• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penetapan harga, produk, promosi dan poyalitas pelanggan terhadap keputusan pembelian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh penetapan harga, produk, promosi dan poyalitas pelanggan terhadap keputusan pembelian"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENETAPAN HARGA, PRODUK, PROMOSI

DAN LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Pengguna Prodnk Obat Nyamuk Hit cJli Wilayah Ciputat)

Universitas Islam Negeri

F

LLAH

1(7zowfedge,

Q'"'iety, Integrity

Oleh:

Nove Puji Lestiawati

NIJ\tI:205081000189

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

(2)

PENGARUH PENETAPAN HARGA, PRODUK, PROMOSI DAN LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Pengguna Produk Obat Nyamuk Hit Di Wilayah Ciputat)

[

UIN SYAHID JAKAF'

rL[L[[Ltakaaセ[[LNN@

.

aセaNN@

t,

'

Skripsi - · ·-·--

··--Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Dr. Yahya Hamza, M

NIP : 130 676 334

Oleh:

Nove Puji Lestiawati NIM: 205081000189

Di Bawab Bimbingao

/

Amir Syarifuddin, SH, MM NIP: il50 179 900

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

(3)

Hari Senin Tanggal 28 Bulan September Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif alas nama Nove Puji Lestiawati NIM : 205081000189 dengan judul Skipsi " PENGARUH PENETAPAN HARGA, PRODUK, PROM OSI DAN LOY ALIT AS PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN" (Studi Kasus Pada Pengguna Produk Hit Di Wilayah Kampung Sawah Ciputat). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skipsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ketua

Jakarta, 28 September 2009

Tim Penguji Ujiau Komprehensif

セセ@

Prof. Dr Ahmad Rodoni Pengu_ji Ahli

(4)

PENGARUH PENETAPAN HARGA, PRODUK, PROMOSI DAN LOY ALITAS PELANGGAN TERHADAP KEPUTlUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Pengguna Produk Obat Nyamuk Hit Di Wilayah Ciputat)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Penguji I

Oleh:

Nove Puji Lestiawati NIM: 205081000189

Di Bawali Bimbingan

Penguji II

Dr. Y ahya Hamza, M NIP : 130 676 334

Amir Svarifuddin, SH, MM NIP : 150 179 900

Pengu,ji Ahli

----Cl;}

Prof. Dr Ahmad Rodoni NIP: 150 317 955

JURUSAN MANAJEMEN

FAKUL T AS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Diri:

Nama : Nove Puji Lestiawati

Tempat dan Tanggal lahir : Kendal, 23 November 1986

Jenis Kelamin : Perempuan

Ag am a : Islam

Alamat : JI. Jalak 2 No. 06 Kampw1g sawah

Kecamatan Ciputat, Tru1gerang Selatan 15413

Telepon : (021) 74703467 atau 08388502419

Email : knowve@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL

セᄋᄋ@ ..• - - - · · ·

1993 - 1999 SD Negeri I Karangayu

1999 - 2002 SL TP Negeri 3 Patebon

2002-2005 SMA Negeri l Ciputat

-·-- ....

2005 - 2009 Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakaiia

Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial

Jurusan Manajemen

(6)

-··-ABSTRACT

The purpose of this research is to analysis the pricing, product, promotion and brand loyalty can give the influence the decision purchas•o (Study case the users mosquito products Hit in Karnpung Sawah Ciputat).

The variable used in this research are pricing, product, promotion and brand loyalty as a independent vai·iable and purchase decision as a dependent variable.

Analysis method which has been used for this research is multi regression analysis method.

The result of this research is showed that the pricing, product, promotion and brand loyalty give simultaneous and partially influence which is significant to purchase decision.

(7)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penetapan harga. produk, promosi, dan loyalitas pelanggan terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada pengguna produk Hit di wilayah Karnpung Sawah Ciputat).

Variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah penetapan harga, produk, promosi, dan loyalitas pelanggan sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat.

Metode yang digunakan pada penelitian uu adalah rnetode analisis regres1 berganda.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penetapan harga, produk, prornosi, dan loyalitas pelanggan secara simultan dan parsial memberikan hasil yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skipsi ini, yang merupakan tugas memenuhi salah satu syarat

guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Universitas Islan1 Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini berjudul "PENGARUH PENETAPAN HARGA, PRODUK,

PROMOSI DAN LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN" (Studi Kasus pada Pengguna Produk Obat Nyanmk Hit di

wilayah Kampung sawah Ciputat).

Skripsi ini dipersembahkan khusus untuk Bapak yang telah memberi

kesempatan, kepercayaan, pengorbanannya serta doanya selama ini.

Selain itu, dalam kesempatan penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

I. Bpk. Dr. Yahya Hamza, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya, terima kasih

atas segala dukunngan serta arahan yang telah diberikan selama dalam

bimbingan.

2. Bpk. Amir Syarifuddin, SH, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membantu penulis untuk dapat menyelesaikan sk:ripsi ini.

3. Bpk. Dr. Abdul Hamid, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

4. Bpk. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Pudek Akademis Fakultas

(9)

5. Bpk. Indoyama Nasarudin, MAB selaku Kelua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

1-lidayatullah.

6. Ibu. Leis Suzanawaty, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.

7. Dosen-dosen fakultas Ekomoni khusunya untuk Jurusan Manajemen,

terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.

8. Kepada seluruh staf bagian akademik dan keuangan, mba Ani, Bapak

Sukmadi, bu siska, mba isma, mas heri, empok dan mas aziz serta bagian

perpustakaan fakultas Ekonomi terima kasih atas bantuan dan

informasinya selama ini.

9. Untuk Keluarga besar yang ada di Kendal da.n ibu terima kasih atas

supportnya selama ini.

10. Ari setiyo budi terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Pokoknya

hidup gw makin berarti dan makin hidup karna lo. Luph u luph u .... : P

11. Rani adeku yang paling baik .. trimakasih sudah mengganggu gw klo lg serius :D

12. To Ririn bebku, Uny sayangku, dan lisa cintakuu dan semua anak-anak Kepri trimakasiiii

©

13. Dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi gw m1.

Terimakasiiii yuuuuchh ....

Sela in itu penulis menyadari bahwa penyusuna skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pe:mbaca selalu penulis

harapkan.

Semoga penulisan skripsi ini bem1anfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya, terutama Mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatul!ah

Jakarta baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

(10)

DAFTAR ISi

Lembar Pengesahan Skripsi ... .i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif. ... .ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ... iii

Daftar Riwayat Hidup ... .iv

Abstract ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... .ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Garn bar ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BABI PENDAHULUAN ... ! A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... \ 0

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... l 0 BABU TINJAUAN PUST AKA ... 12

A. Pengertian Pemasaran ... 12

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 14

C. Definisi Penetapan Harga ... 15

(11)

F. Loyalitas Pelanggan ... .3 5

G. Keputusan Pembelian ... .40

H. Penelitian Sebelumnya ... .45

I. Kerangka Pemikiran ... .4 7 J. Hipotesis ... .48

BAB

nr

METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 50

B. Metode Penentuan Sampel.. ... 51

C. Metode Pengumpulan Data ... _ ... 51

I. Data Primer ... 51

2. Data Sekunder ... 52

D. Metode Analisis ... .52

l. Uji Validitas dan Reabilitas ... 53

7 Analisis Kuantitatif ... _ ... 55

a. Uji Normalitas Data ... 55

b. Uji Asumsi !<Jasik ... 56

I. Multikolinemitas ... .56

2. Heterokedasititas ... 58

3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 59

3. Operasional Variabel Penelitian ... 62

BAB IV

HAS IL DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Gambaran Um um Objek Penelitian ... 66

