• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF PENERIMAAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI OBESITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF PENERIMAAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI OBESITAS"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

STUDI DESKRIPTIF PENERIMAAN DIRI REMAJA PUTRI

YANG MENGALAMI OBESITAS

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Gunan Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata 1

Fakultas Psikologi

Di Susun Oleh :

ANISA KUSUMANINGRUM 1461100655

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)
(3)
(4)
(5)

5

MOTTO

 Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai ( dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras ( untuk urusan yang lain).  Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keiklasan,

menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.

 Jadilah seperti karang di lautan yang tetap kokoh diterjang ombak, walaupun

demikian air laut tetap masuk krdalam pori-porinya.

(6)

6

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmad dan nikmat hidup serta kesempatan mencari ilmu untuk menggapai cita-cita, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak dibantu, dibimbing, dan didukung oleh beberapa pihak. Maka saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta terimakasih atas dukungan dan do'anya yang tak pernah putus. Serta kasih sayangnya yang tak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik.

2. Keluarga besar yang selalu mendukung dan memberi motivasi, terutama kakak-kakak dan adik saya yang selalu memberi semngat.

3. Terimakasih kepada semua dosen fakultas psikologi yang telah memberikan ilmu, pengalaman yang luar biasa untuk bekal di jenjang yang lebih tinggi.

4. Almamater yang telah memberikan wadah untuk menimba ilmu.

5. Teman teman psikologi angkatan 2014 ( Gamaliel, Dika, Lisna, Dewi, Mb Sesil, Ayun, Lanang, Alifat, Mas Ari, Mas Rifqi, Andi), yang senantiasa membantu jika dalam kesulitan serta candaan candaan yang tak bisa untuk dilupakan, susah senang selalu bersama.

6. Terimakasih untuk sahabat yang selalu menemani dan membantuku dalam segala hal Mb Ria, Dika, Lisna, Puput, Dewi, Mb sesil, ayun.

7. Terimakasih kepada adek adek SMA N 3 Klaten dan SMA 1 Karangnongko Karangnongko yang telah membantu dalam penelitian.

(7)

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya hingga terselesaikannya skripsi ini dengan judul "Studi Deskriptif Penerimaan Diri Remaja Putri yang Mengalami Obesitas Di Kabupaten Klaten". Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat berhasil dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd, selaku Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Drs. H. Purwo Haryono, M.Hum, selaku Pembantu Rektor I Universitas Widya Dharmma Klaten yang telah membantu dalam proses perijinan penelitian.

3. Winarno Heru Murjito, S.Psi, M.Psi, Psik, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten.

4. Yulinda Erma Suryani. S.Pd., M.Si, selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten.

5. Drs. Sri Wiyata, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Drs. H. Jajang Susatya, M.Si, selaku dosen pembimbing II, terimakasih telah memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penyusunan skripsi ini dan masukan-masukan yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.

(8)

8

6. Seluruh Dosen pengajar Fakultas Psikologi, Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberikan bekal kepada penulis sehingga dapat menyusun skripsi ini.

7. Seluruh pihak yang telah membantu dan terlibat dalam penelitian dan penyelesaian penelitan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Klaten, 17 Juli 2018 Penulis

Anisa Kusumaningrum

(9)

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

1. Pengertian penerimaan diri ... 12

2. Aspek-aspek penerimaan diri ... 14

3. Faktor yang mempengaruhi penerimaan diri ... 21

4. Tahap penerimaan diri... 26

(10)

5. Karakteristik penerimaan diri ... 27

6. Ciri-ciri orang dengan penerimaan diri ... 30

B. Remaja... 31

1. Pengertian Remaja ... 31

2. Pembatasan usia remaja ... 32

3. Perkembangan pada masa remaja ... 34

4. Ciri-ciri masa remaja ... 36

5. Tugas-tugas perkembangan remaja ... 39

C. Obesitas ... 40

B. Definisi Operasional... 56

(11)

11

K. Guide Line Interview ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74

A. Persiapan Penelitian ... 74

B. Pengumpulan Data ... 76

C. Subjek Penelitian ... 76

D. Hasil Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 77

E. Triangulasi... 87

F. Pembahasan ... 89

BAB V PENUTUP ... 97

A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN

(12)

12

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Pengukuran IMT ... 53 Tabel 3.1 Identitas Responden ... 58 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ... 72

(13)

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara dan Observasi Lampiran 2 Transkip Wawancara Subjek

Lampiran 3 Dokumentasi Subjek

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penelitian

(14)

14

ABSTRAK

Anisa Kusumaningrum. NIM. 1461100655. Jurusan Psikologi. Program Studi Psikologi. Universitas Widya Dharma. 2018. Judul: Studi Deskriptif Penerimaan Diri Remaja Putri yang Mengalami Obesitas.

