah hypermarket yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektoronik, sayuran dan juga buah-buahan. Lotte Mart yang berada di Jl. Jen. Gatot Subroto KM 7,8 Kel. Kampung Lalang Kec. Medan Sunggal berada dekat dengan Giant Ekspres yang memiliki ukuran yang tidak jauh luas dibandingkan dengan Giant Ekspress.

Pondok Indah Pasar Buah

(43)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab 5 ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan. Bagian pertama pada bab ini akan disajikan profil konsumen dan dilanjutkan dengan analisa model penelitian dan pengujian hipotesis penelitian.

5.1 Karakteristik Konsumen Buah

Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran sebanyak 90 kuesioner kepada konsumen yang membeli buah di pasar modern kecamatan medan sunggal.

Terlebih dahulu akan membahas mengenai beberapa karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen tersebut berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, jumlah tanggungan dan pendapatan perbulan.

Tabel 6. Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah (Jiwa) Jumlah (%)

Laki-laki 7 7,8%

Perempuan 83 92,2%

Total 90 100%

Sumber : Data diolah dari lampiran 1

(44)

Tabel 7. Karakteristik Konsumen berdasarkan Usia

Sumber : Data diolah dari lampiran 1

Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa konsumen yang berebalanja di pasar buah modern (swalayan/supermarket) Kecamatan Medan Sunggal terbanyak berada 25-35 tahun sebanyak 36 konsumen (40,0%). Konsumen usia 36–45 tahun

sebanyak 21 konsumen (23,3%). Konsumen usia 46-55 tahun sebanyak 18 konsumen (20,0%).Sedangkan konsumen terkecil berada pada usia <25 tahun sebanyak 15 konsumen (16,7%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwasannya mayoritas konsumen penelitian adalah yang berusia 25 tahun – 35 tahun.

Tabel 8. Karakteristik Konsumen berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (Jiwa) Jumlah (%)

SMP 1 1,1%

Sumber : Data diolah dari lampiran 1

(45)

33

konsumen terkecil berada pada tingkat pendidikan SMP dan Pasca Sarjana masing-masing sebanyak 15 konsumen (16,7%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwasannya mayoritas konsumen penelitian ini memiliki tingkat pendidikan Sarjana.

Tabel 9. Karakteristik Konsumen berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Jumlah (%)

Ibu Rumah Tangga 20 22,2%

Wiraswasta 20 22,2%

Pegawai Negeri 16 17,8%

Pegawai Swasta 24 26,7%

Lainnya 10 11,1%

Total 90 100%

Sumber : Data diolah dari lampiran 1

(46)

Tabel 10. Karakteristik Konsumen berdasarkan Jumlah Tanggungan

Jumlah Tanggungan Jumlah (Jiwa) Jumlah (%)

0 17 18.9%

1 10 11.1%

2 28 31.1%

3 22 24.4%

4 11 12.2%

5 2 2.2%

Total 90 100.0%

Sumber : Data diolah dari lampiran 1

Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa konsumen yang berebalanja di pasar buah modern (swalayan/supermarket) Kecamatan Medan Sunggal terbanyak berada pada jumlah tanggungan 2 orangsebanyak 28 konsumen (31,1%). Konsumen dengan jumlah tanggungan 3 orang sebanyak 22 konsumen (24,4%). Konsumen dengan tidak ada tanggungan sebanyak 17 konsumen ( 18,9%). Konsumen dengan jumlah tanggungan 4 orang sebanyak 11 konsumen (12,2%). Konsumen dengan jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 10 orang (11,1%). Sedangkan yang terkecil konsumen dengan jumlah tanggungan 5 orang sebanyak 2 konsumen (2,2%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwasannya mayoritas konsumen penelitian ini adalah yang memiliki jumlah tanggungan 2 orang.

Tabel 11. Karakteristik Konsumen berdasarkan Pendapatan Perbulan

Pendapatan per bulan Jumlah (Jiwa) Jumlah (%)

0 - < Rp. 1.000.000 10 11.1%

Rp. 1.000.000 - < Rp. 3.000.000 31 34.4%

Rp. 3.000.000 - < Rp. 5.000.000 35 38.9%

≥ Rp. 5.000.000 14 15.6%

Total 90 100.0%

(47)

35

Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa konsumen yang berebalanja di pasar buah modern (swalayan/supermarket) Kecamatan Medan Sunggal terbanyak berada pada jumlah pendapatan per bulanRp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 sebanyak 35 konsumen (38,9%). Respoden dengan jumlah pendapatan per bulan Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000 sebanyak 31 konsumen (34,4%). Konsumen dengan jumlah pendapatan per bulan ≥Rp. 5.000.000 sebanyak 14 konsumen (15,6%). Konsumen

dengan jumlah pendapatan per bulan 0 - <Rp. 1.000.000 sebanyak 10 reponden (11,1%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwasannya mayoritas konsumen penelitian ini adalah reponden yang memiliki pendapatan per bulan RP. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000.

5.2 Deskripsi Indikator Variabel

Tabel 12. Indikator Variabel Harga

(48)

Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa berdasarkan variabel harga pada indicator harga relative murah yang memiliki jumlah jawaban terkecil adalah sangat setuju sebanyak 0 konsumen (0,0%) dan yang terbesar adalah tidak setuju sebanyak 43 konsumen (47,8%). Pada indikator tidak ada tawar menawar yang memiliki jumlah jawaban terkecil adalah sangat tidak setuju sebanyak 0 konsumen (0,0%) dan yang terbesar setuju sebanyak 59 konsumen (65,6%). Dan pada indikator harga sesuai kualitas buah memiliki jumlah jawaban terkecil sangat tidak setuju sebanyak 0 konsumen (0,0%) dan yang terbesar adalah setuju sebanyak 62 konsumen (68,9%). Sehingga dapat dikatakan bahwasannya yang menyebabkan konsumen memutuskan untuk membeli buah ke pasar modern (swalayan/supermarket) dilihat dari variabel harga adalah tidak adanya tawar-menawar dan harga sesuai dengan kualitas buah.

Tabel 13. Indikator Variabel Kualitas

Uraian Kualitas

Buah pilihan Ukuran buah Kesegaran buah

(49)

37

(50)

Tabel 14. Indikator Variabel Promosi

Uraian Promosi

Potongan harga Pengaruh orang lain

Sangat Tidak Setuju Sumber : Data diolah dari lampiran 2

(51)

39 Sumber : Data diolah dari lampiran 2

(52)

(swalayan/supermarket) dilihat dari variabel pelayanan adalah karena pelayanan yang baik dan menyenangkan dan adanya parkir yang luas dan aman.

Tabel 16. Indikator Variabel Lokasi

Uraian Lokasi

Sangat strategis Kebersihan

Sangat Tidak Setuju Sumber : Data diolah dari lampiran 2

(53)

41

membeli buah ke pasar modern (swalayan/supermarket) dilihat dari variabel lokasi adalah karena lokasi yang strategis dan kebersihan lokasi.

Tabel 17. Indikator Variabel Kemasan

Uraian Kemasan Sumber : Data diolah dari lampiran 2

(54)

Tabel 18. Indikator Variabel Psikologi Sumber : Data diolah dari lampiran 2

(55)

43

Tabel 19. Indikator dari variabel harga, kualitas, pelayanan, lokasi, promosi, dan psikologis yang menyebabkan konsumen membeli buah di pasar modern

No Uraian % Setuju

1. Harga

1. tidak ada tawar-menawar harga 2. harga sesuai kualitas buah

65,6 2. parkir yang luas dan aman

42,2

1. kenyamanan berbelanja 41,1

(56)

6.1 Kesimpulan

1. Karateristik konsumen yang membeli buah di daerah penelitian dari kalangan Ibu Rumah Tangga dan juga kalangan professional (Wiraswasta, Pegawai Swasta, Pegawai Negeri), berumur <25-55 tahun, berpendidikan tingggi (SMA, Diploma, Sarjana, dan Pasca Sarjana), memiliki jumlah tanggungan keluarga 2 orang dan berpendapatan berkisar Rp. 3.000.000- <Rp. 5.000.000.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan konsumen memutuskan membeli buah di pasar modern adalah harga, kualitas, promosi, lokasi, pelayanan, dan psikologis sedangkan kemasan tidak menjadi faktor yang menyebabkan konsumen membeli buah di pasar modern. Dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

No Uraian % Setuju

1. Harga

1. tidak ada tawar-menawar harga 2. harga sesuai kualitas buah

65,6 2. parkir yang luas dan aman

42,2

(57)

45

6.2 Saran

1. Swalayan/supermarket diharapkan dapat lebih memperhatikan kemasan buah dan juga memberikan harga yang lebih murah sehingga konsumen tertarik untuk berbelanja di swalayan/supermarket.

2. Swalayan/supermarket diharapkan dapat mempertahankan pelayanan yang baik sehingga konsumen buah tetap merasa nyaman saat membeli buah. 3. Pemerintah diharapkan dapat mengelola pasar tradisional lebih baik

sehingga tidak kalah saing dengan pasar modern.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2006. Penelitian Dampak Keberadaan Pasar Modern (Supermarket Dan Hypermarket) Terhadap Usaha Ritel Koperasi/ Waserda Dan Pasar Tradisional, Jakarta: Kementrian Koperasi dan UKMK

Anonimous. 2007. Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Peraturan presiden RI Nomor. 112 Tahun 2007, Jakarta

Augusty, F. 2000. Manajemen Pemasaran: Sebuah Pendekatan Strategik. Research Paper Series, BP. UNDIP

Barata, A.A. 2004. Dasar-dasar Pelayanan Prima, Cetakan 2. PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Buchari, A. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alvabeta, Bandung

Bustaman. 1999. Tata Ruang (Exterior dan Interior Perpasaran).Makalah (tidak diterbitkan), pada acara Diklat Manajemen Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan di Medan, 15 s.d. 28 September 1999.

Devi, L.V Ratna. 2012. Revitalisasi Pasar Tradisional pada Masyarakat Modern. Dikutip dari http://devisakuntala.blogspot.com/2012/03/revitalisasi-pasar-tradisional-pada.html diakses pada tanggal 12 Februari 2015. Dharmmesta dan Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku

Konsumen. BPFE, Yogyakarta

Ekapribadi, W. 2007. Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Modern, Jakarta http://ekapribadi.wordpress.com

Engel, et al. 1994. Perilaku Konsumen Jilid Keenam. Binarupa Aksara, Jakarta. Ester dan Dikdik. 2003. Membuat Pasar Tradisional Tetap Eksis. Copyright:

Sinar Harapan 2003, Jakarta

Fadhil, 2006. Menyoroti Pasar Tradisional. Jakarta Sumber : Seputar Indonesia.com

Iwan, W. 1998. Kemasan yang Menjual. PT. Gramedia Pustaka. Erlangga, Jakarta.

Kotler, P. dan Amstrong, G. 1996. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid II (Principles of Marketing 7e). PT. Prenhallindo, Jakarta.

(59)

47

. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol). PT. Prenhallindo, Jakarta.

. 2002. Manajemen Pemasaran, (Analisa perencanaan, Implementasi dan contro)l, Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2, Jakarta, Prehalindo, alih bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E.

. 2007. Manajemen Pemasaran (Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall. Edisi Bahasa Indonesia. Salemba Empat, Jakarta

Pangestu, M.E. 2007. Pemberdayaan Pasar Tradisional, Jakarta (http://www.usdrp-indonesia.org/files/download/category/172/pdf). Pindyck, R.S.dan Rubinfeld, D.L. 2001. Mikro Ekonomi. Pt. Indeks, Jakarta. Prasetijo, R dan John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Andi, Yogyakarta. Ratna. N.K. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra : dari

Strukturalisme hingga Postruktualisme. Pustaka Pelajar, Yokyakarta. Rismayani. 1999. Aplikasi Segmen Pasar dan Pemasaran, Makalah (tidak

diterbitkan), pada acara Diklat Manajemen Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan di Medan, 15 s.d. 28 September 1999.

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana, Jakarat.

Stanton ,W. J. 1997. Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta

Sulistyowati, D.Y. 1999. Kajian Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan Berdasarkan Pengamatan Perilaku Berbelanja di Kotamadya Bandung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung.

Sulistyo, Heru dan Budhi Cahyono. 2010. Model Pengembangan Pasar Tradisional Menuju Pasar Sehat di Kota Semarang. Ekobis, Volumen 11 (Nomor 2). Halaman 177-190

Suryani, T. 2008. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu, Surabaya.

(60)
(61)

49

Lampiran 1. Data Karakteristik Konsumen Buah di Kota Medan

(62)

27 Rosia Perempuan 46 tahun - 55 tahun SARJANA Ibu Rumah Tangga 3 >=Rp. 5.000.000

28 Dalan laki-laki 36 tahun - 45 tahun DIPLOMA wiraswasta 3 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 29 Asiah Perempuan 36 tahun - 45 tahun SARJANA Pegawai Negeri 4 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000

30 Novita Perempuan <25 tahun SMA Lainnya 0 0

31 Ayu Perempuan 46 tahun - 55 tahun SARJANA wiraswasta 5 >=Rp. 5.000.000

32 Fitri Perempuan 25 tahun - 35 tahun SARJANA Pegawai Negeri 3 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000

No Nama JK Usia Pendidikan Pekerjaan Jlh Tgg Pendapatan Perbulan

33 Rusni Perempuan 25 tahun - 35 tahun DIPLOMA wiraswasta 2 Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000 34 Yeni Perempuan 36 tahun - 45 tahun SMA wiraswasta 3 Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000 35 Endah Perempuan 36 tahun - 45 tahun DIPLOMA Ibu Rumah Tangga 3 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 36 Khadijah Perempuan 36 tahun - 45 tahun SARJANA Pegawai Negeri 3 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 37 Yolan Perempuan 25 tahun - 35 tahun SARJANA Pegawai Swasta 3 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 38 Neno Perempuan 25 tahun - 35 tahun SARJANA wiraswasta 1 Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000 39 Puja Perempuan 25 tahun - 35 tahun DIPLOMA Ibu Rumah Tangga 2 >=Rp. 5.000.000

40 Sirma Perempuan <25 tahun SARJANA Pegawai Swasta 0 Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000 41 Nururl Perempuan 36 tahun - 45 tahun SARJANA wiraswasta 3 Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000 42 Juwita Perempuan 46 tahun - 55 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 4 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 43 Andri Perempuan 36 tahun - 45 tahun SARJANA Ibu Rumah Tangga 4 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 44 Eka Perempuan 46 tahun - 55 tahun SARJANA Pegawai Negeri 2 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 45 Ali laki-laki 36 tahun - 45 tahun SARJANA Pegawai Swasta 2 >=Rp. 5.000.000

46 Wirda Perempuan 25 tahun - 35 tahun SARJANA Pegawai Swasta 2 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 47 Lia Perempuan 25 tahun - 35 tahun SARJANA Pegawai Negeri 1 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 48 Nurida Perempuan 36 tahun - 45 tahun SARJANA Pegawai Swasta 2 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 49 Ismiati Perempuan 46 tahun - 55 tahun SARJANA wiraswasta 2 >=Rp. 5.000.000

50 Hardi laki-laki 46 tahun - 55 tahun DIPLOMA wiraswasta 4 >=Rp. 5.000.000 51 Lisa Perempuan 46 tahun - 55 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 4 >=Rp. 5.000.000

(63)

51

(64)

86 Nuraidi Perempuan 25 tahun - 35 tahun SMA Pegawai Swasta 2 Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000 87 Daud Laki-laki 46 tahun - 55 tahun SARJANA wiraswasta 2 >=Rp. 5.000.000

88 Lasima Perempuan 36 tahun - 45 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 4 Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000

89 Nita Perempuan <25 tahun SMA Lainnya 0 0

(65)

53

Lampiran 2. Data Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Modern di Kota Medan

No Nama Ha Hb Hc Kua Kub Kuc Pra Prb Pea Peb Pec La Lb Ke Psa Psb

1 Sanati TS S S BS BS SS S TS BS S S SS SS BS BS SS

2 Nur S SS S S BS SS S STS S BS S SS SS BS TS SS

3 Ratna BS SS S BS BS SS S TS BS BS BS S S TS BS S

4 Ita Khairani BS SS S S BS BS SS TS BS BS S SS SS BS TS SS

5 Ratna TS SS BS S S S BS TS BS TS S S S BS TS SS

6 Annisa TS S S SS S S TS TS BS BS S S S S TS S

7 Yuli TS S BS BS TS BS S S BS TS SS S SS BS SS SS

8 Dwi BS S S S BS S BS TS SS BS BS S SS S BS SS

9 Ririn Dwina S S S S S S S STS BS S SS SS SS S STS SS

10 Warta BS S BS BS BS S S BS S S SS SS SS SS STS SS

11 Gita TS SS S S BS S TS TS S BS S SS SS TS STS S

12 Murni S S S S BS SS SS BS TS BS S BS S TS TS S

13 Ida S S S S TS SS S S BS BS S SS SS S STS S

14 Ika TS SS S S BS S TS TS S BS S S SS S S SS

15 Maya TS TS BS BS TS S S TS S BS SS S SS S BS SS

16 Dila TS S SS S TS S BS TS TS BS S BS S TS STS S

17 Laras TS SS S S BS S BS TS S BS S S SS S TS S

18 Trimis S S S S BS S S TS S BS S S SS S STS S

19 Maya S S S BS STS S SS S S BS SS SS SS BS STS S

20 Natalia TS S S BS BS SS S TS BS BS S SS SS TS STS S

21 Rida BS S BS BS BS S S BS S S SS SS SS SS STS SS

22

Purnama

(66)

23 Berliana STS SS SS S TS S BS STS S BS S S SS S S SS

24 Sulis TS S S S S S BS STS BS BS TS S S BS TS BS

25 Sukmawati TS S BS S TS SS S TS BS BS S BS S BS TS S

26 Merry TS S S SS BS SS TS TS BS BS TS S S BS TS S

No Nama Ha Hb Hc Kua Kub Kuc Pra Prb Pea Peb Pec La Lb Ke Psa Psb

27 Rosia TS SS BS S BS SS BS TS BS TS S S S BS TS SS

28 Dalan TS S BS BS TS SS TS TS BS BS S S S S STS S

29 Asiah S S S S BS SS S BS BS BS S SS SS S STS S

30 Novita S S S SS STS S SS TS S BS S S S BS TS SS

31 Ayu STS SS SS SS TS SS TS TS BS BS SS S SS BS S SS

32 Fitri TS S SS S TS S BS TS TS BS S BS S TS STS S

33 Rusni TS S S S TS SS TS TS TS BS TS S BS BS S BS

34 Yeni BS SS S S BS BS SS TS BS BS S S S BS TS SS

35 Endah BS S S BS BS SS S TS BS BS BS S S TS BS BS

36 Khadijah S S S S STS S S STS S BS TS BS S BS STS BS

37 Yolan TS SS S S STS S BS STS BS TS BS BS SS S BS S

38 Neno S S S S STS S S TS BS BS S S S BS TS SS

39 Puja TS SS S BS TS S S TS S S SS S S S TS S

40 Sirma BS S S BS TS S S TS S BS SS S S BS TS SS

41 Nururl TS S S BS BS SS S TS BS S S SS SS BS BS SS

42 Juwita TS SS S S BS S BS TS S BS S S S BS TS SS

43 Andri TS S S S TS SS BS TS BS BS S S S BS TS SS

44 Eka S S BS BS TS S BS TS S BS SS S S BS TS S

45 Ali S S BS S STS S BS STS TS BS BS S S BS TS SS

46 Wirda TS S S TS TS S BS TS S BS BS BS S BS STS S

(67)

55

48 Nurida TS S BS BS S S S S BS BS S S S BS BS BS

49 Ismiati S S S S STS S S STS S BS TS BS S BS STS BS

50 Hardi BS SS S S BS BS SS TS BS BS S S S BS TS SS

51 Lisa TS S S S TS SS TS TS TS BS TS S BS BS S BS

52 Rika BS S S S BS S BS TS SS BS BS S SS S BS SS

53 Dewi S S S SS STS S SS TS S BS S S S BS TS S

54 Nurhamida TS TS BS BS TS S S TS S BS SS S SS S BS S

No Nama Ha Hb Hc Kua Kub Kuc Pra Prb Pea Peb Pec La Lb Ke Psa Psb

55 Siti TS S BS BS TS BS S S BS TS SS S SS BS SS SS

56 Nur S SS S S BS SS S STS S BS S SS SS BS TS SS

57 Nina TS SS BS S S S BS TS BS TS S S S BS TS SS

58 Yanti S S S S BS SS SS BS TS BS S BS S TS TS S

59 Santi S S S TS BS S S S S BS S S S BS S S

60 Misti S SS S S BS SS S STS S BS S SS SS BS TS SS

61 Novi S S S SS BS SS BS STS TS BS S SS SS S TS S

62 Bertha TS SS SS SS STS SS TS STS BS BS S S S S S SS

63 Fina S S S BS BS S S TS S S S S S BS TS S

64 Sari S BS BS TS TS S S TS BS BS S S SS S STS S

65 Sri TS S S S BS S BS BS S S S S S BS BS S

66 Sami S S S BS STS S S S BS BS BS S S BS TS S

67 Loli BS S BS BS BS S S BS S S SS SS SS SS STS SS

68 Sidik TS SS S S BS S BS TS S BS S S S BS BS SS

69 Sarita S S S S BS S S TS S BS S S SS S STS S

70 Rahmawati S S S BS BS SS S BS BS S S SS SS BS BS SS

71 Rafika TS SS S S BS S BS TS S BS S S SS S TS S

(68)

