• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Multi Nasional Cooperation (MNC) Dalam Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Multi Nasional Cooperation (MNC) Dalam Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Dibuat khusus oleh mahasiswa yang akan Ujian Sidang :

1.

Nama

: Yanuari Nugraha Irawan

2.

Tempat dan Tanggal Lahir

: Garut, 17 Januari 1994

3.

Nomor Induk Mahasiswa

: 44312035

4.

Prodi

: Ilmu Hubungan Internasional

5.

Jenis Kelamin

: Laki-laki

6.

Kewarganegaraan

: Indonesia

7.

Agama

: Islam

8.

Alamat : Jln.Pembangunan Perum Bumi Jaya Asri E.21

9.

No. Telepon

: 081313168039

10.

Berat badan

: 72 Kg

11.

Tinggi Badan

: 171 Cm

12.

Status Marital

: Belum Kawin

13.

Orang Tua

a.

Nama Ayah

: Edi Irawan S.pd M.pd

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Jln.Pembangunan Perum Bumi Jaya Asri E.21

b.

Nama Ibu

: Nia Kusmiati

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Jln.Pembangunan Perum Bumi Jaya Asri E.21

Bandung, 1 September 2016

(5)

PERANAN

MULTINATIONAL COOPERATION

(MNC) DALAM

PERTUMBUHAN EKONOMI PEMERINTAH DAERAH

(STUDI KASUS : P.T CHEVRON DI KABUPATEN GARUT)

ROLE MULTINATIONAL CORPORATION (MNC) ECONOMIC GROWTH IN LOCAL GOVERNMENT (CASE STUDY: P.T CHEVRON IN THE DISTRICT GARUT)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S1 (Strata Satu) Pada

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Oleh,

YANUARI NUGRAHA IRAWAN

44312035

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii Assalamu’alaikum WarahmatullahiWabarakatuh,

Sesungguhnya segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT, Dzat Yang Maha Kuasa, yang mengajarkan ilmu kepada manusia atas setiap

hal yang tidak diketahuinya. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurah

kepada Rasulullah junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan

sahabat-sahabatnya serta bagi mereka yang istiqomah dijalan-Nya. Alhamdulillah, atas

berkah, rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagaisalah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Universitas

Komputer Indonesia.

Peneliti menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, dorongan, bimbingan, serta kerjasama

dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang

dihadapi tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu peneliti menyampaikan

ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Kedua Orangtua tercinta beserta

keluarga yang menjadi motivasi terbesar yang telah memberikan dukungan baik

moral dan materil serta terima kasih atas segala-segalanya yang tidak dapat

terbalaskan.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati saya

(7)

iv

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

yang telah memberikan arahan dan restu dalam melakukan penelitian

dan penyusunan skripsi sehingga dapat tercapai gelar sarjana.

2. Yth. Ibu Prof. Dr.Hj. Aelina Surya, Dra, sebagai Wakil Rektor III

Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan banyak ilmu

agar bertambahnya wawasan dan pengetahuan selama perkuliahan dan

dukungan, serta restu dalam melakukan penelitian dan penyusunan

skripsi.

3. Yth. Bapak Andrias Darmayadi, S.IP, M.Si.,Ph.Dsebagai Ketua

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional yang telah memberikan

begitu banyak ilmu pengetahuan yang menambah wawasan dalam

berbagai bidang ilmu pengetahuan dan mendidik serta memberikan

banyak masukan dalam perkuliahan serta penyusunan skripsi.

4. Yth. Ibu Dewi Triwahyuni, S.IP, M.Si, sebagai Dosen

pembimbingyang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran, serta senyumannya pada saat bimbingan

dalam memberikan ketenangan, motivasi, arahan, serta inspirasi yang

sangat berharga kepada peneliti selama penyusunan skripsi.

5. Yth. Bapak H.Budi Mulyana, S.IP, M.Si, sebagai Dosen

telahmemberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan serta

(8)

v

banyak ilmu pengetahuan dan wawasan serta membagikan

pengalamannya selama menjalani perkuliahan, dan juga memberikan

masukan dan arahan serta saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

tepat pada waktunya.

7. Kedua Orang Tua dan Keluargayang telah merawat dan membesarkan

saya, serta selalu memberikan dukungan baik moral, materil, dan doa

yang menjadi motivasi peneliti sehingga penelitian ini dapat selesai tepat

pada waktunya serta semua yang telah diberikan sampai saat ini yang

tidak dapat terbalaskan sampai kapanpun.

8. Yth. Teteh Dwi Endah Susanti, S.E, Sekretariat Prodi Ilmu Hubungan

Internasional tercantik yang telah banyak membantu peneliti selama

masa kuliah dan juga semasa menyelesaikan skripsi baiksehingga skripsi

ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

9. Yth. Bapak Wahyu Dwi Kristanto M.Si., AK.,CPA sebagai Direktorat

Sumber Daya Mineral PT.Chevron KabupatenGarutyang dengan terbuka

menerima dan membantu, serta meluangkan waktunya terhadap saya untuk

melakukan riset/penelitian guna terkumpulnya data-data skripsi

yangdiperlukan.

10.Yth. Bapak Asep Suparman S.IP.,M.Sisebagai Kepala Badan Kesatuan

(9)

vi data-data skripsi yangdiperlukan.

11.Teman-temanHOOLIGANS – Chessar Aldito, Chrissandy Rantung,

Rizal Makbul, Billyadin Insanu M., Rifky Achmad Rifai, Rahmad

Akbar, Fajrin Fikrul Islamy yang telah memberikan dukungan moril

dan menjadi sahabat seperjuangan selama masa perkuliahan.

12.Terimakasih kepada J-LAND, dan seluruh mahasiswa Hubungan

Internasional Angkatan 2011 dan 2012dimana tawa, canda, serta

keteguhan satu sama lain dalam bentuk kerjasama, sharing, dan motivasi

selama proses skripsi ini berlangsung hingga akhirnya menjadi karya

ilmiah, dan hal lainnya selama menjalani perkuliahan.

Peneliti menyadari bahwa SKRIPSI ini masih jauh dari kesempurnaan,

Oleh karena itu, Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun sehingga dapat menyempurnakan tugas akhir ini di masa mendatang.

Akhir kata, semoga Penulisan SKRIPSIini bisa dapat bermamfaat bagi

para pembacanya.

Bandung, September 2016

Peneliti

(10)

i

DAFTAR TABEL ...iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 14

1.2.1 Rumusan Masalah Mayor ... 14

1.2.2 Rumusan Masalah Minor ... 14

1.2.3 Pembatasan Masalah ... 14

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 15

1.3.1 Maksud Penelitian ... 15

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 15

1.4 Kegunaan Penelitian ... 16

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 16

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka ... 18

2.1.1 Hubungan Internasional ... 18

2.1.2. Ekonomi Politik ... 21

(11)

ii

2.1.2.3 Pembangunan Ekonomi ... 31

2.1.2.4 Pertumbuhan Ekonomi ... 33

2.1.3 Organisasi Internasional ... 36

2.1.3.1 Multinational Cooperation ... 38

2.1.4 Teori Peranan ... 41

2.1.5 Teori Paradiplomasi...44

2.2 Kerangka Pemikiran ... 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 52

3.2 Informan Penelitian ... 53

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.3.1 Studi Pustaka ... 54

3.3.2 Penelusuran Data online ... 54

3.3.3 Metode Dokumentasi ... 54

3.3.4 Wawancara... 55

3.4 Uji Keabsahan Data ... 55

3.5 Teknik Analisa Data... 56

3.6 Rencana Pengumpulan Data ... 57

3.7. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 59

3.7.1 Lokasi Penelitian ... 59

(12)

iii

4.1.1 Tinjauan Umum PT.Chevron Sebagai MNC ... 62

4.1.2 PT.Chevron Di Kabupaten Garut ... 70

4.1.2.1 Program Kerja PT.Chevron Di Kabupaten Garut ... 72

1. Layanan Kesehatan ... 73

2. Pendidikan Dan Pelatihan ... 75

3. Pengembangan Ekonomi ... 77

4. Pemulihan Kehidupan Pasca Bencana ... 80

4.1.3 Tinjauan Umum Perekonomian Kabupaten Garut ... 81

4.1.3.1 Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) 2010-2015 ... 82

4.1.3.2 Karakteristik Mata Pencaharian Masyrakat Kabupaten Garut ... 84

4.1.3.3 Sumber – Sumber Pendapatan Di Kabupaten Garut ... 88

1. Sektor Pertanian ... 88

2. Sektor Peternakan... 89

3. Sektor Perikanan ... 89

4. Sektor Kelautan ... 90

4.1.3.4 Masalah- Masalah Di Perekonomian Kabupaten Garut ... 92

4.2 Analisa Hasil Uji Validitas & Reabilitas ... 94

4.3 Analisa Dan Hasil Pembahasan... 97

(13)

iv

4.3.2 Kendala yang di Hadapi PT.Chevron Dalam Menjalankan Program

Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah

Kabupaten Garut ... 98

4.3.3 Upaya yang dilakukan PT.Chevron dalam Mengatasi Kendala

Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut . 100

4.3.4 Prospek Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah

Kabupaten Garut ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

LAMPIRAN

(14)

v

(15)

vi

DAFTAR GAMBAR

(16)

vii

Politik pemerintah Kabupaten Garut

(17)

109 Buku

Archer, Clive. 2001. International Organization. New York: Routledge.

Anoraga Pandji. 1995. Perusahaan Multi Nasional dan Penanaman Modal Asing,

Jakarta: PustakaJaya

Balaam, David N. 1996. Introduction to International Political Economy. Upper

Saddel River: N.J Prentice Hall.

Bennet, Leroy. 2002. International Organization, Principle and Issue Eaglewood.

New Jersey: Prentice Hall Inc.

Carsnaes, W. Risse, Thomas dan Simmons A, Beth. 2013. Handbook Hubungan

Internasional. Bandung: Nusa Media.

Hennida, Citra. 2015. Rezim dan Organisasi Internasional. Malang: Intrans

Publishing.

Merle, Marcel. 2001. The Sociology of International Relations. Berg Pub. Ltd.

Nordhaus, Samuelson. 2001. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: Media Global

Edukasi.

Perwita B, Anak Agung dan Yani M, Yanyan. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan

Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rudy, T. May. 2009, Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: PT.

Refika Aditama.

Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha

(18)

Spero, Joan Edelman. 1985. The politics of International Economic Relations.

NewYork: St. Martin's Press

Winarno, Budi. 2014. Dinamika Isu-isu Global Kontemporer. Yogyakarta:

CAPS.

Jurnal dan Karya Ilmiah

Peranan Multinational Corporations (MNC’s) Amerika Serikat Terhadap

Peningkatan Foreign Direct Invesment (FDI) Di Indonesia Dalam Studi

Kasus PT.Chevron Pasific Indonesia . Oleh Taufan Indra Perdana

Analisis Sumber Pembiayaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam

Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas Bumi Serta Kaitannya Dengan Cost

Recovery (Studi Kasus : PT.Chevron Indonesia). Oleh Muhammad Eka

Saputra.

Corporate Social Responsibility (CSR) Industri Ekstraktif Di Indonesia (Studi Kasus :CSR PT.Chevron Pasific Indonesia Pada Masyarakat Minas Di

Provinsi Riau). Oleh Hayatullah kurniadi.

Website

Pemerintah Kabupaten Garut. ”Detail SDA Panas Bumi” Dalam

http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_panas_bumi

[16/03/2016]

Pemerintah Kabupaten Garut. “Profil Kabupaten Garut” Dalam

http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]

Pemerintah Kabupaten Garut. “Detail Ekonomi Profil” Dalam

(19)

Pemerintah Kabupaten Garut. “ Ekonomi Industri” Dalam

http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]

Pemerintah Kabupaten Garut. “Detail Ekonomi Investor” Dalam

http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]

Pemerintah Kabupaten Garut. “Sosial Budaya dan Kesejahteraan Sosial” Dalam

http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]

Pemerintah Kabupaten Garut. ”Kebijakan Pemerintah Garut” Dalam

http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]

Chevron Pasific Indonesia. “Profil Chevron Pasific Indonesia” Dalam

http://www.chevronindonesia.com/en/ [22/05/2015]

Jabar Metrotv News. 2015 ”Warga Garut Desak PT.Chevron Pekerjakan Pemuda

Setempat”.Dalam http://jabar.metrotvnews.com/read/2015/11/02

[22/05/2016]

PT.Chevron Geothermal Indonesia Kabupaten Garut. “ Profil Chevron Garut”

Dalam

https://id.foursquare.com/v/ptchevron-geothermal-indonesia-ltd-darajat/4de5bb3f922efbe1ec025be0 [22/05/2016]

Landasan Teori. “Landasan Teori Peranan” Dalam

(20)

Dokumen

UndangUndang No.11 Tahun 2005 Tentang Pengesahan Kovenan Internasional

Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya .

Pasal 60 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Perpres No. 26 Tahun 2010 tentang Transparansi Pendapatan Negara dan

Pendapatan Daerah yang Diperoleh dari Industri Ekstraktif.

UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

(21)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Globalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau

perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.

Sebenarnya, globalisasi belum memiliki definisi yang pasti karena mencakup

banyak aspek dan kekompleksan sifatnya, sehingga bergantung dari sisi mana

orang melihatnya. Sebagai bukti ada yang menyebut globalisasi di bidang budaya

atau di bidang ekonomi, atau di bidang informasi dan sebagainya. Dampak dari

adanya globalisasi ini sangat banyak dan beragam. MNC atau multinational

corporation atau di dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai perusahaan

multinasional adalah salah satunya. Dalam perkembangannya, disamping

memberikan manfaat bagi perekonomian suatu negara ternyata perusahaan

multinasional ini juga turut berperan sebagai penghambat karena dampak negatif

yang ditimbulkannya.

Multinational Cooperation adalah perusahaan yang menjalankan usahanya di berbagai negara dan kegiatan usahanya bersifat internasional perusahaan jenis

ini memiliki kantor cabang atau pabrik di banyak negara untuk menjalankan

rencana bisnis dari kantor pusat. Sifat usahanya yang mendunia, menyebabkan

perusahaan ini memiliki pengaruh kuat dalam politik global.

Perusahaan multinasional ini merupakan badan usaha yang memiliki,

(22)

sejumlah Negara bisa dibayangkan bahwa perusahaan multinasional adalah

perusahaan yang berskala besar, gross profit yang luar biasa, serta melibatkan

manajemen yang kompleks. Pada kenyataannya, memang secara keseluruhan

perusahaan multinasional menguasai lebih dari 20 persen output dunia dan nilai

transaksi perdagangan nya mencapai lebih dari 25 persen dari keseluruhan

transaksi perusahaan manufaktur di dunia. Mungkin juga bisa dikatakan bahwa

perkembangan yang paling penting dalam hubungan ekonomi internasional dalam

dua atau tiga dasawarsa ini adalah perusahaan multinasional dimana lonjakan

yang mengagumkan atas kekuatan dan pengaruh berhasil mereka ciptakan.

Bahkan gross profitnya bisa melebihi PDB suatu negara. Sehingga,

Indonesia sebagai salah satu negara yang berdaulat yang berusaha memakmurkan

rakyatnya juga tidak bisa menutup mata terhadap adanya perusahaan

multinasional ini. Dimana seringkali disini perusahaan multinasional dianggap

sebagai imperialis model baru, penghisap kekayaan alam. Tentu hal ini tidak

terlepas akibat eksternalitas negative yang ditimbulkan akibat dizinkannya

perusahaan multinasional beroperasi di Indonesia. Hal-hal seperti ini tidak hanya

negara Indonesia saja yang mengalaminya, tetapi juga di banyak negara baik

sebagai tuanrumah maupun negara asal perusahaan.

Perusahaan multinasional sebagai pengaruh globalisasi di abad ini tidak

akan pernah bisa dihindari sebab selain banyak dikecam dan sering di kaitkan

dengan memberikan manfaat yang berguna bagi kesejahteraan bangsa. Yang

menjadi fokus pengaturan adalah bagaimana penanggulangan terhadap efek-efek

(23)

rakyat. Penanggulangan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Reputasi buruk

memberi dampak negatif bagi suatu perusahaan multinasional. Dengan reputasi

buruk yang diterima oleh suatu perusahaan tidak bisa mendapatkan sangsi

pelanggaran hukum, tetapi mencoreng nama baik perusahaan tersebut. Akhirnya

penanggulangan diharapkan memberikan pelajaran pada perusahaan multinasional

Sehingga diharapkan dengan adanya penanggulangan ini, dengan sendirinya akan

tercapai titik temu tentang apa yang diinginkan masyarakat dengan tujuan

perusahaan.

Terkait dengan dampak yang dapat ditimbulkan oleh MNC, hukum

internasional berupaya dalam menempatkan MNC sebagai subjek hukum

internasional dengan tujuan agar MNC dapat dibebankan tanggung jawab melalui

pelaksanaan sebuah instrumen hukum internasional. Ketika menjadi subjek

hukum internasional maka MNC akan memiliki legal capacity, sehingga mampu

mengajukan gugatan apabila terjadi pelanggaran hukum internasional, mampu

mengadakan dan membuat perjanjian, mampu untuk mempertahankan hak

miliknya serta memiliki kekebalan dan keistimewaan (privileges dan immunities).

Hal tersebut secara tidak langsung menempatkan MNC setara dengan negara yang

menimbulkan kekhawatiran suatu negara di mana kesetaraan tersebut

memungkinkan MNC dapat bersengketa melawan aturan-aturan hukum suatu

negara berdasarkan hukum internasional( Prihandono, 2008 : hal.5).

Hukum Internasional juga berupaya untuk membebankan tanggung jawab

terhadap MNC melalui kewenangan negara terkait instrumen perjanjian

(24)

Sifat suatu perjanjian pada umumnya mengikat dan memiliki mekanisme

pemberian sanksi serta memiliki mekanisme pelaporan kepatuhan. Dengan

demikian peran ketentuan hukum internasional dalam mengatur MNC akan ada

apabila negara telah mentransformasikanya ke dalam hukum nasional. Bentuk

perjanjian internasional yang merupakan instrumen hukum internasional terkait

MNC salah satunya adalah The International Covenant on Economic Social and

Cultural Rights (ICESCR) yang telah disahkan di Indonesia melalui UndangUndang No.11 Tahun 2005 Tentang Pengesahan Kovenan Internasional

Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

Hubungan Internasional bukan hanya tentang hubungan antar

negara-negara, tetapi juga hubungan yang terjadi antara masyarakat,

kelompok-kelompok, serta organisasi-organisasi yang berasal dari negara yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu setiap negara memiliki masalahnya masing-masing dan

saling memiliki ketergantungan dengan yang lain untuk mengembangkan sebuah

kerjasama dengan organisasi internasional sebagai konsekuensi dalam

menyelesaikan permasalahan yang selama ini mengganggu stabilitas kepentingan

nasionalnya.

Studi Hubungan Internasional mengalami banyak perkembangan dan

perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Studi yang awalnya hanya

membahas mengenai politik internasional dan berfokus pada negara sebagai objek

utama terus mengalami pergeseran dan lebih membuka diri bagi aktor non-state

untuk ikut berperan dalam dunia internasional. Seperti NGO (Non-Governmental

(25)

Corperation) bahkan individu juga memiliki power dan pengaruh yang kuat yang tidak dapat dikesampingkan. Aktor-aktor ini kemudian saling berinteraksi dan

bekerja sama hingga terbentuk komunitas dan pola-pola interaksi tertentu (Sitepu,

2011 : 138).

Hubungan Internasional adalah interaksi aktor-aktor yang tindakan dan

kondisinya memiliki konsekuensi penting terhadap aktor lain di luar jurisdiksi

efektif unit politiknya. Dari definisi di atas terkaji bahwa negara-negara dapat

dipandang sebagai pelaku utama dari Hubungan Internasional. Hal itu karena yang

melakukan tindakan dan dampak dari tindakan itu adalah unit politik walaupun

tidak tertutup kemungkinan yang melakukan tindakan itu adalah aktor-aktor

non-negara.

Dengan demikian, Hubungan Internasional kontemporer dapat dimaknai

sebagai interaksi yang melibatkan fenomena sosial menyangkut aspek ideologi,

politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang melintasi

batas nasional suatu negara antara aktor-aktor baik yang bersifat pemerintah

maupun non-pemerintah, termasuk kajian mengenai kondisi-kondisi relevan yang

mengitari interaksi tersebut. Hubungan Internasional kontemporer tidak hanya

memperhatikan politik antar negara tetapi juga dengan subjek lain seperti

interdependensi ekonomi, hak asasi manusia, perusahaan transnasional, organisasi

internasional, lingkungan hidup, ketimpangan gender, keterbelakangan, dan

(26)

Salah satu peusahaan asing yang melakukan investasi di negara Indonesia

adalah PT.Chevron yang telah banyak mendirikan cabang-cabang di daerah atau

provinsi di Indonesia. Chevron Cooperation adalah salah satu perusahaan energi

terbesar dunia asal Amerika. Berkantor pusat di San Ramon, California, AS dan

aktif di lebih dari 180 negara, Chevron bergerak dalam setiap aspek industri

minyak dan gas, termasuk eksplorasi dan produksi : pengilangan, pemasaran, dan

transportasi; produksi kimia dan penjualan; dan pembangkit listrik.

Energi alternatif yang diproduksi Chevron antara lain geotermal, energi

surya,angin, bahan bakar nabati, sel solar, dan hidrogen. Adapun anak Perusahan

Chevron di Kabupaten Garut yaitu Proyek panas bumi darajat yang dimulai pada

tahun 1984 ketika Amoseas menandatangani Join Operation Contract (JOC)

dengan Pertamina dan Energy Sales Contract (ESC) dengan PLN untuk

membangun sumber panas bumi di Garut Jawa Barat. Hingga saat ini terdapat tiga

unit pembangkit tenaga panas bumi Darajat.

Panas Bumi Darajat yang terletak di Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa

Barat. Sumber daya yang dicari adalah dalam kisaran vulkanik yang mengandung

pusat-pusat kegiatan yang relatif baru dan menampilkan permukaan yang kuat

dari aktivitas panas bumi terjadi di wilayah. sumber daya tersebut berada di curam

dan medan kasar, sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Panas bumi darajat

menghasilkan kualitas tinggi yang cukup besar untuk sumber daya yang di

(27)

sangat besar (40 MW dari satu baik - di seluruh dunia rata-rata 5-10 MW / baik).

sumber daya adalah salah satu dari hanya beberapa bidang uap kering di

dunia.(http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_panas_bumi Di

akses Pada 16/03/2016)

Panas Bumi Darajat mampu menciptakan arus pendapatan di wilayah

Kecamatan Pasirwangi khususnya, Kabupaten Garut dan Propinsi Jawa Barat

pada umumnya melalui efek ganda baik secara langsung, tidak langsung, dan

terinduksi. Dalam terminologi ilmu ekonomi regional (regional development),

sektor ekonomi yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi wilayah disebut

sektor ekonomi basis (economic base). Sektor basis dicirikan oleh kemampuannya

mengekspor produk ke luar wilayah dalam hal ini panas bumi mampu

menghasilkan listrik yang diekspor melalui jaringan listrik JAMALI

(Jawa-Madura-Bali). Sektor basis ini mampu menciptakan arus pendapatan ke dalam

wilayah, sedangkan sektor non basis peranannya hanya pada pelayanan lokal.

Angka produktivitas pekerja di Kabupaten Garut dalam kurun tahun

2010-2015 berkisar antara 1,47 dan 1,94, dan produktivitas kapital berkisar antara 6,68

dan 6,81. Kabupaten Garut mempunyai produktivitas pekerja yang cukup tinggi,

yang berarti telah ada peningkatan kualitas kerja dari pekerja. Namun dari segi

produktivitas kapital memang dapat dikatakan konstan atau sangat kecil

peningkatannya. Produktivitas pekerja di Kecamatan Pasirwangi dalam kurun

tahun 2010-2015, berkisar antara 1,62 dan 2,02, dan produktivitas kapital berkisar

antara 6,70 dan 6,91. Produktivitas pekerja meningkat dari tingkat Kecamatan

(28)

Barat. Hal ini kemungkinan besar diakibatkan oleh proses dan program diklat

keterampilan dan baru intensif dan efektif dilakukan di tingkat propinsi dan

menurun kualitasnya di tingkat kecamatan. Produktivitas kapital di tingkat

kecamatan Pasirwangi boleh dikatakan konstan, di samping juga karena tidak ada

alokasi bantuan dari Kabupaten Garut. Produktivitas kapital meningkat ke tingkat

Kabupaten, dan lebih meningkat ke tingkat Propinsi. Ke depan perlu dilakukan

pengocoran dana otonomi daerah ke tingkat kecamatan, desa/kelurahan agar dana

tersebut lebih dinikmati oleh masyarakat dengan program-program riil seperti

yang dilakukan oleh PT Chevron (www.tekmira.esdm.go.id Di akses Pada

16/03/2016).

Jadi diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut, peran PT.Chevrondinilai

sangat penting di Indonesia Terutama dalam penelitian ini khususnya PT.Chevron

di kabupaten Garut karena memiliki pengaruh yang sangat luas terhadap

kerjasama dalam Peningkatan Ekonomi dari pengolahan gas bumi dan diharapkan

dapat membantu pihak pemerintah dalam meningkatkan kualitas ekonomi daerah

terhadap masyarakat yang ada di Indonesia kususnya di daerah kabupaten Garut.

Baik dalam memberikan bantuan secara teknis, maupun pengawasan terhadap

program-program nasional pemerintah, serta bantuan dalam memberikan bantuan

baik dalam membangun perusahaan di daerah daerah dimana karyawan yang akan

di jadikan pekerja berasal dari warga pribumi sehinggga membuka lapangan kerja

baru bagi masyarakat daerah yang ada di indonesia.

Untuk memudahkan peneliti dalam mengkaji kerjasama yang dilakukan

(29)

terhadap permasalahan ekonomi di pemerintahan daerah, peneliti menggunakan

penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebagai acuan dalam pembahasan.

Penelitian sebelumnya yang penulis jadikan acuan dalam tinjauan pustaka adalah

Skripsi Taufan Indra Perdana dari Universitas Komputer Indonesia pada tahun

2008 yang berjudul “Peranan Multinational Corporations Amerika Serikat

Terhadap Peningkatan Foreign Direct Invesment (FDI) Di Indonesia Dalam Studi Kasus PT.Chevron Pasific Indonesia” Penelitian ini menjelaskan tentang ekonomi dunia sekarang ini di dominasi oleh perusahaan-perusahaan yang telah

berkembang pesat dengan aktivitas bisnis mereka untuk perluasan produksi dan

penjualan ke berbagai negara. Umumnya perusahaan-perusahaan ini

menempatkan investasi dan operasi mereka ke dalam pasar global dimana mereka

bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Perusahaan-perusahaan semacam ini

lebih dikenal dengan perusahaan multinasional (Multinational Corporations /

MNC). Dalam mencermati perkembangan aktivitas tersebut yaitu lewat

penanaman modal asing / FDI. Pertumbuhan FDI lewat aktivitas Perusahaan

Multinasional dari berbagai negara ini telah menghubungkan bangsa-bangsa lebih

terikat satu sama lain, dan selanjutnya mempengaruhi ekonomi global.

Hasil pebelitian dalam kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa PT.

Chevron Pacific Indonesia sebagai Multinational Corporations (MNCs) Amerika

Serikat memberikan kontribusi terhadap peningkatan Foreign Direct Investment

(FDI) di Indonesia yang sangat menentukan bagi negara-negara penerimanya,

(30)

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Tegar Eka Saputra

Dari Universitas Indonesia pada tahun 2012 dengan judul “Analisis Sumber

Pembiayaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas Bumi Serta Kaitannya Dengan Cost Recovery (Studi Kasus Pt.Chevron Pasific Indonesia)” penelitian Muhammad Tegar ini menjelaskan tentang UUD Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi memberikan

kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR), namun perjalanan CSR tidak

sepenuhnya berjalan dengan baik karena sering kali menimbulkan masalah seperti

biaya CSR yang mendapat kan penggantian berupa Cost recovery dari pemerintah

yang dapat merugikan negara. Kasus yang terkait dalam masalah ini adalah

PT.Chevron Pasific Indonesia yang menggunakan Cost recovery sebagai sumber

pembiayaan CSR, hal tersebut yang akan di teliti karena tidak jelasnya sumber

pembiyaan yang di gunakan oleh PT. Chevron dalam melakukan penanaman

modal asing dan melakukan kerjasama dengan Indonesia karena tidak adanya

transparan mengenai penggunanan dana yang digunakan sebagai sumber

pembiayaan yang di gunakan oleh PT.chevron.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Hayatullah Kurniadi Dari

Universitas Gadjah Mada pada tahun 2014 dengan judul “Corperate social

Responsibility (CSR) Industri Ekstraktif Di Indonesia (studi kasus : CSR PT.Chevron Pasific Indonesia pada masyarakat minas di provinsi Riau)

Penelitian Hayatullah Kurniadi ini menjelaskan tentang masalah hadirnya

(31)

perusahaan dan masyarakat berada dalam satu lingkup yang tidak dapat

dipisahkan dan mereka menjadi satu kesatuan yang saling membangun dan

berkembang Chevron Pacific Indonesia (CPI). Corporate Social Responsibility

(CSR) PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI). Secara spesifik CSR CPI kepada

masyarakat di daerah operasi Minas, Provinsi Riau. Keberadaan CPI yang sudah

hampir 80 tahun menjadi sebuah landasan untuk pentingnya bertanggung jawab

kepada masyarakat. Prinsip ini bukan melimpahkan tanggung jawab kesejahteraan

masyarakat kepada perusahaan, akan tetapi sebagai bentuk kepedulian dan andil

perusahaan karena berada dalam satu lingkungan dengan pemukiman masyarakat.

Selain itu CPI merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia, dengan 40%

total minyak nasional berasal dari operasinya. Otomatis dengan pencapaian

tersebut CPI menguasi wilayah-wilayah di daerah yang menjadi lokasi

pengambilan minyak dari perut bumi. Data perusahaan menunjukkan operasi CPI

tersebut sudah menghasilkan 11 milyar barel minyak di Indonesia, dengan

demikian sudah selayaknya perusahaan berskala internasional tersebut

melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat Minas.

Pendekatan atau metode yang dipakai metode penelitian kualitatif, strategi

penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian analisis kualitatif digunakan

untuk menemukan adanya hubungan antara variabel yang ada, memahami dan

menginterpretasikan hubungan dari variabel-variabel tersebut sehingga akhirnya

dapat memberikan pembuktian terhadap hipotesa dan dapat ditarik satu

kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh Eka Astiti,

(32)

sekunder, seperti buku teks, terbitan berkala, jurnal, majalah, surat kabar,

dokumen, makalah, dan bahan-bahan lainnya yang berbentuk elektronik (yang

bisa didapat melalui instrumen internet). Sebagaimana yang juga dilakukan oleh

penulis turut pula menggunakan sumber-sumber data tersebut, namun dengan

Program Kerja berbeda yaitu untuk menganalisis mengenai peranan Multinational

Cooperation Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah

(Studi kasus : PT.Cevron Di Kabupaten Garut).

Maka berdasarkan penjelasan dan pemaparan diatas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul:

‘’Peranan Multinational Cooperation (MNC) Dalam Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah Daerah (Studi Kasus : PT.Chevron Di Kabupaten Garut).

Berdasarkan pemaparan diatas, ketertarikan peneliti terhadap penelitian ini

didukung oleh sejumlah teori yang diambil dari beberapa mata kuliah yang

dijadikan kurikulum dalam Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, antara lain:

1. Ekonomi Politik, mata kuliah ini membantu dalam memberikan gambaran

mengenai ekonomi politik dari segi pandangan hubungan internasional

(33)

2. Organisasi Internasional, mempelajari kerjasama yang melintas batas-batas

Negara dengan didadasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta

melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan.

3. Bisnis Internasional, mempelajari tentang kerjasama dalam melakukan

kerjasama bisnis yang melintas batas-batas negara dengan didadasari

struktur yang jelas dan lengkap serta melaksanakan fungsiya secara

berkesinambungan.

2.1.1 Rumusan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah Mayor

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, untuk memudahkan peneliti

dalam melakukan pembahasan, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut: “Bagaimana Peranan PT.Chevron Sebagai Multinational

Cooperation Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah

Daerah Kabupaten Garut ?

1.2.2 Rumusan Masalah Minor

1. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan PT.Chevron dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi pemerintah daerah kabupaten Garut?

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi P.T Chevron dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi pemerintah daerah kabupaten Garut?

3. Sejauh mana pertumbuhan ekonomi pemerintah kabupaten Garut?

(34)

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis kerjasama

yang dilakukan oleh PT.Chevron Garut melalui upaya meningkatkan

ekonomi pemerintahan daerah yang ada di kabupaten Garut. Adapun

penelitian terhadap masalah yang akan dikaji, dan dibatasi pada rentang

waktu 2010-2015 dengan melihat pelaksanaan program kerjasama selama

rentang waktu tersebut.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis

kerjasama yang dilakukan oleh PT.Chevron Garut melalui upaya

meningkatkan ekonomi pemerintahan daerah yang ada di kabupaten Garut.

Serta mengetahui Upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh PT.Chevron

sebagai mitra kerja dengan Pemerintah Kabupaten Garut.

1.3.2 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui dan menjelaskan latar belakang diterimanya PT.Chevron

di kabupaten Garut.

2. Mengetahui dan menjelaskan keuntungan pemerintah kabupaten Garut

dengan kehadiran PT.Chevron di kabupaten Garut.

3. Mengetahui dan menjelaskan dampak kehadiran PT.Chevron terhadap

(35)

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka kegunaan dari penelitian ini

dibagi menjadi dua, yaitu:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Ilmu hubungan internasioanal dan menambah wawasan mengenai

organisasi internasional. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk

memperkaya pengetahuan mengenai kerjasama internasional dan

multilateral dalam mengatasi suatu permasalahan. Khususnya kerjasama

antara Masyarakat Garut dengan PT.Chevron di dalam rangka

Meningkatkan Ekonomi pemerintah daerah di kabupaten Garut. Melalui

penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk menguji serta menjelaskan

konsep-kosep yang dipergunakan dalam studi hubungan internasional

dalam menjelaskan berbagai fenomena kerjasama internasional terutama

sebagai sumbangan ilmiah terhadap perkembangan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan tambahan

(36)

Internasional yang menaruh minat terhadap kerjasama dalam Bisnis

Internasional khususnya untuk meningkatkan ekonomi pemerintah daerah,

dan serta bagi para akademis ilmu hubungan internasional dapat

mengambil keputusan dalam mengupayakan pelaksanaan hubungan luar

negeri sebagai program dari kepentingan nasional yang dikolerasikan

dalam bentuk hubungan kerjasama regional maupun multilateral dapat di

capai dalam interaksi internasional agar terciptanya keharmonisan

hubungan diplomatik yang lebih baik antara aktor-aktor negara yang

terlibat langsung dalam Kerjasama Internasional antara PT.Chevron

(37)
(38)

18 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1Tinjauan Pustaka

2.1.1 Hubungan Internasional

Salah satu kajian utama dalam studi hubungan internasional adalah

organisasi internasional yang juga merupakan salah satu aktor dalam hubungan

internasional. Pada awalnya organisasi internasional didirikan dengan tujuan

untuk mempertahankan peraturan-peraturan agar dapat berjalan tertib dalam

rangka mencapai tujuan bersama dan sebagai suatu wadah hubungan antar bangsa

dan negara agar kepentingan masing-masing negara dapat terjamin dalam konteks

hubungan internasional (Perwita & Yani, 2005 : 91).

Menurut Clive Archer dalam bukunya International Organization,

organisasi internasional berasal dari dua kata organisasi dan internasional. Kata

internasional diartikan dalam beberapa makna. Pertama, intergovernmental yang

berarti interstate atau hubungan antara wakil resmi dari negara-negara berdaulat.

Kedua, aktivitas antara individu-individu dan kelompok-kelompok di negara lain

serta juga termasuk hubungan intergovernmental yang disebut dengan bidang

keilmuan, keagamaan, kebudayaan, bantuan teknik atau ekonomi, dan sebagainya.

Selain itu, menurut Clive Archer organisasi internasional juga merupakan suatu

bentuk institusi dengan struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu

(39)

atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama

para anggotanya (Perwita & Yani, 2014 : 91-92).

Teuku May Rudy mendefinisikan organisasi internasional dalam bukunya

Administrasi dan Organisasi Internasional” sebagai berikut:

“Pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari

struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diharapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama kelompok non-pemerintah pada negara yang berbeda” (Rudy, 2009 : 3).

Berdasarkan definisi diatas, maka Organisasi Internasional kurang lebih

harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut, yaitu :

1. Kerjasama yang ruang lingkupnya melingkupi batas-batas negara.

2. Mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama.

3. Mencakup hubungan antar pemerintah maupun non-pemerintah.

4. Struktur organisasi yang jelas dan lengkap.

5. Melaksanakan fungsi secara berkesinambungan.

Secara terperinci T. May Rudy memberikan penggolongan mengenai

organisasi internasional menurut segi tinjauan berdasarkan 8 hal yaitu, sebagai

(40)

1. Kegiatan administrasi: Organisasi internasional antarpemerintah

(intergovernmental organization/IGO) dan organisasi internasional

nonpemerintahan (nongovernmental organization/NGO).

2. Ruang lingkup (wilayah) kegiatan dan keanggotaan: Organisasi

internasional global dan organisasi internasional regional.

3. Bidang kegiatan (operasional) organisasi, seperti bidang ekonomi,

lingkungan hidup, pertambangan, komoditi (pertanian, industri), bidang

bea cukai, perdangangan internasional dan lain-lain.

4. Rujuan dan luas bidang kegiatan organisasi: Organisasi internasional

umum dan organisasi internasional khusus.

5. Ruang lingkup (wilayah) dan bidang kegiatan: Global-umum,

global-khusus, regional-umum, dan regional-khusus.

6. Menurut taraf kewenangan (kekuasaan): Organisasi supranasional dan

organisasi kerjasama.

7. Bentuk dan pola kerjasama: Kerjasama pertahanan keamanan, dan

kerjasama fungsional.

8. Fungsi organisasi: Organisasi politik (political organization), yaitu

organisasi yang dalam kegiatannya menyangkut masalah-masalah politik

dalam hubungan internasional, organisasi administratif, yaitu organisasi

yang sepenuhnya hanya melaksanakan kegiatan teknis secara

(41)

penyelesaian sengketa pada berbagai bidang atau aspek (politik,

ekonoomi, sosial dan budaya) menurut prosedur hukum dan melalui proses

peradilan (sesuai dengan ketentuan internasional dan perjanjian

internasional) (Rudy, 2005: 7-10).

2.1.2 Ekonomi Politik

Ekonomi politik internasional menjadi kajian dalam studi hubungan

internasional sejak tahun 1970-an. Pada saat itu negara-negara di dunia sedang

mengalami krisis minyak yang di sebabkan oleh pemboikotan pasokan minyak

bumi oleh negara-negara Arab. Hal tersebut menggoyahkan stabilitas politik dan

ekonomi negara-negara di dunia, sehingga krisis ini menjadi awal timbulnya

kesadaran para pemegang otoritas pemerintahan bahwa faktor ekonomi sangat

penting dan menentukan proses politik. Pemahaman bahwa terdapat jalinan yang

saling tergantung dan tidak dapat dipisahkan antara faktor ekonomi dan politik,

serta antara negara dengan pasar semakin diakui. Ekonomi politik internasional

menurut Robert Gilpin dalam bukunya yang berjudul The Political Economy of

Internasional Relations, secara umum adalah :

”Studi yang mempelajari saling keterhubungan antara ekonomi

internasional dengan politik internasional yang muncul akibat

berkembangnya masalahmasalah yang terjadi dalam sistem internasional”

(42)

Pengkajian Ekonomi politik internasional membutuhkan integrasi

teori-teori dari disiplin ekonomi dan politik, misalnya didalam masalah isu

perdagangan internasional, moneter, dan pembangunan ekonomi. Sehingga dapat

pula dinyatakan bahwa ekonomi poltik internasioanl sebagai berikut :

”ekonomi politik internasional adalah sebuah studi tentang masalah

internasional yang terfokus pada elemen-elemenen interdepedensi

kompleks yang sering terjadi pada kehidupan kita sehari-hari” (Spero,

1999:43).

Menurut Joan Edelman Spero, dalam bukunya yang berjudul The politics

of International Economic Relations.

”Ekonomi politik internasional merupakan perilaku negara untuk memenuhi kepentingan nasionalnya dalam kondisi keterbatasan sumber daya, maka sebenarnya interaksi ekonomi adalah interaksi politik dalam arena internasional, pada akhirnya dapat dikatakan bahwa hubungan internasional mengandung interaksi yang bersifat ekonomi politik

internasional” (Spero, 1985:10).

Lebih lanjut Spero mengemukakan bahwa ada empat cara faktor politik

mempengaruhi ekonomi, yaitu:

”1) Struktur dan operasi sistem ekonomi internasional dipengaruhi oleh struktur dan opersi politik internasional. 2) Kepedulian-kepedulian politik selalu mempengaruhi kebijakan ekonomi. 3) Kebijakan-kebijakan ekonomi dituntun oleh kepentingan politik. 4) Hubungan dalam ekonomi internasional adalah hubungan politik interaksi ekonomi internasional, dan hubungan politik adalah proses dimana negara-negara dan aktor

non-negara mengatur konflik dan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan”

(Spero, 1985:5).

Sumber diatas menjelaskan bahwa dalam Hubungan Internasional, selain

menjalin hubungan antar negara untuk mencegah terjadinya konflik, juga dapat

dilakukan hubungan yang positif lainnya dalam hal meningkatkan pertumbuhan

(43)

Menurut T.May Rudy dalam bukunya Teori Etika dan Kebijakan

Hubungan Internasional :

”Ekonomi Politik internasional memberikan dan menyediakan

kerangkakerangka konseptual dalam menganalisis dan menampung kenyataankenyataan yang kompleks dan saling berkaitan menegenai berbagai masalah dalam Hubungan Internasional kontemporer” (May Rudy, 1992:52-53).

Berdasarkan teori diatas bahwa ekonomi politik internasional dapat

menjadi sebuah konsep atau pemikiran dalam terjadinya hubungan internasional

saat ini, karena ekonomi politik internasioanal terlah memberikan dan

menyediakan kerangka-kerangka konseptual dalam menganalisis kenyataan

hubungan internasional yang terjadi saat ini.

Menurut David N. Balaam dalam bukunya yang berjudul Introduction to

International Political Economy, berpendapat bahwa :

”Ekonomi Politik Internasional adalah hubungan kerjasama antara negara

-negara dalam kerangka produksi, distribusi kekayaan dan kekuasaan, investasi, dan lain-lain. Dalam tinjauan EPI bahwa perlu adanya pendekatan level analisis terhadap individu, negara, dan sistem internasional” (Ba1aam, 1996: 3).

Berdasarkan konsep pemikiran diatas, ekonomi-politik internasional secara

sederhana menjelaskan sebagai interaksi global antara politik dan ekonomi, yang

didefinisikan sebagai dinamika interaksi antara pengejaran kekuasaan dan

kekayaan.

Berbicara mengenai Ekonomi Politik Internasional tidak akan lepas

membahas tentang Ilmu Ekonomi itu sendiri, menurut Samuelson Nordhaus

(44)

”Kajian bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk

memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya pada

masyarakat luas” (Samuelson, 2001:4).

Pengertian tersebut menggambarkan bahwa tiap individu dapat memanfaat

atau mengolah sumber daya yang ada untuk menjadi komiditas dalam berbagai

bidang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, sehingga harus ada batasan

dalam pengolaan sumber daya tersebut.

2.1.2.1Bisnis Internasional

Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis-swasta dan

pemerintah-yang melibatkan dua atau lebih negara. Bisnis internasional terdiri dari sebagian

besar dan berkembang dari keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua

perusahaan, besar atau kecil, dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan

persaingan karena output menjual sebagian atau pemasok aman dari negara asing

dan bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri pengertian

bisnis internasional.

