• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 1005341 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 1005341 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

88

Triannisa Rahmawati, 2014

Profil miskonsepsi siswa sma pada materi hidrokarbon menggunakan tes diagnostik pilihan

ganda dua tingkat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh simpulan

sebagai berikut:

1. Validitas dari instrumen penelitian tes diagnostik pilihan ganda dua

tingkat pada materi hidrokarbon memenuhi kriteria sebagai alat ukur

yang baik dalam mengungkap miskonsepsi siswa. Hasil perhitungan

validitas, dari 18 butir soal yang divalidasi, 13 butir soal dinyatakan

valid, sedangkan skor CVI untuk 13 butir soal adalah sebesar 0,80.

2. Miskonsepsi yang dialami siswa SMA kelas XI pada materi hidrokarbon

menggunakan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat di tiga kluster

adalah sebagai berikut:

a. Senyawa yang termasuk hidrokarbon adalah yang mengandung unsur

C, H, O, N; C, H, O; C, H, N.

b. Kekhasan atom karbon yaitu memiliki 4 elektron valensi; dapat

membentuk 4 ikatan kovalen.

c. Ikatan antar atom dalam rantai karbon dapat terjadi antara atom C

dengan atom H; antara atom C dengan atom C dan H.

d. Atom C primer adalah adalah atom C yang berikatan dengan 3 atom

H; atom C primer adalah adalah atom C yang berikatan dengan 3

atom C.

e. Atom C kuartener adalah adalah atom C yang mengikat cabang CH3;

atom C kuartener adalah adalah atom C yang mengikat 4 unsur

lainnya.

f. Terbentuknya H2O menandakan adanya unsur H dan O dalam

senyawa hidrokarbon; adanya unsur C dan H dalam senyawa

(2)

89

Triannisa Rahmawati, 2014

Profil miskonsepsi siswa sma pada materi hidrokarbon menggunakan tes diagnostik pilihan

ganda dua tingkat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Senyawa hidrokarbon berupa rantai lurus dan bercabang; berupa

rantai lurus dan melingkar.

h. Senyawa dengan rantai tertutup tidak memiliki cabang; senyawa

dengan rantai tertutup, atom C dengan atom C yang lain saling

berikatan.

i. Senyawa hidrokarbon tak jenuh merupakan: senyawa yang memiliki

ikatan tunggal atau rangkap 2; senyawa yang memiliki ikatan tunggal

atau rangkap 3.

j. Aturan penomoran rantai induk dimulai dari: karbon yang terdekat

dengan cabang, dan nomor cabang harus berurutan; urutan nama

cabang sesuai abjad dan urutan nomor cabang.

k. Senyawa yang termasuk alkena adalah senyawa yang memiliki ikatan

rangkap dua berjumlah 1 dan 2; senyawa yang termasuk alkena

adalah senyawa yang memiliki ikatan rangkap dua berjumlah 2 dan 3.

l. Senyawa yang termasuk alkuna adalah senyawa yang memiliki ikatan

rangkap dua berjumlah 2; senyawa yang termasuk alkuna adalah

senyawa yang memiliki ikatan rangkap dua berjumlah 2 dan 3.

m. Reaksi adisi yaitu: reaksi yang tidak mengubah ikatan rangkap dua

pada alkena; reaksi yang tidak mengubah ikatan rangkap dua menjadi

ikatan tunggal.

3. Terdapat perbedaan miskonsepsi pada konsep terterntu yang dialami

siswa SMA kelas XI pada materi hidrokarbon menggunakan tes

diagnostik pilihan ganda dua tingkat di tiga kluster. Perbedaan jenis

miskonsepsi yang dialami siswa tersebut untuk persentase miskonsepsi

lebih dari 75,0%, yaitu:

a. Kluster satu pada konsep: kekhasan atom karbon, ikatan antar atom

dalam rantai karbon, identifikasi unsur H dalam senyawa, rantai

(3)

90

Triannisa Rahmawati, 2014

Profil miskonsepsi siswa sma pada materi hidrokarbon menggunakan tes diagnostik pilihan

ganda dua tingkat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kluster dua pada konsep: kekhasan atom karbon, ikatan antar atom

dalam rantai karbon, rantai tertutup, hidrokarbon tak jenuh, dan

jumlah ikatan rangkap 3 pada alkuna.

c. Kluster tiga pada konsep: kekhasan atom karbon, ikatan antar atom

dalam rantai karbon, atom karbon primer, atom karbon kuartener,

identifikasi unsur H dalam senyawa hidrokarbon, rantai tertutup,

hidrokarbon tak jenuh, tata nama alkana, jumlah ikatan rangkap dua

pada alkena, dan jumlah ikatan rangkap pada alkuna.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah penelitian ini

dilakukan, yaitu:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih dalam terhadap guru yang mengajar

materi yang bersangkutan, karena miskonsepsi siswa dapat pula

disebabkan oleh cara dan materi yang disampaikan oleh guru.

2. Penggunaan tes diagnostik ini sebaiknya digunakan oleh guru kimia,

karena dengan menggunakan instrumen ini miskonsepsi siswa dapat

diketahui, sehingga program remediasi dapat dilakukan dengan baik.

3. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan bagi guru untuk

menentukan strategi belajar yang tepat dalam menanggulangi atau

miskonsepsi pada siswa.

4. Peneliti lain dapat melakukan penelitian penerapan atau aplikasi produk

Referensi

Dokumen terkait

Tegangan sisa tekan dari dry shot peening akan menyebabkan Almen test strip melengkung ke arah sisi yang mengalami dry shot peening yang akan diukur dengan almen gage

Selama aktifitas fisik yang lama, seseorang dengan level kebugaran kardiorespiratori yang tinggi dapat menghantarkan energi yang dibutuhkan dalam aktifitas fisik ke sel otot

[r]

Gambar struktur mikro pada permukaan lekukan aluminium 2024 setelah proses dry shot peening terlihat semakin gelap, karena butirannya semakin padat, yang

Apakah kadar Amoniak dan COD yang terdapat dari beberapa air limbah pabrik karet. kering sudah memenuhi standar baku mutu yang dikeluarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah dan dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/2 429/Sj Perihal Pedoman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Lisa Nuryuliani 2016 Universitas

Pembuktian kualifikasi Dapat diwakilkan dengan membawa Surat Tugas dari Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan/ Kepala Cabang dan Kartu Pengenal yang mewakili dari Pihak