• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

(1)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)

danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in

Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi

Disusun oleh:

Henny A G K Sitompul

NIM: 050709014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

(2)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul skripsi: Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

Oleh : Henny A G K Sitompul

Nim : 050709014

Pembimbing I : Himma Dewiyana, S.T. M.Hum

NIP :

Tanda Tangan : __________________________

Tanggal :

Pembimbing II : Ishak, SS, M.Hum

NIP :

Tanda Tangan : __________________________

(3)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

LEMBAR PENGESAHAN

Judu l Skripsi : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008

Oleh : Henny A G K Sitompul

Nim : 050709014

DEPARTEMEN STUDI PERPSUTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan : ______________________

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Ketua : Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D

Tanda Tangan : ______________________

(4)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu

tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi

lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis

dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan

tanda kutip.

Medan, Juni 2009

Henny A G K Sitompul

050709014

(5)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Abstrak

Henny Sitompul. 2009. Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) Tahun Terbit 2007-2008

Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi ilmiah yang sangat penting untuk

menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalam jurnal ilmiah, terdapat karya-

karya ilmiah, dimana dalam setiap penulisannya, umumnya penulis menggunakan

bahan pustaka sebagai rujukan atau referensi untuk mendukung uraian penulisan. Hal

tersebut mengakibatkan adanya hubungan antara dokumen yang disitir (cited

document) dan dokumen yang menyitir (citing document). Dari uraian tersebut, telah

dikembangkan berbagai metode analisis dalam Bibliometrika, diantaranya pasangan

bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation).

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek

penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang termuat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007–2008. Data yang diperoleh sebanyak 80 artikel. Yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel yang terbit tahun 2007

sebanyak 41 artikel dan ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008 sebanyak 39

artikel.

Dari hasil penelitian diperoleh rekapitulasi artikel yang diteliti yaitu 22

pasangan bibliografi (2,6%). Dan rekapitulasi kekuatan ko-sitasi sebanyak 12 artikel

(1,28%).

(6)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

KATAPENGANTAR

Pujian dan ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

karena atas berkat dan kasihNya saja penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

Judul Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Kekuatan Ko-sitasi

(Co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007-2008.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam

bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari campur tangan berbagai

pihak, yang dengan ketulusan hati telah memberikan bimbingan, motivasi, dan

bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra.

3. Ibu Himma Dewiyana, S.T. M.Hum selaku pembimbing I penulis yang

yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan perbaikan

bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Ishak, S.S, M.Hum, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk memberi bimbingan dan perbaikan bagi penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Para staf pengajar dan staf administrasi pada program studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan pendidikan dan

membantu penulis selama masa perkuliahan hingga selesainya skrispsi ini.

6. Teristimewa kepada keluarga sempurna yang penulis miliki, Ayahanda

H.Sitompul, Ibunda G. br. Hutabarat dan Adik- adik penulis yang selalu

mengiringi kehidupan penulis dengan limpahan Cinta dan Doa. Terima

(7)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

7. Seluruh keluarga besar dari Ayahanda dan Ibunda penulis, seluruh saudara

sepupu dari penulis, terima kasih atas dukungan dan persaudaraan yang

terjalin.

8. Sahabat terbaik penulis: Rosa Manurung, Erni Panjaitan, Esther Siahaan dan

Rieka Hutasoit terima kasih untuk seluruh dukungan dan persahabatan yang

selama ini kita jalin.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2005: Srihati, Bina, Maidana “gokil”,

Endang, Get, Vera, Firza, Harly, Acha, Bella, Rosita, Juli ,Uli, Ganda,

Newin, Wilman, Janfrist, Evi, Jelita, Feri, Yona, Mizana, Ricka, Euis, Titin,

Lucky, Lisa, Siti, Lestika, Fitri, Irma, Abrar, Safar, Zulqadri, Syafii, Rizky,

Fajar, Eric……SEMANGAT buat jurusan kita ya!!

Akhirnya, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan

menuju kesempurnaan pada penelitian lanjutan dengan topik yang sama di hari yang

mendatang.

Medan, Juni 2009

Henny Sitompul

(8)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR TABEL……… xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 4

1.3 Tujuan Penelitian………. 4

1.4 Manfaat Penelitian………... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPHIC COUPLING) DAN KO-SITASI (CO-CITATION) 2.1 Bibliometrika……… 6

2.1.1 Pengertian Bibliometrika………. 6

2.1.2 Tujuan Bibliometrika……….. 7

2.1.3 Manfaat Bibliometrika……… 8

2.1.4 Objek Kajian Bibliometrika……… 9

2.2 Pengertian Pasangan Bibliografi………. 10

(Bibliographic Coupling) 2.3 Pengertian Ko-sitasi………... 12

(Co-citation) 2.4 Pengumpulan Data 2.4.1 Prosedur Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling)……… 14

2.4.2 Prosedur Pengumpulan Data Ko-sitasi (Co-citation)………. 15

2.4.3 Kendala dalam Pengumpulan Data………. 15

(9)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(10)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.6 Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic

Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation)……….……. 17

2.6.1 Pengindeksan……… 17

2.6.2 Penelusuran Informasi……….. 18

2.6.3 Pemetaan……….. 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……….. 20

3.2 Unit Analisis……….. 20

3.3 Instrumen Penelitian………. 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data……… 22

3.5. Teknik Analisis Data……… 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Indentifikasi Journal for Specialists in Pediatric Nursing ………. 25

4.1.1. Perkembangan Artikel ……….... 25

4.1.2 Jumlah Sitasi ……… 26

4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi ……… 27

4.2.1 Pasangan Bibliografi pada Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya………. 27

4.2.2 Pasangan Bibliografi pada Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya………. 28

4.2.3 Pasangan Bibliografi pada Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya………. 29

4.2.4 Pasangan Bibliografi pada Artikel 4 dengan Artikel Selanjutnya………. 29

4.2.5 Pasangan Bibliografi pada Artikel 5 dengan Artikel Selanjutnya………. 30

4.2.6 Pasangan Bibliografi pada Artikel 6 dengan Artikel Selanjutnya………. 31

(11)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

(12)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2.8 Pasangan Bibliografi pada Artikel 8 dengan Artikel

Selanjutnya………. 33

4.2.9 Pasangan Bibliografi pada Artikel 9 dengan Artikel

Selanjutnya………. 33

4.2.10 Pasangan Bibliografi pada Artikel 10 dengan Artikel

Selanjutnya………. 34

4.2.11 Pasangan Bibliografi pada Artikel 11 dengan Artikel

Selanjutnya………. 35

4.2.12 Pasangan Bibliografi pada Artikel 12 dengan Artikel

Selanjutnya………. 35

4.2.13 Pasangan Bibliografi pada Artikel 13 dengan Artikel

Selanjutnya………. 36

4.2.14 Pasangan Bibliografi pada Artikel 14 dengan Artikel

Selanjutnya………. 37

4.2.15 Pasangan Bibliografi pada Artikel 15 dengan Artikel

Selanjutnya………. 37

4.2.16 Pasangan Bibliografi pada Artikel 16 dengan Artikel

Selanjutnya………. 38

4.2.17 Pasangan Bibliografi pada Artikel 17 dengan Artikel

Selanjutnya………. 39

4.2.18 Pasangan Bibliografi pada Artikel 18 dengan Artikel

Selanjutnya………. 40

4.2.19 Pasangan Bibliografi pada Artikel 19 dengan Artikel

Selanjutnya………. 41

4.2.20 Pasangan Bibliografi pada Artikel 20 dengan Artikel

Selanjutnya………. 42

4.2.21 Pasangan Bibliografi pada Artikel 21 dengan Artikel

Selanjutnya………. 43

4.2.22 Pasangan Bibliografi pada Artikel 22 dengan Artikel

Selanjutnya………. 44

(13)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(14)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2.24 Pasangan Bibliografi pada Artikel 24 dengan Artikel

Selanjutnya………. 46

4.2.25 Pasangan Bibliografi pada Artikel 25 dengan Artikel

Selanjutnya………. 47

4.2.26 Pasangan Bibliografi pada Artikel 26 dengan Artikel

Selanjutnya………. 47

4.2.27 Pasangan Bibliografi pada Artikel 27 dengan Artikel

Selanjutnya………. 48

4.2.28 Pasangan Bibliografi pada Artikel 28 dengan Artikel

Selanjutnya………. 49

4.2.29 Pasangan Bibliografi pada Artikel 29 dengan Artikel

Selanjutnya………. 50

4.2.30 Pasangan Bibliografi pada Artikel 30 dengan Artikel

Selanjutnya………. 51

4.2.31 Pasangan Bibliografi pada Artikel 31 dengan Artikel

Selanjutnya………. 52

4.2.32 Pasangan Bibliografi pada Artikel 32 dengan Artikel

Selanjutnya………. 52

4.2.33 Pasangan Bibliografi pada Artikel 33 dengan Artikel

Selanjutnya………. 53

4.2.34 Pasangan Bibliografi pada Artikel 34 dengan Artikel

Selanjutnya………. 54

4.2.35 Pasangan Bibliografi pada Artikel 35 dengan Artikel

Selanjutnya………. 55

4.2.36 Pasangan Bibliografi pada Artikel 36 dengan Artikel

Selanjutnya………. 55

4.2.37 Pasangan Bibliografi pada Artikel 37 dengan Artikel

Selanjutnya………. 56

4.2.38 Pasangan Bibliografi pada Artikel 38 dengan Artikel

Selanjutnya………. 56

(15)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(16)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2.40 Pasangan Bibliografi pada Artikel 40 dengan Artikel

Selanjutnya………. 58

4.3 Penentuan Ko-sitasi

4.3.1 Pasangan Ko-sitasi pada A1 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 59

4.3.2 Pasangan Ko-sitasi pada A2 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 62

4.3.3 Pasangan Ko-sitasi pada A3 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 63

4.3.4 Pasangan Ko-sitasi pada A4 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 64

4.3.5 Pasangan Ko-sitasi pada A5 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 64

4.3.6 Pasangan Ko-sitasi pada A6 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 65

4.3.7 Pasangan Ko-sitasi pada A7 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 65

4.3.8 Pasangan Ko-sitasi pada A8 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 66

4.3.9 Pasangan Ko-sitasi pada A9 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 67

4.3.10 Pasangan Ko-sitasi pada A10 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 67

4.3.11 Pasangan Ko-sitasi pada A11 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 68

4.3.12 Pasangan Ko-sitasi pada A12 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 69

4.3.13 Pasangan Ko-sitasi pada A13 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 69

4.3.14 Pasangan Ko-sitasi pada A14 dengan artikel 1 dan artikel

(17)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.3.15 Pasangan Ko-sitasi pada A15 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 70

4.3.16 Pasangan Ko-sitasi pada A16 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 71

4.3.17 Pasangan Ko-sitasi pada A17 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 72

4.3.18 Pasangan Ko-sitasi pada A18 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 73

4.3.19 Pasangan Ko-sitasi pada A19 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 73

4.3.20 Pasangan Ko-sitasi pada A20 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 74

4.3.21 Pasangan Ko-sitasi pada A21 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 75

4.3.22 Pasangan Ko-sitasi pada A22 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 76

4.3.23 Pasangan Ko-sitasi pada A23 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 76

4.3.24 Pasangan Ko-sitasi pada A24 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 77

4.3.25 Pasangan Ko-sitasi pada A25 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 78

4.3.26 Pasangan Ko-sitasi pada A26 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 78

4.3.27 Pasangan Ko-sitasi pada A27 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 79

4.3.28 Pasangan Ko-sitasi pada A28 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 79

4.3.29 Pasangan Ko-sitasi pada A29 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 80

4.3.30 Pasangan Ko-sitasi pada A30 dengan artikel 1 dan artikel

(18)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.3.31 Pasangan Ko-sitasi pada A31 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 81

4.3.32 Pasangan Ko-sitasi pada A32 dengan artikel 1 dan artikel

(19)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.3.33 Pasangan Ko-sitasi pada A33 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 82

4.3.34 Pasangan Ko-sitasi pada A34 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 83

4.3.35 Pasangan Ko-sitasi pada A35 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 83

4.3.36 Pasangan Ko-sitasi pada A36 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 84

4.3.37 Pasangan Ko-sitasi pada A37 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 85

4.3.38 Pasangan Ko-sitasi pada A38 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 85

4.3.39 Pasangan Ko-sitasi pada A39 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 86

4.3.40 Pasangan Ko-sitasi pada A40 dengan artikel 1 dan artikel

Selanjutnya………. 86

BAB V

5.1 Kesimpulan……….. 88

5.2 Saran……… 89

(20)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Tabel-1 ……… 25

Tabel-2 ……… 26

Tabel-3 ……… 26

Tabel-4 ……… 27

Tabel-5 ……… 28

Tabel-6 ……… 29

Tabel-7 ……… 30

Tabel-8 ……… 30

Tabel-9 ……… 31

Tabel-10 ……… 32

Tabel-11 ……… 33

Tabel-12 ……… 34

Tabel-13……… 34

Tabel-14……… 35

Tabel-15……… 36

Tabel-16……… 36

Tabel-17……… 37

Tabel-18……… 38

Tabel-19……… 39

Tabel-20……… 40

Tabel-21 ……… 41

Tabel-22 ……… 42

Tabel-23……… 42

Tabel-24……… 43

Tabel-25……… 44

Tabel-26……… 45

Tabel-27……… 45

Tabel-28……… 46

Tabel-29……… 47

(21)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

(22)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-63 ……… 73

Tabel-64 ……… 74

Tabel-65 ……… 74

Tabel-66 ……… 75

Tabel-67 ……… 76

Tabel-68 ……… 76

Tabel-69 ……… 77

Tabel-70 ……… 78

Tabel-71 ……… 78

Tabel-72 ……… 79

Tabel-73 ……… 79

Tabel-74 ……… 80

Tabel-75 ……… 81

Tabel-76 ……… 81

Tabel-77 ……… 82

Tabel-78 ……… 83

Tabel-79 ……… 83

Tabel-80 ……… 84

Tabel-81 ……… 84

Tabel-82 ……… 85

Tabel-83 ……… 85

Tabel-84 ……… 86

Tabel-85 ……… 87

(23)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ……… 92

Lampiran 2………. 113

Lampiran 3………. 134

Lampiran 4………. 145

(24)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era informasi seperti saat ini, perubahan dan perkembangan informasi

terjadi dengan amat cepat, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan.

Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi ilmiah yang sangat penting untuk

menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalam jurnal ilmiah, terdapat karya-

karya ilmiah, dimana dalam setiap penulisannya, umumnya penulis menggunakan

bahan pustaka sebagai rujukan atau referensi untuk mendukung uraian penulisan.

Kebiasaan menyitir atau mengutip pendapat dan/atau teori dari karya pengarang yang

terbit terdahulu sering dilakukan. Hal tersebut mengakibatkan adanya hubungan

antara dokumen yang disitir (cited document) dan dokumen yang menyitir (citing

document).

Berangkat dari uraian tersebut, telah dikembangkan berbagai metode analisis

dalam Bibliometrika yang didasarkan pada hubungan antara dokumen yang disitir

(cited document) dengan dokumen yang menyitir (citing document). Beberapa metode

analisis tersebut antara lain analisis sitasi yang didasarkan pada perhitungan sitasi

langsung (direct citation counting), pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan

ko-sitasi (co-citation). Metode dalam tinjauan bibliometrika yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah mengenai kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic

coupling) dan ko-sitasi (co-citation).

Menurut Kessler dalam Mustangimah (2002 : 1) “pasangan bibliografi

(25)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

dua dokumen yang terbit kemudian”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

jika ada dua dokumen yang menyitir paling sedikit satu dokumen yang sama maka

secara tinjauan bibliometrika kedua dokumen tersebut terkapling secara bibliografi.

Semakin banyak dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang

terbit kemudian akan menunjukkan semakin dekat hubungan subjek diantara kedua

dokumen tersebut.

Mustangimah (2002:2) menyatakan bahwa “ko-sitasi adalah dua dokumen

yang disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit

kemudian”. Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu pasangan

dokumen dapat dikatakan ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu

dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama. Semakin

banyak dokumen yang terbit kemudian menyitir kedua dokumen tersebut maka

semakin tinggi kekuatan ko-sitasi kedua dokumen tersebut.

Akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan informasi menjadi

salah satu kebutuhan yang utama. Jurnal ilmiah berperan sebagai sarana komunikasi

ilmiah yang sangat penting dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.

Artikel-artikel yang terdapat di dalam jurnal ilmiah pasti ada yang menyitir

dokumen-dokumen yang terbit sebelumnya. Hal ini memungkinkan peneliti menyitir

literatur yang sama dalam tulisannya.

Dewasa ini, jurnal ilmiah dapat diperoleh secara tercetak maupun elektronik,

seperti Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN). JSPN merupakan jurnal internasional yang berisi tentang petunjuk-petunjuk praktis bagi para perawat

khususnya yang mengambil spesialisasi bidang kesehatan anak dan keluarga. JSPN

(26)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

jawaban dari pertanyaan yang sering dijumpai di lapangan mengenai bidang

kesehatan anak dan keluarga.

JSPN diterbitkan empat kali setahun yaitu pada bulan Januari, April, Juli dan

Oktober setiap tahunnya. JSPN dapat diperoleh secara tercetak maupun elektronik

dengan cara melanggan jurnal. Bagi para civitas akademika Universitas Sumatera

Utara dapat memperoleh JSPN melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sejak tahun 1998 dimulai dari volume 3

issue 1 hingga saat ini.

Artikel-artikel yang dimuat dalam JSPN pada umumnya berkaitan dengan

bidang keperawatan. Artikel-artikel yang terdapat pada JSPN dihasilkan oleh

beberapa peneliti atau penulis. Diantara penulis artikel pada JSPN kemungkinan besar

ada yang mengutip atau menyitir dokumen yang sama. Keadaan demikian

menyebabkan adanya hubungan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan

ko-sitasi (co-citation) pada artikel-artikel dalam JSPN. Sepanjang informasi yang

diketahui, belum pernah dilakukan kajian terhadap JSPN mengenai bagaimana

kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) dari

artikel yang dimuat dalam JSPN yaitu antara dokumen yang menyitir dengan

dokumen yang disitirnya.

Didorong oleh ketertarikan penulis untuk mengetahui bagaimana kekuatan

pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation), maka penulis

termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kekuatan

Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) dan Ko-sitasi (Co-citation) pada

Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007-2008”.

(27)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

dapat diakses melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas

Sumatera Utara dan JSPN ini lengkap setiap volumenya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kekuatan pasangan

bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008 ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kekuatan pasangan bibliografi

(bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation) pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Ilmu perpustakaan dan Informasi, hasil penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan tambahan dalam melakukan penelitian bidang

pasangan bibliografi (bibliographic oupling) dan ko-sitasi (co-citation).

2. Penulis, menambah wawasan pengetahuan mengenai pasangan bibliografi

(bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation), sehingga penulis dapat

(28)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas dokumen yang menyitir,

dokumen yang disitir, kekuatan pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan

kekuatan ko-sitasi (co-citation) dari artikel-artikel terdapat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) tahun terbit 2007 – 2008. Di dalam penelitian ini yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel-artikel yang terbit tahun 2007 dan

(29)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Bibliometrika

2.1.1 Pengertian Bibliometrika

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Pritchard memperkenalkan

istilah bibliometrics (bibliometrika) sebagai pengganti istilah statistical bibliography.

Pritchard dalam Glanzel (2004:4) menyatakan bahwa ”Bibliometrics is the application

of mathematical and statistical methods to books and other media of communication”.

Pendapat di atas jika diartikan adalah bibliometrika merupakan aplikasi

metode statistika dan matematika terhadap buku serta media komunikasi lainnya.

Dalam hal ini metode matematika dan statistika dapat diterapkan dalam segala bentuk

media komunikasi yang telah direkam dalam arti luas, baik cetak maupun elektronik.

Selanjutnya Pritchard dalam Hjorland (2007:1) kembali memperkenalkan

istilah bibliometrik dengan definisi yang lebih luas, yaitu:

The defenition and purpose of bibliometrics is to sheed light on the process of written communication and of the nature and course of development of a discipline (is so far as this is displayed through written communication ) by means of counting and analyzing the various facets of written communica- tion.

Pendapat di atas jika diartikan adalah bibliometrika bertujuan untuk memberi

keterangan pada proses-proses komunikasi tertulis dan alamiah, dan tentu saja untuk

pengembangan suatu disiplin ilmu dengan menggunakan perhitungan dan analisis

berbagai faset komunikasi tertulis.

White dan Mc. Cain dalam Elita (2008:1) menyatakan bahwa “Bibliometrika

(30)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dari pernyataan tersebut, bibliometrika merupakan suatu kajian kuantitatif

terhadap bibliografi dalam literatur.

Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa bibliometrika adalah

penggunaan metode statistika dan matematika yang mengkaji tentang informasi

terekam yang digunakan dalam proses komunikasi ilmiah. Kajian bibliometrika ini

dapat dilakukan melalui beberapa penelitian seperti pola penyebaran artikel di

berbagai jurnal, jurnal inti (core journal) maupu n kolaborasi pengarang.

2.1.2 Tujuan Bibliometrika

Didalam pengaplikasiannya, bibliometrika mempunyai beberapa tujuan.

Sulistyo-Basuki (2002:3) menyatakan bahwa “Tujuan bibliometrika ialah menjelaskan

proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif

penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi”.

Sedangkan, Elita (2008:1) mengatakan bahwa “Bibliometrika merupakan

bagian dari informetrika yang mengkaji aspek kuantitatif informasi terekam

(recorded) dengan tujuan untuk mencari bentuk-bentuk keteraturan dalam proses

komunikasi formal”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diuraikan bahwa tujuan bibliometrika

menurut Sulistyo-Basuki lebih cenderung kepada proses, sifat, dan arah

pengembangan sarana deskriptif sedangkan tujuan bibliometrika menurut Elita

cenderung mengkaji aspek kuantitatif informasi terekam dengan tujuan mencari

bentuk-bentuk keteraturan dalam komunikasi formal. Walaupun cenderung berbeda,

kedua pendapat di atas memiliki persamaan yaitu menjadikan informasi dalam

(31)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.1.3 Manfaat Bibliometrika

Aplikasi kuantitatif dari bibliometrika banyak manfaatnya bagi perpustakaan.

Sulistyo-Basuki (2002:8), menyatakan bahwa adapun manfaat bibliometrika, sebagai

berikut:

1. Identifikasi literature inti

2. Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan

3. Menduga keluasan (comprehensiveness) literature sekunder 4. Mengenali pemakai berbagai subjek

5. Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek 6. Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospektif

7. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang 8. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai bidang ilmu

9. Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja

10.Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model yang ada

11.Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat

12.Memprakarsai sistem jaringan arah ganda yang efektif 13.Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi

14.Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah (melalui penggugusan dan pasangan literatur ilmiah)

15.Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin

16.Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk indexing, auto-abstracting dan autoclassification

17.Mengembangkan norma pembakuan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diuraikan bahwa manfaat bibliometrika

terhadap proses perkembangan perpustakaan adalah sebagai berikut:

• Melakukan identifikasi literature inti pada disiplin ilmu

• Melakukan identifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan

pada berbagai disiplin ilmu yang berbeda

• Menduga keluasan literature sekunder

(32)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

• Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek

dalam disiplin ilmu

• Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospektif bagi pengguna

• Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang

• Identifikasi berbagai majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu

• Menghasilkan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam

batas anggaran belanja

• Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model

yang ada

• Melakukan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat

• Mengatur sistem jaringan arah ganda yang efektif

• Mengatur arah masuk informasi dan komunikasi

• Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah dari berbagai disiplin

ilmu

• Dapat meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau

seluruh disiplin

• Melakukan disain pengolahan bahasa automatis untuk indexing,

auto-abstracting dan autoclassification

• Dapat mengembangkan norma pembakuan.

2.1.4 Objek Kajian Bibliometrika

Objek kajian utama bibliometrika adalah bahan pustaka, baik yang tercetak

(33)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya dalam bentuk grafis, dengan demikian objeknya mungkin buku, majalah, laporan penelitian, disertasi dan sebagainya. Namun sampai pada saat ini kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran terpenting dalam komunikasi ilmiah.

Dari pernyataan di atas, dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi

terekam khususnya dalam bentuk grafis, tetapi hingga saat lebih banyak ditujukan

kepada majalah ilmiah karena dianggap berperan penting dalam komunikasi ilmiah.

Kemudian, Sulistyo-Basuki (2002:4) menyatakan bahwa :

Majalah merupakan objek kajian bibliometrika, karena majalah memiliki parameter sebagai berikut:

1. Pengarang 2. Judu l artikel 3. Judul Majalah 4. Tahun terbit

5. Referens ialah acuan atau daftar kepustakaan, lainnya tercetak pada bagian bawah setiap halaman sering disebut catatan kaki ataupun pada bagian akhir sebuah artikel.

6. Sitiran ialah informasi literatur yang dimuat dalam referens

7. Deskriptor yaitu istilah yang digunakan untuk memberi isi artikel majalah.

Dari kutipan di atas majalah merupakan objek kajian bibliometrika karena di

dalam majalah terdapat pengarang, judul artikel, judul majalah, tahun terbit, referens,

sitiran, deskriptor.

2.2 Pengertian pasangan bibliografi (bibliographic coupling)

Penelitian ini membahas pasangan bibliografi (bibliographic coupling). Kessler dalam Bichteler (1979:1) menyatakan bahwa “bibliographic coupling as as

measure of the subject similarity between two documents.”

Pendapat di atas jika diartikan pasangan bibliografi merupakan sebuah ukuran

(34)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Selanjutnya Kessler dalam Mustangimah (2002 : 1) “Pasangan bibliografi

(bibliographic coupling) adalah satu dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian”.

Borgman dan Furner (2003:1) menyatakan bahwa “Bibliographic coupling is

when two documents each have citation to one or more of two same documents. That

is, they cite documents and may therefore deal with simillar subject”.

Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa pasangan bibliografi dapat

terjadi jika dua dokumen masing-masing telah meyitir satu atau lebih dokumen yang

sama. Hal ini berarti, kedua dokumen tersebut telah menyitir dokumen yang sama,

dengan kata lain terjadi kesamaan subjek masalah yang diteliti.

Kemudian

bibliographically coupled if they share one or more bibliographic references”.

Pendapat di atas dapat diartikan, dua dokumen dikatakan terkapling secara

bibliografi jika kedua dokumen tersebut memiliki referensi bibliografi yang sama.

Selanjutnya Persson dalam von Ungern-Sternberg (1995 : 4) menyatakan

bahwa :

In bibliographic coupling the hypothesis is that two articles which both cite he same previously published article have something in common. Analysis of the bibliographic coupling results in cluster of citing documents, when the cocitation analysis groups cited documents. In bibliometric terminology the citing articles create a researh front, when a cluster of cited documents is called an int ellectual base .

Dari pendapat di atas, jika dua dokumen menyitir paling sedikit satu dokumen

yang sama dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut terkapling secara bibliografi.

Dapat diamati secara langsung dengan melihat pada daftar referensi yang terdapat

(35)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Mustangimah (2002:1), menyatakan bahwa:

Banyaknya dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian disebut frekuensi pasangan bibliografi atau kekuatan pasangan bibliografi (coupling strength). Semakin banyak jumlah dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen atau semakin besar frekuensi pasangan bibliografi maka semakin tinggi kekuatan pasangan kedua dokumen tersebut.

Dari kutipan di atas, besar kekuatan pasangan bibliografi ditentukan oleh

banyaknya jumlah dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh kedua dokumen

t ersebut .

2. 3Peng e rtian ko-sita si (co-citation)

Ko-sitasi merupakan salah satu metode analisis dalam tinjauan bibliometrika.

Mustangimah (2002:2) menyatakan bahwa, ”Ko-sitasi adalah dua dokumen yang

disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian”.

Dari pendapat diatas suatu pasangan dokumen dikatakan ko-sitasi apabila

dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen

tersebut secara bersama-sama.

Kemudian Nicolaisen (2005:1) menyatakan bahwa “Two documents are said

to be co-cited if they appear simultaneously in the reference list of a third document.”

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa dua dokumen dikatakan co-cited jika kedua dokumen tersebut disitir secara bersama-sama oleh dokumen ketiga yang terbit

kemudian.

Small and Marshakova dalam Bichteler (1979:1) menyatakan bahwa:

(36)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Pendapat di atas dapat diartikan, secara bebas ko-sitasi dapat diartikan sebagai

sebuah ukuran kesamaan subjek diantara dua dokumen. Dua dokumen ter-kositasi bila

dokumen ketiga menyitir kedua dokumen tersebut. Kekuatan ko-sitasi berubah setiap

saat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan suatu pasangan dokumen dikatakan

ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan

dokumen tersebut secara bersama-sama Banyaknya dokumen yang menyitir dua

dokumen sebelumnya secara bersama-sama disebut frekuensi atau kekuatan ko-sitasi.

Dua dokumen mempunyai kekuatan ko-sitasi yang tinggi apabila semakin banyak

dokumen yang terbit kemudian menyitir kedua dokumen tersebut. Oleh karena itu

pola ko-sitasi berubah dari waktu ke waktu.

Untuk memperjelas pengertian mengenai pasangan bibliografi dan ko-sitasi,

dapat dilihat ilustrasi pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Pasangan bibliografi dan ko-sitasi

p q r s t u v

a b c d e f

1 2

(37)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan pasangan dokumen yang menjadi

objek pengamatan. Dokumen 1 mempunyai referensi a,c,d,e sedangkan dokumen 2

mempunyai referensi b,c,d,e,f,g. dari referensi yang dimiliki oleh dokumen 1 dan

dokumen 2 terlihat ada 3 referensi yang sama yaitu c, d dan e. Oleh karena itu c, d, e

merupakan pasangan bibliografi. Dokumen 1 dan dokumen 2 dikatakan terkapling

secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan antara dokumen 1 dan dokumen 2

adalah 3, karena 3 dokumen yang disitir secara bersama- sama oleh pasangan

dokumen tersebut yaitu c, d dan e.

Selanjutnya dokumen 1 disitir oleh dokumen p,q,r,s,u,v; sedang dokumen 2

disitir oleh dokumen p,s,t,v. Dari sitiran tersebut terlihat bahwa dokumen 1 dan 2

disitir secara bersama-sama oleh dokumen p,s dan v. Oleh karena itu, dokumen 1 dan

2 merupakan ko-sitasi. Adapun kekuatan ko-sitasinya adalah 3 karena ada 3 dokumen

ya ng me n yit ir se cara bers a ma-s a ma k e dua do ku me n t erse but , ya it u

do ku me n p, s da n v.

2. 4 Pengu mpu lan data

Da la m pe ngu mpu la n dat a pasangan bibliografi (bibliographic coupling)

dan ko-sitasi (co-citation) terdapat beberapa prosedur dan kendala dalam proses

pe ngu mpu la n dat a.

2.4.1 Prosedur pengumpulan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling)

Dalam melakukan penelitian, terdapat prosedur dalam pengumpulan data

(38)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Prosedur pengumpulan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling) adalah sebagai berikut:

1. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu objek atau topic tertentu yang akan diamati

2. Mengumpulkan data bibliografi dokumen yang disitir, yaitu data bibliografi dokumen yang terdapat di dalam daftar pustaka (referensi)

3. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain.

4. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan dokumen.

5. Menghitung banyaknya dokumen yang disitir secara bersama- sama oleh pasangan dokumen (Mustangimah, 2002: 3)

Untuk mengumpulkan data pasangan bibliografi (bibliographic coupling) harus melalui prosedur yang telah diapaparkan diatas, yaitu dengan menggunakan

teknik dokumentasi.

2.4.2 Prosedur pengumpulan data ko-sitasi (co-citation)

Dalam melakukan penelitian, terdapat prosedur dalam pengumpulan data

ko-sitasi (co-citation).

Prosedur pengumpulan data ko-sitasi (co-citation) adalah sebagai berikut :

1. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu subjek atau topik tertentu yang akan diamati.

2. Mengumpulkan dokumen yang menyitir, yaitu dokumen yang terbit pada periode waktu berikutnya yang menggunakan dokumen dalam koleksi uji sebagai referensinya.

3. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain. 4. Memeriksa daftar pustaka atau referensi pada dokumen yang menyitir

5. Menghitung banyaknya dokumen yang menyitir secara bersama-sama setiap pasangan dokumen dalam koleksi uji. (Mustangimah, 2002: 3)

Untuk mengumpulkan data ko-sitasi (co-citation) harus melalui prosedur yang

telah diapaparkan diatas. Ko-sitasi dapat berubah sewaktu-waktu, karena banyaknya

dokumen yang menyitir suatu pasangan dokumen dapat bertambah apabila waktunya

(39)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.4.3 Kendala dalam pengumpulan data

Dalam mengumpulkan data, proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu secara manual dan otomatis. Baik secara manual dan otomatis terdapat

beberapa kendala didalam pengumpulan datanya.

Pengumpulan data secara manual mempunyai beberapa kendala, antara lain: 1. Koleksi dokumen dalam suatu subjek tertentu seringkali tidak lengkap 2. Keberadaan dokumen yang “terserak” di berbagai tempat

3. Pencantuman data dalam daftar pustaka seringkali tidak lengkap 4. Cara penulisan daftar pustaka bervariasi

5. Memerlukan sumber daya (waktu, tenaga dan biaya) yang sangat besar. (Mustangimah 2002:3)

Dari pernyataan di atas, terdapat beberapa kendala dalam pengumpulan data

secara manual, seperti dokumen yang diiginkan tidak lengkap, dokumen dalam suatu

subjek terserak di berbagai tempat, daftar pustaka tidak lengkap, tata cara penulisan

daftar pustaka yang bervariasi, dan didalam pengelolaanya diperlukan waktu, tenaga

dan biaya yang besar.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data secara otomatis antara lain:

1. Keterbatasan cakupan basis data bibliografi dalam suatu subjek tertentu 2. Keterbatasan cakupan basis data sitasi dalam suatu subjek tertentu, misalnya

Social Science Citation Index (SSCI).

3. Permasalahan teknis yang muncul dalam data mining dari basis data. Hal ini disebabkan antara lain oleh adanya kesalahan/ variasi ejaan dan penggunaan format yang tidak standard, yang biasanya terjadi dalam penulisan judul jurnal, singkatan judul jurnal, tahun, volume, nomor dan lain- lain. (Mustangimah, 2002: 3)

Dari pernyataan di atas terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi

dalam mengumpulkan data secara otomatis, diantaranya cakupan basis data

bibliografi subjek tertentu terbatas, cakupan basis data sitasi subjek tertentu terbatas

(40)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.5 Analisis Hubungan antara Pasangan Bibliografi, ko-sitasi dan Subjek dokumen

Pasangan bibliografi dan ko-sitasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan

seimbang . Kessler dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan, ”Adanya pasangan

bibliografi memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara

dokumen-dokumen yang bersangkutan hubungan tersebut mengarah pada keterhubungan

subjek”.

Sebaliknya McCain dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan bahwa,

”Beberapa dokumen yang secara bersama-sama disitir oleh suatu dokumen juga memberikan indikasi adanya hubungan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya ko-sitasi juga memberikan indikasi adanya hubungan tertentu di antara dokumen-dokumen tersebut. Hubungan tersebut mengarah pada hubungan subjek.

Kemudian Hasibuan dalam Mustangimah (2002:6) menyatakan,

Hubungan yang erat antara pasangan bibliografi dengan subjek maka apabila 2 (dua) dokumen mempunyai pasangan bibliografi dengan kekuatan yang besar untuk disitir oleh dokumen yang terbit pada periode berikutnya. Oleh karena itu, kedua dokumen tersebut mempunyai peluang yang besar untuk mendapatkan ko-sitasi.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara pasangan

bibliografi, ko-sitasi dan subjek dokumen sebagai berikut :

a. Semakin tinggi frekuensi/kekuatan pasangan bibliografi maka semakin dekat

hubungan subjek di antara kedua dokumen tersebut.

b. Semakin tinggi frekuensi ko-sitasi semakin dekat hubungan subjek di antara

kedua dokumen tersebut.

c. Semakin tinggi frekuensi/kekuatan pasangan bibliografi maka semakin tinggi

(41)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.6 Manfaat analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation)

Analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi

memberikan beberapa manfaat dalam ilmu informasi. Beberapa manfaat tersebut,

diantaranya:

2.6.1 Pengindeksan

Pengindeksan merupakan salah satu manfaat yang diperoleh dari Analisis

pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi.

Mustangimah (2002:8) menyatakan bahwa: “Pengindeksan bertujuan untuk

mempresentasikan informasi yang terkandung dalam dokumen biasanya didasarkan

pada karakteristik dokumen itu sendiri”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa tujuan dari

pengindeksan adalah untuk menggambarkan isi dokumen.

Adanya analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi

menyebabkan adanya hubungan antara suatu dokumen dengan dokumen yang disitir

(cited document) atau referensi, dan antara suatu dokumen dengan dokumen yang

menyitir (citing document) atau sitasi, kemudian dengan adanya sitasi memberikan

alternatif lain dalam proses pengindeksan yaitu pengindeksan sitasi (citation

indexing).

Garfield dalam Mustangimah (2002:8), menyatakan bahwa pengindeksan

sitasi (citation indexing) mempunyai 3 karakteristik, yaitu:

a. Memberikan katagorisasi dokumen secara tepat dan terperinci.

b. Dapat mengungkapkan secara eksplisit adanya keterhubungan intelektual antara literatur yang lama dengan literatur yang baru.

(42)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan pengindeksan sitasi

mempunyai tiga karakteristik yaitu memberi katagorisasi secara terperinci, adanya

keterhubungan antara literatur yang lama dengan literatur yang baru, dan

mengungkapkan secara eksplisit terbentuknya suatu disiplin atau spesialisasi.

2.6.2 Penelusuran Informasi

Manfaat analisis pasangan bibliografi selanjutnya adalah di dalam

penelusuran informasi. Mustangimah (2002:8) berpendapat bahwa: “Indeks

merupakan titik akses menghubungkan dokumen dengan pencari informasi”.

Chapman dan Subramanyam dalam Elita (2008:4) menyatakan:

Adanya hubungan antara pasangan bibliografi dengan keterhubungan subyek dimanfaatkan untuk memperbaiki efektivitas temu kembali informasi. Ditemukan bahwa efektivitas temu kembali meningkat dengan menggunakan pencarian berdasarkan kata kunci atau indeks dan pencarian sitasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indeks adalah wakil dokumen

yang digunakan untuk menelusur informasi. Cara untuk menelusur informasi yang

banyak digunakan oleh pencari informasi yaitu penelusuran dengan menggunakan

kata kunci. Cara lain untuk menelusur informasi yaitu dengan menggunakan indeks

sitasi. Semakin relevan indeks yang dipergunakan dalam pencarian dokumen, maka

se ma k in e fekt ivit pro se s t e mu ke mba li in fo rma s i.

2. 6. 3 Pemetaan

Hubungan analisis pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat dilihat dari

(43)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

menyatakan bahwa, ”Pasangan bibliografi dan ko-sitasi merupakan karakteristik

dokumen yang didasarkan pada atribut yang dimiliki oleh dokumen yang disitir

(referensi) dan dokumen yang menyitir (sitasi)”.

Dari kut ipan di atas pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat digunakan untuk

mengukur hubungan antara satu dokumen dengan dokumen yang lain, seperti halnya

karakteristik yang didasarkan pada atribut dokumen secara langsung seperti

pengarang, kata kunci, afiliasi pengarang, nama jurnal, tempat publikasi dan lain- lain.

Oleh karena itu, pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat digunakan untuk memetakan

dokumen-dokumen berdasarkan ukuran kedekatan satu dokumen dengan dokumen

(44)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Nazir (1998 : 64), “metode deskriptif ialah suatu metode yang meneliti status

sekelompok manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang ”.

Sedangkan menurut Azwar (1997 : 7), “penelitian deskriptif melakukan

analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta

secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan”.

3.2 Unit Analisis

Arikunto (2002:121) menyatakan bahwa “yang dimaksud dengan unit analisis

dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek

penelitian”.

Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang diklasifikasikan

sebagai subjek penelitian dapat berupa benda atau manusia. Oleh karenanya unit

analisis dalam penelitian ini adalah seluruh artikel ilmiah yang termuat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007 – 2008. Jurnal ini dapat diakses melalui ProQuest yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera.

(45)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

2007 sebanyak 41 artikel dan ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008

sebanyak 39 artikel dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 1 : Subjek Penelitian

No. Tahun Volume Jumlah Artikel Jumlah Sitasi

1 2007 12 Iss. 1 10 164

12 Iss. 2 10 227

12 Iss. 3 10 226

12 Iss. 4 11 226

2 2008 13 Iss. 1 9 134

13 Iss. 2 10 285

13 Iss. 3 11 311

13 Iss. 4 9 206

Jumlah

80 1.779

.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi.

“Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan dan

(46)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan langkah- langkah sebagai berikut :

1. Mengakses melalui situs Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yaitu

http:www.lib.usu.ac.id  Scientific Journal  ProQuest  Journal for Specialists in Pediatric Nursing

2. Mendownload seluruh artikel yang terdapat dalam Journal for Specialists in Pediatric Nursing tahun terbit 2007 – 2008 lengkap setiap volumenya.

3. Menjumlahkan seluruh artikel yang terdapat dalam 1 tahun, untuk diteliti

pasangan bibliografinya. Selanjutnya menjumlahkan artikel yang terdapat

pada tahun berikutnya, untuk diteliti kekuatan ko-sitasinya.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul selanjutnya diolah. Prosedur untuk mengolah data

pasangan bibliografi adalah sebagai berikut:

1. Menentukan koleksi uji, yaitu koleksi artikel dalam suatu subjek atau topik

tertentu yang akan diamati

2. Mengumpulkan data bibliografi artikel yang disitir, yaitu data bibliografi

artikel yang terdapat dalam daftar pustaka (referensi).

3. Memasangkan masing- masing artikel dengan membuat tabulasinya

Contoh : Tabel tabulasi pasangan bibliografi

No. Pasangan Artikel

Kekuatan Pasangan Bibliografi 1

(47)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009 3

4. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan

artikel.

5. Membuat daftar artikel bersama- sama dengan referensinya.

6. Membuat matriks untuk memasangkan dokumen

Contoh:

Artikel x Artikel y

Daftar Referensi Daftar Referensi

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4.

5.

7. Menghitung kekuatan pasangan bibliografi

Persentase pasangan bibliografi

= 1 x100%

Persentase rekapitulasi pasangan bibliografi

= x100%

(48)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Prosedur untuk mengolah data ko-sitasi adalah sebagai berikut:

1. Membuat pengkodean untuk hasil pasangan bibliografi

2. Memasangkan hasil pasangan bibliografi dengan artikel yang menyitir

lanjutan dengan membuat tabulasinya.

Contoh : Tabel tabulasi ko-sitasi

No. Pasangan

3. Membuat daftar artikel bersama-sama dengan referensinya

4. Membuat matriks untuk memasangkan setiap artikel

Contoh:

A1 Artikel 1 dengan artikel selanjutnya

Daftar A1 Daftar Artikel

(01:02) 1.

(01:03) 2.

(01:04) 3.

(01:05) 4.

5. Menghitung kekuatan ko-sitasi.

Persentase kekuatan ko-sitasi

(49)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Persentase rekapitulasi kekuatan ko-sitasi

= tan x100%

teliti ikelyangdi Seluruhart

diteliti sitasiyang ko

ilkekua

Seluruhhas

6. Melakukan interpretasi data terhadap hasil penghitungan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Indentifikasi Journal for Specialists in Pediatric Nursing

4.1.1. Perkembangan Artikel

Journal for Specialists in Pediatric Nursing (JSPN) merupakan jurnal internasional yang berisi tentang petunjuk-petunjuk praktis bagi para perawat

khususnya yang mengambil spesialisasi bidang kesehatan anak dan keluarga.

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah perkembangan artikel dalam kurun waktu

lima tahun terakhir yaitu tahun 2004-2008, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel-1: Perkembangan Artikel pada JSPN Tahun 2004-2008

Tabel perkembangan artikel pada JSPN di atas jika diubah dalam bentuk

grafik, sebagai berikut:

Grafik-1: Perkembangan Artikel pada JSPN Tahun 2004-2008 No. Tahun Jumlah Artikel

1 2004 23

2 2005 37

3 2006 47

4 2007 41

(50)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Grafik Perkembangan Artikel pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing Tahun 2004-2008

0

2004 2005 2006 2007 2008

Tahun Terbit

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa, pada tahun 2004 JSPN

menerbitkan 23 artikel. Jumlah artikel yang terbit pada tahun 2004 relatif lebih sedikit

jika dibandingkan dengan JSPN yang terbit tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008 .

Jumlah artikel yang paling banyak diterbitkan diantara tahun 2004-2008 adalah pada

tahun 2006 yaitu sebanyak 47 artikel.

4.1.2 Jumlah Sitasi

Data yang diperoleh pada JSPN tahun 2007-2008 sebanyak 80 artikel. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-2: Jumlah sitasi pasangan bibliografi

Tahun Volume

Yang menjadi pasangan bibliografi yaitu artikel yang terbit tahun 2007

(51)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel-3: Jumlah sitasi ko-sitasi

Tahun Volume

Jumlah Artikel

Jumlah Sitasi

2008 13 Iss. 1 9 134

13 Iss. 2 10 285

13 Iss. 3 11 311

13 Iss. 4 9 206

Jumlah 39 936

Ko-sitasinya yaitu artikel yang terbit tahun 2008 sebanyak 39 artikel. Jumlah

(52)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi

Setelah data terkumpul selanjutnya data diolah dengan prosedur sebagai

berikut :

1.Memasangkan masing- masing artikel dengan membuat tabulasinya

2.Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan artikel.

3.Membuat daftar artikel bersama- sama dengan referensinya.

4.Membuat matriks untuk memasangkan dokumen

5.Menghitung kekuatan pasangan bibliografi

6.Melakukan interpretasi data terhadap hasil penghitungan.

4.2.1 Pasangan Bibliografi pada Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya (1:2,1:3…1:41)

Pada artikel 1 terdapat 40 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 1.

Untuk melihat matriks pasangan bibliografi pada artikel 1 dengan artikel selanjutnya

dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 135.

Pasangan bibliografi pada artikel 1 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel- 4: Kekuatan Pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 1 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

(53)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Selanjutnya lihat pada lampiran 1 halaman 93

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 2 pasangan bibliografi. Bila dilihat

dari jumlah artikel maka pasangan bibliografinya cenderung kecil. Adapun artikel

yang berpasangan dua kali adalah artikel 1 dengan artikel 14.

%)

Dari hasil persentase artikel 1 dengan artikel selanjutnya terlihat bahwa

kekuatan pasangan bibliografi cenderung kecil jika dibandingkan dengan kekuatan

pasangan bibliografi seluruhnya yaitu 9,10%.

4.2.2 Pasangan Bibliografi pada Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya (2:3,2:4…2:41)

Pada artikel 2 terdapat 39 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 2.

Pasangan bibliografi pada artikel 2 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel- 5: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 2 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

(54)

Henny A. G. K. Sitompul : Analisis Pasangan Bibliografi (Bibliographic Coupling) danKo-sitasi (Co-citation) pada Journal for Specialists in Pedriatic Nursing tahun 2007-2008, 2009.

USU Repository © 2009

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian

teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan

bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat.

4.2.3 Pasangan Bibliografi pada Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya (3:4,3:5…3:41)

Pada artikel 3 terdapat 38 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 3.

Pasangan bibliografi pada artikel 3 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel-6: Kekuatan pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 3 dengan Artikel Selanjutnya

No. Pasangan Artikel

Kekuatan

Dari tabel di atas tidak ditemukan pasangan bibliografi. Sesuai dengan kajian

teoritis yang terdapat pada bab II, maka semakin rendah frekuensi kekuatan pasangan

bibliografi hubungan subjek diantara kedua dokumen tersebut semakin tidak dekat

4.2.4 Pasangan Bibliografi pada Artikel 4 dengan Artikel Selanjutnya (4:5,4:6…4:41)

Pada artikel 4 terdapat 37 artikel yang dikutip untuk mendukung artikel 4.

Pasangan bibliografi pada artikel 4 dengan artikel selanjutnya dapat dilihat pada tabel

Gambar

Gambar 1. Pasangan bibliografi dan ko-sitasi
Tabel 1 : Subjek Penelitian
Tabel-9: Kekuatan pasangan bibliografi pada Pasangan Artikel 6 dengan
Tabel-14: Kekuatan Pasangan Bibliografi pada Pasangan Artikel 11 dengan
+7

Referensi

Dokumen terkait