6 A. Sejarah Singkat
UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta didirikan bersamaan dengan lembaga induknya yaitu Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang didasarkan keputusan presiden RI Nomor 39/1984 tanggal 30 Mei 1984 dan diresmikan berdirinya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 23 Juli 1984. Seperti lembaga induknya UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta merupakan perpaduan perpustakaan lembaga pendidikan tinggi kesenian yang telah ada sebelumnya di Yogyakarta, yaitu Perpustakaan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI” (STRI ASRI), Perpustakaan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), dan Perpustakaan Akademi Musik Indonesia (AMI).
Sejarah berdirinya UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia tidak terlepas dari sejarah Institut Seni Indonesia. Berdirinya Perpustakaan Institut Seni Indonesia dibagi menjadi 3 masa yaitu masa perintisan, masa penggabungan dan masa setelah penggabungan.
Masa Perintisan UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia tidak terlepas dari perintisan lembaga induknya yang terjadi pada tahun 1984. Lokasi ketiga Akademi Seni tersebut menyebar di 3 tempat yang letaknya cukup jauh. Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (ASRI) terletak di Jalan Gampingan No.1 Yogyakarta, Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) di
Karangmalang/Gedung SKIP Yogyakarta, dan Akademi Musik Indonesia (AMI) Yogyakarta yang terletak di Jalan Suryodiningratan. Selain merintis penggabungan ketiga akademi seni tersebut, perpustakaan juga dirintis untuk digabungkan sehingga dapat mempermudah dalam memberikan pelayanan kepada pengguna.
Masa selanjutnya adalah masa penggabungan menjadi Institut Seni Indonesia yang diikuti oleh penggabungan perpustakaan ketiga akademi seni tersebut. Masa ini terjadi pada tahun 1984 sampai tahun 1997, tepatnya dimulai sejak beberapa tahun setelah Keputusan Menteri Pendidikan yang menyatakan ketiga akademi seni bergabung menjadi Institut Seni Indonesia.
Sejak saat itu upaya untuk mewujudkan kampus terpadu secara bertahap dilakukan, termasuk penggabungan perpustakaan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) dan Akademi Musik Indonesia (AMI) Yogyakarta. Gedung perpustakaan saat itu belum disediakan khusus sehingga perpustakaan sering berpindah karena ruangan yang ditempati akan digunakan untuk keperluan perkuliahan dan sebagainya. Menjelang akhir tahun 1997, perpustakaan menempati gedung yang benar-benar disediakan untuk perpustakaan yang ditempati sampai saat ini.
Masa setelah penggabungan sampai saat ini, perpustakaan mulai melakukan pembenahan manajemen perpustakaan. Diantaranya dengan melakukan penambahan sumber daya manusia, sarana prasarana, koleksi dan lain sebagainya.
B. Visi dan Misi
Visi UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta adalah mewujudkan perpustakaan sebagai penyedia informasi bidang seni dan budaya yang lengkap dan relevan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi dan mewujudkan perpustakaan sebagai Pusat Pelayanan Disiplin Ilmu Bidang Seni dan Budaya.
Dengan visi tersebut maka untuk mewujudkannya UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta mempunyai misi sebagai berikut :
1. Menyediakan koleksi dan sumber informasi bidang seni dan budaya yang dibutuhkan pemustaka.
2. Menyelanggarakan proses pengelolaan koleksi dan informasi dalam rangka mewujudkan layanan prima perpustakaan.
3. Meningkatkan mutu layanan perpustakaan yang berorientasi pemustaka (cepat,tepat, dan mudah)
4. Mengoptimalkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perpustakaan, pelestarian, dan pendokumentasian karya seni tradisi.
5. Mengembangkan kerjasama secara aktif dengan perpustakaan dan lembaga-lembaga penyedia informasi lainnya.
6. Mengembangkan perpustakaan berbasis Standar Nasional Indonesia (SNI) Perpustakaan Perguruan Tinggi
C. Struktur Organisasi
Status UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta berada di bawah rektor dan bertanggungjawab langsung terhadap rektor. Pembinaan kesehariannya dilakukan oleh Pembantu Rektor I.
Bagan 1
Struktur Organisasi Internal UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
D. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam suatu perpustakaan. Pelaksanaan kegiatan perpustakaan tidak bisa terlepas dari peran serta pegawai perpustakaan. Pegawai UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia berjumlah 24 orang. Adapun pangkat, golongan dan jabatan pegawai sebagai berikut:
Tabel 1
Daftar Pegawai UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Jabatan
No. Nama Pangkat Gol Jabatan
1
Drs. Jono Pembina Tk I IV/b Kepala
2
Pranoto. SIP Penata III/c Kasubbag
3
Kristaman Penata III/c Pembantu Pimpinan
4
Beja Mulyana Penata III/b Pembantu Pimpinan 5 Heri Abi Burachman
Hakim. SIP Penata Muda, Tk I III/b
Pembantu Pimpinan (Teknisi)
6
Jumadi Pengatur II/c Fungsional Umum
7
Sugeng Risbani Pengatur Muda Tk I II/b Fungsional Umum 8
Sarjono Pengatur Muda Tk I II/b Fungsional Umum (Teknisi)
9
Sudar Pengatur Muda II/a Fungsional Umum
10
11
Muhammad Sukri - - Kebersihan
12
Patoni - - Kebersihan
13
Gatut Hendarto, SE - - Kontrak/T.U
14
Bandono, SIP Pembina IV/a Pustakawan Madya 15 Dra. Ida
Sriwahyudewi, S.Sos Penata Tk I III/d Pustakawan Pertama 16
Samiyati,S.Sos Penata Muda III/c Pustakawan Muda 17 Sugeng Wahyuntini,
S.Sn Penata III/c Pustakawan Pertama
18
Agustiawan, S.S Penata III/c Pustakawan Muda 19 Iyut Nur Cahyadi,
SIP Penata Muda Tk.I III/b Pustakawan Pertama 20
Isti Suratmi. A.Md Penata Muda Tk I III/b Pustakawan
Pelaksana. Lanjutan 21 FI. Agung Hartono.
Ssos Penata Muda Tk I III/b Pustakawan Pertama 22
Sri Endarti. A.Md Penata Muda III/a Pustakawan
Pelaksanan Lanjutan 23
Susilowati. A.Md Pengatur Tk I II/d Pustakawan
Pelaksanan Lanjutan 24
Jody Santoso A.Md Pengatur Tk I II/d Pustakawan
Pelaksanan Lanjutan Sumber : UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, tahun 2016
E. Gedung dan Ruangan
Seluruh kegiatan perpustakaan akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki gedung dan sarana prasarana yang memadai. Oleh karena itu UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta berkembang dalam hal gedung dan sarana prasarana seiring dengan perkembangan institusi induknya. Gedung perpustakaan dibangun sama persis dengan UPT Galeri
sehingga kedua gedung tersebut biasa dijuluki gedung kembar. Letak kedua gedung tersebut berhadapan.
Gedung UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta terdiri dari 4 (empat) lantai. Pembagian ruangnya adalah sebagai berikut :
1. Lantai 1, terdiri dari :
a. Lobi
b. Ruang Layanan Sirkulasi
c. Ruang Kepala Perpustakaan
d. Ruang Administrasi/Kepegawaian
e. Dapur
f. Toilet
g. Mushola
2. Lantai 2, terdiri dari :
a. Ruang Skripsi, Thesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian
b. Ruang Server dan Internet
c. Ruang Pengolahan Bahan Pustaka
d. Ruang Administrasi Keuangan
f. Mushola
3. Lantai 3, digunakan untuk ruang rapat dan pertemuan.
4. Lantai 4, terdiri dari :
a. Ruang Layanan Referensi
b. Ruang Layanan Terbitan Berkala
c. Layanan Fotocopy
d. Toilet
e. Mushola
F. Perabot dan Perlengkapan
Disamping memiliki gedung dan tata ruang yang memadai, perpustakaan memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan untuk menunjang kegiatan perpustakaan, baik untuk melayani pengguna maupun kegiatan tata usaha dan pengolahan. Untuk menunjang kegiatan perpustakaan serta mendukung fungi dan tujuan perpustakaan, UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta memiliki perabot dan perlengkapan sebagai berikut :
Tabel 2
Perabot dan Perlengkapan UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
No Jenis Jumlah
1 Rak Buku 2 muka 44 buah
2 Rak Buku 1 muka 63 buah
3 Almari Arsip 4 buah
4 Almari Penitipan tas 8 buah
5 Almari Gambar 1 buah
6 Almari Kaset danPiringan Hitam 1 buah
7 Meja Baca 42 buah
8 Meja Baca Lesehan 4 buah
9 Meja Kelompok 2 buah
10 Meja Sirkulasi
commit to user 2 set
11 Meja Kerja 33 buah
12 Meja Kursi Tamu 1 set
13 Kursi Baca 63 buah
14 Kursi Kerja 40 buah
15 Kereta Buku 2 buah
16 Kereta Barang 1 buah
17 Papan Pengumuman 2 buah
18 Komputer 18 set
19 Mesin Potong Kertas 1 buah
20 KipasAngin 7 buah
21 Penghisap debu 1 buah
22 Generator 1 buah
23 Jam Dinding 6 buah
G. Pelayanan
Perpustakaan merupakan salah satu unit usaha yang bersifat layanan. Pada hakikatnya layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai diiringi dengan penyediaan alat bantu penelusurannya.
1. Jam Buka Pelayanan
Berikut ini adalah jam buka pelayanan UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta :
a. Senin - Kamis : 07.00 – 15.00
b. Jum’at : 07.30 – 11.30 dan 13.00 – 15.00 WIB
11.30- 13.00 WIB (istirahat)
c. Sabtu - Minggu : Libur
d. Hari - Hari Besar : Libur
2. Jenis Pelayanan
UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta memberikan beberapa jenis pelayanan diantaranya layanan sirkulasi, layanan tugas akhir, layanan referensi, layanan terbitan berkala (majalah, surat kabar, jurnal, buletin, tabloid) dan layanan fotocopy dan scan. Perpustakaan Institut Seni Indonesia juga menyediakan layanan free hotspot di lantai 1, 2, dan 4 yang tidak menggunakan username dan
password, sehingga langsung bisa connect. UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta juga menyediakan layanan jurnal elektronik bekerja sama dengan penyedia database ProQuest, EBSCO, Gale, dan Garuda.
H. Tata Tertib Perpustakaan
1. Untuk koleksi di layanan referensi, layanan tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi, laporan D3, laporan penelitian), dan layanan majalah hanya bisa dibaca di tempat,
2. Pengunjung diharapkan berpakaian sopan dan rapi,
3. Selama berada di ruangan perpustakaan, baik di ruang sirkulasi, ruang referensi, ruang skripsi ataudi ruang majalah, pengunjung wajib menitipkan tas dan jaket kepada petugas,
4. Sebelum memasuki ruangan, para pengunjung wajib mengisi daftar hadir dan menunjukkan dan menyerahkan kartu identitas kepada petugas,
5. Pengunjung dilarang merokok, makan, dan minum di dalam ruangan perpustakaan,
7. Semua anggota UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta pada setiap semester wajib melakukan daftar ulang anggota di UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.
I. Pengguna Perpustakaan
Sebuah perpustakaan tidak bisa terlepas dari pengguna perpustakaan. Begitu juga UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pengguna UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta terdiri dari pengguna internal dan pengguna eksternal. Berikut penjelasan mengenai keduanya:
1. Pengguna Internal
Adalah pengguna yang berasal dari lingkup Institut Seni Indonesia Yogyakarta (Civitas akademika). Yang terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, cleaning service, dan seluruh karyawan. Pengguna mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta berasal dari tiga fakultas yaitu: Fakultas Seni Rupa, Fakultas Seni Pertunjukan, dan Fakultas Seni Media Rekam.
Fakultas Seni Rupa terdiri dari empat jurusan yaitu: jurusan Seni Murni, Kriya, Desain, dan D3 Batik Fashion. Fakultas Seni Pertunjukan terdiri dari enam jurusan diantaranya jurusan Tari, Karawitan, Pedalangan, Musik, Etnomusikologi, dan Teater. Fakultas Seni Media Rekam terdiri atas jurusan Fotografi, Televisi, dan D3 Animasi.
2. Pengguna Eksternal
Adalah pengguna dari luar Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Misalnya mahasiswa luar Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan masyarakat umum. Pengguna eksternal dapat menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan jika memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia yaitu dengan memiliki kartu sakti dan kartu baca.
Pengguna perpustakaan yang memiliki kartu sakti dapat manfaatkan layanan seperti baca di tempat dan fotocopy di perpustakaan yang tergabung dalam kerjasama Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2T). Perpustakaan yang tergabung di Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2T) diantaranya perpustakaan: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Jember, Universitas Negeri Yogyakarta, UGM Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, STSI Surakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Airlangga, ITS Surabaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Terbuka Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STAIN Jember, STAIN Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, ITB Bandung, IPB Bogor, UPI Bandung, Universitas Lampung,
Universitas Udayana Bali, Universitas Mataram NTB, dan Politeknik Negeri Singaraja.
J. Koleksi
Saat ini UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta memiliki koleksi kurang lebih 31.825 judul dan 50.059 eksemplar. Sebagian besar koleksi UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta adalah koleksi pustaka yang berhubungan dengan bidang seni dan budaya. Hal tersebut sebagai wujud komitmen lembaga induknya (ISI Yogyakarta) menuju center of excellence (Pusat Unggulan) bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni.
Sejak tahun 1988 UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta ditunjuk oleh Dirjen Dikti sebagai Pusat Layanan Disiplin Ilmu (PUSYANDI) khususnya bidang seni budaya yang berperan sebagai sumber utama dalam pelayanan penelusuran informasi dan dokumen bagi seluruh sistem layanan bibliografi di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi seni.
Tabel 3
Daftar Koleksi Buku Berdasarkan Nomor Klasifikasi UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
No. Klasifikasi Buku Bulan Februari 2016 Judul Eksemplar 1 000 Umum 1.465 2116 2 100 Filsafat 1.173 1.933 3 200 Agama 791 1.295 4 300 Ilmu-ilmu Sosial 3.155 6.570 5 400 Bahasa 699 1.327 6 500 Ilmu-ilmu Murni 416 800 7 600 Ilmu-ilmu Terapan 1.511 2.338
8 700 Kesenian, Hiburan dan Olahraga 18.729 28.000
9 800 Kesusastraan 1.870 2.683
10 900 Geografi dan Sejarah 2.016 2.997
Jumlah 31.825 50.059
Tabel 4
Jumlah Koleksi UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Sumber : UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Februari 2016
NO Jenis Koleksi Judul Eksemplar
1 Buku Teks 19.509 30.719 2 Buku Referensi 4.677 7.393 3 Buku Pendukung 7.888 12.620 4 Skripsi 8.106 9.280 5 Thesis 754 754 6 Desertasi 47 58 7 Terbitan Berkala 865 9.044 8 Hasil Penelitian 918 1.087 9 Jurnal Terakreditasi 26 198 10 Lain-lain (CD) 659 1.131 Jumlah 43.449 72.284