• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOX 1. UPAYA MENINGKATKAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH MELALUI OFFICE CHANNELING LAYANAN SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BOX 1. UPAYA MENINGKATKAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH MELALUI OFFICE CHANNELING LAYANAN SYARIAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BOX 1. UPAYA MENINGKATKAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH MELALUI OFFICE CHANNELING LAYANAN SYARIAH

Pada akhir Januari 2006, Bank Indonesia mengeluarkan suatu terobosan baru bagi perbankan syariah dengan mengeluarkan ketentuan yang memperbolehkan Kantor Cabang bank umum konvensional yang telah memiliki Unit Usaha Syariah untuk melayani transaksi syariah. Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.8/3/PBI/2006 dan dikenal sebagai office channeling layanan syariah tersebut, dilatarbelakangi oleh masih rendahnya minat masyarakat untuk bertransaksi secara syariah disebabkan oleh masih terbatasnya layanan perbankan syariah.

Berdasarkan ketentuan tersebut, layanan syariah dapat dibuka oleh bank umum konvensional yang telah memiliki Unit Usaha Syariah dengan persyaratan:

1. Dalam satu wilayah Kantor Bank Indonesia dengan Kantor Cabang Syariah induknya.

2. Dengan menggunakan pola kerja sama antara Kantor Cabang Syariah induknya dengan Kantor Cabang dan atau Kantor Cabang Pembantu.

3. Dengan menggunakan sumber daya manusia sendiri bank yang telah memiliki pengetahuan mengenai produk dan operasional bank syariah.

4. Memiliki pencatatan dan pembukuan terpisah dari Kantor Cabang dan atau Kantor Cabang Pembantu dan menggunakan standar akuntansi keuangan yang berlaku bagi perbankan syariah.

5. Laporan Keuangan Layanan Syariah wajib digabungkan dengan laporan keuangan Kantor Cabang Syariah induknya pada hari yang sama.

Kinerja Bank Syariah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Bagaimana dengan kondisi perbankan syariah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat? Jaringan kantor perbankan syariah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat meliputi 6 Kantor Cabang Bank Umum yang membawahi 2 Kantor Cabang Pembantu, 7 Kantor Kas, 3 Payment Point, 1 Kas Mobil dan 2 ATM. Di samping itu terdapat pula 7 Bank Perkreditan Rakyat yang beroperasi

(2)

secara syariah. Bila dilihat dari lokasinya, sebagian besar lokasi jaringan kantor bank syariah masih berlokasi di Kota Makassar. Hal tersebut menunjukkan bahwa layanan perbankan syariah masih terpusat di Kota Makassar.

Sementara itu, kinerja perbankan syariah di Sulsel dan Sulbar, dilihat dari aspek total asset, pembiayaan yang diberikan dan dana pihak ketiga, selama 2 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Selama tahun 2005, asset perbankan syariah di Sulsel dan Sulbar tumbuh sebesar 30,28% menjadi Rp546,76 milyar. Sementara pada akhir semester II-2006, asset perbankan syariah Sulsel dan Sulbar telah mencapai Rp664,47 milyar.

Dari segi pembiayaan yang diberikan, selama tahun 2005 pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tercatat sebesar 45,70% menjadi Rp513,40 milyar. Sedangkan pada posisi Juni 2006 perbankan syariah di Sulsel dan Sulbar memberikan pembiayaan sebesar Rp607.601 milyar, atau meningkat 18,35% dibanding posisi Desember 2005. Sementara dari aspek Dana Pihak Ketiga, perbankan syariah pada akhir tahun 2005 mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp277,25 milyar atau tumbuh 49,78% dibanding tahun 2004. Sedangkan pada bulan Juni 2006 jumlah dana pihak ketiga bank syariah tercatat sebesar Rp296,02 milyar atau tumbuh sebesar Rp6,77% dibanding posisi Desember 2005.

(3)

0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000

Des 2004 Des 2005 Jun 2006

P o s i s i Rp juta

Total Asset Pembiayaan Dana Pihak Ketiga

Grafik. Perkembangan Bank Syariah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Dengan memperhatikan data-data sebagaimana disebutkan di atas, tak dapat dipungkiri bahwa kinerja perbankan syariah Sulsel dan Sulbar semakin meningkat. Namun demikian, tak dapat dipungkiri pula bahwa pangsa perbankan syariah terhadap keseluruhan perbankan masih demikian kecil. Sebagai gambaran, porsi pembiayaan yang diberikan perbankan syariah hanya mencapai 3,65% dari keseluruhan bank di Sulsel dan Sulbar. Sementara dari segi DPK, perbankan syariah memperoleh pangsa sebesar 1,59%. Tentunya hal ini diharapkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Prospek Perbankan Syariah ke Depan

Dengan berlakunya ketentuan office channeling Layanan Syariah, patut dinantikan sikap dari bank umum konvensional yang telah memiliki unit usaha syariah untuk membuka Layanan Syariah. Bila melihat peluang yang ada, potensi pengembangan bank syariah di Sulsel dan Sulbar masih sangat terbuka, mengingat selama ini masyarakat Sulsel dan Sulbar dikenal taat dalam beragama. Pembukaan Layanan Syariah diharapkan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini tidak terlayani oleh perbankan syariah.

(4)

Dengan meningkatnya jumlah layanan perbankan syariah tersebut, yang diiringi dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah, maka diharapkan minat masyarakat untuk bertransaksi dengan bank syariah akan semakin meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan peranan bank syariah dalam aktivitas perekonomian di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

(5)

BOX 2. LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PILIHAN PELAYAN TERDEPAN USAHA MIKRO DAN KECIL

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) berperan penting sebagai penyedia jasa keuangan pengganti bank apabila masyarakat tidak dapat dilayani oleh bank atau dikarenakan jangkauan pelayanan bank terbatas pada suatu daerah. Bentuk LKM secara formal seperti BPR, Koperasi (konvensional, syariah), secara informal seperti Kelompok Simpan Pinjam (KSP).

Keberadaan LKM cukup penting sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha mikro dan kecil. Hubungan kedekatan antara LKM dan pengusaha mikro dan kecil secara fisik (jarak) dan emosional (komunikasi) menjadikan transaksi dan pelayanan keuangan begitu mudah dan fleksibel. Kondisi ini menjadikan perkembangan LKM semakin besar dan tidak dapat diremehkan sebagai bagian dari sistem pelayanan keuangan.

Saat ini banyak perubahan telah terjadi pada LKM di Sulsel diantaranya perkembangan aset dan anggota semakin besar. Besaran aset meningkat dikarenakan dukungan lembaga pembiayaan seperti PNM dan perbankan lebih besar dibandingkan sumber dana dari proyek pemerintah. Semakin besar aset diikuti bertambahnya anggota karena cakupan pelayanan bertambah luas.

Salah satu contoh LKM yang semakin membesar adalah BMT dengan badan hukum koperasi syariah. Sebelum tahun 2002 perkembangan aset BMT bertumpu pada simpanan anggota dan dana proyek pemerintah lebih dominan. Jenis transaksi masih dibatasi hanya pada pembiayaan skala kecil kepada anggota saja. Setelah tahun 2002, perubahan strategi pembiayaan BMT semakin besar dan luas dengan adanya kepercayaan lembaga keuangan kepada BMT meningkat. Dukungan pembiayaan awalnya diperuntukkan hanya modal kerja untuk anggota kini meluas pada pembiayaan investasi dan konsumtif. BMT

(6)

telah membiayai pembelian motor dan kepemilikan rumah tipe sederhana.

Bentuk kerjasama keuangan BMT dengan lembaga keuangan semakin berkembang. Pada bulan Juli 2006, BMT melalui Asosiasi BMT Se-Indonesia (Absindo) telah menandatangani kerjasama dengan salah satu bank umum syariah untuk program channeling office. Bentuk kerjasama yang akan dikembangkan dengan sistem channeling atau executing. Untuk pembiayaan di bawah Rp10 juta akan dilaksanakan executing oleh BMT dan di atas Rp10 juta akan dilakukan channeling untuk bank.

Permasalahan dalam kerjasama keuangan saat ini dan ke depan adalah profesionalisme LKM yang meliputi kompetensi SDM, pengawasan tingkat kesehatan dan good coporate governance LKM. Permasalahan lainnya adalah dukungan pemerintah untuk mengembangkan LKM belum efektif dan menyeluruh ditandai dengan belum diundangkan RUU LKM yang telah disusun sejak tahun 2002.

Kehadiran RUU LKM menjadi sangat penting untuk meletakan pertanggungjawaban bagi pihak yang akan melakukan pengembangan pengawasan secara intensif. Dalam RUU LKM penjabaran strategi pengembangan LKM harus jelas dan terarah. Selama belum adanya UU LKM yana terjadi adalah perkembangam LKM tidak mempunyai orientasi yang jelas. Ini merupakan tantangan untuk membangun LKM yang lebih baik dan sehat untuk melayani pengemabangan usaha mikro dan kecil. (ni)

(7)

BOX 3. RESTRUKTURISASI DAERAH BENCANA ALAM BANJIR BANDANG DI SULAWESI SELATAN M e n j e l a n g a k h i r b u l a n J u n i 2 0 0 6 , t i n g g i n y a c u r a h h u j a n d i s e b a g i a n w i l a y a h S u l a w e s i t e l a h m e n y e b a b k a n b e n c a n a b a n j i r d i b e b e r a p a k a b u p a t e n d i S u l a w e s i S e l a t a n , S u l a w e s i U t a r a d a n G o r o n t a l o . M e n u r u t b e b e r a p a p e m e r h a t i l i n g k u n g a n , b e n c a n a b a n j i r d i S u l a w e s i S e l a t a n l e b i h d i s e b a b k a n o l e h p e r u b a h a n p e r u n t u k k a n l a h a n d a r i h u t a n l i n d u n g m e n j a d i H u t a n T a n a m a n I n d u s t r i ( H T I ) , p e r k e b u n a n k e l a p a s a w i t d a n k a k a o . P e r u b a h a n k o n d i s i l a h a n t e r s e b u t y a n g k em u d i a n m e n y e b a b k a n b e n c a n a b a n j i r b a n d a n g d i K a b u p a t e n S i n j a i , B u l u k u m b a , B a n t a e n g , J e n e p o n t o , G o w a , S i d r a p , L u w u U t a r a d a n S o p p e n g . B e r d a s a r k a n d a t a d a r i P e m e r i n t a h D a e r a h S e t e m p a t , b e n c a n a b a n j i r b a n d a n g d i s e r t a i t a n a h l o n g s o r y a n g t e r j a d i d i b e b e r a p a ka b u p a t e n d i P r o v i n s i S u l a w e s i S e l a t a n 1 8 J u n i 2 0 0 6 t e r s e b u t t e l a h m e n g a k i b a t k a n s e d i k i t n y a 2 2 1 o r a n g m e n i n g g a l d u n i a , 1 2 5 o r a n g h i l a n g d a n 7 . 7 9 8 o r a n g m e n g u n g s i , s e m e n t a r a k o r b a n l u k a y a n g d i r a w a t j a l a n d a n d i r a w a t i n a p s e b a n y a k 2 . 6 6 0 o r a n g . S e l a i n i t u , b a n j i r t e l a h m e n y e b a b k a n t e r e n d a m n y a r i b u a n h e k t a r s a w a h , r u s a k n y a j a l a n d a n j e m b a t a n p e n g h u b u n g a n t a r k a b u p a t e n . A d a p u n t o t a l k e r u g i a n d i p e r k i r a k a n m e n c a p a i a n g k a R p 6 0 4 m i l i a r . S e t e l a h m e l e w a t i m a s a k r i t i s p a s k a b e n c a n a , m a s y a r a k a t m a s i h m e n e m p a t i p o s - p o s pe n g u n g s i a n d e n g a n s e g a l a k e t e r b a t a s a n . B a n t u a n d a r u r a t b e r u p a b a h a n m a k a n a n d a n o b a t -o b a t a n m a s i h t e t a p m e n g a l i r m e s k i i n t e n s i t a s n y a s u d a h b e r a n g s u n g b e r k u r a n g . H i n g g a s a a t i n i B a p p e d a S u l a w e s i S e l a t a n t e n g a h m e n y u s u n p e r e n c a n a r e c o v e r y s e c a r a m e n y e l u r u h a t a s d a s a r p e m e t a a n t e r h a d a p d a e r a h b e n c a n a . K h u s u s u n t u k p r o g r a m p e m u l i h a n

(8)

t e r s e b u t , b e b e r a p a p r o g r a m j a n g k a p e n d e k- m e n e n g a h y a n g a k a n d i l a k s a n a k a n a n t a r a l a i n a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t : ? P e m b a n g u n a n f a s i l t a s u m u m b e r u p a M C K ( M a n d i , C u c i d a n K a k u s ) d a n p e r u m a h a n t r a n s i s i . ? P e n d i r i a n s e k o l a h d a r u r a t , s a r a n a i b a d a h , k a n t o r a d m i n i s t r a s i p u b l i k , k a n t o r l a y a n a n m a s y a r a k a t d a n f a s i l i t a s k e s e h a t a n . ? P e n e n t u a n t a t a w i l a y a h b a r u y a n g a m a n b a g i p e m u k i m a n p e n d u d u k . ? P e r b a i k a n i n f r a s t r u k t u r f i s i k s e p e r t i j a l a n , j e m b a t a n , g a r du l i s t r i k , d a n p a s a r r a k y a t . S e m e n t a r a i t u , d a l a m r a n g k a m e l a k u k a n r e s t r u k t u r i s a s i d a e r a h b e n c a n a d a l a m j a n g k a p a n j a n g , b e b e r a p a p r o g r a m y a n g t e l a h m e n j a d i a g e n d a P e m e r i n t a h D a e r a h a n t a r a l a i n a d a l a h : ? P e m u l i h a n f a s i l i t a s u m u m ( s a r a n a k o m u n i k a s i , p a s a r t ra d i s i o n a l , l a y a n a n k e s e h a t a n , r u m a h i b a d a h d a n f a s i l i t a s u m u m l a i n y a n g b e r s i f a t p e r m a n e n ) . ? P e m u l i h a n f a s i l i t a s p e n d i d i k a n . ? P e m u l i h a n s e n d i -s e n d i p e r e k o n o m i a n m a s y a r a k a t . ? P e m u l i h a n i n f r a s t r u k t u r f i s i k y a n g b e r s i f a t p e r m a n e n d a n m e m a d a i . A d a p u n b e b e r a p a k e nd a l a u t a m a y a n g m a s i h d i h a d a p i o l e h s e g e n a p p i h a k y a n g b e r u p a y a m e m p e r c e p a t p e m u l i h a n d a e r a h y a n g d i l a n d a b e n c a n a t e r s e b u t , t e r m a s u k d i d a l a m n y a p e n d u d u k s e k i t a r , a n t a r a l a i n a d a l a h m a s i h t e r j a d i n y a c u r a h h u j a n d a l a m s k a l a s e d a n g y a n g d i k h a w a t i r k a n d a p a t m e n y e b a b k a n l o n g s o r s u s u l a n , i n f r a t r u k t u r f i s i k y a n g t e l a h d i b a n g u n m a s i h b e l u m s e m p u r n a s e h i n g g a d i s t r i b u s i b a r a n g d a n j a s a t e r m a s u k b a n t u a n k e p a d a m a s y a r a k a t y a n g t e r k e n a b e n c a n a m e n j a d i c u k u p t e r s e n d a t s e r t a l e m a h n y a k o o r d i n a s i d i t i n g k a t p e l a k s a n a k e g i a ta n . D a r i k e g i a t a n p e m u l i h a n y a n g t e l a h d i l a k u k a n , P e m e r i n t a h D a e r a h b e k e r j a s a m a d e n g a n b e r b a g a i p i h a k t e r k a i t t e l a h m e n c o b a u n t u k m e l a k u k a n p e r b a i k a n

(9)

t e r h a d a p i n f r a s t r u k t u r d a n s a r a n a f i s i k s e p e r t i p e m a s a n g a n j e m b a t a n s e m e n t a r a u n t u k m e m p e r l a n c a r d i s t r i b u si , p e m b e r s i h a n l o n g s o r a n d a r i j a l a n d a n m e n i n g k a t k a n p e n g a m a n a n t e r h a d a p a r u s l a l u l i n t a s , s e r t a p e n d i r i a n f a s i l i t a s u m u m , s a r a n a k e s e h a t a n d a n r u m a h s e m e n t a r a . K h u s u s u n t u k k e g i a t a n p e r b a n k a n p a s k a b e n c a n a , d i l a p o r k a n b a h w a s e k t o r p e r b a n k a n p a s k a b e n c a n a b e r j a l a n s e b a g a i m a n a m e s t i n y a m e n g i n g a t d a e r a h y a n g t e r k e n a b e n c a n a b a i k d i s e p a n j a n g d a e r a h a l i r a n s u n g a i m a u p u n d i p e s i s i r p a n t a i m a s i h s a n g a t t e r b a t a s d a l a m m e n g g u n a k a n f a s i l i t a s p e m b i a y a a n p e r b a n k a n . H a l i n i t e r c e r m i n d a r i h a s i l s u r v e i t e r h a d a p t i g a b a nk p e m e r i n t a h y a n g b e r o p e r a s i d i s e k i t a r w i l a y a h b e n c a n a ( B a n k M a n d i r i , B N I d a n B R I ) y a n g m e n y a t a k a n b a h w a s a m p a i d e n g a n b e b e r a p a h a r i p a s k a b e n c a n a b e l u m t e r j a d i p e r m a s a l a h a n p a d a d e b i t u r s e b a g a i a k i b a t t e r j a d i n y a b e n c a n a .

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena pada masyarakat manapun tak mungkin dapat mengelakkan terjadinya konflik tentang pembagian barang-barang yang ada di dalam masyarakat; konflik tentang

Pernyataan tersebut, memperkuat bahwa masyarakat merasa puas terhadap pelayanan administrasi disini, karena sikap baik dan tutur kata yang ramah yang dimiliki oleh para

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari hasil

guru tentang mengaitkan antara materi yang sedang dipelajari dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Sedangkan pada siklus I memperoleh nilai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap pemahaman konsep siswa (2) pengaruh model pembelajaran Contextual

Penelitian dan pengembangan mengenai bahan ajar kurikulum 2013 untuk mencegah bahaya rokok, minuman keras dan NAPZA bagi kesehatan di kelas V Sekolah Dasar.. Tujuan penelitian

Penelitian ini merupakan jenis quasi eksperimen, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemungkinan adanya hubungan, dan sebab akibat dalam keadaan yang tidak

Definisi Teknologi Intruksional dirumuskan oleh Miarso (2012 : 137) adalah teknologi Intruksional adalah suatu cara yang sistematik untuk merancang, melaksanakan