• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIKASISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN

TAHUN AJ ARA N 2014/201 5

Oleh : Sirry Hidayani NIM. 4101111046

Program Studi Pendidikan matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Materi Himpunan Di Kelas VII SMP Swasta Budisatrya Medan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Matematika Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Nurliani Manurung, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Pardomuan NJM Sinambela, S.Pd, M.Pd, dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,Ph.D selaku Dekan FMIPA, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak Zul Amry, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika, dan seluruh staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan berkas-berkas untuk wisuda.

(4)

selalu menjadi sumber motivasi dan senantiasa mendukung, memberikan doa, dorongan moril dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai dengan selesai. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada adik-adik tersayang, Kurnia Deri Nasfyansyah dan Rima Nasfya Rahmadhani yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arsyad Sopian,SH selaku kepala sekolah SMP Swasta Budisatrya Medan dan Ibu Marlia, S.Pdi selaku guru bidang studi matematika SMP Swasta Budisatrya Medan serta guru-guru yang telah memberikan izin, bantuan dan informasi bagi penulis selama melakukan penelitian.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat selama perkuliahan, Siti Khadijah, Tiya Musanna, Putri Andriani Dewiana, Diniatul Hidayani Sipahutar, Dewi Irawaty, Yanti Ramadhani dan Sotarduga Lumbantoruan yang dengan mereka menghiasi persahabatan dengan candatawa, perjuangan dan motivasi kepada penulis. Serta teman-teman selama perkuliahan Kelas DIK A, DIK B, Kelas EKS khususnya Kelas DIK C 2010 yang tidak bisa disebutkan namanya satu-persatu yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis, sahabat-sahabat semasa PPLT Linda Hotna Tanpubolon dan Kiki Rizki Fatmala. Terima kasih juga diucapkan kepada penghuni satu atap di Gg. Tertib No. 5 C , Nurhamintha Hasibuan, Nani Nursamqori Siregar dan Putri Taradina Panjaitan yang telah banyak membantu secara moril melalui candatawa penghilang penat dan memberikan motivasi serta dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi para guru matematika dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan, November 2014 Penulis

(5)

iii

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP BUDISATRYA MEDAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

Sirry Hidayani (NIM. 4101111046) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan Pembelajaran Kontekstual (CTL) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi himpunan di kelas VII-3 SMP Swasta Budisatrya Medan.

Jenis penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-3 SMP Swasta Budisatrya Medan tahun ajaran 2014/2015 yang masing-masing berjumlah 32 orang. Objek dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi himpunan di kelas VII-3 SMP Swasta Budisatrya tahun ajaran 2014/2015.

Data diperoleh dari tes pemahaman konsep matematika siswa pada akhir setiap siklus dan lembar observasi untuk setiap kali pertemuan. Sebelum dilaksanakannya siklus diadakan tes a diagnostik pada kelas VII-3 untuk melihat kemampuan awal siswa dalam memahami konsep himpunan, juga untuk mengetahui gambaran kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan himpunan. Kemudian dilaksanakan siklus I dan siklus II di kelas VII-3 untuk melihat peningkatan pemahaman konsep matematika siswa pada materi himpunan.

Pemahaman konsep matematika siswa mengalami peningkatan. Ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada tes awal yaitu 43,1 dengan tingkat pemahaman konsep matematika sangat rendah. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa meningkat menjadi 59,9 dengan tingkat pemahaman konsep matematika rendah. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa meningkat menjadi 75,0 dengan tingkat pemahaman konsep matematika sedang serta telah mencapai target keberhasilan belajar.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar persetujuan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Pematasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Pengertian Pembelajaran Matematika 8 2.1.3 Pemahaman Konsep Matematika 11

2.1.4 Pembelajaran Kontekstual 14

2.1.4.1.Pengertian Pembelajaran Kontekstual 14 2.1.5 Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran

Matematika 19

2.1.6 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual 20

2.1.7 Materi Ajar 21

2.1.7.1 Defenisi Himpunan 21

2.1.7.2 Anggota Himpunan 22

2.1.7.3 Penyajian Himpunan 23

2.1.7.4 Menemukan Konsep Himpunan Semesta dan Diagram Venn 24

2.1.7.4.1. Himpunan Semesta 24

2.1.7.4.2. Diagram Venn 24

2.1.7.5. Himpunan Bagian dan Himpunan Kosong 25

2.1.7.5.1. Himpunan Bagian 25

2.1.7.5.2. Himpunan Kosong 26

2.1.7.6. Kesamaan Dua Himpunan 26

2.1.7.7. Himpunan Kuasa 28

2.1.7.8. Operasi Himpunan 29

(7)

vii

2.1.7.8.2. Himpunan Saling Lepas 29

2.1.7.8.3. Himpunan Tidak Saling Lepas 30

2.1.7.8.4. Gabungan 30

2.1.7.9.Komplemen dan Selisih Himpunan 31 2.1.7.9.1. Diagram Venn Himpunan Komplemen 32

2.1.7.9.2. Selisih Dua Himpunan 33

2.2. Kerangka Konseptual 34

2.3. Hipotesis Tindakan 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35 3.2. Subjek dan Objek Penelitian 35

3.2.1. Subjek Penelitian 35

3.2.2. Objek Penelitian 35

3.3. Jenis Penelitian 35

3.4. Defenisi Operasional 35

3.5. Prosedur Penelitian 36

3.6. Alat Pengumpulan Data 43

3.6.1. Tes 43

3.6.2. Observasi 45

3.7. Teknik Analisis Data 47

3.7.1. Reduksi Dara 47

3.7.2. Inteerpretasi Hasil 47

3.7.2.1.Pencapaian Pemahaman Konsep Siswa 47

3.7.3. Analisis Hasil Observasi 48

3.8. Penarikan Kesimpulan 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 50

4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I 50

4.1.1.1. Permasalahan I 50

4.1.1.2. Perencanaan Tindakan I 56

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 57

4.1.1.4. Observasi I 58

4.1.1.4.1. Hasil Observasi Guru I 58

4.1.1.4.2. Hasil Observasi Siswa I 60 4.1.1.5. Analisis Data Hasil Siklus I 61 4.1.1.5.1. Hasil Tes Pemahaman Konsep 61

4.1.1.6. Refleksi I 71

4.1.2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 73

4.1.2.1. Permasalahan II 73

4.1.2.2. Perencanaan Tindakan II 73

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 74

4.1.2.4. Observasi II 75

4.1.2.5. Analisis Data Hasil Siklus II 78 4.1.2.5.1. Hasil Tes Pemahaman Konsep 78

(8)

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 87 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 91

5.2. Saran 91

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Penskoran Tes Pemahaman Siswa 44

Tabel 3.2. Validator Soal Tes 45

Tabel 3.3. Tingkat Pemahaman Siswa 47 Tabel 4.1. Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 1 50 Tabel 4.2. Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 2 51 Tabel 4.3. Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 3 52 Tabel 4.4. Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 4 55 Tabel 4.5. Deskripsi Tingkat Pemahaman Siswa pada

Tes Diagnostik Pemahaman Konsep Matematika kelas VII-3 56 Tabel 4.6. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Pada Siklus I 59 Tabel 4.7. Deskripsi Menyatakan Ulang Konsep dengan

Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 61 Tabel 4.8. Deskripsi Memberikan Contoh dan Non Contoh dengan

Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 62 Tabel 4.9. Deskripsi Mengaplikasikan Konsep dengan

Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 62 Tabel 4.10. Deskripsi Ketuntasan Pemahaman Konsep Siswa dengan

Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus I 63 Tabel 4.11. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 63 Tabel 4.12. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 1 64 Tabel 4.13. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 2 65 Tabel 4.14. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 3 67 Tabel 4.15. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 4 68 Tabel 4.16. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I 70 Tabel 4.17. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Pada Siklus II 76 Tabel 4.18. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Pada Siklus II 77

Tabel 4.19. Deskripsi Menyatakan Ulang Konsep dengan

Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus II 79 Tabel 4.20.Deskripsi Memberikan Contoh dan Non Contoh dengan

Kriteria Ketuntasan Belajar Siklus II 79 Tabel 4.21. Deskripsi Mengaplikasikan Konsep dengan

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus SMP Swasta Budisatrya Medan Kelas VII 96 Lampiran 2. Kisi-Kisi Tes Diagnostik 109

Lampiran 3. Tes Diagnostik 110

Lampiran 4 Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik 111

Lampiran 5. Pedoman Penskoran Tes Diagnostik 114 Lampiran 6. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (SIKLUS I) 117

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA dan bahkan juga diperguruan tinggi. Salah satu alasan mengapa matematika diajarkan disetiap jenjang pendidikan dikarenakan matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir sehingga matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Hal ini diperkuat oleh Cocroft (dalam Abdurrahman, 2009 : 253) mengemukakan bahwa :

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Kemudian Paling (dalam Abdurrahman, 2009 : 252) mengemukakan bahwa :

Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diasumsikan bahwa mempelajari matematika akan menumbuhkan seseorang untuk berfikir logis, teliti dan penuh perhitungan yang nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

(12)

merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”. Selanjutnya sebagaimana yang dikatakan oleh Bambang R (2008) :

Banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, diantaranya adalah karakteristik materi matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan. Selain itu pengalaman belajar matematika bersama guru yang tidak menyenangkan atau guru yang membingungkan, turut membentuk sikap negatif siswa terhadap pelajaran matematika.

Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa pada hakikatnya dapat diringkaskan karena masalah kehidupan sehari-hari. Menurut pemaparan Larner (dalam Abdurrahman, 2009 : 253) mengemukakan bahwa “ kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen, (1) konsep, (2) keterampilan, dan (3) pemecahan masalah. Kemampuan siswa yang rendah dalam aspek penguasaan konsep merupakan hal penting yang harus ditindaklanjuti.

(13)

3

disampaikan oleh guru sehingga pembelajaran seperti ini membuat siswa menjadi kurang aktif.

Himpunan merupakan materi pelajaran di kelas VII SMP/MTs. Himpunan dan fungsi merupakan obyek dasar dari semua obyek yang dipelajari dalam matematika. Pada saat seseorang belajar matematika, baik pada tingkat dasar maupun lanjut, disadari atau tidak, ia harus selalu berhadapan dengan himpunan dan fungsi. Materi himpunan merupakan materi yang erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi ini dikatakan sebagai obyek dasar alasannya jika seorang siswa belajar operasi penjumlahan bilangan bulat, maka dia sudah berhadapan dengan himpunan bilangan bulat, sehingga semua proses yang akan dilakukan harus berada dalam ruang lingkup himpunan ini, sedangkan operasi penjumlahan yang dipergunakan merupakan sebuah operasi biner yakni suatu fungsi yang akan memetakan setiap pasang bilangan bulat (a,b) dengan suatu bilangan bulat a+b. Dengan demikian himpunan dan fungsi merupakan hal mendasar yang perlu dipahami oleh seseorang yang belajar matematika sebelum dia mempelajari konsep-konsep lainnya.

(14)

Hal ini sejalan dengan hasil tes diagnostik yang dilakukan peneliti pada hari yang sama, 25 januari 2014 yang berkaitan dengan materi himpunan kepada 32 siswa kelas VII-3 SMP Swasta Budisatrya Medan. Terdapat kesalahan yang dilakukan siswa tentang alternatif jawaban yang diberikan siswa. Disini peneliti memberikan soal :

Dari pernyataan berikut ini, manakah yang termasuk himpunan dan berikan alasannya !

a. Kumpulan lukisan indah.

b. Kumpulan binatang berkaki empat Jawaban siswa :

a. Ada yang menyebutkan pemandangan, pegunungan, air terjun, kebun bunga b. Kumpulan binatang berkaki empat, alasannya karena objeknya memiliki sifat

yang sama atau terdefenisi dengan jelas.

Kumpulan binatang berkaki empat, alasannya karena dalam himpunan mencakup angka atau huruf

Kumpulan binatang berkaki empat, alasannya karena dia termasuk hewan dan dapat dihitung

Kumpulan binatang berkaki empat, alasannya karena memiliki himpunan yang berkaki empat.

Ada yang menyebutkan kucing, kambing, sapi, kerbau

Jawaban di atas merupakan jawaban sebagian besar siswa dan memberikan alasan mereka masing-masing. Terdapat 13 orang yang menjawab benar tanpa memberikan alasan, 3 orang yang menjawab salah, 15 orang yang menjawab benar tetapi alasannya tidak sesuai konsep himpunan dan hanya 1 orang yang menjawab benar.

