DESKRIPSI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN
KINERJA GREEN TERMINAL PURBOYO MADIUN
Agung Sedayu1
1Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 1agung_resta@yahoo.co.id
Abstrak
Terminal Purboyo adalah terminal tipe A yang berada di Kota Madiun Propinsi Jawa Timur yang berfungsi sebagai simpul transit angkutan umum antar kota antar propinsi (AKAP) yang menghubungkan menghubungkan kota Surabaya-Mojokerto-Jombang-Ngajuk-Kediri menuju Ngawi-Solo-Di Yogyakarta. Saat ini kinerja terminal terus mengalami penurunan. Diperlukan suatu kajian atau penelitian untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja terminal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan deskripsi tingkat kepentingan dan kepuasan kinerja Green Terminal Purboyo kota Madiun dengan mengacu pada prinsip-prinsip transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Metode ayng digunakan adalah survei dan analisis statistik deskriptif.Hasil análisis menunjukkan bahwa tingkat kepentingan memperoleh skor terbesar adalah skala penting (skala 4) dengan prosentase 30,77%. Hasil ini menunjukkan bahwa pengguna (penumpang angkutan umum) memiliki Tingkat Kepentingan (TK) yang tinggi terhadap kinerja Green Terminal Purboyo Madiun dengan basis peningkatan kinerja terminal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Untuk deskripsi statistik frekuensi tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja terminal Purboyo Madiun. Tampak bahwa skala yang memiliki skor tertinggi frekuensinya adalah skala kurang memuaskan (skala 2) dengan prosentase 29,19%. Hasil menunjukkan bahwa kinerja terminal tergolong kurang atau tidak memuaskan bagi pengguna.
Kata kunci-kata kunci: Tingkat kepentingan, kepuasan, kinerja, green terminal 1. Pendahuluan
Terminal Purboyo adalah terminal tipe A yang berada di Kota Madiun Propinsi Jawa Timur. Berdasarkan Keptusan Menteri Perhubungan RI No. 31 tahun 1995, terminal ini berfungsi sebagai simpul transit angkutan umum antar kota antar propinsi (AKAP) yang menghubungkan menghubungkan kota Surabaya-Mojokerto-Jombang-Ngajuk-Kediri menuju Ngawi-Solo-Di Yogyakarta (Sedayu, 2015c). Disamping itu, terminal Purboyo juga menghubungkan kota-kota lain seperti Ponorogo, Pacitan, dan Magetan dengan kota-kota lain dari bagian timur dan utara Jawa Timur. Terminal Purboyo beroperasi pertama kali pada 1995 dan pada saat ini kondisi kinerja terminal terus mengalami penurunan dimana terminal sepi dari penumpang dan terjadi penurunan jumlah armada angkutan umum. Untuk mengatasi kondisi tersebut,diperlukan suatu kajian atau penelitian untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja terminal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan deskripsi tingkat kepentingan dan kepuasan kinerja Green Terminal
Purboyo kota Madiun dengan mengacu pada prinsip-prinsip transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Green Terminal merupakan salah satu solusi mewujudkan infrastruktur terminal yang ramah lingkungan, sebab terminal yang merupakan tempat transit transportasi umum menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Gambar 1 dan 2 menunjukkan suasana dan kondisi eksisting terminal Purboyo kota Madiun.
Gambar 1. Suasana area keberangkatan bus
Gambar 2. Suasana ruang tunggu bus anta kota 2. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian berikut yang menjadi landasan teori meliputi kajian tentang fenomena penurunan kinerja angkutan umum yang terjadi di
Indonesia. Penelitian terdahulu yang lain disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Penelitian terdahulu
No Peneliti Tahun Variabel Penelitian Metode
1 Constantine 1999 Keamanan, informasi, ketersediaan fasilitas, dan keindahan Survei dan analisis faktor 2 Dragu dkk 2001 Keamanan, keandalan, frekuensi, ketercapaian, komoditas,
informasi, kenyamanan, dan keindahan Survei dan simulasi 3 Rauf 2002 Kelengkapan dan keadaan fasilitas, kenyamanan, dan
keamanan Survei, IPA, QFD
4 Harsanto 2007 Keandalan, daya tanggap, jaminan, dan tampilan fisik Survei dan QFD 5 Rini 2007 Keamanan, fasilitas, pelayanan petugas, penanganan parkir,
pelayanan bus, tiketing, kebersihan dan kenyamanan, fasilitas penyeberangan, aksesibilitas, keselamatan, dan pelayanan operator.
Survei dan Analisis faktor 6 Marliana 2008 Kenyamanan, ketepatan waktu, kecepatan dan ketepatan
pegawai dalam melayani penumpang, jumlah rute bus, fasilitas shelter, kerapatan bus, dan fasilitas penyandang cacat
Servqual dan QFD 7 Purba 2009 Fasilitas dan manajemen, aksesibilitas, tingkat pelayanan
jalan, keamanan dan kenyamanan lingkungan. Analytical Hierarchy Process (AHP)
8 Weningtyas 2009 Keandalan, aspek fisik, dan ketanggapan. Servqual dan survei 9 Pati 2009 Waktu, fleksibitas tempat pembayaran tiket, dan keselamatan
penumpang dan barang Survei dan regresi linier
10 Saputra 2010 Waktu kedatangan dan keberangkatan, sistem informasi
pelayanan, kondisi jalan, dan fasilitas Survei, CSI, IPA, 11 Sedayu 2013a Keandalan, ketersediaan, kemudahan, daya tahan, daya
tanggap, kenyamanan, jaminan, frekuensi, kinerja, dan estetika
Survei dan IPA 12 Sedayu 2013b Keandalan, ketersediaan, kemudahan, daya tahan, daya
tanggap, kenyamanan, jaminan, frekuensi, kinerja, dan estetika
Survei, IPA, dan QFD 13 Sedayu 2014 Lokasi, Ketersediaan fasilitas, Estetika, Daya tahan, dan
Keandalan Survei, IPA, dan QFD
14 Sedayu 2015a Jaminan, Daya tanggap, Kinerja fasilitas, Estetika, Kemudahan, Keandalan, Daya tahan, Frekuensi, Kenyamanan, dan Ketersediaan fasilitas
Analisis statistik deskriptif 15 Sedayu 2015b Security Assurance, Safety and health assurance,
Responsiveness, Building utility performance, Architectural aesthetics, Ease and affordability, Transportation reliability, Building durability, Frequency and density, Comfort and regularity, Availability and capacity of public facilities, and Application of the environmental-friendly concept
Preliminary survey and description analysis 3. Metode Penelitian Tahapan Penelitian
Lokasi penelitian adalah terminal Purboyo Kota Madiun yang termasuk terminal tipe A. Terminal Tipe A menurut KM 31/1995 memiliki definisi yaitu terminal yang berfungsi melayani angkutan antar kota antar propinsi, dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota, dan angkutan pedesaan. Tahapan penelitian dijelaskan pada Gambar 3, dimana tahap awal adalah penyusunan suara pengguna (voice of
User) yang diperoleh melalui survei pendahuluan. Selanjutnya suara pengguna dijadikan acuan dalam penyusunan instrumen penelitian. Uji coba instrumen penelitian dilakukan terhadap 30 responden sebagai jumlah minimal untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitias (Sugiyono, 2009). Setelen instrumen dinyatakan valid dan andal, pada tahap berikutnya dilakukan analisis deskripsi.
Gambar 3. Tahapan penelitian Metode Analisis
Tahapan analisis di dalam penelitian ini terdiri atas:
a.Penyusunan suara pengguna(voice of user)
Tahapan awal penelitian adalah menggali atribut pelayanan terminal yang menjadi suara pengguna melalui survei dan wawancara di lapangan.
b.Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan angket atau kuisioner yang akan disebarkan kepada pihak yang menjadi sampel penelitian. Variabel penelitian terbagi atas,
Tingkat Kepentingan (TK) Tingkat Kepuasan Pengguna (KP)
Alat pengumpul data adalah angket atau kuisioner dengan skala pengukuran sebagaimana tabel berikut : Tabel 2. Skala pengukuran instrumen penelitian
Variabel Tingkat Kepentingan Pengguna (TK) Tingkat Kepuasan Pengguna (KP)
Skala Pengukuran 1 = tidak penting 2 = kurang penting 3 = cukup penting 4 = penting 5 = sangat penting 1 = tidak memuaskan 2 = kurang memuaskan 3 = cukup memuaskan 4 = memuaskan 5 = sangat memuaskan c.Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah untuk menjelaskan dan menggambarkan secara umum hasil survei uji coba dengan tidak menarik kesimpulan akhir penelitian. Hal yang dideskripsikan adalah frekuensi tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna. Responden penelitian adalah pihak pengguna terminal yaitu penumpang angkutan umum yang melintasi terminal Purboyo Madiun. Analisis ini dibantu dengan program SPSS 18.0
Hasil dan Pembahasan
Hasil penentuan suara pengguna (voice of user) memperoleh 12 variabel kinerja Green Terminal
Purboyo yang telah dilakukan terdahulu (Sedayu, 2015c) terdiri dari Jaminan keamanan, Jaminan keselamatan dan kesehatan, Daya tanggap pengelola, Kinerja utilitas bangunan, Estetika arsitektural, Kemudahan dan keterjangkauan, Keandalan transportasi, Daya tahan bangunan, Frekuensi dan kepadatan, Kenyamanan dan keteraturan, Ketersediaan dan kapasitas fasilitas umum, dan Penerapan konsep ramah lingkungan. Penentuan skor
tertinggi dan terendah tingkat kebutuhan atas 12 variabel kinerja tersebut mendapatkan variabel Penerapan konsep ramah lingkungan memiliki skor tertinggi tingkat kebutuhannya, sedangkan variabel Kemudahan dan keterjangkauan menjadi variabel dengan skor terendah tingkat kebutuhannya.
Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen uji coba terhadap 30 orang ditunjukkan pada Tabel 3.
Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk seluruh indikator menunjukkan valid dan andal, sebab nilai korelasi dan nilai alpha (Alpha Cronbach) lebih besar dari 0,6. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen dapat digunakan pada analisis berikutnya.
Tabel 3. Hasil uji validitas dan reliabilitas
No Indikator Validitas Uji Reliabilitas Uji 1 Tingkat Kepentingan
(TK) >0,6 0,956 (>0,6)
2 Kepuasan Pengguna
(KP) >0,6 0,942 (>0,6)
Berikut Tabel 4 yang menjelaskan ringkasan 12 variabel kinerja tersebut.
Tabel 4. Kinerja Green Terminal
No Item Pertanyaan
1 Jaminan keamanan dan terbebas dari tindak kriminal dan tersedia fasilitas keamanan
2 Jaminan keselamatan, kesehatan, dan terbebas dari kecelakaan serta tersedia fasilitas pelayanan kesehatan 3 Daya tanggap pengelola dalam bekerja dan memberi pelayanan, tersedia fasilitas informasi dan pengaduan 4 Berfungsinya seluruh utilitas bangunan meliputi sistem pencahayaan, penghawaan, dan persampahan 5 Estetika arsitektural dalam elemen, fasade, desain, ruang dalam, dan luar bangunan
6 Kemudahan dan keterjangkauan harga, biaya, sirkulasi, lokasi, informasi, dan keterpaduan aksesibilitas 7 Keandalan transportasi dalam pelayanan angkutan, keterpaduan, tiket, tarif, dan informasi perjalanan 8 Daya tahan atau keawetan dalam kinerja dan visual pada ruang dalam dan luar bangunan
9 Frekuensi dan kepadatan orang dan kendaraan di dalam terminal
10 Kenyamanan dari segala gangguan, terjamin kebersihan, dan keteraturan tatanan ruang dalam dan luar bangunan 11 Ketersediaan, kelengkapan, kondisi, dan kapasitas fasilitas utama dan penunjang terminal
Analisis statistik deskriptif untuk frekuensi instrumen Tingkat Kepentingan (TK) dan Kepuasan Pengguna (KP) didukung oleh beberapa grafik berikut. Dengan menggunakan program SPSS 18, maka diuraikan secara deskriptif frekuensi skor tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna terhadap kinerja Green Terminal Purboyo Madiun. Untuk tingkat kepentingan (lihat Gambar 4) menunjukkan skor terbesar adalah skala penting (skala 4) dengan prosentase 30,77%, selanjutnya skala sangat penting (skala 5) dengan prosentase 18,42%. Hasil ini menunjukkan bahwa pengguna (penumpang angkutan umum) memiliki Tingkat Kepentingan (TK) yang tinggi terhadap kinerja
Green Terminal Purboyo Madiun dengan basis peningkatan kinerja terminal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Gambar 4. Grafik Tingkat Kepentingan (TK) Gambar 5 menunjukkan deskripsi statistik frekuensi tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja terminal Purboyo Madiun. Tampak bahwa skala yang memiliki skor tertinggi frekuensinya adalah skala kurang memuaskan (skala 2) dengan prosentase 29,19% dan tertinggi kedua adalah tidak memuaskan (skala 1) dengan prosentase 18,89%. Hasil menunjukkan bahwa pengguna terminal merasakan kurang atau tidak puas terhadap kinerja terminal, sehingga dibutuhkan perbaikan dan peningkatan kinerjanya.
Gambar 5. Grafik Tingkat Kepuasan (KP) Hasil deskripsi tersebut jika dibandingkan dengan kondisi dan kinerja terminal saat ini sangat relevan dan sesuai, sebab terminal Purboyo cenderung sepi dalam jumlah penumpang yang berpengaruh terhadap jumlah angkutan umum yang menurun
pula. Gambar 6 menunjukkan sepinya ruang tunggu angkutan kota dari penumpang. Kondisi lain tampak bahwa terminal sangat kurang dalam penataan vegetasi dan lansekap sehingga terminal terkesan kurang teduh, nyaman, dan asri.
Gambar 6. Ruang tunggu angkutan kota Kondisi sepinya angkutan bus ditunjukkan pada Gambar 7, dimana pad area parkir bus anta kota tidak nampak kepadatan antrian bus. Kondisi area parkir yang kurang dalam penataan vegetasi dan desain sirkulasi membuat area ini tampak kurang teduh, nyaman, dan asri. Diperlukan penataan dan redesain kawasan terminal khususnya area parkir bus agar dapat memberikan kesan kenyamanan dan keindahan sehingga mendukung pengembangan Green Terminal Purboyo Kota Madiun tersebut.
Gambar 7. Area parkir angkutan bus antar kota Kesimpulan dan Saran
Hasil penentuan suara pengguna (voice of user) memperoleh 12 variabel kinerja Green Terminal
Purboyo yang telah dilakukan terdahulu (Sedayu, 2015c) terdiri dari Jaminan keamanan, Jaminan keselamatan dan kesehatan, Daya tanggap pengelola, Kinerja utilitas bangunan, Estetika arsitektural, Kemudahan dan keterjangkauan, Keandalan transportasi, Daya tahan bangunan, Frekuensi dan kepadatan, Kenyamanan dan keteraturan, Ketersediaan dan kapasitas fasilitas umum, dan Penerapan konsep ramah lingkungan. Penentuan skor tertinggi dan terendah tingkat kebutuhan atas 12 variabel kinerja tersebut mendapatkan variabel Penerapan konsep ramah lingkungan memiliki skor
tertinggi tingkat kebutuhannya, sedangkan variabel Kemudahan dan keterjangkauan menjadi variabel dengan skor terendah tingkat kebutuhannya. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen uji coba terhadap 30 orang menunjukkan valid dan andal sehingga instrumen dapat digunakan pada analisis berikutnya. Hasil analisis statistik deskriptif untuk frekuensi instrumen Tingkat Kepentingan (TK) dan Kepuasan Pengguna (KP) dengan menggunakan program SPSS 18, menunjukkan bahwa tingkat kepentingan memperoleh skor terbesar adalah skala penting (skala 4) dengan prosentase 30,77%. Hasil ini menunjukkan bahwa pengguna (penumpang angkutan umum) memiliki Tingkat Kepentingan (TK) yang tinggi terhadap kinerja Green Terminal
Purboyo Madiun dengan basis peningkatan kinerja terminal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Untuk deskripsi statistik frekuensi tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja terminal Purboyo Madiun. Tampak bahwa skala yang memiliki skor tertinggi frekuensinya adalah skala kurang memuaskan (skala 2) dengan prosentase 29,19%. Hasil menunjukkan bahwa kinerja terminal tergolong kurang atau tidak memuaskan bagi pengguna.
Daftar Pustaka
Anonim. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan. Jakarta : Kementerian Perhubungan. Constantine, KOH.(1999): An Exploratory Study
Into The Desired Amenities In Public Transport Terminals By Central Business District Workers. MMUTIS Tachnology Report, School of Urban and Regional Planning, University of The Philippines
Dragu , V., Rosca E., Rusca, F. (2001): Service Quality in The Terminal Joining Magistral and Urban Transport. Transportation faculty, Politehnica University of Bucharest, Rumania. Ismail, Siddik. (2008): Optimalisasi Pengoperasian
Terminal Penumpang Bandar Raya Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Balitbang Propinsi Riau.
Harsanto, Budi. (2007): Aplikasi Quality Function Deployment pada Kereta Api Argo Wilis. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom Bandung.
Marliana, Sonya., dkk. (2008): Integrasi Servqual dan QFD Meningkatkan Kualitas Layanan Angkutan Massa Trans Jogja. Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi IST AKPRIND Yogyakarta.
Pati, Rhony., Radam, Iphan f., Arifin, Asrul. (2009):
Persepsi Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan Angkutan Travel Rute Muara Teweh-Banjarmasin. Simposium XII FSTPT Universitas Kristen Petra Surabaya.
Purba, Djamahaen. (2008): Analisis Prioritas Faktor-Faktor Yang Mempengatuhi Efektifitas Fungsi Terminal Sarantama (Studi Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Rauf, Nurhayati. (2002): Penerapan Quality Function Deployment Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Terminal Angkutan Umum : Studi Kasus Pada Terminal Angkutan Umum Sungguminasa – Gowa. Pascasarjana Teknik Industri ITS Surabaya
Rini, Indri Nurvia Puspita. (2007): Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus Way (Studi Kasus Bus Way Trans Jakarta Koridor I). Program Pascasarjana Program Magister teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang.
Saputra, M. Taufiq Yuda., Kartika, A. Agung Gde. (2010): Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Pelayanan Terminal Makassar Metro Kota Makassar. Pascasarjana Teknik Sipil FTSP ITS Surabaya.
Sedayu, Agung. (2013a): Evaluasi Kualitas Pelayanan Terminal Joyoboyo Kota Surabaya. Penelitian Hibah Institusi Batch-2 Universitas Brawijaya, Malang.
Sedayu, Agung. (2013b): Evaluasi Kinerja Terminal Tipe B di Kabupaten Kediri. Penelitian Kompetitif Penguatan Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang.
Sedayu, Agung. (2014): Target Peningkatan Pelayanan Terminal Purwoasri Kediri dengan Metode IPA dan QFD. Jurnal Eco Rekayasa ISSN 1907:4026. Surakarta: Teknik Sipil UMS Sedayu, Agung. (2015a): Identifikasi Tingkat Kepuasan
Pengguna Terhadap Pengelolaan, Fasilitas, Dan Kualitas Pelayanan Terminal Purwoasri Kabupaten Kediri. Yogyakarta: Konferensi Nasional Forum Wahana Teknik ke-2
Sedayu, Agung. (2015b): Performance Attributes Determination Of Tawang Alun Terminal In Jember. The 6th Green Technology Faculty of Science and Technology Islamic of University State Maulana Malik Ibrahim Malang
Sedayu, Agung. (2015c): Penentuan Atribut Kinerja Green Terminal Purboyo Madiun. Yogyakarta: Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun – FTSP UII 2015
Sugiyono, (2009): Statistika Untuk Penelitian. Bandung : penerbit Alfabeta.
Weningtyas, Widyarini., Karsaman, Rudy Hermawan. 2009. Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk Prasarana Jalan Tol. Simposium XII FSTPT Universitas Kristen Petra Surabaya.