Obesitas adalah berat badan di atas normalyang dapat menimbulkan tekanan psikologis yang cukup berat sehingga mempengaruhi penerimaan diri individu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran penerimaan diri pada remaja putri yang mengalami obesitas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk studi deskriptif yang bermaksud mendeskripsikan hasil penelitian dan berusaha menemukan gambaran menyeluruh mengenai suatu keadaan. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah remaja putri berusia 16-18 tahun dan merupakan pelajar SMA.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah hasil wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi deskriptif. Dari hasil wawancara ketiga subjek dan analisis data dapat disimpulkan bahwa dari ketiga subjek tersebut mempunyai penerimaan diri yang baik, hal tersebut dibuktikan dengan adanya sikap yang mau menerima bahwa subjek memiliki tubuh obesitas walaupun membutuhkan penyesuaian diri yang relaif lama.

Kata Kunci: Remaja Putri, Obesitas.

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja dalam bahasa Latin adalah adolescence, yang artinya tumbuh untuk mencapai kematangan. Istilah adolescence sesungguhnya mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia di mana anak tidak merasa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.

Menurut Mappiare (1982), masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya (Hurlock, 1991). Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah.

Untuk menjadi dewasa mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan mengalami perkembangan yang pesat fisik, psikis, maupun sosialnya (Depkes RI, 2007). Perubahan yang paling mencolok adalah penampilan fisik yang secara alami akan terjadi. Namun, di sisi lain terkadang remaja merasa malu ataupun cemas akibat perubahan keadaan tubuh. Dengan kondisi tubuh yang sudah ada, remaja akhir dituntut untuk dapat menerima. Bila merasa tidak puas terhadap kondisi tubuh akan muncul gejolak emosional dan terkadang disertai muncul upaya agar mendekati ideal.

(16)

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja putri karena mulai diproduksi hormon-hormon seksual yang mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan sistem reproduksi yang terkadang ditandai pembesaran payudara (Soetjiningsih, 2007). Perubahan yang paling terlihat jelas pada remaja putri diantaranya payudara, panggul dan paha, tumbuh rambut di sekitar ketiak dan sekitar alat kelamin, bertambahnya berat badan dan tinggi badan, pertumbuhan tulang dan otot serta kematangan organ seksual sehingga mengalami menstruasi (Sarlito 2006).

Konsekuensi perkembangan fisik, salah satunya perubahan berat dan bentuk badan yang terkadang mengganggu gerak, bila ingin terlihat menarik di depan lawan jenisnya (Singgih Dirga Gunarsa, 2006). Bertambahnya berat badan yang dramatis pada remaja putri mengakibatkan mereka mempersepsikan bahwa dirinya tersebut dalam kategori gemuk yang pada kenyataannya ukuran berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan mereka sehingga remaja putri lebih sering melakukan diet untuk mengurangi berat badan mereka (Tiurma Yustisi Sari, 2009).

(17)

3

gaya hidup obsesogenik (keadaan yang memicu badan menjadi semakin gemuk).

Adapun jenis aneka makanan itu yang mengandung gula atau kalori tinggi cenderung akan mempengaruhi individu tumbuh menjadi seorang yang gemuk. Demikian pula, kurangnya aktivitas fisik pada diri individu, yang ditandai sikap yang pasif (misalnya, menganggur, banyak tidur, banyak nonton televisi, kurang olahraga) maka hal ini akan membuat individu menjadi seorang berbadan gemuk, kondisi emosi yang tidak stabil, misalnya individu mengalami kegagalan dalam studi, kematian orang yang dicintai, putus hubungan dengan pacar, perasaan sedih, stress, kecewa, tidak dapat tidur, cemas atau khawatir, dan sebagainya.

(18)

Dimungkinkan terkadang kegemukan menimbulkan ketakutan, kecemasan selain berbahaya bagi kesehatan juga dapat membuat seseorang tidak menarik dari segi fisik. Selain itu ikon wanita kurus dan berkulit putih yang ditampilkan oleh media mengakibatkan remaja putri cenderung membandingkan dirinya dengan wanita yang ada pada media tersebut dan seringkali membuat remaja putri tersebut merasa tidak puas dengan tubuhnya. (Tiurma Yustisi Sari, 2009).

