• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Evi Ratna Wahyuni BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Evi Ratna Wahyuni BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa dan merupakan potret kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan di Indonesia dapat terlihat dari peserta didiknya. Pendidikan karakter yang diterapkan saat ini merupakan bagian dari tujuan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan moral bangsa. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh pada tahun 2010 (Naim, 2012: 40) menyatakan bahwa pendidikan karakter menjadi kebutuhan mendasar yang harus ditumbuhkembangkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan jati diri dan karakter bangsa yang semakin luntur tergusur arus demoralisasi yang mewabah pada (hampir) semua segi kehidupan. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa karakter adalah dasar dari keberhasilan pendidikan.

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang tidak bisa ditinggalkan salah satunya yaitu sikap dan karakter peserta didik. Peserta didik yang memiliki karakter baik akan senantiasa mengikuti pembelajaran, sehingga akan menunjang prestasi akademiknya sedangkan peserta didik yang kurang memiliki karakter yang baik akan acuh tak acuh ketika mengikuti proses pembelajaran yang akan berdampak terhadap prestasi akademiknya. Salah satu faktor penting yang merupakan bagian dari pendidikan karakter yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran

(2)

yaitu kedisiplinan dan rasa ingin tahu siswa. Kedisiplinan dan rasa ingin tahu yang tinggi akan menunjang siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedisiplinan biasanya ditunjukkan dengan menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, menaanti peraturan yang berlaku, serta saling mengingatkan dengan teman untuk menjaga ketertiban dan keamanan kelas. Rasa ingin tahu ditunjukkan dengan antusias yang tinggi ketika mengikuti pembelajaran, mempunyai berbagai sumber pengetahuan yang dicari sendiri, dan sering bertanya kepada guru atau teman jika tidak memahami materi pelajaran.

Kedisiplinan jika tidak dilandasi dengan adanya komitmen dalam diri masing-masing individu untuk tidak melanggar peraturan maka tidak akan berhasil. Kedisiplinan biasanya berhubungan dengan waktu. Siswa yang sering terlambat datang ke sekolah, tidak menaati peraturan, dan acuh tak acuh terhadap kegiatan pembelajaran merupakan salah satu contoh tidak adanya rasa disiplin yang dimilikinya. Peserta didik yang tidak memiliki kedisiplinan tidak sadar bahwa jika mereka berperilaku baik dan disiplin akan berdampak baik terhadap proses dan hasil belajarnya.

(3)

kurang memiliki rasa ingin tahu. Mereka tidak menyadari betapa pentingnya memperhatiakan guru dalam menjelaskan dan membaca berbagai sumber belajar yang berdampak pada pengetahuan mereka.

Salah satu mata pelajaran yang menggali kedisiplinan dan rasa ingin tahu siswa yaitu matematika. Mata pelajaran ini sering dianggap sulit oleh siswa sekolah dasar. Hal ini disampaikan oleh salah satu guru kelas V SD negeri 2 Sokanegara, beliau menyatakan bahwa karena siswa yang merasa kesulitan mengakibatkan ketika mempelajarinya akan cepat putus asa bahkan akan menimbulkan sikap acuh terhadap pelajarannya. Siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika membutuhkan ketelitian dan kecermatan, jika tidak teliti dan cermat biasanya hasilnya pun tidak sesuai harapan. Ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakan soal matematika akan membentuk kedisiplinan dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

(4)

Sokanegara yang membuktikan bahwa sebagian besar siswa yang kurang mampu mengerjakan soal matematika akan cenderung melihat jawaban temannya, bahkan akan mengulur waktu ketika mengerjakannya dan ini terjadi hampir disetiap jenjang kelasnya. Kedisiplinan yang diterapkan guru dalam mata pelajaran matematika merupakan salah satu strategi guru untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar dan mengerjakan tugasnya, hal tersebut juga merupakan bagian dari pendidikan karakter yang diharapkan dapat tertanam dalam diri siswa melalui kegiatan pembelajaran.

