Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)
danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in
Pedriatic Nursing tahun 2007-2008
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Ilmu Perpustakaan
dan Informasi
Disusun oleh:
Henny A G K Sitompul
NIM: 050709014
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul skripsi: Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008
Oleh : Henny A G K Sitompul
Nim : 050709014
Pembimbing I : Himma Dewiyana, S.T. M.Hum
NIP :
Tanda Tangan : __________________________
Tanggal :
Pembimbing II : Ishak, SS, M.Hum
NIP :
Tanda Tangan : __________________________
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
LEMBAR PENGESAHAN
Judu l Skripsi : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008
Oleh : Henny A G K Sitompul
Nim : 050709014
DEPARTEMEN STUDI PERPSUTAKAAN DAN INFORMASI
Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan : ______________________
Tanggal :
FAKULTAS SASTRA
Ketua : Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D
Tanda Tangan : ______________________
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu
tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi
lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis
dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan
tanda kutip.
Medan, Juni 2009
Henny A G K Sitompul
050709014
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Abstrak
Henny Sitompul. 2009. Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) Tahun Terbit 2007-2008
Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi ilmiah yang sangat penting untuk
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalam jurnal ilmiah, terdapat karya-
karya ilmiah, dimana dalam setiap penulisannya, umumnya penulis menggunakan
bahan pustaka sebagai rujukan atau referensi untuk mendukung uraian penulisan. Hal
tersebut mengakibatkan adanya hubungan antara dokumen yang disitir (cited
document) dan dokumen yang menyitir (citing document). Dari uraian tersebut, telah
dikembangkan berbagai metode analisis dalam Bibliometrika, diantaranya pasangan
bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation).
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek
penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang termuat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007–2008. Data yang diperoleh sebanyak 80 artikel. Yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel yang terbit tahun 2007
sebanyak 41 artikel dan ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008 sebanyak 39
artikel.
Dari hasil penelitian diperoleh rekapitulasi artikel yang diteliti yaitu 22
pasangan bibliografi (2,6%). Dan rekapitulasi kekuatan ko-sitasi sebanyak 12 artikel
(1,28%).
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
KATAPENGANTAR
Pujian dan ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan kasihNya saja penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan
Judul Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Kekuatan Ko-sitasi
(Co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007-2008.
Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam
bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari campur tangan berbagai
pihak, yang dengan ketulusan hati telah memberikan bimbingan, motivasi, dan
bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra.
3. Ibu Himma Dewiyana, S.T. M.Hum selaku pembimbing I penulis yang
yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan perbaikan
bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Ishak, S.S, M.Hum, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberi bimbingan dan perbaikan bagi penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Para staf pengajar dan staf administrasi pada program studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan pendidikan dan
membantu penulis selama masa perkuliahan hingga selesainya skrispsi ini.
6. Teristimewa kepada keluarga sempurna yang penulis miliki, Ayahanda
H.Sitompul, Ibunda G. br. Hutabarat dan Adik- adik penulis yang selalu
mengiringi kehidupan penulis dengan limpahan Cinta dan Doa. Terima
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
7. Seluruh keluarga besar dari Ayahanda dan Ibunda penulis, seluruh saudara
sepupu dari penulis, terima kasih atas dukungan dan persaudaraan yang
terjalin.
8. Sahabat terbaik penulis: Rosa Manurung, Erni Panjaitan, Esther Siahaan dan
Rieka Hutasoit terima kasih untuk seluruh dukungan dan persahabatan yang
selama ini kita jalin.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2005: Srihati, Bina, Maidana “gokil”,
Endang, Get, Vera, Firza, Harly, Acha, Bella, Rosita, Juli ,Uli, Ganda,
Newin, Wilman, Janfrist, Evi, Jelita, Feri, Yona, Mizana, Ricka, Euis, Titin,
Lucky, Lisa, Siti, Lestika, Fitri, Irma, Abrar, Safar, Zulqadri, Syafii, Rizky,
Fajar, Eric……SEMANGAT buat jurusan kita ya!!
Akhirnya, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan
menuju kesempurnaan pada penelitian lanjutan dengan topik yang sama di hari yang
mendatang.
Medan, Juni 2009
Henny Sitompul
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
ABSTRAK……… i
KATA PENGANTAR……….. ii
DAFTAR ISI ……… iv
DAFTAR TABEL……… xi
DAFTAR LAMPIRAN……… xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2 Rumusan Masalah……… 4
1.3 Tujuan Penelitian………. 4
1.4 Manfaat Penelitian………... 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian……… 5
BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) DAN KO-SITASI (CO-CITATION) 2.1 Bibliometrika……… 6
2.1.1 Pengertian Bibliometrika………. 6
2.1.2 Tujuan Bibliometrika……….. 7
2.1.3 Manfaat Bibliometrika……… 8
2.1.4 Objek Kajian Bibliometrika……… 9
2.2 Pengertian Pasangan Bibliografi………. 10
(Bibliographic Coupling) 2.3 Pengertian Ko-sitasi………... 12
(Co-citation) 2.4 Pengumpulan Data 2.4.1 Prosedur Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)……… 14
2.4.2 Prosedur Pengumpulan Data Ko-sitasi (Co-citation)………. 15
2.4.3 Kendala dalam Pengumpulan Data………. 15
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
2.6 Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic
Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation)……….……. 17
2.6.1 Pengindeksan……… 17
2.6.2 Penelusuran Informasi……….. 18
2.6.3 Pemetaan……….. 19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……….. 20
3.2 Unit Analisis……….. 20
3.3 Instrumen Penelitian………. 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data……… 22
3.5. Teknik Analisis Data……… 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Indentifikasi Journal for Specialists in Pediatric Nursing ………. 25
4.1.1. Perkembangan Artikel ……….... 25
4.1.2 Jumlah Sitasi ……… 26
4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi ……… 27
4.2.1 Pasangan Bibliografi pada Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya………. 27
4.2.2 Pasangan Bibliografi pada Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya………. 28
4.2.3 Pasangan Bibliografi pada Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya………. 29
4.2.4 Pasangan Bibliografi pada Artikel 4 dengan Artikel Selanjutnya………. 29
4.2.5 Pasangan Bibliografi pada Artikel 5 dengan Artikel Selanjutnya………. 30
4.2.6 Pasangan Bibliografi pada Artikel 6 dengan Artikel Selanjutnya………. 31
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.2.8 Pasangan Bibliografi pada Artikel 8 dengan Artikel
Selanjutnya………. 33
4.2.9 Pasangan Bibliografi pada Artikel 9 dengan Artikel
Selanjutnya………. 33
4.2.10 Pasangan Bibliografi pada Artikel 10 dengan Artikel
Selanjutnya………. 34
4.2.11 Pasangan Bibliografi pada Artikel 11 dengan Artikel
Selanjutnya………. 35
4.2.12 Pasangan Bibliografi pada Artikel 12 dengan Artikel
Selanjutnya………. 35
4.2.13 Pasangan Bibliografi pada Artikel 13 dengan Artikel
Selanjutnya………. 36
4.2.14 Pasangan Bibliografi pada Artikel 14 dengan Artikel
Selanjutnya………. 37
4.2.15 Pasangan Bibliografi pada Artikel 15 dengan Artikel
Selanjutnya………. 37
4.2.16 Pasangan Bibliografi pada Artikel 16 dengan Artikel
Selanjutnya………. 38
4.2.17 Pasangan Bibliografi pada Artikel 17 dengan Artikel
Selanjutnya………. 39
4.2.18 Pasangan Bibliografi pada Artikel 18 dengan Artikel
Selanjutnya………. 40
4.2.19 Pasangan Bibliografi pada Artikel 19 dengan Artikel
Selanjutnya………. 41
4.2.20 Pasangan Bibliografi pada Artikel 20 dengan Artikel
Selanjutnya………. 42
4.2.21 Pasangan Bibliografi pada Artikel 21 dengan Artikel
Selanjutnya………. 43
4.2.22 Pasangan Bibliografi pada Artikel 22 dengan Artikel
Selanjutnya………. 44
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.2.24 Pasangan Bibliografi pada Artikel 24 dengan Artikel
Selanjutnya………. 46
4.2.25 Pasangan Bibliografi pada Artikel 25 dengan Artikel
Selanjutnya………. 47
4.2.26 Pasangan Bibliografi pada Artikel 26 dengan Artikel
Selanjutnya………. 47
4.2.27 Pasangan Bibliografi pada Artikel 27 dengan Artikel
Selanjutnya………. 48
4.2.28 Pasangan Bibliografi pada Artikel 28 dengan Artikel
Selanjutnya………. 49
4.2.29 Pasangan Bibliografi pada Artikel 29 dengan Artikel
Selanjutnya………. 50
4.2.30 Pasangan Bibliografi pada Artikel 30 dengan Artikel
Selanjutnya………. 51
4.2.31 Pasangan Bibliografi pada Artikel 31 dengan Artikel
Selanjutnya………. 52
4.2.32 Pasangan Bibliografi pada Artikel 32 dengan Artikel
Selanjutnya………. 52
4.2.33 Pasangan Bibliografi pada Artikel 33 dengan Artikel
Selanjutnya………. 53
4.2.34 Pasangan Bibliografi pada Artikel 34 dengan Artikel
Selanjutnya………. 54
4.2.35 Pasangan Bibliografi pada Artikel 35 dengan Artikel
Selanjutnya………. 55
4.2.36 Pasangan Bibliografi pada Artikel 36 dengan Artikel
Selanjutnya………. 55
4.2.37 Pasangan Bibliografi pada Artikel 37 dengan Artikel
Selanjutnya………. 56
4.2.38 Pasangan Bibliografi pada Artikel 38 dengan Artikel
Selanjutnya………. 56
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.2.40 Pasangan Bibliografi pada Artikel 40 dengan Artikel
Selanjutnya………. 58
4.3 Penentuan Ko-sitasi
4.3.1 Pasangan Ko-sitasi pada A1 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 59
4.3.2 Pasangan Ko-sitasi pada A2 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 62
4.3.3 Pasangan Ko-sitasi pada A3 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 63
4.3.4 Pasangan Ko-sitasi pada A4 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 64
4.3.5 Pasangan Ko-sitasi pada A5 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 64
4.3.6 Pasangan Ko-sitasi pada A6 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 65
4.3.7 Pasangan Ko-sitasi pada A7 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 65
4.3.8 Pasangan Ko-sitasi pada A8 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 66
4.3.9 Pasangan Ko-sitasi pada A9 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 67
4.3.10 Pasangan Ko-sitasi pada A10 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 67
4.3.11 Pasangan Ko-sitasi pada A11 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 68
4.3.12 Pasangan Ko-sitasi pada A12 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 69
4.3.13 Pasangan Ko-sitasi pada A13 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 69
4.3.14 Pasangan Ko-sitasi pada A14 dengan artikel 1 dan artikel
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.3.15 Pasangan Ko-sitasi pada A15 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 70
4.3.16 Pasangan Ko-sitasi pada A16 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 71
4.3.17 Pasangan Ko-sitasi pada A17 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 72
4.3.18 Pasangan Ko-sitasi pada A18 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 73
4.3.19 Pasangan Ko-sitasi pada A19 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 73
4.3.20 Pasangan Ko-sitasi pada A20 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 74
4.3.21 Pasangan Ko-sitasi pada A21 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 75
4.3.22 Pasangan Ko-sitasi pada A22 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 76
4.3.23 Pasangan Ko-sitasi pada A23 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 76
4.3.24 Pasangan Ko-sitasi pada A24 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 77
4.3.25 Pasangan Ko-sitasi pada A25 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 78
4.3.26 Pasangan Ko-sitasi pada A26 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 78
4.3.27 Pasangan Ko-sitasi pada A27 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 79
4.3.28 Pasangan Ko-sitasi pada A28 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 79
4.3.29 Pasangan Ko-sitasi pada A29 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 80
4.3.30 Pasangan Ko-sitasi pada A30 dengan artikel 1 dan artikel
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.3.31 Pasangan Ko-sitasi pada A31 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 81
4.3.32 Pasangan Ko-sitasi pada A32 dengan artikel 1 dan artikel
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.3.33 Pasangan Ko-sitasi pada A33 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 82
4.3.34 Pasangan Ko-sitasi pada A34 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 83
4.3.35 Pasangan Ko-sitasi pada A35 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 83
4.3.36 Pasangan Ko-sitasi pada A36 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 84
4.3.37 Pasangan Ko-sitasi pada A37 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 85
4.3.38 Pasangan Ko-sitasi pada A38 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 85
4.3.39 Pasangan Ko-sitasi pada A39 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 86
4.3.40 Pasangan Ko-sitasi pada A40 dengan artikel 1 dan artikel
Selanjutnya………. 86
BAB V
5.1 Kesimpulan……….. 88
5.2 Saran……… 89
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel-1 ……… 25
Tabel-2 ……… 26
Tabel-3 ……… 26
Tabel-4 ……… 27
Tabel-5 ……… 28
Tabel-6 ……… 29
Tabel-7 ……… 30
Tabel-8 ……… 30
Tabel-9 ……… 31
Tabel-10 ……… 32
Tabel-11 ……… 33
Tabel-12 ……… 34
Tabel-13……… 34
Tabel-14……… 35
Tabel-15……… 36
Tabel-16……… 36
Tabel-17……… 37
Tabel-18……… 38
Tabel-19……… 39
Tabel-20……… 40
Tabel-21 ……… 41
Tabel-22 ……… 42
Tabel-23……… 42
Tabel-24……… 43
Tabel-25……… 44
Tabel-26……… 45
Tabel-27……… 45
Tabel-28……… 46
Tabel-29……… 47
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel-63 ……… 73
Tabel-64 ……… 74
Tabel-65 ……… 74
Tabel-66 ……… 75
Tabel-67 ……… 76
Tabel-68 ……… 76
Tabel-69 ……… 77
Tabel-70 ……… 78
Tabel-71 ……… 78
Tabel-72 ……… 79
Tabel-73 ……… 79
Tabel-74 ……… 80
Tabel-75 ……… 81
Tabel-76 ……… 81
Tabel-77 ……… 82
Tabel-78 ……… 83
Tabel-79 ……… 83
Tabel-80 ……… 84
Tabel-81 ……… 84
Tabel-82 ……… 85
Tabel-83 ……… 85
Tabel-84 ……… 86
Tabel-85 ……… 87
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ……… 92
Lampiran 2………. 113
Lampiran 3………. 134
Lampiran 4………. 145
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era informasi seperti saat ini, perubahan dan perkembangan informasi
terjadi dengan amat cepat, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan.
Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi ilmiah yang sangat penting untuk
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalam jurnal ilmiah, terdapat karya-
karya ilmiah, dimana dalam setiap penulisannya, umumnya penulis menggunakan
bahan pustaka sebagai rujukan atau referensi untuk mendukung uraian penulisan.
Kebiasaan menyitir atau mengutip pendapat dan/atau teori dari karya pengarang yang
terbit terdahulu sering dilakukan. Hal tersebut mengakibatkan adanya hubungan
antara dokumen yang disitir (cited document) dan dokumen yang menyitir (citing
document).
Berangkat dari uraian tersebut, telah dikembangkan berbagai metode analisis
dalam Bibliometrika yang didasarkan pada hubungan antara dokumen yang disitir
(cited document) dengan dokumen yang menyitir (citing document). Beberapa metode
analisis tersebut antara lain analisis sitasi yang didasarkan pada perhitungan sitasi
langsung (direct citation counting), pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan
ko-sitasi (co-citation). Metode dalam tinjauan bibliometrika yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah mengenai kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic
coupling) dan ko-sitasi (co-citation).
Menurut Kessler dalam Mustangimah (2002 : 1) “pasangan bibliografi
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
dua dokumen yang terbit kemudian”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
jika ada dua dokumen yang menyitir paling sedikit satu dokumen yang sama maka
secara tinjauan bibliometrika kedua dokumen tersebut terkapling secara bibliografi.
Semakin banyak dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang
terbit kemudian akan menunjukkan semakin dekat hubungan subjek diantara kedua
dokumen tersebut.
Mustangimah (2002:2) menyatakan bahwa “ko-sitasi adalah dua dokumen
yang disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit
kemudian”. Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu pasangan
dokumen dapat dikatakan ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu
dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama. Semakin
banyak dokumen yang terbit kemudian menyitir kedua dokumen tersebut maka
semakin tinggi kekuatan ko-sitasi kedua dokumen tersebut.
Akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan informasi menjadi
salah satu kebutuhan yang utama. Jurnal ilmiah berperan sebagai sarana komunikasi
ilmiah yang sangat penting dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
Artikel-artikel yang terdapat di dalam jurnal ilmiah pasti ada yang menyitir
dokumen-dokumen yang terbit sebelumnya. Hal ini memungkinkan peneliti menyitir
literatur yang sama dalam tulisannya.
Dewasa ini, jurnal ilmiah dapat diperoleh secara tercetak maupun elektronik,
seperti Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN). JSPN merupakan jurnal internasional yang berisi tentang petunjuk-petunjuk praktis bagi para perawat
khususnya yang mengambil spesialisasi bidang kesehatan anak dan keluarga. JSPN
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
jawaban dari pertanyaan yang sering dijumpai di lapangan mengenai bidang
kesehatan anak dan keluarga.
JSPN diterbitkan empat kali setahun yaitu pada bulan Januari, April, Juli dan
Oktober setiap tahunnya. JSPN dapat diperoleh secara tercetak maupun elektronik
dengan cara melanggan jurnal. Bagi para civitas akademika Universitas Sumatera
Utara dapat memperoleh JSPN melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sejak tahun 1998 dimulai dari volume 3
issue 1 hingga saat ini.
Artikel-artikel yang dimuat dalam JSPN pada umumnya berkaitan dengan
bidang keperawatan. Artikel-artikel yang terdapat pada JSPN dihasilkan oleh
beberapa peneliti atau penulis. Diantara penulis artikel pada JSPN kemungkinan besar
ada yang mengutip atau menyitir dokumen yang sama. Keadaan demikian
menyebabkan adanya hubungan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan
ko-sitasi (co-citation) pada artikel-artikel dalam JSPN. Sepanjang informasi yang
diketahui, belum pernah dilakukan kajian terhadap JSPN mengenai bagaimana
kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) dari
artikel yang dimuat dalam JSPN yaitu antara dokumen yang menyitir dengan
dokumen yang disitirnya.
Didorong oleh ketertarikan penulis untuk mengetahui bagaimana kekuatan
pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation), maka penulis
termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kekuatan
Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada
Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007-2008”.
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
dapat diakses melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara dan JSPN ini lengkap setiap volumenya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kekuatan pasangan
bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008 ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kekuatan pasangan bibliografi
(bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Ilmu perpustakaan dan Informasi, hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan tambahan dalam melakukan penelitian bidang
pasangan bibliografi (bibliographic oupling) dan ko-sitasi (co-citation).
2. Penulis, menambah wawasan pengetahuan mengenai pasangan bibliografi
(bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation), sehingga penulis dapat
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas dokumen yang menyitir,
dokumen yang disitir, kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan
kekuatan ko-sitasi (co-citation) dari artikel-artikel terdapat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008. Di dalam penelitian ini yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel-artikel yang terbit tahun 2007 dan
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Bibliometrika
2.1.1 Pengertian Bibliometrika
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Pritchard memperkenalkan
istilah bibliometrics (bibliometrika) sebagai pengganti istilah statistical bibliography.
Pritchard dalam Glanzel (2004:4) menyatakan bahwa ”Bibliometrics is the application
of mathematical and statistical methods to books and other media of communication”.
Pendapat di atas jika diartikan adalah bibliometrika merupakan aplikasi
metode statistika dan matematika terhadap buku serta media komunikasi lainnya.
Dalam hal ini metode matematika dan statistika dapat diterapkan dalam segala bentuk
media komunikasi yang telah direkam dalam arti luas, baik cetak maupun elektronik.
Selanjutnya Pritchard dalam Hjorland (2007:1) kembali memperkenalkan
istilah bibliometrik dengan definisi yang lebih luas, yaitu:
The defenition and purpose of bibliometrics is to sheed light on the process of written communication and of the nature and course of development of a discipline (is so far as this is displayed through written communication ) by means of counting and analyzing the various facets of written communica- tion.
Pendapat di atas jika diartikan adalah bibliometrika bertujuan untuk memberi
keterangan pada proses-proses komunikasi tertulis dan alamiah, dan tentu saja untuk
pengembangan suatu disiplin ilmu dengan menggunakan perhitungan dan analisis
berbagai faset komunikasi tertulis.
White dan Mc. Cain dalam Elita (2008:1) menyatakan bahwa “Bibliometrika
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Dari pernyataan tersebut, bibliometrika merupakan suatu kajian kuantitatif
terhadap bibliografi dalam literatur.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa bibliometrika adalah
penggunaan metode statistika dan matematika yang mengkaji tentang informasi
terekam yang digunakan dalam proses komunikasi ilmiah. Kajian bibliometrika ini
dapat dilakukan melalui beberapa penelitian seperti pola penyebaran artikel di
berbagai jurnal, jurnal inti (core journal) maupu n kolaborasi pengarang.
2.1.2 Tujuan Bibliometrika
Didalam pengaplikasiannya, bibliometrika mempunyai beberapa tujuan.
Sulistyo-Basuki (2002:3) menyatakan bahwa “Tujuan bibliometrika ialah menjelaskan
proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif
penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi”.
Sedangkan, Elita (2008:1) mengatakan bahwa “Bibliometrika merupakan
bagian dari informetrika yang mengkaji aspek kuantitatif informasi terekam
(recorded) dengan tujuan untuk mencari bentuk-bentuk keteraturan dalam proses
komunikasi formal”.
Dari kedua pendapat di atas dapat diuraikan bahwa tujuan bibliometrika
menurut Sulistyo-Basuki lebih cenderung kepada proses, sifat, dan arah
pengembangan sarana deskriptif sedangkan tujuan bibliometrika menurut Elita
cenderung mengkaji aspek kuantitatif informasi terekam dengan tujuan mencari
bentuk-bentuk keteraturan dalam komunikasi formal. Walaupun cenderung berbeda,
kedua pendapat di atas memiliki persamaan yaitu menjadikan informasi dalam
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
2.1.3 Manfaat Bibliometrika
Aplikasi kuantitatif dari bibliometrika banyak manfaatnya bagi perpustakaan.
Sulistyo-Basuki (2002:8), menyatakan bahwa adapun manfaat bibliometrika, sebagai
berikut:
1. Identifikasi literature inti
2. Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan
3. Menduga keluasan (comprehensiveness) literature sekunder 4. Mengenali pemakai berbagai subjek
5. Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek 6. Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospektif
7. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang 8. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai bidang ilmu
9. Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja
10.Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model yang ada
11.Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat
12.Memprakarsai sistem jaringan arah ganda yang efektif 13.Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi
14.Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah (melalui penggugusan dan pasangan literatur ilmiah)
15.Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin
16.Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk indexing, auto-abstracting dan autoclassification
17.Mengembangkan norma pembakuan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diuraikan bahwa manfaat bibliometrika
terhadap proses perkembangan perpustakaan adalah sebagai berikut:
• Melakukan identifikasi literature inti pada disiplin ilmu
• Melakukan identifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan
pada berbagai disiplin ilmu yang berbeda
• Menduga keluasan literature sekunder
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
• Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek
dalam disiplin ilmu
• Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospektif bagi pengguna
• Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang
• Identifikasi berbagai majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu
• Menghasilkan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam
batas anggaran belanja
• Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model
yang ada
• Melakukan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat
• Mengatur sistem jaringan arah ganda yang efektif
• Mengatur arah masuk informasi dan komunikasi
• Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah dari berbagai disiplin
ilmu
• Dapat meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau
seluruh disiplin
• Melakukan disain pengolahan bahasa automatis untuk indexing,
auto-abstracting dan autoclassification
• Dapat mengembangkan norma pembakuan.
2.1.4 Objek Kajian Bibliometrika
Objek kajian utama bibliometrika adalah bahan pustaka, baik yang tercetak
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya dalam bentuk grafis, dengan demikian objeknya mungkin buku, majalah, laporan penelitian, disertasi dan sebagainya. Namun sampai pada saat ini kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran terpenting dalam komunikasi ilmiah.
Dari pernyataan di atas, dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi
terekam khususnya dalam bentuk grafis, tetapi hingga saat lebih banyak ditujukan
kepada majalah ilmiah karena dianggap berperan penting dalam komunikasi ilmiah.
Kemudian, Sulistyo-Basuki (2002:4) menyatakan bahwa :
Majalah merupakan objek kajian bibliometrika, karena majalah memiliki parameter sebagai berikut:
1. Pengarang 2. Judu l artikel 3. Judul Majalah 4. Tahun terbit
5. Referens ialah acuan atau daftar kepustakaan, lainnya tercetak pada bagian bawah setiap halaman sering disebut catatan kaki ataupun pada bagian akhir sebuah artikel.
6. Sitiran ialah informasi literatur yang dimuat dalam referens
7. Deskriptor yaitu istilah yang digunakan untuk memberi isi artikel majalah.
Dari kutipan di atas majalah merupakan objek kajian bibliometrika karena di
dalam majalah terdapat pengarang, judul artikel, judul majalah, tahun terbit, referens,
sitiran, deskriptor.
2.2 Pengertian pasangan bibliografi (bibliographic coupling)
Penelitian ini membahas pasangan bibliografi (bibliographic coupling). Kessler dalam Bichteler (1979:1) menyatakan bahwa “bibliographic coupling as as
measure of the subject similarity between two documents.”
Pendapat di atas jika diartikan pasangan bibliografi merupakan sebuah ukuran
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Selanjutnya Kessler dalam Mustangimah (2002 : 1) “Pasangan bibliografi
(bibliographic coupling) adalah satu dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian”.
Borgman dan Furner (2003:1) menyatakan bahwa “Bibliographic coupling is
when two documents each have citation to one or more of two same documents. That
is, they cite documents and may therefore deal with simillar subject”.
Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa pasangan bibliografi dapat
terjadi jika dua dokumen masing-masing telah meyitir satu atau lebih dokumen yang
sama. Hal ini berarti, kedua dokumen tersebut telah menyitir dokumen yang sama,
dengan kata lain terjadi kesamaan subjek masalah yang diteliti.
Kemudian
bibliographically coupled if they share one or more bibliographic references”.
Pendapat di atas dapat diartikan, dua dokumen dikatakan terkapling secara
bibliografi jika kedua dokumen tersebut memiliki referensi bibliografi yang sama.
Selanjutnya Persson dalam von Ungern-Sternberg (1995 : 4) menyatakan
bahwa :
In bibliographic coupling the hypothesis is that two articles which both cite he same previously published article have something in common. Analysis of the bibliographic coupling results in cluster of citing documents, when the cocitation analysis groups cited documents. In bibliometric terminology the citing articles create a researh front, when a cluster of cited documents is called an int ellectual base .
Dari pendapat di atas, jika dua dokumen menyitir paling sedikit satu dokumen
yang sama dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut terkapling secara bibliografi.
Dapat diamati secara langsung dengan melihat pada daftar referensi yang terdapat
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Mustangimah (2002:1), menyatakan bahwa:
Banyaknya dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian disebut frekuensi pasangan bibliografi atau kekuatan pasangan bibliografi (coupling strength). Semakin banyak jumlah dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen atau semakin besar frekuensi pasangan bibliografi maka semakin tinggi kekuatan pasangan kedua dokumen tersebut.
Dari kutipan di atas, besar kekuatan pasangan bibliografi ditentukan oleh
banyaknya jumlah dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh kedua dokumen
t ersebut .
2. 3Peng e rtian ko-sita si (co-citation)
Ko-sitasi merupakan salah satu metode analisis dalam tinjauan bibliometrika.
Mustangimah (2002:2) menyatakan bahwa, ”Ko-sitasi adalah dua dokumen yang
disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian”.
Dari pendapat diatas suatu pasangan dokumen dikatakan ko-sitasi apabila
dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen
tersebut secara bersama-sama.
Kemudian Nicolaisen (2005:1) menyatakan bahwa “Two documents are said
to be co-cited if they appear simultaneously in the reference list of a third document.”
Pendapat di atas dapat diartikan bahwa dua dokumen dikatakan co-cited jika kedua dokumen tersebut disitir secara bersama-sama oleh dokumen ketiga yang terbit
kemudian.
Small and Marshakova dalam Bichteler (1979:1) menyatakan bahwa:
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Pendapat di atas dapat diartikan, secara bebas ko-sitasi dapat diartikan sebagai
sebuah ukuran kesamaan subjek diantara dua dokumen. Dua dokumen ter-kositasi bila
dokumen ketiga menyitir kedua dokumen tersebut. Kekuatan ko-sitasi berubah setiap
saat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan suatu pasangan dokumen dikatakan
ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan
dokumen tersebut secara bersama-sama Banyaknya dokumen yang menyitir dua
dokumen sebelumnya secara bersama-sama disebut frekuensi atau kekuatan ko-sitasi.
Dua dokumen mempunyai kekuatan ko-sitasi yang tinggi apabila semakin banyak
dokumen yang terbit kemudian menyitir kedua dokumen tersebut. Oleh karena itu
pola ko-sitasi berubah dari waktu ke waktu.