(12)

1. Uji Validitas dan Reabilitas ... 101

2. Analisis Kuantitatif ... 109

a) Uji Normalitas Data ... .! 09

b) Uj i Asumsi Klasik ... 112

BABV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 126

A. Kesimpulan ... 126

B. lmplikasi ... 126

DAFTAR PUST AKA ... 128

(13)

DAFT ART ABEIL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Operasional variabel 63

4.1 Kemudahan dalam mendapatkan Hit 67

4.2 Barga sangat menentukan permintaan konsumen

terhadap Hit 68

4.3 Hit mempunyai standarisasi harga yang terjangkau bagi

konsumennya 69

4.4 Hit membatasi harga dengan harga pesaingnya 69

4.5 Harga ym1g diterapkan Hit berdasm·kan perrnintaan 70

4.6 Harga yang diterapkan Hit mempunyai daya saing terhadap

pesamgnya 70

4.7 Hit mengefisiensi harga pada konswnen untuk

kelangsungan hidup perusahaan kedepan 71

4.8 Hit mempunyai banyak pilihan harga 72

4.9 Hit memaksimalkan pendapatan untuk memaksimalkan

keuntungan 72

4.10 Hit menetapkan harga tinggi dengan menambah manfaat

dan keuntW1gan produknya 73

4.11 Perbedaan lokasi mempengaruhi harga Hit 73

4.12 Hit memberikan potongan harga pada produk Hit 74

4.13 Hit memberikan harga promosi pada produk Hit 75

4.14 Barga Hit tidak mengalmni perubahan bagi sc:mua

konsumen 75

4.15 Setiap jenis produk dengan kapasitas yang berbeda

perusahaan menetapkan harga yang berbeda pula 76

4.16 Gaya produk Hit mengikuti tren 76

4.17 Memiliki bentuk produk yang bervariasi 77

4.18 Kemasan yang praktis clan ekonomis 77

(14)

semprot,elektrik dan sebagainya 78

4.20 Pemberian jaminan kualitas kesehatan eustomemya 78

4.21 Pelayanan customer service 79

4.22 Produk Hit beda dengan produk sejenisnya karena

mempunyai keistimewaan 80

4.23 Kemudahan mendapatkan produk Hit 80

4.24 Produk yang disediakan beragam jenisnya 81

4.25 Produk Hit mempunyai reputasi baik 81

4.26 Penyampaian media promosi yang digunakan Hit mudah

dipahan1i,sehingga memutuskan responden untuk membeli

produk Hit 82

4.27 Pesan yang disampaikan pada iklan Hit mudah di

mengerti 83

4.28 Model (ines tagor) iklan Hit yang digunakan Hit tepat

sasaran 83

4.29 Keefektifan media promosi yang diberikan Hit

mempunyai efek terhadap keputusan pembelian 84

4.30 Kemudahan perolehan informasi tentang Hit selalu

tersedia dengan baik 84

4.31 Kemudahan perolehan infonnasi secara langsung

misalnya melalui stan promosi yang disediakan

perusahaan 85

4.32 Publisitas yang dilakukan perusahaan Hit dilakukan

secara menyeluruh pada setiap kota 86

4.33 Pesan Hit " Ada 'ga yang lebih bagus dari Hit ? yang

lebih mahal banyak" 86

4.34 Produk Hit yang tersedia sesuai kebutuhan dan

(15)

4.38 4.39 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44 4.45 4.46 4.47 4.48 4.49 4.50 4.51 4.52 4.53 4.54 4.55 4.56 4.57 4.58 4.59

Responden membeli produk Hit karena kearnanan

menggunakan Hit tidak beracun

Jenis produk Hit yang responden sukai tersedia

Perlu adanya sikap terhadap resiko mengambil

keputusan membeli

Responden percaya dengan produk Hit

Sudah menjadi pengguna Hit karcna sudah cocok

Pihak Hit selalu menjaga hubungan baik dengan

customernya

Pihak Hit memberikan jaminan kualitas produk

Produk Hit yang ditawarkan telah membuat saya

merasa tertarik

Responden pernah mengalami pengalaman baik saat

menggunakan produk Hit, ternyata lebih cfektif

Produk Hit aman dan terpercaya

Produk Hit sangat efisien

Hit sudah menjadi kebutuban mendasar

lnformasi tentang Hit dari berbagai sumber

Pertimbangan tertentu sebelum pembelian

Memutuskan untuk membeli produk Hit

Responden percaya dan bangga terhadap Hit

Kualitas Hit tidak kalah dengan merek lain

Setelah melakukan pembelian produk Hit, responden

merasakan kepuasan

Setelah membeli produk Hit, responden menganjurkan

ha! yang positif pada konsumen lain

Setelah membeli produk Hit, responden akan membeli

kembali produk HIT tersebut

Uji Validitas Variabel Penetapan Harga (XI)

Uj i Reliabilitas Variabel Penetapan Harga

r r:: ^イセQZNQZNNN⦅@ __ 'Ir • 1 1 ..-,, • • GBBGセGGB@

(16)

4.61 Uji Reliabilitas Variabel Prociuk 104

4.62 Uji Yaliditas Variabel Promosi (X3) 105

4.63 Uji Reliabilitas Variabel Promosi 105

4.64 Uji Yaliditas Yariabel Loyalitas Pelanggan (X4) 106

4.65 Uji Reliabilitas Yariabel Loyalitas Pelanggan 106

4.66 Uji Yaliditas Keputusan Pembelian Prociuk I-lit (Y) 108

4.67 Uji Rcliabilitas Keputusan Pembelian 108

4.68 Uji Normalitas 111

4.69 ;\nova I 113

4.70 Anova II 113

4.71 Uji セャオャエゥォッャゥョゥ・イゥエ。ウ@ 115

4.72 Uji Simultan 115

4.73 Uj i Parsial Terhadap Parameter 116

(17)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Fungsi Manajen1an Pen1asaran 15

2.2 Bagan kerangka pemikiran 47

4.1 l<urva Normal P-Plot 109

4.2 His to gram 110

(18)

DAFT AR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Ha la man

Lampiran I Kuesioner Penelitian 131

Lampiran 2 Hasil Kuesioner 137

Lampiran 3 Data Regresi 143

Lampiran 4 Distribusi Frekuensi 145

Lampiran 5 Validitas dan Reabilitas 158

(19)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan bidang industri yang semakin pesat terutama di kota

Jakarta, akan membawa dampak yang cukup komplek bagi lingkungan

perusahaan sendiri, maupun lingkungan sekitarnya, di antaranya adalah

masalah polusi. Bila tidak diawasi dengan ketat mengenai limbah industri

tersebut, maka timbul polusi baik udara maupun air yang cukup besar.

Mengenai masalah polusi tersebut pemerint'lh melalui

program-programnya terutama dalam mengurangi penderita demam berdarah pemerintah

berusaha menyediakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, bebas

dari polusi, tetapi kenyataannya sampai saat ini banyak dijumpai iingkungan

yang kotor pemukirnan kurnuh yang dapat menimbulkan sarang nyamuk

berkembang biak dengan cepat. Melihat kondisi ini, banyak perusahaan yang

berusaha memanfaatkan peluang untuk memproduksi produk obat nyamuk

yang benar-benar ampuh, bebas polusi dan tanpa menggangu kesehatan para

konsumennya.

Dari kondisi tersebut di atas, dan semakin tingginya tingkat pendidikan

dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka membawa pengaruh

terhadap perilaku konsumen dalam menggunakan produk obat nyamuk. Di

samping itu konsumen memiliki kebebasan dalam memilih produk. Untuk itu

(20)

dan memerlukan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.

