57
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian yang dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Kekuatan tarik maksimum aluminium 2024 dengan dry shot peening
meningkat 0,781 %, terjadi penurunan elongation menjadi 15,578 % dan penurunan yield point menjadi 360,296 MPa. Kekerasannya meningkat hingga 194,619 HVN dan kekasarannya meningkat sebesar 3,756 µ m. 2. Dengan berbagai variasi intensitas tembakan terjadi peningkatan kekuatan
tarik maksimum sebesar 495,697 MPa untuk intensitas 0,007A. Kekerasannya akan meningkat seiring dengan peningkatan intensitas, dengan nilai maksimal 226,8466 HVN pada intensitas 0,010A. Kekasarannya akan meningkat hingga 4,905 µm untuk intensitas 0,010A. 3. Dari hasil pengujian tarik didapatkan tembakan optimum untuk aluminium
2024 dengan ketebalan 4 mm pada intensitas tembakan 0,007A, karena didapatkan kekuatan tarik maksimum yaitu 495,697 Mpa.
4. Gambar struktur mikro pada permukaan lekukan aluminium 2024 setelah proses dry shot peening terlihat semakin gelap, karena butirannya semakin padat, yang menunjukkan terjadinya peningkatan kekerasan.
5.2 Saran
1. Penembakan dilakukan dengan menggunakan automatic shot peening machine agar didapatkan tegangan sisa permukaan yang seragam.
2.
Dilakukan pengujian SEM untuk melihat bentuk butir dari aluminium 2024 yang mengalami proses dry shot peening.58
DAFTAR PUSTAKA
[1]
www.millproducts-alcoa.com (accesed 19 juni 2011)[2]
Aoki, Hiroji and Hitoshi Takeda. Recent development in shot peeningmachine. Nagoya, Japan : SINTOKOGIO LTD
[3]
ASM International Handbook Committee.(1994).ASM metal handbook vol 5 surface engineering, hal 278[4]
Yuwono, Akhmad Herman. (Maret 2009).”Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam”.Depok[5]
Satoh, A., Morioka, S., Takano, K., & Munetoh, S. (2001, Januari 01). A Compact Rijndael Hardware Architecture. Diakses 10 Maret 2009, dari http://www.springerlink.com/content/5942q6ytbga2kwbt/fulltext.pdf[6]
Smith, D. J. (1999). HDL Chip Design. Madison, USA: Doone Publications.[7]
Stallings, W. (2005). Cryptography and Network Security Principles andPractices (Fourth Edition ed.). New Jersey: Prentice Hall.
[8]
Metal Improvement Company, Shot Peening Applications, Eighth Edition, 2001[9]
Champaigne, Jack.(2001). Shot peening overview. Misawaka: Electronics Inc.[10]
Wagner, Lothar.(2003). Shot Peening.Germany:Wright Corporation[11]
Anonim, (1996). IPTN Manual. Production spesification I-D-P 06D, DI Bandung59
[13]
Kirk, David. (2007). Review of shot peened Surface Properties. UK: The Shot Peener.[14]
Dieter, George E, (1986). Mechanical Metallurgy. Singapore: McGraw-Hill.[15]
Fuchs, H. O. Optimum peening intensities. USA: Metal ImprovementCompany.
[16]
Van Vlack, L. H, (1983). Element of Material Science and Engineering, 4th Edition. USA: Addison-Wesley Publishing Company.[17]
Farrahi, G.H, Lebrun, J.L and Couratin, D. Effect of Shot Peening on Residual Stress And Fatigue Life of Spring steel, FFEM, 18(2), 1995,pp. 211-220.[18]
Brady, G. S, Clauser, H. R, and Vaccari J. A. (2000). Materials Handbook, Fifteenth edition. McGraw-Hill Handbooks.[19]
Laboratorium Bahan, Direktorat Aerostructure, PT. Dirgantara Indonesia, Bandung.[20]
Callister Jr, W. (2003). Fundamental of Materials Science and Engineering .New York: John Wiley & Sons, Inc.60
LAMPIRAN
Lampiran A Foto hasil indentasi Microhardness Vickers
61
Lampiran C Komposisi kimia aluminium alloy 2024
Fatigue strength 140 Mpa Fracture toughness 24,5 MPa-m1/2
Elongation 18 %
Hardness 120 Brinell Poisson’s Ratio 0,33 Shear modulus 48,5 GPa Shear strength 285 MPa Tensile yield strength 345 MPa Ultimate tensile strength 485 MPa Young’s modulus 73 GPa Lampiran D Sifat mekanis aluminium alloy 2024
Material (shot) Steel under 200,000 psi