Mata pelajaran matematika merupakan sebuah mapel yang dalam pembelajarannya dapat merangsang rasa ingin tahu. Guru bertugas untuk mengelola pembelajaran matematika semenarik mungkin agar siswa selalu merasa senang belajar dan selalu ingin tahu apa yang telah dipelajarinya. Permasalahan umum dalam pembelajaran matematika adalah banyaknya siswa yang kurang menguasai materi matematika disebabkan oleh rendahnya rasa ingin tahu siswa. Siswa yang rata-rata merasa kesulitan dengan mata pelajaran matematika cenderung pasif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru bertugas membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan membuat pembelajaran yang semenarik mungkin salah satunya yaitu dengan melihat dan menyisipkan salah satu dari 18 nilai karakter bangsa yaitu rasa ingin tahu.

(5)

materi-materi dan soal-soal yang diberikan oleh guru. Kedisiplinan merupakan karakter yang penting dimiliki oleh siswa karena dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa (Sasmito, 2012). Rasa ingin tahu juga merupakan faktor yang penting dalam pembelajaran dan dapat mempengaruhi hasil belajar aspek kognitif siswa (Pratiwi, 2013). Berdasarkan penjelasan diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh disiplin dan rasa ingin tahu terhadap prestasi belajar matematika.

B. Definisi Operasional Variabel

Melihat banyaknya masalah yang ada, maka tidak semua masalah akan diteliti. Sehingga diberi batasan permasalahan sebagai berikut:

1. Disiplin Menyelesaikan Tugas

(6)

2. Rasa Ingin Tahu Siswa

Rasa ingin tahu siswa ditunjukkan ketika siswa memiliki antusias yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Rasa ingin mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan siswa dengan kreatif mencari berbagai sumber belajar merupakan bagian dari rasa ingin tahu siswa yang tinggi.

3. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar matematika siswa ditunjukkan dengan penguasaan materi pembelajaran aspek kognitif yang berkenaan dengan pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran yang dilaksanakan. Prestasi belajar matematika siswa diukur menggunakan tes tertulis yang berupa tes prestasi belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah disiplin menyelesaikan tugas akan berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD N 2 Sokanegara?

2. Apakah rasa ingin tahu siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika kelas V SD N 2 Sokanegara?

(7)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pendidik mengenai pentingnya pendidikan karakter dalam pembentukan sikap peserta didik. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui : 1. Pengaruh disiplin menyelesaikan tugas terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas V SD N 2 Sokanegara.

2. Pengaruh rasa ingin tahu siswa terhadap prestasi belajar matematika kelas IV SD N 2 Sokanegara.

3. Pengaruh disiplin menyelesaikan tugas dan rasa ingin tahu siswa terhadap prestasi belajar matematika kelas V SD N 2 Sokanegara.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan :

1. Sebagai sumbangan kontribusi kepada guru mengenai pentingnya aspek disiplin dan rasa ingin tahu siswa terhadap prestasi belajar.

2. Sebagai bahan masukan kepada guru untuk memperhatikan tingkah laku siswa khususnya kedisiplinan dan rasa ingin tahu siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Sebagai sumbangan pemikiran tentang pengaruh disiplin menyelesaikan tugas dan rasa ingin tahu siswa terhadap prestasi belajar matematika. 4. Sebagai acuhan bagi pembaca yang akan melakukan penelitian lebih

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga tesis di atas secara substantif memang meneliti tentang pemasaran pendidikan di sebuah lembaga, baik pada sekolah tingkat menengah maupun sekolah tinggi. Akan

Pupa berada di dalam kokon yang terbuat dari campuran air liur ulat dan tanah, berbentuk bulat telur dan berwarna cokelat gelap, terdapat di bagian tanah yang

Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia,

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Mutu Perilaku Merokok

[r]

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik. Pendekatan semiotik yaitu sebuah pendekatan yang memiliki sistem sendiri, berupa