• Tidak ada hasil yang ditemukan

s sdt 056009 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s sdt 056009 chapter3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN

A. Kerangka Kerja Penciptaan

Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam berkarya dapat

digambarkan seperti dibawah ini:

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis Pra ide

Observasi Kontemplasi Studi pustaka

Pencatat

(2)

Penjelasan Bagan Berkaya seni grafis gabungan teknik cetak saring

adalah:

1. Pra ide

Adalah keinginan hati untuk melakukan kegiatan berkarya seni grafis

dalam kaitan pelaksanaan skripsi

2. Ide (gagasan)

Ide didapat dari dua sumber, yaitu:

- External yaitu melalui kegiatan melihat, mengamati, sampai pada

pemikiran tentang apa yang diperhatikan.

- Internal yaitu yang didapat dari luar diri berupa memori melalui

kenangan dan pengalaman.

3. Kontemplasi (perenungan)

Merupakan daya talar penulis untuk merenungi obyek atau masalah yang

dihadapi dengan perhatian penuh hingga melibatkan pikiran dan perasaan.

Pernungan dilakukan dengan melakukan studi pustaka dan kegiatan

observasi.

4. Stimulasi (perangsang)

Dorongan dan rangsangan ini diperoleh dengan mengadakan pencatatan

peristiwa, penelaahan fakta (seleksi opini) dan sketsa obyek.

5. Berkarya seni grafis

Adalah proses inti yang didukung oleh teori dan filsafat seni yang

(3)

6. Karya seni

Adalah hasil akhir dari proses berkaya seni grafis yang dirangkai dengan

tahapan penyajian karya. Dalam hal ini karya diharapkan pada kegiatan

pengujian dan apresiator.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penciptaan, karena tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penulis

tidak akan mendapatkan data untuk sumber dalam penulisan ini dengan standar

yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara,

teknik pengumpulan data yang dipilih oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dan bahan

pendukung serta untuk menyempurnakan analisis data dalam rangkaian

penelaahan hubungan dengan teori yang relevan. Adapun sumber-sumber

yang dipakai penulis untuk mendukung proses penciptaan, yaitu:

1.) Buku : Buku-buku terkait diantaranya adalah Lords Of Chaos dan True

Norwegian Black Metal, buku ini didalamnya terdapat sumber-sumber

mengenai sejarah dan perkembangan kultur Black Metal, Creative

Printmaking, The Processes of Printmaking, Screen Printing, Perihal

Cetak-mencetak, Buku Serial Keterampilan Teknik dan Bisnis Sablon,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Inggris-Indonesia, dan lain-lain.

2.) Majalah dan koran: majalah dan koran terkait diantaranya adalah Visual

(4)

b. Website

Karya yang akan dibuat adalah seni grafis dengan teknik cetak saring.

Metode cetak saring teknik ini adalah salah satu wujud eksplorasi dalam

proses pembuatan karya grafis. Karena dalam metode cetak saring ini penulis

dapat mengaplikasikan karya dari awal sketsa,drawing selanjutnya dengan

proses digital yaitu pewarnaan objek hingga sampai metode cetak saring.

Peluang untuk bereksperimen pada teknik-teknik grafis serta unsur kebetulan

menjadi salah satu keunikan dari seni grafis. Perbaikan-perbaikan dapat di

lakukan di cetakan-cetakan berikutnya apabila cetakan yang pertama dianggap

tidak memuaskan.

3. Teknik dan Bahan

Sehubungan dengan kebutuhan dalam kegiatan pembuatan karya seni

(5)

alat dan bahan. Alat dan bahan merupakan faktor utama yang sangat penting

dalam berkarya agar karya yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses cetak

saring:

a. Bahan

1. Kain dan kanvas, kain yang digunakan yaitu jenis kain cotton twill dan

kain kanvas. Kedua jenis kain itu digunakan sebagai media untuk

mencetak.

(6)

2. Tinta cetak SW (Super White) tinta ini berbasis air.

Gambar 3.2 Tinta SW (Super White) (Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Extender yaitu cairan yang digunakan untuk bahan campuran cat

dengan warna transparan.

Gambar 3.3Extender

(7)

4. Diasol digunakan untuk menutup pori-pori didalam screen.

Gambar 3.4 Diasol (Sumber Dokumentasi Pribadi)

5. Soda api dan kaporit digunakan untuk melunturkan diasol yang

menempel pada screen dan membersihkan screen.

(8)

6. Penyemprot air (handspryer), digunakan gambar pada screen yang

telah diafdruk.

Gambar 3.6 handspryer

(Sumber Dokumentasi Pribadi)

b. Alat

1. Pensil dan drawing pendigunakan sebagai alat penunjang dalam

pembuatan sketsa dan desain manual.

Gambar 3.7Pensil dan drawing pen

(9)

2. Hairdryer, digunakan untuk mempercepat pengeringan pada screen

dan tinta pada kain.

Gambar 3.8Hairdryer

(Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Tape (isolasi), digunakan untuk membatasi pinggiran permukaan

screen.

(10)

4. Squezee (rakel), alat yang terbuat dari karet yang di jepit oleh dua

lempengan kayu ataupun almunium digunakan untuk meratakan tinta

pada permukaan screen.

Gambar 3.10Squeeze (rakel) (Sumber Dokumentasi Pribadi)

5. Screen, adalah saringan yang terbuat dari kain monil dengan kerapatan T14 adan T77. Ukuran screen yang digunakan 40 x 60 dan 60 x 80.

Gambar 3.11Screen

(11)

6. Brush atau kuas, digunakan untuk membuat backgroundmanual

diataskain.

Gambar 3.12 Brush atau kuas (Sumber Dokumentasi Pribadi)

7. Kaca dan lampu neon, digunakan untuk proses mengafdruk.

(12)

8. Alat untuk menempelkan cairan diasol pada kain monil/ screen.

Gambar 3.14alat untuk mengoleskan diasol (Sumber Dokumentasi Pribadi)

9. Alat berat untuk menekan kertas afdruk pada screen.

Gambar 3.15 alat berat

(Sumber Dokumentasi Pribadi)

10.Papan kayu untuk alas pada saat mencetak.

Gambar 3.16papan kayu

(13)

4. Ukuran Dan Jumlah Karya

Tingkat kesulitan dalam pembuatan karya sangat mempengaruhi terhadap

karya yang akan dibuat dalam waktu tertentu. Begitu pula dengan penentuan

warna, dimana penulis memilih lebih dominan dengan warna monokromatik (yaitu

warna yang diperoleh dari hasil gradasi warna pilihan). Akan tetapi ada beberapa

karya yang didalamnya lebih dari dua warna (polikromatik) . Penulis memilih

warna tersebut agar tidak menghilangkan kesan drawing atau objek gambar

tersebut, oleh sebab itu penulis juga menentukan membuat lima buah karya dengan

ukuran yang berbeda.

Ukuran karya yang di buat yaitu:

- 45 x 73 cm

Proses berkaya adalah rangkaian kerja dalam proses penciptaan. Untuk

menciptakan mewujudkan karya grafis dalam skripsi ini, diperlukan proses

(14)

dapat menghasilkan karya yang berkualitas. Berikut ini adalah langkah-langkah

yang ditempuh penulis selama proses pembuatan karya.

1. Tahap ke-1

Langkah awal yang dilakukan penulis setelah proposal disetujui adalah

membuat sketsa dan desain-desain gambar, desain dibuat bertahap dengan warna

monokromatik yang kemudian dipresentasikan kepada dosen pembimbing, proses

ini dilakukan hingga desain disetujui dan dilanjutkan ketahap proses

berikutnya.Berikut adalah desain yang telah di buat :

(15)

Gambar 3.18Desain karya kedua (Sumber Dokumentasi Pribadi)

(16)
(17)

Gambar 3.22proses pembuatan desain dan sketsa (Sumber Dokumentasi Pribadi)

2. Tahap ke-2

Tahap kedua ini yaitu pemindahan sketsa dengan cara discan, dan diedit

kedalam computer dengan menggunakan softwareadobe photoshop.Hal tersebut

dilakukan guna memperbesar resolusi dari gambar sketsa yang telah discan

kemudian dipertegas dengan menambahkan tingkat kehitaman dari objek gambar.

Agar pada saat diprint kedalam kertas kalkir atau lembar afdruk warna hitam

menjadi pekat dan mudah saat pemindahan objek ke dalam screen.

3. Tahap ke-3

Tahap selanjutnya yaitu proses pengafdrukan, tahapan ini adalah

memindahkan desain atau gambar dari kertas kalkir ke kain screen, terlebih

proses ini adalah persiapan untuk proses pencetakan, langkah-langkah itu

(18)

1. Mencari ruangan yang tidak terkena cahaya secara langsung, setelah itu

mencampurkan cairan diasol dan sensitizer dengan perbandingan 9:1, lalu

aduk hingga merata dan berubah warna hijau tua hingga biru.

Gambar 3.23proses penggunaan diasol pada screen (Sumber Dokumentasi Pribadi)

2. Bersihkan screen dengan lap, setelah itu senderkan screen dengan

kemiringan 90 derajat, lalu campurkan obat afdruk pada permukaan depan

(19)

Gambar 3.24proses pengeringan screen (Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Setelah kering, tempelkan negative film atau desain yang telah

dipindahkan pada kertas kalkir pada penampang screen bagian luar

dengan perekat atau isolasi. Setelah itu telungkupkan screen yang telah

ditempeli kertas kalkir pada meja afdruk dengan posisi lampu UV atau

neon, kaca meja afdruk, kalkir, screen. Lalu tempelkan kaca untuk

dipressdengan alat berat agar seluruh permukaan menempel pada screen.

Tunggu kurang lebih selama 5 menit. Selain dengan cahaya lampu UV

atau neon bisa dilakukan pengafdrukan dengan cahaya matahari langsung,

yaitu dengan menutup kaca, kalkir, dan screen dengan kain berwarna

(20)

Gambar 3.25proses afdruk (Sumber Dokumentasi Pribadi)

4. Setelah proses penyinaran, basuh screen dengan air. Setelah itu semprot

screen dengan menggunakan handspryer pada bagian yang nantinya akan

berlubang hingga semua berbentuk gambar yang diafdrukan, lalu setelah

itu basuh lagi dengan air kemudian keringkan.

5. Setelah kering lapisi permukaan screendengan larutan penguat secara

merata pada bagian depan dan belakang penampang screen. Setelah itu

keringkan , dan screensudah siap untuk dipakai dan digunakan untuk

mencetak.

4. Tahap ke 4

Proses berikutnya yaitu proses pencetakan, pada proses ini terdapat beberapa

(21)

1. Pencetakanbackground yaitu pemberian warna dasar, seperti pada karya

ke 2 dan ke 5, pencetakan background dilakukan sebelum objek dari

gambar utama dicetak, pencetakan warna pada background diawali

dengan warna yang lebih muda agar pada saat pencetakan selanjutnya

warna akan bertumpuk dan bagian warna muda yang sudah dicetak

sebelumnya masih bisa terlihat apabila ada bagian warna pada background

selanjutnya ada bagian yang tidak tercetak.

Proses warna 1 proses warna 2

Proses warna ke 3

Gambar 3.26tahapan warna (Sumber Dokumentasi Pribadi)

2. Pemberian background pada karya lainya yaitu mendahulukan objek

(22)

teknik ini menggunakan cairan seperti cat bernama extender/ pigmen,

fungsi dari pigmen ini yaitu menimbulkan efek transparan, sehingga pada

saat kuas disapu warna tersebut tidak akan menimpa objek cetakan

pertama, dan akan menimbulkan efek seperti menggunakan teknik cat air.

Gambar 3.27proses pencetakan (Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Proses selanjutnya media atau kain yang telah diberi warna background

dikeringkan, setelah proses pengeringan tahapan warna yang akan dicetak

atau objek gambar berikutnya yaitu dengan cara menyiapkan cat dan

screenyang telah diafdrukan gambar, setelah itu simpan kain yang telah

diberi warna backgrounddibawah screen yang akan dicetak.

4. Proses finishing merupakan proses akhir pewarnaan karya, pada tahap

akhir ini dilakukan dengan penambahn beberapa objek atau background

dengan cara disapu oleh kuas, sama seperti teknik melukis agar bisa

(23)

Gambar 3.28pewarnaan dengan kuas (Sumber Dokumentasi Pribadi)

5. Tahap ke 5

Proses pengeringan akhir yaitu dengan hairdryer dan setrika listrik agar pada

bagian kain atau kanvas yang kusut akan menjadi lebih rapih. Salah satu

keuntungan dengan menggunakan cat superwhite (SW) ini yaitu apabila disetrika

warna pada kain tidak akan terangkat oleh panasnya setrika hal ini dikarenakan

cat sudah masuk kedalam pori-pori kain dan tidak akan menimbulkan tekstur

yang berbeda walaupun sudah dicetak. Berbeda dengan cat seperti plastisol yang

berbasis minyak yang harus menggunakan pengeringan yang berbeda dan

membutuhkan waktu yang lebih lama.

6. Tahap ke 6

Tahapan selanjutnya yaitu proses pembingkaian, proses pemasangan bingkai

dalam karya ini menggunakan cara seperti pembingkaian pada poster yaitu

menggunakan papan sebagai alas atau dasar untuk kain dari karya tersebut lalu

bagian pinggirnya menggunakan kayu dan diberi warna hitam sebagai frame/

Gambar

Gambar 3.1 Kain dan kanvas
Gambar 3.2 Tinta SW (Super White)
Gambar 3.5Soda api dan kaporit (Sumber Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.6 handspryer
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Hubungan Health Hardiness

Asrın Sonuna Kadar Türk Edebi Kültür Haya- tı”, Osmanlı Divan Şiiri Üzerine Metinler, Mehmet Kalpaklı (haz.), İstanbul: Yapı Kredi Yayınları, 1999, s. Dursun Yıldırım

Tidak seperti acara lain dimana pengambilan gambar/shooting dilakukan sesuai nazca dan pengarahan sutradara, pada acara berita seorang kameramen harus memiliki inisiatif tinggi

kemacetan lalu lintas yang apabila ini terus terjadi maka akan berakibat lebih parah dan sebagaimana yang telah tercantum dalam kebijakan pengembangan struktur ruang

jumlah karyawan yang dimiliki adalah 4 yaitu, kepala cabang, kasir, 2. orang di Account

menunjukkan nilai p= 0,000 ( p < 0,05 ) sehingga mean empirik lebih besar daripada mean teoretiknya. Dapat dikatakan bahwa komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan

Peta domain dan faktor tersebut menjadi acuan kebutuhan informasi yang harus disiapkan oleh perguruan tinggi, untuk mengarahkan penjaminan mutu perguruan tinggi

Analisis sistem adalah proses kerja untuk menguji sistem informasi yang sudah ada dengan lingkungannya sehingga diperoleh petunjuk berbagai kemungkinan perbaikan