Dibuat khusus oleh mahasiswa yang akan Ujian Sidang :
1.
Nama
: Yanuari Nugraha Irawan
2.
Tempat dan Tanggal Lahir
: Garut, 17 Januari 1994
3.
Nomor Induk Mahasiswa
: 44312035
4.
Prodi
: Ilmu Hubungan Internasional
5.
Jenis Kelamin
: Laki-laki
6.
Kewarganegaraan
: Indonesia
7.
Agama
: Islam
8.
Alamat : Jln.Pembangunan Perum Bumi Jaya Asri E.21
9.
No. Telepon
: 081313168039
10.
Berat badan
: 72 Kg
11.
Tinggi Badan
: 171 Cm
12.
Status Marital
: Belum Kawin
13.
Orang Tua
a.
Nama Ayah
: Edi Irawan S.pd M.pd
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Jln.Pembangunan Perum Bumi Jaya Asri E.21
b.
Nama Ibu
: Nia Kusmiati
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jln.Pembangunan Perum Bumi Jaya Asri E.21
Bandung, 1 September 2016
PERANAN
MULTINATIONAL COOPERATION
(MNC) DALAM
PERTUMBUHAN EKONOMI PEMERINTAH DAERAH
(STUDI KASUS : P.T CHEVRON DI KABUPATEN GARUT)
ROLE MULTINATIONAL CORPORATION (MNC) ECONOMIC GROWTH IN LOCAL GOVERNMENT (CASE STUDY: P.T CHEVRON IN THE DISTRICT GARUT)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S1 (Strata Satu) Pada
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Oleh,
YANUARI NUGRAHA IRAWAN
44312035
PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii Assalamu’alaikum WarahmatullahiWabarakatuh,
Sesungguhnya segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
SWT, Dzat Yang Maha Kuasa, yang mengajarkan ilmu kepada manusia atas setiap
hal yang tidak diketahuinya. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurah
kepada Rasulullah junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan
sahabat-sahabatnya serta bagi mereka yang istiqomah dijalan-Nya. Alhamdulillah, atas
berkah, rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagaisalah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Universitas
Komputer Indonesia.
Peneliti menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, dorongan, bimbingan, serta kerjasama
dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang
dihadapi tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu peneliti menyampaikan
ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Kedua Orangtua tercinta beserta
keluarga yang menjadi motivasi terbesar yang telah memberikan dukungan baik
moral dan materil serta terima kasih atas segala-segalanya yang tidak dapat
terbalaskan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati saya
iv
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
yang telah memberikan arahan dan restu dalam melakukan penelitian
dan penyusunan skripsi sehingga dapat tercapai gelar sarjana.
2. Yth. Ibu Prof. Dr.Hj. Aelina Surya, Dra, sebagai Wakil Rektor III
Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan banyak ilmu
agar bertambahnya wawasan dan pengetahuan selama perkuliahan dan
dukungan, serta restu dalam melakukan penelitian dan penyusunan
skripsi.
3. Yth. Bapak Andrias Darmayadi, S.IP, M.Si.,Ph.Dsebagai Ketua
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional yang telah memberikan
begitu banyak ilmu pengetahuan yang menambah wawasan dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan mendidik serta memberikan
banyak masukan dalam perkuliahan serta penyusunan skripsi.
4. Yth. Ibu Dewi Triwahyuni, S.IP, M.Si, sebagai Dosen
pembimbingyang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran, serta senyumannya pada saat bimbingan
dalam memberikan ketenangan, motivasi, arahan, serta inspirasi yang
sangat berharga kepada peneliti selama penyusunan skripsi.
5. Yth. Bapak H.Budi Mulyana, S.IP, M.Si, sebagai Dosen
telahmemberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan serta
v
banyak ilmu pengetahuan dan wawasan serta membagikan
pengalamannya selama menjalani perkuliahan, dan juga memberikan
masukan dan arahan serta saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
7. Kedua Orang Tua dan Keluargayang telah merawat dan membesarkan
saya, serta selalu memberikan dukungan baik moral, materil, dan doa
yang menjadi motivasi peneliti sehingga penelitian ini dapat selesai tepat
pada waktunya serta semua yang telah diberikan sampai saat ini yang
tidak dapat terbalaskan sampai kapanpun.
8. Yth. Teteh Dwi Endah Susanti, S.E, Sekretariat Prodi Ilmu Hubungan
Internasional tercantik yang telah banyak membantu peneliti selama
masa kuliah dan juga semasa menyelesaikan skripsi baiksehingga skripsi
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
9. Yth. Bapak Wahyu Dwi Kristanto M.Si., AK.,CPA sebagai Direktorat
Sumber Daya Mineral PT.Chevron KabupatenGarutyang dengan terbuka
menerima dan membantu, serta meluangkan waktunya terhadap saya untuk
melakukan riset/penelitian guna terkumpulnya data-data skripsi
yangdiperlukan.
10.Yth. Bapak Asep Suparman S.IP.,M.Sisebagai Kepala Badan Kesatuan
vi data-data skripsi yangdiperlukan.
11.Teman-temanHOOLIGANS – Chessar Aldito, Chrissandy Rantung,
Rizal Makbul, Billyadin Insanu M., Rifky Achmad Rifai, Rahmad
Akbar, Fajrin Fikrul Islamy yang telah memberikan dukungan moril
dan menjadi sahabat seperjuangan selama masa perkuliahan.
12.Terimakasih kepada J-LAND, dan seluruh mahasiswa Hubungan
Internasional Angkatan 2011 dan 2012dimana tawa, canda, serta
keteguhan satu sama lain dalam bentuk kerjasama, sharing, dan motivasi
selama proses skripsi ini berlangsung hingga akhirnya menjadi karya
ilmiah, dan hal lainnya selama menjalani perkuliahan.
Peneliti menyadari bahwa SKRIPSI ini masih jauh dari kesempurnaan,
Oleh karena itu, Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun sehingga dapat menyempurnakan tugas akhir ini di masa mendatang.
Akhir kata, semoga Penulisan SKRIPSIini bisa dapat bermamfaat bagi
para pembacanya.
Bandung, September 2016
Peneliti
i
DAFTAR TABEL ...iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 14
1.2.1 Rumusan Masalah Mayor ... 14
1.2.2 Rumusan Masalah Minor ... 14
1.2.3 Pembatasan Masalah ... 14
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 15
1.3.1 Maksud Penelitian ... 15
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 15
1.4 Kegunaan Penelitian ... 16
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 16
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka ... 18
2.1.1 Hubungan Internasional ... 18
2.1.2. Ekonomi Politik ... 21
ii
2.1.2.3 Pembangunan Ekonomi ... 31
2.1.2.4 Pertumbuhan Ekonomi ... 33
2.1.3 Organisasi Internasional ... 36
2.1.3.1 Multinational Cooperation ... 38
2.1.4 Teori Peranan ... 41
2.1.5 Teori Paradiplomasi...44
2.2 Kerangka Pemikiran ... 49
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 52
3.2 Informan Penelitian ... 53
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.3.1 Studi Pustaka ... 54
3.3.2 Penelusuran Data online ... 54
3.3.3 Metode Dokumentasi ... 54
3.3.4 Wawancara... 55
3.4 Uji Keabsahan Data ... 55
3.5 Teknik Analisa Data... 56
3.6 Rencana Pengumpulan Data ... 57
3.7. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 59
3.7.1 Lokasi Penelitian ... 59
iii
4.1.1 Tinjauan Umum PT.Chevron Sebagai MNC ... 62
4.1.2 PT.Chevron Di Kabupaten Garut ... 70
4.1.2.1 Program Kerja PT.Chevron Di Kabupaten Garut ... 72
1. Layanan Kesehatan ... 73
2. Pendidikan Dan Pelatihan ... 75
3. Pengembangan Ekonomi ... 77
4. Pemulihan Kehidupan Pasca Bencana ... 80
4.1.3 Tinjauan Umum Perekonomian Kabupaten Garut ... 81
4.1.3.1 Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) 2010-2015 ... 82
4.1.3.2 Karakteristik Mata Pencaharian Masyrakat Kabupaten Garut ... 84
4.1.3.3 Sumber – Sumber Pendapatan Di Kabupaten Garut ... 88
1. Sektor Pertanian ... 88
2. Sektor Peternakan... 89
3. Sektor Perikanan ... 89
4. Sektor Kelautan ... 90
4.1.3.4 Masalah- Masalah Di Perekonomian Kabupaten Garut ... 92
4.2 Analisa Hasil Uji Validitas & Reabilitas ... 94
4.3 Analisa Dan Hasil Pembahasan... 97
iv
4.3.2 Kendala yang di Hadapi PT.Chevron Dalam Menjalankan Program
Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah
Kabupaten Garut ... 98
4.3.3 Upaya yang dilakukan PT.Chevron dalam Mengatasi Kendala
Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut . 100
4.3.4 Prospek Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah
Kabupaten Garut ... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 106
5.2 Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 109
LAMPIRAN
v
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Politik pemerintah Kabupaten Garut
109 Buku
Archer, Clive. 2001. International Organization. New York: Routledge.
Anoraga Pandji. 1995. Perusahaan Multi Nasional dan Penanaman Modal Asing,
Jakarta: PustakaJaya
Balaam, David N. 1996. Introduction to International Political Economy. Upper
Saddel River: N.J Prentice Hall.
Bennet, Leroy. 2002. International Organization, Principle and Issue Eaglewood.
New Jersey: Prentice Hall Inc.
Carsnaes, W. Risse, Thomas dan Simmons A, Beth. 2013. Handbook Hubungan
Internasional. Bandung: Nusa Media.
Hennida, Citra. 2015. Rezim dan Organisasi Internasional. Malang: Intrans
Publishing.
Merle, Marcel. 2001. The Sociology of International Relations. Berg Pub. Ltd.
Nordhaus, Samuelson. 2001. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: Media Global
Edukasi.
Perwita B, Anak Agung dan Yani M, Yanyan. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan
Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rudy, T. May. 2009, Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha
Spero, Joan Edelman. 1985. The politics of International Economic Relations.
NewYork: St. Martin's Press
Winarno, Budi. 2014. Dinamika Isu-isu Global Kontemporer. Yogyakarta:
CAPS.
Jurnal dan Karya Ilmiah
Peranan Multinational Corporations (MNC’s) Amerika Serikat Terhadap
Peningkatan Foreign Direct Invesment (FDI) Di Indonesia Dalam Studi
Kasus PT.Chevron Pasific Indonesia . Oleh Taufan Indra Perdana
Analisis Sumber Pembiayaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam
Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas Bumi Serta Kaitannya Dengan Cost
Recovery (Studi Kasus : PT.Chevron Indonesia). Oleh Muhammad Eka
Saputra.
Corporate Social Responsibility (CSR) Industri Ekstraktif Di Indonesia (Studi Kasus :CSR PT.Chevron Pasific Indonesia Pada Masyarakat Minas Di
Provinsi Riau). Oleh Hayatullah kurniadi.
Website
Pemerintah Kabupaten Garut. ”Detail SDA Panas Bumi” Dalam
http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_panas_bumi
[16/03/2016]
Pemerintah Kabupaten Garut. “Profil Kabupaten Garut” Dalam
http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]
Pemerintah Kabupaten Garut. “Detail Ekonomi Profil” Dalam
Pemerintah Kabupaten Garut. “ Ekonomi Industri” Dalam
http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]
Pemerintah Kabupaten Garut. “Detail Ekonomi Investor” Dalam
http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]
Pemerintah Kabupaten Garut. “Sosial Budaya dan Kesejahteraan Sosial” Dalam
http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]
Pemerintah Kabupaten Garut. ”Kebijakan Pemerintah Garut” Dalam
http://www.garutkab.go.id [16/03/2016]
Chevron Pasific Indonesia. “Profil Chevron Pasific Indonesia” Dalam
http://www.chevronindonesia.com/en/ [22/05/2015]
Jabar Metrotv News. 2015 ”Warga Garut Desak PT.Chevron Pekerjakan Pemuda
Setempat”.Dalam http://jabar.metrotvnews.com/read/2015/11/02
[22/05/2016]
PT.Chevron Geothermal Indonesia Kabupaten Garut. “ Profil Chevron Garut”
Dalam
https://id.foursquare.com/v/ptchevron-geothermal-indonesia-ltd-darajat/4de5bb3f922efbe1ec025be0 [22/05/2016]
Landasan Teori. “Landasan Teori Peranan” Dalam
Dokumen
UndangUndang No.11 Tahun 2005 Tentang Pengesahan Kovenan Internasional
Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya .
Pasal 60 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Perpres No. 26 Tahun 2010 tentang Transparansi Pendapatan Negara dan
Pendapatan Daerah yang Diperoleh dari Industri Ekstraktif.
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Globalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Sebenarnya, globalisasi belum memiliki definisi yang pasti karena mencakup
banyak aspek dan kekompleksan sifatnya, sehingga bergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Sebagai bukti ada yang menyebut globalisasi di bidang budaya
atau di bidang ekonomi, atau di bidang informasi dan sebagainya. Dampak dari
adanya globalisasi ini sangat banyak dan beragam. MNC atau multinational
corporation atau di dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai perusahaan
multinasional adalah salah satunya. Dalam perkembangannya, disamping
memberikan manfaat bagi perekonomian suatu negara ternyata perusahaan
multinasional ini juga turut berperan sebagai penghambat karena dampak negatif
yang ditimbulkannya.
Multinational Cooperation adalah perusahaan yang menjalankan usahanya di berbagai negara dan kegiatan usahanya bersifat internasional perusahaan jenis
ini memiliki kantor cabang atau pabrik di banyak negara untuk menjalankan
rencana bisnis dari kantor pusat. Sifat usahanya yang mendunia, menyebabkan
perusahaan ini memiliki pengaruh kuat dalam politik global.
Perusahaan multinasional ini merupakan badan usaha yang memiliki,
sejumlah Negara bisa dibayangkan bahwa perusahaan multinasional adalah
perusahaan yang berskala besar, gross profit yang luar biasa, serta melibatkan
manajemen yang kompleks. Pada kenyataannya, memang secara keseluruhan
perusahaan multinasional menguasai lebih dari 20 persen output dunia dan nilai
transaksi perdagangan nya mencapai lebih dari 25 persen dari keseluruhan
transaksi perusahaan manufaktur di dunia. Mungkin juga bisa dikatakan bahwa
perkembangan yang paling penting dalam hubungan ekonomi internasional dalam
dua atau tiga dasawarsa ini adalah perusahaan multinasional dimana lonjakan
yang mengagumkan atas kekuatan dan pengaruh berhasil mereka ciptakan.
Bahkan gross profitnya bisa melebihi PDB suatu negara. Sehingga,
Indonesia sebagai salah satu negara yang berdaulat yang berusaha memakmurkan
rakyatnya juga tidak bisa menutup mata terhadap adanya perusahaan
multinasional ini. Dimana seringkali disini perusahaan multinasional dianggap
sebagai imperialis model baru, penghisap kekayaan alam. Tentu hal ini tidak
terlepas akibat eksternalitas negative yang ditimbulkan akibat dizinkannya
perusahaan multinasional beroperasi di Indonesia. Hal-hal seperti ini tidak hanya
negara Indonesia saja yang mengalaminya, tetapi juga di banyak negara baik
sebagai tuanrumah maupun negara asal perusahaan.
Perusahaan multinasional sebagai pengaruh globalisasi di abad ini tidak
akan pernah bisa dihindari sebab selain banyak dikecam dan sering di kaitkan
dengan memberikan manfaat yang berguna bagi kesejahteraan bangsa. Yang
menjadi fokus pengaturan adalah bagaimana penanggulangan terhadap efek-efek
rakyat. Penanggulangan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Reputasi buruk
memberi dampak negatif bagi suatu perusahaan multinasional. Dengan reputasi
buruk yang diterima oleh suatu perusahaan tidak bisa mendapatkan sangsi
pelanggaran hukum, tetapi mencoreng nama baik perusahaan tersebut. Akhirnya
penanggulangan diharapkan memberikan pelajaran pada perusahaan multinasional
Sehingga diharapkan dengan adanya penanggulangan ini, dengan sendirinya akan
tercapai titik temu tentang apa yang diinginkan masyarakat dengan tujuan
perusahaan.
Terkait dengan dampak yang dapat ditimbulkan oleh MNC, hukum
internasional berupaya dalam menempatkan MNC sebagai subjek hukum
internasional dengan tujuan agar MNC dapat dibebankan tanggung jawab melalui
pelaksanaan sebuah instrumen hukum internasional. Ketika menjadi subjek
hukum internasional maka MNC akan memiliki legal capacity, sehingga mampu
mengajukan gugatan apabila terjadi pelanggaran hukum internasional, mampu
mengadakan dan membuat perjanjian, mampu untuk mempertahankan hak
miliknya serta memiliki kekebalan dan keistimewaan (privileges dan immunities).
Hal tersebut secara tidak langsung menempatkan MNC setara dengan negara yang
menimbulkan kekhawatiran suatu negara di mana kesetaraan tersebut
memungkinkan MNC dapat bersengketa melawan aturan-aturan hukum suatu
negara berdasarkan hukum internasional( Prihandono, 2008 : hal.5).
Hukum Internasional juga berupaya untuk membebankan tanggung jawab
terhadap MNC melalui kewenangan negara terkait instrumen perjanjian
Sifat suatu perjanjian pada umumnya mengikat dan memiliki mekanisme
pemberian sanksi serta memiliki mekanisme pelaporan kepatuhan. Dengan
demikian peran ketentuan hukum internasional dalam mengatur MNC akan ada
apabila negara telah mentransformasikanya ke dalam hukum nasional. Bentuk
perjanjian internasional yang merupakan instrumen hukum internasional terkait
MNC salah satunya adalah The International Covenant on Economic Social and
Cultural Rights (ICESCR) yang telah disahkan di Indonesia melalui UndangUndang No.11 Tahun 2005 Tentang Pengesahan Kovenan Internasional
Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Hubungan Internasional bukan hanya tentang hubungan antar
negara-negara, tetapi juga hubungan yang terjadi antara masyarakat,
kelompok-kelompok, serta organisasi-organisasi yang berasal dari negara yang berbeda.
Seiring berjalannya waktu setiap negara memiliki masalahnya masing-masing dan
saling memiliki ketergantungan dengan yang lain untuk mengembangkan sebuah
kerjasama dengan organisasi internasional sebagai konsekuensi dalam
menyelesaikan permasalahan yang selama ini mengganggu stabilitas kepentingan
nasionalnya.
Studi Hubungan Internasional mengalami banyak perkembangan dan
perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Studi yang awalnya hanya
membahas mengenai politik internasional dan berfokus pada negara sebagai objek
utama terus mengalami pergeseran dan lebih membuka diri bagi aktor non-state
untuk ikut berperan dalam dunia internasional. Seperti NGO (Non-Governmental
Corperation) bahkan individu juga memiliki power dan pengaruh yang kuat yang tidak dapat dikesampingkan. Aktor-aktor ini kemudian saling berinteraksi dan
bekerja sama hingga terbentuk komunitas dan pola-pola interaksi tertentu (Sitepu,
2011 : 138).
Hubungan Internasional adalah interaksi aktor-aktor yang tindakan dan
kondisinya memiliki konsekuensi penting terhadap aktor lain di luar jurisdiksi
efektif unit politiknya. Dari definisi di atas terkaji bahwa negara-negara dapat
dipandang sebagai pelaku utama dari Hubungan Internasional. Hal itu karena yang
melakukan tindakan dan dampak dari tindakan itu adalah unit politik walaupun
tidak tertutup kemungkinan yang melakukan tindakan itu adalah aktor-aktor
non-negara.
Dengan demikian, Hubungan Internasional kontemporer dapat dimaknai
sebagai interaksi yang melibatkan fenomena sosial menyangkut aspek ideologi,
politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang melintasi
batas nasional suatu negara antara aktor-aktor baik yang bersifat pemerintah
maupun non-pemerintah, termasuk kajian mengenai kondisi-kondisi relevan yang
mengitari interaksi tersebut. Hubungan Internasional kontemporer tidak hanya
memperhatikan politik antar negara tetapi juga dengan subjek lain seperti
interdependensi ekonomi, hak asasi manusia, perusahaan transnasional, organisasi
internasional, lingkungan hidup, ketimpangan gender, keterbelakangan, dan
Salah satu peusahaan asing yang melakukan investasi di negara Indonesia
adalah PT.Chevron yang telah banyak mendirikan cabang-cabang di daerah atau
provinsi di Indonesia. Chevron Cooperation adalah salah satu perusahaan energi
terbesar dunia asal Amerika. Berkantor pusat di San Ramon, California, AS dan
aktif di lebih dari 180 negara, Chevron bergerak dalam setiap aspek industri
minyak dan gas, termasuk eksplorasi dan produksi : pengilangan, pemasaran, dan
transportasi; produksi kimia dan penjualan; dan pembangkit listrik.
Energi alternatif yang diproduksi Chevron antara lain geotermal, energi
surya,angin, bahan bakar nabati, sel solar, dan hidrogen. Adapun anak Perusahan
Chevron di Kabupaten Garut yaitu Proyek panas bumi darajat yang dimulai pada
tahun 1984 ketika Amoseas menandatangani Join Operation Contract (JOC)
dengan Pertamina dan Energy Sales Contract (ESC) dengan PLN untuk
membangun sumber panas bumi di Garut Jawa Barat. Hingga saat ini terdapat tiga
unit pembangkit tenaga panas bumi Darajat.
Panas Bumi Darajat yang terletak di Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa
Barat. Sumber daya yang dicari adalah dalam kisaran vulkanik yang mengandung
pusat-pusat kegiatan yang relatif baru dan menampilkan permukaan yang kuat
dari aktivitas panas bumi terjadi di wilayah. sumber daya tersebut berada di curam
dan medan kasar, sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Panas bumi darajat
menghasilkan kualitas tinggi yang cukup besar untuk sumber daya yang di
sangat besar (40 MW dari satu baik - di seluruh dunia rata-rata 5-10 MW / baik).
sumber daya adalah salah satu dari hanya beberapa bidang uap kering di
dunia.(http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_panas_bumi Di
akses Pada 16/03/2016)
Panas Bumi Darajat mampu menciptakan arus pendapatan di wilayah
Kecamatan Pasirwangi khususnya, Kabupaten Garut dan Propinsi Jawa Barat
pada umumnya melalui efek ganda baik secara langsung, tidak langsung, dan
terinduksi. Dalam terminologi ilmu ekonomi regional (regional development),
sektor ekonomi yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi wilayah disebut
sektor ekonomi basis (economic base). Sektor basis dicirikan oleh kemampuannya
mengekspor produk ke luar wilayah dalam hal ini panas bumi mampu
menghasilkan listrik yang diekspor melalui jaringan listrik JAMALI
(Jawa-Madura-Bali). Sektor basis ini mampu menciptakan arus pendapatan ke dalam
wilayah, sedangkan sektor non basis peranannya hanya pada pelayanan lokal.
Angka produktivitas pekerja di Kabupaten Garut dalam kurun tahun
2010-2015 berkisar antara 1,47 dan 1,94, dan produktivitas kapital berkisar antara 6,68
dan 6,81. Kabupaten Garut mempunyai produktivitas pekerja yang cukup tinggi,
yang berarti telah ada peningkatan kualitas kerja dari pekerja. Namun dari segi
produktivitas kapital memang dapat dikatakan konstan atau sangat kecil
peningkatannya. Produktivitas pekerja di Kecamatan Pasirwangi dalam kurun
tahun 2010-2015, berkisar antara 1,62 dan 2,02, dan produktivitas kapital berkisar
antara 6,70 dan 6,91. Produktivitas pekerja meningkat dari tingkat Kecamatan
Barat. Hal ini kemungkinan besar diakibatkan oleh proses dan program diklat
keterampilan dan baru intensif dan efektif dilakukan di tingkat propinsi dan
menurun kualitasnya di tingkat kecamatan. Produktivitas kapital di tingkat
kecamatan Pasirwangi boleh dikatakan konstan, di samping juga karena tidak ada
alokasi bantuan dari Kabupaten Garut. Produktivitas kapital meningkat ke tingkat
Kabupaten, dan lebih meningkat ke tingkat Propinsi. Ke depan perlu dilakukan
pengocoran dana otonomi daerah ke tingkat kecamatan, desa/kelurahan agar dana
tersebut lebih dinikmati oleh masyarakat dengan program-program riil seperti
yang dilakukan oleh PT Chevron (www.tekmira.esdm.go.id Di akses Pada
16/03/2016).
Jadi diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut, peran PT.Chevrondinilai
sangat penting di Indonesia Terutama dalam penelitian ini khususnya PT.Chevron
di kabupaten Garut karena memiliki pengaruh yang sangat luas terhadap
kerjasama dalam Peningkatan Ekonomi dari pengolahan gas bumi dan diharapkan
dapat membantu pihak pemerintah dalam meningkatkan kualitas ekonomi daerah
terhadap masyarakat yang ada di Indonesia kususnya di daerah kabupaten Garut.
Baik dalam memberikan bantuan secara teknis, maupun pengawasan terhadap
program-program nasional pemerintah, serta bantuan dalam memberikan bantuan
baik dalam membangun perusahaan di daerah daerah dimana karyawan yang akan
di jadikan pekerja berasal dari warga pribumi sehinggga membuka lapangan kerja
baru bagi masyarakat daerah yang ada di indonesia.
Untuk memudahkan peneliti dalam mengkaji kerjasama yang dilakukan
terhadap permasalahan ekonomi di pemerintahan daerah, peneliti menggunakan
penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebagai acuan dalam pembahasan.
Penelitian sebelumnya yang penulis jadikan acuan dalam tinjauan pustaka adalah
Skripsi Taufan Indra Perdana dari Universitas Komputer Indonesia pada tahun
2008 yang berjudul “Peranan Multinational Corporations Amerika Serikat
Terhadap Peningkatan Foreign Direct Invesment (FDI) Di Indonesia Dalam Studi Kasus PT.Chevron Pasific Indonesia” Penelitian ini menjelaskan tentang ekonomi dunia sekarang ini di dominasi oleh perusahaan-perusahaan yang telah
berkembang pesat dengan aktivitas bisnis mereka untuk perluasan produksi dan
penjualan ke berbagai negara. Umumnya perusahaan-perusahaan ini
menempatkan investasi dan operasi mereka ke dalam pasar global dimana mereka
bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Perusahaan-perusahaan semacam ini
lebih dikenal dengan perusahaan multinasional (Multinational Corporations /
MNC). Dalam mencermati perkembangan aktivitas tersebut yaitu lewat
penanaman modal asing / FDI. Pertumbuhan FDI lewat aktivitas Perusahaan
Multinasional dari berbagai negara ini telah menghubungkan bangsa-bangsa lebih
terikat satu sama lain, dan selanjutnya mempengaruhi ekonomi global.
Hasil pebelitian dalam kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa PT.
Chevron Pacific Indonesia sebagai Multinational Corporations (MNCs) Amerika
Serikat memberikan kontribusi terhadap peningkatan Foreign Direct Investment
(FDI) di Indonesia yang sangat menentukan bagi negara-negara penerimanya,
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Tegar Eka Saputra
Dari Universitas Indonesia pada tahun 2012 dengan judul “Analisis Sumber
Pembiayaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas Bumi Serta Kaitannya Dengan Cost Recovery (Studi Kasus Pt.Chevron Pasific Indonesia)” penelitian Muhammad Tegar ini menjelaskan tentang UUD Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi memberikan
kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR), namun perjalanan CSR tidak
sepenuhnya berjalan dengan baik karena sering kali menimbulkan masalah seperti
biaya CSR yang mendapat kan penggantian berupa Cost recovery dari pemerintah
yang dapat merugikan negara. Kasus yang terkait dalam masalah ini adalah
PT.Chevron Pasific Indonesia yang menggunakan Cost recovery sebagai sumber
pembiayaan CSR, hal tersebut yang akan di teliti karena tidak jelasnya sumber
pembiyaan yang di gunakan oleh PT. Chevron dalam melakukan penanaman
modal asing dan melakukan kerjasama dengan Indonesia karena tidak adanya
transparan mengenai penggunanan dana yang digunakan sebagai sumber
pembiayaan yang di gunakan oleh PT.chevron.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Hayatullah Kurniadi Dari
Universitas Gadjah Mada pada tahun 2014 dengan judul “Corperate social
Responsibility (CSR) Industri Ekstraktif Di Indonesia (studi kasus : CSR PT.Chevron Pasific Indonesia pada masyarakat minas di provinsi Riau)”
Penelitian Hayatullah Kurniadi ini menjelaskan tentang masalah hadirnya
perusahaan dan masyarakat berada dalam satu lingkup yang tidak dapat
dipisahkan dan mereka menjadi satu kesatuan yang saling membangun dan
berkembang Chevron Pacific Indonesia (CPI). Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI). Secara spesifik CSR CPI kepada
masyarakat di daerah operasi Minas, Provinsi Riau. Keberadaan CPI yang sudah
hampir 80 tahun menjadi sebuah landasan untuk pentingnya bertanggung jawab
kepada masyarakat. Prinsip ini bukan melimpahkan tanggung jawab kesejahteraan
masyarakat kepada perusahaan, akan tetapi sebagai bentuk kepedulian dan andil
perusahaan karena berada dalam satu lingkungan dengan pemukiman masyarakat.
Selain itu CPI merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia, dengan 40%
total minyak nasional berasal dari operasinya. Otomatis dengan pencapaian
tersebut CPI menguasi wilayah-wilayah di daerah yang menjadi lokasi
pengambilan minyak dari perut bumi. Data perusahaan menunjukkan operasi CPI
tersebut sudah menghasilkan 11 milyar barel minyak di Indonesia, dengan
demikian sudah selayaknya perusahaan berskala internasional tersebut
melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat Minas.
Pendekatan atau metode yang dipakai metode penelitian kualitatif, strategi
penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian analisis kualitatif digunakan
untuk menemukan adanya hubungan antara variabel yang ada, memahami dan
menginterpretasikan hubungan dari variabel-variabel tersebut sehingga akhirnya
dapat memberikan pembuktian terhadap hipotesa dan dapat ditarik satu
kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh Eka Astiti,
sekunder, seperti buku teks, terbitan berkala, jurnal, majalah, surat kabar,
dokumen, makalah, dan bahan-bahan lainnya yang berbentuk elektronik (yang
bisa didapat melalui instrumen internet). Sebagaimana yang juga dilakukan oleh
penulis turut pula menggunakan sumber-sumber data tersebut, namun dengan
Program Kerja berbeda yaitu untuk menganalisis mengenai peranan Multinational
Cooperation Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Daerah
(Studi kasus : PT.Cevron Di Kabupaten Garut).
Maka berdasarkan penjelasan dan pemaparan diatas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul:
‘’Peranan Multinational Cooperation (MNC) Dalam Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Daerah (Studi Kasus : PT.Chevron Di Kabupaten Garut).”
Berdasarkan pemaparan diatas, ketertarikan peneliti terhadap penelitian ini
didukung oleh sejumlah teori yang diambil dari beberapa mata kuliah yang
dijadikan kurikulum dalam Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, antara lain:
1. Ekonomi Politik, mata kuliah ini membantu dalam memberikan gambaran
mengenai ekonomi politik dari segi pandangan hubungan internasional
2. Organisasi Internasional, mempelajari kerjasama yang melintas batas-batas
Negara dengan didadasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta
melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan.
3. Bisnis Internasional, mempelajari tentang kerjasama dalam melakukan
kerjasama bisnis yang melintas batas-batas negara dengan didadasari
struktur yang jelas dan lengkap serta melaksanakan fungsiya secara
berkesinambungan.
2.1.1 Rumusan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah Mayor
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, untuk memudahkan peneliti
dalam melakukan pembahasan, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: “Bagaimana Peranan PT.Chevron Sebagai Multinational
Cooperation Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah
Daerah Kabupaten Garut ?
1.2.2 Rumusan Masalah Minor
1. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan PT.Chevron dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi pemerintah daerah kabupaten Garut?
2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi P.T Chevron dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi pemerintah daerah kabupaten Garut?
3. Sejauh mana pertumbuhan ekonomi pemerintah kabupaten Garut?
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis kerjasama
yang dilakukan oleh PT.Chevron Garut melalui upaya meningkatkan
ekonomi pemerintahan daerah yang ada di kabupaten Garut. Adapun
penelitian terhadap masalah yang akan dikaji, dan dibatasi pada rentang
waktu 2010-2015 dengan melihat pelaksanaan program kerjasama selama
rentang waktu tersebut.
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis
kerjasama yang dilakukan oleh PT.Chevron Garut melalui upaya
meningkatkan ekonomi pemerintahan daerah yang ada di kabupaten Garut.
Serta mengetahui Upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh PT.Chevron
sebagai mitra kerja dengan Pemerintah Kabupaten Garut.
1.3.2 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan menjelaskan latar belakang diterimanya PT.Chevron
di kabupaten Garut.
2. Mengetahui dan menjelaskan keuntungan pemerintah kabupaten Garut
dengan kehadiran PT.Chevron di kabupaten Garut.
3. Mengetahui dan menjelaskan dampak kehadiran PT.Chevron terhadap
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka kegunaan dari penelitian ini
dibagi menjadi dua, yaitu:
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Ilmu hubungan internasioanal dan menambah wawasan mengenai
organisasi internasional. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
memperkaya pengetahuan mengenai kerjasama internasional dan
multilateral dalam mengatasi suatu permasalahan. Khususnya kerjasama
antara Masyarakat Garut dengan PT.Chevron di dalam rangka
Meningkatkan Ekonomi pemerintah daerah di kabupaten Garut. Melalui
penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk menguji serta menjelaskan
konsep-kosep yang dipergunakan dalam studi hubungan internasional
dalam menjelaskan berbagai fenomena kerjasama internasional terutama
sebagai sumbangan ilmiah terhadap perkembangan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan tambahan
Internasional yang menaruh minat terhadap kerjasama dalam Bisnis
Internasional khususnya untuk meningkatkan ekonomi pemerintah daerah,
dan serta bagi para akademis ilmu hubungan internasional dapat
mengambil keputusan dalam mengupayakan pelaksanaan hubungan luar
negeri sebagai program dari kepentingan nasional yang dikolerasikan
dalam bentuk hubungan kerjasama regional maupun multilateral dapat di
capai dalam interaksi internasional agar terciptanya keharmonisan
hubungan diplomatik yang lebih baik antara aktor-aktor negara yang
terlibat langsung dalam Kerjasama Internasional antara PT.Chevron
18 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1Tinjauan Pustaka
2.1.1 Hubungan Internasional
Salah satu kajian utama dalam studi hubungan internasional adalah
organisasi internasional yang juga merupakan salah satu aktor dalam hubungan
internasional. Pada awalnya organisasi internasional didirikan dengan tujuan
untuk mempertahankan peraturan-peraturan agar dapat berjalan tertib dalam
rangka mencapai tujuan bersama dan sebagai suatu wadah hubungan antar bangsa
dan negara agar kepentingan masing-masing negara dapat terjamin dalam konteks
hubungan internasional (Perwita & Yani, 2005 : 91).
Menurut Clive Archer dalam bukunya International Organization,
organisasi internasional berasal dari dua kata organisasi dan internasional. Kata
internasional diartikan dalam beberapa makna. Pertama, intergovernmental yang
berarti interstate atau hubungan antara wakil resmi dari negara-negara berdaulat.
Kedua, aktivitas antara individu-individu dan kelompok-kelompok di negara lain
serta juga termasuk hubungan intergovernmental yang disebut dengan bidang
keilmuan, keagamaan, kebudayaan, bantuan teknik atau ekonomi, dan sebagainya.
Selain itu, menurut Clive Archer organisasi internasional juga merupakan suatu
bentuk institusi dengan struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu
atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama
para anggotanya (Perwita & Yani, 2014 : 91-92).
Teuku May Rudy mendefinisikan organisasi internasional dalam bukunya
“Administrasi dan Organisasi Internasional” sebagai berikut:
“Pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari
struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diharapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama kelompok non-pemerintah pada negara yang berbeda” (Rudy, 2009 : 3).
Berdasarkan definisi diatas, maka Organisasi Internasional kurang lebih
harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut, yaitu :
1. Kerjasama yang ruang lingkupnya melingkupi batas-batas negara.
2. Mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama.
3. Mencakup hubungan antar pemerintah maupun non-pemerintah.
4. Struktur organisasi yang jelas dan lengkap.
5. Melaksanakan fungsi secara berkesinambungan.
Secara terperinci T. May Rudy memberikan penggolongan mengenai
organisasi internasional menurut segi tinjauan berdasarkan 8 hal yaitu, sebagai
1. Kegiatan administrasi: Organisasi internasional antarpemerintah
(intergovernmental organization/IGO) dan organisasi internasional
nonpemerintahan (nongovernmental organization/NGO).
2. Ruang lingkup (wilayah) kegiatan dan keanggotaan: Organisasi
internasional global dan organisasi internasional regional.
3. Bidang kegiatan (operasional) organisasi, seperti bidang ekonomi,
lingkungan hidup, pertambangan, komoditi (pertanian, industri), bidang
bea cukai, perdangangan internasional dan lain-lain.
4. Rujuan dan luas bidang kegiatan organisasi: Organisasi internasional
umum dan organisasi internasional khusus.
5. Ruang lingkup (wilayah) dan bidang kegiatan: Global-umum,
global-khusus, regional-umum, dan regional-khusus.
6. Menurut taraf kewenangan (kekuasaan): Organisasi supranasional dan
organisasi kerjasama.
7. Bentuk dan pola kerjasama: Kerjasama pertahanan keamanan, dan
kerjasama fungsional.
8. Fungsi organisasi: Organisasi politik (political organization), yaitu
organisasi yang dalam kegiatannya menyangkut masalah-masalah politik
dalam hubungan internasional, organisasi administratif, yaitu organisasi
yang sepenuhnya hanya melaksanakan kegiatan teknis secara
penyelesaian sengketa pada berbagai bidang atau aspek (politik,
ekonoomi, sosial dan budaya) menurut prosedur hukum dan melalui proses
peradilan (sesuai dengan ketentuan internasional dan perjanjian
internasional) (Rudy, 2005: 7-10).
2.1.2 Ekonomi Politik
Ekonomi politik internasional menjadi kajian dalam studi hubungan
internasional sejak tahun 1970-an. Pada saat itu negara-negara di dunia sedang
mengalami krisis minyak yang di sebabkan oleh pemboikotan pasokan minyak
bumi oleh negara-negara Arab. Hal tersebut menggoyahkan stabilitas politik dan
ekonomi negara-negara di dunia, sehingga krisis ini menjadi awal timbulnya
kesadaran para pemegang otoritas pemerintahan bahwa faktor ekonomi sangat
penting dan menentukan proses politik. Pemahaman bahwa terdapat jalinan yang
saling tergantung dan tidak dapat dipisahkan antara faktor ekonomi dan politik,
serta antara negara dengan pasar semakin diakui. Ekonomi politik internasional
menurut Robert Gilpin dalam bukunya yang berjudul The Political Economy of
Internasional Relations, secara umum adalah :
”Studi yang mempelajari saling keterhubungan antara ekonomi
internasional dengan politik internasional yang muncul akibat
berkembangnya masalahmasalah yang terjadi dalam sistem internasional”
Pengkajian Ekonomi politik internasional membutuhkan integrasi
teori-teori dari disiplin ekonomi dan politik, misalnya didalam masalah isu
perdagangan internasional, moneter, dan pembangunan ekonomi. Sehingga dapat
pula dinyatakan bahwa ekonomi poltik internasioanl sebagai berikut :
”ekonomi politik internasional adalah sebuah studi tentang masalah
internasional yang terfokus pada elemen-elemenen interdepedensi
kompleks yang sering terjadi pada kehidupan kita sehari-hari” (Spero,
1999:43).
Menurut Joan Edelman Spero, dalam bukunya yang berjudul The politics
of International Economic Relations.
”Ekonomi politik internasional merupakan perilaku negara untuk memenuhi kepentingan nasionalnya dalam kondisi keterbatasan sumber daya, maka sebenarnya interaksi ekonomi adalah interaksi politik dalam arena internasional, pada akhirnya dapat dikatakan bahwa hubungan internasional mengandung interaksi yang bersifat ekonomi politik
internasional” (Spero, 1985:10).
Lebih lanjut Spero mengemukakan bahwa ada empat cara faktor politik
mempengaruhi ekonomi, yaitu:
”1) Struktur dan operasi sistem ekonomi internasional dipengaruhi oleh struktur dan opersi politik internasional. 2) Kepedulian-kepedulian politik selalu mempengaruhi kebijakan ekonomi. 3) Kebijakan-kebijakan ekonomi dituntun oleh kepentingan politik. 4) Hubungan dalam ekonomi internasional adalah hubungan politik interaksi ekonomi internasional, dan hubungan politik adalah proses dimana negara-negara dan aktor
non-negara mengatur konflik dan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan”
(Spero, 1985:5).
Sumber diatas menjelaskan bahwa dalam Hubungan Internasional, selain
menjalin hubungan antar negara untuk mencegah terjadinya konflik, juga dapat
dilakukan hubungan yang positif lainnya dalam hal meningkatkan pertumbuhan
Menurut T.May Rudy dalam bukunya Teori Etika dan Kebijakan
Hubungan Internasional :
”Ekonomi Politik internasional memberikan dan menyediakan
kerangkakerangka konseptual dalam menganalisis dan menampung kenyataankenyataan yang kompleks dan saling berkaitan menegenai berbagai masalah dalam Hubungan Internasional kontemporer” (May Rudy, 1992:52-53).
Berdasarkan teori diatas bahwa ekonomi politik internasional dapat
menjadi sebuah konsep atau pemikiran dalam terjadinya hubungan internasional
saat ini, karena ekonomi politik internasioanal terlah memberikan dan
menyediakan kerangka-kerangka konseptual dalam menganalisis kenyataan
hubungan internasional yang terjadi saat ini.
Menurut David N. Balaam dalam bukunya yang berjudul Introduction to
International Political Economy, berpendapat bahwa :
”Ekonomi Politik Internasional adalah hubungan kerjasama antara negara
-negara dalam kerangka produksi, distribusi kekayaan dan kekuasaan, investasi, dan lain-lain. Dalam tinjauan EPI bahwa perlu adanya pendekatan level analisis terhadap individu, negara, dan sistem internasional” (Ba1aam, 1996: 3).
Berdasarkan konsep pemikiran diatas, ekonomi-politik internasional secara
sederhana menjelaskan sebagai interaksi global antara politik dan ekonomi, yang
didefinisikan sebagai dinamika interaksi antara pengejaran kekuasaan dan
kekayaan.
Berbicara mengenai Ekonomi Politik Internasional tidak akan lepas
membahas tentang Ilmu Ekonomi itu sendiri, menurut Samuelson Nordhaus
”Kajian bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk
memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya pada
masyarakat luas” (Samuelson, 2001:4).
Pengertian tersebut menggambarkan bahwa tiap individu dapat memanfaat
atau mengolah sumber daya yang ada untuk menjadi komiditas dalam berbagai
bidang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, sehingga harus ada batasan
dalam pengolaan sumber daya tersebut.
2.1.2.1Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis-swasta dan
pemerintah-yang melibatkan dua atau lebih negara. Bisnis internasional terdiri dari sebagian
besar dan berkembang dari keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua
perusahaan, besar atau kecil, dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan
persaingan karena output menjual sebagian atau pemasok aman dari negara asing
dan bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri pengertian
bisnis internasional.
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati
batas -batas suatu negara, transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis
internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade).
Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu
negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran
biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua
pengertian.
1. Perdagangan Internasional (International Trade)
Merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional
yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor
tersebut maka akan timbul “Neraca Perdagangan Antar Negara” atau “Balance Of
Trade”.
2. Pemasaran Internasional (International Marketing)
Sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan
keadaan di mana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis
dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri.
Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk
memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka
pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk
karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan
melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi
kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan
tetapi dapat pula berupa jasa (McCulloch : 2006).
1. Ekspor Insidentil (Incident At Export)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu
perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu
dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi
pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli
barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
2. Ekspor Aktif (Active Export)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian
terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut
makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut
ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis
komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan
negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena
itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan
tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing" (Charles WH Hill :
2008).
Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi
itu tidak ada satu Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh
pengaruh dari Negara lain. Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh
tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini
bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang
terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini.
Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang
satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama.
Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun
kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama.
Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari
cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain.
Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong
perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang demikian akan
mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang
tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru
dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih
tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara
mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu
sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah
dari luar negeri ( Daniels, Radebaugh & Sullivan : 2004).
Penanaman modal asing merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
pihak asing dalam rangka menanamkan modalnya disuatu negara dengan tujuan
untuk mendapatkan laba melalui penciptaan suatu produksi atau jasa. Undang –
undang nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing menyebutkan
bahwa : pengertian penanaman modal dalam undang – undang ini hanyalah
meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau
berdasarkan ketentuan – ketentuan undang – undang ini dan yang digunakan
untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam artian bahwa pemilik modal
secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli untuk
menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing (PMA),
yaitu :
1. Teori R. Vernon
Vernon (1966) menjelaskan penanaman modal asing dengan model yang
disebut Model Siklus Produk. Dalam model ini, introduksi dan pengembangan
produk baru di pasar mengikuti tiga tahap. Pendorong untuk mengembangkan
produk baru diberikan oleh kebutuhan dan peluang pasar (Pandji Anoraga, 1995:
53).
Pada waktu produk pertama kali dikembangkan dan dipasarkan, diperlukan
suatu hubungan yang erat antara kelompok desain, produksi dan pemasaran dari
perusahaan dan pasar yang akan dilayani oleh produk itu. Untuk itu produksi dan
kemungkinan mencari pasar – pasar baru di negara – negara yang relatif maju dan ekspor pun mulai dilakukan dengan tujuan negara dunia ketiga. Keuntungan
perusahaan terletak pada skala ekonomi dalam produksi, pengangkutan dan
pemasaran. Strategi – strategi penentuan harga dan lokasi didasarkan atas aksi dan
reaksi multinational corporation yang lain dan bukan pada biaya komperatif.
Tahap terakhir yakni dimana produk telah terbuat dengan baik dengan desain
yang distandarisasi, sehingga risetan keterampilan manajemen tidak lagi penting.
Tenaga kerja yang tidak terampil dan setengah terampil mulai mendapat tempat
dan konsekuensinya, produk bergerak ke negara – negara yang sedang
berkembang, dimana ongkos tenaga kerjanya masih lebih rendah. Produk –
produk yang dihasilkan di negara berkembang tersebut akan di impor kembali ke
negara asal dan juga ke pasar negara yang lebih maju. Oleh karena itu, lokasi
produksi akan lebih ditentukan oleh perbedaan biaya dari jarak pasar. Investasi
luar negeri akan dilihat sebagai suatu cara untuk dapat mempertahankan daya
saing perusahaan dalam produk – produk inovatifnya.
2. Teori Stephen Hymer
Investasi langsung merupakan persoalan yang kompleks dan sulit dijelaskan
dengan cara yang sederhana, namun Stephen Hymer telah mengembangkan suatu
teori yang cukup kuat untuk menjelaskan cara bekerja internasional dari
perusahaan – perusahaan nasional. Menurut Hymer, invetasi langsung termasuk
atau teori mengenai pergerakan modal secara internasional (Pandji Anoraga,
1995: 66).
Hymer mengemukakan bahwa inti pokok dari penanaman modal secara
langsung adalah meratakan beberapa keuntungan monopolistik yang dinikmati
oleh perusahaan induk. Menurut pendekatan ini, pengembalian investasi yang
lebih tinggi di luar negeri tidak menjamin kelengkapan penjelasan arus modal,
karena pengembalian investasi itu sendiri berarti bahwa modal akan lebih efisien
bila dialokasikan melalui pasar modal dan tidak memerlukan pemindahan
perusahaan. Kemungkinan memperoleh pengembalian investasi yang lebih tinggi
akan timbul bila perusahaan memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang
ada di negara tuan rumah. Keunggulan tertentu perusahaan dapat timbul karena
adanya akses ke sumber modal yang lebih mudah dan besar, adanya pasar bahan
mentah yang diproduksi dengan skala besar dan memiliki keahlian seperti
keahlian manajemen, keterampilan pemasaran dan lain sebagainya.
Pemerintah pasti akan selalu berusaha agar arus modal yang masuk ke
Indonesia semakin besar. Hal tersebut dibutuhkan untuk membiayai dana
pembangunan yang semakin meningkat, terutama dalam hal pembangunan di
bidang ekonomi. Sesuai dengan kebutuhan dana untuk pembangunan tersebut,
maka pemerintah selalu berusaha untuk menarik dana investor asing dengan
memberikan berbagai kemudahan melalui berbagai kebijaksanaan.
Penanaman modal asing dalam Undang – undang No.1/ 1967 adalah sebagai
yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk membiayai perusahaan di
Indonesia. Alat – alat untuk perusahaan termasuk penemuan – penemuan baru
milik orang asing dan bahan – bahan yang dimasukkan dari luar negeri ke wilayah
Indonesia, selama alat – alat tersebut tidak dibiayai oleh kekayaan devisa
Indonesia. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan undang – undang ini
diperkenankan ditransfer tetapi digunakan untuk membiayai kembali perusahaan
di Indonesia.
2.1.2.3Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda,
yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus
menerus dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah
satu indikator keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin
tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha
meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi
potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,
penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan
berorganisasi dan manajemen. Pembangunan ekonomi didefinisikan dalam
beberapa pengertian dengan menggunakan bahasa berbeda oleh para ahli, namun
Pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan
penduduk dan kemajuan teknologi selain itu pembangunan juga di artikan sebagai
suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar
dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun
percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidak merataan dan
penghapusan dari kemiskinan mutlak. Pembangunan ekonomi juga berdasarkan
usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur
dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita (Irawan 2002: 5).
Mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan
ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui
serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu
adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam
jangka panjang (Sadono Sukirno 1985:13)
Pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau
gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan tidak terputus-putus.
Pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan terutama dalam lapangan
industri dan perdagangan. Pembangunan ekonomi berkaitan dengan pendapatan
perkapita dan pendapatan nasional. Pendapatan perkapita yaitu pendapatan
rata-rata penduduk suatu daerah sedangkan pendapatan nasional merupakan nilai
produksi barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian
perkapita dari masa ke masa dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan
ekonomi dan juga perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah.
Dalam pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman adalah sebagai
suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka panjang.( Suryana, 2000:5)
2.1.2.4Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi memiliki dua segi pengertian yang berbeda, di satu
pihak istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menggambarkan bahwa
suatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai
kemakmuran yang lebih tinggi, seperti yang dikemukakan ”Michael Todaro”,
pertumbuhan ekonomi atau yang populer juga disebut ”Economic Growth”,
adalah suatu proses mantap dimana kemampuan berproduksi meningkat dari
waktu ke waktu, sehingga menaikkan tingkat pendapatan nasional (National
Income) (Todaro, 1985:470).
Dipihak lain istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan tentang
masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang. Masalah pertumbuhan
ekonomi jangka panjang yang dihadapi suatu negara dapat dibedakan pada tiga
aspek, yaitu:
Aspek pertama ; masalah pertumbuhan itu berasal dari perbedaan tingkat
capai, dan tingkat pertumbuhan yang sebenarnya tercapai dari satu tahun ke tahun
lain, sumber daya alam dalam suatu negara akan mengalami pertambahan.
Pertambahan ini dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, yaitu tingkat Produksi
ekonomi yang bertambah besar. Investasi dimasa kini akan menambah potensi
suatu negara menghasilkan barang dan jasa. Di samping itu kemajuan teknologi
memungkinkan sumber daya yang ada menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak, selanjutnya perkembangan penduduk dan perkembangan produktivitas
mereka juga akan meningkatkan kegiatan ekonomi ke taraf yang lebih potensial,
sebagai akibatnya pertumbuhan kemakmuran lebih lambat, pengangguran
semakin besar dan masalah politik sosial semakin memburuk.
Aspek kedua ; mengenai masalah pertumbuhan ekonomi adalah
meningkatkan pertumbuhan itu sendiri, adakalanya pertambahan potensi dari
kemampuan menghasilkan pendapatan nasional tidak mencukupi untuk mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi.
Aspek ketiga ; mengenai keteguham pertumbuhan ekonomi yang
berlakudari satu tahun ke tahuin yang lainnya. Pertumbuhan ekonomi tidaklah
berkembang secara liniear adakalanya perekonomian berkembang dengan pesat
dan ada kalanya pergerakan lambat dan kadang-kadang berlaku mundur, yaitu
tingkat kegiatannya lebih rendah dari sebelumnya (Sukirno,2000:13).
Pertumbuhan ekonomi dunia pada perdagangan dan uang menghubungkan
bangsa-bangsa dalam jaringan interdepedensi membentuk penekanan antara
politik domestik dalam pembuatan keputusan dan politik luar negeri untuk
pula perubahan mendasar tidak saja dalam hubungan ekonomi, melainkan juga
dalam kelembagaan. Pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi berbagai unsur
sosial masyarakat maupun lembaga politik dan sosial (Sicat, 1991:351).
Pertumbuhan ekonomi menurut Samuelson adalah ”menggambarkan
ekspansi GDP potensial atau output nasional negara. Dengan kata lain
pertumbuhan ekonomi terjadi apabila batas kemungkinan produksi bangsa
bergeser keluar” (Samuelson, 2001:249).
Dalam sebuah pertumbuhan ekonomi dikenal adanya empat roda
pertumbuhan ekonomi yang menjadi indikator dalam sebuah perekonomian, yaitu:
a) Sumber daya manusia (penawaran tenaga kerja, pendidikan, disiplin,
motivasi)
b) Sumber daya alam (tanah, mineral, bahan bakar, kualitas lingkungan)
Pembentukan modal (mesin, pabrik, jalan)
c) Teknologi (sains, rekayasa, manajemen, kewirausahaan) (Samuelson,
2001:250).
Ditambahkan lebih jauh oleh Sukirno, teori pertumbuhan neo klasik meyakini
bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung kepada perekembangan tiga faktor
produksi, yaitu:
a) Pertambahan modal dan produktivitas modal
b) Pertambahan tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja
2.1.3 Organisasi Internasional
Organisasi internasional dalam isu-isu tertentu berperan sebagai aktor
yang independen dengan hak-haknya sendiri. Peranan organisasi internasional
dalam hubungan internasional saat ini telah diakui karena keberhasilannya dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi suatu negara. Bahkan saat ini
organisasi internasional dinilai dapat mempengaruhi tingkah laku negara secara
tidak langsung. Kehadiran organisasi internasional mencerminkan kebutuhan
manusia untuk bekerjasama, sekaligus sebagai sarana untuk menangani
masalah-masalah yang timbul melalui kerjasama tersebut.
Perwita dan Yani, menyebutkan organisasi internasional dapat dibagi ke
dalam tiga kategori, yaitu:
1. Sebagai instrumen. Organisasi internasional digunakan oleh negara-negara
anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan tujuan politik luar
negerinya.
2. Sebagai arena. Organisasi internasional merupakan tempat bertemu bagi
anggota-anggotanya untuk membicarakan dan membahas
masalah-masalah yang dihadapi. Tidak jarang organisasi internasional digunakan
oleh beberapa negara untuk mengangkat masalah dalam negerinya,
ataupun masalah dalam negeri negara lain dengan tujuan untuk mendapat
3. Sebagai aktor independen. Organisasi internasional dapat membuat
keputusan-keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan atau
paksaan dari luar organisasi (Perwita & Yani, 2014: 95).
Sedangkan menurut T. May Rudy dalam buku Administrasi & Organisasi
Internasional, organisasi internasional dapat melakukan dan memiliki sejumlah
pernanan penting, yaitu:
1. Wadah atau forum untuk menggalang kerjasama serta untuk mencegah
atau mengurangi intensitas konflik (sesama anggota).
2. Sebagai sarana untuk perundingan dan menghasilkan keputusan
bersama yang saling menguntungkan.
3. Lembaga yang mandiri untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan
(antara lain kegiatan sosial kemanusiaan, bantuan untuk pelestarian
lingkungan hidup, pemugaran monumen bersejarah, peace keeping
operation dan lain-lain) (Rudy, 2009: 27).
Peranan organisasi internasional dapat digambarkan sebagai individu yang
berada dalam lingkungan masyarakat internasional. Sebagai anggota masyarakat
internasional, organisasi internasional harus tunduk pada peraturan-peraturan yang
telah disepakati bersama. Selain itu, melalui tindakan anggotanya, setiap anggota
tersebut melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Perusahaan multinasional (PMN, mengacu pada multinational corporation
atau MNC) menurut W. F. Schoel et. al. (1993) adalah sebuah perusahaan yang
berbasis di satu negara (disebut negara induk) dan memiliki kegiatan produksi dan
pemasaran di satu atau lebih negara asing (negara tuan rumah). (Puspopranoto,
Sawaldjo, Hal 6