• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN HERBA OLEH MASYARAKAT KARO DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN HERBA OLEH MASYARAKAT KARO DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN HERBA OLEH MASYARAKAT KARO DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER

(Studi Kasus di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara

OLEH :

NUR INDAH SARI 060805031

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMETERA UTARA

MEDAN 2010

(2)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas Rahmat, kekuatan dan kemurahan-Nya sehingga penulis dapat diberikan kemampuan menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul “Studi Etnobotani Tumbuhan Herba Pada Masyarakat Karo di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (Studi Kasus di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat)”dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Etti Sartina Siregar, S.Si, MSi, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Prof. Dr. Retno Widhiastuti, MS. Selaku Dosen Pembimbing II dan Bapak Tengku Alif Athorik S.Si, M.Si selaku Dosen yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, waktu dan perhatiannya yang besar terutama saat penulis memulai penulisan hingga penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Bapak Irwansyah, selaku Kepala Dusun Perteguhan yang telah banyak memberikan bantuan dan kemurahan hati pada saat penulis melakukan penelitian di desa telagah.

Ucapan terma kasih kepada Bapak Riyanto Sinaga S.Si, M.Si, dan Ibu Dr. Suci Rahayu MS dan Ibu Kaniwa Berliani S.Si, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan arahan sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna, serta ucapan terima kasih kepada Ibu Yurnaliza S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik saya dan juga kepada Bapak Prof. Dr. Dwi Suryanto M.Sc Ketua Departemen Biologi FMIPA USU dan Ibu Dra. Nunuk Priyani, M.Sc selaku Sekretaris Departemen Biologi FMIPA USU. Dekan dan para Pembantu Dekan FMIPA USU, semua Dosen Departemen Biologi FMIPA USU yang telah memberikan Ilmu yany bermanfaat kepada penulis.

Ungkapan terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Darwis Nasution dan Nur baya Siregar atas do’a, dukungan, perhatian, serta kasih dan cintanya yang tak terhingga yang diberikan kepada penulis. Keluarga besar di MADINA, Simangambat (Kakak dan Adekku tercinta Mhd. Yasir Nst, SE, Ikhwan Saputra Nst, Nurmilah Nst AMd, Zuraidah, Mhd. Najir, Haqqul yakin dan Wahyudi, Tua, Bou, Tobang, Ujing, semuanya yang tak dapat dituliskan satu persatu) terima kasih atas kasih sayangnya dan perhatiannya.

Ucapan terima kasih kepada Tim Telagah (Bang Mahya, Bang Yovie, Bang Rahmat, Bang Barita, Kasbih, Zulfan, Zuki, Andri, Sutrisno, Umri, Farid, Surya, Juju, Gilang, Kak Zaida, Santi, Tety dan Irma) atas bantuannya selama penelitian. Serta kepada kak Putri, Kak Yanti dan kakak abang senior yang banyak memberikan dukungan dan kepada Teman – teman seperjuangan angkatan Bio 06 penulis ucapakan terima kasih atas dukungannya. Dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bias disebutkan satu Persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam melengkapi kekurangan serta penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Robbal ‘Alamin

(3)

HERBACEOUS ETHNOBOTANY STUDY OF KARO TRIBE AT GUNUNG LEUSER NATIONAL PARK.

(Case Study In The Telagah Village Of Sei Bingai Langkat District)

ABSTRACT

Research on the ethnobotany studies herbaceous by Karo Community in Gunung Leuser National Park area (case study in the village of Sei Bingai Telagah Langkat District), has been conducted from May to June 2010. The purpose of this study was to determine the types of herbaceous and their utilization by the community in the village of Karo Telagah, Sei Bingai, Langkat District. The result showed that 101 species of 48 families used at Karo people for diffrent purposes, such as foods/beverage, medicines, mystic/magic, yards, and dyestuffs. Utilization of the largest is for the need of medicines (68 species), mixture materials food / beverage (35 species), mystic / magic (19 species), yards (12 kinds), dyestuffs (1 species). From the results of research conducted in order to plant value (UV) is the highest there is in Perteguhan Bahing (Zingiber officinale Rosc.) is 611 with UVs at 13 and RUV 0.467%. Conducted in order to plant value (UV) is the highest there is in Pamah Semilir Bahing (Zingiber officinale Rosc.) is 773 with UVs 12.88 and RUV 0.594%. Index of Cultural Significance (ICS) is the highest there is in Perteguhan kiung Flower (Impatiens balsamina L.) is 75. Index of Cultural Significance (ICS), the highest there is in Pamah Semilir is Galoh (Musa paradisiaca L.) is 96. Knowledge society Karo in the village of Telagah utilization of herbaceous from generation to generation tends to decrease. The highest level of degradation there is in perteguhan in age group I respondents 20-35 years amounted 60.68%.

(4)

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN HERBA PADA MASYARAKAT KARO DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER

(Studi Kasus di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat)

ABSTRAK

Penelitian tentang studi Etnobotani Tumbuhan Herba Oleh Masyarakat Karo di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (studi kasus di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat), telah dilakukan pada bulan Mei- Juni 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis tumbuhan herba dan pemanfaatannya oleh masyarakat Karo di Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Dari hasil penelitian ditemukan 101 jenis tumbuhan Herba yang tergolong kedalam 48 famili untuk memenuhi beberapa kebutuhan sehari-hari yaitu untuk bahan campuran makanan/minuman, obat-obatan, mistik, pekarangan, dan zat warna. Pemanfaatan terbesar adalah untuk kebutuhan bahan campuran obat-obatan (68 jenis), bahan campuran makanan/ minuman (35 jenis) mistik/magis (19 jenis), pekarangan (12 jenis), zat warna (1 jenis). Dari hasil penelitian yang dilakukan nilai guna tumbuhan (UV) tertinggi di Dusun Perteguhan adalah Bahing (Zingiber officinale

Rosc.) yaitu 611 dengan UVs sebesar 13 dan nilai RUV 0,467%. Nilai guna tumbuhan (UV) tertinggi di Dusun Pamah Semilir adalah Bahing (Zingiber officinale

Rosc.) yaitu 773 dengan UVs 12,88 dan RUV 0,594. Nilai Index of Cultural Significance (ICS) tertinggi di Dusun Perteguhan adalah Bunga kiung (Impatiens balsamina L) yaitu 75. Nilai Index of Cultural Significance (ICS) tertinggi di Dusun Pamah Semilir adalah Galoh (Musa paradisiaca L.) yaitu 96. Pengetahuan masyarakat karo di Desa Telagah tentang pemanfaatan tumbuhan herba dari generasi ke generasi cenderung menurun. Tingkat degradasi tertinggi terdapat di Dusun Perteguhan pada responden kelompok umur I yaitu umur20- 35 tahun sebesar 60.68%.

(5)

DAFTAR ISI halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrac v Abstrak vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix Daftar Lampiran x Bab 1 Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan 3 1.3 Tujuan 4 1.4 Manfaat 4

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5

2.1 Pengertian Etnobotani 5

2.2 Tumbuhan Herba 8

2.3 Peranan Tumbuhan 9

2.4 Masyarakat Karo 10

2.5 Kebiasaan dan Adat Istiadat Masyarakat Karo 11

Bab 3 Bahan dan Metode

3.1 Waktu dan Tempat 13

3.2 Deskripsi Area 13

3.2.1 Letak dan Luas 13

3.2.2 Topografi 13

3.2.3 Iklim 14

3.2.4 Vegetasi 14

3.3 Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat 14

3.4 Metode Penelitian 15

3.5 Pelaksanaan Penelitian 15

3.5.1 Di Lapangan 15

3.5.2 Di Laboratorium 17

3.6 Analisis Data 17

3.6.1 Indeks Nilai Guna Setiap Tumbuhan (Uvis) 18 3.6.2 Jumlah Penggunaan Setiap Jenis Tumbuhan (Uvs) 18 3.6.3 Nilai Guna Relatif Setiap Nara Sumber (RUV) 18 3.6.4 Indeks Kepentingan Budaya (ICS) 19 3.6.5 Perhitungan Degradasi Pengetahuan 19

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

4.1 Tumbuhan Herba yang Dimanfaatkan 20 4.1.1 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Bahan Obat-Obatan 24

(6)

Minuman

4.1.3 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Ritual/Magis 33 4.1.4 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Tanaman

Pekarangan

35

4.1.5 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Bahan Bumbu 36 4.1.6 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Pakan Ternak 37 4.1.7 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Bahan Zat Warna 37 4.2 Indeks Nilai guna tumbuhan (UV) dan Jumlah Pengguna setiap

jenis tumbuhan

39

4.2.1 Nilai UV dan UVs di Dusun Perteguhan 39 4.2.2 Nilai UV dan UVs di Dusun Pamah Semilir 42 4.2.3 perbandingan Nilai Guna Relativ (RUV) 45 4.2.4 Nilai Indeks Kepentingan Budaya (ICS) 46

4.3 Degradasi Pengetahuan 47

4.3.1 Degradasi Pengetahuan di Dusun Pertenguhan 47 4.3.2 Degradasi Pengetahuan di Dusun Pamah Semilir 47 4.3.3 Degradasi Pengetahuan Jenis Tumbuhan Herba Pada Suku

Karo di Dusun Perteguhan

48

4.3.4 Degradasi Pengetahuan Jenis Tumbuhan Herba Pada Suku Karo di Dusun Pamah Semilir

49

4.3.5 Tingkat Pendidikan Responden di Dusun Perteguhan 49 4.3.6 Tingkat Pendidikan Responden di Dusun Pamah Semilir 49 4.4 Deskripsi Jenis-Jenis Tumbuhan Herba 50

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 69

Daftar Pustaka 70

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa metabolit sekunder buah ranti hitam ( S. blumei Nees Ex Blume) paling banyak terdapat pada fraksi polar dan senyawa-senyawa yang paling banyak

Peningkatan Teknologi pengolahan pangan pokok lokal growol sebagai pangan fungsional probiotik. LPPM Universitas Mercu

Prinsip memudahkan di sini bermaksud memberi kemudahan dalam perkara-perkara furu’ sahaja, manakala dalam perkara usul yang merupakan asas-asas agama, aliran wasatiyah

Peneliti mengambil sampel dengan memilih beberapa perangkat Kelurahan Bulukerto, Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Bulukerto, Kepala Komisi Pemilihan

Berhasil tidaknya suatu pendidikan, mampu tidaknya seorang peserta didik dan pendidik dalam menyerap dan memberikan pengajaran, dan sukses tidaknya suatu tujuan

Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit, c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam

Laporan kerja praktik ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat luas dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk lebih mengetahui mekanisme jua beli

Hal ini disebabkan oleh penilaian yang dilakukan pendukung kebudayaan terhadap nilai tradisinya merupakan suatu yang lumrah terjadi dalam masyarakat Bali yang sedang