• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana ekonomi Program Studi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana ekonomi Program Studi Akuntansi"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus pada PT. Windika Utama Semarang

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Cornelius Untoro Prayogi NIM : 002114095

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

K ebahagiaan t erbesar dalam hidup adalah melakukan segala sesuat u

yang kat a orang lain t idak boleh dilakukan

(Walt er Bagehot )

Skripsi ini kupersembahkan kepada yang tercinta:

Ayah dan I buku yang selalu mendoakanku

(5)
(6)

vi

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Surga atas segala

berkat dan rahmat-Nya dari awal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi

yang berjudul “kelayakan Investasi Penggantian Aktiva Tetap”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skipsi ini tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik

tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu

penulis dengan kerendahan hati dalam kesempatan ini menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Drs. Alex Kahu La ntum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bantuan baik teknis

maupun non teknis.

2. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt. Sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, semangat, dan saran

kepada penulis dalam menulis skripsi ini.

3. E. Maryarsanto. P, SE. Akt, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, semangat, dan saran

kepada penulis dalam menulis skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

(7)

vii

yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ayah dan ibu tercinta yang dengan penuh perhatian selalu memberikan

dorongan dan semangat dalam doa serta telah mengorbankan segalanya demi

kelangsungan dan terselesaikannya studi penulis.

7. Bulik dan Om yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Kedua adeku Nonik dan Etta tersayang yang selalu memberikan dorongan

dan semangat sehingga penulis termotivasi dalam mengerjakan skripsi ini.

9. Pacarku Illuminata Ike Novida yang telah bersedia menemani dan memarahi,

saling berbagi suka maupun duka (thank’s for you support).

10. Anak-anak Gg Langgar Himawan, Edi, Sabar, Heru, Sigit, Ucok, Eko. Terima

kasih kebersamaan dan dukungannya..

11. Anak-anak Jembatan Merah II: Karno, Acong, Aan, Maun, Sigit, Ronce,

Simbah dan pendatang baru Wawan Suaeb atas kebersamaan dan suka

dukannya menjalani kerasnya sebagai anak kost..

12. Anak-anak Base camp kontrakan: Anto, Adi, Keye, Omex, Budi, Soni, Duo

Novan selamat datang di Yogyakarta. Terima kasih atas persahabatan dan

pengalamannya.

13. Anak-anak Ex BW3 (remi club): Celeng, Noel, Bebek, Acong, Yoga, Jampes,

Beler, Wahyu Sardono, Kucluk yang telah mau berbagi pengalamannya dan

(8)

viii penat.

15. RXZ Kuning dan Black Grand yang telah setia mengantar saya

kemana-mana, Bus Rosalia Indah yang bertenaga dengan nomer lambung 234 yang

selalu menemani saya dari Jogya-Jakarta, Komputer AMDku dikala suntuk,

ZEE- nemaX buat film gratis dan bermutunya, Ultras AS Roma all over the

world.

16. Teman-teman Akt’B 2000, 2001 dan semua teman yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu karena keterbatasan saya. Terima kasih atas semua jasa

yang telah diberikan.

Akhirnya, penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada

dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya

koreksi, kritik, dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini, dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 19 September 2007

Penulis

(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika Penulisan... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Investasi ... 6

(10)

x

E. Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan Investasi... 14

F. Metode Penilaian Investasi... 18

G. Konsep Aliran Kas ... 23

H. Konsep Cost Of Capital (Biaya Pengeluaran Modal) ... 24

BAB III METODE PENELITIAAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... 32

B. Bidang Usaha ... 35

C. Struktur Organisasi ... 36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Aspek Pasar ... 41

B. Aspek Keuangan ... 46

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 78

B. Keterbatasan Penelitian ... 79

C. Saran …….. ... 79

DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

TABEL IV.1. Pejualan Perusahaan Tahun 2002-2006 ... 36

TABEL V.1. Volume Penjualan Tahun 2002-2006 ... 43

TABEL V.2. Model Perkembangan Penjualan perusahaan Tahun 2007-2026 45

TABEL V.3. Proyeksi Penjualan Perusahaan Tahun 2007-2026 ... 46

TABEL V.4. Produksi Perusahaan Perbulan Tahun 2002-2006... 47

TABEL V.5. Komponen Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2006 ... 49

TABEL V.6. Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2002-2006 ... 49

TABEL V.7. Model Perkembangan Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2007 - 2026 ... 51

TABEL V.8. Proyeksi Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2007 - 2026 ... 52

TABEL V.9. Komponen Biaya Overhead Pabrik Tahun 2006 ... 53

TABEL V.10.Biaya Overhead Pabrik Tahun 2002 - 2006 ... 53

TABEL V.11.Model Perkembangan Biaya Overhead Pabrik Tahun 2007-2026 54 TABEL V.12.Proyeksi Biaya Overhead Pabrik Tahun 2007 - 2026 ... 56

TABEL V.13.Komponen Biaya Pemasaran Tahun 2006 ... 56

TABEL V.14.Biaya Pemasaran Tahun 2002 - 2006... 58

TABEL V.15.Model Perkembangan Biaya Pemasaran Tahun 2007 - 2026 ... 50

TABEL V.16.Proyeksi Biaya Pemasaran Perusahaan Tahun 2007 - 2026 ... 61

TABEL V.17.Komponen Biaya Administrasi dan Umum Tahun 2006 ... 62

TABEL V.18.Biaya adminstrasi dan Umum Tahun 2002 - 2006 ... 62

(12)

xii

TABEL V.21.Komponen Gaji Karyawan Tahun 2006 ... 66

TABEL V.22.Biaya Gaji Karyawan Tahun 2002 - 2006... 66

TABEL V.23.Model Perkembangan Gaji Karyawan Tahun 2007 - 2026... 68

TABEL V.24.Proyeksi Gaji Karyawan Tahun 2007-2026 ... 69

TABEL V.25.Rekapitulasi Proyeksi Biaya Tahun 2007-2026 ... 70

TABEL V.26.Nilai Depresiasi per Tahun ... 74

TABEL V.27.Proyeksi Total Biaya Tahun 2007 – 2026 ... 75

TABEL V.28.Proyeksi Laba Sebelum Bunga dan Pajak Tahun 2007 – 2026 76

TABEL V.29.Proyeksi Pajak per Tahun 2006 – 2026... 79

TABEL V.30.Estimasi Keuntungan Setelah Pajak Tahun 2007 – 2026 ... 80

TABEL V.31.Skedul Pembayaran Bunga dan Angsuran... 82

TABEL V.32.Perkiraan Aliran Kas ... 84

(13)

xiii

(14)

xiv

(15)

xv

TETAP

Studi Kasus pada PT. Windika Utama Semarang

Cornelius Untoro Prayogi

NIM : 002114095

Universitas Sanata Dharma YOGYAKARTA

2007

Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat. Penggantian aktiva tetap merupakan bagian dari keputusan investasi. Sebagai bagian dari keputusan investasi, perusahaan mengharapkan kegiatannya dapat berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien. Keputusan penggantian aktiva tetap merupakan keputusan yang penting yang harus diambil oleh pihak manajemen sebuah perusahaan. Jika tetap mempertahankan menggunakan aktiva tetap yang lama, maka perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan lain. Dengan tidak terpenuhinya permintaan dari konsumen, konsumen akan berpindah kepada perusahaan pesaing. Keputusan mengganti aktiva tetap sebaiknya memperhitungkan kelayakan investasi. Kelayakan investasi dilakukan untuk menilai apakah suatu investasi layak dilakukan atau tidak ditinjau dari beberapa aspek seperti aspek pasar, manajemen, teknik, hukum, sosial ekonomi, dan keuangan. Seringkali dalam mengambil sebuah keputusan, manajemen mengabaikan hal ini sehingga terjadi kesalahan pengambilan keputusan.

Subyek penelitian yang dipilih untuk penelitian adalah PT. Windika Utama yang dilaksanakan pada bulan Januari 2007 sampai dengan Maret 2007. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah me nghitung forecast, NPV dan lain sebagainya.