Untuk memperjelas pengertian mengenai pasangan bibliografi dan ko-sitasi,
dapat dilihat ilustrasi pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1. Pasangan bibliografi dan ko-sitasi
p q r s t u v
a b c d e f
1 2
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan pasangan dokumen yang menjadi
objek pengamatan. Dokumen 1 mempunyai referensi a,c,d,e sedangkan dokumen 2
mempunyai referensi b,c,d,e,f,g. dari referensi yang dimiliki oleh dokumen 1 dan
dokumen 2 terlihat ada 3 referensi yang sama yaitu c, d dan e. Oleh karena itu c, d, e
merupakan pasangan bibliografi. Dokumen 1 dan dokumen 2 dikatakan terkapling
secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan antara dokumen 1 dan dokumen 2
adalah 3, karena 3 dokumen yang disitir secara bersama- sama oleh pasangan
dokumen tersebut yaitu c, d dan e.
Selanjutnya dokumen 1 disitir oleh dokumen p,q,r,s,u,v; sedang dokumen 2
disitir oleh dokumen p,s,t,v. Dari sitiran tersebut terlihat bahwa dokumen 1 dan 2
disitir secara bersama-sama oleh dokumen p,s dan v. Oleh karena itu, dokumen 1 dan
2 merupakan ko-sitasi. Adapun kekuatan ko-sitasinya adalah 3 karena ada 3 dokumen
ya ng me n yit ir se cara bers a ma-s a ma k e dua do ku me n t erse but , ya it u
do ku me n p, s da n v.
2. 4 Pengu mpu lan data
Da la m pe ngu mpu la n dat a pasangan bibliografi (bibliographic coupling)
dan ko-sitasi (co-citation) terdapat beberapa prosedur dan kendala dalam proses
pe ngu mpu la n dat a.
2.4.1 Prosedur pengumpulan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling)
Dalam melakukan penelitian, terdapat prosedur dalam pengumpulan data
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Prosedur pengumpulan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu objek atau topic tertentu yang akan diamati
2. Mengumpulkan data bibliografi dokumen yang disitir, yaitu data bibliografi dokumen yang terdapat di dalam daftar pustaka (referensi)
3. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain.
4. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan dokumen.
5. Menghitung banyaknya dokumen yang disitir secara bersama- sama oleh pasangan dokumen (Mustangimah, 2002: 3)
Untuk mengumpulkan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling) harus melalui prosedur yang telah diapaparkan diatas, yaitu dengan menggunakan
teknik dokumentasi.
2.4.2 Prosedur pengumpulan data ko-sitasi (co-citation)
Dalam melakukan penelitian, terdapat prosedur dalam pengumpulan data
ko-sitasi (co-citation).
Prosedur pengumpulan data ko-sitasi (co-citation) adalah sebagai berikut :
1. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu subjek atau topik tertentu yang akan diamati.
2. Mengumpulkan dokumen yang menyitir, yaitu dokumen yang terbit pada periode waktu berikutnya yang menggunakan dokumen dalam koleksi uji sebagai referensinya.
3. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain. 4. Memeriksa daftar pustaka atau referensi pada dokumen yang menyitir
5. Menghitung banyaknya dokumen yang menyitir secara bersama-sama setiap pasangan dokumen dalam koleksi uji. (Mustangimah, 2002: 3)
Untuk mengumpulkan data ko-sitasi (co-citation) harus melalui prosedur yang
telah diapaparkan diatas. Ko-sitasi dapat berubah sewaktu-waktu, karena banyaknya
dokumen yang menyitir suatu pasangan dokumen dapat bertambah apabila waktunya
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
2.4.3 Kendala dalam pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data, proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu secara manual dan otomatis. Baik secara manual dan otomatis terdapat
beberapa kendala didalam pengumpulan datanya.
Pengumpulan data secara manual mempunyai beberapa kendala, antara lain: 1. Koleksi dokumen dalam suatu subjek tertentu seringkali tidak lengkap 2. Keberadaan dokumen yang “terserak” di berbagai tempat
3. Pencantuman data dalam daftar pustaka seringkali tidak lengkap 4. Cara penulisan daftar pustaka bervariasi
5. Memerlukan sumber daya (waktu, tenaga dan biaya) yang sangat besar. (Mustangimah 2002:3)
Dari pernyataan di atas, terdapat beberapa kendala dalam pengumpulan data
secara manual, seperti dokumen yang diiginkan tidak lengkap, dokumen dalam suatu
subjek terserak di berbagai tempat, daftar pustaka tidak lengkap, tata cara penulisan
daftar pustaka yang bervariasi, dan didalam pengelolaanya diperlukan waktu, tenaga
dan biaya yang besar.
Adapun kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data secara otomatis antara lain:
1. Keterbatasan cakupan basis data bibliografi dalam suatu subjek tertentu 2. Keterbatasan cakupan basis data sitasi dalam suatu subjek tertentu, misalnya
Social Science Citation Index (SSCI).
3. Permasalahan teknis yang muncul dalam data mining dari basis data. Hal ini disebabkan antara lain oleh adanya kesalahan/ variasi ejaan dan penggunaan format yang tidak standard, yang biasanya terjadi dalam penulisan judul jurnal, singkatan judul jurnal, tahun, volume, nomor dan lain- lain. (Mustangimah, 2002: 3)
Dari pernyataan di atas terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi
dalam mengumpulkan data secara otomatis, diantaranya cakupan basis data
bibliografi subjek tertentu terbatas, cakupan basis data sitasi subjek tertentu terbatas
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
2.5 Analisis Hubungan antara Pasangan Bibliografi, ko-sitasi dan Subjek dokumen
Pasangan bibliografi dan ko-sitasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan
seimbang . Kessler dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan, ”Adanya pasangan
bibliografi memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara
dokumen-dokumen yang bersangkutan hubungan tersebut mengarah pada keterhubungan
subjek”.
Sebaliknya McCain dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan bahwa,
”Beberapa dokumen yang secara bersama-sama disitir oleh suatu dokumen juga memberikan indikasi adanya hubungan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya ko-sitasi juga memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara dokumen-dokumen tersebut. Hubungan tersebut mengarah pada hubungan subjek.
Kemudian Hasibuan dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan,
Hubungan yang erat antara pasangan bibliografi dengan subjek maka apabila 2 (dua) dokumen mempunyai pasangan bibliografi dengan kekuatan yang besar untuk disitir oleh dokumen yang terbit pada periode berikutnya. Oleh karena itu, kedua dokumen tersebut mempunyai peluang yang besar untuk mendapatkan ko-sitasi.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara pasangan
bibliografi, ko-sitasi dan subjek dokumen sebagai berikut :
a. Semakin tinggi frekuensi/kekuatan pasangan bibliografi maka semakin dekat
hubungan subjek di antara kedua dokumen tersebut.
b. Semakin tinggi frekuensi ko-sitasi semakin dekat hubungan subjek di antara
kedua dokumen tersebut.
c. Semakin tinggi frekuensi/kekuatan pasangan bibliografi maka semakin tinggi
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
2.6 Manfaat analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation)
Analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi
memberikan beberapa manfaat dalam ilmu informasi. Beberapa manfaat tersebut,
diantaranya:
2.6.1 Pengindeksan
Pengindeksan merupakan salah satu manfaat yang diperoleh dari Analisis
pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi.
Mustangimah (2002:8) menyatakan bahwa: “Pengindeksan bertujuan untuk
mempresentasikan informasi yang terkandung dalam dokumen biasanya didasarkan
pada karakteristik dokumen itu sendiri”.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa tujuan dari
pengindeksan adalah untuk menggambarkan isi dokumen.
Adanya analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi
menyebabkan adanya hubungan antara suatu dokumen dengan dokumen yang disitir
(cited document) atau referensi, dan antara suatu dokumen dengan dokumen yang
menyitir (citing document) atau sitasi, kemudian dengan adanya sitasi memberikan
alternatif lain dalam proses pengindeksan yaitu pengindeksan sitasi (citation
indexing).
Garfield dalam Mustangimah (2002:8), menyatakan bahwa pengindeksan
sitasi (citation indexing) mempunyai 3 karakteristik, yaitu:
a. Memberikan katagorisasi dokumen secara tepat dan terperinci.
b. Dapat mengungkapkan secara eksplisit adanya keterhubungan intelektual antara literatur yang lama dengan literatur yang baru.
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan pengindeksan sitasi
mempunyai tiga karakteristik yaitu memberi katagorisasi secara terperinci, adanya
keterhubungan antara literatur yang lama dengan literatur yang baru, dan
mengungkapkan secara eksplisit terbentuknya suatu disiplin atau spesialisasi.
2.6.2 Penelusuran Informasi
Manfaat analisis pasangan bibliografi selanjutnya adalah di dalam
penelusuran informasi. Mustangimah (2002:8) berpendapat bahwa: “Indeks
merupakan titik akses menghubungkan dokumen dengan pencari informasi”.
Chapman dan Subramanyam dalam Elita (2008:4) menyatakan:
Adanya hubungan antara pasangan bibliografi dengan keterhubungan subyek dimanfaatkan untuk memperbaiki efektivitas temu kembali informasi. Ditemukan bahwa efektivitas temu kembali meningkat dengan menggunakan pencarian berdasarkan kata kunci atau indeks dan pencarian sitasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indeks adalah wakil dokumen
yang digunakan untuk menelusur informasi. Cara untuk menelusur informasi yang
banyak digunakan oleh pencari informasi yaitu penelusuran dengan menggunakan
kata kunci. Cara lain untuk menelusur informasi yaitu dengan menggunakan indeks
sitasi. Semakin relevan indeks yang dipergunakan dalam pencarian dokumen, maka
se ma k in e fekt ivit pro se s t e mu ke mba li in fo rma s i.
2. 6. 3 Pemetaan
Hubungan analisis pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat dilihat dari
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
menyatakan bahwa, ”Pasangan bibliografi dan ko-sitasi merupakan karakteristik
dokumen yang didasarkan pada atribut yang dimiliki oleh dokumen yang disitir
(referensi) dan dokumen yang menyitir (sitasi)”.
Dari kut ipan di atas pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat digunakan untuk
mengukur hubungan antara satu dokumen dengan dokumen yang lain, seperti halnya
karakteristik yang didasarkan pada atribut dokumen secara langsung seperti
pengarang, kata kunci, afiliasi pengarang, nama jurnal, tempat publikasi dan lain- lain.
Oleh karena itu, pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat digunakan untuk memetakan
dokumen-dokumen berdasarkan ukuran kedekatan satu dokumen dengan dokumen
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif.
Menurut Nazir (1998 : 64), “metode deskriptif ialah suatu metode yang meneliti status
sekelompok manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang ”.
Sedangkan menurut Azwar (1997 : 7), “penelitian deskriptif melakukan
analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta
secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan”.
3.2 Unit Analisis
Arikunto (2002:121) menyatakan bahwa “yang dimaksud dengan unit analisis
dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian”.
Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang diklasifikasikan
sebagai subjek penelitian dapat berupa benda atau manusia. Oleh karenanya unit
analisis dalam penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang termuat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007 – 2008. Jurnal ini dapat diakses melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera.
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
2007 sebanyak 41 artikel dan ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008
sebanyak 39 artikel dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 1 : Subjek Penelitian
No. Tahun Volume Jumlah Artikel Jumlah Sitasi
1 2007 12 Iss. 1 10 164
12 Iss. 2 10 227
12 Iss. 3 10 226
12 Iss. 4 11 226
2 2008 13 Iss. 1 9 134
13 Iss. 2 10 285
13 Iss. 3 11 311
13 Iss. 4 9 206
Jumlah
80 1.779.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi.
“Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan dan
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Mengakses melalui situs Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yaitu
http:www.lib.usu.ac.id Scientific Journal ProQuest Journal for Specialists in Pediatric Nursing
2. Mendownload seluruh artikel yang terdapat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007 – 2008 lengkap setiap volumenya.
3. Menjumlahkan seluruh artikel yang terdapat dalam 1 tahun, untuk diteliti
pasangan bibliografinya. Selanjutnya menjumlahkan artikel yang terdapat
pada tahun berikutnya, untuk diteliti kekuatan ko-sitasinya.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul selanjutnya diolah. Prosedur untuk mengolah data
pasangan bibliografi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan koleksi uji, yaitu koleksi artikel dalam suatu subjek atau topik
tertentu yang akan diamati
2. Mengumpulkan data bibliografi artikel yang disitir, yaitu data bibliografi
artikel yang terdapat dalam daftar pustaka (referensi).
3. Memasangkan masing- masing artikel dengan membuat tabulasinya
Contoh : Tabel tabulasi pasangan bibliografi
No. Pasangan Artikel
Kekuatan Pasangan Bibliografi 1
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009 3
4. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan
artikel.
5. Membuat daftar artikel bersama- sama dengan referensinya.
6. Membuat matriks untuk memasangkan dokumen
Contoh:
Artikel x Artikel y
Daftar Referensi Daftar Referensi
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4.
5.
7. Menghitung kekuatan pasangan bibliografi
Persentase pasangan bibliografi
= 1 x100%
Persentase rekapitulasi pasangan bibliografi
= x100%
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Prosedur untuk mengolah data ko-sitasi adalah sebagai berikut:
1. Membuat pengkodean untuk hasil pasangan bibliografi
2. Memasangkan hasil pasangan bibliografi dengan artikel yang menyitir
lanjutan dengan membuat tabulasinya.
Contoh : Tabel tabulasi ko-sitasi
No. Pasangan
3. Membuat daftar artikel bersama-sama dengan referensinya
4. Membuat matriks untuk memasangkan setiap artikel
Contoh:
A1 Artikel 1 dengan artikel selanjutnya
Daftar A1 Daftar Artikel
(01:02) 1.
(01:03) 2.
(01:04) 3.
(01:05) 4.
5. Menghitung kekuatan ko-sitasi.
Persentase kekuatan ko-sitasi
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Persentase rekapitulasi kekuatan ko-sitasi
= tan x100%
teliti ikelyangdi Seluruhart
diteliti sitasiyang ko
ilkekua
Seluruhhas −
6. Melakukan interpretasi data terhadap hasil penghitungan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Indentifikasi Journal for Specialists in Pediatric Nursing
4.1.1. Perkembangan Artikel
Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) merupakan jurnal internasional yang berisi tentang petunjuk-petunjuk praktis bagi para perawat
khususnya yang mengambil spesialisasi bidang kesehatan anak dan keluarga.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah perkembangan artikel dalam kurun waktu
lima tahun terakhir yaitu tahun 2004-2008, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel-1: Perkembangan Artikel pada JSPN Tahun 2004-2008
Tabel perkembangan artikel pada JSPN di atas jika diubah dalam bentuk
grafik, sebagai berikut:
Grafik-1: Perkembangan Artikel pada JSPN Tahun 2004-2008 No. Tahun Jumlah Artikel
1 2004 23
2 2005 37
3 2006 47
4 2007 41
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Grafik Perkembangan Artikel pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing Tahun 2004-2008
0
2004 2005 2006 2007 2008
Tahun Terbit
Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa, pada tahun 2004 JSPN
menerbitkan 23 artikel. Jumlah artikel yang terbit pada tahun 2004 relatif lebih sedikit
jika dibandingkan dengan JSPN yang terbit tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008 .
Jumlah artikel yang paling banyak diterbitkan diantara tahun 2004-2008 adalah pada
tahun 2006 yaitu sebanyak 47 artikel.
4.1.2 Jumlah Sitasi
Data yang diperoleh pada JSPN tahun 2007-2008 sebanyak 80 artikel. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel-2: Jumlah sitasi pasangan bibliografi
Tahun Volume
Yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel yang terbit tahun 2007
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel-3: Jumlah sitasi ko-sitasi
Tahun Volume
Jumlah Artikel
Jumlah Sitasi
2008 13 Iss. 1 9 134
13 Iss. 2 10 285
13 Iss. 3 11 311
13 Iss. 4 9 206
Jumlah 39 936
Ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008 sebanyak 39 artikel. Jumlah
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi
Setelah data terkumpul selanjutnya data diolah dengan prosedur sebagai
berikut :
1.Memasangkan masing- masing artikel dengan membuat tabulasinya
2.Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan artikel.
3.Membuat daftar artikel bersama- sama dengan referensinya.
4.Membuat matriks untuk memasangkan dokumen
5.Menghitung kekuatan pasangan bibliografi
6.Melakukan interpretasi data terhadap hasil penghitungan.
4.2.1 Pasangan Bibliografi pada Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya (1:2,1:3…1:41)
Pada artikel 1 terdapat 40 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 1.
Untuk melihat matriks pasangan bibliografi pada artikel 1 dengan artikel selanjutnya
dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 135.
Pasangan bibliografi pada artikel 1 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel- 4: Kekuatan Pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya
No. Pasangan Artikel
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 93
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 2 pasangan bibliografi. Bila dilihat
dari jumlah artikel maka pasangan bibliografinya cenderung kecil. Adapun artikel
yang berpasangan dua kali adalah artikel 1 dengan artikel 14.
%)
Dari hasil persentase artikel 1 dengan artikel selanjutnya terlihat bahwa
kekuatan pasangan bibliografi cenderung kecil jika dibandingkan dengan kekuatan
pasangan bibliografi seluruhnya yaitu 9,10%.
4.2.2 Pasangan Bibliografi pada Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya (2:3,2:4…2:41)
Pada artikel 2 terdapat 39 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 2.
Pasangan bibliografi pada artikel 2 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel- 5: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya
No. Pasangan Artikel
Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.
USU Repository © 2009
Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian
teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan
bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat.
4.2.3 Pasangan Bibliografi pada Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya (3:4,3:5…3:41)
Pada artikel 3 terdapat 38 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 3.
Pasangan bibliografi pada artikel 3 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel-6: Kekuatan pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya
No. Pasangan Artikel
Kekuatan
Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian
teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan
bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat
4.2.4 Pasangan Bibliografi pada Artikel 4 dengan Artikel Selanjutnya (4:5,4:6…4:41)
Pada artikel 4 terdapat 37 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 4.
Pasangan bibliografi pada artikel 4 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel