I. Pendahuluan
Modul Penyusunan Soal HOTS tahun 2017 ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru SMA dalam menyusun soal-soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). Modul ini didasarkan pada kebutuhan akan perubahan sistem pembelajaran dan penilaian untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, terutama mengingat rendahnya prestasi literasi siswa Indonesia dalam studi internasional seperti PISA. Modul ini memberikan panduan praktis dan komprehensif bagi guru dalam menciptakan soal-soal HOTS yang efektif dan relevan.
1.1 Rasional
Kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis. Hasil studi PISA menunjukkan rendahnya kemampuan siswa Indonesia dalam memahami informasi kompleks, analisis, dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, modul ini penting untuk membantu guru mengembangkan soal-soal yang mendorong berpikir tingkat tinggi, meningkatkan kreativitas, dan kemandirian siswa dalam menyelesaikan masalah. Modul ini juga didorong oleh Permendikbud No. 59 Tahun 2014 yang menekankan pentingnya penyempurnaan kurikulum untuk menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan pendidikan internasional.
1.2 Bahan Bacaan
Modul ini mengharuskan pembaca untuk mempelajari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar Penilaian dan Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik, serta beberapa modul pendukung lain yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA, seperti Modul Pengembangan Butir Soal dan Analisis Butir Soal, Modul Pembinaan Pasca EHB, dan Panduan Penilaian di SMA. Penguasaan bahan-bahan ini sangat penting untuk memahami konteks dan aplikasi dari modul penyusunan soal HOTS.
1.3 Tujuan
Modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang konsep penyusunan soal HOTS kepada guru SMA, mengembangkan keterampilan mereka dalam menyusun butir soal HOTS, dan memberikan pedoman bagi pengambil kebijakan dalam melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan soal HOTS. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas penilaian pendidikan dengan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
1.4 Hasil yang Diharapkan
Diharapkan modul ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru SMA dalam menyusun soal HOTS, serta menciptakan pola pembinaan dan sosialisasi yang terorganisir terkait penyusunan soal HOTS. Peningkatan ini diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian siswa.
1.5 Fokus Modul
Modul ini terbagi menjadi tiga materi pokok: Materi Pokok 1 membahas pengertian dan konsep soal HOTS, termasuk karakteristik, level kognitif, dan langkah-langkah penyusunannya. Materi Pokok 2 membahas peran soal HOTS dalam penilaian, khususnya dalam konteks mempersiapkan kompetensi siswa untuk abad ke-21. Materi Pokok 3 membahas strategi dan implementasi penyusunan soal HOTS dari tingkat pusat hingga satuan pendidikan.
II. Materi Pokok 1: Pengertian dan Konsep Soal HOTS
Bagian ini menjelaskan pengertian soal HOTS, membedakannya dari soal-soal yang hanya mengukur pengetahuan dasar, dan menjabarkan karakteristik serta level kognitifnya. Modul juga memberikan langkah-langkah praktis dalam menyusun soal HOTS yang efektif dan beragam bentuknya.
2.1 Pengertian
Soal HOTS dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, melampaui sekadar mengingat atau menyatakan kembali informasi. Soal HOTS menuntut kemampuan transfer konsep, pengolahan informasi, pencarian kaitan antar informasi, pemecahan masalah, dan analisis kritis. Meskipun demikian, soal HOTS tidak selalu identik dengan soal yang sulit, melainkan soal yang menuntut proses berpikir yang lebih kompleks dan mendalam, seringkali melibatkan dimensi metakognitif seperti interpretasi, penalaran, dan pengambilan keputusan.
2.2 Karakteristik
Soal HOTS mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti analisis, refleksi, argumentasi, aplikasi konsep pada situasi berbeda, dan penciptaan ide baru. Berbeda dengan soal-soal yang hanya menguji ingatan, soal HOTS menuntut jawaban yang tidak tersurat secara eksplisit dalam stimulus. Soal HOTS berbasis permasalahan kontekstual, menggunakan stimulus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan menggunakan beragam bentuk soal seperti pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat, jawaban singkat, dan uraian. Aspek REACT (Relating, Experiencing, Applying, Communicating, Transferring) juga dijelaskan sebagai karakteristik penting dari asesmen kontekstual yang diaplikasikan dalam soal HOTS.
2.3 Level Kognitif
Modul menjelaskan tiga level kognitif berdasarkan klasifikasi Anderson & Krathwohl (2001) dan Puspendik (2015): Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1), Aplikasi (Level 2), dan Penalaran (Level 3). Level 3 (Penalaran) merupakan level HOTS yang menuntut kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Modul memberikan contoh soal untuk masing-masing level dan menjelaskan perbedaan antara soal HOTS dan soal yang bukan HOTS dengan stimulus yang sama. Perbedaan terletak pada proses berpikir yang dibutuhkan untuk menjawab soal tersebut. Soal HOTS membutuhkan penalaran dan logika yang lebih tinggi untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang tidak rutin.
2.4 Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOTS
Modul memberikan langkah-langkah sistematis dalam menyusun soal HOTS: (1) menganalisis KD yang sesuai untuk soal HOTS; (2) menyusun kisi-kisi soal yang mencakup KD, materi pokok, indikator soal, dan level kognitif; (3) memilih stimulus yang menarik dan kontekstual; (4) menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal HOTS; dan (5) membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban. Proses ini menekankan pentingnya penguasaan materi ajar, keterampilan menulis soal, dan kreativitas guru dalam memilih stimulus yang relevan dengan konteks lokal.
III. Materi Pokok 2: Peran Soal HOTS dalam Penilaian
Bagian ini menjelaskan peran penting soal HOTS dalam meningkatkan mutu penilaian pendidikan. Modul menyoroti kontribusi soal HOTS dalam mempersiapkan kompetensi abad ke-21 bagi siswa.
3.1 Penilaian
Bagian ini memberikan definisi penilaian pendidikan dan menjelaskan jenis-jenis penilaian: penilaian oleh pendidik (bertujuan untuk memantau kemajuan belajar siswa secara berkesinambungan), penilaian oleh satuan pendidikan (bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan), dan penilaian oleh pemerintah. Modul juga menjelaskan aspek-aspek penilaian yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta metode penilaian yang sesuai untuk masing-masing aspek. Penjelasan ini penting untuk membangun pemahaman tentang konteks di mana soal HOTS akan diintegrasikan.
3.2 Peran Soal HOTS dalam Penilaian
Soal HOTS berperan penting dalam mempersiapkan kompetensi siswa untuk abad ke-21, khususnya dalam hal berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan pemecahan masalah. Modul menjelaskan tiga kelompok kompetensi abad ke-21: karakter yang baik, kompetensi inti, dan kompetensi tambahan. Soal HOTS membantu mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, berpikir analitis, dan menyelesaikan masalah kompleks. Penggunaan soal HOTS juga meningkatkan mutu penilaian dengan mengukur kemampuan yang lebih komprehensif dan relevan dengan tuntutan dunia kerja dan kehidupan.
IV. Materi Pokok 3: Strategi dan Implementasi Penyusunan Soal HOTS
Bagian ini membahas strategi dan implementasi penyusunan soal HOTS, mulai dari kebijakan di tingkat pusat hingga implementasinya di satuan pendidikan. Modul menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua komponen dalam melaksanakan kebijakan penilaian menggunakan soal HOTS.
4.1 Strategi
Strategi penyusunan soal HOTS dimulai dari kebijakan di tingkat pusat (Direktorat Pembinaan SMA), dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota. Semua komponen harus terlibat secara aktif. Strategi ini mencakup pemilihan KD yang tepat, penyusunan kisi-kisi yang detail, pemilihan stimulus yang menarik dan kontekstual, dan pembuatan pedoman penskoran yang jelas dan terperinci. Kreativitas guru dalam memilih dan mengembangkan soal HOTS sesuai dengan KI-KD mata pelajarannya juga merupakan bagian penting dari strategi ini.
4.2 Implementasi
Implementasi penyusunan soal HOTS dilakukan pada tingkat satuan pendidikan. Guru harus aktif dalam memilih dan mengembangkan soal HOTS sesuai dengan karakteristik siswa dan konteks pembelajaran. Modul menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan bagi guru dalam menyusun soal HOTS, serta pemanfaatan berbagai sumber daya dan referensi yang relevan. Implementasi yang sukses membutuhkan kolaborasi antara guru, sekolah, dan dinas pendidikan untuk memastikan konsistensi dan kualitas penilaian menggunakan soal HOTS.