(16)

xvi

ASSET

Case Study At PT. Windika Utama Semarang

Cornelius Untoro Prayogi

NIM : 002114095

Sanata Dharma University YOGYAKARTA

2007

Competition in business world at this time is progressively tight. Fixed asset replacement is the part of investment decision. As the part of investment decision, the company expects its activities could be able to operate economically, effectively, and efficient ly. Investment decision of fixed asset replacement is an important decision and should be taken by the management of a company. If the company stays keeping the use of the old fixed asset, the company will fail to compete with another company. With the unfulfilling of consumer’s demand, consumer will move to competitor’s. The decision to replace the fixed asset should consider the feasibility of that investment. The investment feasibility is done to assess wether the investment is feasible or not to be done, viewed from some aspects such as market aspect, management aspect, technique aspect, law aspect, social economic, and financ ial aspect. Sometimes in making a decision, the management disregards this matter so it is caused a mistake in decision making.

PT Windika Utama was selected as the research subject for research which was carried out in January 2007 up to March 2007. The data collecting methods were interview, observation, questionnaire, and documentation. The data analys is techniques were is calculating the forecast, NPV and others

(17)

1

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat. Pergantian

pemerintahan dengan kebijakan ekonomi yang baru, membuat perusahaan

menyesuaikan keadaan tersebut agar bisa beroperasi dengan kapasitas penuh.

Persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini membuat manajemen dari sebuah

perusahaan untuk berpikir, agar perusahaannya lebih unggul dari perusahaan

lain. Peningkatan mutu produk dan pelayanan oleh perusahaan menjadikan

kunci sukses untuk memenangkan persaingan bisnis. Produk yang bermutu

akan meningkatkan permintaan pasar sehingga mendorong perusahaan untuk

beroperasi pada tingkatan yang maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan

yang diminta pasar. Jika kapasitas produksi perusahaan sudah tidak dapat

memenuhi permintaan pasar, dikarenakan tidak dapat beroperasi secara

maksimal, maka sebaiknya pihak manajemen memikirkan solusi atas masalah

tersebut. Salah satunya pihak dari manajemen dari sebuah perusahaan harus

mengambil kebijakan untuk mengganti aktiva tetap yang digunakan dalam

kegiatan produksi. Keputusan seperti ini membantu perusahaan untuk

memperluas operasi dan pangsa pasar dari suatu permintaan. Diharapkan

penggantian aktiva tetap tersebut akan mengatasi keterbatasan yang ada.

Perusahaan menganggap bahwa penggantian aktiva tetap

(18)

investasi, perusahaan mengharapkan kegiatannya dapat berjalan secara

ekonomis, efektif, dan efisien. Keputusan penggantian aktiva tetap merupakan

keputusan yang penting yang harus diambil oleh pihak manajemen sebuah

perusahaan. Perusahaan dihadapkan oleh suatu permasalahan untuk memenuhi

permintaan pasar dan memaksimalkan kegiataan operasional tetapi harus juga

memikirkan keuntungan yang akan didapatkanya. Jika tetap mempertahankan

menggunakan aktiva tetap yang lama, maka perusahaan akan kalah bersaing

dengan perusahaan lain. Dengan tidak terpenuhinya permintaan dari

konsumen, konsumen akan berpindah kepada perusahaan pesaing. Keputusan

mengganti aktiva tetap sebaiknya memperhitungkan kelayakan investasi.

Kelayakan investasi dilakukan untuk menilai apakah suatu investasi layak

dilakukan atau tidak ditinjau dari beberapa aspek seperti aspek pasar,

manajemen, teknik, hukum, sosial ekonomi, dan keuangan. Maksud dari

menilai aspek-aspek ini adalah mendeteksi kemungkinan adanya kegagalan

pada kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Seringkali dalam

mengambil sebuah keputusan, manajemen mengabaikan hal ini sehingga

terjadi kesalahan pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah investasi

penggantian aktiva tetap layak dilakukan oleh Perusahaan “PT. Windika

(19)

C. Batasan Masalah

Untuk melakukan penelitian studi kelayakan investasi, terlebih

dahulu harus menentukan aspek-aspek apa saja yang akan diteliti dan

mewakili sebuah studi kelayakan investasi. Banyak aspek yang dapat

mewakili sebuah studi kelayakan investasi, pada penelitian ini penulis

membatasi pada aspek pasar, dan aspek keuangan, karena kedua aspek

tersebut sangat cocok untuk studi kelayakan pengantian mesin baru. Jika

menggunakan semua aspek yang ada dalam studi kelayakan akan terlalu luas

dan cocoknya untuk pendirian pada sebuah pabrik baru

Analisis pasar untuk mengetahui perkembangan pasar berdasarkan

data histories yang ada berdasarkan persamaan trend dengan menggunakan

metode least square

Analisis keuangan yang digunakan untuk menilai investasi dalam

penelitian ini adalah menggunakan metode net present value. Aktiva tetap

yang akan dianalisis adalah aktiva tetap yang berhubungan langsung dengan

kegiatan usaha perusahaan.

Batasan data yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Estimasi penjualan selama umur investasi menggunakan trend linier

berdasarkan data penjualan tahun 2002-2006.

2. Tingkat suku bunga dan pajak tetap sama selama umur investasi

(20)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Apakah investasi

penggantian aktiva tetap layak dilakukan oleh Perusahaan “PT. Wind ika

Utama”

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini, perusahaan mendapatkan masukan

mengenai kelayakan investasi penggantian aktiva tetap. Perusahaan juga

dapat menggunakan hasil analisis penelitian ini sebagai bahan

pertimbangan khususnya kebijakan mengambil keputusan investasi

penggantian aktiva tetap.

2. Bagi Peneliti

Penelitian dapat mengunakan teori yang diperoleh dalam praktek

sesungguhnya, bagaimana melakukan melakukan analisis kelayakan

penggantian investasi di dalam perusahaan.

3. Bagi Universitas

Melalui penelitian ini, peneliti dapat memberikan sumbangan pengetahuan

yang berkenaan dengan analisis kelayakan investasi penggantian aktiva

(21)

F. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori yang digunakan sebagai landasan untuk

mengolah data. Teori yang berkaitan dengan kelayakan investasi

pengantian aktiva tetap terdiri dari: pengertian investasi, aktiva tetap,

pengertian dan arti pentingnya studi kelayakan investasi, keputusan

investasi pengantian aktiva tetap, aspek-aspek dalam studi kelayakan

investasi, dan metode penilaian investasi.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari, teknik

pengumpulan data dan tehnik analisis data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, personalia, produksi perusahaan dan

pemasaran.

BAB V. ANALISIS DATA

Bab ini membahas hasil penelitian mengenai kelayakan investasi

(22)

BAB VI. PENUTUP

Bab ini berisi ringkasan hasil analisis data dan saran yang bisa

(23)

7

A. Investasi

1. Pengertian investasi

Investasi adalah penggunaan sumber dalam jangka panjang untuk

menghasilkan laba di masa akan datang (Mulyadi, 1992: 11). Dalam

bukunya Supriyono menyatakan (1995: 387) investasi adalah pemilikan

sumber-sunber dalam jangka panjang dan bermanfaat pada beberapa

periode akuntansi yang akan datang, sehingga kepemilikan atau komitmen

tersebut harus didasarkan pada tujuan perusahaan serta sebab akibat

ekonomisnya terhadap perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan

Sutrisno (1985: 11) mendefinisikan investasi sebagai usaha menanamkan

faktor- faktor produksi langka dalam proyek tertentu baik bersifat baru

sama sekali, perluasan proyek atau pabrik yang sudah ada. Investasi dapat

berbentuk saham atau obligasi, dapat juga berbentuk fisik.

2. Macam- macam usulan investasi

Terdapat bermacam- macam usulan investasi riil, diantaranya

adalah (Riyanto, 1999: 110):

a) Investasi penggantian

Investasi penggantian adalah investasi yang dilakukan karena

perusahaan menganggap perlu untuk mengganti aktiva yang sudah

(24)

b) Investasi penambahan kapasitas

Investasi penambahan kapasitas adalah investasi yang ditujukan

untuk memperluas kapasitas yang sudah ada.

c) Investasi penambahan jenis produk baru

Investasi penambahan jenis produk baru adalah suatu penanaman

modal dalam proyek yang benar-benar baru bagi investor di samping

tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada saat ini.

d) Investasi lain- lain

Investasi lain- lain adalah investasi yang tidak termasuk dalam

ketiga investasi di atas, misalnya pemasangan alat pendingin, alat

pemanas, dan pemasangan sistem musik.

3. Resiko-resiko dalam investasi

Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi aktiva tetap di

perusahaan akan menyebabkan kefatalan bagi perusahaan dalam jangka

panjang. Sehingga dalam pengambilan keputusan investasi aktiva tetap

harus mengetahui resiko-resiko yang akan terjadi. Adapun resiko investasi

yang perlu diperhatikan adalah (Nitisemito, 1976: 106):

a) Resiko teknis

Resiko ini timbul apabila aktiva tetap yang dibeli sebagai

pengganti mengalami kerusakan sebelum umur ekonomisnya habis

(25)

b) Resiko ekonomis

Resiko ini muncul apabila aktiva tetap yang dibeli rusak sebelum

umur ekonomisnya dan tidak mungkin lagi diperbaiki namun apabila

dijual harga jualnya dibawah nilai pasar yang seharusnya

c) Resiko tertanam modal

Resiko ini terjadi karena dana yang tertanam pada aktiva tetap

mempunyai masa pengendalian dan jangka waktu yang panjang

B. Aktiva Tetap

1. Pengertian aktiva tetap

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi

perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiataan

normal perusahaan (Yusup, 1995: 153). SAK No. 16, menyebutkan aktiva

tetap adalah aktiva yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan

dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak

dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan

mempunyai manfaat lebih dari satu tahun (IAI, 1996: 16). Munawir (2001:

17) mendefinisikan aktiva tetap sebagai kekayaan yang dimiliki

perusahaan yang fisiknya nampak dan harus digunakan dalam operasi

(26)

2. Klasifikasi aktiva tetap

Aktiva tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu

(Yusup, 1995: 155):

a) Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya

gedung-gedung perusahaan.

b) Perbaikan tanah, seperti jalan-jalan di seputar lokasi perusahaan yang

dibangun perusahaan, tempat parkir, pagar, dan saluran air bawah

tanah.

c) Gedung, seperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik,

dan gudang.

d) Peralatan, seperti peralatan kantor, mesin- mesin kendaraan dan

meubel.

3. Alasan penggantian aktiva tetap

Ada beberapa alasan yang mendasari penggantian aktiva tetap,

seperti yang dikemukakan Assauri (1980: 10). Alasan mengapa aktiva

tetap perlu diganti adalah:

a) Penggunaan mesin baru akan mendapat keuntungan potensial.

Contohnya, dengan mesin baru penggunaan bahan dan tenaga kerja

menjadi lebih sedikit, sehingga harga pokok produk menjadi lebih

rendah dan memberikan penghematan.

b) Mengganti mesin yang rusak atau sudah tidak bekerja sesuai dengan

kapasitasnya produksinya, dikarenakan rusak atau masa umur

(27)

dipergunakan maka akan menimbulkan kerugian seperti: waktu

pengerjaan di mesin itu bertambah, produk perusahaan menurun

karena waktu satuan produksi bertambah, kualitas produksi menurun,

biaya tenaga kerja bertambah, biaya perawatan bertambah.

4. Metode depresiasi aktiva tetap

Yusup mendefinisikan (1995: 62) depresiasi sebagai proses

pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa

manfaatnya dengan cara rasional dan sistematis. Depresiasi dapat dicatat

dan dilaporkan dengan menggunakan metode berikut (Yusup, 1995: 164):

a) Metode garis lurus

Dalam metode garis lurus, beban depresiasi periodik sepanjang

masa pemakaian aktiva adalah sama besarnya. Rumus perhitungannya

adalah:

Harga Perolehan Didepresiasi Biaya Depresiasi =

Masa Manfaat

b) Metode saldo menurun

Pada metode saldo menurun, biaya depresiasi dari tahun ke tahun

semakin menurun. Hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi

periodik didasar pada nilai buku aktiva yang semakin menurun dari

tahun ke tahun. Rumus perhitungannya adalah:

(28)

c) Metode angka tahun

Metode jumlah angka tahun menghasilkan biaya depresiasi yang

lebih tinggi pada tahun awal dan semakin kecil pada tahun-tahun

ahkir. Tarif depresiasi metode angka tahun didasarkan pada suatu

pecahan yang:

1) Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih

sisa sejak awal tahun.

2) Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama

hingga tahun pemakaian terahkir.

Rumus perhitungannya adalah:

Biaya depresiasi = Harga perolehan awal tahun ? Pecahan

angka tahun

d) Metode satuan hasil

Dalam metode ini, masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan

dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang

dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Rumus

penghitungannya adalah:

Harga perolehan didepresiasi Biaya depresiasi per satuan =

Jumlah satuan hasil

Biaya depresiasi = Biaya depresiasi persatuan ? Jumlah

(29)

C. Pengertian dan arti penting studi kelayakan investasi

1. Pengertian studi kelayakan investasi

Studi kelayakan investasi adalah penelitian tentang dapat tidaknya

suatu proyek investasi dilaksanakan agar berhasil, dengan tujuan untuk

menghindari keterlanjutan penanaman modal yang cukup besar pada

kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan (Husnan dan Suwarsono

2000: 7). Sedangkan dalam bukunya Soetrisno (1987: 7)

mendefinisikannya studi kelayakan investasi sebagai studi atau pengkajian

apakah suatu proyek, apabila dilaksanakan, dapat berkembang atau tidak.

Studi kelayakan dinilai dalam berbagai aspek diantaranya aspek pasar,

teknik, manajemen, keuangan, hukum, dan sosial ekonomi. Banyak

sedikitnya aspek yang digunakan dalam studi kelayakan tergantung pada

besarnya dana yang ditanamkan dan tingkat ketidakpastian proyek

(Husnan dan Suwarsono, 2000: 8).

2. Arti penting studi kelayakan

Investasi terhadap aktiva tetap mengandung resiko yang cukup

besar dalam perusahaan, maka harus cukup banyak pertimbangan yang

harus diberikan sehubungan dengan keputusan yang akan diambil. Proyek

investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan berpengaruh

terhadap perusahaan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, perlu

diadakan studi agar jangan sampai proyek tersebut, setelah dilaksanakan

(30)

Berbagai penyebab terjadinya kegagalan proyek adalah kesalahan

perencanaan, perencanaan proyek yang tidak terkendali, dan situasi

lingkungan yang berubah (politik), kesalahan dalam memperkirakan

kontinyuitas bahan baku, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan

tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada.sehingga

penyelesaian proyek menjadi tertunda-tunda (Husnan dan Suwarsono,

2000: 6). Sehingga melakukan studi kelayakan adalah hal penting. Untuk

mengantisipasi keterlanjutan penanaman modal yang terlalu besar pada

kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

D.Keputusan investasi penggantian aktiva tetap

Keputusan investasi terhadap aktiva tetap merupakan keputusan

yang memerlukan banyak pertimbangan dan resiko. Pertimbangan tersebut

tidak hanya yang berkenaan dengan aktiva tetap tetapi juga

pengeluaran-pengeluaran yang selanjutnya diperlukan oleh aktiva tetap tersebut. Dalam

pengambilan keputusan, seharusnya perusahaan melakukan studi kelayakan

investasi. Studi kelayakan menjadi hal yang sangat penting untuk

memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika ternyata hasil

dari investasi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan (Husnan dan

(31)

E. Aspek-aspek dalam studi kelayakan investasi

1. Aspek pasar

Di masa lalu jumlah perusahaan belum banyak, dan karenanya

tidak ada persaingan untuk memperebutkan konsumen dari perusahaan

yang menghasilkan produk yang sejenis, demikian pula persaingan antar

perusahaan untuk memperebutkan konsumen pada umumnya belum begitu

tajam. Pada saat ini banyak perusahaan bermunculan dan karenanya

persaingan antar mereka juga semakin tajam. Pada keadaan demikian

aspek pasar menempati kedudukan utama dalam pertimbangan kelayakan

investasi (Husnan dan Suwarsono, 2000: 30).

Analisis terhadap pasar bertujuan untuk mengetahui untuk

mengetahui prospek pasar dari proyek yang akan dilaksanakan. Dalam

pembahasan aspek ini dilakukan peramalan permintaan di masa yang akan

datang dan membandingkan kapasitas produksi yang telah ada. Metode

yang digunakan dalam meramal permintaan adalah seasonal. Metode ini

berasumsi bahwa apa yang terjadi pada masa yang akan datang tidak

terlepas dari dari apa yang terjadi pada masa lalu. Langkah-langkah dalam

membuat forecast permintaan adalah sebagai berikut (Subagyo, 2000: 34)

a) Menyusun data penjualan selama 5 tahun.

b) Menghitung pertambahan trend setiap bulan.

c) Mencari variasi musim (Vm).

d) Mencari rata-rata Vm setiap bulan.

(32)

f) Menghitung forecast permintaan.

2. Aspek teknis

Aspek teknis membahas tentang pemilihan teknologi. Dalam

menentukan teknologi perlu dikaji macam- macam penerapan teknologi,

kemudikan akan dipilih teknologi yang paling sesuai. Beberapa faktor

yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis teknologi adalah

(Sutojo, 2001: 52):

a) Jenis teknologi yang diajukan harus dapat menghasilkan standar mutu

yang dikehendaki pasar.

b) Teknologi tersebut harus cocok dengan persyaratan yang diperlukan

mencapai kapasitas produksi yang telah ditentukan.

Pengkajian aspek teknis dimaksudkan untuk memberikan batasan

garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan

fisik teknis. Pengkajian aspek teknis erat hubungannya dengan

aspek-aspek lain, terutama aspek-aspek ekonomi, finansial dan pasar.

a) Maksud dan tuj uan aspek teknis

Maksud dan tujuan pengkajian aspek teknis adalah sebagai berikut :

1) Pada tahap awal bertujuan untuk merumuskan gagasan yang timbul

ke dalam batasan yang konkret dari segi teknis.

2) Selanjutnya hasil pengkajian aspek teknis dipakai sebagai masukan

pengkajian aspek-aspek lain seperti finansial, ekonomi, AMDAL,

(33)

3) Akhirnya lingkup aspek teknis sampai kepada kegiatan desain

engineering terinci, menghasilkan cetak biru proyek ayng akan

dibangun.

Pengkajian aspek teknis mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) Menentukan letak geografis lokasi.

2) Mencari dan memilih teknologi proses produksi.

3) Menentukan kapasitas produksi.

4) Denah atau tata letak instalasi.

5) Bangunan instalasi.

b) Kapasitas produksi

Kapasitas produksi memberikan arti batas atas produksi yang dapat

dicapai oleh suatu instalasi, atau batas atas beban yang dapat

ditampung oleh suatu fasilitas hasil produksi. Besar kapasitas produksi

merupakan parameter penting untuk dipakai sebagai masukan

perhitungan aspek finansial pada studi kelayakan dan dasar membuat

desain teknik di tahap-tahap berikutnya. Sedangkan pada masa operasi

dan produksi selalu dikaitkan antara kapasitas dan biaya operasi untuk

menghasilkan per satuan produk. Pada umumnya semakin besar

produksi semakin berkurang biaya produksi per unitnya. Oleh karena

itu, dalam menentukan kapasitas bahan mentah, dan ongkos produksi

sebelum sampai kepada penentuan angka kapasitas. Dalam kalangan

(34)

1) Kapasitas desain

Kapasitas desain adalah kapasitas menurut rancangan desain

engineering, yaitu maksimum output yang dapat dicapai menurut

perhitungan.

2) Kapasitas efektif

Kapasitas efektif adalah kapasitas yang sesungguhnya setelah

memasukkan parameter-parameter seperti faktor servis,

pemeliharaan dan kondisi-kondisi lain yang dihadapi dalam

operasi.

Pada umumnya, kapasitas efektif lebih rendah dari kapasitas

desain. Lebih- lebih bila unit telah beroperasi dalam waktu cukup lama.

3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen membahas tentang tentang pengelolaan proyek

dalam operasinya. Suatu proyek tidak dapat beroperasi dengan baik tanpa

dukungan staf manajemen yang ahli dan berpengalaman untuk

mengembangkan proyek. Staf manajemen adalah pengelola faktor-faktor

produksi yang dikerahkan untuk mencapai berbagai macam sasaran

proyek. Hal- hal yang dipelajari dalam aspek manajemen adalah (Husnan

dan Suwarsono, 2000: 150):

a) Jenis pekerjaan yang diperlukan untuk menjalankan evaluasi proyek.

b) Struktur organisasi yang dibutuhkan untuk melaksanankan tugas.

c) Persyaratan minimum yang harus dipenuhi.

(35)

4. Aspek Keuangan

Dalam aspek keuangan, proyek yang dikatakan sehat atau layak

untuk dilaksanakan apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan

mampu memenuhi kewajiban finansialnya (Sutojo, 2001: 110).

Aspek keuangan mempelajari faktor seperti: (Husnan dan

Suwarsono, 2000: 19) dana yang diperlukan untuk investasi,

sumber-sumber pembelanjaan yang digunakan, taksiran penghasilan, biaya dan

laba atau rugi operasi, manfaat dan biaya, proyeksi keuangan.

Dalam proses mengkaji kelayakan proyek atau investasi dari aspek

keuangan, pendekatan konvensional yang dilakukan adalah dengan

menganalisis perkiraan aliran kas keluar dan masuk selama umur proyek

atau investasi. Yaitu menguji dengan memakai kriteria seleksi. Aliran kas

terbentuk dari perkiraan biaya pertama, modal kerja, biaya operasi, biaya

produksi dan revenue.

F. Metode Penilaian Investasi

Terdapat bermacam- macam metode untuk menilai investasi,

metode yang biasa digunakan dalam penilaian investasi adalah:

1. Payback period

Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat

menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceed

atau aliran kas neto (Riyanto, 1999: 124). Payback period dari suatu

(36)

yang tertanam dalam suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.

Dalam metode ini usulan investasi diterima jika payback period lebih

pendek dari maximum payback period. Rumus untuk menghitung payback

period adalah:

Investasi

Payback period = X 1 tahun Laba tunai rata-rata

Kelemahan metode ini adalah:

a) Tidak memperhitungkan nilai waktu dan uang.

b) Tidak memperhatikan seluruh aliran kas setelah investasi tercapai.

2. Net present value

Metode net present value digunakan untuk mengetahui selisih nilai

sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih.Dalam

metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present

value) dari proceeds yang diharapkan atas “discount rate” tertentu,

kemudian jumlah “present value” (PV) dari keseluruhan proceeds selama

usianya dikurangi dengan PV dari jumlah investasinya. Selisih PV dari

keseluruhan proceeds dengan PV dari pengeluaran modal dinamakan nilai

sekarang neto (net present value), apabila PV dari keseluruhan proceeds

yang diharapkan lebih besar daripada PV investasinya maka usul tersebut

(37)

Rumus untuk menghitung net present value adalah: (Riyanto,

1999: 128).

NPV =

= +

n

t

k At

0

1 (1 )

Dimana:

k = discount rate

t = periode tertentu

n = periode terakhir cash flow diharapkan

1 = konstanta

At = cash flow.

Mulyadi (1999: 128) mengemukakan kelebihan menggunakan

metode NPV adalah sebagai berikut:

a) Memperhitungkan nilai waktu dan uamg.

b) Memperhitungkan aliran kas selama masa investasi.

Sedangkan kelemahan menggunakan metode NPV adalah :

(Mulyadi, 1998:128)

a) Membutuhkan perhitungan yang cermat dalam menentukan tarif.

b) Dalam membandingkan proyek investasi yang tidak sama

pengembalian jumlahnya, nilai tunai aliran kas bersih tidak dapat

dipakai sebagai pedoman.

3. Internal rate of return

Internal rate of return adalah tingkat bunga yang akan menjadikan

(38)

(PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari

pengeluaran modal (PV of capital outlays) (Riyanto, 1999: 129).

Dalam metode ini apabila rate return yang diinginkan lebih rendah

internal rate of return sebenarnya, maka usulan investasi akan diterima

(Riyanto,1999: 134).

