KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA |V - 1 BAB V
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Dalam Pembangunan inftratruktur memerlukan pendanaan yang cukup
besardikarenakan sumber dana APBDtidak mencukupi dalam hal pemenuhannya, maka
sangat diperlukan sumber dana yang lainnya, baik bersumber dari APBD Provinsi,APBN
maupun sumber dana yang lainnya.
5.1. Potensi Pendanaan APBD Kabupaten
Pemenuhan infrastruktur permukiman merupakantanggung jawabPemda, namun
Ditjen Cipta Karya juga turut membantu dalam melakukan pembangunan infrastruktur
sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM.
Di samping APBN, pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan
melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang
dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan
air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses
pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di
kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman
nelayan. Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi
(air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses
pemberdayaan masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan
berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA |V - 2 Tabel 5.1 Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Banggai Kepulauan Bidang Cipta Karya
SEKTOR
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA|V - 3 Tabel 5.2 Perkembangan DAK Infrastruktur CiptaKarya
di Kabupaten Banggai Kepulauan dalam5 Tahun Terakhir
JenisDAK
Alokasi Anggaran Tahun ( Dlm Juta Rp )
2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
DAK Air Minum 0
DAK Sanitasi 0
TOTAL 0
Keterangan :
* Alokasi dana DAK Tahun 2012-2013 masih tergabung dengan Kabupaten Banggai Laut ** Alokasi dan DAK Tahun 2014 Kabupaten Banggai Kepulauan belum ada
5.2. Potensi Pendanaan APBD Provinsi di Kabupaten.
Di dalam pemenuhan Infrastruktur di semua kabupaten dan kota di wilayah
Provinsi Sulawesi Tengah, maka pemerintah provinsi juga turut serta bertanggung jawab
terh p pemenuhan kebutuhan sarana & Prasaran dasar masyarakat. Baik dalam
penyusunan program, pengendalian, pemantauan, evaluasi maupun pembiayaan. Dalam
hal pembangunan infratruktur terkait bidang Cipta Karya pemerintah provinsi dilakukan
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA|V - 4 Tabel 5.3 Potensi Pendanaan APBD Provinsi di Kabupaten Banggai KepulauanBidang Cipta Karya
SEKTOR REALISASI ( Dalam Juta Rp ) PROYEKSI( Dalam Juta Rp )
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pengembangan Kawasan
Permukiman 0 0 0
Penataan Bangunan dan
Lingkungan 0 0 0
Pengembangan SPAM 0 0 0
Pengembangan PLP 0 0 0
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA|V - 5 5.3. Potensi Pendanaan APBN di Kabupaten Banggai Kepulauan
Meskipun pembangunan infrastruktur permukiman merupakan tanggung jawab
Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai
stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada dilingkungan
Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana kedaerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal
(SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No.14 Tahun 2011). Data dana
yang dialokasikan pada Kabupaten Banggai Kepulauan perlu dianalisis untuk melihat
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA|V - 6 Tabel 5.4 Potensi Pendanaan APBN di Kabupaten Banggai Kepulauan
SEKTOR REALISASI PROYEKSI (Dalam Juta Rp)
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pengembangan Kawasan
Permukiman 0 0 0
Penataan Bangunan dan
Lingkungan 0 0 0
Pengembangan SPAM 0 0 0 72.000.000
Pengembangan PLP 0 0 0
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA|V - 7 5.4. Alternatif Sumber Pendanaan
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki
pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan
infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk
kegiatan yang berpotensi cost- recoveryatau Corporate Social Responsibility (CSR) untukk
egiatan non-costrecovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres
No.67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum
Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UUNo.40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.
Kabupaten Banggai Kepulauanmemiliki beberapa perusahaan besar yang
berpotensi melakukan kerjasama melalui penggunaan dana CSR, sebagaimana disajikan
pada tabel berikut.
Tabel 5.5 Perusahan Daerah &Swasta yang berpotensi Kerja Sama
Nama Perusahaan Bentuk Kerjasama/Partisipasi Kegiatan PT. Agrodeco Dutakarsa (Sawit) Penyediaan air minum dan sanitasi
5.5. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya didaerah
danuntukmemenuhi kebutuhanpendaanandalammelaksanakan
usulanprogramyangadadalamRPIJM, makaPemerintah Daerah perlumenyusun
suatustrategiuntukmeningkatkanpendanaanbagi
pembangunaninfrastrukturpermukiman.Untuk itu, pemerintah daerah didorong untuk
mengalokasikan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai dana
pendampingkegiatanAPBNdiKabupaten .Banggai KepulauanDDUBinimenunjukan
besarankomitmenpemerintahdaerahdalammelakukanpembangunanbidangCiptaKarya.
5.5.1. Perkembangan Pembiayaan Dalam Pemenuhan Infrastruktur BidangCipta Karya 3
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA|V - 8 PemerintahKabupaten Banggai Kepulauan memilikitugasuntukmembangun
prasaranapermukiman didaerahnya.UntukmelihatupayaPemerintah
Daerahdalammelaksanakan pembangunanbidangCiptaKaryaperlu
dianalisisproporsibelanjapembangunan CiptaKaryaterhadaptotal
belanjadaerahdalam3-5tahunterakhir. Proporsi belanjaCiptaKarya
meliputipembangunaninfrastrukturbaru,operasionaldanpemeliharaaninfrastrukturyangsud
ahada.
Tabel 5.6 Perkembangan AlokasiAPBD Kabupaten Banggai Kepulauan untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya dalam 3 Tahun Terakhir
Tahun Anggaran
* Dana alokasi tahun 2010-2013 masih bergabung dengan Kabupaten Banggai Kepulauan
5.5.2. Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5 Tahun
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA|V - 9 Perusahaan daerah yang dibentuk Pemerintahaerah memiliki dua
fungsi,yaituuntukmenyediakan pelayananumumbagikesejahteraan sosial (social oriented)
sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaanmaupunsebagaisumberpendapatan
pemerintahdaerah (profit oriented). Perusahaan Daerahyang bergerak dalam bidang
pelayanan bidang Cipta Karya di Kabupaten Banggai Kepulauanadalah Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Kinerja PDAM tersebut dengan cakupan kegiatan pelayanan
air minum di Wilayah Ibu Kota Kabupaten Banggai Kepulauan.
5.5.3. PerkembanganPembangunan CiptaKarya Bersumber dari Masyarakat
Dalam pemenuhan infrastruktur bidang Cipta Karya diharapkan partisipasi dari
masyarakat, dalam bentuk pelibatan kegiatan yang bersifat swakelola dari pemerintah ke
masyarakat maupun kegiatan yang direncanakan sendiri melalui swakelola masyarakat
setempat.
Sebagai Kabupaten yang baru dimekarkan, kegiatan pembangunan bidang cipta
karya di Kabupaten Banggai Kepulauan yang bersumber dari masyarakat selama ini baru
sebatas sumbangan partisipasi dalam kegiatan PAMSIMAS di beberapa desa sasaran dalam
bentuk Incass. Sementara untuk pendanaan operasi pemeliharaan dan rehabilitasi
infrastruktur permukiman masih terbatas pada pemeliharaan hasil kegiatan rehabilitasi
rumah layak huni di Kecamatan Liang program Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi