PERANCANGAN VOIP TRI BOX PADA AMIK
SIGMA
Zulhipni Reno Saputra
10
JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA
PERANCANGAN VOIP TRI BOX PADA AMIK SIGMA
Zulhipni Reno Saputra Amik Sigma zulhipni@yahoo.com
Abstrak
Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara merupakan satu hal yang akan menjadi bagian yang sangat penting, karena saat ini komunikasi suara dianggap komunikasi yang paling praktis. VoIP sebagai alternatif sarana komunikasi suara di Amik Sigma. Namun, pengembangan lebih lanjut harus dilakukan apabila sistem VoIP hasil implementasi hendak dijadikan pengganti sistem Public Switched Telephone Network (PSTN) dan PBX. Layanan - layanan seperti yang diberikan oleh sistem penggunaan telepon berbasis VoIP memberi banyak keuntungan terutama dari segi biaya jelas lebih murah dari biaya telepon tradisiona. Jaringan IP bersifat global harus dapat direplikasi oleh sistem VoIP secara keseluruhan, agar transisi dapat berjalan dengan mulus. Dalam penelitian ini pembahasan perancangan server VoIP menggunakan Tri Box, X Lite untuk Komputer dan 3CX untuk Smart Phone. X Lite dan 3XC menyediakan layananan instant messaging, video call, video conference. Kata kunci: VoIP, Tri Box, X Lite.
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara merupakan satu hal yang akan menjadi bagian yang sangat penting, karena saat ini komunikasi suara dianggap komunikasi yang paling praktis. Hal ini menyebabkan hadirnya teknologi pemrosesan sinyal digital yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet Protocol) yang di integrasikan antara komunikasi data dan suara.
VoIP (Voice Over Internet Protokol) adalah teknologi yang mampu melewatkan panggilan suara, video dan data melalui jaringan IP. Bentuk panggilan analog dikonversikan menjadi bentuk digital dan dijalankan sebagai data oleh internet protokol. Jaringan IP sendiri merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packed – switch, sehingga kita bisa menelepon dengan cara menggunakan jaringan IP atau internet. Jaringan VoIP dapat dibangun dengan menggunakan jaringan nirkabel atau kabel.
Peneliti mencoba untuk memanfaatkan Free Open Souce Software untuk membangun
system komunikasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer, dalam hal ini peneliti menggunakan Tri Box untuk membangun server IP PBX yang mampu memberikan layanan komunikasi dan menggunakan telepon berbasis IP, X Lite untuk Komputer dan 3CX untuk Smart Phone. X Lite dan 3XC menyediakan layananan instant messaging, video call, video comfernce.
1.2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini serta dapat lebih terarah, maka pembahasan ini akan dibatasi pada:
1. Melakukan perancangan jaringan komunikasi berbasis VoIP dengan menggunakan 3CX dan X-Lite.
2. Hanya melakukan perencanaan suatu jaringan VoIP dengan menggunakan Tri Box sebagai VoIP Server.
3. Konsep dasar Voice Over Internet Protocol (VoIP).
4. Tidak membahas masalah keamanan rancangan tersebut.
JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA
11
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian adalah merancang dan mengimplementasikan jaringan komunikasi berbasis IP pada Amik Sigma dengan menggunakan Tri Box, 3CX, X-Lite dan IP Phone.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Proses komunikasi dapat berlangsung dengan lebih efektif dan efisien karena ada beberapa cara alternatif yang dapat digunakan selain penggunaan pangilan suara.
2. Memudahkan panggilan suara karena jaringan telephone IP dan jaringan komputer saling terhubung.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Telekomunikasi
Kegunaan dasar dari sistem telekomunikasi adalah menjalankan pertukaran data antara dua pihak. Elemen-elemen yang ada didalamnya dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Sumber (source): Membangkitkan data atau informasi yang akan ditransmisikan, contoh: telepon dan PC.
2. Pengirim (transmitter): Data atau informasi yang dibangkitkan oleh sistem sumber tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindahkan dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi berurutan. 3. Sistem Transmisi (transmission system):
Merupakan jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau merupakan jaringan kompleks (complex network) yang menghubungkan sumber dan tujuan. 4. Penerima (receiver): Berfungsi menerima
sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh tujuan (destination). 5. Tujuan (destination): Menangkap data yang
dihasilkan oleh receiver.
Gambar 1. Konsep Telekomunikasi 2.2. VOIP
Menurut Setiawan (2012) Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan suatu teknologi yang dapat mengirimkan paket suara melalui jaringan Internet Protocol. Jaringan Internet Protocol (IP) sendiri merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, sehingga dalam berkomunikasi menggunakan VoIP berarti menggunakan jaringan internet untuk melakukan komunikasi.
