• Tidak ada hasil yang ditemukan

menggem bangkan keterampilan menulis pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "menggem bangkan keterampilan menulis pada"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA SISWA DARSIAH

JURUSAN BAHASA INGGRIS, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Darsiahr2@gmail.com

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(2)

belum mampu mengarang dengan benar tanpa ada hambatan. Oleh karena itu, Menulis termasuk aspek kegiatan berbahasa yang dianggap sulit. Hal itu dikeluhkan oleh banyak orang. Peserta didik di pendidikan dasar dan menengah, mahasiswa di pendidikan tinggi, dan bahkan orang-orang yang sudah menamatkan perguruan tinggi pun mengeluhkan sulitnya menulis.

Menulis bukan pekerjaan yang sulit melainkan juga tidak mudah. Untuk memulai menulis, setiap penulis tidak perlu menunggu menjadi seorang penulis yang terampil. Belajar teori menulis itu mudah, tetapi untuk mempraktikkannya tidak cukup sekali dua kali. Frekuensi latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-menulis.Sebagai motivasi bahwa orang-orang yang sukses dari aktivitas menulis cukup baanyak, sebagai contoh JK Rowlin, seorang janda miskin yang saat ini telah menjadi orang paling kaya nomer 3 di dunia karena novelnya laris di pasaran. Kemudian Margaret Mitchell menulis hanya sekali seumur hidupnya, yaitu Gone with the Wind, suatu karya sastra yang spektakuler. Bahkan Margaret Mitchell memulai menulis novel itu ketika usia 50 tahun.

Dengan menulis kita meninggalkan monumen dalam kehidupan ini bahkan ketika kita menulis karya kita akan abadi walau kita telah meninggal dunia. Untuk itu saat ini mulai dengan memiliki buku catatan yang mencatat hal-hal menarik yang kita temui di jalan, di kantor atau di rumah. Langkah berikutnya mencoba mengelola emosi kepada teman, dosen, atasan maupun pasangan dalam bentuk kalimat, puisi maupun prosa. Maka kita akan terbiasa untuk menulis dan mengasah ketajaman kemampuan menulis kita.

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Tujuan Menulis

Adapun tujuan menulis yaitu.

1. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat terjadi di muka bumi ini.

2. Membujuk; melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila penulis mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna.

3. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasanterus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang-orang yang berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.

(4)

B. Manfaat menulis

1. Secara psikologis menulis sangat bermanfaat dan bisa membuat kita sehat bahkan mampu membuat kita untuk mampu mengontrol diri. Melepaskan segala persoalan hidup.

2. Secara metodologis menulis bermanfaat untuk melatih kita berpikir secara teratur untuk melakukan suatu tindakan yang sesuai yang dikehendaki, bahkan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3. Secara filosofis bermanfaat untuk melatih kita berpikir secara radikal atau berpikir secara mendalam.

4. Secara pendidikan mampu mempengaruhi kita untuk melakukan proses belajar. Maka sesering kali kita menulis atau seberapa banyak kita menulis, maka sesering itu pula kita telah melakukan proes pendidikan atau proses belajar.

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa manfaat keterampilaan dari empat segi sangat bermanfaat diri kita sendiri dan oranglain.

C. Upaya – upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis

Untuk meningkatkan keterampilan menulis sebenarnya tidak sulit, tetapi hanya membutuhkan ketelatenan dan optimis dalam menulis diantaranya. 1. Harus banyak membaca, karena dengan membaca kita dapat

menemukan inspirasi atau ide – ide yang dapat dituangkan kedalam sebuah karya.

2. Melatih terus kemampuan menulis agar bisa menghasilkan karya yang bagus dan benar.

(5)

4. Mempublikasikan tulisan yang kita buat ke soasial media agar kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita dalam menulis. 5. Selalu percaya diri terhadap apa yang kita tulis.

D. Langkah – langkah dalam menulis

Menurut Seow proses menulis adalah menggabungkan empat tahap dasar menulis, yaitu: perencanaan, penyusunan (menulis), merevisi (redrafting) dan mengedit (editing).

1. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengumpulkan ide-ide tentatif (belum pasti dan dapat berubah) dan mengumpulkan informasi untuk dijadikan bahan tulisan.

2. Penyusunan

Penyusunan adalah tahapan selajutnya untuk menyusun kerangka tulisan dari ide-ide atau informasi yang kita dapatkan. Peyusunan kerangka tulisan bertujuan untuk memudahkan penulis agar tulisan yang dihasilkan sistematis dan mudah dipahami.

3. Merevisi

Merevisi adalah menguji kembali apa yang ditulis untuk melihat seberapa efektif tulisan yang kita buat (menyampaikan pesan kepada pembaca). Merevisi tidak hanya memeriksa kesalahan bahasa (pengeditan). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan isi secara umum dan organisasi gagasan sehingga maksud penulis dapat disampaikan ke pembaca.

4. Mengedit

(6)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis. Memperoleh pesan adalah proses pemaknaan yang berkaitan dengan proses berpikir atau nalar. Secara umum tujuan membaca adalah untuk mendapatkan informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan. Keterampilan membaca hakikatnya adalah keterampilan intelektual. Untuk mencapainya melalui kegiatan pembelajaran. Karakteristik pembelajaran membaca memiliki tingkatan dan tingkatan paling tinggi adalah keterampilan membaca yang bersifat pemahaman.

B. Saran

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Fathan, Abu, Enam Jurus Terampil Menulis, Piawai Merangkai Kata, http:// media.kompasiana.com/new-media/2012/01/07/enam-jurus- terampil-menulis-piawai-merangkai-kata/

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan model pembelajaran TGT dilengkapi Problem Posing lebih efektif dibanding metode diskusi informatif terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan self-efficacy mahasiswa pada mata kuliah program linier yang mendapat PBL

Sudah saatnya UU Darurat tersebut direvisi atau di tinjau ulang kembali karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman jika memang hendak menjerat Airsoft Gun

Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah jasa keuangan dengan pertumbuhan sebesar sebesar 9,0 persen diikuti oleh jasa pendidikan dan real estate

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini denngan judul “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Rata-rata tersebut didapatkan dari persentase indikator yang ada dalam sub-variabel yaitu analisis kebutuhan memperoleh persentase 92.13% untuk kepala sekolah