Perubahan sosial ekonomi mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

membeli suatu produk, baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder.

Perubahan sosial ekonomi meliputi pendapatan dan tingkat pendidikan yang

merupakan karakteristik pembeli. Terdapat korelasi langsung antara tingkat

pendidikan, pendapatan dan kemampuan membel.i seseorang. Pendidikan

secara langsung berkaitan dengan kemampuan membeli karena terdapat

korelasi yang kuat antara pendidikan dan pendapatan. Pendidikan

mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan, konsumen yang

pendidikannya tinggi mempunyai pandangan yang berbeda terhadap alternatif

merek dan harga dibandingkan dengan konsumen berpendidikan yang lebih

rendah. Untuk melakukan pembelian. konsumen tidak terlepas dari

karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari

produk tersebut.

Di negara tropis seperti Indonesia, nyamuk dapat berkembang biak dengan

pesat dan menimbulkan berbagai penyakit dari yang ringan seperti gatal-gatal

sampai tingkat tinggi seperti demam berdarah maupun malaria. Meskipun

demikian, keberadaan dan perkembangan nyamuk tidak bisa dipungkiri telah

menciptakan peluang pasar bagi obat nyamuk. Berbagai varian dan merek obat

nyamuk berbondong-bondong memasuki pasar. Ada yang bersifat sekedar

mengusir, ada pula yang mampu membunuh nyamuk. Obat semprot isi ulang

(21)

hingga yang belum lama beredar seperti lotion anti nyamuk merupakan contoh

kategori produk obat nyamuk. Belum lagi merek-merek yang saling be1jejalan

untuk setiap kategori produk : Baygon, Hit, Raid, Mortein, Force magic, Tiga

roda, Vape, Domestos nomos, dan Soffel.

Banyak jenis produk yang dipasarkan dan merek merupakan unsur penting

dalam suatu produk. Merek mempengaruhi nilai suatu produk dipasaran. Nilai

merek yang tinggi memberikan banyak keunggulan bersaing kepada perusahaan.

Karena profil sebuah merek akan berpengaruh terhadap kesadaran merek

konsumen dan loyalitas tingkat tinggi.

Obat anti-nyamuk Hit yang diproduksi oleh PT. Megarsari Makmur

dinyatakan akan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur

dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap

manusia, sementara yang di pabrik akan dimusnahkan. Sebelumnya Departemen

Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi mendadak

di pabrik Hit dan menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan

manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syarat; gangguan

pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.

Hit yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata

ditemukan ada zat yang sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan

Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun

dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk Hit yang dinyatakan

berbahaya yaitu jenis Hit 2, I A Genis semprot) dan Hit 17 L ( cair isi ulang).

(22)

Dengan masalah tersebut perusahaan segera menarik produknya dipasaran

dan mengembalikan citra produk yang dimiliki seperti sedia kala. Dalam hal ini

kontribusi perusahaan terhadap brand name (nama merek) memberikan

kredibilitas tingkat tinggi kepada perusahaan dan perusahaan dapat lebih mudah

memasarkan dan memperbaiki citra buruk di masyarakat.

Begitulah kira-kira romantika yang terjadi dalam dunia usaha. Misalnya

saja yang dialami sejumlah merek, setelah dikenal pasar, kecenderungannya

akan oleng karena terimbas badai persaingan. Ada yang kokoh, tapi ada pula

yang terpuruk. Beberapa memang mencoba bangkit kembali. Salah satu

contohnya adalah peristiwa yang sempat menghebohkan yang terjadi pada tahun

lalu. Sebut saja di antaranya yang dialami produk obat nyamuk Hit. Merek ini

sempat popular. Hanya saja, gara-gara terpeleset masalah, peredarannya sempat

dihentikan. Hit (khususnya produk cair dan aerosol) terpaksa ditarik oleh

produsennya, PT. .Megasari Makmur, karena ketahuan masih menggunakan

diklorvos, yakni pestisida yang te!ah dilarang penggunaannya oleh WHO sejak

2003.

PT. Megasari Makmur yang memproduksi obat anti nyamuk Hit ini

sempat menghentikan produksi obat nyamuk semprot dan caimya sebanyak 7,2

juta liter, atau setara dengan Rp 375 miliar. Skala sebesar itu lebih dari 25% dari

total perputaran dana di bisnis obat nyamuk yang mencapai Rp 1,5 triliun per

tahun. Selain kerugian materi, perusahaan juga masih harus menanggung

kerugian nonmateri yang nilainya sulit diukur, yakni citranya luntur di mata

(23)

Kendati begitu, perusahaan tak lalu menyerah begitu saja. Perusahaan ini

kembali menyusun barisan agar terlepas dari kete1purukan. Seperti yang

dilakukan oleh manajemen PT. .Megasari Makmur tak menunggu lama

perusahaan mengeluarkan produk baru yaitu memasarkan Hit cair dengan

kemasan baru tanpa diklorvos.

Peluncuran produk Hit dengan formula yang lebih aman itu juga menandai

bahwa produsennya siap bertarung kembali di kaw;ah persaingan. Untuk

mengoreksi citra yang sempat temoda, perusahaan ini gencar berkampanye

bahwa obat nyamuk Hit kali ini telah menggunakan formula baru yang telah

disempumakan. Formula ini telah diuji dan menclapat persetujuan dari

pemerintah.

Pasalnya, cepat atau lambatnya usaha pemulihan citra sebuah produk

hingga bisa diterima pasar, bergantung dari faktor yang lain. Di antaranya,

seberapa besar intensitas si produsen dalam mengomunikasikan kepada

konsumen bahwa produknya itu kini sudah lebih baik. Selain itu, masih

tergantung dari jenis produk itu sendiri. Bila berkaitan dengan keselamatan,

kesehatan, dan makanan.

Untuk menjual hasil produksi, produsen memerlukan distributor untuk

mendistribusikan hasil produksinya sampai ke tangan konsumen. Kegiatan

produsen itu tidak berakhir sampai dengan terjadinya transaksi saja, tetapi juga

berusaha agar hasil produksinya dapat memuaskan konsumen dan mampu

bersaing dengan produk lain yang sejenis. Untuk itu produsen harus dapat

bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan

(24)

selera pembeli. Selain itu produsen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut

l) Perlukah barang-barang tersebut dibuat, 2) Bagaimana disain produk, merek

cap dagang dan sebagainya, 3) Bagaimana desain pembungkus dari produk

tersebut, 4) Bagaimana komposisi dan ukuran potensi pasar yang tepat untuk

produk tersebut, 5) Apakah pemasangan iklan atau personal selling akan

mernpakan alat peningkatan penjualan yang utama. ( Alma, I 992:60 dalam

Wardoyo 2005).

Jadi jelas bahwa pemasaran itu sangat penting bagi perusahaan, terutama

dalam masa globalisasi ekonomi sekarang ini yang juga sangat berpengaruh

dalam kegiatan pemasaran. Globalisasi perekonomian seakan-akan tidak

mengenal lagi batas-batas antar negara yang menyebabkan semua kegiatan

berlaku secara cepat dan tepat. Melalui pemasaran, hasil produksi dapat

diperkenalkan, dan dibeli oleh konsmnen. Apabila hasil produksinya baik dan

dapat menimbulkan kepuasan dihati konsmnen maka mereka akan menjadi

pelanggan setia dan menjadi loyal.

Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat

diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi hannonis,

memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas

pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut ( Word of

mouth) yang menguntungkan perusahaan. (Tjiptono, 200 l :24 dalam Haryani

2006).

Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan

(25)

terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran

distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat

dengan konsumen. (Swasta, 1997:234 dalam Haryani 2006).

Secara teoritis banyak altematif yang bisa ditempuh oleh perusahaan

dalam rangka mencapai dan meningkatkan kepuasan konsumen tanpa

melupakan tujuan perusahaan yaitu volume perusahaan yang menguntungkan

demi kelangsungan perusahaan. Dalam fungsi pemasaran, upaya untuk

mencapai penjualan yang menguntungkan tidak lepas dari kemampuan

perusahaan dalam menguasai pemasaran. Strategi pemasaran tersebut mencakup

tiga bagian pokok. (Tjiptono, 2000:303) yaitu:

I. Rencana penempatan produk, dalam basil penjualan, pasar sasaran serta keuntungan selama beberapa tahun menda1:ang.

2. Perincian harga produk, strategi distribusi atau anggaran pemasaran.

3. Sasaran jangka panjang dalam penjualan, keuntungan serta strategi

bauran pemasaran.

Strategi bauran pemasaran merupakan kesatuan rencana yang terpadu

antara bauran produk, strategi bauran harga, strategi bauran distribusi, dan

strategi bauran promosi yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.

Dalam pemasaran biasanya dihadapkan kepada masalah produk, harga,

distribusi, promosi yaitu berapa dan bagaimana bauran tersebut ditetapkan, hal

ini supaya tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Disamping masalah tersebut

biasanya masalah yang lain yaitu tentang keputusan pembelian konsumen.

(26)

tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kcpada orang lain. Oleh

karena itu pembeli yang merasa puas merupakan promosi gratis kepada pembeli

lainnya.

Positioning adalah citra produk atau jasa yang ingin dilihat konsumen.

Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa.

Produsen mungkin menginginkan produknya atau meireknya sebagai produk

yang unik dibenak konsumen, yang berbeda dari produk pesaingnya.

Setiap perusahaan dapat mengusahakan untuk menyederhanakan

pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh para pembeli karena banyak

orang yang menemui kesulitan dalam keputusan. Kadang-kadang beberapa

keputusan dapat dikombinasikan menjadi satu.

Masing-masing kategori produk maupun merek ini berupaya merebut

konsumen. Mereka bersaing satu dengan yang lain baik pada tingkatan kelas

produk, bentuk produk, maupun merek. Mereka menginginkan perilaku

konsumen yang berpindah ke produk/merek yang ditawarkan. Berbagai macam

strategi pemasaran diadu guna mencapai keinginan ini. Tak pelak lagi, perilaku

konsumen memakai obat nyamuk bisa terpengaruh sehingga atau tetap loyal

(27)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

I. Bagaimana pengaruh penetapan harga, produk, promosi, dan loyalitas

pelanggan secara simultan terhadap keputusan pembelian.

2. Bagaimana pengaruh penetapan harga, produk, promosi, dan loyalitas

pelanggan secara parsial terhadap keputusan pembelian.

3. Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

C. Tujuan dau Maufaat Penelitian

I. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah

a. Untuk menganalisis besarnya pengaruh penetapan harga, produk,

promosi, dan loyalitas pelanggan secara simullan terhadap keputusan

pembelian produk

b. Untuk menganalisis besarnya pengaruh penetapan harga, produk,

promosi, dan loyalitas pelanggan terhadap keputusan pembelian

c. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan.

2. Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk

a. Bagi Penulis

Dapat menerapkan ilmu ekonomi khususnya dalam bidang manajemen

pemasaran yang telah diperoleh selama perkuliahan

(28)

b. Bagi perusahaan

• Supaya perusahaan atau pemasar mengetahui berapa besar

pengaruh penetapan harga produk promosi dan loyalitas

pelanggan terhadap keputusan pembelian

• Bagi pemasar untuk mengembangkan strategi pemasaran yang

berdasarkan pengambilan keputusan.

c. Bagi Akademisi

Memberikan informasi dan sumber referensi yang bermanfaat bagi

para peneliti lain yang juga sedang atau melakukan penelitian yang

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melaksanakan penelitian, akan menggunakan kajian yang dapat

dipakai sebagai landasan atau dasar dalam pembahasan penelitian ini. Adapun

teori-teori yang dipergunakan sebagai acuan akan dijelaskan atau diuraikan

dibawah ini.

A. Pengertian Pemasaran

Pada dasarnya pemasaran dapat di artikan sebagai tempat bertemunya

penjual dan pembeli yang terdapat interaksi permintaan dan penawaran yang

saling bertemu untuk menentukan suatu harga yang di sepakati. Pasar yaitu

kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk

belanja dan kemauan membelanjakannya.

Konsep paling dasar yang mendasari pemasaran . adalah kebutuhan

manusia. Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa kekurangan. Kebutuhan

meliputi kebutuhan dasar akan makanan, pakaian, kehangatan dan keamanan.

Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan

kepribadian individu.manusia biasanya mempunyai keinginan tak terbatas tetapi

sumberdaya yang ada terbatas.

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang membuat individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

(30)

menciptaan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bemilai dengan pihak lain. (Kotler, 2000: I 0).

Menurut (Don Saxon, 2007:9), Pemasaran adalah tentang manusia,

Pemasaran adalah tentang memahami apa yang diinginkan orang, kemudian

berupaya untuk memahami hal yang diingkan itu pada mereka dengan harga

yang tersedia mereka bayar dan harga yang akan memberi keuntungan yang

pantas.

Konsep pemasaran (marketing concept) dapat diwujudkan pandangan

bahwa industri merupakan sebuah proses yang memuaskan konsumen, bukan

proses memproduksi barang. Sebuah industri dimulai dari konsumen dan

kebutuhannya bukan dari hak paten, bahan baku, atau menjual keterampilan.

(John C. Mowen, 2002:6).

Asosiasi pemasaran Amerika mengemukakan bahwa Pemasaran adalah

proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan, promosi, dan

penyaluran gagasan, barang, dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. (Kotler, 2000: 10).

Pemasaran bersasaran mengharuskan pemasar melakukan tiga langkah

utama:

1. Mengidentifikasi dan memilah-milah kelompok pembeli yang

berbeda-beda yang mungkin meminta produk atau bauran pemasaran tersendiri

(segmentasi pasar).

(31)

3. Membentuk dan mengkomunikasikan manfaat uitama yang mebedakan

produk perusahaan dengan produk lain di pasar (penetapan posisi pasar).

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan manusia serta

terbatasnya sumber daya yang tersedia, maka pemasar dituntut untuk mengelola

segala sesuatunya dengan efektif dan se-efisien mungkin. Agar semuanya itu

berjalan sesuai dengan rencana, maka kita memerlukan suatu pengaturan

pemasaran atau yang biasa kita sebut sebagai Manajemen Pemasaran.

Dalam usahanya untuk mencapai tujuan. perusahaan harus

mempertimbangkan berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal dari

perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan karena faktor-faktor tersebut dapat

menghambat atau mendukung usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan.

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,

mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisasikan.

mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan

pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien

dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis

yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan

pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut

pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi. (Kotler, 2000 dalam

Shinta 2008).

(32)

Gambar2.1

Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler", 2000)

I

ANALISIS I

I I

PLANNING PENGENDALIAN

IMPLEMENTASI セ@

- Mengembangkan

セ@

I

-Menjalankan

I

- Mengukur basil

I

rencana strategik Rencana-rencana

i

-Mcngevaluasi basil

I

- Mengembangkan

--i

rcncana pemasaran

- Mengambil tindakan

.

pcrbaikan

.

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, ー・ョセョ」。ョ。。ョL@ pelaksanaan,

dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan

pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan

organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam

memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga,

mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberitahu,

rnendorong, serta melayani pasar. (Basu Swastha dan Ira wan, 2008:7).

C. Definisi Penetapan Harga

Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suarn perusahaan adalah

menetapkan harga. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sarna bagi

(33)

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan

pelayanannya. (Basu Swastha dan Irawan, 2008:241).

Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh

sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk. Untuk sebagian besar

konsumen Indonesia yang masih berpendapatan rendah, maka harga adalah

faktor utama yang dipertimbangkan dalam memilih produk maupun jasa.

Konsumen pun sangat sensitif terhadap harga. Kenaikan harga-harga sembilan

bahan pokok atau produk-produk konsumen seringkali menimbulkan gejolak

sosial bahkan demonstrasi dari konsumen yang mempeduangkan hak-haknya.

(Ujang Sumarwan, 2002:303).

Variabel dalam mengukur penetapan harga meliputi :

I. Menurut Buchori alma (2004: 173) yang dikutip oleh Mailan Nuryatin (2008) Ada beberapa cara dalam menentukan kebijakan harga yang

dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Posisi strategi pasar

Yaitu perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana

kerja untuk mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat

posisi industri, sasaran, peluang keahlian serta sumber daya

perusahaan. Disamping itu perlu dilakukannya analisa

pendekatan-pendekatan untuk menanggapi adanya

perubahan-perubahan pada kondisi pasar yang bisa berdampak pada faktor

biaya.

(34)

b. Menentukan permintaan

Misalnya terjadinya perubahan selera konsumen. Dalam

melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah

dilakukan, perusahaan mempunyai tiga aliternatif strategi yaitu:

I) Mempertahankan harga, strategi ini dilaksanakan

dengan tujuan mempertahankan posisi pasar dalam

pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di

masyarakat.

2) Menurunkan harga, strategi ini sulit untuk dilakukan

karena perusahaan harus memiliki kemampuan finacial

yang besar, sementara konsekuensi yang hams

ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan

tingkat yang kecil.

c. Standarisasi Harga

Ada tiga cara mengapa perusahaan harus mempunyai

standarisasi harga yaitu diantaranya:

I) Strategi difensif, dimana perusahaan memotong

harga guna menghadapi persaingan yang ketat.

2) Strategi ofentif , dimana perusahaan mempunyai

tujuan untuk memenangkan persaingan dengan

membatasi harga dengan pesaing.

3) Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang

(35)

inflasi yang berkelanjutan dan adanya kenaikan

harga yang makin melonjak yang menyebabkan

konsumen makin selektif dalm berbelanja dan

dalam penentuan harga.

d. Metode penetapan harga

Dalam menentukan harga, ada beberapa metode-metode

penetapan harga (Kotler, 2001 :433) yaitu di antaranya:

i. Penetapan Harga Markup ( Markup Pricing)

Metode penetapan harga paling dasar adalah dengan

menambahkan markup standar pada biaya produk.

Perusahaan konstruksi memberikan penawaran dengan

memperkirakan biaya total proyek dan menambahkan

markup standar sebagai laba. Pengacara, akuntan dan para

professional biasanya menambahkan markup standar pada

biayanya. Beberapa penjual memberitahu pelanggan mereka

bahwa mereka akan membebankan biaya mereka ditambah

suatu markup tertentu, misalnya perusahaan luar angkasa

menetapkan harga dengan cara ini pada pemerintah.

11. Penetapan Harga berdasarkan Sasaran Pengambilan

(Target- return Pricing)

Perusahaan menentukan harga yang akan

menghasilkan tingkat pengambilan atas investasi (ROI) yang

diinginkan. Penetapan harga ini juga digunakan oleh

(36)

perusahaan utilitas Negara yang perlu memperoleh

pengambilan yang wajar atas investasinya.

iii. Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan

(Perceived-value Pricing)

Perusahaan melihat persepsi nilai pembeli,bukan

biaya penjual, bagai kunci penetapan harga. Perusahaan

menggunakan berbagai variabel bukan harga dalam bauran

pemasaran untuk membentuk nilai yang dipersepsikan dalam

pikiran pembeli. Harga ditetapkan untuk menangkap nilai

yang dipersepsikan tersebut.

iv. Penetapan Harga Nilai (Value Pricing)

Perusahaan menetapkan harga yang cukup rendah

untuk penawaran bermutu tinggi. Penetapan harga nilai

menyatakan bahwa harga harus mewakili suatu penawaran

bemilai tinggi bagi konsumen.

v. Penetapan Harga sesuai Harga Berlaku (Going-Rate

Pricing)

Perusahaan kurang memperhatikan biaya atau

permintaannya sendiri tetapi mendasarkan harganya terutama

pada harga pesaing. Perusahaan dapat mengenakan harga

yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah daripada pesaing

(37)

vi. Penetapan Harga Penawaran Tertutup (Sealed-Bid Pricing)

Perusahaan menentukan harganya berdasarkan

perkiraannya tentang bagaimana pesaing akan menetapkan harga

dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku dengan biaya atau

permintaan perusahaan. Perusahaan ingin memenangkan kontrak

tersebut, dan untuk menang harus membe:rikan harga yang lebih

rendah dibanding para pesaing. Tetapi pada saat yang sama,

perusahaan tidak dapat menetapkan harga dibawah biayanya

tanpa membahayakan posisinya sendiri.

e. Daya tarik dari harga yang diterapkan

Cara yang dilakukan perusahaan untuk menarik konsumen yaitu

diantaranya:

a. Penetration pricing, yaitu perusahaan dengan menetapkan

harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat

meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi

masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan

dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan

menurunnya biaya per-unit.

b. Skimming pricing, merupakan cara yang dilakukan

perusahaan untuk menetapkan harga tinggi pada suatu

produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi yang

gencar, tujuannya yaitu melayani pelanggan yang tidak

terlalu sensitifterhadap harga, selagi persaingan belum ada,

(38)

untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui

margin yang besar, dan untuk menjaga-jaga terjadinya

kekeliruan dalampenetapan harga. Karena akan lebih

mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.

Jadi dapat di simpulkan bahwa indikator dari kebijakan harga meliputi

posisi strategi pasar, menentukan permintaan, stanclarisasi harga, metode

penetapan harga dan daya tarik harga yang diterapkan.

2. Menurut Basu Swasta dan Irawan dalam Mailan Nuryatin, (2008:27)

Tujuan Penetapan Harga :

a. Tujuan berorientasi pada laba.

Asumsi teori klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan

selalu memilih harga yang dapat menghasi]kan laba paling tinggi.

Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi laba untuk

efisiensi harga sebagai kelangsungan hidup perusahaan.

b. Tujuan berorientasi pada volume

Perusahaan menetapkan harga berdasarkan tujuan yang

berorientasi pada volume tertentu dikenal dengan istilah volume

pricing objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat

mencapai target volume penjualan dan memberikan pilihan harga.

c. Tujuan berorientasi pada citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui

strategi penetapan harga. Pada hakikatnya baik penetapan harga

(39)

konsumen terhadap keseluruhan bauran prnduk yang ditawarkan

perusahaan guna untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan.

d. Tujuan stabilitas harga

Tujuan stabilitas dilakukan dengan jalan menetapkan harga

untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu

perusahaan dan harga pemimpin industri serta memaksimalkan

harga tinggi dengan cara menambah manfaat produk.

Indikator dari tujuan penetapan harga yaitu tujuan berorientasi pada laba,

tujuan berorientasi pada volume, tujuan berorientasi pada citra, dan tujuan

stabilitas harga.

3. Strategi penetapan harga (Kotler, 2007: I 02 dalam Irma Syahroni, 2009)

yaitu:

a. Penetapan harga geografis (tunai, imbal dagang dan barter).

Penetapan harga geografis melibatkan perusahaan tersebut

memutuskan bagaimana cara memetapkan harga produknya untuk

pelanggan yang berbeda dilokasi dan negara yang berbeda.

l) Barter: Pertukaran barang secara langsung, tanpa uang dan

tanpa melibatkan pihak ketiga.

2) Kesepakatan kompensasi: Penjual menerima sekian persen

pembayaran dalam bentuk tunai dan sisanya dalam bentuk

produk.

3) Persetujuan beli kembali: Penjual membeli pabrik,

peralatan atau teknologi lcepada negara lain dan setuju

(40)

menerima produk yang dihasilkan dengan peralatan yang

dipasok tersebut sebagai pembayaran.

4) lmbal beli: Penjual menerima pembayaran penuh dalam

bentuk tunai, tetapi setuju menggunakan sebagian besar

uang tersebut di negara tadi dalam kurun waktu yang

ditetapkan.

b. Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan

memberikan diskon dan potongan harga (discounts dan allowances).

Untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam

jumlah besar dan pembelian diluar mesin perusahaan harus

melakukan hal ini dengan hati-hati kalau tidak ingin labanya berada

jauh dibawah yang direncanakan.

c. Penetapan harga psikologis

Penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi harga

dan bukan hanya ekonomi. Adapun aspek lain dari penetapan harga

psikologis. (Kotler, 1997:341 dalam Inna Syahroni, 2009).

I) Harga pembanding

Harga yang diingat oleh pembeli dan dijadikan

pem banding ketika mengamati suatu produk.

2) Penetapan harga untuk promosi

Untuk sementara waktu perusahaan menetapkan harga

(41)

dibawah biaya produksi untuk meningkatkan penjualan

jangka pendek.

3) Penetapan harga murah

Menawarkan kombinasi yang tepat dari mutu dan jasa

yang baik dengan harga yang pantas.

Indikator dari strategi penatapan harga yaitu penetapan harga geografis,

penyesuaian harga dengan potongan harga dan disk on, dan penetapan harga

psikologis.

Dalam hubungannya dengan keputusan pembelian dapat di lihat dari teori

yang dikemukakan oleh (Tjiptono, 1997:152 dalam Haryani 2006) yaitu

Peranan informasi dari penetapan harga, yaitu fungsi harga dalam "mendidik"

konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai

faktor produksi atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku

adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualit2.s yang tinggi. Dalam

menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan

dimana informasi ini akan diperhatikan. dipahami dan makna yang dihasilkan

dari informasi harga ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

D. Definisi Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai

(42)

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. (Tjiptono,

2000:95).

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang meliputi

mutu/kualitas, pilihan yang ada (options), merek (brand names), pengemasan

(packaging), macam (product items), ukuran (sizes), jenis (product lines), dan

jaminan. (Sofjan Assauri, 2004:200 dalam Haryani 2006).

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesuatu pasaruntuk

memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk yang dipasarkan meliputi barang

fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, property, organisasi, dan

gagasan. (Kotler, 1998:53 dalam Haryani 2006).

Produk juga bisa diartikan yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar untuk diperhatikan, dirniliki, dipergunakan, atau untuk dikonsumsi.

Terdiri dari berbagai elemen mutu, merek dan penampilan.

Kotler (l 994:55) karakteristik atau rancangan produk yang ada di dalam produk yaitu: ciri-ciri khas, corak gaya atau model, merek, dan kemasan.

Alma (l 992:40) yang di kutip dari Haryani (2.006:26) menjelaskan kombinasi komponen produk barang konsurnsi terdiri dari: gaya, bentuk, wama,

cap dagang, pembungkus dan labelnya, kualitas, tampang serta keawetan.

Menurut Fandy Tjiptono, (2000:54) yang dikutip oleh Novia Setiyowati

(43)

I. Atribut produk adalah unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk

meliputi merek, kemasan, jaminan, pemberian label, dan pelayanan.

a. Merek

Merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain, warna, gerak,

atau kombinasi atribut - atribut produk lainnya yang diharapkan

dapat memberikan identitas dan diferen:;iasi terhadap produk

pesaing. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu :

b. Kemasan

I. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam

membedakan produk suatu perusahaan dengan produk

pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk

mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan

pembelian ulang.

2. Alat promosi, yaitu sebagai daya tari produk.

3. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan

keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu

kepada konsumen.

4. Untuk mengendalikan pasar.

Pengemasan merupakan proses yang berkaitan denagn

perancangan dan pembuatan wadah tau pembungkus untuk suatu

produk.

(44)

c. Pemberian label

Pemberian label berkaitan erat dengan pengemasan.

Merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan inforrnasi

mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian

dari kemasan, atau bisa pula merupakan tanda pengenal yang

dicantelkan pada produk.

d. Pelayanan

Pelayanan pelengkap, dapat berupa infonnasi, konsultasi, order

taking, hospitality, perhatian, customer service, laporan rekening

periodik atau cara pembeyaran.

e. Jaminan

Jaminan adalah janji yang merupakan kewqjiban produsen atas

produknya kepada konsumen, dimana konsumen akan diberi ganti

rugi bila produknya ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang

diharapkan atau dijanjikan. Jaminan meliputi kualitas produk.

reparasi, dan ganti rugi.

2. Kualitas Produk

Menurut Philip Kotler (2000:144) yang dikutip oleh Navia Setiyowati

(2008:23) yang menjelaskan variabel kualitas produk yaitu terdiri dari:

a. Gaya

Menunjukan kinerja atau tingkat operasional d.ari sifat utama suatu

(45)

b. Bentuk

Menunjukan bagaimana penampilan bentuk procluk dimata pembeli atau

konsumen.

c. Keistimewaan

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan,

yakni karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.

d. Keandalan

Keandalan adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak

atau gaga! dalam suatu periode waktu tertentu.

e. Masa pakai

Yaitu masa refleksi umur ekonomis berupa ukurnn daya tahan atau masa

pakai barang.

Menurut Kotler (1996:279) yang dikutip oleh Navia Setiyowati (2008:26)

adalah manfaat produk yang akan dikomunikasikan dan disampaikan kepada

konsumen, yang meliputi rancangan produk, sifat procluk clan kualitas produk.

a. Rancangan produk, meliputi:

I) Gaya: Menunjukan kinerja atau tingkat operasional dari

sifat utama suatu produk.

2) Bentuk: Struktur fisik, ukuran suatu produk.

3) Kemasan: Pengemasan merupakan proses yang berkaitan

denagn perancangan dan pembuatan wadah tau

pembungkus untuk suatu produk.

r

ーキヲᄋrセᄋセLセZセセZGZ@

Aセ[[セᄋセセセャ@

L_

UIN SVl\H'D jamAセB@ r j 28
(46)

4) Desain: menunjukan bagaimana penampilan produk dimata

pembeli atau konsumen.

5) Memilih segmen sasaran: Pemilihan segmen sangat penting

dalam memasarkan produk karena supaya tepat pada

sasaran segmen yang dituju.

b. Sifat produk

Sifat produk adalah alat bersaing untuk membedakan produk

perusahaan dari produk pesaing. Sifat produk meliputi:

1) Jaminan atau garansi: Janji yang merupakan kewajiban

produsen atas produknya kepada konsumen, dimana

konsumen akan diberi ganti rugi bila produknya temyata

tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau

dijanjikan. Jaminan meliputi kualitas produk, reparasi, dan

ganti rugi.

2) Pelayanan: Pelayanan pelengkap, dapat berupa informasi,

konsultasi, order taking, hospitality, perhatian, customer

service, laporan rekening periodik atau cara pembeyaran.

3) Keistimewaan: Sebagian besar produk dapat ditawarkan

dengan berbagai keistimewaan, yakni karakteristik yang

melengkapi fi.mgsi dasar produk.

c. Kualitas produk

Tingkat kemampuan dan konsistensi produk dalam melaksanakan

(47)

1) Keandalan: ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan

rusak atau gaga! dalam suatu periode waktu tertentu.

2) Kepastian spesifikasi: ha! ini be:rkaitan dengan tingkat

kesukaan terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi

merefleksikan derajat ketetapan antara karakteristik desain

produk dengan karakteristik kualitis standar yang telah

ditatapkan dan mudah dalam mendapatkan pembelian ulang.

3) Sifat subjektif: sifat subjektif timbul dari perasaan

konsumen yaitu sifat subjektif dengan perasaan pelanggan

mengenai merek produk tersebut sebagai produk yang

berkualitas ..

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produk

adalah barang atau jasa yang didalamnya sudah termasuk warna, desain/ corak,

kemasan, serta kualitas. Dengan indikator produk meliputi: gaya, bentuk,

kemasan, desain, jaminan produk, pelayanan, keistimewaan, keandalan,

kepastian spesifikasi dan sifat subjektifkonsumen.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptono (2000:95) dalam

Haryani (2006:28) produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen

untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan dan konsumen

akan memutuskan membeli produk bila sesuai dengan yang dinginkan

konsumen.

(48)

E. Definisi Promosi

Promosi ini merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasa.

Promosi merupakan unsur kunci dalam kampanye pemasaran. Promosi

terdiri dari kumpulan kiat insentifyang beragam, kebanyakan berjangka pendek,

dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih

cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. (Kotler, 1998:257

dalam Haryani 2006).

Promosi adalah usaha yang dilakukan agar calon pembeli memberi

perhatian kepada usaha, barang dan jasa yang ditawarkan untuk kemudian

mendorong membelinya. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau

persepsi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan ウ・セZ・ッイ。ョァ@ atau organisasi

kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pernasaran. (Basu Swastha

dan !bnu Suko\jo, 1996:23 7).

Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain yang semuanya

direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. (Basu Swastha dan

lrawan, 2008:349).

I. Variabel-variabel yang ada didalam promotional mix, antara lain:

a. Periklanan

Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan

jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

(49)

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli

atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

c. Publisitas

Pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa

atau ide dengan menggunakan berita kornersial di dalam media

massa dan sponsor tidak dibebani ウセェオュャ。ィ@ bayaran secara langsung.

Yang membentuk citra perusahaan dan opini konsumen terhadap

iklan tersebut.

d. Promosi Penjualan

Kegiatan pemasaran salain personal selling. perik!anan, dan

publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas

pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan,

pertunjukan dan pameran.

Bila iklan menawarkan alasan untuk membeli produk clengan

menggunakan icon artis atau se!ebritas dan iklan clapat dipahami maka, promosi

penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi mencangkup kiat untuk

promosi konsumen (sampel, kupon, penawaran pengambilan uang, potongan

harga, premi maupun hadiah), promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan

iklan dan barang gratis), dan promosi bisnis dan wiraniaga (misalnya pameran

dan konvensi perdagangan, kontes untuk wiraniaga dan iklan khusus).

Dalam bukunya Fandy Tjiptono dalam Shinta (2008:28) memngemukakan

beberapa tujuan iklan yaitu:

(50)

I. Menginfonnasikan produk, yang berupa:

a. Menginfonnasikan kepada pasar mengenai keberadaan

suatu produk.

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu

produk.

c. Menyampaikan perubahan barang kepada pasar.

d. Menginformasikan produk yang disediakan oleh

perusahaan.

e. Membangun citra pemsahaan.

2. Membujuk pelanggan sasaran, dengan cara:

a. Membentuk pilihan merek.

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.

c. Mengubah persepsi pelanggan terhaclap atribut produk.

3. Mengingatkan, yang tercliri dari:

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

dibutuhkan dalam wahu clekat.

b. Mengingatkan pembeli akan tepat menjual produk

perusahaan.

c. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh taerhadap

produk perusahaan.

d. Membuat pembeli tetap ingat meskipun tidak ada

(51)

Publisitas adalah kelompok apapun yang memiliki kepentingan aktual atau

potensial atau pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai

tujuannya. Publisitas melibatkan berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan atau membangun opini positif tentang produk dan menjaga

citra perusahaan dalam tiap produknya. (Kotler, 1998:20:5 dalam Shinta 2008).

Publisitas melaksanakan lima kegiatan, berikut yaitu:

a. Hubungan pers yaitu memberikan informasi yang pantas untuk dimuat

dalam surat kabar agar menarik perhatian publik terhadap seseorang,

produk atau jasa.

b. Publisitas produk yaitu usaha untuk mempublikasikan produk khusus.

c. Komunikasi perusahaan yaitu mencangkup komunikasi interen ataupun

eksteren dalam menciptakan saling pengertian perusahaan.

d. lobbying yaitu kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah

untuk mendukung atau menghapuskan undang-undang.

e. Pemberian nasehat yaitu menasehati manajemen tetntang persoa!an

kemasyarakatan mengenai posisi perusahaan maupun citra perusahaan.

Tujuan dari promosi itu sendiri yaitu mengenalkan produk kepada

khalayak untuk membeli dan memakai produk tersebut. Selain itu promosi juga

di lakukan dengan bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat atau

konsumen supaya produk yang telah di produksi sampai ke target sesuai

segmen. lndikator promosi meliputi, kemampuan iklan dalam

menginformasikan produk, kemampuan iklan dalam membujuk konsumen,

kemampuan iklan dalam mengingatkan produk, kemampuan publisitas

(52)

melindungi citra perusahaan, dan kemampuan publisitas dalam membangun

opini positiftentang produk.

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan

perusahaan dalam memproduksikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi

tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau

keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rnpa sehingga menimbulkan

rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan

pembelian. (J. Stanton dalam Swasta, 1979:238 dalam Haryani 2006).

F. Definisi Loyalitas Pelanggan

Dharmmesta (1999), seperti yang dikutip oleh Ahmad Mardalis (2005:1),

menyebutkan bahwa loyalitas menyebutkan bahwa loyalitas menunjukan

kecenderungan pelanggan untuk menggunakan suatu rnerek tertentu dengan

tingkat kosistensi yang tinggi. Ini berarti loyalitas selalu berkaitan dengan

preferensi pelanggan dan pembelian aktual.

Kesetiaan atau biasa disebut dengan loyalitas ini menurut Dharmmesta

(1999) seperti yang dikutip Ahmad Mardalis (2005:1), menyebutkan bahwa

loyalitas menunjukan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan suatu

merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi. lni berarti loyalitas selalu

berkaitan dengan preferensi pelanggan dan pembelian aktual.

Seperti yang dikutip oleh Ana Triana (2007: 14) Loyalitas berkembang

menurut mengikuti tiga tahap, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Biasanya

(53)

aspek tersebut biasanya sejalan, meskipun tida semua ka:;us mengalami ha! yang

sama.

Loyalitas pelanggan tidak terjadi dalam waktu yang pendek tetapi dalam

jangka waktu yang sangat lama. Karena hal ini berdasarkan hasil dari

pengalaman dari pembeli yang konsisten sepanjang waktu. Jika apa yang

didapat sesuai dengan harapan dan keinginan.

Menurut Aaker (1991 :6), faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas

pelanggan adalah :

l. Kepuasan

Konsumen akan royal terhadap suatu merek bila ia mendapatkan

kepuasan dari merek. Oleh karenanya, jika konsurnen mencoba beberapa

macam merek telah melampui kriteria kepuasan mereka atau tidak. Bila

setelah mencoba dan kemudian responnya bailc maka berarti konsumen

puas sehingga ia akan memutuskan membeli kembali merek secara terus

menerus. lni berarti telah tercipta Ioyalitas konsumen terhadap merek

terse but.

Herizon dan Wenny (2003: 10 dalam Ana Triana 2007) lndikator

untuk kepuasan meliputi : kesesuaian, kebutuhan, keinginan, dan manfaat.

kemampuan membersihkan dan merawat, gambas dan tulisan, desain

warna khas, kejelasan infonnasi, kemudahan dalam memperoleh.

Crosby dan Stephens (1987) seperti yang dikutip oleh Alida

Palianti (2004:3) mengemukakan konseptual dari kepuasan konsumcn

overal terhadap jasa tersiri dari tiga hal penting, termasuk kepuasan

(54)

terhadap : (I) contact person; (2) the core services, dan (3) the

organitation.

2. Perilaku Lingkungan

Apabila pembelian yang dilakukan sudah merupakan kebiasaan

maka pembelian tidak lagi melalui pengambilan keputusan yang panjang.

Pada kondisi ini, dapat dikatakan bahwa loyalitas konsumen akan tetap

membeli merek yang sama untuk suatu jenis produk dan cenderung tidak

berganti- ganti merek. lndikator perilaku lingkungan yaitu proses

pengambilan keputusan dan kesukaan. (Herizon dan wenny, 2003:10).

Menurut Kotler (2004:255) dalam Ana Triana 2007) karakteristik

perilaku konsumen di pasar industri secara kuat dipengaruhi oleh banyak

karakteristik misalnya lingkungan, organisasi, antar individu, dan individu.

a. Faktor-faktor Lingkungan

Di pengaruhi oleh faktor-faktor dalam lingkungan ekonomi,

kondisi penawaran, perubahan teknologi, perkembangan peraturan dan

kondisi politik, perkembangan persaingan dan budaya serta adat istiadat.

Faktor lingkungan yang menjadi semakin penting adalah

keterbatasan bahan bairn kunci. Semakin banyak perusahaan yang

sekarang bersedia membeli dan menyimpan bahan baku yang langka dalm

jumlah besar untuk memastikan pasokannya m1;maddi. Pembeli di pasar

industri juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, politik, dan

(55)

dalam keputusan pembelian karena mereka mengendalikan pemberian

imbalan dan hukuman, atau mereka yang banyak di sukai, memiliki

keahlian khusus, atau memiliki hubungan khusus dengan peserta penting

yang lain. Faktor antarpribadi terkadang sangat sulit dikenali. Kalau

munkin, pemasar di industri harus berusaha memaharni faktor-faktor itu

dan merancang strategi yang memperhitungkan faktor-faktor tersebut

mereka di perhitungkan.

d. Faktor-faktor Individu

Tiap-tiap peserta dalam proses keputusan pembelian di pasar

industri membawa serta motif, persepsi, dan preforensi pribadi.

Faktor-faktor individu itu di pengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur,

penghasilan, pendidikan, identifikasi profesional, kepribadian, dan sikap

terhadap resiko. Juga, pembeli mempunyai gaya pembelian yang

berbeda-beda. Sebagian mungkin bertipe teknis yang menganalisis usulan sejumlah

perusahaan yang bersaing secara mendalam sebelum memilih pemasok.

Pembeli yang lain untuk memperoleh tawaran terbaik.

3. Komitmen

Ana Triana (2007:23) loyalitas pelanggan akan timbul bila ada

kepercayaan dari konsumen terhadap suatu merek produk sehingga ada

komunikasi dan interaksi di antara konsume,nnya, yaitu dengan

membicarakan produk tersebut.

Ahmad Mardalis (2005:4) Komitmen lebih terfokus pada

komponen emosional/perasaan. Komitmen terjadi dari keterlibatan ego

(56)

dengan kategori merek. ( Beatty dkk, 1998). lndikator komitmen yaitu

kepercayaan, langganan, hubungan baik, dan jaminan.

4. Tingkat Kesukaan

Loyalitas yang dibentuk dan dipengaruhi oleh tingkat kesukaan

konsumen secara umum. Yang dapat diukur mulai dari timbulnya

kesukaan terhadap merek sampai ada kepercayaan pada merek yang

berkenaan dengan performance dari produk tersebut. Konsumen yang

dikatakan loyal bila pembelian berulang terhadap merek ini bukan karena

adanya penawaran khusus. Tetapi karena konsumen percaya bahwa merek

tersebut memilki kualitas yang sama sehingga memberi tingkatan

kepuasan yang sama pada loyal produknya. lndikator Tingkat kesukaan

yaitu keterikatan, pengalaman, aman dan efisien. (Herizon dan Wenny,

2003: I 0 dalam Ana Triana 2007:23).

Loyalitas pelanggan terhadap merek di karakteristikan dengan

adanya proses pengambilan keputusan yang melibatkan alternatif merek

yang tersedia. Konsumen memiliki looked set, yaitu merek tertentu yang

turut diperhitungkan berkaitan dengan keputusan pembelian, dengan

dem ikian tidak menutup kem ungkinan konsumen akan loyal terhadap

produk tersebut. (Tatik Suryani, 1998:2 dalam Ana Triana 2007).

G. Keputusan Pembelian

Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang

(57)

merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali

diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan clari luar dirinya, baik

berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan clari lingkungan yang lain.

Rangsangan tersebut kemuclian diproses clalam diri, sesuai clengan karakteristik

pribaclinya. sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.

Karakteristik pribadi konsumen yang clipergunakan untuk memproses

rangsangan tersebut sangat kompleks, clan salah sat1mya

Gambar

Tabel 4.2 Distribusi ·Frekuensi bahwa harga sangat menentukan permintaan
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hit mernbatasi harga dengan harga
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Harga yang diterapkan Hit mempunyai daya
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hit mengefisiensi harga pada konsumen untuk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaannya yaitu, probalistik adalah perubahan pada suatu sistem yang tidak dapat. dipredikisi secara pasti, contohnya : gerak pantulan bola,

peningkatan setiap tahunnya. Ali hendak melakukan peneltian yang bertujuan mengetahui status gizi pelajar SD di kota A, dilakukan metode pengambilan sampel menggunakan

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1989). Tahap-tahap dalam penelitian dan pengembangan ini diantaranya, tahap pengumpulan

Oleh karena itu, media sosial tidak terlalu memberikan pengaruh buruk terhadap nilai yang terkandung dalam Pancasila pada generasi Z karena media sosial digunakan

(2) Bagan struktur organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

Chip ini diproduksi oleh National Semikonduktor dan mempunyai 10 pin output, dimana setiap pin output menyatakan kebisingan suara sebesar 3 dB (dB adalah satuan untuk intensitas

[r]

Metode Penulisan yang digunakan penulis adalah Studi kepustakaan dan Studi Laboratorium, dan buku-buku mengenai komponen pendukung alat pencuci tangan otomatis. Di harapkan Wastafel