Oleh :
Yuni Andriani Ginting NIM 4113131083
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dan Jigsaw Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di SMA Negeri 1 Delitua”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc, Bapak Drs. Pasar
Maulim Silitonga, M.Si dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si sebagai dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian
sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada
guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh
gelar Sarjana. Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas X SMA Negeri 1 Delitua
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya
Ayahanda Marlon Ginting dan Ibunda Bernike Tambun, pemilik kasih tiada ujung
yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan saya
sehingga saya dapat memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terima kasih juga kepada
Kakak – kakak dan abang saya yang telah banyak membantu dan memotivasi
saya, serta tidak lupa pula kepada keempat adik tercinta saya Eva Kristiani
v
Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman saya Relisda
Tampubolon, Novi Lestari Sibarani, Susi Susanti Tarihoran, Rohana Tarawati
Sianturi dan seluruh mahasiswa Kimia Reguler B 2011 yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Tak lupa juga saya
sampaikan terima kasih kepada Ammesos Sormin, Aprilia Handayani yang selalu
memberi dukungan dan kerjasama dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga saya sampaikan Keluarga Besar Organisasi
Instamsi/Lembaga yang telah mendidik saya yaitu IKBKK (Ikatan Keluarga Besar
Kristen Kimia) yang telah menjadi wadah penulis dalam membentuk karakter dan
pribadi yang lebih baik.
Ucapan terima kasih juga kepada seluruh teman-teman, kakak, abang dan
saudara/i yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan
senyuman hangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini.
Medan, Juni 2015
Penulis,
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAN JIGSAW PADA POKOKBAHASANHIDROKARBON
DI SMA NEGERI 1 DELITUA
Yuni Andriani Ginting (NIM 4113131083) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Teams Achievement Division) dan kooperatif tipe Jigsaw
menggunakan microsoft powerpoint pada pokok bahasan Hidrokarbon. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Delitua yang terdiri dari 8 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas dengan teknik
random sampling (acak) dan masing–masing kelas terdiri atas 40 siswa. Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Teams Achievement Division) dengan microsoft powerpoint dan
vi 2.1.6 Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 12 2.1.7 Langkah–Langkah Pembelajaran STAD 13 2.1.8 Teori Pembelajaran Kooperatif Jigsaw 13
2.1.9 Media 15
2.1.9.1 Jenis–Jenis Media Pembelajaran 15 2.1.10 Media Microsoft Powerpoint 17
2.1.11 Hidrokarbon 18
2.2 Kerangka Konseptual 33
2.3 Hipotesis 33
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 34
3.3.3 Variabel Kontrol 35
3.4 Instrument Penelitian 35
3.5 Jenis dan Rancangan Penelitian 36
3.6 Prosedur Penelitian 38
3.7 Alat Pengumpul Data 39
33.8 Teknik Analisis Data 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43
4.1. Hasil Penelitian 43
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 43 4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa 44 4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 45
4.1.3.1 Uji Normalitas 46
4.1.3.1 Uji Homogenitas 47
4.4. Uji Hipotesis 47
4.5. Pembahasan 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 50
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana 20
Tabel 2.2 Beberapa Gugus Alkil 21
Tabel 2.3 Lima Suku Pertama Alkena 23
Tabel 2.4 Empat Suku Pertama Alkuna 25
Tabel 2.5 Titik Didih Beberapa Isomer Alkana 26 Tabel 2.6 Titik Didih Beberapa Alkena 28 Tabel 2.7 Titik Didih Beberapa Alkuna 30
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 36
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus 53
Lampiran 2. Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran 55
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen 75
Lampiran 4. Soal Instrumen Test 85
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen 93
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 94
Lampiran 7. Jawaban Lembar Kerja siswa 101
Lampiran 8. Media Powerpoint 105
Lampiran 9. Instrumen Soal Yang Telah Valid 113 Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Tes Valid 119 Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes 120 Lampiran 12. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 122 Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Tes 123 Lampiran 14. Tabel Reliabilitas Instrumen 124 Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 125 Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen 127 Lampiran 17. Perhitungan Daya Pembeda Instrumen 128 Lampiran 18. Tabel Daya Beda Instrumen 130 Lampiran 19. Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen Tes 131 Lampiran 20. Tabulasi Data Nilai Siswa 132 Lampiran 21. Perhitungan Standar Deviasi 133
Lampiran 22.Uji Normalitas Data 135
Lampiran 23. Uji Homogenitas 137
Lampiran 24. Pengujian Hipotesis 138
Lampiran 25. Tabel Nilai–Nilai r-Product Moment 140 Lampiran 26.Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 142 Lampiran 27. Tabel Nilai–Nilai Dalam Distribusi-t 143 Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 144 Lampiran 29. Jadwal Kegiatan Penelitian 145
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu komponen yang tidak dapat diabaikan dalam
hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam pendidikan disekolah, terdapat
banyak mata pelajaran, diantaranya adalah sains yang didalamnya terdapat mata
pelajaran kimia, fisika, biologi dan matematika. Kimia merupakan salah satu
cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang berkaitan dengan komposisi,
struktur dan sifat, dinamika dan energi kinetik zat yang melibatkan keterampilan,
penalaran dan ilmu kimia juga sangat berkaitan dengan kehidupan sehari – hari,
contohnya seperti dalam proses pernafasan, udara yang dihirup dan dikeluarkan
itu merupakan salah satu contoh ilmu kimia. Sehingga dapat dikatakan bahwa
ilmu kimia sangatlah penting untuk dikuasai.
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran kimia terutama pada
Pokok bahasan hidrokarbon yang merupakan materi kimia yang diberikan kepada
siswa kelas X semester genap masih sulit dipahami oleh siswa. Hidrokarbon
membahas tentang cara penentuan tata nama, membedakan rumus alkana, alkena,
dan alkuna, serta penentuan isomer. Yang secara keseluruhan pokok bahasan
hidrokarbon ini memiliki karakteristik pemahaman konsep, yang membuat siswa
cenderung menghapal dan pemahaman akan konsep tersebut kurang. Sehingga
menyebabkan siswa menganggap kimia rumit dan tidak diminati.
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Tigapanah dan hasil
observasi di SMA Negeri 1 Delitua, siswa–siswi SMA kurang menaruh perhatian
terhadap pelajaran kimia yang berdampak pada hasil belajar kimia yang rendah.
2
aktivitas siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, kurangnya
minat belajar siswa, interaksi siswa dalam pembelajaran kurang terjalin, antar
siswa tidak saling membantu dalam memecahkan/menyelesaikan soal latihan,
sebaliknya siswa saling menonjolkan diri untuk menjadi yang terbaik, akhirnya
siswa terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok siswa yang cepat, sedang dan
lambat dalam memahami pelajaran. Dengan terbentuknya kelompok tersebut,
maka perhatian guru selalu terfokus kepada siswa kelompok cepat dan akan
menimbulkan kesenjangan dikalangan siswa di kelas tersebut. Hal seperti inilah
yang harus dihindari oleh seorang guru, untuk itu diperlukan metode – metode
yang menitikberatkan kerjasama antara ketiga kelompok.
Hal ini membuat lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk
mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Adanya otonomi
daerah juga membawa perubahan-perubahan serta penyesuaian pendidikan secara
demokratis, yang sangat memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan siswa
itu sendiri. Kualitas tenaga pendidik akan sangat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan yang dikelolanya terutama dalam membelajarkan siswa. Keberhasilan
pembelajaran kimia pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
menjadi harapan semua pihak khususnya guru kimia. Guru merupakan pemegang
peranan utama dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar
perlu melibatkan berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan, terutama jika
menginginkan hasil yang optimal. Salah satu cara yang dapat dipakai agar
mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan
dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memilih salah satu
model pembelajaran yang tepat seperti pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
Kooperatif adalah pembelajaran secara gotong royong yang melibatkan siswa
untuk bekerjasama dalam pemecahan masalah.
Dalam penelitian ini calon peneliti akan meneliti dua model pembelajaran
kooperatif yaitu tipe STAD dan jigsaw. Model pembelajaran tipe STAD ini
merupakan sebuah metode pembelajaran yang terdiri dari 4 atau 5 orang yang
Dalam pembelajaran tipe STAD ini siswa mendiskusikan masalah bersama,
membandingkan jawaban dan memeriksa miskonsepsi jika tim membuat
kesalahan. Penekanan diletakkan pada anggota tim melakukan yang terbaik untuk
kelompoknya. Sedangkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok
yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompok. Pembelajaran
kooperatif dengan tipe STAD dan Jigsaw ini akan lebih menarik jika disajikan
dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan adalah microsoft
powerpoint. Media powerpoint ini bisa berupa kombinasi antara teks, grafik,
animasi, dan video.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Akbar Hasibuan
(2014) diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan hasil
belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lidia
Rajagukguk (2010) diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar kimia yang diajar dengan menggunakan metode belajar kooperatif jigsaw
dan media powerpoint, dimana besarnya peningkatan tersebut adalah 36,9%
sedangkan penelitian yang serupa telah dilakukan oleh Tri Atmojo Kusmayadi
dan Mardiana (2013) diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan pada hasil
belajar siswa pada kedua model pembelajaran tersebut. Penelitian yang sama juga
dilakukan oleh Sugianto (2014) diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran
kooperatif Jigsaw secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan
penalaran matematika dan komunikasi matematika daripada siswa yang belajar
dengan tipe kooperatif STAD.
Berdasarkan keterangan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
4
1.2 Ruang Lingkup
Dari latar belakang masalah di atas maka ruang lingkup masalah penelitian
antara lain:
1. Kimia merupakan ilmu yang kaya akan konsep sehingga siswa kesulitan dalam
memahami pelajaran kimia.
2. Ketuntasan hasil belajar kimia Di SMA N 1 Delitua masih kurang memuaskan,
dengan rendahnya hasil belajar kimia siswa.
3. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, metode yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal, metode konvensional
masih mendominasi dalam pembelajaran.
4. Tidak tersedianya media pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu
diberikan batasan masalah. Maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:
1. Objek penelitian adalah siswa kelas X
2. Pembelajaran dilakukan dengan model kooperatif learning tipe STAD dan tipe
Jigsaw
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan Hidrokarbon.
4. Media yang digunakan adalah media pembelajaran microsoft powerpoint.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada
perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunaan pengajaran
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk
meengetahui Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunaan pengajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Jigsaw.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa dan kinerja guru.
2. Membuka wawasan berfikir guru dalam mengajar dan mengembangkan
metode mengajar serta media pembelajaran
3. Dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi Hidrokarbon dan
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
4. Membuka wawasan berpikir para calon pendidik (mahasiswa) tentang
penggunaan media komputer dan aplikasinya dalam materi pelajaran kimia di
SMA.
1.7 Defenisi Operasional
1. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara gotong royong atau
kerjasama dalam menyelesaikan masalah didalam proses belajar mengajar.
2. Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah singkatan dari student teams
achievement division yang merupakan sebuah metode pembelajaran yang
terdiri dari 4 atau 5 orang yang heterogen dari segi tingkat kemampuan, jenis
kelamin, dan latar belakang budaya yang bekerjasama dan bertanggungjawab
bersama dalam menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu pembelajaran kooperatif
6
jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian
tersebut kepada anggota lain dalam kelompok.
4. Media microsoft office powerpoint adalah perangkat lunak yang terdapat
didalam komputer yang biasa digunakan dalam presentasi
5. Hidrokarbon adalah pokok bahasan kimia kelas X yang membahas tentang cara
penentuan tata nama, membedakan rumus alkana, alkena, dan alkuna, serta
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan Jigsaw memiliki perbedaan yang signifikan, ini diperoleh dari
hasil analisis data.
2. Rataan hasil belajar siswa kelas STAD yaitu 73,5 8,56 Dan Rataan hasil belajar siswa
pada kelas Jigsaw yaitu sebesar 80,58,54.
3. Secara signifikan yang tertinggi adalah pada pembelajaran dengan model kooperatif tipe
Jigsaw.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa
saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk menerapkan model pembelajaran Tipe
STAD dan Jigsaw ini karena mampu meningkatkan hasil belajar kimia pada materi
hidrokarbon. Selain itu, siswa juga lebih berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan Jigsaw agar lebih memperhatikan kelemahan – kelemahan
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arends, R., (2008), Learning to teach belajar untuk mengajar, Pustaka belajar,
Yogyakarta
Arsyad, A., (2000), Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Asmawati, R., (2011), Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap penguasaan konsep siswa pada materi bunyi, Skripsi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta
Dimyanti dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,Jakarta
Hamalik, O., (2003), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Hasibuan, Yusuf Akbar, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD(Student Teams Achivement Division) Dengan Media Microsoft Office
PowerPoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Isjoni, (2009), Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok,
Alfabeta, Bandung
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Kusuma A, Doni., (2010), Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di
Zaman Global, Bumi Aksara, Jakarta
Lie, A., (2010), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang Ruang Kelas, PT Grasindo, Jakarta.
Nurhadi, dkk., (2004), kontekstual dan penerapannya dalam KBK, UM Press,
Universitas Negeri Malang
Rajagukguk, Lidia, (2010), Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan
Menggunakan Media Powerpoint Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Di Kelas X1 SMA Pada Sub Pokok Bahasan Bilangan
Kuantum, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Sanjaya, Wina., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,Penerbit
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Penerbit Universitas
Negeri Medan.
Sugianto, dkk., (2014), Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw dan STAD Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran dan
Komunikasi Matematis Siswa SMA, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, PT Rineka Cipta,
Jakarta
Sutresna, N., Sholehudin, D., (2004), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester I1,
Grafindo Media Utama, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Kencana, Jakarta.
Wena, M., (2008), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan