• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM (Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM (Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pel"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI KEANEKARAGAMAN

MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM

(Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011)

Oleh DWI ANITA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif model pembelajaran kooperatif tipe TAI bila diterapkan pada sub materi keanekaragaman makhluk

hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah.

Desain ini penelitian adalah pretes-postes tak ekuivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIIB sebagai kelas kontrol, yang dipilih secara acak dengan teknik clusster random sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yaitu hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dari pretes,danpostes. Analisis data menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5% dengan menggunakan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar aspek kognitif siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( N- Gain 67,23) lebih tinggi dibanding model pembelajaran DI (N- Gain 38,59).

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI cukup efektif diterapkan pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah dengan kriteria N- Gain 67,23.

Kata kunci : tipe TAI, keanekaragaman ekosistem, efektivitas.

(2)
(3)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI KEANEKARAGAMAN

MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM

(Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011)

Oleh DWI ANITA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI KEANEKARAGAMAN

MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM

(Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap tahun Pelajaran 2010/2011)

(Skripsi)

Oleh DWI ANITA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Pandan, Lampung Tengah pada tanggal 11 Agustus 1988, anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan bahagia Bapak Sunardi (Alm) dan Ibu Sanimah.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Darma Wanita tahun 1992. Kemudian pada tahun 1994 penulis diterima di SD Negeri 2 Tanjung Pandan yang diselesaikan pada tahun 2000. Tahun 2000 diterima di SMP Negeri 2 Bangun Rejo Lampung Tengah yang

diselesaikan pada tahun 2003. Tahun 2003 diterima di SMA N 2 Singingi Riau yang

diselesaikan tahun 2006 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi

Pendidikan Biologi.

(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variable bebas dan terikat ... 8

2. Skema pembelajaran kooperatif tipe TAI ... 13

3. Desain pretest postest tak ekuivalen ... 19

4. Peningkatan nilai rata-rata pretest, postest, danN-gain ... 28

5. Foto-foto penelitian kelas eksperimen ... 106

(7)

DAFTAR ISI

D. Keanekaragaman Makhluk Hidup Dalam Pelestarian Ekosisten ... 14

(8)

ii

A. Simpulan ... 33

B. Saran ... 33

LAMPIRAN ... 1. Perangkat Pembelajaran ... 37

2. Data Nilai Siswa ... 90

3. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ... 104

4. Catatan lapangan dan foto-foto penelitian ... 116

(9)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria N-gain yang diperoleh Siswa ... 23

2. Hasil uji normalitas, homogenitas, nilai pretes, nilai postes dan N-gain siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ... 26

3. Hasil uji t N-gain aspek kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ... 27

4. Daftar nilai siswa kelas eksperimen ... 90

5. Daftar nilai kelas kontrol ... 91

6. Hasil uji normalitas data pretest kelas eksperimen dan kontrol ... 92

7. Data statistik pretes kelas eksperiman dan kontrol ... 93

8. Hasil uji t pretes kelas eksperimen dan kontrol ... 93

9. Uji satu pihak pretes ... 94

10. Hasil uji normalitas postes kelas eksperimen dan kontrol ... 95

11. Data statistik postes kelas eksperimen dan kontrol ... 96

12. Hasil uji t postes kelas eksperimen dan kontrol ... 96

13. Uji satu pihak postes ... 97

14. Data uji normalitas N-gain kelas eksperimen dan kontrol ... 98

15. Data statistik N-gain kelas eksperimen dan kontrol ... 99

16. Hasil uji t N-gain kelas eksperimen dan kontrol ... 99

17. Uji satu pihak N-gain ... 100

(10)

MOTTO

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

“Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.”

“Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakinya.”

(Al Baqarah:255)

“Kesuksesan tidak akan pernah datang dengan sendirinya, maka berusahalah untuk mencapai kesuksesan tersebut”

(Dwi Anita)

(11)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Arwin Achmad, M.Si. ___________

Sekretaris : Rini Rita T Marpaung, S. Pd., M.Pd ___________

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(12)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dwi Anita

Nomor pokok mahasiswa : 0643024016 Program studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : P. MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, 2012 Yang menyatakan

(13)

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala kemudahan,

limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan selama ini. Teriring doa, rasa syukur

dan segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini untuk

orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Ayahanda Sunardi (Alm) dan ibunda Sanimah

Sosok mulia yang telah membesarkanku mendidik serta mendoakanku dengan penuh kasih

sayang yang tercurah tanpa batas, I Love U…

Kakekku Sandi Wirya dan nenekku Murtinem (Alm)

Yang telah memberikan bantuan serta mendoakanku dengan penuh kasih sayang

Adikku Nurul Hidayati

Atas bantuan, doa, semangat dan motivasi untuk tetap terus maju dan bertahan

Para Pendidikku (Guru-guruku)

Terima kasih atas bimbingan yang engkau berikan pada ku hingga aku dapat melihat dunia

dengan ilmu

(14)

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMASSISTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM ( Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011)

Nama Mahasiswa : Dwi Anita Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024016

Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Drs. Arwin Achmad, M.Si. Rini Rita T Marpaung, S. Pd., M.Pd NIP 19570803 198603 1 004 NIP 197707152008012020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

(15)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena kasih sayang dan rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

”EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED

INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB MATERI KEANEKARAGAMAN

MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM”

(Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas dan Pembimbing akademik serta pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya

memberikan bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang diberikan selama kuliah dan dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi. 4. Rini Rita T Marpaung, S. Pd., M. Pd., selaku pembimbing II atas, bimbingan, motivasi,

kasih sayang dan masukannya kepada penulis.

5. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembahas atas saran-saran perbaikan, dukungan semangat, dan nasehat serta motivasinya.

6. Bapak dan ibu dosen pengajar, atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan. 7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku dan kakek serta nenekku tercinta “kalian adalah

motivasi utamaku” Adikku tersayang Nurul Hidayati, ponakan-ponakanku dan keluarga besar terkasih atas kasih sayang, nasihat, serta doa’ yang selalu tercurah. I Love you very much...

(16)

9. Drs. H. As’adini, S. Pd. I., selaku Kepala SMPN 1 Bekri Lampung Tengah yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

10. Luci Ariyani, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan bantuan, masukan dan nasehat selama penelitian.

11. Siswa-siswi kelas VIIA dan VIIB SMPN 1 Bekri Lampung Tengah atas kerjasama, keceriaan dan perhatiannya selama penelitian.

12. Teman-temanku di pendidikan Biologi angkatan 2006, kakak tingkat, dan adik tingkat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk persaudaraan, semangat dan motivasi, nasihat, kritik dan bantuannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi. 13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 2012 Penulis

(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan dan potensi kemampuan anak agar bermanfaat bagi

kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/ masyarakat, dengan memilih materi, strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dalam hal ini ditujukan untuk membantu anak dalam

menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminnya dalam setiap priode perkembangan (Suryosubroto, 1990: 11). Dalam mencapai tujuan pembelajaran, proses pembelajaran tidak pernah terlepas dari suatu seni atau kiat mendidik. Karena pendidikan sering kali mencari suatu strategi, pendekatan, atau siasat baru yang sering kali diciptakan sendiri oleh pendidik berdasarkan logika dan pengetahuannya agar suatu tujuan pembelajaran tercapai (Pidarta, 1997: 5).

(18)

2

suatu masalah dalam lingkungannya yang berkaitan dengan materi pelajaran. Masalah belajar bukanlah masalah yang asing bagi para pelajar, untuk tetap dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik. Dalam hal ini diperlukan pemecahan yang sangat relevan, misalnya dengan memilih suatu pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena

pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Komalasari, 2010: 62).

Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi di SMP N 1 Bekri Lampung tengah diketahui bahwa proses pembelajaran biologi di kelas VII SMP N 1 Bekri Lampung Tengah masih menggunakan metode diskusi. Dilihat dari hasil belajar biologi pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem tahun pelajaran 2009/2010 masih rendah yaitu 54, dan siswa yang mendapat nilai ≥ 60 hanya mencapai 35% dari nilai KKM 60.

Rendahnya hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah penerapan dalam proses pembelajaran, guru hanya menggunakan metode diskusi yang disertai dengan ceramah dan memberikan tugas ke siswa kemudian dikoreksinya, sehingga membuat siswa merasa bosan dan enggan mendengarkan penjelasan guru, akibatnya banyak siswa yang keluar masuk kelas yang menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif . Dengan

(19)

3

Dalam menghadapi masalah-masalah dalam proses pembelajaran, biasanya guru memilih suatu strategi atau model pembelajaran kooperatif yang

mempunyai banyak sekali variasi, sehingga guru dapat menentukan model apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat memahami materi yang di ajarkan dengan baik dan lebih mudah untuk dipahaminya.

Pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem, siswa dituntut untuk lebih dapat memahami, menerapkan, mengidentifikasi, serta mendeskripsikan materi yang telah dipelajari seperti, manfaat

keanekaragaman hayati, penyebab kelangkaan hewan dan tumbuhan serta upaya pelestarian ekosistem dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TAI ini siswa didibentuk kelompok heterogen yang berjumlah 4 sampai 5 siswa, kemudian siswa diberi LKS sebagai salah satu penunjang untuk mengetahui seberapa besar siswa mampu memahami materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem tersebut, dan siswa yang belum mampu memahami materi dijadikan kelompok homogen untuk diberikan pembelajaran khusus yang dipandu oleh temanya yang memiliki kemampuan tinggi mengenai materi yang belum dipahami, sedangkan siswa yang sudah memahami materi tetap berada dalam kelompok heterogen untuk melakukan pengulasan atau pemantapan materi yang telah dipelajarinya. Sehingga dengan adanya model pembelajaran

(20)

4

untuk bertanya kepada teman sekelompoknya mengenai materi yang belum dipahaminya.

Hasil penelitian Magdalena (2008: 36) tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa semester genap TP 2007/ 2008, membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI tersebut mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan Isharni (2010:44) menunjukkan bahwa penguasaan materi biologi siswa pada materi pokok sistem gerak dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Rata-rata penguasaan materi biologi kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif TAI ádalah 78,09 dan pada kelas kontrol ádalah 65,49.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka akan di adakan penelitian dengan menerapkan suatu model pembelajaran kooperatif tipe TAI di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Pada Sub Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam

Pelestarian Ekosistem (Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Bekri Lampung Tengah Semester Genap tahun Pelajaran 2010/2011)”

B. Rumusan Masalah

(21)

5

“Bagaimana efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TAI diterapkan

pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

“Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TAI diterapkan pada sub

materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah“

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi guru, yaitu agar model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran biologi

2. Bagi siswa, yaitu dapat memberikan motivasi serta pengalaman baru dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah, yaitu memberikan sumbangan pemikiran untuk

meningkatkan mutu pembelajaran biologi disekolah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipeTAI.

(22)

6

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalah pahaman maka diperlukan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa yang dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen yang berjumlah 4-5 siswa. Di dalam kelompok belajar heterogen tersebut siswa belajar memahami materi yang diberikan menggunakan LKS, kemudian siswa mengerjakan secara individu LKS tersebut di dalam kelompok. Siswa yang belum memahami materi yang telah diberikan dikelompokkan menjadi kelompok homogen untuk mendapatkan pembelajaran khusus dari guru (Slavin, 2010: 114).

2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 26 dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32.

3. Materi dalam penelitian ini adalah Sub Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian Ekosistem.

4. Efektivitas adalah peningkatan yang diukur dari rata-rata N-gain siswa

F. Kerangka Pikir

(23)

7

sekali dihadapi siswa, sehingga para guru berusaha untuk memecahkan masalah tersebut agar proses pembelajaran lebih efektif. Sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Adapun langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang terdiri dari pembentukan kelompok heterogen, pembelajaran kelompok heterogen, mengerjakan soal, mengulas materi bagi siswa yang sudah memahami materi, sedangkan siswa yang belum memahami materi dikelompokkan menjadi kelompok homogen untuk mendapatkan pembelajaran khusus yang dipandu oleh teman yang memiliki kemampuan tinggi mengenai materi yang belum dipahaminya, serta penghargaan kelompok. Sehingga siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi lebih memahami materi yang diajarkan dan dapat membantu siswa yang memiliki kemampuan sedang untuk dapat memahami materi tersebut.

(24)

8

spesies, dan ekosistem, manfaat keanekaragaman makhluk hidup, penyebab kelangkaan hewan dan tumbuhan serta pelestarian ekosistem.

Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat yang dilambangkan dengan X dan Y. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dilambangkan dengan X sedangkan variabel terikatnya adalah efektivitas pembelajaran yang dilambangkan dengan Y. Sehingga hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X = Pembelajaran yang menggunakan model TAI

Y = Efektivitas pembelajaran

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho = Model pembelajaran kooperatif tipe TAI tidak efektif pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah tahun pelajaran 2010/2011.

H1= Model pembelajaran kooperatif tipe TAI efektif pada sub materi keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah tahun pelajaran 2010/2011.

(25)

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara 4 sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Dimana sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok, dan setiap individu akan saling membantu sehingga setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok. Didalam

pembelajaran kooperatif terdapat empat unsur penting yang terkandung, diantaranya adalah (1) adanya peserta dalam kelompok; (2) adanya aturan kelompok; (3) adanya upaya belajar setiap kelompok; dan (4) adanya tujuan yang harus dicapai (Sanjaya, 2009: 39).

Perbedaan pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran lainnya yaitu terlihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk

(26)

10

(1) berdasarkan hasil penelitiannya membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain; (2) pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Dalam sistem pembelajaran kooperatif, guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain inilah yang disebut dengan saling

ketergantungan positif. Selain itu juga guru dituntut membimbing siswa agar dapat berkolaborasi, bekerja sama dan bersosialisasi antar anggota kelompok. Dengan demikian, dalam pembelajaran kooperatif, setiap siswa harus belajar dan menyumbangkan ide-ide/ pikiran demi keberhasilan kerja kelompoknya. Sehingga hasil belajar yang demikian mampu menumbuhkan tanggung jawab pada masing-masing individu siswa (Wena, 2009: 192).

Meskipun ciri khas pembelajaran kooperatif adalah tebentuknya kelompok belajar, namun tidak semua kelompok belajar disebut pembelajaran

(27)

11

learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model

pembelajaran kooperatif harus diterapkan, yaitu: 1) Saling ketergantungan positif ; 2) Tanggung jawab perseorangan; 3) Tatap muka; 4) Komunikasi antar anggota; 5) Evaluasi proses kelompok.

B. Tipe TAI

Model pembelajaran TAI termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4 sampai 5 siswa yang heterogen untuk

menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru,

selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang belum memahami materi yang sudah dipelajarinya yaitu dijadikan dalam kelompok homogen. TAI dirancang untuk memproleh manfaat yang sangat besar dari potensi sosialisasi yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif (Slavin, 2010: 190).

Dalam Slavin (2010: 195) pembelajaran kooperatif tipe TAI mengandung beberapa komponen yaitu:

1. Tes Penempatan

Siswa diberikan tes awal pada pembelajaran, tes ini dilakukan untuk melihat kemampuan pada siswa.

2. Team/ Kelompok

(28)

12

3. Kelompok Belajar

Dalam kelompok belajar, siswa diberi LKS yang telah dipersiapkan guru sebagai bahan untuk diskusi siswa dan tes formatif. Kemudian LKS tersebut dikoreksi antar kelompok.

4. Pengajaran Kelompok

Berupa pengajaran langsung terhadap siswa yang tidak dapat

mengerjakan pertanyaan dari LKS pada kelompok heterogen, kemudian dijadikan kelompok homogen.

5. Evaluasi

Setelah semua siswa menguasai materi yang telah diberikan guru, maka guru akan memberikan evaluasi berupa tes formatif yang dikerjakan siswa secara individu.

6. Nilai kelompok dan penghargaan kelompok.

Merupakan nilai yang diambil dari rata-rata nilai yang diperoleh anggota kelompok serta persentase keberhasilan tes mereka. Kelompok yang mempunyai rata- rata nilai tertinggi mendapatkan pernghargaan kelompok berupa pujian atau hadiah.

Langkah – langkah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted individualization (TAI) yaitu pembentukan kelompok heterogen,

(29)

13

kemampuan sedang untuk memahami materi pelajaran, mengulas materi bagi siswa yang sudah memahami materi, sedangkan siswa yang belum

memahami materi dikelompokkan menjadi kelompok homogen untuk mendapatkan bimbingan dari siswa, kemudian memberikan penghargaan kelompok untuk kelompok terbaik.

Pada aplikasinya model pembelajaran tipe TAI terbagi menjadi tiga yaitu: 1. Pengelompokkan

Dalam proses pembagian kelompok heterogen didasarkan pada proses belajar sebelumnya. Dalam hal ini yakni tes penempatan

2. Tahap penyajian materi

Pada tahap ini materi pelajaran diperkenalkan melalui penyajian kelas. Pada penyajian materi pelajaran ini dilakukan melalui :

a. Pengajaran kelompok

Jika terdapat materi pelajaran yang kurang dipahami dalam suatu kelompok homogen maka kelompok tersebut dapat meminta guru menjelaskan materi yang belum dipahami tersebut, sedangkan kelompok lain yang sudah paham dapat melanjutkan pekerjaannya

b. Pengajaran seluruh kelas

Pengajaran ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran. Guru menyimpulkan penekanan materi yang dianggap penting dalam pembelajaran, keaktifan siswa sangat diharapkan melalui pengajaran ini

(30)

14

Dari uraian diatas dapat kita diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki kelebihan dan juga kekurangan, seperti yang dikemukakan oleh Anonim (2009:1) yaitu :

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI:

1. Memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetisi

2. Lebih menekankan kerjasama kelompok

3. Tiap kelompok mempelajari materi yang sama sehingga memudahkan guru dalam penanganannya

Selain itu TAI juga memiliki kelemahan yaitu :

1. Lebih banyak membutuhkan waktu dibandingkan dengan metode ceramah

2. Siswa dalam satu kelompok mempelajari bagian materi yang sama sehingga tidak menutup kemungkinan ada siswa yang tidak

mempelajarinya dan hanya bergantung pada teman satu kelompoknya 3. Seorang assisten belum tentu siswa yang benar – benar paling pintar

dalam suatu kelompok Melanjutkan materi/Pemantapan materi Pembelajaran kelompok homogen

Memahami materi Memahami maetri

Tes formatif

(31)

15

C.Aspek Kognitif Siswa

Hasil tes siswa merupakan bagian dari hasil belajar siswa yang biasanya diukur oleh ranah kognitif. Bloom (dalam Suryosubroto, 2009: 205) bahwa aspek kognitif meliputi: (1) mengetahui, yaitu mengenal kembali hal-hal yang umum serta pola, struktur, dan perangkat; (2) pemahaman, mencangkup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari; (3) mengaplikasikan, kemampuan menggunakan abstraksi di dalam situasi-situasi kongkret; (4) menganalisis, adalah menjabarkan sesuatu ke dalam unsur atau bagian-bagian; (5) mensintesis, merupakan untuk menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian sedemikian rupa; (6) mengevaluasi, merupakan

kemampuan untuk menetapkan nilai.

Efisiensi dan keefektifan mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala daya upaya guru untuk membantu para siswa agar bisa belajar dengan baik. Untuk mengetahui keefektifan mengajar, dengan memberikan tes, sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran (Trianto, 2009: 20).

(32)

16

D. Sub Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian Ekosistem

Keanekaragaman dapat ditemukan diantara individu-individu sejenis, keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup atau kelestarian hidup jenisnya. Setiap makhluk hidup selalu

berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Jika keanekaragaman kelompok suatu makhluk hidup, maka peluang untuk berhasil dalam interaksi juga tinggi, begitu sebaliknya (Daroji dan Haryati 2007: 302).

1.Manfaat keanekaragaman makhluk hidup a. Sebagai sumber pangan

b.Sebagai penghasil bahan sandang c. Sebagai penghasil bahan obat-obatan d.Sebagai laboratorium hidup

2.Penyebab kelangkaan hewan dan tumbuhan a. Tingkat reproduksi yang rendah

b.Bencana alam

c. Aktivitas manusia ( perburuan liar)

3.Upaya pelestarian ekosistem a. Ekosistem Danau

(33)

16

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2010/ 2011

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP N 1 Bekri Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik clusterrandom sampling yaitu pengambilan sampel secara acak, dan subyek diambil dari populasi tersebut. Sampel tersebut adalah siswa-siswi kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 26 dan siswa-siswi kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32.

C. Desain Penelitian

(34)

17

diberi perlakuan dengan pembelajaran model Direct Instruction. Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan : I = Kelompok eksperimen II = Kelompok kontrol O1 = Pretes O2 = Postes

X1 = Pembelajaran eksperimen (tipe TAI) C = Pembelajaran kontrol (DI)

(dimodifikasi dari Hadjar, 1999: 335) Gambar 3. Desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan untuk observasi ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

d. Membentuk kelompok diskusi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol secara heterogen berdasarkan kemampuan akademik siswa, kemampuan akademik diperoleh dari nilai ujian semester genap TP 2010/2011. Kelompok Pretes Perlakuan Postes

I O1 X1 O2

(35)

18

e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk setiap pertemuan.

f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretes pada pertemuan I dan postes pada pertemuan II, dan instrument observasi lapangan (catatan lapangan).

g. Melakukan uji ahli soal yang akan digunakan pada saat pretes dan postes.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk kelas eksperimen dan dengan metode diskusi untuk kelas kontrol. Pada penelitian ini pelaksanaanya akan diadakan sebanyak 2 kali pertemuan, pertemuan pertama membahas tentang manfaat keanekaragaman makhluk hidup, sedangkan pertemuan kedua membahas tentang pelestarian ekosistem. Langkah-langkah pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kelas eksperimen ( model kooperatif tipe TAI) 1. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru memberikan pretes kepada siswa pada pertemuan I. 2. Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi

Dasar (KD) dan Indikator pembelajaran.

(36)

19

siswa, kelompok bersifat heterogen dan dibentuk berdasarkan nilai akademik pada semester ganjil TP 2010/2011.

4. Guru menjelaskan kepada siswa tentang mekanisme

pembelajaran melalui model pembelajaran kooperati tipe TAI. 5. Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa untuk

menggali pengetahuan awal siswa pada:

a. pertemuan ke-I, guru memberikan apersepsi kepada siswa

dengan memberikan pertanyaan “ Apakah yang dimaksud

dengan keanekaragaman serta apa manfaat dari keanekaragaman

tersebut?” Setelah itu memotivasi siswa dengan bertanya “apa

yang terjadi, apabila tidak ada keanekaragaman makhluk hidup didunia ini, misalnya semua hewan maupun tumbuhan memiliki wujud yang sama ?”.

b. pertemuan ke-II, guru memberikan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan “ Apa penyebab hewan dan tumbuhan

tersebut punah? Apakah perlu adanya perlindungan!” selanjutnya motivasi dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan” Apa yang akan terjadi jika banyak hewan dan tumbuhan punah, bagaimana kehidupan kita saat ini ?”

2. Kegiatan Inti

(37)

20

2.Guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa dan meminta kepada siswa untuk mengerjakan secara individu, tetapi masih tetap berada dalam satu kelompok.

3.Setelah selesai mengerjakan LKS, diadakan pengoreksian dan kemudian LKS dikumpulkan ke guru, sebagai acuan untuk mengetahui apakah siswa dapat memahami materi.

4.Untuk siswa yang tidak dapat mengerjakan LKS dengan tepat dalam kelompoknya, diminta membentuk kelompok baru (kelompok

homogen) untuk diberi bimbingan khusus oleh guru, sedangkan siswa yang dapat mengerjakan LKS dengan tepat, untuk tetap berada dalam kelompoknya untuk mengulas/memantapkan materi yang telah dipelajari.

5.Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dan kelompok yang kurang berhasil.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran yang berlangsung.

b.Guru memberitahukan kepada siswa tentang materi selanjutnya c. Guru memberikan postes pada pertemuan II.

b. Kelas Kontrol (model DI) 1. Kegiatan pendahuluan

(38)

21

b.Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran.

c. Guru membentuki kelompok diskusi menjadi enam kelompok. d.Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa untuk

menggali pengetahuan awal siswa pada:

a. pertemuan ke-I, guru memberikan apersepsi kepada siswa

dengan memberikan pertanyaan “ Apakah yang dimaksud

dengan keanekaragaman serta apa manfaat dari

keanekaragaman tersebut?” Setelah itu memotivasi siswa

dengan bertanya “apa yang terjadi, apabila tidak ada

keanekaragaman makhluk hidup didunia ini, misalnya semua hewan maupun tumbuhan memiliki wujud yang sama ?” b. pertemuan ke-II, guru memberikan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan “ Apa penyebab hewan dan tumbuhan

tersebut punah? Apakah perlu adanya perlindungan!” selanjutnya motivasi dilakukan dengan cara memberikan

pertanyaan” Apa yang akan terjadi jika banyak hewan dan

tumbuhan punah, bagaimana kehidupan kita saat ini ?”

2.Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi secara singkat

b. Guru membagikan LKS kepada siswa, dan membimbing siswa mengerjakannya.

(39)

22

3.Kegiatan penutup

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran

b.Guru memberitahukan kepada siswa tentang materi selanjutnya c. Guru memberikan postes kepada siswa pada pertemuan II.

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

1. Jenis Data

Data penelitian berupa data kuantitatif dari aspek kognitif. Data aspek kognitif berupa nilai pretes dan postes pada sub materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian Ekosistem. Soal diberikan dalam bentuk essay, sebanyak 10 soal dengan skor tertinggi yaitu 100. Selisih nilai postes dengan pretes ditetapkan sebagai N-gain

2. Teknik Pengambilan Data

Data kognitif diambil melalui nilai pretes pada pertemuan 1 dan postes pada pertemuan ke 2, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dalam bentuk essay.

Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :

S = R x 100

N

Keterangan :

S = Nilai yang diharapkan (dicari)

(40)

23

N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 1991 : 112)

F. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini yang berupa nilai pretes, postes, dan N-gain baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol di analisis dengan uji t menggunakan

software SPSS versi 17.

1. N-Gain

Untuk mendapatkan N-gain menggunakan formula Hake (dalam Loranz, 2008:3) sebagai berikut:

Tabel 1. Kriteria N-gain yang diperoleh siswa

Nilai rata-rata

2.Uji Normalitas Data

Uji normalitas data kognitif dihitung menggunakan uji Lilliefors dengan menggunakan software SPSS versi 17.

a. Hipotesis

(41)

24

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

b.Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya (Nurgiantoro, dkk. 2002:118).

3.Uji Homogenitas Data

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas data kognitif yang dihitung melalui uji Bartlett dengan menggunakan program SPSS 17.

a. Hipotesis

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama. H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda. b.Kriteria Uji

- Jika χ2 hit < χ 2 tab sehingga Ho diterima - Jika χ2 hit > χ 2 tab sehingga Ho ditolak (Pratisto, 2004 : 71).

4.Pengujian Hipotesis

(42)

25

a) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama

2. Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Sudjana, 2005:227).

b) Uji Perbedaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

H0 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol.

H1 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.

2. Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

(43)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI cukup efektif diterapkan pada sub materi

keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem di SMP N 1 Bekri Lampung Tengah dengan kriteria N-gain 67,23.

B. Saran

Dalam penelitian penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TAIjarang diterapkan dalam proses

pembelajaran. Untuk itu sebelum melakukan penelitian hendaknya peneliti terlebih dahulu mengajar materi lain dengan menggunakan model TAI sehingga siswa terlatih dan terbiasa dengan model yang digunakan.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M., Saktiyo dan Lutfi . 2007. Buku IPA Terpadu 1 B. Esis. Jakarta Anonim. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif.

http://mazjun.blog.uns.ac.id/2009/10/16/model-pembelajaran-kooperatif/. (10 Januari 2012. 15.25 WIB).

Daroji dan Haryati. 2007. Sukses Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Fitriana. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team

Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Hadjar. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Grasindo. Jakarta.

Isharni, C. M. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Terhadap Penguasaan Materi Pokok Sistem Gerak. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung.

Lie, A. 2008. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta.

Loranz, D. 2008. Gain Score. Google. (Online)

http://www.tmcc.edu./vp/acstu/assesment/dowloads/documents/report/archi veS/discipline/0708/ SLOAP HYSDISICIpline Rep0708.pdf. (20 februari 2011. 19.45 WIB).

Magdalena, N. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ( Team Assisted Individualization) terhadap Aktivitas dan Hasil belajar Matematika. FKIP UNILA. Bandar Lampung.

(45)

Pidarta, M. 1997. Landasan Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Purwanto, N. 1991. Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

Sanjaya, W. 2009. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta.

Slavin, R E. 2010. Cooperatif Learning. Nusa Media. Bandung. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sudrajat, A. 2001. Model Pembelajaran Langsung. http://Akhmadsudrajat. Wordpress. Com/Model-Pembelajaran Langsung/. Jakarta. (24 November 2011. 16.35 WIB).

Suryosubroto, S. 1990. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

____________. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta. Syah, M. 2009. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif. Kencana. Jakarta.

Gambar

Tabel
Gambar 2 : Skema Pembelajaran kooperatif TAI   (modifikasi dari Magdalena, 2008: 9)
Tabel 1. Kriteria N-gain yang diperoleh siswa

Referensi

Dokumen terkait

(disesuaikan dengan judul dan masalah yang dihadapi perusahaan/lembaga, serta alternatif yang diusulkan serta bagaimana seharusnya yang ideal berdasarkan kajian teori dan

The resources needed are hardware, operating system and communication software determined by the purpose of cluster building, compatibility, performance needed by the users and

Bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengusung Pariwisata Boyolali, dapat menggunakan segmentasi yang lebih luas menjadi umum atau semua kalangan serta

[r]

86 Siti Arbainah 4052760662210113 Sejarah Kebudayaan Islam MIS DURIAN LUNJUK Hulu Sungai Tengah ASRAMA HAJI BANJARBARU. 87 Ichsan Sugiharto 8460758659200012 Sejarah Kebudayaan Islam

a) Peneliti selanjutnya disarankan untuk melihat pengaruh beberapa perilaku keuangan lainnya serta pengaruh informasi dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

Yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Barang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kepulauan Aru, berdasarkan :. Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) Nomor