• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh

Mekar Bidari wangi E1C 113 089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM 2017

(2)
(3)

3 KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR

Oleh:

Mekar Bidari Wangi, H.Sapiin , Imam Suryadi.

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM Email: Mekarbidari@gmail.com

Abstrak

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah keefektifan penggunaan media gambar peristiwa dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Lingsar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan penggunaan media gambar peristiwa dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Lingsar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Pelaksanaan tiap siklus terdiri dari atas 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tindaka, observasi dan refleksi. Pengambilan data digunakan dengan tes dan nontes ( observasi dan dokumentasi). Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan pendekatan kuantitaf dan kualitatif. Setelah dilakukan peneiltian dalam dua siklus, dihasilkan simpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar peristiwa dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Pada siklus I hanya 11 orang yang tuntas. Pada siklus II meningkat menjadi 18 orang. Peningkatan dari aspek diksi dari rata-rata 70,45 menjadi rata-rata 75, aspek citraan dari rata-rata 73,86 pada siklus I menjadi 82,95, aspek bahasa kias rata-rata 70,45 menjadi 77,27 dan aspek rima rata-rata 69,31 pada siklus I menjadi 76,13. Dengan peningkatan hasil rata-rata 71,02 atau 50 % secara klasikal menjadi rata-rata 77,84 atau 81,81 % secara klasikal pada siklus II.

Kata kunci: Menulis Puisi, Media Gambar Peristiwa.

(4)

4 EFFECTIVINESS OF THE USE OF EVENT IMAGE MEDIA TO IMPROVE THE

SKILLS OF WRITING POETRY STUDENTS OF CLASS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR

By:

Mekar Bidari Wangi, H.Sapiin , Imam Suryadi.

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM Email: Mekarbidari@gmail.com

ABSTRACT

The problem raised in this research is how the effectiviness of the use of media images of events in improving the skills of writing poetry students of grade VII C State junior high school 1 Lingsar. The purpose of this research is to describe the effectiveness of the use of event image media in improving the skills of writing poetry of VII Cgrade students of state junior high school 1 lingsar. The method used in this research is classroom action research method with two cycles. The implementation of each cycle consists of four stages of planning, action, observation and reflection. Data retrieval is used with tests and nontes ( observation and documentation . Data collection tools used in the form of guidelines for observation and documentation. Data analysis used with quantitive and qualitative approach. After the research in two cycles, the conclusion that the learning by using the media images of events can improve students’ writing poetry skills. In cycle 1 only 11 people are finished. In cycle 2 itincreases to 18 people. The increase of the diction aspect from the average of 70,45 to the averageof 75, the aspect of the image from the average 73,86 in the first cycle to 82,95, the aspect of the kias language averaged 70,45 to 77,27 and the aspect rima averages 69,31 in first cycle to 76,13. With an average yield increase of 71,02 or 50% classically to an average of 77,86 or 81,81 % classically in cycle.

(5)

5 A.PENDAHULUAN

Pembelajaran sastra di sekolah bertujuan untuk melatih dan menanamkan rasa cinta sastra terhadap anak didik ,sehingga kelak setelah anak didik itu dewasa, ia dapat mengapresiasi dan menilai hasil-hasil sastra. Dengan demikian pengajaran sastra tidak hanya mempunyai aspek-aspek latihan teori dan praktek, tetapi mempunyai nilai pembentukan watak dan sikap, di samping adanya unsur-unsur kesenangan dan kenikmatan artistik (Situmorang,1983:25).

Kegiatan bersastra juga mengasah kemampuan siswa untuk memahami pikiran,perasaan, dan pendapat yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa. Salah satu tujuan pengajaran kesustraan ialah menanamkan apresiasi seni pada peserta didik. Dengan mengapresiasi satra, siswa dapat secara langsung menikmati sebuah karya sastra, dari teori-teori tentang sastra sampai penerapan teori tersebut untuk memahami sebuah karya sastra.

Salah satu cara mengembangkan apresiasi sastra pada peserta didik ialah dengan pembelajaran puisi. Pembelajaran puisi hendaknya diciptakan dengan suasana yang menyenangkan dan santai sehingga siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan bersama rekan peneliti yaing akan menjadi observer (Sri Puji utami) selama proses pembelajaran dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia (Hardiman,S.Pd.) pada awal bulan mei 2017 maka kondisi pembelajaran menulis puisi di SMP Negeri 1 Lingsar

(6)

6 masih tergolong rendah dikarenakan guru yang kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran menulis puisi. Selama pembelajaran guru hanya menjelaskan dan memberi tugas kepada siswa tanpa ada media apapun yang digunakan untuk membantu siswa mengembangkan imajinasinya.

Cara pembelajaran semacam ini terkadang memberikan dampak kemalasan dan kurang berminatnya siswa dalam mengikuti pelajaran menulis puisi. Dapat dikatakan pembelajaran tersebut membuat minat siswa menjadi rendah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan kendala yang muncul dari diri siswa sendiri. Kendala tersebut diantaranya adalah siswa kesulitan menentukan kata pertama dalam puisinya, kesulitan mengembangkan ide-ide dalam bentuk puisi, dan tidak terbiasanya siswa mengemukakan pikiran atau imajinasinya ke dalam bentuk puisi. Hal ini dibuktikan saat mereka diberi tugas menulis puisi, hasilnya kurang maksimal, sedikit yang mampu mencapai kriteria ketuntasan (KKM 75). Dari 22 siswa baru 6 siswa yang lulus (sekitar 27 %) dan sisanya sebanyak 16 orang siswa ( 72 % ) belum lulus.

Untuk mengatasi kesulitan menulis puisi, dapat dilakukan dengan memanfaatkan media gambar peristiwa. Media gambar peristiwa merupakan media berupa gambar sebuah peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi. Media ini akan membantu siswa berimajinasi dan selanjutnya menuangkan ide-ide dan gagasannya kedalam bentuk puisi. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai

(7)

7 gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajiakan dengan kejadian yang pernah dialaminya.

Penggunaan media gambar peristiwa akan menuntun siswa untuk memahami gambar yang terdapat didalamnya.Siswa diajak untuk berimajinasi dengan gambar yang disajikan. Setelah itu siswa diarahkan untuk membuat sebuah puisi setelah melihat gambar peristiwa tersebut. Penggunaan media gambar peristiwa diharapkan mampu merangsang kreativitas siswa dalam memperoleh ide dan merangsang ingatan siswa terhadap peristiwa yang pernah dialaminya sehingga puisi yang dihasilkan siswa memiliki kejelasan isi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan mengambil judul penelitian ”Keefektifan Penggunaan Media Gambar Peristiwa Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Lingsar.

A. METODE PENELITIAN

Penelitian yang berjudul “ Keefektifan Penggunaan Media gambar Peristiwa Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Lingsar “ merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi. Kurt Lewin (dalam Kunandar :42). Penelitian ini akan dilaksanakan di

(8)

8 SMPN 1 Lingsar, Lombok Barat. Adapun kelas yang dipilih sebagai tempat penelitian ini adalah kelas VII.C. Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama pertengahan bulan mei sampai juni semestes genap tahun pelajaran 2016/2017.

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode sehingga dapat menunjang keabsahan data yang diperoleh dari hasil ppembelajaran dan penerapan penggunaan media gambar peristiwa dalam pembelajaran menulis puisi. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunkan beberapa metode :

a. Metode Observasi/pengamatan, diterapkan untuk mengamati dengan cermat kakateristik objek peneitian. Pelaksanaan metode observasi dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif berupa aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru di kelas.

b. Metode Dokumentasi, ditempuh peneliti melalui alat berupa kamera. Penerapan metode dokumentasi dalam penelitian ini dengan cara mendokumentasikan dalam bentuk foto segala aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran menulis puisi.

c. Metode tes, diterapkan dengan pemberian latihan kepada siswa berupa tugas untuk menulis puisi menggunakan media gambar peristiwa. Metode tes dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa hasil belajar siswa.

(9)

9 B. PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru dalam perencanaan tindakan pada siklus I, perlu adanya perbaikan terhadap kendala yang muncul. Adapun kendala yang muncul yaitu:

1) Pembentukan kelompok diskusi masih kurang optimal dikarenakan siswa menginginkan temannya sendiri untuk kelompoknya masing-masing.

2) Guru masih belum mampu menguasai kelas secara optimal sehingga pelaksanaan diskusi belum dapat berjalan dengan optimal sehingga untuk mengatasinya guru harus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas.

3) Perhatian guru masih terbagi pada kelompok tertentu saja sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus meningkatkan cara membimbing siswa dan berusaha untuk memberikan perhatian kepada semua kelompok.

4) Keterbatasan waktu dalam kegiatan menulis puisi sehingga siswa kurang optimal dalam menyelesaikan tugasnya khususnya aspek rima sehingga kurang mencapai hasil yang optimal.

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dari 50 % pada siklus I menjadi 81,8 % pada siklus II atau telah mencapai indikator keberhasilan. Dengan pemanfaatan media gambar peristiwa dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan nilai rata-rata 71,02 atau 50

(10)

10 % secara klasikal pada siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dengan nilai rata-rata 77,84 dan 81,8 % secara klasikal. Dengan demikian peningkatan kemampuan menulis siswa secara kuantitatif telah mencapai indikator pencapaian, sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dengan demikian dengan pemanfaatan media gambar peristiwa dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII C SMPN 1 Lingsar.

C. SIMPULAN

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan pada Bab I, penelitian ini telah berhasil meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa dengan penerapan formula media gambar peristiwa. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan hasil penelitian , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pemanfaatan media gambar peristiwa dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Peningkatan ini dapat terlihat dari hasil yang kurang pada siklus I menjadi hasil baik pada siklus II dan sesuai dengan indikator pencapaian. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan hasil dan proses yaitu rata-rata pada setiap aspek yang dinilai maupun rata-rata kemampuan menulis puisi secara umumnya. Gambaran yang menunjukkan peningkatan hasil pada setiap aspek dapat dikemukakan sebagai berikut. (1) aspek diksi, dari rata-rata 70,45 pada siklus I kemudian meningkat kembali menjadi rata-rata 75 pada siklus II; (2) aspek citraan, yaitu rata-rata 73,86 pada siklus I kemudian meningkat kembali

(11)

11 menjadi rata-rata 82,95 pada siklus II; (3) aspek bahasa kias, yaitu rata-rata 70,45 pada siklus I kemudian meningkat kembali menjadi rata-rata 77,27 pada siklus II; (4) aspek rima, yaitu dari rata-rata 69,31 pada siklus I kemudian meningkat kembali menjadi rata-rata 76,13 pada siklus II. Hal ini juga dapat dilihat dari peningkatan hasil secara keseluruhan yaitu rata-rata 71,02 atau 50 % secara klasikal pada siklus I, kemudian meningkat kembali menjadi rata-rata 77,84 atau 81,81 % secara klasikal pada siklus II.

(12)

12

DAFTAR PUSTAKA

Kunandar. 2013. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Pengembangan Motivasi Guru. Jakarta : rajawali Pers.

Musaddat, Syaiful. 2014. Materi Penelitian Tindakan Kelas. Mataram :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rayon 122 Universitas Mataram. Santani, Piya .2010. “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media

Lingkungan siswa kelas XC SMA Muhamadiyah’’. Skipsi. Mataram : Perpustakaan FKIP Universitas Mataram

Sayuti, Suminto A. 2002. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media. Sugihartono dkk.2007. Psikologi Pendidikan .Yogyakarta : UNY Press.

Referensi

Dokumen terkait

mengubgkapkan bahwa Amanat Agung adalah proses penginjilan dan pemuridan yang bersifat berkelanjutan untuk mengajar mereka orang yang belum mengenal maupun yang sudah

Demikian pula dalam menyampaikan pendidikan tauhid dalam keluarga harus pula menggunakan metode atau cara yang dapat dilakukan oleh para orang tua, dan dapat dengan

Dependen variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah frekuensi kunjungan obyek wisata Pantai Sigandu di Kabupaten Batang sedangkan independen variablenya adalah

______“Rezim Anti Money Laundering Untuk Memberantas Kejahatan Di Bidang Kehutanan”, Makalah yang disampaikan pada Seminar Pemberantasan Kejahatan Hutan Melalui

paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta telah menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk penyedia barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama

Apabila pada saat pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data maka perusahaan tersebut akan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jika

Rencana kedatangan Obama ke Indonesia dan Yogyakarta sebagai salah satu tujuan kunjungan/ ditolak oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat dan organisasi

sifat dari kappa karagenan yang merupakan fraksi yang mampu membentuk gel dalam air dan meningkatkan viskositas larutan sehingga total padatan terlarut menjadi