73 Ani TS SS S S BS S TS TS S BS S SS SS TS STS S

74 Misti S S S S BS SS SS BS TS BS S BS S TS TS S

75 Anti TS SS SS BS BS S S BS S S SS SS SS SS STS SS

76 Rika TS SS S TS TS S TS STS BS BS S S S BS STS SS

77 Sarita TS S BS BS S S S S BS BS S S S BS BS BS

78 Elvi S S S S STS S S STS S BS TS BS S BS STS BS

79 Kasim BS S BS BS BS S S BS S S SS SS SS SS STS SS

80 Edi TS SS S S BS S TS TS S BS S SS SS TS STS S

81 Kiki BS TS S S BS BS SS S TS BS S S SS SS BS BS

82 Sabaria TS S S SS S S TS TS BS BS S S S S TS S

No Nama Ha Hb Hc Kua Kub Kuc Pra Prb Pea Peb Pec La Lb Ke Psa Psb

83 Afrida TS S BS BS TS BS S S BS TS SS S SS BS SS SS

84 Aida BS S S S BS S BS TS SS BS BS S SS S BS SS

85 Widya S S S S S S S STS BS S SS SS SS S STS SS

86 Nuraidi S S BS BS TS S S TS BS BS S S S BS TS S

87 Daud TS S S S BS SS BS STS S S SS SS SS BS BS SS

88 Lasima TS SS S S BS S TS TS S BS S SS SS TS STS S

89 Nita S S S S S STS S S TS BS BS S S S BS SS

(69)

57

(70)

5. Jumlah tanggungan responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 17 18.9 18.9 18.9

1 10 11.1 11.1 30.0

2 28 31.1 31.1 61.1

3 22 24.4 24.4 86.5

4 11 12.2 12.2 96.7

5 2 2.2 2.2 100.0

Total 90 100.0 100.0

6. Pendapatan responden per bulan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 8 8.9 8.9 8.9

< Rp. 1.000.000 2 2.2 2.2 11.1

Rp. 1.000.000 - <Rp. 3.000.000

31 34.4 34.4 45.6

Rp. 3.000.000 - <Rp. 5.000.000 35 38.9 38.9 84.4

>=Rp. 5.000.000 14 15.6 15.6 100.0

(71)

59

Lampiran 4. Hasil Analisis Data Sekunder Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keputusan Konsumen Membeli Buah di Pasar Modern

1. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena harga yang

ditetapkan pasar relatif murah

2. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena tidak adanya sistem tawar-menawar harga

3. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena harga sesuai dengan kualitas buah

4. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena buah pilihan

(72)

5. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena ukuran buah

6. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena kesegaran

buah

7. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena adanya

potongan harga

8. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena adanya

(73)

61

9. Memilih pasar modren (sawalayan/supermarket) karena pelayanan

yang baik dan menyenangkan

10. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena

pedagang/pramuniaga jujur dengan menjelaskan buah yang dijual

Frequency Percent

11. Memilih pasar modren (swalyan/supermarket) karena ketersedian

parkir yang luas dan aman

Frequency Percent

12. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena lokasi yang sangat strategis sehingga mudah dijangkau

(74)

13. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena kebersihan

14. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena kemasan buah yang baik

15. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena adanya faktor gengsi dalam berbelanja

16. Memilih pasar modren (swalayan/supermarket) karena kenyamanan

Gambar

Tabel 1. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Kota Medan
Tabel 2. Jumlah pasar dan pertokoan menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2014
Tabel 3.  Penduduk Kecamatan Medan Sunggal menurut kelompok umur dan jenis kelamin
Tabel 5. Sarana dan prasarana di Kecamatan Meda Sunggal tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Configure basic switch settings including hostname, management address, and Telnet access..  Configure an IP address on

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan

With no cache, ARP must continually request address translations each time a frame is placed on the network.. This adds latency to the communication and could congest

Kriteria Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan Kekumuhan Ditinjau.. dari Penyediaan Air

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas (dapat dilihat pada Lampiran 11) menghasilkan nilai loading factor lebih besar dari 0.5 yang berarti keempat indikator dalam

Meskipun terdapat perbedaan pada beberapa aspek, namun konsep diskresi dan ijtihad dalam ketatanegaraan memberikan pemahaman dan pencerahan bahwa pada akhirnya penyelenggaraan

Yang baru dalam kajian cross border regions ini adalah bahwa konstruksi dari cross border regions telah menjadi sebuah strategi yang secara eksplisit lebih digemari

Karena percakapan ini terjadi dalam kondisi yang terdesak dan tidak ada basa-basi lagi, bahasa yang digunakan dalam percakapan ini termasuk ke dalam bentuk biasa dan