L
L
A
A
P
P
O
O
R
R
A
A
N
N
K
K
U
U
N
N
T
T
A
A
B
B
I
I
L
L
I
I
T
T
A
A
S
S
K
K
I
I
N
N
E
E
R
R
J
J
A
A
I
I
N
N
S
S
T
T
A
A
N
N
S
S
I
I
P
P
E
E
M
M
E
E
R
R
I
I
N
N
T
T
A
A
H
H
P
P
P
E
E
E
M
M
M
E
E
E
R
R
R
II
I
N
N
N
T
T
T
A
A
A
H
H
H
K
K
K
A
A
A
B
B
B
U
U
U
P
P
P
A
A
A
T
T
T
E
E
E
N
N
N
P
P
P
A
A
A
C
C
C
II
I
T
T
T
A
A
A
N
N
N
D
D
D
II
I
N
N
N
A
A
A
S
S
S
B
B
B
II
I
N
N
N
A
A
A
M
M
M
A
A
A
R
R
R
G
G
G
A
A
A
D
D
D
A
A
A
N
N
N
P
P
P
E
E
E
N
N
N
G
G
G
A
A
A
II
I
R
R
R
A
A
A
N
N
N
JJJlllDDeDeewwwiiiSSaSaarrrtttiiikkkaaa NNNooo...999 PPAPAACCICIITTTAAANNN J
JJAAWAWWAAATTITIIMMMUUURRR666333555111222 (
Hal.
BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1A. GAMBARAN UMUM SKPD ……….
B. MAKSUD DAN TUJUAN ………..
C. SI STEMATI KA PENYAJI AN LAKI P ………
1
20
21
BAB 2 : PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA ………… 22
A. RENCANA STRATEGI S (RENSTRA) SKPD ……….
B. RENCANA KI NERJA (RKT) SKPD TAHUN 2015 ...
C. PERJANJI AN KI NERJA SKPD TAHUN 2015 ...
22
31
45
BAB 3 : AKUNTABI LI TAS KI NERJA ……… 49
A. CAPAI AN KI NERJA ORGANI SASI ………
B. REALI SASI ANGGARAN ………..
49
67
BAB 4 : PENUTUP ……… 72
LAMPI RAN – LAMPI RAN :………..
LAMPI RAN 1 : RENCANA KI NERJA TAHUNAN
LAMPI RAN 2 : PENETAPAN KI NERJA
A. GAMBARAN UMUM SKPD
A.1
Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi SKPD
Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, maka kewenangan penyelenggaraan bidang pekerjaan umum sebagian telah
menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah. Hal tersebut menyatakan bahwa bidang
Pekerjaan Umum adalah salah satu urusan pemerintahan yang bersifat concurrent atau
dilaksanakan bersama oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Pacitan nomor : 44 Tahun 2007 tentang Uraian
Tugas. Fungsi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan. Dinas
Bina Marga dan Pengairan merupakan unsur pelaksana bidang bina marga dan pengairan
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai tugas
melaksanakan urusan kebinamargaan dan pengairan berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan.
Dinas Bina Marga dan Pengairan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga dan pengairan.
2. Penyelenggaraan urusan bina marga dan pengairan serta pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga dan pengairan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
1. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Bina Marga dan Pengairan di bidang ketatausahaan. keuangan.
kepegawaian sarana dan prasarana. program. evaluasi dan pelaporan serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan.
dan mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan dan pengelolaan rumah tangga. sarana dan perlengkapan;
c) Pembinaan dan pengembangan serta pengelolaan administrasi kepegawaian;
d) Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan;
e) Mengkoordinasikan program kerja dan laporan serta pelaksanaan evaluasi dan
pengendalian;
Sekretariat membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Program.
Evaluasi dan Pelaporan serta Sub Bagian Keuangan. Masing-masing Sub Bagian dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
1.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
ß Menyusun rencana kerja ketatausahaan,keprotokolan,rumahtangga, pengadaan dan kepegawaian;
ß Melaksanakan pengelolaan surat-menyurat, tata naskah dinas, tata kearsipan, urusan rumah tangga, keamanan kantor dan penyelenggaraan upacara,
Pertemuan, rapat dinas dan kepustakaan;
ß Melaksanakan tugas – tugas keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas;
ß Melakukan analisa kebutuhan dan pengadaan serta pengadministrasian perlengkapan kantor dan perbekalan lain serta inventarisasi terhadap barang
– barang;
ß Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas barang inventaris;
ß Melaksanakan administrasi kepegawaian yang meliputi pengumpulan data kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, pembinaan karier, pengurusan penghargaan dan kesejahteraan
pegawai serta pensiun pegawai;
ß Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai. menyusun administrasi dan evaluasi kepegawaian serta penyiapan bahan pembinaan
pegawai;
ß Mempersiapkan dan mengusahakan peningkatan pengetahuan. ketrampilan dan disiplin pegawai;
ß Melaksanakan koordinasi pengembangan kualitas sumberdaya aparatur dengan instansi pelaksana pendidikan dan pelatihan;
ß Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1.2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
ß Menyiapkan dan mengendalikan bahan dalam rangka perumusan rencana dan program – program pembangunan di bidang Bina Marga dan Pengairan;
ß Melaksanakan tatalaksana program, evaluasi dan pelaporan;
ß Mengadakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan anggaran;
ß Menyusun laporan kegiatan bidang Bina Marga dan Pengairan;
ß Mendokumentasikan data hasil pelaksanaan program dan evaluasi bidang Bina Marga dan Pengairan;
ß Melaksanakan pengelolaan data stastistik bidang bina marga dan pengairan;
ß Melaksanakan koordinasi usulan perencanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi prasarana dengan instansi pelaksana pembangunan;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.
1.3. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
ß Menghimpun dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;
ß Melaksanakan pengelolaan anggaran;
ß Melaksanakan, Melakukan pembukuan perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan;
ß Menyiapkan keuangan perjalanan dinas dan biaya – biaya lain sebagai pengeluaran dinas;
ß Melaksanakan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan keuangan;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Bidang Bina Marga
Bidang Bina Marga dipimpin oleh kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Bina Marga dan Pengairan dibidang pembangunan jalan dan
jembatan serta tugas – tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan
Pengairan. dan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana teknis dan program kegiatan di bidang bina marga;
b. Pembinaan dan bimbingan teknis dibidang bina marga;
c. Pengawasan, pengendalian dan bimbingan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan
kebinamargaan;
d. Penanggulangan jalan dan jembatan akibat bencana alam;
e. Pengumpulan data dan pelaporan bidang bina marga.
Kepala Bidang Bina Marga dan Pengairan membawahi beberapa seksi dengan tugas
dan fungsi sebagai berikut :
2.1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas :
ß Mengumpulkan bahan dan data sebagai dasar perencanaan teknis untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan beserta
pelengkapnya;
ß Menyusun program – program dan estimasi biaya pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan beserta pelengkapnya;
ß Melaksanakan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan beserta pelengkapnya;
ß Memberikan bimbingan dan petunjuk teknis kepada masyarakat dalam usaha pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan secara swadaya masyarakat
bersama atau atas koordinasi seksi terkait;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga sesuai tugas dan fungsinya.
2.2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas :
ß Mengumpulkan dan mengolah data untuk bahan perencanaan teknis untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan beserta pelengkapnya;
ß Menyusun pemutakhiran program – program dan estimasi biaya pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan beserta pelengkapnya;
ß Melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan beserta pelengkapnya;
ß Memberikan bimbingan dan petunjuk teknis kepada masyarakat dalam usaha memelihara jalan dan jembatan secara swadaya masyarakat bersama atau atas
koordinasi seksi terkait;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga sesuai tugas dan fungsinya.
2.3. Seksi Pengendalian Operasional Jalan dan Jembatan mempunyai tugas :
ß Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pemutakhiran dan penyimpanan data-data kondisi jalan dan jembatan;
ß Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan program. analisa. studi kelayakan dan analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL ) dalam rangka
evaluasi pembangunan jalan dan jembatan;
ß Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengujian bahan jalan dan jembatan;
ß Melaksanakan pengendalian dan pengawasan pemanfataan jalan;
ß Menyusun dan membuat laporan secara pereodik pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Pengairan
Bidang Pengairan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Bina Marga dan Pengairan dibidang pembangunan jaringan
pengairan, operasi dan pemeliharaan dan sumber daya air serta melaksanakan tugas
– tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan. dan
mempunyai fungsi :
a. Pendataan penggunaan sumber daya air;
b. Pelaksanaan perbaikan, pengembangan dan pembangunan jaringan pengairan
dan jaringan irigasi;
c. Pengawasan dan pengendalian kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi;
d. Pengamanan fungsi-fungsi sumber air;
e. Penyusunan pedoman pembinaan operasi dan pembinaan jaringan irigasi;
f. Pembinaan penyediaan dan alokasi air untuk berbagai keperluan;
g. Pembinaan penanggulangan akibat bencana alam banjir dan kekeringan;
Kepala Bidang Pengairan membawahi beberapa seksi dengan tugas dan fungsi sebagai
berikut :
3.1. Seksi Pembangunan Jaringan Pengairan mempunyai tugas :
ß Melakukan survei, pendataan, penelitian dan pemetaan;
ß Menyusun rencana teknis dan program pelaksanaan pembangunan pengairan, jaringan irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya;
ß Melaksanakan pembangunan pengairan, jaringan irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya;
ß Melaksanakan pengawasan, pengendalian kegiatan pembangunan, peningkatan jaringan irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya;
ß Melaksanakan, memantau dan mengevaluasi dampak serta pemanfaatan pembangunan pengairan;
ß Melaksanakan penanggulangan bencana alam jaringan irigasi;
ß Menyusun laporan pelaksanaan pembangunan pengairan, jaringan irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengairan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas :
ß Menyusun program operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya;
ß Melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya;
ß Melaksanakan perencanaan dan penetapan pola dan tata tanam serta pembagian air irigasi;
ß Melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan penyediaan air irigasi;
ß Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian operasi serta pemeliharaan jaringan irigasi, drainase dan bangunan pelengkapnya;
ß Melaksanakan penanggulangan bencana alam jaringan irigasi akibat banjir;
ß Mengolah data hidrologi dan hidrometri;
ß Menginventarisasi areal baku sawah irigasi dan alih fungsi lahan;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengairan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.3. Seksi Sumber Daya Air mempunyai tugas :
ß Melaksanakan, pembinaan, pengawasan, pengendalian pembangunan dan perbaikan irigasi desa, irigasi air tanah, serta jaringan tersier;
ß Menyusun program pelaksanaan pembinaan kegiatan pemahaman partisipasi kondisi kegiatan bersama Himpunan Petani Pemakai Air (HI PPA) dan HI PPA
gabungan;
ß Menyiapkan materi. sarana pembinaan dan pelatihan;
ß Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan pemanfaatan dibidang pengairan dan sumber air;
ß Menyusun produk hukum pengairan dan irigasi;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengairan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Peralatan
Bidang Peralatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Bina Marga dan Pengairan dibidang peralatan. perbekalan dan
operasional serta melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Bina Marga dan Pengairan. dan mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan pengendalian dan pengawasan terhadap penggunaan peralatan dan
perbekalan;
b. Penyusunan program kegiatan penggunaan peralatan dan perbekalan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan penggunaan peralatan dan
perbekalan;
Kepala Bidang Peralatanmembawahi beberapa seksi dengan tugas dan fungsi sebagai
berikut :
4.1. Seksi Peralatan mempunyai tugas :
ß Menyusun rencana program kebutuhan peralatan, suku cadang peralatan, bahan bakar, pelumas sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan tugas;
ß Memelihara, merawat, mengawasi dan mengolah ketatausahaan semua peralatan dan perbekalan;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peralatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4.2. Seksi Operasional mempunyai tugas :
ß Menyusun rencana operasional penggunaan peralatan dan perbekalan;
ß Mengevaluasi rencana kegiatan dan kebutuhan anggaran peralatan dan perbekalan;
ß Melaksanakan pengendalian dan pengewasan pemanfaatan peralatan dan perbekalan;
ß Menyusun laporan kegiatan operasional peralatan dan perbekalan;
ß Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peralatan dan Perbekalan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pekerjaan Umum
Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pekerjaan Umum dipimpin oleh Kepala Unit
Pelaksana Teknis (UPT PU) yang mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penelitian dan pengujian bahan jalan. jembatan dan konstruksi
bangunan lainnya.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Kepala UPT membawahi Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas:
Melaksanakan sebagian tugas UPT Pekerjaan Umum dibidang ketatausahaan.
keuangan. kepegawaian. sarana dan prasarana. program. evaluasi dan pelaporan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dan Pengairan sesuai
dengan keahlian, kebutuhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan sebagaimana dapat dilihat
Gambar I .1
Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan
A.2 Sumber Daya SKPD
Penyelenggaraan otonomi di Kabupaten Pacitan telah efektif dilaksanakan pada
Januari 2001 yang mengandung konsekwensi pada perubahan struktur pemerintahan di
daerah, terutama pada tatanan pembentukan dinas – dinas di lingkup pemerintah daerah.
hal ini bisa dilihat dari terbitnya Perda Kabupaten Pacitan Nomor : 20 Tahun 2007 tentang
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan dan Peraturan Bupati Pacitan
Nomor : 44 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Pacitan.
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk 14 (empat belas) Dinas Daerah Kabupaten
Pacitan, satu diantaranya adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan yang merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
I mplementasi Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi : J ABATAN FUNGSI ONAL
BI DANG BI NA MARGA
SUB BAGI AN UMUM DAN KEPEGAW AI AN
KEPALA DI NAS BI N A MARGA
DAN PEN GAI RAN
SEKRETARI AT
SUB BAGI AN KEUANGAN
BI DANG PENGAI RAN
BI DANG PERALATAN
SEKSI PERALATAN DAN PERBEKALAN
SEKSI OPERASI ONAL
UPT LABORATORI UM PEKERJ AAN UMUM
SEKSI SUMBERDAYA AI R SEKSI OPERASI DAN
PEMELI HARAAN SEKSI PEMBANGUNAN J ARI NGAN PENGAI RAN
SEKSI PENGENDALI AN OPERASI ONAL J ALAN DAN
J EMBATAN
SUB BAGI AN PROGRAM . EVALUASI DAN PELAPORAN
ß Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
ß Sub Bagian Keuangan;
ß Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Bina Marga, membawahi :
1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
3. Seksi Pengendalian Operasional Jalan dan Jembatan;
d. Bidang Pengairan. membawahi :
1. Seksi Pembangunan Jaringan Pengairan
2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan;
3. Seksi Sumber Daya Air.
e. Bidang Peralatan. membawahi :
1. Seksi Peralatan Perbekalan;
2. Seksi Operasioanal.
f. UPT Laboratorium Pekerjaan Umum membawahi :
1. Sub Bagian Tata Usaha.
g. Kelompok Jabatan Fungsional :
Jumlah Sumber Daya Manusia di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan 89 Orang terdiri dari :
v Pegawai Negeri Sipil : 79 Orang
v PP. 31/ 54 : 7 Orang
v Tenaga Kontrak/ Honda : 3 Orang
Daftar Normatif Sumber Daya Manusia berdasarkan Golongan Ruang dan Jenis Kelamin
terlihat pada Tabel I .1
Tabel I.1
Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
S 2 T eknik
S 2 N on T eknik
S 1 T eknik
S 1 N on T eknik
S ar mud
T eknik S T M S M A S M EA KPA A S T N S M P S D/
S R
Gol. I 2
Gol. I I 2 11 12 6 4 3
Gol. I I I 2 3 16 4 7 3 2 1
Gol. I V 2 1
2.2 Sumber Daya SKPD
2.2.1 Sumber Daya Kebinamargaan
Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai tugas pembatuan sebagai sarana
untuk meningkatkan infrastruktur bagi masyarakat dengan tetap
memelihara/ meningkatkan infrastruktur terutama Jalan, jembatan dan Sumber
Daya Air. Ruas Jalan yang menjadi cakupan pekerjaannya dapat dilihat pada
Tabel I .2 dibawah ini.
Tabel I.2
Ruas Jalan Kabupaten
No. Nama Ruas No.
Ruas
Panjang
(km) Status
1 2 3 4 5
01 Letjend.R.Suprapto 402 1,314 KOTA
02 Jend. A. Yani 403 1,405 KOTA
03 A.Insp. Sasuit Tubun 404 0,941 KOTA
04 Kom.Yos.Sudarso 405 1,764 KOTA
05 Letjend.MT.Harjono 406 0,700 KOTA
06 R. Saleh 407 0,588 KOTA
07 KH.Agus Salim 408 1,127 KOTA
08 KA. Posong 409 0,285 KOTA
09 Letjend.S.Parman 410 0,720 KOTA
10 Kapt.P.Tendean 411 0,250 KOTA
11 Veteran 412 0,716 KOTA
12 Dr.Sutomo 413 0,771 KOTA
13 Kol.Sugiono 414 0,493 KOTA
14 R.Dewi Sartika 415 1,250 KOTA
15 P.Diponegoro 416 0,375 KOTA
16 T.Imam Bonjol 417 0,436 KOTA
17 Dr.Wahidin 418 0,340 KOTA
18 S.A.Tirtoyoso 419 5,000 KOTA
19 KH.Wakid Hasim 420 2,107 KOTA
20 Cut Meutea 421 0,590 KOTA
21 AR.Hakim 422 5,700 KOTA
22 Gajah Mada 423 0,390 KOTA
23 JA.Suprapto 424 0,242 KOTA
24 Mayjend.Sungkono 426 2,156 KOTA
25 K.Petung 427 0,637 KOTA
26 KA.Buwono Keling 428 1,965 KOTA
27 Kapten Patimura 429 0,225 KOTA
28 HOS.Cokroaminoto 430 0,395 KOTA
29 H.Saman Hudi 431 0,450 KOTA
30 RA.Kartini 432 0,213 KOTA
31 K.Umar 433 0,264 KOTA
32 AES.Nasution 434 0,161 KOTA
1 2 3 4 5
34 Ronggowarsito 436 0,150 KOTA
35 Kanjeng Jimat 437 0,157 KOTA
36 KH.Dimyati 438 0,310 KOTA
37 Urip Sumoharjo 439 0,130 KOTA
38 Pemuda 440 0,243 KOTA
39 Sultan Agung 441 2,350 KOTA
40 H.Rasuna Said 442 0,375 KOTA
41 DI.Panjaitan 443 0,670 KOTA
42 Bigjend Katamso 444 1,203 KOTA
43 H.Amin 445 0,850 KOTA
44 Marsda.Iswahyudi 446 2,000 KOTA
45 Tirto Wiyono 447 1,635 KOTA
46 Pramuka 448 1,846 KOTA
47 Teleng Ria I 449 2,932 KOTA
48 Sultan Hasanudin 450 0,779 KOTA
49 KH.Ahmad Dahlan 451 1,600 KOTA
50 RM.Suryo 452 0,778 KOTA
51 Teleng Ria II 453 1,965 KOTA
52 Cut Nyak Din 454 0,450 KOTA
53 Walanda Maramis 455 0,823 KOTA
54 RE.Martadinata 456 0,880 KOTA
55 Dr.GSSJ.Ratulangi 457 0,740 KOTA
56 Dr.Saharjo.SH 458 0,860 KOTA
57 M.A Sucipto 459 1,072 KOTA
58 Kusuma Admaja 460 0,818 KOTA
59 Hasim Ashari 461 0,760 KOTA
60 Mayjend. Sutoyo 462 2,350 KOTA
61 Bangunsari - Ngadirejan 01 6,620 K
62 Kayen - Sidomulyo 02 7,850 K
63 Jeruk – Bandar 03 13,000 K
64 Punung - Gondosari 04 9,000 K
65 Tulakan - Tegalombo 05 16,100 K
66 Ketro – Slahung 06 6,100 K
67 Gemaharjo - Watupatok 07 14,700 K
68 Bandar - Watupatok 08 5,900 K
69 Tokawi - Batas Jat eng 09 9,960 K
70 Pentung – Jetak 10 8,500 K
71 Tulakan - Wonokarto 11 14,500 K
72 Sukorejo - Klepu 12 16,950 K
73 Punung – Kalak 13 14,400 K
74 Sukodono - Kalak 14 14,620 K
75 Sidomulyo - Jetak 15 8,100 K
76 Jetak - Hadiwar no 16 13,240 K
77 Purwoasri - Karangnongko 17 3,000 K
78 Dadapan - Watukarung – Dersono 18 17,670 K
79 Dersono – Kalak 19 7,040 K
80 Kalak - Batas Jateng 20 4,440 K
1 2 3 4 5
82 Belah - Sukodono 22 2,940 K
83 Watupatok - Badegan - Batas Ponorogo 23 4,200 K
84 Kendal - Wareng 24 5,480 K
85 Kebondalem - Bandar 25 17,000 K
86 Mentoro - Gunungsari 26 10,700 K
87 Punung – Ploso 27 9,150 K
88 Gondosari - Ploso - Batas Jat eng 28 7,570 K
89 Gondosari - Tinatar - Batas Jateng 29 12,200 K
90 Ngadirjan - Tamanasri 30 7,760 K
91 Semanten - Ponggok – Tamanasri 31 8,350 K
92 Candi – Srau 32 5,300 K
93 Sirnoboyo - Plumbungan 33 3,500 K
94 Sidomulyo - Plumbungan 34 9,270 K
95 Ketrowonojoyo - Sidomulyo 35 11,750 K
96 Sidomulyo - Wawaran 36 4,700 K
97 Pentung - Bubakan - Ngile 37 8,800 K
98 Hadiwarno - Wonodadi Wetan 38 14,700 K
99 Ngadirojo - Sudimoro 39 3,850 K
100 Ngadirojo - Wonokarto 40 14,500 K
101 Ketro – Kasihan 41 8,200 K
102 Tegalombo - Bandar 42 11,200 K
103 Jatimalang - Karanggede – Bts.Jateng 43 16,600 K
104 Penggung - Sidorejo 44 8,270 K
105 Cemeng - Widoro 45 16,330 K
106 Bangunsari - Watupatok 46 7,560 K
107 Bonsiak - Sepang – Wonoant i 47 7,000 K
108 Genting - Sidomulyo 48 14,927 K
109 Sendang - Pantai Klayar 49 3,700 K
110 Pagerlor - Pagerkidul 50 4,480 K
111 Tegalombo - Kemuning – Bandar 51 11,200 K
112 Gunungpegat – Kebonagung 52 4,950 K
113 Wonosidi - Tengul 53 5,100 K
114 Soko – Piton 54 7,186 K
115 Soko - Sugihwaras 55 2,986 K
116 Pagah - Sebrok 56 4,000 K
117 Nawangan - Ngunut 57 9,270 K
118 Sidoharjo - Sedeng 58 3,200 K
119 Gemaharjo - Binade 59 1,450 K
120 Jlubang - Dersono 60 1,735 K
121 Donorojo - Mantren - Ploso 61 10,230 K
122 Bangunsari - Batas Ponorogo 62 4,642 K
123 Cangkring - Sembowo - Batas Ponorogo 63 11,100 K
124 Pakis – Sobo 64 4,100 K
125 Sempu - Ngromo 65 5,170 K
126 Punung - Mantren 66 2,280 K
127 Arjosari - Gondosar i 67 9,350 K
128 Ngadirejan - Pringkuku 68 1,100 K
129 Bangunsari - Gondanglegi 69 2,700 K
1 2 3 4 5
131 Wonokarto - Batas Ponorogo 71 9,200 K
132 Pringkuku - Poko 72 2,000 K
133 Nalangan - Jeruk 73 8,300 K
134 Jatigunung - Gasang 74 4,000 K
135 Karangturi - Ngobyok 75 2,500 K
136 Sanggrahan - Gembuk - Gawang 76 9,257 K
137 Mantren - Gunung Limo 77 2,000 K
138 Plumbungan - Mercusuar 78 4,000 K
139 Wonogondo - Punjung – Banjarejo 79 7,500 K
140 Kluwih - Cokrokembang 80 7,100 K
141 Sekar - Klepu - Kalak 81 9,100 K
142 Gesingan - Losari 82 3,000 K
143 Donorojo - Batas Jateng 83 4,600 K
144 Cokrokembang – Hadiwarno 84 5,900 K
145 Kalak - Sawahan 85 4,000 K
146 Mendolo Lor - Menodolo Kidul 86 4,200 K
147 Punung - Jatisari - Ploso 87 6,000 K
148 Klesem - Pantai 88 4,400 K
149 Gawang - Sidomulyo 89 3,000 K
150 Ketepung - Tambakrejo 90 4,200 K
151 Sedayu - Tamanasri 91 4,600 K
152 Bolosingo - Tamanasri – Gondosari 92 3,100 K
153 Bangunsari - Sidoharjo 93 2,100 K
154 Karanggede - Temon 94 6,200 K
155 Gunungsari - Borang - Geger an 95 6,000 K
156 Kledung - Ploso 96 6,200 K
157 Nawangan - Petungsinarang 97 11,000 K
158 Penggung - Brenggolo 98 2,300 K
J U M L A H 7 9 8 ,0 0 0 K
Sumber Data :SK Bupati Pacitan No. 188.45/ 685/ 408.11/ 2007
Untuk saat ini kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Pacitan dapat dideskripsikan sebagaimana tabel I.3 berikut
Tabel I.3
Kondisi Jaringan Jalan Kabupaten
No. Status Jalan Panjang Jalan (Km) Kondisi Jalan Baik (Km/ %) Rusak Ringan (Km/ %) Rusak Berat (Km/ %)
1 2 3 4 6
1. Jalan Kabupaten : 798,000 448,091 (56,152) 158,726 (19,890) 191,183 (23,958)
Jaringan irigasi diperlukan khususnya bagi pembangunan sektor pertanian. Luas areal
baku sawah yang dilayani irigasi adalah 8.005 ha dengan rincian :
a. Sawah Teknis : 1.778 ha
b. Sawah Setengah Teknis : 2.711 ha
c. Sawah Sederhana : 3.516 ha
I nventarisasi bangunan pada Jaringan irigasi yang dikelola Dinas Bina Marga dan
Pengairan tahun 2015 tercantum dalam tabel I .4.
Tabel I.4
Kondisi Jaringan Irigasi Tahun 2 0 1 5
No Nama Bangunan SAT. Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1 2 3 4 5 6
1. Bendung tetap Bh 189 81 101
2. Bendung Gerak Bh 3 1 2
3. Bendung Araman/ Bak Penampung Bh 169 41 128
4. Pompa Air Bh 3 1 2
5. Pengambilan bebas / intake Bh 16 4 12
6. Bangunan Bagi Bh 30 12 18
7. Bangunan Bagi Sadap Bh 29 25 4
8. Bangunan Sadap Bh 301 138 164
9. Talang Bh 204 72 132
10. Syphon Bh 11 3 8
11. Jembatan Bh 7 2 5
12. Gorong – gorong Bh 367 118 249
13 Pelimpah samping Bh 18 6 12
14. Pintu bilas Bh 14 4 10
15. Bangunan Pertemuan Bh 2 1 1
16. Bang. ukur pd saluran Tersier Bh 89 27 62
17. Bangunan Terjun Bh 30 12 18
18. Saluran Pembawa Sekunder Km 529.093 216.957 312.136
19. Saluran pembawa Tersier Km 114.827 30.825 65.505
20. Pintu Air B Bh 34 11 23
21. Pintu Air C3 Bh 190 66 124
22. Pintu Air C5 Bh 104 37 67
Sumber data : Bidang Pengairan Keadaan Desember 2015 Dinas BM & Pengairan Kab. Pacitan
2.2.2 Sumber Daya Pendukung
Tabel I.5
Kondisi Alat Berat Tahun 2 0 1 5
NO. Jenis Alat Jumlh
(Unit) Kondisi
Tahun Pembuatan
Tahun
Perolehan Ket.
1 2 3 4 5 6 7
1 MESIN GILAS MGB1 2.5 Ton 1 RR 1980 1982 - APBD B = baik
2 MESIN GILAS MGB1 2.5 Ton 1 RR 1981 1982 - APBD
RR = rusak ringan
3 MESIN GILAS MGB1 2.5 Ton 1 RR 1982 1982 - APBD
RB = rusak berat
4 MESIN GILAS MG 6-8 Ton 1 RR 1983 1983 - APBD
5 MESIN GILAS MG6 6-8 Ton 1 RR 2001 2002 - APBD B = 3 BH
6 MESIN GILAS MG6 6-8 Ton 1 RR 2001 2002 - APBD RR = 23 BH
7 MESIN GILAS MG6 6-8 Ton 1 RR 2001 2002 - APBD RB = 12 BH
8 MESIN GILAS MG6 6-8 Ton 1 RR 2001 2002 - APBD
9 MESIN GILAS MV6P 6-8 Ton 1 RB 1976 1978 - APBD
10 MESIN GILAS MV6P 6-8 Ton 1 RB 1977 1977 - APBD
11 TANDEM ROLLER 6-8 Ton 1 RR 1994 1995 - APBD
12 MOTOR GRADER MG3H 1 RR 1980 1980 - APBD
13 TIRE ROLLER SAKAI TS 7409 1 RR 1980 1980 - APBD
14 WHEEL LOADER LK. 300 1 RB 1980 1980 - APBD
15 AIR COMPRESSOR 1 RR 1994 1994 - APBD
16 VIBRATOR RAMMER 4 HP 300 Kg 1 RR 1994 1994 - APBD
17 VIBRATOR RAMMER 4 HP 300 Kg 1 RR 1994 1994 - APBD
18 VIBRATOR RAMMER 4 HP 300 Kg 1 RR 1994 1994 - APBD
19 VIBRATOR PLATE TAMPER 160 Kg 1 RB 1994 1994- HIBAH
20 VIBRATOR PLATE TAMPER 160 Kg 1 RB 1994 1994 - HIBAH
21 VIBRATOR PLATE TAMPER 160 Kg 1 RB 1994 1994 - HIBAH
22 VIBRATOR ROLLER 0.5 Ton 1 RR 1994 1994 - HIBAH
23 VIBRATOR ROLLER 0.5 Ton 1 RR 1994 1994 - HIBAH
24 VIBRATOR ROLLER 0.5 Ton 1 RB 1994 1994 - HIBAH
25 ASPHALT SPRAYER 1 RR 1994 1994 - HIBAH
26 PAN MIXER 1 RB 1994 1994 - HIBAH
27 FLAT BED IZUSU TL BISON 1 RR 1994 1994 - HIBAH
28 CERES 1 RR 1994 1994 - HIBAH
29 DAIHATSU DT 1 RB 1980 1980 - HIBAH
30 EXCAVATOR PC 200 1 RR 2001 2002 - APBD
31 ASPHALT PATCH MIXER BUKAKA 1 B -
2005-Bantuan Dep. PU
BAPM 3 ( 3 Ton / Jam )
32
ASPHALT PATCH MIXER BUBOTA
GS.160(0.35 Ton/ Jam) 1 RB - 2004 - APBD
33 MITSUBISHI FUSO 1 RR 2007 2008 - APBD
34 WHEEL LOADER KOMATSU WA-200 1 B 2014 2014 - APBD
35 TANDEM ROLLER BOMAG 1 B 2014 2014 - APBD
HIBAH DARI TINGKAT I
36 WHEEL LOADER KOMATSU WA-180 1 RR 1981 Pinj. Tk. I
37 BULDOZER BARATA 1 RB - Pinj. Tk. I
38 DUMP TRUCK IZUSU TK 1 RB - Pinj. Tk. I
JUMLAH 4 2
Peralatan merupakan faktor penunjang kegiatan infrastruktur Pekerjaan Umum
dengan berpedoman pada Standart Operating Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Adapun faktor pengelola alat-alat berat dalam Standart Pelayanan Minimal
mempunyai kegiatan sebagai berikut:
1. Adanya kewenangan untuk melayani alat-alat berat
2. Adanya kewenangan untuk pemeliharaan alat-alat berat
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Pacitan dimaksudkan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan capaian kinerja
tahunan yang terkait dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran yang
ditetapkan dalam penetapan Kinerja 2015 yang merupakan realisasi dari
Rencana Kinerja Tahunan dalam kerangka rencana stratejik, sekaligus sebagai
sarana pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja
yang dicapainya.
2. Tujuan
a. Memaparkan gambaran umum tugas dan fungsi Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Pacitan, struktur organisasi, dan lingkungan strategis
yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja.
b. Menjelaskan perencanaan stratejik yang diawali dari pencanangan visi misi,
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun,
kebijakan dan program sebagai cara untuk mencapai tujuan dan sasaran,
serta uraian Rencana Kinerja Tahun 2015 yang serta Penetapan Kinerja
2015, berikut kegiatan dan indikator kinerjanya
c. menjelaskan akuntabilitas kinerja yang dicapai Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Pacitan melalui pengukuran dan evaluasi kinerja yang
dilengkapi dengan analisis akuntabilitas kinerja dan tinjauan aspek keuangan,
serta hal-hal pokok yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kinerja
Dinas Bina Marga dan pengairan Kabupaten Pacitan pada masa yang akan
datang.
C. SI STEMATI KA PENYAJI AN LAKI P
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM SKPD
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. SI STEMATI KA PENYAJI AN LAKI P
BAB 2 : PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA
A. RENCANA STRATEGI S (RENSTRA) SKPD
B. RENCANA KI NERJA (RKT) SKPD TAHUN 2015
C. PERJANJI AN KI NERJA SKPD TAHUN 2015
BAB 3 : AKUNTABI LI TAS KI NERJA
A. CAPAI AN KI NERJA ORGANI SASI
B. REALI SASI ANGGARAN
BAB 4 : PENUTUP
LAMPI RAN – LAMPI RAN :
LAMPI RAN 1 : RENCANA KI NERJA TAHUNAN TAHUN 2015
LAMPI RAN 2 : PERJANJI AN KI NERJA TAHUN 2015
Tabel I.6
Kondisi Pe ralatan Laboratorium PU Tahun 20 1 5
SPESIFIKASI BARANG
Bahan
Asal Usul Tahun Keadaan Brg Jumlah
Nama Barang Merk / IdentitasNo Peroleh Peroleh Ukuran (B/KB/RB) Barang Ket.
Type
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Liquit Limit Test Set MBT Kuningan Pembelian 1995 B 2 1 RB Compaction Test Set MBT Galvanis Pembelian 1995 B 3
Laboratorium CBR Test Set BBS Galvanis Pembelian 1995 B 1 Sand Cone Test Set MBT/BBS Kaca Pembelian 1995 B 6 Brass Roun Sieve MBT/BBS Kuningan Pembelian 1995 B 2 Sieve Shaker MBT/BBS Baja Pembelian 1995 B 2 Los Angeles Abrasion Machine BBS Baja Pembelian 1995 B 1 Apsorpsion Of Fine Agregat MBT kuningan Pembelian 1995 B 1 Spesific Gravity & Absortion Of MBT Baja Pembelian 1995 B 1 Coarse Agregat
Concret Compresion Machine BBS Baja Pembelian 1995 B 1
Slump Test Set Galvasis Pembelian 1995 B 2 1 RB Concrete Test Hammer Galvanis Pembelian 1995 B 2
Otomatic Penetrasion Machine MBT Baja Pembelian 1995 B 1 Centrifuge Extractor Test Set MBT / ASTM D - 2172 Aluminium Pembelian 1995 / 2014 B 2 Refluk Exstractor Test Set Baja Pembelian 1995 B 1 Marshal Test Set MBT Baja Pembelian 1995 B 1 Marshal Com Pactor MBT Baja Pembelian 1995 B 1 Core Drilling Test Set MBT Baja Pembelian 1995 B 1 Water Bath MBT Stanlis Pembelian 1995 B 1 Oven Memmert Aluminium Pembelian 1995 B 1 Balance Electric Sonic Ohaus Galvalum Pembelian 1995 400 gr B 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mechani Call Balance Galvalum Pembelian 1995 20kg B 1
Sand Equivalen Test Set MBT Plastik Pembelian 1995 B 2 1 RB Spidy MBT Galvanis Pembelian 1995 B 1
DCP Galvanis Pembelian 1995 B 3 1 RB
Cetakan Silinder Baja Pembelian 1995 B 18
Cetakan Kubus Baja Pembelian 1995 B 11 1 RB
Almari Kayu Pembelian 1995 B 1
Meja Kayu Pembelian 1995 B 9
Drum Plastik Pembelian 1995 B 1
Pailing Kabinet Seng Pembelian 1995 B 1 Kamera Digital Sony W210 Galvanis Pembelian 2009 B 1 Penetrasi Test MBT Besi Pembelian 2012 B 1 Balance Electric JCS-B Besi Pembelian 2012 B 1 Matabor Core Drill Baja Pembelian 2013 / 2014 B 2
A. RENCANA STRATEGI S ( RENSTRA)
1. Visi Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten Pacitan
Visi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 yang
bersesuaian dengan Visi Pemerintah Kabupaten Pacitan 2011-2016 adalah :
Terw ujudnya Pemenuhan I nfrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Guna Mendukung Tercapainya Kesejahteraan Masyarakat
Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Dinas Bina
Marga dan Pengairan pada lima tahun terakhir mulai Tahun 2011-2016, dimana
infrastruktur yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan
dan kemajuan teknologi serta mampu berfungsi optimal seiring dengan tuntutan
kualitas kehidupan masyarakat.
I nfrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air yang ada diharapkan mampu menjawab
tuntutan kebutuhan, Adapun kriteria pemenuhan tuntutan kebutuhan yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang mencakup
aspek aksesibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas dan kondisi jalan.
2. Penyediaan infrastruktur sumber daya air yang dapat teratur dan terukur
sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelayanan.
3. Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur Jalan dan
Sumber Daya Air yang berbasis efisien dan efektif.
Kondisi dan kualitas pelayanan tersebut dibarengi dengan cakupan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum yang semakin luas, merata dan berkeadilan, sehingga
tercipta kehidupan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan yang
2. Misi Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten Pacitan
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan
diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi
yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi,
maka misi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan 2011 – 2016 adalah
sebagai berikut :
a. Menciptakan aparatur dan pelayanan prima
b. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
penyediaan jaringan jalan secara terpadu dan berkelanjutan.
c. Meningkatkan sarana prasarana kebinamargaan dalam rangka mendukung
terselenggaranya infrastruktur jalan dan jembatan
d. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air untuk mendukung
konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak
air
3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
3.1. Tujuan Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Pengairan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) – 5 (lima) tahun.
Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan
permasalahan serta isu utama bidang Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Pacitan.
Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 adalah :
1. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan
dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan
SDA.
2. Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana transportasi
3. Mewujudkan Sarana dan Prasarana Pendukung Peningkatan Kualitas dan
4. Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas infrastruktur sumber daya air.
5. Meningkatkan pelayanan dan fungsi pendukung transportasi
3.2. Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Pengairan
Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan dalam
jangka waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.
Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis SMART digunakan
untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih jelas dan
tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus
(spesific), terukur (measuable), dapat dicapai (attainable), nyata (realistic) dan
tepat waktu (time bound).
Adapun sasaran yang akan dicapai berdasarkan tujuan Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 adalah:
Tujuan 1
“ Optimalisasi peran ( koordinasi, sistem informasi, data, SDM,
kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik
infrastruktur Kebinamargaan dan SDA”.
Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :
a) Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat
kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan I ndeks Kepuasan
Masyarakat (I KM).
Tujuan 2
“Mew ujudkan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana
transportasi”
Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :
b) Berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam
kondisi rusak berat dan sedang.
c) Tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk
bahan
perencanaan
dan
pengambilan
tindakan
dalam
penanganannya.
Tujuan 3
“Mew ujudkan Sarana Prasarana Pendukung Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas sarana dan prasarana transportasi”
Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :
a) Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan
titik berat pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium
Tujuan 4
“Mew ujudkan Kualitas dan Kuantitas infrastruktur sumber daya air”
Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :
a) Berkurangnya prasarana jaringan irigasi yang berada dalam
kondisi rusak berat dan sedang seta tersedianya data Daerah
I rigasi dan jaringannya yang update sebagai pedoman untuk
bahan
perencanaan
dan
pengambilan
tindakan
dalam
penanganannya untuk meningkatnya kondisi sarana prasarana
sumber daya air yang ada
b) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan
kualitas pelayanan prasarana I nfrastruktur Sumber Daya air untuk
daerah yang produktif .
Tujuan 5
“Meningkatkan pelayanan dan fungsi pendukung transportasi”
Berdasarkan dari tujuan tersebut maka sasaran yang akan dicapai adalah :
a) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan
kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah
perdesaan yang berpeluang berkembang dan berkurangnya
prasarana jalan dan jembatan perdesaan yang berada dalam
kondisi rusak berat dan sedang.
4. Strategi dan Kebijakan 4.1 Strategi
4.1.1 Strategi Pengembangan Wilayah dan Dukungan Terhadap Lintas Sektor
Strategi pengembangan wilayah didasarkan pada Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Pacitan. Dalam RTRW Kabupaten Pacitan tertuang
daerah-daerah yang menjadi pusat kegiatan sehingga daya dukung
terhadap hal itu khususnya infrastruktur jalan dan SDA sebagai
infrastruktur dasar sangat diperhatikan.
Pembangunan infrastruktur jalan perlu selaras dengan revitalisasi dan
mendukung upaya pengembangan wilayah. Jaringan transportasi
multimoda dengan meningkatkan keterpaduan jaringan jalan nasional,
provinsi, kabupaten dan perdesaan yang mengubungkan berbagai simpul
moda transportasi ke pusat produksi, distribusi dan logistik wilayah.
Arah pembangunan jaringan infrastruktur sumber daya air dikaitkan
dengan upaya mendorong kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
atau kawasan andalan ekonomi, melalui pembangunan prasarana atau
infrastruktur SDA dalam wilayah kesatuan sungai terutama dengan fungsi
pendayagunaan SDA, antara lain untuk penyediaan air baku dan air bersih.
Upaya fungsi konservasi untuk menjaga kelestarian SDA dipadukan dengan
keberadaan kawasan lindung dengan ketentuan minimal seluas 30% dari
diarahkan pada kawasan lindung setempat antara lain revetment, bronjong
sungai, daerah rawan bencana.
Adapun beberapa Pusat Kegiatan yang melatarbelakangi daerah tersebut
perlu dikembangkan diantaranya zona :
1) Zona I bukota Kabupaten
2) Zona Pariwisata
3) Zona Pendidikan
4) Zona Pertanian
5) Zona Kesehatan
6) Zona Agropolitan
7) Zona Minapolitan
8) Zona I bukota Kecamatan
9) Zona Kawasan Lindung
10) dsb.
4.1.2 Pengelolaan manajemen data
4.1.3 Meningkatkan Profesionalitas dan proporsionalitas pelayanan
4.1.4 Melibatkan stakeholders dalam hal pemeliharaan dan pengendalian jalan
maupun SDA
4.2 Kebijakan
4.2.1 Menabulasikan kelompok zona pengembangan yang berpotensi.
4.2.2 Menumbuhkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan SDM
bidang penyelenggaraan prasarana.
4.2.3 Meningkatkan kapasitas dan daya dukung jalan.
4.2.4 Meningkatkan fungsi alat – alat berat dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan pekerjaan umum.
4.2.5 Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi guna
meningkatkan hasil pertanian.
4.2.6 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya air.
4.2.7 Meningkatkan pengelolaan penanggulangan bahaya banjir.
4.2.8 Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pedesaan
guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
5. Program
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang
dan tujuan yang telah ditetapkan. Program Dinas Bina Marga dan Pengairan yang
dilaksanakan dalam tahun anggaran 2015 yaitu (1).Program Pelayanan Adminisrasi
Perkantoran, (2).Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, (3).Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan, (4).Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan, (5).Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan, (6).Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, (7).Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, (8).Program
Pengendalian Banjir, (9).Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan.
Program dimaksud dilaksanakan dengan didukung oleh Daftar Pelaksanaan Anggaran
(DPPA) Tahun Anggaran 2015, yang jumlahnya sebesar Rp
103.926.537.300.-Secara teknis Program tersebut dijabarkan ke dalam 20 kegiatan yang masing-masing
anggarannya disusun berdasarkan DPPA Tahun Anggaran 2015. Kegiatan-kegiatan
tersebut antara lain adalah:
5.1. Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran
5.2. Pembangunan Sarana Gedung Kantor
5.3. Pembangunan Jembatan
5.4. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
5.5. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan
5.6. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan
5.7. I nspeksi Kondisi Jalan
5.8. I nspeksi Kondisi Jembatan
5.9. Pengadaan Alat – Alat Ukur dan Bahan Laboratorium Kebinamargaan
5.10. Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat – Alat Ukur dan Bahan Laboratorium
Kebinamargaan
5.11. Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Alat – Alat Berat
5.12. Perencanaan Pembangunan Jaringan I rigasi
5.13. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan I rigasi
5.14. Rehabilitasi/Peningkatan Jaringan I rigasi
5.15. I nspeksi Kondisi Jaringan I rigasi
5.16. Penanganan I nfrastruktur I rigasi
5.18. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bantaran dan Tanggul Sungai
5.19. Mengendalikan Banjir Pada Daerah Tangkapan Air dan Badan – Badan Sungai
5.20. Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan
B. RENCANA KI NERJA ( RKT) DI NAS BI NA MARGA DAN
PENGAI RAN TAHUN 2015
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran
dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang akan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam
rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja
dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan
komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam
tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya, program,
kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat
pula keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran,
kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan – kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi/ sektor lain.
Pada Tahun 2015 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan melaksanakan
9 program dan 20 kegiatan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan : 1.1. Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan : 2.1. Pembangunan Sarana Gedung Kantor
3. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Kegiatan : 3.1. Pembangunan Jembatan
4. Program Rehabilitasi / pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Kegiatan : 4.1. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
4.2. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan
5. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan
Kegiatan : 5.1. I nspeksi Kondisi Jalan
5.2. I nspeksi Kondisi Jembatan
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
Kegiatan : 6.1. Pengadaan Alat – Alat Ukur dan Bahan Laboratorium
Kebinamargaan
6.2. Rehabilitasi / Pemeliharaan Alat – Alat Ukur dan Bahan
Laboratorium Kebinamargaan
6.4. Rehabilitasi / Pemeliharaan Rutin Alat-Alat Berat
7. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
pengairan lainnya
Kegiatan : 7.1. Perencanaan Pembangunan Jaringan I rigasi
7.2. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan I rigasi
7.3. Rehabilitasi / Peningkatan Jaringan I rigasi
7.4. I nspeksi Kondisi Jaringan I rigasi
7.5. Penanganan I nfrastruktur I rigasi
7.6. Operasional Dewan Sumber Daya Air
8. Program Pengendalian Banjir
Kegiatan : 8.1. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bantaran dan Tanggul Sungai
8.2. Mengendalikan Banjir Pada Daerah Tangkapan Air dan
Badan-Badan Sungai
9. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Adapun Rencana Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
C. PERJANJI AN KI NERJA DI NAS BI NA MARGA DAN
PENGAI RAN TAHUN 2015
Perjanjian kinerja merupakan perjanjian secara tertulis dalam rangka mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel dan berorientasi pada
hasil dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah yang telah ditetapkan
dalam dokumen perencanaan sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui
berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan perjanjian kinerja dilakukan seiring dengan
agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Dokumen Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam
tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran, target, program kegiatan serta
anggaran yang telah dialokasikan pada program-kegiatan.
ÿ Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan Tahun
A. Capaian K inerja Organisasi
Tujuan‘Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan SDA’ diarahkan untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai yaitu (1).Meningkatnya kinerja aparatur yang
terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan I ndeks Kepuasan
Masyarakat (I KM).
Untuk mewujudkan Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 2 (dua)
program, yaitu: (1) Pelayanan Administrasi Perkantoran, (2) Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Program-program tersebut terlaksana melalui 2 kegiatan , yaitu: (1) Peningkatan dan
Pengelolaan Administrasi Perkantoran, (2) Pembangunan Sarana Gedung Kantor dengan
dukungan dana APBD tahun 2015 sebesar Rp 1.239.000.000,00 yang telah teralisir senilai Rp 1.186.673.447,00 atau 97,699 % dari pagu anggarannya.
Kinerja sasaran “Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat
kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan I ndeks Kepuasan Masyarakat (I KM)
.” dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut :
Tu j u a n 1:
Op t i m a l i sa si p er a n (
k oor d i n a si , si st em i n for m a si , d a t a , SDM , k el em b a ga a n d a n a d m i n i st r a si) d a n a k u n t a b i l i t a s k i n er j a
a p a r a t u r u n t u k m en i n gk a t k a n ef ek t i v i t a sd a n ef i si en si
SASARAN
I ndikat or Pencapaian Sasaran
Satuan Rencana Tingkat Capaian Realisasi % Pencapaian
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya kinerja aparatur yang t erukur dengan t ingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan I ndeks Kepuasan Masyarakat (I KM)
1.
2.
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional SKPD
Tingkat Pemenuhan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kerja Sesuai Standar Daerah % % 100 100 100 100 100 100
Capaian Kinerja SANGAT BERHASIL (100)
Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 2 (Dua) indikator di atas
dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat
Berhasil (100% ) dan capaian ini sama dengan tahun 2014.
Ke-’berhasil’-an Dinas Bina Marga dan Pengairan tahun 2015 dalam memberikan dan
menjalankan fungsi/ urusan Pemerintahan sebagaimana ditunjukkan pada capaian
indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran “Meningkatnya
kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan
dengan I ndeks Kepuasan Masyarakat (I KM)” diantaranya adalah:
1. Tuntutan terhadap Peningkatan pelayanan masyarakat semakin tinggi sehingga
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus lebih dioptimalkan
2. Alokasi dana APBD, meskipun setiap tahun meningkat nilai nominalnya, namun
dibandingkan kebutuhan yang diperlukan masih terasa kecil.
3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada masih belum memadai sehingga
Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran “Meningkatnya kinerja aparatur yang
terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan yang ditunjukkan dengan I ndeks Kepuasan
Masyarakat (I KM)” , akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut:
1. Peningkatkan pelayanan masyarakat dilakukan melalui penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
2. Efisiensi anggaran.
3. Diperlukan adanya peningkatan kuantitas dan kapasitas sumber daya yang ada
sehingga kualitas pelaksanaan program kegiatan dapat berjalan optimal dan
lebih baik.
Tujuan “Mewujudkan Kualitas dan kuantitas Sarana dan Prasarana Transportasi“ diarahkan untuk mencapai sasaran yang diharapkan meliputi(1).Terpeliharanya serta meningkatnya
daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembat an untuk daerah
yang berpeluang berkembang, (2). Berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang
berada dalam kondisi rusak berat dan sedang dan (3). Tersedianya data jalan yang update
sebagai pedoman bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya
Untuk mewujudkan Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 3 (tiga)
program, yaitu: (1) Pembangunan Jalan dan Jembatan, (2) Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan (3) I nspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan.
Program-program tersebut terlaksana melalui 6 kegiatan yaitu: (1) Pembangunan
Jembatan, (2) Rehabilitasi/ Pemeliharaan jalan, (3) Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan
(4) Rehabilitasi/ Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan (5) I nspeksi Kondisi Jalan,
(6) I nspeksi kondisi Jembatan dengan dukungan dana APBD tahun 2015 sebesar
Rp 68.920.361.100,00 yang t elah teralisir senilai Rp 68.038.642.550,00 atau 99,00 % dari
pagu anggarannya.
Tu j u a n 2:
Kinerja sasaran “(1).Terpeliharanya serta meningkatnya daya dukung, kapasitas dan
kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang
berkembang, (2). berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman bahan
perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya ” dapat dilihat dari
capaian indikator kinerja sebagai berikut :
SASARAN I ndikator Pencapaian Sasaran Satuan
Rencana Tingkat Capaian
Realisasi %
Pencapaian Ket
1. 2 3 4 5 6 7
(1).Terpeliharanya
serta meningkatnya daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). Berkurangnya
prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang,
(3). Tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya
1. Prosentase Jalan dan Jembatan Yang Dibangun
a. Jalan b. Jembatan % % 39,80 85,60 39,80 85,60 100,00 100,00
1. Prosentase Jalan dan Jembatan Dalam Kondisi Baik a. Jalan b. Jembatan % % 53,60 92,10 56,152 92,81 104,77 100,77
1. Cakupan Panjang Jalan dan Jembatan yang diinspeksi
a. Jalan b. Jembatan % % 100 100 100 100 100 100
Capaian Hasil Kinerja SANGAT BERHASIL 100,93
Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 3 (Tiga) indikator di atas
dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat
Berhasil (100,93% ).
Ke-’berhasil’-an Dinas Bina Marga dan Pengairan selama tahun 2015 dalam
memberikan dan menjalankan fungsi/ urusan infrastruktur jalan dan jembatan
sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas
1. Capaian Prosentase Jalan dan Jembatan Yang Dibangun
. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan secara umum melaksanakan
Pelayanan Pembangunan Jalan sesuai Dengan Surat Keputusan Bupati Pacitan
Nomor 188.45/ 685/ 408.11/ 2007 tentang Penetapan Ruas Jalan Kabupaten
Pacitan sejumlah 158 Ruas (798,000 Km) dengan kondisi infrastruktur jaringan
jalan kabupaten diupayakan terus mengalami peningkatan kondisinya dari
tahun sebelumnya karena dari pemerintah kabupaten penanganan jalan
Kabupaten terus diupayakan, realisasi pada tahun 2015 telah mencapai target
yang ditetapkan sebesar 39,80 % (realisasi sama dengan target) namun
demikian terdapat peningkatan pencapaian sebesar 0,12 dari realisasi tahun
2014 yang dicapai sebesar 39,68 % , sehingga peningkatan jalan yang dibangun
mampu meningkatkan kondisi sarana dan prasarana bagi akses masyarakat.
.Sedangkan Pelayanan Pembangunan Jembatan yang ditangani Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Pacitan sejumlah 153 Unit/ 1,378,83 m, Pemerintah
Kabupaten terus mengupayakan dalam penanganannya meskipun dengan
anggaran yang terbatas realisasi capaian tahun 2015 sesuai dengan target yang
telah dit etapkan sebesar 85,60 % terdapat peningkatan dalam capaian sebesar
0,66 dari capain tahun 2014 sebesar 84,94 % , dengan demikian peningkatan
jembatan yang dibangun mampu meningkatkan kondisi sarana dan prasarana
penghubung bagi masyarakat.
2. Capaian Prosentase Jalan dan Jembatan Dalam Kondisi Baik
-. Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Pacitan Nomor
188.45/ 685/ 408.11/ 2007 tentang Penetapan Ruas Jalan Kabupaten Pacitan
Pelayanan Jalan yang ditangani Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Pacitan sejumlah 158 Ruas (798,000 Km). Sedangkan Kondisi Jalan Kabupaten
sampai dengan Desember 2015 sesuai dengan Daftar K1 Daftar I nduk
Jaringan Jalan Kabupaten kondisi baik sejumlah 448.091 Km (56.152 % ).
kondisi rusak ringan 158,726 Km (19,890% ) kondisi rusak berat 191.183 Km
(23.958% ). Peningkatan Kondisi Jalan didukung dengan kegiatan
jembatan menunjukkan angka positif dimana faktor daya dukung kegiatan
pembangunan dan rehabilitasi/ pemeliharaan maupun kegiatan rutin untuk
mewujudkan jaringan jalan dalam kondisi baik. Realisasi tahun 2010 sebesar
49,58% , realisasi tahun 2011 sebesar 50,23% , realisasi tahun 2012 sebesar
51,11% , Realisasi tahun 2013 sebesar 52.12% , realisasi t ahun 2014 mencapai
54,61% dan realisasi tahun 2015 mencapai 56.152 % mengalami peningkatan
dari tahun 2014 sebesar 1,542 % dan mencapai target yang telah ditetapkan
tahun 2015 sebesar 53.60 % . Adapun data panjang jaringan jalan kabupaten
tahun 2015 sepanjang 798.000 meter. Walaupun kontribusi terhadap
perbaikan kondisi jalan sangatlah kecil, namun mampu memberikan kontribusi
bagi pelayanan sarana dan prasarana bagi masyarakat.
-. Pelayanan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan yang ditangani Dinas Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan adalah sejumlah 153 Unit/ 1,378,83
m, Kondisi dinamis infrastruktur jaringan jembatan pada wilayah kabupaten
Pacitan terus memerlukan perhatian dengan Adanya pemetaan zona rawan
bencana menambah jumlah kerusakan infrastruktur jembatan akibat bencana
alam namun penanganan jembatan terus diupayakan. Realisasi pada tahun
2015 sebesar 92,81 % dan telah mencapai target yang ditetapkan sebesar
92.10 % , dan mengalami peningkatan sebesar 0,360 % dari tahun 2014
dengan dari realisasi sebesar 92,45 % , peningkatan kondisi sangatlah kecil
sehingga diupayakan untuk menggali dari sumber dana lain untuk menyokong
kerusakan jembatan yang ada.
3. Capaian Cakupan Panjang Jalan dan Jembatan yang diinspeksi
-. Ruas Jalan Kabupaten merupakan sarana vital yang berfungsi untuk mobilitas
manusia dan angkutan barang. Panjang sarana jalan di Kabupaten Pacitan
adalah 798.000 Km. Kondisi jalan di Kabupaten Pacitan sepanjang 448.091 Km
(56.152 % ). dalam kondisi baik. dan sisanya sepanjang 349.909 Km
(43.848 % ) masih perlu peningkatan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang
-. Jembatan merupakan sarana vital yang berfungsi untuk sarana penghubung
antar wilayah bagi memperlancar mobilitas manusia dan angkutan barang. Data
Jembatan pada wilayah Kabupaten Pacitan adalah 153 Unit/ 1,378.83 m
dengan kondisi 92,81 % dalam kondisi baik dan sisanya 7,19 % memerlukan
peningkatan. untuk mempertahankan kondisi jembatan agar tetap stabil
diperlukan pemeliharaan secara rutin. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang
didasarkan dari Data Kondisi yang dihasilkan dari I nspeksi Kondisi jembatan
sehingga dapat dilakukan peraw atan sesuai dengan tingkat keseriusannya.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran “(1).terpeliharanya
serta meningkatnya daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam
penanganannya” diantaranya adalah:
1. Kondisi wilayah yang rawan bencana dan frekuensi serta beban lalu lintas
mengakibatkan kondisi infrastruktur menjadi dinamis sehingga mempengaruhi
laju perkembangan kondisi jalan dan jembatan dalam kondisi baik.
2. Keterbatasan anggaran yang tersedia belum menyentuh keseluruhan ruas-ruas
jalan strategis sehingga penuntasan jalan dalam satu ruas dan jembatan menjadi
terkendala dan dilaksanakan secara bertahap, sementara tuntutan masyarakat
akan tersedianya kondisi jalan dan jembatan dalam kondisi baik cukup tinggi.
3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada masih belum memadahi sehingga
proses pelaksanaan program dan kegiatan belum optimal.
Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran “(1).terpeliharanya serta
jalan yang update sebagai pedoman bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam
penanganannya” , akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut:
1. Adanya pemetaan zona rawan bencana untuk antisipasi kerusakan infrastruktur
akibat bencana alam.
2. Menyiapkan struktur perkerasan jalan dengan kebutuhan lalu lintas yang ada
3. Dengan tetap mengharapkan perhatian Pemerintah Provinsi maupun Pusat
diharapkan mampu memberikan dukungan pembiayaan untuk penanganan
infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi untuk memenuhi harapan masyarakat
akan infrastruktur yang lebih baik.
4. Diperlukan adanya peningkatan kuantitas dan kapasitas sumber daya yang ada
sehingga kualitas pelaksanaan program kegiatan dapat berjalan optimal dan
lebih baik.
Tujuan “Mewujudkan Sarana dan Prasarana Pendukung Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Transportasi“ diarahkan untuk mencapai sasaran yang diharapkan meliputi(1).Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana kebinamargaan dengan titik berat
pada alat berat dan alat – alat ukur laboratorium,
Untuk mewujudkan Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 1 (satu)
program, yaitu: (1) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
Program tersebut terlaksana melalui 3 kegiatan yaitu: (1) Pengadaan Alat – Alat Ukur dan
Bahan Laboratorium Kebinamargaan (2). Rehabilitasi/ Pemeliharaan Alat – Alat Ukur dan
Bahan Laboratorium Kebinamargaan (3). Rehabilitasi/ Pemeliharaan Rutin Alat – Alat Berat
Tu j u a n 3 :
M ew u j u d k a n Sa r a n a d a n P r a sa r a n a P en d u k u n g
P en i n gk a t a n Ku a l i t a s d a n Ku a n t i t a s sa r a n a d a n
dengan dukungan dana APBD tahun 2015 sebesar Rp 185.000.000,00 yang telah teralisir
senilai Rp 184.434,800,00 atau 99,69 % dari pagu anggarannya.
Kinerja sasaran “(1). Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana kebinamargaan dengan
titik berat pada alat berat dan alat – alat ukur laboratorium” dapat dilihat dari capaian
indikator kinerja sebagai berikut :
SASARAN I ndikator Pencapaian Sasaran Sat uan
Rencana Tingkat Capaian
Realisasi %
Pencapaian Ket
1. 2 3 4 5 6 7
(1).Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan titik berat pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium
1. Prosentase Kondisi Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dengan Kondisi Baik
a. Alat Berat b. Alat Laboratorium
% %
62,40 93,20
68,57 93,55
109,89 100,38
Capaian Hasil Kinerja SANGAT BERHASIL 105,135
Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 1 (satu) indikator di atas
dapat disimpulkan bahwa sasaran te