• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENUTUP. A. Simpulan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

99

1. Hak cipta merupakan hak eksklusif yang dimiliki oleh pencipta maupun pemegang Hak Cipta. Hak cipta juga merupakan hak kebendaan yang dapat beralih dan dialihkan baik sebagian maupun seluruhnya, oleh sebab itu Hak Cipta telah memenuhi salah satu syarat objek jaminan. Salah satu bentuk peralihan Hak Cipta adalah dengan menjadikannya sebagai jaminan utang. Hak Cipta dapat dijadikan objek jaminan fidusia. Hal tersebut sesuai dengan bunyi Pasal 16 ayat (3) UU Hak Cipta Tahun 2014. Berdasarkan pengertian dan sifatnya, Hak Cipta yang tergolong dalam benda bergerak tidak berwujud yang dimiliki oleh pencipta maupun pemegang Hak Cipta, memiliki hak yang juga dimiliki hak kebendaan lainnya yaitu dapat dijaminkan. Hak cipta telah memenuhi syarat sebagai objek jaminan antara lain, termasuk dalam kategori benda dan memiliki nilai ekonomis sehingga Hak Cipta memungkinkan untuk dijadikan objek jaminan utang. Hak cipta yang akan dijadikan objek jaminan utang wajib didaftarkan dalam daftar umum ciptaan sebagai bukti kepemilikan suatu Hak Cipta, walaupun dalam undang-undangnya Hak Cipta tidak harus didaftarkan. Syarat lain ialah masa berlaku perlindungan Hak Cipta tersebut belum habis, ini penting artinya dalam hal nilai ke-ekonomian Hak Cipta tersebut karena masih dapat dipertahankan terhadap siapa saja. 2. Fidusia merupakan lembaga penjamin utang yang barang/benda jaminannya

dapat berupa benda bergerak berwujud dan tidak berwujud serta benda tidak bergerak yang tidak dapat dibebani hak tanggungan. Lembaga jaminan yang terpilih oleh UU Hak Cipta Tahun 2014 adalah fidusia karena dari sifat dan penguasaan benda jaminan, fidusia adalah satu-satunya lembaga penjamin utang yang dapat dibebani utang dengan objek jaminannya berupa Hak Cipta. Lain halnya dengan gadai, objek jaminan gadai dikuasai sepenuhnya oleh pemegang gadai (kreditor). Akibatnya segala bentuk keuntungan ekonomis

(2)

yang dapat dihasilkan dari barang/benda jaminan oleh pemberi gadai (debitor) untuk kelangsungan hidup pemberi gadai (debitor) terutama untuk tujuan pelunasan utangnya kepada kreditor tidak dapat dilakukan mengingat barang/benda jaminan berada dalam kekuasaan pemegang gadai (kreditor). Karena sifatnya jugalah Hak Cipta tidak mudah dijadikan objek jaminan fidusia. Dalam praktiknya nanti, petugas fidusia akan mengalami kesulitan dalam menaksir nilai ekonomis barang/benda jaminan yang berupa Hak Cipta tidak seperti barang/benda berwujud yang memiliki nilai yang dapat ditentukan melalui harga pasar. Belum adanya peraturan pelaksaaan yang mengatur secara detail pelaksanaan pendaftaran Hak Cipta yang dijaminkan melalui fidusia akan menambah kesulitan lembaga jaminan fidusia dalam menetapkan Hak Cipta sebagai objek jaminannya. Hal ini disebabkan karena belum adanya perangkat-perangkat yang mendukung dalam pelaksanaan pengaturan tersebut, seperti tata cara pelaksanannya, penilaian nilai ekonomis Hak Cipta, bagaimana pencairan dari Hak Cipta tersebut.

B. Saran

1. Lembaga jaminan fidusia harus mulai mempersiapkan diri untuk menerima Hak Cipta sebagai objek jaminan utang mengingat UU Hak Cipta Tahun 2014 telah menetapkan bahwa Hak Cipta dapat dijadikan objek jaminan utang yang lembaga penjaminnya adalah fidusia, setidak-tidaknya dapat dijadikan sebagai jaminan tambahan mengingat saat ini perlindungan dan penegakan hukum Hak Cipta di Indonesia masih belum maksimal dan masih tingginya tingkat pembajakan di Indonesia sehingga tingkat ekonomis suatu Hak Cipta akan berkurang.

2. Perlunya segera dibentuk suatu peraturan pelaksanaan yang mengatur penggunaan Hak Cipta sebagai jaminan utang di Indonesia dengan tegas dan detail sehingga akan menjadi landasan hukum yang kuat bagi lembaga penjamin utang yang bersangkutan, dalam hal ini adalah lembaga jaminan fidusia untuk menggunakan Hak Cipta sebagai objek jaminan utang.

(3)

3. Perlunya mendaftarkan Hak Cipta yang akan dijadikan jaminan utang dalam daftar umum ciptaan walaupun dalam undang-undangnya tidak mengharuskan mendaftarkan Hak Cipta karena sistem dari Hak Cipta bukanlah dengan pencatatan (konstitutif) tetapi dengan pengumuman (deklaratif) saja Hak Cipta tersebut telah diakui. Pendaftaran akan sangat berguna dalam hal pembuktian kepemilikan Hak Cipta tersebut, disamping itu masa perlindungan terhadap Hak Cipta dapat diketahui sehingga nilai ke-ekonomian dari Hak Cipta masih dapat diketahui.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU

Ajip Rosidi. 1984. Undang-Undang Hak Cipta 1982, Pandangan Seorang Awam. Jakarta: Djambatan

Afrillyana Purba, dkk. 2005. TRIPs-WTO dan Hukum HKI Indonesia: Kajian Perlindungan Hak Cipta Seni Batik Tradisional Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta

Djuhaendah Hasan. 1996. Lembaga Jaminan Kebendaan Bagi Tanah dan Benda Lain Yang Melekat Pada Tanah Dalam Konsepsi Penerapan Asas Pemisahan Horisontal. Bandung: Citra Aditya Bakti

Edy Damian. 1999. Hukum Hak Cipta menurut beberapa Konvensi Internasional, Undang-Undang Hak Cipta 1997 dan perlindungan terhadap Buku serta Perjanjian Penerbitannya. Bandung: PT. Alumni

Frieda Husni Hasbullah. 2002. Hukum kebendaan perdata: Hak-hak yang memberi kenikmatan. Jakarta: Ind Hill-Company

Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani. 2001. Jaminan Fidusia. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Haris Munandar dan Sally Sitanggang. 2008. Mengenal HAKI, hak kekayaan intelektual: hak cipta, paten, merek dan seluk-beluknya. Jakarta: Esensi, Erlangga Group

Hartono Hadisoeprapto. 1984. Pokok-Pokok Hukum Perikatan dan Hukum Jaminan. Yogyakarta: Liberty

H. OK. Saidin. 2013. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

HS. Salim. 2003. Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

(5)

J. Satrio. 2000. Hukum Jaminan Hak Jaminan Kebendaan Fidusia. Bandung: Citra Aditya Bakti

J.C.T Simorangkir. 1982. Undang-Undang Hak Cipta 1982, Jakarta: Djambatan. John Salindeho. 1994. Sistem Jaminan Kredit Dalam Era Pembangunan Hukum.

Jakarta: Sinar Grafika

Johnny Ibrahim. 2007. Teori, Metode dan Penelitian Hukum Normatif. Jawa Timur: Bayumedia Publising

Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja. 2005. Seri Hukum Harta Kekayaan: Hak Istimewa, Gadai dan Hipotik. Jakarta: Kencana

M. Bahsan. 2007. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

M. Hutauruk. 1982. Peraturan Hak Cipta Nasional, Jakarta: Penerbit Erlangga Mahadi. 1989. Filsafah Hukum Suatu Pengantar, Bandung: Citra Aditya Bakti ______. 1981. Hak Milik Dalam Sistem Hukum Perdata Nasional. Jakarta: BPHN Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah. 1993. Hak Milik Intelektual, sejarah,

teori, dan prakteknya di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti

Mariam Darius Badrulzaman. 1983. Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, BPHN. Bandung: PT Alumni

Otje Salman dan Anhon Susanto. 2008. Teori Hukum mengingat, mengumpulkan, dan membuka kembali. Bandung: PT Refika Aditama.

Otto Hasibuan. 2008. Hak Cipta di Indomesia: Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu Neighbouring Right dan Collecting Society. Bandung: PT Alumni.

Paul Goldstein. 1997. Hak Cipta: Dahulu, Kini dan Esok, Penerjemah Masri Maris, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Peter Butt. 1990. Concise Australian Legal Dictionary. Second Edition, Sydney: Butterworths

Pitlo. 1995. Het Zakenrecht Naar Het Nederlands Burgelijk Wet Book. Harleem: HD Tjeenk Willink dan Zoon NV

(6)

Rachmadi Usman. 2003.Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia. Bandung: PT Alumni

Ronny Hanitijo Soemitro. 1994. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cetakan Kelima, Jakarta: Ghalia Indonesia

Saliman, Abdul R, dkk. 2005. Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus. Jakarta: Prenada Media Group

Soerjono Soekanto & Sri Mamudji. 2001. Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat). Jakarta: Rajawali Pers

Satjipto Rahardjo. 2000. Ilmu Hukum. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bakti. Sri Soedewi Maschjoen Sofwan. 1981. Hukum Perdata: Hukum Benda,

Yogyakarta: Liberty

_____________________________. 1980. Beberapa Masalah Pelaksanaan Lembaga Jaminan Fidusia di dalam Praktik dan Perkembangan di Indonesia, Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.

_____________________________. 1997. Hukum Jaminan di Indonesia:

Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan. Jakarta: Badan

Pembinaan Hukum Nasional

Subekti. 2001. Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa

___________. 1998. Hukum Bisnis Masalah Hukum Perbankan, Perkreditan, dan Jaminan. Bandung: PT Alumni

Sudargo Gautama & Rizawanto Winata. 2004. Hak Atas Kekayaan Intelektual. Bandung: Citra Aditya Bakti

Suharsimi Arikunto. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Tan Kamelo. 2004. Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan.

Bandung: PT. Alumni

(7)

Wirjono Prodjodikoro. 1986. Hukum Perdata Tentang Hak Atas Benda, Jakarta: PT Intermasa

W.M Kleyn. 1978. Kepastian dan Ketidakpastian Peralihan Milik Fidusiyer, Compendium Hukum Belanda. Gravenhage: Yayasan Kerjasama Ilmu Hukum Indonesia – Belanda.

UNDANG-UNDANG

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043).

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3632).

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889).

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756).

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849).

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956).

(8)

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252).

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599).

Peraturan Menteri Agraria Nomor 2 Tahun 1960 Tentang Pelaksanaan Ketentuan Undang-Undang Pokok Agraria

Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Mentri Agraria Nomor 15 tahun 1961 tentang Pembebanan dan Pendaftaran Hipotik

JURNAL HUKUM

Andrea Tosato. 2011. Security Interests Over Intellectual Property. Journal of Intellectual Property Law and Practice. Vol. 6 No. 2

Luminita Gheorghe. 2014. Fiducia In The New Civil Code: An Example Of Vitalization By International Business Law Of The Relationship Between Romanian Law And Common Law. Perspectives of Business Law Journal. Vol. 3 Issue. 1 November 2014: 276-283

Michael S. Poster. 2006. Copyrights As Collateral: Addressing The Reversion Risk. Banking Information Source: Commercial Lending Review. Vol. 21 No. 4 Juli-Agustus 2006: 23-26

Rusli Hardijan. 2006. Metode Penelitian Hukum Normatif: Bagaimana?. Law Review Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan. Vol. 5 No. 3 2006: 50 Sudjana. 2012. Hak Cipta Sebagai Jaminan Kebendaan Bergerak Dikaitkan

Dengan Pengembangan Objek Fidusia. Mimbar Hukum. Vol. 24 No. 3 Oktober 2012: 377-569

Thao Nguyen Xuan. 2007. Collateralizing Intellectual Property. Georgia Law Review. Vol. 42 No. 1 2007

(9)

Ida Hariati. Wawancara dengan Mahadi. Tentang Hak Cipta, 16 Oktober 1987, dikutip dari skripsi yang ditulis oleh Ida Hariati

THESIS HUKUM

Subagio Gigih Wijaya. 2010. Hak Cipta Sebagai Objek Jaminan Utang Dalam Perspektif Hukum Jaminan Indonesia. Surakarta: UNS-Pascasarjana Jurusan Ilmu Hukum

MAKALAH

Amru Hydari Nazif. Catatan singkat yang disampaikan ke Direktur Hak Cipta, Desain Industri, DTLST & RD. 15 April 2002, Karyawan LIPI, Anggota Sentra HKI LIPI

Mariam Darus Badrulzaman. Kumpulan Kertas Kerja. Medan: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Regulasi yang digunakan di Indonesia terkait perlindungan Hak Cipta diakomodir dalam Undang – Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta 2014). Terbitnya UU Hak

Solusi kongkrit yang dilakukan pengusul untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan membuat dan mendesain mesin pemotong kayu lasser, pembuatan website pemasaran

Hubungan Citra Merek Kosmetik Wardah Terhadap Keputusan Membeli Konsumen Pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

[r]

Bila eros didefinisikan sebagai cinta yang mencari kesejahteraan diri, Nygren mengemukakan bahwa fakta mengenai adanya motif agape dalam Perjanjian Baru menunjukkan

Berdasarkan analisis diatas, UU HC sebagai regulasi yang mengatur perlindungan terhadap hak cipta hanya menjelaskan secara umum terkait hak cipta sebagai objek jaminan

Apabila dikaitkan dengan hak cipta sebagai jaminan fidusia, obyek jaminan fidusia yang telah dialihkan wajib diganti dengan obyek yang setara, dan pemberi fidusia

Pengembangan tenaga kerja dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik tenaga kerja baru dan