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati

batas -batas suatu negara, transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis

internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan

negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade).

Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu

negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran

(45)

biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua

pengertian.

1. Perdagangan Internasional (International Trade)

Merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional

yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor

tersebut maka akan timbul “Neraca Perdagangan Antar Negara” atau “Balance Of

Trade”.

2. Pemasaran Internasional (International Marketing)

Sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan

keadaan di mana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis

dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri.

Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk

memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka

pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk

karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan

melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi

kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan

tetapi dapat pula berupa jasa (McCulloch : 2006).

(46)

1. Ekspor Insidentil (Incident At Export)

Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu

perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu

dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi

pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli

barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.

2. Ekspor Aktif (Active Export)

Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian

terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut

makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut

ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis

komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan

negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu.

Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena

itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan

tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing" (Charles WH Hill :

2008).

Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi

itu tidak ada satu Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh

pengaruh dari Negara lain. Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh

tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini

(47)

bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang

terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini.

Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang

satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama.

Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun

kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama.

Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari

cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain.

Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong

perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang demikian akan

mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang

tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru

dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih

tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara

mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu

sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah

dari luar negeri ( Daniels, Radebaugh & Sullivan : 2004).

(48)

Penanaman modal asing merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh

pihak asing dalam rangka menanamkan modalnya disuatu negara dengan tujuan

untuk mendapatkan laba melalui penciptaan suatu produksi atau jasa. Undang –

undang nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing menyebutkan

bahwa : pengertian penanaman modal dalam undang – undang ini hanyalah

meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau

berdasarkan ketentuan – ketentuan undang – undang ini dan yang digunakan

untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam artian bahwa pemilik modal

secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.

Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli untuk

menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing (PMA),

yaitu :

1. Teori R. Vernon

Vernon (1966) menjelaskan penanaman modal asing dengan model yang

disebut Model Siklus Produk. Dalam model ini, introduksi dan pengembangan

produk baru di pasar mengikuti tiga tahap. Pendorong untuk mengembangkan

produk baru diberikan oleh kebutuhan dan peluang pasar (Pandji Anoraga, 1995:

53).

Pada waktu produk pertama kali dikembangkan dan dipasarkan, diperlukan

suatu hubungan yang erat antara kelompok desain, produksi dan pemasaran dari

perusahaan dan pasar yang akan dilayani oleh produk itu. Untuk itu produksi dan

(49)

kemungkinan mencari pasar – pasar baru di negara – negara yang relatif maju dan ekspor pun mulai dilakukan dengan tujuan negara dunia ketiga. Keuntungan

perusahaan terletak pada skala ekonomi dalam produksi, pengangkutan dan

pemasaran. Strategi – strategi penentuan harga dan lokasi didasarkan atas aksi dan

reaksi multinational corporation yang lain dan bukan pada biaya komperatif.

Tahap terakhir yakni dimana produk telah terbuat dengan baik dengan desain

yang distandarisasi, sehingga risetan keterampilan manajemen tidak lagi penting.

Tenaga kerja yang tidak terampil dan setengah terampil mulai mendapat tempat

dan konsekuensinya, produk bergerak ke negara – negara yang sedang

berkembang, dimana ongkos tenaga kerjanya masih lebih rendah. Produk –

produk yang dihasilkan di negara berkembang tersebut akan di impor kembali ke

negara asal dan juga ke pasar negara yang lebih maju. Oleh karena itu, lokasi

produksi akan lebih ditentukan oleh perbedaan biaya dari jarak pasar. Investasi

luar negeri akan dilihat sebagai suatu cara untuk dapat mempertahankan daya

saing perusahaan dalam produk – produk inovatifnya.

2. Teori Stephen Hymer

Investasi langsung merupakan persoalan yang kompleks dan sulit dijelaskan

dengan cara yang sederhana, namun Stephen Hymer telah mengembangkan suatu

teori yang cukup kuat untuk menjelaskan cara bekerja internasional dari

perusahaan – perusahaan nasional. Menurut Hymer, invetasi langsung termasuk

(50)

atau teori mengenai pergerakan modal secara internasional (Pandji Anoraga,

1995: 66).

Hymer mengemukakan bahwa inti pokok dari penanaman modal secara

langsung adalah meratakan beberapa keuntungan monopolistik yang dinikmati

oleh perusahaan induk. Menurut pendekatan ini, pengembalian investasi yang

lebih tinggi di luar negeri tidak menjamin kelengkapan penjelasan arus modal,

karena pengembalian investasi itu sendiri berarti bahwa modal akan lebih efisien

bila dialokasikan melalui pasar modal dan tidak memerlukan pemindahan

perusahaan. Kemungkinan memperoleh pengembalian investasi yang lebih tinggi

akan timbul bila perusahaan memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang

ada di negara tuan rumah. Keunggulan tertentu perusahaan dapat timbul karena

adanya akses ke sumber modal yang lebih mudah dan besar, adanya pasar bahan

mentah yang diproduksi dengan skala besar dan memiliki keahlian seperti

keahlian manajemen, keterampilan pemasaran dan lain sebagainya.

Pemerintah pasti akan selalu berusaha agar arus modal yang masuk ke

Indonesia semakin besar. Hal tersebut dibutuhkan untuk membiayai dana

pembangunan yang semakin meningkat, terutama dalam hal pembangunan di

bidang ekonomi. Sesuai dengan kebutuhan dana untuk pembangunan tersebut,

maka pemerintah selalu berusaha untuk menarik dana investor asing dengan

memberikan berbagai kemudahan melalui berbagai kebijaksanaan.

Penanaman modal asing dalam Undang – undang No.1/ 1967 adalah sebagai

(51)

yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk membiayai perusahaan di

Indonesia. Alat – alat untuk perusahaan termasuk penemuan – penemuan baru

milik orang asing dan bahan – bahan yang dimasukkan dari luar negeri ke wilayah

Indonesia, selama alat – alat tersebut tidak dibiayai oleh kekayaan devisa

Indonesia. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan undang – undang ini

diperkenankan ditransfer tetapi digunakan untuk membiayai kembali perusahaan

di Indonesia.

2.1.2.3Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda,

yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus

menerus dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah

satu indikator keberhasilan pembangunan.

Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin

tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu

distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha

meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi

potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,

penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan

berorganisasi dan manajemen. Pembangunan ekonomi didefinisikan dalam

beberapa pengertian dengan menggunakan bahasa berbeda oleh para ahli, namun

(52)

Pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan

penduduk dan kemajuan teknologi selain itu pembangunan juga di artikan sebagai

suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar

dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun

percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidak merataan dan

penghapusan dari kemiskinan mutlak. Pembangunan ekonomi juga berdasarkan

usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur

dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita (Irawan 2002: 5).

Mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang

menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam

jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan

ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui

serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu

adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam

jangka panjang (Sadono Sukirno 1985:13)

Pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau

gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan tidak terputus-putus.

Pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan terutama dalam lapangan

industri dan perdagangan. Pembangunan ekonomi berkaitan dengan pendapatan

perkapita dan pendapatan nasional. Pendapatan perkapita yaitu pendapatan

rata-rata penduduk suatu daerah sedangkan pendapatan nasional merupakan nilai

produksi barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian

(53)

perkapita dari masa ke masa dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan

ekonomi dan juga perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah.

Dalam pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman adalah sebagai

suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat

meningkat dalam jangka panjang.( Suryana, 2000:5)

2.1.2.4Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi memiliki dua segi pengertian yang berbeda, di satu

pihak istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menggambarkan bahwa

suatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai

kemakmuran yang lebih tinggi, seperti yang dikemukakan ”Michael Todaro”,

pertumbuhan ekonomi atau yang populer juga disebut ”Economic Growth”,

adalah suatu proses mantap dimana kemampuan berproduksi meningkat dari

waktu ke waktu, sehingga menaikkan tingkat pendapatan nasional (National

Income) (Todaro, 1985:470).

Dipihak lain istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan tentang

masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang. Masalah pertumbuhan

ekonomi jangka panjang yang dihadapi suatu negara dapat dibedakan pada tiga

aspek, yaitu:

Aspek pertama ; masalah pertumbuhan itu berasal dari perbedaan tingkat

(54)

capai, dan tingkat pertumbuhan yang sebenarnya tercapai dari satu tahun ke tahun

lain, sumber daya alam dalam suatu negara akan mengalami pertambahan.

Pertambahan ini dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, yaitu tingkat Produksi

ekonomi yang bertambah besar. Investasi dimasa kini akan menambah potensi

suatu negara menghasilkan barang dan jasa. Di samping itu kemajuan teknologi

memungkinkan sumber daya yang ada menghasilkan barang dan jasa yang lebih

banyak, selanjutnya perkembangan penduduk dan perkembangan produktivitas

mereka juga akan meningkatkan kegiatan ekonomi ke taraf yang lebih potensial,

sebagai akibatnya pertumbuhan kemakmuran lebih lambat, pengangguran

semakin besar dan masalah politik sosial semakin memburuk.

Aspek kedua ; mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah

meningkatkan pertumbuhan itu sendiri, adakalanya pertambahan potensi dari

kemampuan menghasilkan pendapatan nasional tidak mencukupi untuk mengatasi

masalah ekonomi yang dihadapi.

Aspek ketiga ; mengenai keteguham pertumbuhan ekonomi yang

berlakudari satu tahun ke tahuin yang lainnya. Pertumbuhan ekonomi tidaklah

berkembang secara liniear adakalanya perekonomian berkembang dengan pesat

dan ada kalanya pergerakan lambat dan kadang-kadang berlaku mundur, yaitu

tingkat kegiatannya lebih rendah dari sebelumnya (Sukirno,2000:13).

Pertumbuhan ekonomi dunia pada perdagangan dan uang menghubungkan

bangsa-bangsa dalam jaringan interdepedensi membentuk penekanan antara

politik domestik dalam pembuatan keputusan dan politik luar negeri untuk

(55)

pula perubahan mendasar tidak saja dalam hubungan ekonomi, melainkan juga

dalam kelembagaan. Pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi berbagai unsur

sosial masyarakat maupun lembaga politik dan sosial (Sicat, 1991:351).

Pertumbuhan ekonomi menurut Samuelson adalah ”menggambarkan

ekspansi GDP potensial atau output nasional negara. Dengan kata lain

pertumbuhan ekonomi terjadi apabila batas kemungkinan produksi bangsa

bergeser keluar” (Samuelson, 2001:249).

Dalam sebuah pertumbuhan ekonomi dikenal adanya empat roda

pertumbuhan ekonomi yang menjadi indikator dalam sebuah perekonomian, yaitu:

a) Sumber daya manusia (penawaran tenaga kerja, pendidikan, disiplin,

motivasi)

b) Sumber daya alam (tanah, mineral, bahan bakar, kualitas lingkungan)

Pembentukan modal (mesin, pabrik, jalan)

c) Teknologi (sains, rekayasa, manajemen, kewirausahaan) (Samuelson,

2001:250).

Ditambahkan lebih jauh oleh Sukirno, teori pertumbuhan neo klasik meyakini

bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung kepada perekembangan tiga faktor

produksi, yaitu:

a) Pertambahan modal dan produktivitas modal

b) Pertambahan tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja

(56)

2.1.3 Organisasi Internasional

Organisasi internasional dalam isu-isu tertentu berperan sebagai aktor

yang independen dengan hak-haknya sendiri. Peranan organisasi internasional

dalam hubungan internasional saat ini telah diakui karena keberhasilannya dalam

memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi suatu negara. Bahkan saat ini

organisasi internasional dinilai dapat mempengaruhi tingkah laku negara secara

tidak langsung. Kehadiran organisasi internasional mencerminkan kebutuhan

manusia untuk bekerjasama, sekaligus sebagai sarana untuk menangani

masalah-masalah yang timbul melalui kerjasama tersebut.

Perwita dan Yani, menyebutkan organisasi internasional dapat dibagi ke

dalam tiga kategori, yaitu:

1. Sebagai instrumen. Organisasi internasional digunakan oleh negara-negara

anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan tujuan politik luar

negerinya.

2. Sebagai arena. Organisasi internasional merupakan tempat bertemu bagi

anggota-anggotanya untuk membicarakan dan membahas

masalah-masalah yang dihadapi. Tidak jarang organisasi internasional digunakan

oleh beberapa negara untuk mengangkat masalah dalam negerinya,

ataupun masalah dalam negeri negara lain dengan tujuan untuk mendapat

(57)

3. Sebagai aktor independen. Organisasi internasional dapat membuat

keputusan-keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan atau

paksaan dari luar organisasi (Perwita & Yani, 2014: 95).

Sedangkan menurut T. May Rudy dalam buku Administrasi & Organisasi

Internasional, organisasi internasional dapat melakukan dan memiliki sejumlah

pernanan penting, yaitu:

1. Wadah atau forum untuk menggalang kerjasama serta untuk mencegah

atau mengurangi intensitas konflik (sesama anggota).

2. Sebagai sarana untuk perundingan dan menghasilkan keputusan

bersama yang saling menguntungkan.

3. Lembaga yang mandiri untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan

(antara lain kegiatan sosial kemanusiaan, bantuan untuk pelestarian

lingkungan hidup, pemugaran monumen bersejarah, peace keeping

operation dan lain-lain) (Rudy, 2009: 27).

Peranan organisasi internasional dapat digambarkan sebagai individu yang

berada dalam lingkungan masyarakat internasional. Sebagai anggota masyarakat

internasional, organisasi internasional harus tunduk pada peraturan-peraturan yang

telah disepakati bersama. Selain itu, melalui tindakan anggotanya, setiap anggota

tersebut melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama.

(58)

Perusahaan multinasional (PMN, mengacu pada multinational corporation

atau MNC) menurut W. F. Schoel et. al. (1993) adalah sebuah perusahaan yang

berbasis di satu negara (disebut negara induk) dan memiliki kegiatan produksi dan

pemasaran di satu atau lebih negara asing (negara tuan rumah). (Puspopranoto,

Sawaldjo, Hal 6

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh gambaran sikap dan perilaku peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan wirausaha agribisnis dalam upaya upaya meningkatkan keterampilan dan sikap

[r]

Agar mahasiwa dapat membuat program memainkan file suara dengan format MIDI sebagai salah satu komponen

Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu primigravida dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam

Protein ( asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “ yang paling utama” ) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer

Dalam pengaturan latihan dengan metode drill terhadap keterampilan yang jamak seperti halnya pada keterampilan bulutangkis, “terdapat dua cara yang lajim dilakukan yaitu

Oleh itu, kegagalan guru dalam mengajar sesuatu teori atau konsep fizik yang tidak disertakan dengan aktiviti-aktiviti yang melibatkan pelajar serta dihubungkaitkan