Rumus perhitungannya adalah :

r = P1- C1

1 1 2 2

c P

c

P

− −

Dimana :

R = internal rate of return yang dicari

P1 = tingkat bunga ke -1

P2 = tingkat bunga ke -2

C1 = NPV ke -1

C2 = NPV ke- 2

Kebaikan IRR adalah:

a) Secara konseptual lebih baik dibandingkan dengan payback period

atau ARR.

b) Tidak mengalirkan kas selama periode payback.

c) Memperhitungkan nilai waktu dan uang.

d) Hasilnya berupa prosentase, sehingga manajemen dapat menguji

(39)

Kelemahan IRR adalah:

a) Perhitungannya rumit jika tidak memakai bantuan komputer.

b) Sering menghasilkan lebih dari satu tingkatan diskon.

4. Accounting rate of return

Accounting rate of return (AAR) adalah metode untuk

menunjukkan persentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari

average investment atau initial investment (Riyanto, 1999: 134). Dalam

metode ini, usulan investasi diterima jika ARR lebih besar daripada

minimum ARR. Rumus untuk menghitungnya adalah:

EAT

AAR = X1 tahun

Initial Investment

Kebaikan dari metode ARR adalah

a) Sederhana dan mudah dimengerti.

b) Perhitungannya menggunakan data akuntansi yang tersedia, sehingga

tidak memerlukan perhitungan tambahan.

Kelemahan dari ARR adalah:

a) Tidak memperhatikan time value of money.

b) Menitikberatkan pada masalah akuntansi, dan kurang memperhatikan

data cash flow dari investasi yang bersangkutan.

c) Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan

angka-angka menyesatkan.

(40)

Pada penelitian ini, penulis akan mengunakan metode NPV,

karena metode Net Present Value mempunyai keunggulan lebih untuk

penilaian profitabilitas investasi.

Seperti yang dinyatakan oleh Husnan dan Pudjiastuti (2004:

97) bahwa penggunaan NPV akan memberikan hasil yang terbaik

dalam penilaian profitabilitas investasi.

G. Konsep aliran kas

Aliran kas dapat dikelompokan menjadi dua yaitu aliran kas masuk

dan aliran kas keluar. Aliran kas masuk adalah penerimaan atau penghematan

yang diperoleh secara tunai atau sepadan dengan tunai seperti piutang atau

aktiva lancar lainnya akibat diambilnya suatu kepemilikan investasi. Aliran

kas keluar adalah jumlah pengeluaran yang diperluakan untuk investasi baru,

termasuk didalamnya adalah harga beli aktiva tetap dan seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap sampai siap dioperasikan

(Riyanto, 1999: 122).

Hal yang perlu diperhatikan dalam menaksir aliran kas adalah:

1. Taksiran arus kas harus didasarkan setelah pajak.

2. Informasi harus disampaikan atas dasar Incremental (kenaikan atau selisih

proyek)

3. Aliran kas tidak memasukan unsur bunga apabila direncanakan akan

(41)

tingkat suku bunga yang diisyaratkan untuk penilaian proyek, sehingga

tidak terjadi perhitungan ganda.

4. Untuk menghindari kesalahan dalam menaksir aliran kas maka cara

termudah yang digunakan adalah memperlakukan proyek tersebut sebagai

kegiatan yang terpisah dari kegiataan perusahaan.(Husnan dan Suwarsono,

1999: 185).

H. Konsep Cost Of Capital (Biaya Pengeluaran Modal)

1. Pengertian cost of capital

Konsep cost of capital merupakan merupakan konsep yang penting

dalam pembelanjaan perusahaan. Konsep ini dimaksudkan untuk

menentukan besarnya biaya secara riil dari penggunaan modal

masing-masing sumber dana untuk kemudian digunakan dalam menentukan biaya

modal rata-rata (average cost of capital) dari keseluruhan dana yang

digunakan dalam perusahaan yang merupakan tingkat biaya penggunaan

modal perusahaan (Riyanto, 1999: 261).

2. Fungsi cost of capital dalam penggunaan metode penilaian investasi

Dalam penilaian aspek keuangan yang menggunakan metode NPV,

cost of capital berfungsi sebagai discount rate yang digunakan untuk

menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi

(Riyanto, 1999: 261). Apabila nilai sekarang dari proceeds atas discount

(42)

sekarang dari pengeluaran investasi (NPV positif), maka usulan tersebut

(43)

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan studi kasus,

dimana penelitian dapat melakukan penelitian secara langsung mengenai suatu

obyek tentang kelayakan investasi penggantian aktiva tetap perusahaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian PT Windika Utama

2. Penelitian akan dilakukan pada PT Windika Utama

3. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2007 sampai dengan

Maret 2007

C. Subyek dan Obyek Penelitin

1.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah nara sumber dari penelitian yang akan

menerangkan tentang obyek dari penelitian. Adapun subyek penelitian ini

adalah :

a) Pimpinan

b) Bagian Keuangan

c) Bagian Pengembangan

(44)

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah merupakan sasaran yang menjadi obyek

dalam penelitian ini. Obyek dalam penelitian ini adalah :

a) Gambaran umum perusahaan.

b) Kapasitas produksi mesin baru.

c) Laporan keuangan perusahaan.

d) Pendapatan karena adanya mesin baru.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Peneliti mengadakan wawancara secara langsung dengan cara

mengadakan tanya jawab langsung dengan subyek penelitian tentang

obyek yang akan ditelti.

2. Pengamatan

Peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap

kegiatan usaha perusahaan. Dengan pengamatan ini peneliti dapat melihat

fakta- fakta yang terjadi dalam perusahaan berkaitan dengan obyek yang

ditelti

3. Kuesioner

Peneliti dapat memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang harus

(45)

4. Dokumentasi

Untuk mendukung penelitian ini penulis mengadakan penelitian pustaka

sebagai acuan teori untuk mengolah data.

E. Teknik Analisis Data

Langkah- langkah yang dilakukan untuk menjawab permasalahan

mengenai kelayakan investasi penggantian aktiva tetap adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kelayakan investasi penggantian aktiva tetap berdasarkan

aspek pasar.

Untuk menganalisis aspek ini diperlukan data historis yang akan

digunakan untuk meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.

Langkah- langkah yang diperlukan dalam aspek ini adalah: (Subagyo,

2000: 3)

a) Menyusun data penjualan selama 20 tahun sebelum penggantian aktiva

tetap dan serta menghitung rata-rata penjualan pertahun

b) Menghitung pertambahan trend dengan cara menghitungnya adalah:

Mencari persamaan trend dengan menggunakan metode least square.

Y’ = a +bx

Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus:

a =

(46)

b =

2

x xy

Dimana:

y’ = Jumlah permintaan.

a = nilai trend periode dasar.

b = slope/koefisien kecenderungan garis trend.

y = data yang di dapat di lapangan.

x = nilai waktu yang dihitung dari periode dasar.

n = jumlah tahun yang diteliti.

c) Menghitung forecast permintaan penjualan.

d) Menarik kesimpulan penggantian aktiva tetap layak ditinjau dari segi

aspek pasar dilihat dari kriteria kedudukan produk di pasaran, dan

luasnya daerah pertumbuhan pemasaran (market share). (Husnan dan

Suwarsono, 1994 : 38). Jika market share setiap tahunnya berkembang

(meningkat) dan mesin produksinya stabil maka perusahaan perlu

mengganti dengan mesin produksi yang baru untuk mengimbangi

pertumbuhan pasar dengan perkembangan jumlah produksi.

2. Menganalisis kelayakan investasi penggantian aktiva tetap berdasarkan

aspek keuangan.

Untuk menganalisis aspek ini digunakan kriteria penilaian

investasi dengan metode net present value. Langkah- langkah dalam

(47)

a) Menghitung perkiraan jumlah kebutuhan dana untuk rencana

penggantian aktiva tetap.

b) Mengetahui sumber-sumber pembelanjaan yang digunakan.

c) Mengestimasi pendapatan dan biaya selama umur ekonomis aktiva

tetap.

d) Mengestimasi cash flow untuk setiap tahun.

e) Menghitung net present value untuk investasi penggantian aktiva

tetap.

Rumus untuk menghitungnya adalah (Riyanto, 1999: 128):

NPV =

= +

n

t

k At

0 1 (1 )

Dimana:

K = discount rate.

t = periode tertentu.

n = periode terahkir cash flow diharapkan.

I = konstanta.

At = cash flow

f) Membuat kesimpulan dari analisis keuangan, jika NPV bernilai positif

maka investasi penggantian aktiva tetap dikatakan layak dari segi

aspek keuangan.

3. Membuat kesimpulan secara umum berkaitan dengan kelayakan investasi

(48)

layak jika seluruh aspek dapat dipenuhi. Jika salah satu aspek tidak

dikatakan layak, maka sebaiknya investasi penggantian aktiva tetap

(49)

A. Sejarah Perusahaan

PT. Windika Utama merupakan perusahaan yang berstatus perseroan

terbatas swasta nasional yang didirikan pada tanggal 31 Januari 1992 oleh

Drs. Yana Heryana Rohiman, Ir. Aries Triwibowo, Hendro Mulono, dan Ery

Firmasyah, SE, Berdasarkan Akta Notaris no. 63 yang dikeluarkan oleh

Notaris Sri Hadini Soedjoko, SH di Semarang. Perusahaan ini berdomisili di

Jalan Beringin Raya 37 Ngaliyan Semarang. Kemudian Kata Perusahaan

tersebut didaftarkan dalam register umum di kapiniteraan pengadilan negeri

Semarang pada tanggal 13 Oktober 1992 Nomor 300/1992/II. Dan masuk

dalam lembaran negara nomor 6370 tertanggal 11 Desember 1992.

Perusahaan ini pada saat berdirinya mempunyai susuna n pengurus sebagai

berikut :

Komisari Utamma : Hendro Mulono, SE

Komisari : Ery Firmansyah, SE

Ir. Hadi Taufik Rahayu

Drs. Tony Djoko Haryono

Hari Soerono Danurus Samsi

Direktur Utama : Drs. Yana Heryana Rohiman

(50)

Dalam kegiatan operasinya perusahaan ini mengalami beberapa

tahap pengembangan, yang secara umum dapat dibagi dalam empat tahap

perkembangan yaitu :

1. Tahap I

Pada awalnya perusahaan ini yaitu mulai pada tahun 1992 sampai

tahun 1997 perusahaan ini merupakan pemborong bukan

bangunan/konstruksi yang beroperasi di daerah Semarang dan sekitarnya.

Dengan alamat Jl. Lempongsari Timur VII/3 Semarang. Dengan modal

setor pada saat itu adalah sebesar 45.000.000,-

2. Tahap II

Kemudian pada 23 September 1997, perusahaan ini mengalami

perubahan anggaran dasarnya sesuai dengan Akta Notaris Lenie. S

Hardjatno Lubis, SH Nomor 36. Perusahan pindah ke alamt Jl. Beringin

Raya 37 Ngaliyan Semarang. Di dalam akte perubahan anggaran dasar

tersebut untuk susunan pengurus juga mengalami perubahan sebgai

berikut

Komisaris Utama : Hendro Mulono, SE

Komisaris : Ery Firmansyah, SE

Direktur Utama : Drs. Yana Heryana Rohiman

Direktur : Ir. Aries Triwibowo

(51)

Perusahaan di lokasi yang baru ini sejak tahun 1997 perusahaan

mengalami perkembangan dan sampai tahun 2002 memiliki kemampuan

sebagai berikut :

a) Modal sendiri sebesar Rp. 11.115.576.996

b) Modal kredit bank dari BCA sebesar 2.000.000.000 (menjadi nasabah

BCA Cabang Semarang sejak tahun 1997 dengan kredit pertama

sebesar Rp. 500.000.000)

c) Tenaga penggerak PLN sebesar 865 KVA dan 555 KVA

d) Tenaga Kerja :

1) Karyawan yang berstatus harian berjumlah 342 orang yang terdiri

dari ;

• Produksi PP : 55 orang

• Operator produksi HD : 34 orang

• Operator produksi tali

dan plat : 18 orang

• Operator daur ulang/peller : 105 orang

• Supervisor : 11 orang

• Kepala regu : 37 orang

• Quality control dan etiket : 11 orang

• Dongkrak : 12 orang

• Gudang : 25 orang

• Bengkel : 16 orang

(52)

• Satpam : 9 orang

2) Karyawan yang berstatus borongan berjumlah 384 orang terdiri dari

• Beres dan Mesin potong PE : 205 orang

• Kemasan tali dan BS : 37 orang

• Mesin potong PP : 68 orang

• Timbangan : 49 orang

• Manual dan sablon : 25 orang

3) Karyawan yang berstatus bulanan/staf berjumlah 24 orang

B. Bidang Usaha

Untuk lebih mengenal bidang usaha perusahaan PT. Windika

Utama, maka di bawah ini akan diuraikan produk-produk yang di hasilkan :

1. Jenis Produk Poly Prophyline

Jenis plastik ini biasa digunakan untuk pembungkus yang terdiri dari

berbagai ukuran, mulai dari 0.5 ons, 0.25 ons, 1 kg, 1.5 kg, 2 kg, 2.5 kg, 4

kg, 5 kg. Kantong plastik termasuk dalam produk plastik jenis PP (Poly

Prophyline) yang menggunakan bahan baku utama Trilen HP10TQ dan

bahan baku pambantunya meliputi : regidex, OPP (Overlack Poly

Prophyline), afal PP dan brasfak. Ciri-ciri dari plastik PP ini adalah :

produk halus, tidak mudah pecah dan bening.

2. Jenis Plastik High Density Polyeteline

Jenis produk ini biasanya adalah produk pesanan khusus berupa

(53)

menetapkan persediaan barang jadi. Bentuk lain dari jenis produk PE

adalah tas/kantong plastik yang mempunyai ciri-ciri getas atau mudah

pecah dan tidak bening.

3. Penjualan tahun 2002-2006

Perkembangan pnjualan per unit produksi Perusahaan Tahun

2002-2006 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel IV.1 Penjualan Perusahaan

Tahun 2002-2006 Tahun Penjualan (Rp)

2002 4.159.539.270

2003 4.188.681.490

2004 4.441.373.372

2005 4.255.365.989

2006 4.539.539.270

Sumber : PT Windika Utama

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT. Windika Utama adalah

struktur organisasi garis. Dalam struktur organisasi ini, pimpinan perusahaan

dipegang langsung oleh Drs. Yana Heryana Rohiman sebagai pendiri

sekaligus Direktur Utama perusahaan. Struktur organisasi garis ini dipilih

dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Sederhana dan mudah dipahami.

2. Bersifat langsung, perintah, tugas wewenang, serta tanggung jawab

secara tegas dapat dibedakan sehingga pengaturan lebih mudah dan

lancar.

3. Jalur tugas dan tanggung jawab dapat dengan mudah diketahui

(54)

4. Pemilik dan sekaligus pemimpin perusahaan memiliki kebebasan

membuat serta menentukan kebijaksanaan perusahaan tanpa

mengabaikan masukan dari karyawan.

Wewenang dan tanggung jawab dari masing- masing bagian/divisi

dapat dirinci sebagai berikut :

1. Direktur

a) Merupakan pimpinan tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab

terhadap semua aktivitas perusahaan.

b) Menentukan kebijaksanaan perusahaan, baik ekstern maupun intern.

c) Mewakilkan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya

untuk melakukan tugas rutin perusahaan.

d) Mengadakan hubungan dengan pihak-pihak luar perusahaan.

2. Bagian Marketing

a) Menjual hasil produksi.

b) Mengatur kelancaran hasil produksi.

c) Memimpin, mengawasi, mengarahkan dan meng-koordinasi semua

kegiatan dalam bagiannya.

d) Mengumpulkan data penjualan dan menganalisa teknik penjualan yang

telah digunakan, serta mengadakan penelitian daerah pemasaran.

e) Bekerja sama dengan bagian lain untuk melaksanakan kebijakan yang

telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.

3. Bagian Keuangan

a) Memimpin, mengawasi, mengarahkan dan meng-koordinasi kegiatan

(55)

b) Menyelenggarakan administrasi keuangan dan membuat laporan

keuangan secara berkala ataupun insidentil.

c) Menyusun rencana anggaran pembelanjaan dan menyelenggarakan

pengawasannya.

d) Bekerja sama dengan bagian lain untuk melakukan kebijakan

perusahaan.

4. Bagian Produksi

a) Menyusun dan merencanakan kegiatan produksi.

b) Melaksanakan pengawasan dan mengadakan evaluasi dalam bidang

produksi dan menjaga kualitas produksi.

c) Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.

d) Membuat laporan tentang hasil produksi sesuai dengan bentuk yang

telah ditentukan.

e) Bekerja sama dengan bagian lain untuk melakukan kebijakan

perusahaan.

5. Bagian Umum

a) Menyelenggarakan administrasi perusahaan, laporan bank dan

membuat laporan pajak.

b) Membukukan transaksi- transaksi yang terdapat pada perusahaan.

c) Melaksanakan administrasi ketenagakerjaan.

d) Melaksanakan undang-undang perburuhan dan keselamatan kerja.

e) Bekerja sama dengan bagian lain untuk melakukan kebijakan

(56)

6. Bagian Logistik

a) Melaksanakan pengawasan terhadap bahan-bahan yang akan

digunakan dalam kegiatan produksi.

b) Menentukan sumber pembelian dan mengatur pembelian bahan-bahan.

c) Mengadakan administrasi yang berhubungan dengan masalah

bahan-bahan tersebut.

d) Melaporkan kekurangan dan kelebihan bahan baku.

e) Melaporkan kerusakan-kerusakan mesin dan alat transportasi.

7. Seksi Bengkel

a) Bertanggung jawab terhadap pengawasan dan perbaikan mesin- mesin

serta perlengkapan pabrik lainnya.

b) Mengurus administrasi yang berhubungan dengan peralatan

perbengkelan maupun suku cadang yang diperlukan.

8. Seksi Gudang

a) Mengatur dan mencatat keluar masuknya barang yang disimpan di

gudang.

b) Bertanggung jawab terhadap barang-barang yang disimpan dalam

gudang dari kerusakan maupun kehilangan.

9. Mandor

Bertugas mengawasi para pekerja pada masing- masing bagian

Mandor. Mandor yang mengawasi pemakaian bahan baku, mandor yang

mengawasi proses dan mandor yang mengawasi finishing produk.

(57)

10.Karyawan/Pekerja

Karyawan/pekerja bertanggung jawab kepada mandor. Di bawah

pengawasan mandor, mereka bekerja dalam kegiatan produksi sehari-hari

sesuai dengan kegiatan masing- masing.

Gambar IV.1. Struktur Organisasi

Direktur Utama

Marketing Keuangan Produksi Logistik

Umum

Ka. BENGKEL Ka.

GUDANG

MANDOR MANDOR

Ka. MANDOR

K A R Y A W A N Komisaris

(58)

42

A. Aspek Pasar

PT. Windika Utama adalah perusahaan yang memproduksi beberapa

jenis plastik. Ada tiga macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini :

1. Kantong plastik dengan merk “Kidang”

2. Tas plastik dengan merk “Matahari”

3. Tas plastik dengan merk “Bintang”

Maksud dan tujuan pemberian merk tersebut adalah :

1. Membantu pengawasan terhadap produk yang dijual

2. Membantu program promosi penjualan

3. Mempermudah konsumen mengenal produk

4. Melindungi konsumen melalui keseragaman standar kualitas dan identitas

perusahaan.

Dalam pemasaran produknya, perusahan menggunakan saluran

distribusi sebagai berikut :

1. Produsen mendistribuskan ke Penyalur (perantara), dan dari penyalur terus

didistribusikan ke Konsumen

2. Produsen langsung mendistribusikan ke konsumen

Daerah pemasaran yang dilayani oleh perusahaan ini meliputi :

1. Jawa Tengah : Semarang, Tegal, Pekalongan, Brebes, Purwokerto,

(59)

2. Jawa Barat : Cirebon dan Tasikmalaya.

Dengan luasnya daerah pemasaran, maka setiap hari tersedia

persediaan untuk masing- masing produk dan armada angkutannya.

Perusahaan mempunyai dua alternatif distribusi yaitu dengan diantar langsung

ke konsumen atau konsumen dapat memilih langsung ke perusahaan atau toko

yang dimiliki perusahaan untuk memilih sesuai kebutuhannya. Sistem

pembayaran yang digunakan adalah sistem pembayaran tunai dan kadang

dengan pembayaran kredit untuk meningkatkan penjualan.

Analisis awal dari studi kelayakan proyek adalah analisis tentang

aspek pasar. Pada aspek ini, hal- hal yang perlu dianalisa adalah peramalan

permintaan produk.

Perkembangan penjualan perusahaan secara tahunan selama

periode tahun 2002-2006 dapat dilihat dalam gambar berikut ini :

3900000000 4000000000 4100000000 4200000000 4300000000 4400000000 4500000000 4600000000

2002 2003 2004 2005 2006

Tahun

Permintaan

Grafik V.1 Penjualan Perusahaan tahun 2002-2006

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa perusahaan

mengalami pertumbuhan penjualan yang selalu naik pada tahun 2003, 2004,

(60)

penjualan. Selama tahun 2002-2006, rata-rata penjualan perusahaan senilai

Rp. 4.316.899.878,00. kapasitas penjualan yang ada akan terus meningkat

setiap tahunnya bahkan akan melebihi kapasitas produksi saat ini yaitu

600.000 kg per tahun.

Untuk mengetahui permintaan di masa yang akan datang, kita

dapat melakukan peramalan. Walaupun hasil dari peramalan itu tidak pasti,

tetapi hasil peramalan itu dapat dijadikan acuan untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di kemudian hari.

Tabel V.1. Volume Penjualan

Tahun 2002-2006 (dalam Rupiah)

TAHUN VOLUME PENJUALAN (RP)

2002 4.159.539.270 2003 4.188.681.490 2004 4.441.373.372 2005 4.255.365.989 2006 4.539.539.270 Sumber : PT. Windika Utama 2006

Dari data historis tersebut maka peramalan penjualan dengan

metode least square adalah sebagai berikut:

Tahun Penjualan (Y) X XY X2

2002 4.159.539.270 -2 -7.319.078.540 4

2003 4.188.681.490 -1 -3.688.681.490 1

2004 4.441.373.372 0 0 0

2005 4.255.365.989 1 3.755.365.989 1

2006 4.539.839.270 2 8.079.678.540 4

(61)

Untuk menghitung perkiraan jumlah produksi selama 20 tahun

sesuai dengan umur ekonomis mesin yang akan datang digunakan analisis

trend linier. Persamaan trend linier yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= a+ bx

Dimana :

n Y

a =

, 2

X XY b=

21.584.799.391 a =

5

827.284.499 b =

10

a = 4.316.959.878 b = 82.728.450

Pengolahan data menggunakan program SPSS versi 10.

Pertumbuhan penjualan berdasarkan data historis tahun 2002-2006,

menggunakan pendekatan trend linier didapat persamaan sebagai berikut:

Y= 4.316.959.878 + 82.728.450X

Dimana :

Y = Penjualan periode t

X = Periode tahun t

Setelah persamaan trend linier diketahui, maka volume penjualan

(62)

Tabel V.2

Model Perkembangan Penjualan Perusahaan Tahun 2007-2026

(dalam Rupiah)

TAHUN a B X VOLUME PENJUALAN

2007 4.316.959.878 82.728.450 0 4.316.959.878

2008 4.316.959.878 82.728.450 1 4.399.688.328

2009 4.316.959.878 82.728.450 2 4.482.416.778

2008 4.316.959.878 82.728.450 3 4.565.145.228

2010 4.316.959.878 82.728.450 4 4.647.873.678

2011 4.316.959.878 82.728.450 5 4.730.602.128

2012 4.316.959.878 82.728.450 6 4.813.330.578

2013 4.316.959.878 82.728.450 7 4.896.059.028

2014 4.316.959.878 82.728.450 8 4.978.787.478

2015 4.316.959.878 82.728.450 9 5.061.515.928

2016 4.316.959.878 82.728.450 10 5.144.244.378

2017 4.316.959.878 82.728.450 11 5.226.972.828

2018 4.316.959.878 82.728.450 12 5.309.701.278

2019 4.316.959.878 82.728.450 13 5.392.429.728

2020 4.316.959.878 82.728.450 14 5.475.158.178

2021 4.316.959.878 82.728.450 15 5.557.886.628

2022 4.316.959.878 82.728.450 16 5.640.615.078

2023 4.316.959.878 82.728.450 17 5.723.343.528

2024 4.316.959.878 82.728.450 18 5.806.071.978

2025 4.316.959.878 82.728.450 19 5.888.800.428

2026 4.316.959.878 82.728.450 20 5.971.528.878

Sumber Data : Olahan

Melalui model matematik diatas dapat dilakukan proyeksi

terhadap perkembangan penjualan per unit produksi selama umur proyek 20

(63)

Tabel V.3

Proyeksi Penjualan Perusahaan Tahun 2007-2026

(dalam Rupiah) Tahun

Ke Proyeksi Penjualan (Rp)

0 4.316.959.878

Sumber Data : Olahan

Dari tabel diatas terlihat perkembangan penjualan selama 20

tahun, maka perusahaan perlu melakukan pengantian 1 buah mesin extruder

dan 2 buah mesin cutter sealing untuk meningkatkan penjualan sesuai dengan

(64)

B. Aspek Keuangan

1. Proyeksi Biaya Produksi

Perkembangan produksi Perusahaan secara bulanan selama

periode tahun 2002-2006 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel V.4

Produksi Perusahaan Per Bulan Tahun 2002-2006 (dalam Kg)

BULAN Tahun

Sumber : PT. Windika Utama 2006

Komponen biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku dan bahan

pembantu. Komponen biaya produksi perusahaan per unit produksi tahun

(65)

Tabel V.5

Komponen Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2006

(dalam Rupiah)

No Keterangan Biaya/Bulan (Rp) Biaya/Tahun (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 166.887.602,78 . 2.002.651.233,33

2

Biaya Bahan

Pembantu 2.060.555,56 24.726.666,67

3 Biaya Tenaga

Langsung 11.000.000,00 132.000.000,00

Total Biaya (Rp) 179.948.158,33 2.159.377.900,00 Sumber : PT. Windika Utama 2006

Perkembangan biaya produksi perusahaan tahun 2002-2006 dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel V.6

Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2002-2006

(dalam Rupiah)

Tahun Biaya Produksi (Rp)

2002 1.959.377.900,00

2003 1.910.534.353,00

2004 2.072.271.757,71

2005 2.045.330.780,75

2006 2.159.377.900,00

Sumber : PT. Windika Utama 2006

Proyeksi perkembangan biaya produksi perusahaan tahun

2002-2006 dapat digunakan pendekatan dengan model metode least square

(66)

Tahun

10.146.892.692 0 534.796.428 1000

Untuk menghitung perkiraan jumlah biaya produksi selama

Periode 20 tahun yang akan datang digunakan analisis trend linier.

Persamaan trend linier yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= a+ bx

Pengolahan data menggunakan program SPSS versi 10.

Pertumbuhan biaya produksi berdasarkan data historis tahun 2002-2006,

menggunakan pendekatan trend linier didapat persamaan sebagai berikut:

Y= 2.029.378.538 + 26.739.821X

Dimana :

Y = Biaya Produksi periode t

(67)

Setelah persamaan trend linier diketahui, maka biaya produksi

untuk tahun 2007-2026 dapat dihitung dengan cara sebagai berikut

Tabel V.7

Model Perkembangan Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2007-2026

(dalam Rupiah)

TAHUN a B X BIAYA PRODUKSI

2007 2.029.378.538 26.739.821 0 2.029.378.538

2008 2.029.378.538 26.739.921 1 2.056.118.359

2009 2.029.378.538 26.739.921 2 2.082.858.180

2008 2.029.378.538 26.739.921 3 2.109.598.001

2010 2.029.378.538 26.739.921 4 2.136.337.822

2011 2.029.378.538 26.739.921 5 2.163.077.643

2012 2.029.378.538 26.739.921 6 2.189.817.464

2013 2.029.378.538 26.739.921 7 2.216.557.285

2014 2.029.378.538 26.739.921 8 2.243.297.106

2015 2.029.378.538 26.739.921 9 2.270.036.927

2016 2.029.378.538 26.739.921 10 2.296.776.748

2017 2.029.378.538 26.739.921 11 2.323.516.569

2018 2.029.378.538 26.739.921 12 2.350.256.390

2019 2.029.378.538 26.739.921 13 2.376.996.211

2020 2.029.378.538 26.739.921 14 2.403.736.032

2021 2.029.378.538 26.739.921 15 2.430.475.853

2022 2.009.378.538 26.739.921 16 2.457.215.674

2023 2.029.378.538 26.739.921 17 2.483.955.495

2024 2.029.378.538 26.739.921 18 2.510.695.316

2025 2.029.378.538 26.739.921 19 2.537.435.137

2026 2.029.378.538 26.739.921 20 2.564.174.958

(68)

Melalui model matematik diatas dapat dilakukan proyeksi

terhadap perkembangan biaya produksi selama umur proyek 20 tahun yaitu

tahun 2007-2026 sebagai berikut :

Tabel V.8

Proyeksi Biaya Produksi Perusahaan Tahun 2007-2026

(dalam Rupiah) Tahun

ke- Proyeksi Biaya Produksi

0 2.029.378.538

Biaya overhead pabrik komponen biaya overhead pabrik terdiri

dari biaya listrik industri, biaya tenaga kerja, biaya reparasi dan

(69)

biaya overhead pabrik perusahaan per unit produksi tahun 2006 secara

rinci dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel V.9

Komponen Biaya Overhead Pabrik Tahun 2006

(dalam Rupiah)

No Keterangan Biaya / Bulan Biaya / Tahun

1 Biaya Listrik Industri 33.580.280,14 402.963.361,67

2 Biaya Tenaga Kerja 49.164.769,17 589.977.230,00

3 Bi. Rep dan Pemeliharaan Mesin 815.921,53 9.791.058,33

4 Bi. Perpacking 208.511,11 2.502.133,33

5 Bi. Pabrikase 340.863,06 4.090.356,67

Total 83.769.481,94 1.009.324.140,00

Sumber : PT. Windika Utama 2006

Perkembangan biaya overhead pabrik perusahaan tahun

2002-2006 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel V.10 Biaya Overhead Pabrik

Tahun 2002-2006 (dalam Rupiah)

Tahun Biaya Overhead Pabrik (Rp)

2002 979.790.347

2003 972.779.864

2004 988.418.858

2005 986.839.800

2006 1.009.324.140

Sumber : PT. Windika Utama 2006

Proyeksi perkembangan biaya overhead pabrik perusahaan tahun

2002-2006 dapat didekati dengan model metode least square adalah

Gambar

Tabel IV.1
Gambar IV.1. Struktur Organisasi
Grafik V.1 Penjualan Perusahaan tahun 2002-2006
Tabel V.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kami beritahukan bahwa kiriman barang dari saudara berupa 250 sak semen Gersik sudah kami terima dengan baik.Setelah kami timbang, kami merasa terkejut karena berat rata-rata

b) Pemodelan Data (Data Modelling). Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis disaring ke dalam serangkaian objek data yang

Lead: merupakan kompetisi dimana pemanjatan dilakukan dengan cara merintis (leading), atlit diamankan (di-belay) dari bawah, setiap titik pengaman (quickdraw) dikaitkan

Halaman ini menampilkan informasi tarif pengiriman produk sesuai dengan kota tujuan pengiriman dan berat produk, admin yang terdaftar dapat memperbaharui, menambah

Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5

temperatur sintering dapat meningkatkan kekuatan tekan komposit kanvas rem pada tekanan kompaksi awal 508 MPa pada temperatur sintering 150 dan 160 o C. 4) Tekanan

Bagian tubuh yang paling sering mengalami sakit pada penggunaan meja sortasi sebelum perancangan ulang adalah area punggung.. Pekerja melakukan sortasi biji kopi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah ini yang berjudul: Kebijakan Pemerintah Indonesia Dalam Penegakan Hukum Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Di Wilayah Negara Republik