110
Ilham Akbar, 2012
Julukan Klub Sepakbola di Indonesia (Suatu Kajian Etnosemantis) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Senada dengan rumusan masalah ada tiga simpulan dari penelitian yang
menyoroti persoalan julukan klub sepak bola Indonesia sebagai suatu kajian
etnosemantik. Pertama, bentuk lingual julukan klub sepak bola di Indonesia
dideskripsikan melalui analisis sintaksis, khususnya mengenai frasa. Dari data
julukan klub sepak bola di Indonesia yang berjumlah 58, ditemukan 54 julukan
yang berbentuk frasa endosentris dan 4 julukan yang berbentuk frasa eksosentris.
Kedua, referensi penggunaan julukan klub sepak bola di Indonesia
berdasarkan referensi yang diacunya dideskripsikan melalui pendekatan
etnosemantik. Referensi julukan klub sepak bola diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok yaitu berdasarkan nama binatang, pahlawan, dan nama tempat.
Ditemukan 31 data yang merujuk pada referensi nama binatang, 23 data yang
merujuk pada nama pahlawan, dan 5 data yang merujuk nama tempat. Nama
binatang yang dijadikan rujukan adalah yang memiliki kesan tertentu di
masyarakat. Dalam hal ini binatang-binatang tersebut memiliki kesan perkasa
sekaligus menjadi ciri khas dari daerah asal klub sepak bola yang ada. Sementara
itu, nama pahlawan yang dijadikan referensi adalah nama pahlawan yang telah
melekat di daerah klub sepak bola tersebut berada. Adapun nama tempat yang
111
Ilham Akbar, 2012
Julukan Klub Sepakbola di Indonesia (Suatu Kajian Etnosemantis) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ketiga, hubungan antara julukan klub sepak bola dengan nilai sosial
budaya masyarakatnya. Analisis tersebut digunakan untuk menggali kearifan lokal
yang terkandung di dalamnya. Dalam penelitian ini, masyarakat memiliki persepsi
yang positif terhadap nama binatang, nama pahlawan, ataupun nama tempat yang
dijadikan referensi klub sepak bola kebanggaannya. Hal tersebut didasari oleh
nilai-nilai filosofis yang secara tidak langsung menimbulkan rasa semangat,
kepercayaan diri, militansi, dan rasa memiliki. Persepsi positif pada nama
binatang dapat dibangun dari karakter binatang yang disukai dan memiliki ciri
khas yang dapat memperkuat klub sepak bola yang diwakilinya. Sementara itu,
persepsi positif pada nama pahlawan dibangun dari jasa yang diberikan pahlawan
untuk masyarakat di sekitarnya yang masih melekat hingga kini. Adapun persepsi
positif pada nama tempat dibangun dari ciri khas dan sejarah tempat-tempat yang
cenderung memiliki keunikan tersendiri. Dari ketiga simpulan di atas dapat
dikatakan bahwa etnosemantik merupakan pendekatan yang mumpuni untuk
mendeskripsikan dan menganalisis penggunaan julukan klub sepak bola di
Indonesia.
5.2Saran
Penelitian ini menunjukkan pentingnya pendekatan etnosemantik untuk
lebih dimanfaatkan sebagai instrumen dalam mendeskripsikan dan menganalisis
julukan klub sepakbola di Indonesia. Penelitian ini dapat membangkitkan
112
Ilham Akbar, 2012
Julukan Klub Sepakbola di Indonesia (Suatu Kajian Etnosemantis) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
persoalan yang ada di masyarakat. Namun, penelitian ini akan lebih komprehensif
jika klub sepak bola yang belum dimasukkan dalam penelitian ini, dalam
penelitian selanjutnya turut dianalis. Demikian hasil akhir penelitian julukan klub
sepak bola di Indonesia. Skripsi ini diharapkan memiliki banyak manfaat dan
dapat menjadi rujukan untuk upaya-upaya intelektual di masa selanjutnya. Di
samping itu, semoga penelitian ini dapat menyumbangkan hal yang positif untuk