Voice Over Internet Protocol dikenal juga dengan sebutan IP Telephone. Secara umum, VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ketempat lainnya menggunakan perantara protocol IP. VoIP mentransmisikan sinyal suara dengan mengubahnya kedalam bentuk digital, dan dikelompokkan menjadi paket–paket data yang dikirim dengan menggunakan platform IP (Internet Protocol). Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan paket berbasis protocol IP menurut Herwidyawan (2007:9).
Standard komunikasi VoIP yang umum digunakan pada saat ini adalah H.323 yang dikeluarkan oleh ITU pada bulan Mei 1996 dan SIP (Session Initiation Protocol) yang dikeluarkan oleh IETF pada bulan Maret tahun 1999 melalui RFC-2543 dan diperbaharui kembali pada bulan juni 2002 dengan RFC-3261 oleh MMUSIC (Multiparty Multimedia Session Control), salah satu kelompok kerja IETF. 2.3. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel (wire line) atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada
12
JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA
printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/ software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Klasifikasi jaringan didasarkan pada jaraknya dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Lokal Area Networks (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik untuk resource sharing dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Networks (MAN) merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dengan cakupan kantor perusahaan yang berdekatan atau sebuah kota.
3. Wide Area Networks (WAN), mencakup daerah geografis yang luas, sering kali mencakup sebuah Negara atau benua dan biasanya dihubungkan dengan menggunakan media satelit atau kabel bawah laut.
Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalan suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/ keuntungan dan kekurangan/ kerugian dari masing-masing topologi berdasarkan kateristiknya (Anonim, Jaringan Komputer Dasar).
Topologi Star terdapat sebuah terminal pusat (Hub/Switch) yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Trafik data mengalir dari node ke terminal pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan seperti pada Gambar 2 (Herlambang, 2008).
Gambar 2. Topologi Jaringan 2.4. METODELOGI PENELITIAN 2.4.1. Metodologi Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis membagi menjadi 2 macam data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti atau mewakilinya dimana peneliti melakukan percobaan sendiri.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapat dan digunakan berupa pengetahuan teoritas yang didapat penulis selama ini, buku-buku referensi yang relevan, serta dari hasil penjelajahan (browsing) di internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
2.4.2. Metodologi Pengembangan Sistem Dalam penlitian ini, penulis melakukan metode pengembangan dengan metode Network Development Life Cycle (NDLC). Pada metode NDLC terdiri dari 6 tahapan, yaitu Analisis, Desain, Simulasi Prototype, Implementasi, Monitoring, dan Manajemen.
2.4.3. Kerangka Berpikir
Langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilihat dalam diagram alir pada Gambar 3.
Komputer Server VOIP 3CX Jaringan Internet Komputer Client X-Lite Komunikasi VOIP
JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA
13
2.4.4. Variabel Penelitian dan definisi
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel dapat di lihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikat
or
Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare
yang mengandung arti menghitung Hardw are, Softwar e dan Brainw are
VOIP sistem yang
menggunakan
teknologi jaringan internet yang mampu melewatkan panggilan suara dari satu tempat ke tempat yang lain melalui protokol IP
Audio, IP Addres s, SIP
TRI BOX untuk routing voip dan
menghubungkan dua sistem telepon IPPBX
Server VOIP
3CX 3CX Phone
System adalah sebuah software IP PBX yang dapat menggantikan perangkat fisik PBX / PABX. IP PBX dari 3CX ini telah didevelop khusus untuk sistem operasi Windows dan berprotokol standar SIP,
sehinggaakanlebihmud ahdimanagedantentuny aakancocokdengansega lajenis SIP Phone, softphone maupun IP Phone.
Audio Call, Client
X-Lite Generasi softphone
client CounterPath, menawarkan pengguna semua produktivitas tradisional telepon dengan desktop dan
komputer mobile perangkat tambahan Audio Call, Client 3. Pembahasan 3.1. Analisa
Permasalahan yang ada pada Amik Sigma adalah belum adanya sistem komunikasi dan tata ruang yang baik, sehingga untuk komunikasi mengalami kesulitan. Misalnya pada saat direktur Amik Sigma membutuhkan sesuatu kepada stafnya, maka direktur terpaksa keluar ruangan dan memanggil staf tersebut.
Untuk mengatasi masalah yang ada pada Amik Sigma dibutuhkan:
1. Perlengkapan Jaringan
2. Aplikasi yang digunakan yaitu Tribox, X-Lite, dan 3CX.
3. IP Phone dan,
4. Komputer dan Smart Phone. 3.2. Desain Sistem
Setelah melakukan analisis, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada NDLC adalah tahap perancangan (desain). Adapun tools yang digunakan dalam melakukan perancangan desain topologi yaitu Microsoft Visio 2007.
SPEEDY NET ROUTER INTERNET Komputer Server VOIP Client 1 Client 3 Client 2
Gambar 4. Topologi Jaringan VoIP Amik Sigma 3.3. Simulasi Prototype
Pada tahap ini peneliti menggunakan sebuah tools untuk simulasi jaringan VoIP Amik Sigma yaitu Vm Ware, karena VM ware dapat melakukan simulasi VoIP dengan berbagi Sistem Operasi.
3.4. Implementasi
Setelah simulasi selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah tahap implementasi, adapun tahapan yang dilakukan pada tahap implementasi dapat dilihat pada tabel 2.
14
JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA
Tabel 2. Tahapan Implementasi VoIPNo Tahapan Sub Tahapan
1. Konfigurasi Server Voip a) Install Tribox b) KonfigurasiTri box 2. Konfigurasi Acces Point a) Konfigurasi Access Point Front Office b) Konfigurasi Access Point RuangDirektur dan Wakil Direktur c) Konfigurasi Access Point KetuaJurusan d) Konfigurasi Access Point Perpustakaan e) Konfigurasi Access Point Laboratorium 3. Konfigurasi Router a) Konfigurasi Router Front Office b) Konfigurasi Router Direkturdan Wakil Direktur c) Konfigurasi Router KetuaJurusan d) Konfigurasi Router Perpustakaan e) Konfigurasi Router Laboratorium 4. KonfigurasiK omputer a) Install X-Lite b) Konfigurasi X-Lite 5. Konfigurasi Smart Phone a) Install 3CX b) Konfigurasi 3CX 6. Konfigurasi IP Phone a) Konfigurasi IP Phone 3.5. Monitoring
Setelah implementasi, tahapan selanjutnya dari 6 tahap yang ada pada metodologi NDLC yaitu monitoring, pada tahap ini peneliti melakukan beberapa tahapan pengujian, yaitu:
1. Pengujian Panggilan Telepone 2. Pengujian Instant Messaging Chat 3. Pengujian Transfer File
4. Pengujian Conference 5. Pengujian Video Conference 3.6. Management
Tahap selanjutnya adalah tahap Manajemen, peneliti tidak melakukan tahap ini, karena pada tahap ini seorang administrator jaringan mempunyai otoritas penuh dalam menerapkan kebijakan keamanan, melakukan penambahan user, monitoring aliran data pada lalu lintas jaringan, maupun melakukan modifikasi baik pada struktur jaringan internet ataupun pada sistem yang ada.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perancangan VoIP TRI BOX di Amik Sigma yaitu:
1. Penggunaan VoIP dapat menekan efisiensi pengeluaran dan dapat memanfaatkan PC pada setiap ruangan agar dapat difungsikan sebagai softphone.
2. Tidak perlu memasang Public Switched Telephone Network (PSTN) untuk komunikasi antar bagian pada Amik Sigma, Cukup dengan menggunakan telepon VoIP berbasis IP dan Smart Phone.
3. Pada jaringan VoIP untuk dapat saling berkomunikasi dengan user lain tidak menggunakan pulsa, karena VoIP bekerja melalui TCP/IP.
4. Fitur Instant Messaging Chat, Transfer File, Conference, Video Conference dapat bekerja dengan baik.
5. Sebagai Alternatif penggunaan telepon. 4.2. Saran
Saran yang dapat diambil dari hasil perancangan VoIP TRI BOX di Amik Sigma yaitu:
1. Untuk penelitihan selanjutnya peneliti menyarankan menggunakan GSM Modul sebagai server Voipnya.
2. Dilakukan Pengukuran Quality of Service pada jaringan VoIP.
3. Dilakukan Pembuatan Trunk TRI BOX sehingga bisa berkomunikasi menggunakan kode area.
JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Jaringan Komputer Dasar, Modul Praktikum Universitas Gunadarma, Laboratorium Sistem Komputer Lanjut, Univeritas Gunadarma, Jakarta.
Halsall, Fred, 1988, “Data Communications, Computer Networks and OSI”, Addison Wesley, Great Britain.
Herlambang, MochLinto. Aziz Catur L 2008, Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan menggunakan Mikrotik Router OS, Penerbit Andi, Yogtakarta. Rappaport, Theodore S, 1996, “Wireless
Communication”, Prentice Hall, New York. Setiawan, Eko Budi 2012, AnalisaQuality Of Service Voice Over Internet Protocol (Voip) denganprotokol H.23 dan Session initial Protocol (SIP). Jurnal ilmiah Komputer dan Informatika, Teknik Informatika, Universitas Komputer. Truuberg, Christina, 1998, “Understanding
Telecommunication”, Ericsson Telecom, Sweden.
Yani, Ahmad, 2007, “VoIP Nelpon Murah Pakai Internet”, Kawan Pustaka, Jakarta.