• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh kompensasi, training dan coach terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung - Repository Universitas Bangka Belitung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh kompensasi, training dan coach terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung - Repository Universitas Bangka Belitung"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

16

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia yang

semakin berkembang manusia tidak hanya berfokus terhadap satu sektor seperti

sektor perekonomian untuk menunjukan eksistensinya guna peningkatan taraf

kehidupan yang lebih baik. Dalam hal ini, Sektor lain juga ikut muncul serta

mendapatkan perhatian lebih. Seperti sektor olahraga yang juga ikut tumbuh serta

berkembang hampir diseluruh dunia, dan setiap negara dari berbagai belahan

dunia ikut serta berpartisipasi didalamnya. Berbagai permainan serta cabang

olahraga mulai dimainkan serta di kompetisikan dalam ajang-ajang berskala dunia

yang dimana salah satunya adalah cabang olahraga atletik. Atletik adalah cabang

olahraga yang didalamya terdiri atas nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Selain

itu, banyaknya atlet yang bermunculan untuk cabang-cabang olahraga tersebut

membuat persaingan menjadi semakin ketat karena setiap individu ingin menjadi

pribadi yang dapat menduduki posisi teratas dalam kompetisi yang di adakan

tersebut.

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam memajukan

suatu institusi ataupun perusahaan. Oleh karenanya sumber daya tersebut perlu

mendapatkan perhatian khusus dari para kalangan pelaku institusi atau

perusahaan yang memiliki kedudukan sentral atau penting didalamnya untuk

(2)

Menurut Sugiyanto (1999:83) dalam Risna Podungge (2012:6), Prestasi

bisa diartikan sebagai suatu kualitas yang dicapai melalui belajar atau berlatih.

Prestasi juga merupakan hal yang dinamis dan dapat berubah-ubah sehingga

kecendrungan untuk bertahan pada suatu situasi atau meningkatkan posisi yang

lebih tinggi sulit untuk dilakukan. Peningkatan prestasi memerlukan adanya

kompensasi, peran kompensasi bagi seorang sumber daya manusia untuk

pemenuhan keperluan sehari-hari, untuk menjaga asupan gizi yang diperlukan

untuk menghasilkan peforma yang baik untuk mencapai prestasi. Menurut

Martoyo (2007) dalam Donni Juni Priansa (2014:319), kompensasi adalah

pengaturan keseluruhan pemberi balas jasa bagi employers maupun employees,

baik yang langsung berupa uang (finansial) maupun yang tidak langsung berupa

uang (non finansial). Menurut Panggabean (2004) dalam Indah Puji Hartatik

(2014:242), kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan

yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka

berikan kepada organisasi.

Selain kompensasi hal lain yang harus diperhatikan untuk peningkatan

prestasi adalah pelatihan karena dengan adanya pelatihan dapat menambah

keahlian sumber daya manusia untuk meningkatkan prestasi yang ingin dicapai.

Menurut Chan (2010) dalam Donni Juni Priansa (2014:175), pelatihan merupakan

pembelajaran yang disediakan dalam rangka meningkatkan kinerja terkait dengan

pekerjaan saat ini.

Faktor lain yang juga berpengaruh bagi kesuksesan sumber daya manusia

(3)

sumberdaya manusia yang pada posisi tertentu memerlukan perannya demi

kemajuan prestasi karena pelatih merupakan pemimpin yang menjadi ujung

tombak bagi kemajuan prestasi. Menurut 27 coaching professional Indonesia ( 2015:22), komponen penting yang harus dimiliki seorang pelatih berupa kode

etik, kompetensi, komitmen.

Organisasi PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) merupakan

organisasi atau lembaga yang menjadi induk cabang olahraga atletik yang

diresmikan di Semarang pada tanggal 3 September 1950. Yang memiliki tujuan

untuk memajukan cabang olahraga atletik di Indonesia.

PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung merupakan salah satu cabang dari organisasi PASI yang juga tersebar

dibeberapa wilayah di Indonesia. Untuk PASI Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung yang berada dibawah naungan KONI Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung yang bertempat di Jl. Merdeka No 2 Pangkalpinang Kep. Bangka

Belitung. Yang juga memiliki tujuan untuk memajukan cabang olahraga atletik di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta mampu mencetak prestasi di bidang

atletik.

Adapun data yang diperoleh dari kantor KONI (Komite Olahraga Nasional

Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bertempat di Jl. Merdeka

No 2 Pangkalpinang Kep. Bangka Belitung mengenai jumlah sumber daya

manusia (atlet) yang tergabung dalam PASI Provinsi kepulauan Bangka Belitung

yang diperoleh dari kejuaraan PORWIL IX-Sumatera tahun 2015 dan Kejuaraan

(4)

Tabel I.1

Rekapitulasi SDM Pada Organisasi PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016 Dalam Kejuaraan PORWIL IX-Sumatera Tahun 2015 Dan Kejuaraan Nasional Atletik Junior Remaja Tahun 2016 di Jakarta

Sumber: Kantor KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016

Dari tabel I.1 dapat diketahui jumlah sumber daya manusia (atlet) yang

dimiliki organisasi PASI yang sebanyak 65 atlet yang masih aktif baik tingkatan

senior maupun junior yang diperoleh dari kejuaraan PORWIL IX-Sumatera tahun

2015 dan Kejuaraan Nasional Atletik Junior Remaja Tahun 2016 di Jakarta yang

berdasarkan pada nomor perlombaan atletik yang dipertandingkan. Berdasarkan

hasil pengamatan sebelum dilakukan penelitian pada organisasi PASI Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Oktober tahun 2016 terlihat bahwa

prestasi atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan.

Hal ini dibuktikan dengan menurunnya prestasi atlet yang mengikuti Pekan

Olahraga Nasional (PON) ke XIX di Jawa Barat.

Penurunan prestasi ini dibuktikan dengan data yang peneliti dapatkan dari

kantor KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung yang bertempat di Jl. Merdeka No 2 Pangkalpinang Kep. Bangka

Belitung.

Maka penurunan prestasi tersebut dapat dilihat dari catatan prestasi atlet

PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam PON tahun 2012 dan tahun

2016.

No keterangan Usia Jumlah Atlet

1 Atlet senior 19-36 Tahun 36

2 Atlet junior 15-18 Tahun 29

(5)

Tabel I.2

Catatan Prestasi Atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam PON XVIII-2012 di Pekanbaru Provinsi Riau

No Nomor Perlombaan Yang Di Menangkan

Nama Atlet Prestasi

1 Sapta Lomba Rohimayati Emas

2 Lompat Jangkit (Putra) Asril Emas

4. Lompat Jauh ( Putri ) Nova Aprilia Perak 5. Lari 4 X 400 M (Putra) Edi Ariansyah Perak 6. 3000 Halang Lintang

(Putra)

Ferdi Irianto Perak

3. Lompat Jauh (Putra) Asril Perunggu

7. 4 X 400 M Estapet (Putra) Rofiyansyah Aprizal Edi Apriansyah

Irwansyah

Perunggu

Sumber: Kantor KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016

Tabel I.3

Catatan Prestasi Atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam PON XIX-2016 di Jawa Barat.

No Nomor Perlombaan Yang Di Menangkan

Nama Atlet Prestasi

1. Lompat Jauh (Putra) Suwandi Wijaya Emas

2. Lompat Jangkit (Putra) Asril Perak

3. Lari Gawang (Putri) Rama Januarti Perak 4. Lompat Jangkit (Putra) Suwandi Wijaya Perunggu 5. Lempar Martil (Putra) Tri Suhartomo Perunggu

6. Sapta Lomba Rohimayati Perunggu

7. Lari Halang Lintang M. Ardianto Perunggu Sumber: Kantor KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016

Dari tabel I.2 dan I.3 dapat telihat bahwa prestasi atlet mengalami

penurunan jika dibandingkan pada PON XVIII-2012 Pekanbaru Provinsi Riau

mendali yang diperoleh atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari

nomor perlombaan cabang olahraga atletik yaitu Sapta lomba dan Lompat jangkit

(putra) yang meraih dua mendali emas untuk nomor perlombaan lain yang juga

dipertandingkan memperoleh mendali perak sebanyak tiga mendali dan dua

mendali perunggu. Namun untuk PON XIX-2016 Jawa Barat prestasi atlet

mengalami penurunan jika dibandingkan dengan PON XVIII-2012 Pekanbaru

(6)

perlombaan atletik lompat jauh dan beberapa diantara nomor pelombaan atletik

lainnya dengan memperoleh dua mendali perak dan tiga mendali perunggu.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pengurus PASI Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, wakil skertaris KONI dan atlet PASI, serta

perolehan data dari KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diketahui bahwa

faktor-faktor yang menyebabkan penurunan prestasi atlet salah satunya

disebabkan oleh kompensasi yang ada pada PASI Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung yang berada dalam kisaran penerimaan kompensasi yang tetap tanpa

adanya kenaikan hal itu dapat terlihat dari besaran bonus pada masa PON

XVIII-2012 Pekanbaru Provinsi Riau dan masa kejuaraan PON XIX-2016 Jawa Barat.

Hal tersebut tentunya berdampak terhadap semangat dan keinginan mereka untuk

berprestasi ditambah lagi kisaran bonus yang di peroleh atlet dianggap oleh para

atlet masih dalam kisaran yang rendah apa bila dibandingkan dengan besaran

kompensasi berupa bonus yang diterima oleh atlet dari provinsi lain misalnya

dalam kejuaraan PON XIX-2016 yang diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat

dimana bonus untuk atlet yang mendapatkan mendali emas untuk provinsi tertentu

memiliki besaran bonus yang lebih besar jika dibandingkan dengan bonus yang

diterima oleh atlet Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan sumber

informasi pada media cetak (kompas) yang menyatakan kisaran bonus untuk atlet

perorangan yang mendapatkan mendali emas pada kejuaraan PON XIX-2016 di

Provinsi Jawa Barat untuk Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 200.000.000,-,

Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp 225.000.000,- , Provinsi Jawa Timur sebesar

(7)

Aceh sebesar Rp 250.000.000,-. Sedangkan untuk Provinsi Bangka Belitung

rincian perolehan kompensasi berupa bonus dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel I.4

Data Mengenai Besaran Standarisasi Pemberian Penghargaan Atau Bonus Untuk Atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016

Pada Masa PON XIX- 2016 Jawa Barat

No Keterangan Bonus Atlet dan Pelatih Berdasarkan Perolehan Mendali

Emas Perak Perunggu

1. Bonus pelatih Rp 75.000.000,- Rp 30.000.000,- Rp

15.000.000,-2. Bonus atlet

Rp 200.000.000,- Rp 100.000.000,- Rp

50.000.000,-4. Bonus atlet beregu 6-10 orang

Rp 300.000.000,- Rp 150.000.000,- Rp

75.000.000,-5. Bonus atlet beregu 11-15 orang

Rp 500.000.000,- Rp 250.000.000,- Rp

125.000.000,-6. Bonus atlet beregu 16 keatas

Rp 700.000.000,- Rp 350.000.000 Rp 200.000.000

Sumber: Kantor KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2016

Permasalahan kompensasi berupa bonus yang rendah pada PASI Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung yang sudah dijelaskan diatas bukan satu-satunya

permasalahan, masalah sistem pemberian bonus yang bermasalahan juga dihadapi

oleh atlet PASI tersebut misalnya untuk pemberian bonus pada kejuaraan PON

XIX-2016 di Provinsi Jawa Barat belum juga dapat diterima oleh para atlet dan

pelatih yang memenangkan kejuaraan tersebut hal ini dikarenakan dana untuk

bonus atlet dan pelatih yang berprestasi tersebut tidak dianggarkan oleh

pemerintah daerah yang memiliki kewenangan untuk melakukan penganggaran

(8)

Berikut data mengenai total penerimaan kompensasi berupa bonus untuk

atlet PASI di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang belum dikeluarkan atau

dibagikan oleh pemerintah daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tabel I.5

Data Mengenai Besaran Kompensasi Berupa Bonus Atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016 Untuk Masa PON XIX- 2016 Jawa Barat Yang Belum Dikeluarkan Atau Dibagikan Oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No Nama Atlet Jumlah

1 Suwandi Rp

175.000.000,-2 Asril Rp

75.000.000,-3 Rama Januarti Rp

75.000.000,-4 M. Ardianto Rp

25.000.000,-5 Rohimayati Rp

25.000.000,-6 Tri Suhartomo Rp

25.000.000,-7 Farina Handayani Rp

75.000.000,-8 Fitri, Farinah, Mery dan Julita Rp 100.000.000,-9 Suhardiman dan Juisirsan Cokro Rp

100.000.000,-10 Kurniawansyah Rp

75.000.000,-Total Rp

750.000.000,-Sumber: Bangka Pos Edisi Jumat, 9 Desember 2016

Sedangkan untuk kompensasi berupa insentif (uang saku) masih dirasakan

masih dalam kisaran yang rendah. Sehingga pemenuhan kebutuhan atlet itu

sendiri tidak tercukupi hal ini di karenakan biaya hidup saat ini juga semakin

meningkat dan sebagian atlet juga sudah berstatus berkeluarga sehingga

pemenuhan kebutuhan untuk keperluan sehari-hari juga lebih banyak

Berikut, Data mengenai kompensasi berupa insentif (uang saku) atlet

(9)

Tabel I.6

Data Mengenai Besaran Kompensasi Berupa Insentif (Uang Saku ) Atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016 Untuk Masa PON XIX- 2016 Jawa Barat

No Jenis Keterangan

1. Uang Pembinaan Terbagi menjadi 2(dua) yaitu: a) Pelatda berjalan

Terdiri dari:

-gaji ( uang saku) sebesar Rp 2.000.000,- di potong pph 5%. b) Pelatda terpusat

Terdiri dari:

-gaji ( uang saku) sebesar

Rp 2.000.000,- di potong pph 5%. -akomodasi untuk biaya penginapan

Sumber: Kantor KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2016

Dalam organisasi PASI Insentif (uang saku) hanya diperoleh apabila

atlet-atlet tersebut akan menjalani pelatihan untuk menghadapi kejuaraan tertentu jika

atlet tersebut tidak menghadapi kejuaraan tertentu maka kompensasi berupa

insentif (uang saku) tidak berjalan. Permasalahan kompensasi di dalam organisasi

PASI itu sendiri terkadang membuat atlet-atlet kurang bersemangat meskipun

terdapat kesempatan bagi para atlet yang berprestasi dan menang dalam kejuaraan

tertentu memiliki hak untuk di angkat menjadi pegawai negeri disisi lain atlet

termotivasi namun standar pemberian yang berbentuk insentif (uang saku) dan

bonus yang rendah hal ini membuat atlet–atlet tersebut kurang bersemangat untuk

mencapai prestasi yang tinggi.

Selain itu, masalah mengenai training (pelatihan) yang terlalu singkat dalam menghadapi pertandingan tertentu dan pelatihan itu sendiri baru dilakukan

saat menjelang kejuaraan menyebabkan persiapan belum sepenuhnya matang

dalam menghadapi pertandingan yang akan dilangsungkan. Selain itu,

(10)

pelatihan diperoleh perbedaan pemberian masa pelatihan misalnya saja untuk

pelatihan PON XVIII-2012 Pekanbaru Provinsi Riau atlet yang ditargetkan untuk

mendapatkan mendali pada cabang atletik diberi pelatihan yang lebih lama untuk

persiapan kejuaraan tersebut sehingga persiapan lebih matang dan terfokus untuk

beberapa cabang atletik yang ditargetkan. Untuk kejuaraan PON XIX-2016 di

Provinsi Jawa Barat sistem pelatihan tersebut tidak diberlakukan, untuk PON

XIX-2016 di Provinsi Jawa Barat pelatihan yang diberikan secara serentak kepada

semua atlet pada semua cabang atletik yang diperlombakan baik yang ditargetkan

mendapatkan mendali maupun yang tidak ditargetkan mendapatkan mendali.

Sehingga, hal ini tentunya menyebabkan penurunan prestasi dari atlet itu sendiri

karena memang tidak difokuskan dari awal pelaksanaan pelatihan yang akhirnya

hal ini berdampak terhadap penurunan prestasi yang akan dicapai.

Berikut gambar mengenai atlet PASI saat sedang berlatih di Stadion

Depati Amir.

Gambar I.1

Atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yang Berlatih di Stadion Depati Amir.

(11)

Hal lain seperti coach (pelatih) yang juga ikut mempengaruh pencapaian prestasi pada atlet PASI yang dimana pelatih memiliki tugas untuk melatih atlet

sehingga secara langsung peran dari pelatih sangat berpengaruh terhadap prestasi

yang dicapai. pada organisasi PASI seorang pelatih kurang atau bahkan tidak

mendapatkan kesempatan untuk melakukan pelatihan guna penambahan

kemampuannya dalam melatih baik teknik melatih atau teknik pelaksanaan

program latihan sehingga kemampuan pelatih untuk melatih terbatasi oleh

kemampuannya untuk melatih dan untuk tingkat pendidikan rata-rata pelatih yang

ada pada PASI Provinsi Kepulauan Bangka tidak bersumber dari serjana

pelatihan. Selain itu, jumlah pelatih yang kurang pada PASI Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung menyebabkan tenaga pelatih untuk melatih para atlet juga

terbatas.

Berikut beberapa gambar coach (pelatih) yang melatih atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Gambar I.2

Pelatih Atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(12)

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi, Training dan Coach

Terhadap Prestasi Atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung’’.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kompensasi,training, coachdan prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung ?

2. Apakah kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap prestasi atlet

PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung ?

3. Apakah training secara parsial berpengaruh terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung ?

4. Apakah coach secara parsial berpengaruh terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung ?

5. Apakah kompensasi, training dan coach secara simultan berpengaruh terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia ) di

(13)

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah ini bertujuan untuk memberikan ruang lingkup agar

masalah tidak terlalu luas, sehingga pembahasan terarah dan terfokus guna

memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan diteliti, yang

dimana dalam hal ini peneliti membatasi penyajian hanya pada variabel

kompensasi,training,coachdan prestasi. Objek penelitian adalah organisasi PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Responden dalam penelitian ini adalah atlet yang tergabung organisasi PASI

(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran kompensasi, training, coach dan prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

2. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan

Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3. Mengetahui pengaruh training terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

4. Mengetahui pengaruh coach terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

5. Untuk mengetahui seberapa besar kompensasi, training dan coach secara simultan berpengaruh terhadap prestasi atlet PASI (Persatuan Atletik

(14)

1.5. Manfaat Penelitian

Penyusunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah

informasi serta memperluas pengetahuan terkait dengan kompensasi, training

dancoachyang ada hubungannya dengan prestasi. 2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, acuan serta manfaat

yang dapat mendukung pencapai prestasi terutama dibidang atletik bagi PASI

(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

ditengah persaingan yang semakin ketat antar pihak yang juga bersaing untuk

menempati posisi tertinggi seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia

dalam bidang olahraga atletik di waktu yang akan datang.

3. Manfaat Kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PASI

(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dalam menyusun kebijakan dalam organisasi tersebut mengenai hal yang

menyangkut kompensasi, training dan coach dalam rangka pencapai prestasi dibidang atletik.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran secara ringkas mengenai skripsi ini, maka

(15)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan peneliti

terdahulu, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran dan

hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi penjelasan mengenai jenis penelitian, waktu dan

tempat penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, definisi

operasional variabel dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebagai bab terakhir, penutup berisi tentang kesimpulan hasil

penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian,

saran-saran yang diberikan kepada objek penelitian untuk

mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut dan saran

penelitian yang akan datang.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel I.1Rekapitulasi SDM Pada Organisasi PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung2016 Dalam Kejuaraan PORWIL IX-Sumatera Tahun 2015 Dan Kejuaraan NasionalAtletik Junior Remaja Tahun 2016 di Jakarta
Tabel I.2Catatan Prestasi Atlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam PON XVIII-2012 di Pekanbaru Provinsi Riau
Tabel I.4Data Mengenai Besaran Standarisasi Pemberian Penghargaan Atau Bonus UntukAtlet PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2016Pada  Masa  PON  XIX- 2016 Jawa Barat
Tabel I.5Data Mengenai Besaran Kompensasi Berupa Bonus Atlet PASI Provinsi KepulauanBangka Belitung 2016 Untuk Masa  PON  XIX- 2016 Jawa Barat Yang BelumDikeluarkan Atau Dibagikan Oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menejemen organisasi dalam hal ini PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) harus berjalan dengan baik sesuai dengan program-program kerja serta didukung adanya

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH..

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2017.. :

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2016. :

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2016. :

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2014. :

BANGKA BELITUNG" BERUBAH MENJADI "KEIKUTSERTAAN PROMOSI POTENSI DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan