• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSR 1001999 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSR 1001999 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

208

Eko Juliana Susanto, 2015

KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap kriya anyam

bahan lidi di desa Ciherang kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis, maka penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan Kriya Anyam Bahan Lidi Di Desa Ciherang Kecamatan

Banjarsari Kabupaten Ciamis

Perkembangan kriya anyam bahan lidi di desa Ciherang berawal pada tahun

2000 an ada seseorang dari daerah Sumatra yang bernama bapak Darsikun datang

ke desa Ciherang, kemudian beliau mengajarkan masyarakat sekitar termasuk

bapak Masykul Agil (nara sumber) yang sekarang adalah pemilik sentra kerajinan

Karya Mandiri tentang cara membuat seni kerajinan anyaman piring dari bahan

lidi. Di tahun yang sama bapak Darsikun mendirikan sentra kerajinan anyaman

piring lidi, hingga usaha yang beliau dirikan gulung tikar. Di desa Ciherang

terdapat 4 home Industry kerajinan anyaman lidi termasuk sentra kerajinan Karya

Mandiri milik bapak Masykul Agil yang menjadi objek penelitian penulis, karena

dari 4 home Industry yang terdapat di desa Ciherang , hanya home industry sentra

kerajinan Karya Mandiri yang memiliki berbagai varian produk kerajinan kriya

anyam bahan lidi yang memiliki fungsi yang beragam pula dari masing-masing

produk tersebut. Keterampilan bapak Masykul Agil dalam membuat berbagai

produk kriya anyam bahan lidi yang didapatkan dari bapak Darsikun, tetapi ada

pula beberapa karya lain yang terus dikembang yang bukan didapat dari bapak

Darsikun tetapi merupakan hasil temuan sendiri. Keterampilan yang didapat

bapak Masykul Agil dari bapak Darsikun yaitu hanya keterampilan tentang cara

(2)

209

Eko Juliana Susanto, 2015

KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bentuk-Bentuk Kriya Anyam Bahan Lidi Di Desa Ciherang Kecamatan

Banjarsari Kabupaten Ciamis

Produk kriya anyam bahan lidi yang penulis teliti terdiri dari beberapa produk

yang dianggap menarik dari segi bentuk diantaranya piring, mangkok oval,

mangkok wadah buah,, wadah air mineral kemasan, wadah parcel, berbagai lampu

hias diantaranya lampu kerek, lampu teplok dan lampu duduk kembar.

3. Teknik Pembuatan Kriya Anyam Bahan Lidi Di Desa Ciherang Kecamatan

Banjarsari Kabupaten Ciamis

Sebelum membuat produk kriya anyam bahan lidi, yang perlu dipersiapkan

adalah proses pemilihan lidi yang bisa dijadikan produk tersebut, proses

pemotongan bagian pangkal lidi untuk membuang bagian yang kaku serta susah

dibentuk dimana bila dipaksakan dibentuk akan patah. kemudian pembuatan

cairan arpus yang ditumbuk sampai halus lalu disaring menggunakan saringan

kain kemudian setelah halus dilarutkan dengan bensin. Cairan arpus ini digunakan

untuk proses finishing pembuatan produk kriya anyam bahan lidi.

Secara umum proses pembuatan berbagai produk kriya anyam bahan lidi

yang berbentuk bulat maupun oval seperti pada produk piring lidi, mangkok oval,

mangkok wadah buah, wadah air mineral kemasan, wadah parcel, berbagai bagian

lampu hias yang berbentuk bulat maupun oval lampu hias diantaranya bagian atas

lampu kerek, bagian tudung lampu kerek, bagian bawah lampu kerek, bagian

bawah lampu teplok, bagian pengait lampu teplok, bagian atas lampu duduk

kembar, bagian dalam atas lampu duduk kembar dan bagian bawah lampu duduk

kembar, semua teknik pembuatan bagian tersebut terdiri dari proses pembuatan

gelang, proses pembuatan bagian dasar, proses menganyam / ngeblek, proses

pembentukan, proses pembuatan soko, pemotongan bagian yang tidak perlu dan

proses finishing yaitu pemberian cairan arpus. Sedangkan untuk pembuatan

bagian gagang pada produk wadah air mineral kemasan, wadah parcel dan bagian

tiang lampu kerek menggunakan teknik anyaman pita. untuk bagian yang bulat

(3)

210

Eko Juliana Susanto, 2015

KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membelitkan lidi sehingga membulat. Untuk teknik pembuatan bagian atas

songsong lampu kerek, bagian songsong lampu teplok maupun bagian tengah

lampu duduk kembar dibuat beberapa bagian gelang songsong. Setelah membuat

beberapa bagian dari produk kriya anyam bahan lidi seperti pada produk wadah

air mineral kemasan, wadah parcel, lampu kerek, lampu teplok dan lampu duduk

kembar, kemudian masing-masing bagian tersebut disatukan sehingga

membentuk suatu produk kriya anyam bahan lidi.

B. SARAN

1. Bagi pengrajin diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas produk yang

dihasilkan dan dapat menciptakan gagasan baru dalam produk kriya anyam

bahan lidi, sehingga produk-produknya semakin beragam dan menarik.

2. Bagi Departemen Pendidikan Seni Rupa UPI dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam kajian seni kriya hususnya

kriya anyam bahan lidi. Selain itu diharapkan bisa menjadi sumber

pembelajaran dan apresiasi tentang kriya dalam perkuliahan.

3. Bagi pemerintah daerah diharapkan dapat membantu memajukan usaha bagi

pengrajin kriya anyam bahan lidi dengan cara memberi motivasi dan bantuan

modal usaha, serta ikut mempromosikan produk-produknya karena merupakan

aset daerah yang harus dipertahan eksistensinya.

4. Bagi masyarakat diharapkan ikut melestarikan keberadaan produk kriya

anyam bahan lidi dengan cara ikut berperan aktif dalam mengembangkan

produk kriya anyam bahan lidi agar adanya regenerasi sehingga kriya anyam

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan positif antara pembelian dan bekalan akan wujud dengan adanya budaya yang seiring antara satu sama lain.. Ini akan mendatang kelebihan yang sangat penting kepada setiap

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Ilmu Sosial.

(1) Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2) huruf c diberikan oleh Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya dengan

Dalam pengembangan program tersebut mengingat masih banyak kendala yang dihadapi oleh Koperasi Jasa keuangan Syariah dalam pengelolaan zakat, infak, sedekah sebagai Unit

S.aureus juga memiliki beberapa faktor virulen lain seperti beberapa jenis enzim yang dihasilkan yaitu (1) Koagulase, yang mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dan

Pada hari ketiga ditemui bahwa penambahan TCT 0% tidak berbeda nyata dengan 100% TCT, penambahan TCT 25% juga tidak berbeda nyata dengan penambahan TCT 75%, tetapi penambahan 50%

Ekstrak benalu teh dosis 0,1, 0,2 dan 0,4 mg/ butir mampu meningkatkan rataan persentase jumlah folikel limfoid aktif pada tiap plika bursa Fabrisius masing-masing adalah 68,8; 71,8;

Pelatihan merupakan bagian yang penting dan mutlak dalam sistem manajerial, dalam upaya perbaikan dan pengembangan. Pelatihan juga merupakan kebutuhan dasar bagi para