Media massa secara terus-menerus memunculkan figur-figur yang ideal yang diharapkannya, termasuk remaja putri di Indonesia. Tayangan-tayangan di televisi, seperti iklan dan sinetron yang sebagian besar menunjukkan bahwa wanita cantik adalah wanita yang langsing, berkulit putih bersih, serta berambut lurus dan hitam akan mempengaruhi penilaian remaja putri di Indonesia terhadap tubuhnya. (Tiurma Yustisi Sari, 2009) Center of Disease Control menyebutkan bahwa Amerika, data pada kurun waktu 2011-2014 usia remaja diatas 20 tahun, memiliki prevalensi obesitas lebih tinggi perempuan 38,3 % daripada laki-laki 34,3%.

(19)

5

Sementara obesitas menurut psikologis adalah simpanan energi yang berlebihan dalam bentuk lemak yang berdampak buruk pada kesehatan Sarafino, 1998 (Ade Rahmawati Siregar, 2006). Obesitas terjadi karena adanya akumulasi jaringan lemak di bawah kulit yang berlebihan di seluruh

tubuh. Jika “tempat” yang tersedia di bawah kulit sudah penuh dengan lemak,

tidak menutup kemungkinan lemak itu juga dapat menempati berbagai organ lainnya seperti jantung dan ginjal sehingga beresiko terhadap penyakit kardiovaskuler, tekanan tinggi dan lain-lain (Soegih, 2002).

Selain berdampak buruk bagi kesehatan, kegemukan juga berpengaruh terhadap kesehatan mental. Menurut penelitian Schacter (Sarafino, 1998) orang yang mengalami obesitas cenderung lebih sensitif dalam berinteraksi dibanding dengan orang yang tidak mengalami obesitas. Konsekuensinya seseorang dengan keadaan tersebut cenderung kurang percaya diri tampil di depan orang banyak. Sebagian remaja putri di lingkungan masyarakat mengalami masalah kegemukan.

Menurut Conger & Peterson ( Sarafino 1998), pada masa remaja biasanya mulai bersibuk diri terhadap penampilan fisik (physical appereance) dan ingin mengubah penampilan mereka dengan memberikan

(20)

Tuntutan lingkungan seringkali mendorong remaja untuk berjuang keras menjadi apa yang diharapkan oleh lingkungan dan bila berhasil mereka akan menikmati masa remaja yang indah dan hanya sedikit mengalami masalah serta konflik . Dalam penelitian yang dilakukan Peterson, dkk. (Papalia Olds dan Feldman, 1998) bahwa gejala-gejala depresi banyak ditemukan remaja wanita (antara 15-40 persen) daripada remaja laki-laki (10 - 35 persen).

Alasannya ialah biasanya remaja wanita kurang dapat bersikap asertif yaitu kurang mampu mengungkapkan perasaan ketika menghadapi permasalahan. Menurut Agua Dariyo (2004) Remaja dengan kondisi fisik yang sudah terbentuk memunculkan aneka ragam dalam menyikapi. Ada remaja yang bersikap biasa saja dengan bentuk tubuh, ada pula yang sangat begitu sensitif. Kondisi fisik yang dimaksud meliputi tinggi badan, berat badan, bentuk badan, dan kondisi organ seksual.

Dalam perkembangan dampaknya pada diri remaja menurut F. J. Monks (1999), menimbulkan ketegangan dan kecemasan karena perubahan tersebut sering menimbulkan kesulitan bagi remaja untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungannya yaitu teman sebaya, orangtua, dan saudara sekandungnya. Agar dapat tampil semenarik mungkin, maka remaja mengupayakan supaya tubuhnya ramping dan menghindari kegemukan.

(21)

7

seperti artis, bintang iklan, model, penyanyi dan banyak lagi wanita yang menjadi idola mereka memilih badan kurus dan tinggi semampai. Sebaliknya wanita yang berbadan subur atau gemuk jarang diidolakan karena dianggap kurang menarik dan kurang lincah untuk dapat melakukan berbagai aktivitas yang sangat identik dengan dunia remaja.

Namun, kadang-kadang remaja putri sendiri tidak mengetahui secara pasti mengenai sebenarnya bagaimana ukuran berat badan ideal . Hal ini lebih sering didorong oleh persepsi mereka sendiri bahwa bentuk badan ideal adalah badan yang kurus, jangkung dan kaki jenjang. Remaja sering salah mempersepsikan mengenai apa yang disebut dengan kata gemuk, sehingga meskipun sebenarnya seorang remaja memiliki badan yang tidak begitu gemuk. Ia terus-menerus tetap merasa dirinya gemuk. Bahkan ia merasa perlu untuk minum obat pelangsing.

Pengunaan yang tidak tepat guna ataupun secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti anorexia nervosa, gangguan makan (eating disorder), penyakit maag, gangguan keseimbangan gizi (mal-nutrisi) dan masih banyak lagi. Penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi

Amerika Serikat menyatakan atlit pesenam lebih cenderung mengalami gangguan pola makan. Prevalensi terjadinya bulimia ini adalah 2 dari 10.000 orang, atau diramalkan mencapai 19% remaja wanita mengalami gangguan tersebut (Sarlito Wirawan Sarwono, 2006).

(22)

lebih terhadap masalah-masalah kulit, ingin memiliki tubuh yang ideal, ingin lebih tinggi dan tentu saja memiliki berat badan yang ideal. Keinginan ini disebabkan karena remaja sering merasa tidak puas terhadap penampilan dirinya. Kebanyakan remaja memandang bentuk tubuh yang ideal lebih membuat mereka berani tampil di depan umum, lebih berani untuk menjalin interaksi dengan orang lain, dibandingkan dengan bentuk tubuh yang kurang ideal.

Ketidakpuasan ini akhirnya membuat remaja merasa tidak percaya diri dan menganggap penampilannya sebagai suatu yang menakutkan, Pada masa remaja, mereka mulai lebih sadar akan dirinya dibandingkan pada saat masa anak–anak. Remaja akan lebih sadar diri dan memberikan perhatian yang lebih pada citra tubuhnya dan perhatian terhadap citra tubuh tersebut akan lebih terlihat besar pada remaja putri.

Tingkat kekhawatiran yang paling tinggi terhadap bentuk tubuh kebanyakan terjadi pada remaja putri, masalah bentuk tubuh adalah hal yang sangat ditakuti karena dianggap sesuatu hal yang sangat penting bagi dirinya , sesuai dengan presepsi budaya tentang perempuan ideal di mata masyarakat dengan tubuh seperti bintang film atau gadis- gadis yang menghias majalah. Remaja putri menganggap bahwa memiliki tubuh yang ideal dapat lebih unggul dan menjadi pusat perhatian diantara teman-temannya dan menjadi individual yang percaya diri.

(23)

9

relatif lama. Ibarat sebuah rapat, dimana di dalamnya terjadi perdebatan untuk menuju kata mufakat atau sepakat atau menerima. Perdebatan tersebut tentu tidak selalu berjalan lancar, terkadang memerlukan penundaan sehingga memakan waktu berhari-hari. Sama halnya dengan seseorang yang terlahir dengan obesitas.

Menerima diri tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses menerima diri perlu didasari dengan pengetahuan yang mendalam tentang diri. Seseorang sebelum menerima sesuatu biasanya mencoba ingin mengetahui hal-hal yang terkait dengan sesuatu yang hendak diterimanya. Setelah mengetahui barulah seseorang mau menerimanya. Sama halnya dengan menerima diri, keberhasilan menerima diri diawali dengan mengetahui dan mengenal secara baik, barulah kemudian dapat menghargai diri selanjutnya penerimaan diri menjadi lebih mudah.

Chaplin (2004) berpendapat bahwa penerimaan diri adalah sikap yang merupakan rasa puas pada kualitas dan bakat, serta pengakuan akan keterbatasan diri. Pengakuan akan keterbatasan diri ini tidak diikuti dengan perasaan malu ataupun bersalah. Individu ini akan menerima kodrat mereka apa adanya.

(24)

Dari berbagai pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa penerimaan diri dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri adalah sejauhmana seseorang dapat menerima dirinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya untuk keberlangsungan hidupnya, dan atribut pribadi lainnya, sehingga individu mampu membandingkan antara dirinya yang ideal dengan yang riil, mampu bersikap baik dan berani mengungkapkan diri kepada lingkungan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan-permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikiut: bagaimana gambaran penerimaan diri remaja putri yang mengalami obesitas.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik remaja, penerimaan diri, dan faktor penyebab obesitas pada remaja putri.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pembaca

(25)

11

2. Bagi Penulis

(26)

95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi peneliti, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Subjek I

Subjek bersikap baik dan sopan, banyak tersenyum dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas. Ramah dan banyak ternsenyum kepada interviewer. Antara ke tiga subjek, penerimaan diri antara subjek I, II, III

berbeda-beda. Penerimaan diri subjek I tinggi di bandingkan dengan subjek II.

2. Subjek II

Pada saat wawancara subjek ceria, banyak senyum, ramah, tenang, dan mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan jelas dan tegas. Antara ke tiga subjek penerimaan diri subjek II adalah sedang dibandingkan dengan subjek I dan III.

3. Subjek III

Subjek orang yang sangat ramah dilihat pada saat wawancara banyak bercanda, tertawa, ramah, dan bersikap sangat santai. Subjek dapat menjawab semua pertanyaan meskipun banyak tertawa. Antara ke tiga subjek penerimaan diri subjek III adalah tinggi dibandingkan dengan subjek II.

(27)

96

Peneliti menyimpulkan dengan kategori rendah, sedang dan tinggi karena dilihat dari aspek penerimaan diri subjek dan karakteristik penerimaan diri subjek.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Subjek Penelitian

Harus belajar untuk mengetahui obesitas lebih dalam, memahaami akibat dari berat badan yang berlebih, dan penulis berharap subjek mampu menurunkan beran badan dan menjaga pola makan. Penerimaan diri yang positif mampu memberikan efek yang baik, agar mau tetap bersosialisasi dan menerima diri apa adanya.

2. Bagi Orang Tua

Sebagai orang terdekat supaya orang tua memberi pengertian dan membantu memberikan cara untuk mengatasi permasalahan pada anak-anaknya. Mendukung anak untuk melakukan diet serta mengawasi pola makan anak, agar tetap sehat.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

(28)

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Pedoman Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

______________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arul.2009.Obesitas.(Online), http://adul2008.wordpress.com/2009/04/11/obesita/ Azwar, S. (1998). Metodologi Penelitian, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Cetakan ke 9. Alih Bahasa: Kartini Kartono. Jakarta: PT Grafindo.

_____________. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah: Kartini Kartono. Jakarta: Raja Grafindo Persaja.

Close, J., & Giles (20 Januari 2008). Majalah Dapat Mengancam Body Image. Feist J & Feist G,J. 2008. Theorist of Personality. Edisi ke 6. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Gremmer. Christoper. K. 2009. The Mindfull Path to Self. Compassion United State of America. The Guileford Press.

Honigman, R, & Castle, D.J (11 Juni 2004). Mencemaskan Penampilan.

Hurlock. B. E. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

____________. 1999. Psikologi Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. ___________. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. ___________. 2006. Pekermbangan Anak Jilid 1. Penerbit: Airlangga, Jakarta. ___________. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan (terjemahan Istiwidayanti & Soedjarwo), edisi 5. Jakarta : Penerbit Erlangga

__________, 2006, Perkembangan Anak Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarrya, Bandung, 2013.

(29)

98

K. Yin, Robert 2002. Study Kasus (Drsain dan Metode). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kurniawan, M. D. 2013. Hubungan antara Dukungan Sosial. Mappiere, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. PT: Remaja Rosdakarya, Bandung 2007.

___________. Metode Penelitian Kualitatif. PT: Remaja Rosdakarya, Bandung 2013.

___________. Metode Penelitian Kualitatif. PT: Remaja Rosdakarya, Bandung 2014.

Monks F. J. (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Papalia, D. E., & Olds, S. W. Human Development. Boston: Mc Graw-Hill. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. CV: Alfabeta, Bandung 2008.

Thompson, J. K. (1996). Body Image and Eating Disorder and Obesity and Intergrative Guide for Assesment and Treatment. Washington DC: American Psychology Association.

Yahya, Nadjibah. Kupas Tuntas Obesitas. PT: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menganalisis dinamika populasi ikan kuniran ( Upeneus sulphureus ), meliputi parameter pertumbuhan, mortalitas dan laju

Puji Syukur kepada Allah SWTyang telah memberikan perlindungan dan kemudahan serta bimbingan-Nya pada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar

berikut : (1) penyusunan profil lulusan, yaitu peran dan fungsi yang diharapkan dapat dijalankan oleh lulusan nantinya di masyarakat; (2) penetapan kompetensi lulusan

Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu institusi. Sumber daya manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh

Berbeda dengan objek-objek perpajakan yang lain, objek di e-commerce tidak mudah untuk ditelusuri karena objek dalam e-commerce tidak bisa dilihat wujud

Adalah pasien yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau lebih. sebelum masa

Slow deep breathing adalah gabungan dari metode nafas dalam ( deep breathing ) dan nafas lambat sehingga dalam pelaksanaan latihan pasien melakukan nafas dalam

Pengaruh Pelatihan Gizi Seimbang Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Lansia di.. Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta