CITRA MANUSIA INDONESIA DALAM PUISI-PUISI WIJI THUKUL:
ANALISIS SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
SKRIPSI
Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun oleh:
AL IKLAS KURNIA SALAM A 310 060 175
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
v MOTO
“Penyanyi yang menyuarakan kebenaran bisa ditembak atau diseret ke tiang
gantungan. Tapi kebenaran akan terus hidup. Nyanyiannya akan terus
berkumandang selama zaman masih menghendakinya.”
(Wiji Thukul)
“Tidak ada kekuasaan di atas dunia ini yang dapat menghentikan rakyat yang
tertindas yang sudah bertekad memperoleh kemerdekaan.”
(Nelson Mandela)
“Sesungguhnya yang termasuk jihad besar ialah berkata benar kepada penguasa
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan Kepada:
1. Sobari dan Paiyem, terima kasih untuk dukungannya
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb.
Penulis panjatkan puji syukur kepada Allah Swt. atas rahmat dan hidayah-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang senantiasa memberikan bimbingan kepada ummatnya agar tetap di jalan agama.
Skripsi ini berjudul “Citra Manusia Indonesia pada Puisi-Puisi Wiji Thukul: Analisis
Semiotik dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas ”. Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat di bidang kesusastraan, khususnya pada bidang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Keberhasilan skripsi ini tak lepas dari bantuan dan partisipasi pelbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta 2. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., selaku Dekan FKIP UMS yang memberikan
kesempatan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini;
3. Drs. Zaenal Afifin, M.Hum., selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini;
4. Drs. Andi Haris Prabawa, M.Hum., selaku Pembimbing Akademik sekaligus memberikan arahan dan bimbingan selama proses perkuliahan;
5. Dr. Nafron Hasjim, selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama proses skripsi hingga selesainya skripsi ini;
viii
7. Orang tua tersayang yang telah memberikan dukungan, doa tulus dan wejangan dengan sabar kepada penulis dalam berkehidupan;
8. Adik-Adik tercinta yang telah memberikan semangat dan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis;
9. Sahabat-sahabatku Tercinta, Suci Nor Afifah, yang sering menemani penulis dalam bimbingan skripsi, Fitri Nur Handayani, yang telah meminjamkan laptop pada penulis, Arif Saifudin yang sering pinjamkan buku, Danang Prasetya, yang sering traktir penulis, dan juga Ikhwan, Andi, Triher, yang menjadi tempat berbagi suka dan duka penulis;
10.Kawan-Kawan BEM UMS Kabinet Pendidikan Perjuangan: Suci, Yeti, Ibeng, Dana, Anggun, Tino, Amna, Hastu dan Rinanto, yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan kuliah dan skripsi ini;
11.Saudara-saudaraku di Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Komisariat FKIP UMS: Wahyudi, Roy, Harsiti, Budi Kriting, Sobi, Bustanul, Thomas, Aulia, dan Yoga yang selalu memberikan waktu untuk berbagi;
12.Teman-teman Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Cabang Surakarta: M.Nur, Bariel, Tika, Bowo, Waluyo, Arum, Riyadh, Boni, atas kebersamaan dan dukungan dalam menjalani aktivitas Keorganisasian;
13.Ormawa LPM FIGUR FKIP UMS terima kasih atas semangat perjuangan dan kekeluargaan selama ini;
14.Rekan-rekan Komunitas Pencinta Buku dan Film terima kasih atas pengalaman dan pembelajaran dalam menulis dan berkarya seni;
ix
16.Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa karya sederhana ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membantu penulis harapkan dari pembaca. Semoga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wa’alaikumsalam wr wb.
Surakarta, 20 Agustus 2016
x ABSTRAK
CITRA MANUSIA INDONESIA PADA PUISI-PUISI WIJI THUKUL: ANALISIS SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Al Iklas Kurnia Salam, A 310 060 175, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Muhammadiyah Surakarta, 2016, 191
halaman.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur puisi-puisi karya Wiji Thukul, (2) mendeskripsikan citra manusia Indonesia dalam puisi-puisi Wiji Thukul ditinjau dari analisis semiotik, (3) mendeskripsikan implementasi hasil penelitian di Sekolah Menengah Atas. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah citra manusia dalam puisi-puisi karya Wiji Thukul. Data dalam penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat, dan bait yang termuat dalam puisi-puisi karya Wiji Thukul. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Sumber data primer yang digunakan adalah teks puisi pada karya-karya Wiji Thukul: Puisi Pelo (1985), Mencari Tanah Lapang (1994), Aku Ingin Jadi Peluru (2004), Para Jendral Marah-Marah (2013) dan Nyanyian Akar Rumput (2014). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa kumpulan esai karangan Arief Budiman (1994) “Wiji Thukul Penyair Kampung”, R Von Der Borch (1990) “Puisi Wiji Thukul Wijaya”, dan Yosep Yaphi Thaum (2002) “Wiji Thukul: Setitik Cahaya Kebenaran”. Pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dan catat. Data penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika dengan mengacu pada model pembacaan hermeneutik dan heruistik. Hasil penelitian ini adalah (1) struktur puisi-puisi Wiji Thukul berupa (a) metode puisi: diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi dan tipografi; (b) hakikat puisi: tema, nada, perasaan, dan amanat. Struktur puisi tersebut menunjukkan keutuhan, keterkaitan dan kebulatan antara satu dengan yang lain. (2) citra manusia Indonesia dalam puisi-puisi Wiji Thukul meliputi (a) citra manusia urban yang sufi, (b) citra manusia kota yang eksistensialis dan absurd, (c) citra pemerintah fasis dan pembrontakan demokratis, (d) citra manusia yang miskin tapi penuh cinta, (e) citra penghisapan buruh dalam sistem kapitalisme, (f) citra manusia miskin tapi memiliki solidaritas universal, (g) citra kekuasaan dan kebahagiaan manusia. (3) implementasi citra manusia pada puisi-puisi WIji Thukul sebagai bahan ajar di Sekolah Menengah Atas yakni terdapat dalam standar kompetensi mendengarkan 5. memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung dengan kompetensi dasar 5.2 mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
xi ABSTRACT
This study is aimed to (1) describe the structur of Wiji Thukul’s poems, (2) to describe indonesian human imagery on Wiji Thukul’s poems which is watched from semiotic analysis. This research method use descriptive qualitative research method. The research object in this study is human imagery on Wiji Thukul’s poems. The data on this research consist of words on lines and verses in poems of Wiji Thukul. The data resources used in this study are primary resource data. The primary resources used is poems texts on Wiji Thukul’s works such as Puisi Pelo (1985), Mencari Tanah Lapang (1994), Aku Ingin Jadi Peluru ( 2004), Para Jendral Marah-Marah (Tempo 2013) and Nyanyian Akar Rumput (2014). The data collecting uses library technique and recording. This research data is choosen by using purposive sampling technique. The data analysis technique in this research uses semiotic theories that refers to hermeneutic reading model and heruistic. The result of this research is (1) Wiji Tukhul’s poems structure that consists of (a) poems method : diction, imagining, concrete word, figure of a speech, versification, and typography ; (b) essence of poem : theme, intonation, feeling, and responbility. The poem’s structure shows a need, relevance, and roundness between one and another. (2) Indonesian human image in Wiji Thukul’s poems consist of image (a) mystical urban human image; (b) human town image which is exsistensialistic and absurd; (c) fascistic government image and democratic rebellion; (d) poor human image but has full love; (e) labor exploitation image in capitalistic system; (f) poor human image but has universal solidarity ; (j) power image and human’s not happiness. (3) implementation of human image on Wiji Thukul’s poems as a education material in senior high school that is contained in competition standard of listening 5. Poems understandingthat is delivered directly/indirectly with basic competition 5.2 expressing content of a poem that is delivered directly or trought transcription.
xii DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Halaman Pernyataan ... iv
Halaman Moto ... v
Halaman Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... x
Abstract ... xi
DaftarIsi ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. ManfaatPenelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Landasan Teori... 7
1. Teori Semiotika ... 7
2. Teori Citra ... 13
3. Teori Manusia ... 15
4. Puisi dan Unsur-unsurnya ... 19
5. Teori Pembelajaran Sastra ... 25
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Jenis dan Strategi Penelitian ... 31
B. Objek Penelitian ... 31
C. Data dan Sumber Data ... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ... 33
E. Keabsahan Data ... 34
F. Teknik Analisis Data... 34
G. Sistematika Penulisan ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
xiii
1. Puisi “LaguPersetubuhan” ... 38
2. Puisi “Sajak Hari Demi Hari” ... 43
3. Puisi “Semenjak Aku Berkenalan Denganmu” ... 48
4. Puisi “Di Tingkat Empat” ... 53
5. Puisi “Autobiogafi” ... 59
6. Puisi “Peringatan” ... 63
7. Puisi “Puisi Sikap” ... 69
8. Puisi “Momok Hiyong” ... 74
9. Puisi “Masihkah Kau Membutuhkan Perumpamaan?”... 80
10. Puisi “Jangan Lupa Kekasihku” ... 85
11. Puisi “Teka-Teki Ganjil” ... 90
12. Puisi “Bukan Kata Baru” ... 97
13. Puisi “Lingkungan Si Mulut Besar” ... 103
14. Puisi “Kucing, Ikan Asin, dan Aku” ... 109
15. Puisi “Ayo Kita Tebakan!” ... 115
16. Puisi “Bukan Kata Baru” ... 122
17. Puisi “Nyanyian Akar Rumput” ... 128
B. Citra Manusia Pada Puisi-Puisi WIji Thukul ... 134
1. Citra Manusia Urban yang Sufi ... 135
2. Citra Manusia Kota yang Eksistensialis dan Absurd ... 141
3. Citra Pemerintah Fasis dan Pembrontakan Demokratis ... 146
4. Citra Manusia yang Miskin tetapi Penuh Cinta ... 150
5. Citra Penghisapan Buruh dalam Sistem Kapitalisme ... 153
6. Citra Manusia Miskin tetapi Memiliki Solidaritas Universal ... 158
7. Citra Kekuasaan dan Ketidakbahagiaan Penguasa ... 161
C. Implementasi Hasil Penelitian pada Pembelajaran Sastradi Sekolah Menengah Atas ... 166
1. Implementasi Pembelajaran Struktur Puisi ... 168
2. Implementasi Pembelajaran Citra Manusia ... 169
BAB V PENUTUP ... 173
A. Kesimpulan ... 173
B. Saran ... 174
DAFTAR PUSTAKA ... 176