(15)

5

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Lebih tegas Blanchard (dalam Trianto, 2008 : 10), mengatakan :

Contekstual Teaching and Learning (CTL), merupakan suatu konsepsi yang membantu guru menghubungkan konten materi ajar dengan situasi-situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya ke dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. Dengan kata lain, CTL adalah pembelajaran yang terjadi dalam hubungan erat dengan pengalaman sebenarnya.

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni : kontruktivisme (Contructivism),bertanya (questioning), inkuiri (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian autentik (authentic assesment).

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa secara natural pemikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang, dan itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan yang masuk akal dan bermanfaat. Pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa di mana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya (Trianto, 2008 : 20-21)

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu :

1. Rendahnya prestasi hasil belajar siswa pada materi himpunan

2. Penyampaian materi matematika di sekolah yang dilakukan guru masih didominasi oleh pembelajaran yang bersifat teacher oriented.

3. Siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami konsep –konsep himpunan

(16)

5. Siswa kurang mampu menggunakan konsep yang dipelajari jika menemui masalah dalam kehidupan nyata.

6. Siswa kurang berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika. 1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini hanya untuk perbaikan atau sebuah tindakan upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika siswa pada materi Himpunan di kelas VII SMP Swasta Budisatrya Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat mengemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “ Apakah penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi Himpunan di kelas VII SMP Swasta Budisatrya Medan ?” 1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “ Untuk mengetahui apakah melalui pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi Himpunan di kelas VII SMP Swasta Budisatrya Medan”.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru, sebagai bahan informasi, gambaran serta pertimbangan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.

2. Bagi siswa, untuk meningkatkan minat belajar siswa dan meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa khususnya pada materi Himpunan 3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dalam peningkatan mutu

pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa

4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan sekaligus bahan pegangan dalam mengajar siswa dimasa mendatang.

(17)

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan maka diperoleh kesimpulan bahwa :

1. pemahaman konsep matematika siswa kelas VII-3 di SMP Swasta Budisatrya Medan mengalami peningkatan setelah penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL). Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa kelas VII-3 meningkat dari tes diagnostik sebesar 43.1% ke 59.9% pada siklus I dan 75.0% pada siklus II.

2. Dari hasil observasi pembelajaran siswa, aktivitas belajar siswa ketika diterapkannya pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu mengalami perubahan kearah yang lebih baik, karena siswa sudah memperhatikan penjelasan guru, berani bertanya, menjawab, mengungkapkan pendapat serta mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Sehingga siswa sudah aktif dalam belajar ketika diterapkan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi himpunan.

5.2. Saran

Adapun saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu : 1. Kepada guru, khususnya guru matematika disarankan untuk menerapkan

pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) dengan member motivasi dan memberi banyak pertanyaan singkat dan jelas yang dapat menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan kepada siswa agar pemahaman konsep matematika siswa dapat meningkat.

(18)
(19)

ii

RIWAYAT HIDUP

Sirry Hidayani dilahirkan di Rantauprapat, pada tanggal 14 Juli 1992. Ayah bernama H. Sofyan Siregar dan Ibu bernama Hj. Nasmawati. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996, saya masuk TK Kuntum Melati Rantauprapat dan lulus pada tahun 1998. Tahun 1998 melanjutkan masuk sekolah SD Negeri 112134 Rantauprapat dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2004 melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Rantau Selatan dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2007 melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Rantau Selatan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, saya diterima di Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Acuan Cetak Saring (Sablon) Acuan Cetak Relief (Emboss).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, prediktabilitas laba, dan risiko kegagalan perusahaan terhadap tingkat konservatisma

Penelitian ini dilasanakan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, untuk menduga bobot hidup pada kambing kacang dengan menggunakan ukuran linier tubuh (lingkar dada

Hasil analisis posisi bisnis unit usaha strategis perusahaan Psycho Art Wooden Batik of Handicraft and Furniture Surakarta diperoleh total nilai tertimbang sebesar 4,05 (tinggi)

Dari penelitian ini dapat dilihat bagaimana PT Monex dalam menjalankan Marketing Mix yang terdiri dari 4P yaitu product, place, price dan promotion yang dimiliki oleh

Pada hari ini, Jumat tanggal 15 Januari 2Ot5, saya yang dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor L4.1,.241UN32/KP/20L5 tanggal 14 Januari 20t5,

[r]

obat hipoglikemik atau obat yang menurunkan kadar glukosa dalam darah.