• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE Kabupaten Luwu Utara Kontrak Entris 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE Kabupaten Luwu Utara Kontrak Entris 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Jln. Simpurusiang ( Kantor Gadis ) Tep. 081342527563– Fax (0473) 21536

M A S A M B A

RANCANGAN KONTRAK

( SURAT PERJANJIAN KERJA PENGADAAN ENTRIS SAMBUNG SAMPING )

Nomor :

Pada hari ini ... tanggal ... Bulan ... Tahun Dua Ribu Empatbelas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Ir. H. ABDUL MAHFUD, MM Jabatan : KPA/PPK

Alamat : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Luwu Utara

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pengguna anggaran, berkedudukan Jalan Simpurusiang No. 27 Masamba, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ...

Jabatan : ...

Alamat : ...

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ... berdasarkan akta

notaris ..., untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Berdasarkan :

a. Surat Penawaran Pihak Kedua Nomor ...

b. Berita acara pembukaan sampul penawaran dan evaluasi perbandingan penawaran Pihak Kedua adalah penawaran tersebut wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Entress dan Sambung Samping Kakao T.A. 2014 Nomor...

d. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran No. ... Tanggal ... tentang Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ ) :

(2)

Pasal 1

LINGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima baik pekerjaan pengadaan Entress dan Sambung Samping Tahun Anggaran 2014 dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian Pekerjaan

Spesifikasi Tekhnis

1. Penyediaan Entrees

1. Jumlah entrees 400.000 tangkai

2. Entrees berasal dari cabang pohon plagiotrop, yaitu cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda (semi hardwood) dan berasal dari pohon induk Klon Sulawesi 1 dan Sulawesi 2 yang telah disertifikasi oleh BPTP2MBP prop. Sul-sel

3. Entrees yang diangkut dari sumber entrees ke tempat penyambungan telah dikemas dalam wadah plastik atau bahan lainnya yang dapat mencegah penurunan kualitas entrees dan setiap kemasan harus menggunakan label yang disahkan oleh petugas PBT kab. Luwu Utara

4. Label entrees yang telah digunakan, dikumpulkan oleh ketua kelompok kerja Okulator dan diserahkan kepada rekanan pada saat pembayaran sebagai bukti/dasar pembayaran entrees oleh rekanan kepada supplier entrees.

5. Memiliki tunas aktif pada setiap ketiak daun yang ditandai dengan adanya tonjolan kecil atau biasa disebut mata bagong

6. Panjang entrees 20 -25 cm dengan diameter 0,8 – 1 cm

7. Entrees bebas dari infeksi penyakit terutama VSD dan atau Jamur Phitoptora Palmipora.

2. Penyambungan 1. Jumlah pohon yang akan disambung sebanyak 200.000 (Dua Ratus ribu) pohon atau 400.000 (Empat Ratus Ribu) sambungan.

2. Pihak II menyediakan sarana pupuk stimulant pra sambung sebanyak 2 Ltr Atau Kg/ha untuk menstimulasi pembentukan flush sebelum penyambungan dan pemupukannya dilakukan secara swadaya oleh petani.

(3)

4. Penyambungan yang gagal dapat segera dilakukan penyulaman oleh pihak II. Dan jika terdapat tanaman yang telah dilakukan penyulaman sampai 3 kali namun belum juga berhasil pada saat dead line kegiatan, maka penyambungan dipindahkan ke tegakan lain dalam 1 lokasi yang telah didaftarkan dalam CP/CL.

5. Penyambungan yang dilakukan pihak II menggunakan tenaga terampil (okulator) yang memiliki kemampuan 100 phn per hari dengan tingkat keberhasilan minimal 80 %.

6. Pada saat tunas hasil sambungan sudah mulai tumbuh, okulator segera membuka plastik sungkup agar pertumbuhan tunas tidak terhambat.

7. Hasil sambungan dinyatakan berhasil/hidup apabila sudah tumbuh tunas dengan dua helai daun terbuka dan segar

8. Perhitungan jumlah sambungan tumbuh (sambungan hidup) dilakukan oleh petani pemilik bersama tim pemeriksa dari dinas Kehutanan dan Perkebunan beserta pihak rekanan dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara penghitungan Sambungan tumbuh

9. Sambungan/tempelan yang hidup yang dibayar.

2. PIHAK PERTAMA memerintahkan PIHAK KEDUA untuk menyalurkan barang dan melaksanakan kegiatan yang dimaksud sesuai dengan Rekapitulasi Kebutuhan Entress Kelompok Tani untuk Rehabilitasi Kakao Kab. Luwu Utara Tahun 2014 (Terlampir).

3. Sebelum melaksanakan kegiatan Pihak Kedua di perintahkan untuk melaksanakan Sosialisasi Ke kelompok sasaran.

Pasal 2 PENERAPAN

Syarat-syarat umum dalam kontrak ini diterapkan secara luas tetapi tidak boleh

melanggar ketentuan-ketentuan yang ada dalam Surat Perjanjian (Kontrak) ini.

Pasal 3

PENGGUNAAN DOKUMEN-DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI

1. Penggunaan dokumen-dokumen kontrak dan informasi oleh PIHAK KEDUA

(4)

contoh serta informasi-informasi yang berhubungan dengan kontrak harus

mendapatkan persetujuan dan izin tertulis dari PIHAK PERTAMA

2. Dokumen-dokumen yang merupakan lampiran dari surat perjanjian ini dan

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari kontrak ini yaitu :

a) Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)

b) Surat penawaran

c) Spesifikasi umum

d) Spesifikasi khusus

e) Gambar-gambar

f) Agenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di

masing-masing subtansinya

g) Dokumen lainnya, seperti Dokumen penawaran lainnya, Jaminan Uang muka

dan jaminan pelaksanaan

Pasal 4

HAK PATEN, HAK CIPTA DAN MERK

PIHAK KEDUA wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau

klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran, hak paten, hak cipta dan merk.

Pasal 5 JAMINAN

1. Jaminan Uang Muka ditetapkan minimal sebesar dengan uang muka yang

diminta oleh PIHAK KEDUA

2. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5 % diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada

PIHAK PERTAMA pada saat penandatanganan Surat Perjanjian Pekerjaan

Pengadaan (Kontrak)

3. Jaminan pelaksanaan akan dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada

PIHAK KEDUA apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 100% dan telah

(5)

4. Jaminan-jaminan tersebut diatas menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten

Luwu Utara yang dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA apabila PIHAK

KEDUA mengundurkan diri dan menyebabkan terjadinya pembatalan Surat

Perjanjian ini.

6. PIHAK KEDUA secara teknis bertangggung jawab atas pekerjaan/pengadaan

barang yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah

ditetapkan.

Pasal 6 PEMBAYARAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan uang muka kepada PIHAK KEDUA

setingi-tingginya 20 % apabila PIHAK KEDUA mengajukan permintaan uang muka

yang disertai dengan jaminan uang muka serendah-rendahnya sebesar

dengan jumlah uang muka yang diminta dan perincian penggunaan uang

muka kepada PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA mengembalikan uang muka tersebut setiap pengambilan

termin yang didasarkan atas prestasi kerja dengan angsuran secara

proporsional sampai uang muka tersebut lunas pada saat serah terima

pertama pekerjaan (PHO).

3. Pembayaran selanjutnya dilakukan secara bertahap sesuai realisasi dan

kemajuan fisik pelaksanaan pekerjaan yang dibuktikan dengan Berita Acara

Pemeriksaan Pekerjaan oleh Pihak Proyek (Panitia Pemeriksa Barang

Pekerjaan).

4. Pembayaran 100% dilakukan setelah diadakan pemeriksaan kemajuan

pekerjaan oleh TIM PEMERIKSA yang melampirkan berita acara

pemeriksaan pekerjaan dengan ketentuan PIHAK PERTAMA akan

membayarkan 100 % dari nilai kontrak setelah PIHAK KEDUA memberikan

jaminan pemeliharaan sebesar 5% dari total nilai yang dibayarkan yang

(6)

5. Pembayaran dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA

melalui Nomor Rekening ... dengan menggunakan

Dana APBN (Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao

Nasional) Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2014.

Pasal 7 HARGA

1. Kontrak didasarkan atas Harga Satuan dengan jumlah nilai kontrak pekerjaan

adalah sebesar Rp...,- ( ... ) dengan perincian sebagai berikut :

No. Jenis Barang Volume Harga Satuan

(Rp.)

Jumlah Harga (Rp.)

1 Entress dan

Sambung Samping

,- ,-

Jumlah Total ,-

2. Dalam nilai kontrak pekerjaan tersebut sudah termasuk segala pengeluaran,

biaya materai dan pajak-pajak lainnya yang harus dibayarkan oleh PIHAK

PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan peraturan

yang berlaku.

Pasal 8

AMANDEMEN KONTRAK

Apabila terjadi perubahan pelaksanaan pengadaan barang dari ketentuan awal

pada Surat Perjanjian ini seperti :

1. Spesifikasi teknis barang

2. Jenis dan jumlah barang

3. Perubahan waktu pelaksanaan

4. Perubahan cara pembayaran, dan

5. Perubahan lainnya

Maka akan diatur dalam Surat Perjanjian Tambahan (Amandemen Kontrak) yang

(7)

Pasal 9

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

a. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA yaitu :

1. Mengawasi dan memeriksa pengadaan barang yang dilaksanakan oleh

PIHAK KEDUA

2. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan

yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA

3. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga kontrak yang telah ditetapkan

dalam Surat Perjanjian (Kontrak) ini kepada PIHAK KEDUA

4. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pengadaan sesuai dengan ketentuan

dalam Surat Perjanjian (Kontrak) ini.

b. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA yaitu :

1. Menerima pembanyaran untuk pelaksanaan pengadaan barang sesuai dengan harga

yang telah ditentukan dalam Surat Perjanjian ( Kontrak) ini

2. Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari

PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pekerjaan sesuai dengan Surat

Perjanjian (Kontrak)

3. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK

PERTAMA

4. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal

pelaksanaan pengadaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian

(Kontrak)

5. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan

pelaksanaan yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA

6. Menyerahkan hasil pengadaan barang sesuai dengan jadwal penyerahan

(8)

PASAL 10

JADWAL PELAKSANAAN DAN MASA PEMELIHARAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan tersebut pada pasal 1 dalam jangka

waktu 218 (Dua Ratus Delapan Belas) hari kalender terhitung mulai tanggal

dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

2. Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat diubah

oleh PIHAK KEDUA kecuali oleh keadaan memaksa (force majeure ) seperti

diatur dalam pasal 13 Surat Perjanjian ini.

3. PIHAK KEDUA wajib melakukan pemeliharaan pekerjaan selama jangka waktu

30 (Tiga Puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal berakhirnya masa Kontrak.

PASAL 11 PENGAWASAN

1. Pengawasan dan pengendalian teknis di lapangan di lakukan oleh pihak yang

telah ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen baik dari dalam instansi maupun

konsultan pengawas

2. Pengawasan dan pengendalian dilapangan dilakukan dengan melakukan

peninjauan lapangan sewaktu-waktu dan mencatat instruksi-intruksi dan

petunjuk-petunjuk yang diperlukan pada buku harian lapangan.

3. PIHAK PERTAMA selaku penanggung jawab kegiatan melaksanakan

pemantauan (monitoring) pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan cara

memeriksa laporan harian dan laporan-laporan lain yang berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan disertai dengan intruksi dan pengarahan kepada

pihak-pihak yang telah ditunjuk sebagai mana pada ayat 1 (satu) tersebut diatas.

PASAL 12

PELAKSANAAN PENGADAAN

Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan dalam pasal 12 (Dua Belas), maka PIHAK KEDUA wajib

membayar denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1/1000 ( satu perseribu )

(9)

PASAL 13 KEADAAN KAHAR

1. Force Majeure dapat dinyatakan bila terjadi kejadian diluar kemampuan PIHAK

KEDUA SEPERTI Gempa Bumi, Huru Hara, Kebakaran, Banjir, Peperangan dan

lainnya yang mungkin membawa akibat terlambatnya penyelesaian pekerjaan,

PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK

PERTAMA dalam jangka waktu singkat selambat-lambatnya 2 ( Dua ) hari

setelah kejadian.

2. Kejadian Force Majeure segera dilaporkan oleh PIHAK KEDUA secara tertulis

selambat-lambatnya 2 ( Dua ) hari sejak kejadian kepada PIHAK PERTAMA, dan

oleh PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak kejadian tersebut secara

tertulis dalam waktu 2 x 24 Jam setelah pemberitahuan tersebut diterima oleh

PIHAK PERTAMA.

PASAL 14 ITIKAD BAIK

1. Ke dua belah pihak bertindak berdasarkan atas saling percaya yang disesuaikan

dengan hak-hak yang tertuang dalam Surat Perjanjian ini.

2. Ke dua belah pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa

menonjolkan kepentingan masing-masing. Jika selama kontrak, salah satu pihak

merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi

keadaan tersebut.

PASAL 15

PEMUTUSAN KONTRAK

1. Pemutusan kontrak terjadi bila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknis waktu pelaksanaan

pekerjaaan yang telah disepakati bersama, maka PIHAK PERTAMA

memutuskan secara sepihak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada

PIHAK KEDUA setelah mendapat peringatan tertulis 3 ( tiga ) kali.

2. PIHAK KEDUA karena kelalaiannya sehingga atau ternyata telah

(10)

PERTAMA secara sepihak dapat memutuskan perjanjian/kontrak dengan

PIHAK KEDUA.

3. Pemutusan kontrak secara sepihak seperti pada ayat 1 dan ayat 2 di atas

dilaksanakan dan kemudian PIHAK PERTAMA berhak untuk melanjutkan

pekerjaan dengan cara lain dan segala akibat pembiayaannya menjadi

tanggungan PIHAK KEDUA.

4. PIHAK KEDUA secara langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan.

PASAL 16

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan secara

musyawarah.

2. Jika perselisihan tidak dapat terselesaikan secara musyawarah maka akan

dilanjutkan dengan penyelesaian hukum oleh Panitia Arbitrase yang terdiri atas

seorang wakil dari kedua belah pihak dan seorang dari PIHAK KETIGA yang

dipilih dan disetujui oleh kedua belah pihak.

3. Segala akibat dari keputusan Panitia Arbitrase mengikat kedua belah pihak dan

memiliki kedudukan yang tetap di Panitera Pengadilan Negeri Masamba.

PASAL 17

BAHASA DAN HUKUM

1. Bahasa yang digunakan dalam Surat Perjanjian (Kontrak) ini adalah Bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

2. Hukum yang digunakan dalam Surat Perjanjian (Kontrak) ini adalah Hukum

yang berlaku di Indonesia

PASAL 18 PERPAJAKAN

PIHAK KEDUA wajib membayar pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang

(11)

PASAL 19 KORESPONDENSI

Semua korespondensi yang berbentuk surat, telex, atau kawat surat ditujukan

kepada alamat para pihak yang telah disampaikan dalan Surat Perjanjian (Kontrak)

ini.

PASAL 20

PENGGUNAAN PENYEDIA BARANG/JASA USAHA KECIL TERMASUK KOPERASI KECIL

PIHAK KEDUA dilarang menyerahkan sebagian atau keseluruhan pekerjaan

pengadaan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.

PASAL 21

KETENTUAN PENUTUP

Surat Perjanjian Pengadaan ( Kontrak ) ini dibuat untuk ditaati dan diikuti oleh

kedua belah pihak, bila ada hal-hal lain yang belum diatur dalam pasal-pasal

terdahulu, akan diatur kemudian atas kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK

KEDUA.

Demikian Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) ini dibuat dalam 6 (Enam) rangkap

dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari ini di Masamba, yang aslinya

dibuat dalam rangkap 2 ( dua ) masing-masing dibubuhi materai Rp. 6.000,-

PIHAK KEDUA ...

...

PIHAK PERTAMA KPA/PPK

Ir. H. ABDUL MAHFUD, MM NIP : 19590223 198803 1 005

Mengetahui : KEPALA DINAS

Referensi

Dokumen terkait

 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan manfaat apa yang dapat kita peroleh setelah belajar tentang topik pembelajaran “ Perang Melawan Tirani

Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Student Team Heroik Leadership terhadap kreativitas belajar matematika siswa sebesar dengan

Untuk itu, Anda diminta (a) menentukan tujuan layanan konseling untuk siswa tersebut, (b) menetapkan pendekatan konseling yang digunakan, (c) menjelaskan alasan penggunaan

Faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kinerja perawat pelaksana di lantai 6 (unit luka bakar) dirasakan para responden karena masih barunya usia unit tersebut, yang saat ini

Hasil penelitian menunjukkan variabel harga, dan kualitas pelayanan dealer secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Manfaat yang diperoleh dalam praktikum penetapan kadar air tanah pada beberapa jenis dan tipe tanah yang berbeda adalah didapatkannya pengetahuan dan data yang aktual tentang

Jalan Raya Pos ke Gudang Kopi. Jalan Pedati mulai berubah setelah Bandung ditetapkan sebagai Ibukota Keresidenan Priangan pada 1864. Salah satu faktor penting yang

pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah Negara lain. 