• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN TERAPI ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE (ACBT) PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN TERAPI ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE (ACBT) PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

BREATHING TECHNIQUE (ACBT) PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR.

MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ners

Disusun Oleh:

WIDIA IRAWATI, S. Kep

A30701058

PEMINATAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Terapi Active Cycle Of Breathing Technique (Acbt) Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Di Ruang Cendana Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”

Karya tulis akhir ini disusun dalam rangka untuk memenuhi sebagian

persyaratan untuk mencapai derajat Keperawatan Ners STIKES Muhammadiyah

Gombong. Penelit menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan penyusunan karya

tulis akhir ini melibatkan banyak pihak, untuk itu perkenankanlah peneliti

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukurang serta doa dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Herniyatun M.Kes.Sp.Mat, selaku ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada peneliti

untuk mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatann.

3. Dadi Santoso, M.Kep, selaku Koordinator Program Studi Ners STIKES

Muhammadiyah Gmbong.

4. Fajar Nugroho M.Ns selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

banyak waktu, pikiran, perhatian dan memberikan pengarahan dalam

membimbing penulis untuk menyusun tugas akhir ini.

5. Siti Amaniah S.Kep.Ns, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan banyak ilmu dan masukannya dalam membimbing peneliti

sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammdiyah Gombong

yang telah memberikan banyak sekali ilmu yang dimiliki kepada peneliti.

7. Semua teman-teman seperjuangan dari Program Studi S1 Keperawatan

Ners Angkatan 2017 STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah saling

(8)

viii STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh

dari kata sempurna dan banyak terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis

mengaharapkan masukan berupa kritikan dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

Gombong, 29 Juni 2018

(9)
(10)

x STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI NERS

Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTA, Juni 2018

, ,

ABSTRAK

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN TERAPI ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE (ACBT) PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR.

MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Latar Belakang Diperkirakan 64 juta orang menderita PPOK sedang sampai berat dan lebih dari 3 juta (5%) kematian di seluruh dunia pada tahun 2015 disebabkan oleh PPOK. Masalah yang terjadi pada pasien PPOK adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret. Tujuan Umum Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien PPOK dengan pemberian terapi active cycle of breathing technique (ACBT) pada pasien dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas

Hasil Asuhan Keperawatan Masalah keperawatan yang muncul yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Tindakan keperawatan yang dilakukan dengan memposisikan semifowler dan mengajarkan teknik ACBT untuk mengatasi bersihan jalan nafas, hasil evaluasi pasien mampu melakukannya dan mampu untuk mengeluarkan dahak.

Rekomendasi Perawat hendaknya dapat mengaplikasikan teknik ACBT terhadap penanganan ketidakefektifan bersihan jalan nafas, karena hasil dari penatalaksanaan ACBT diperoleh informasi dari penderita bahwa selain lebih mudah mengeluarkan sputum.

(11)

ABSTRACT

THE NURSING CARE FOR PATIENTS OF CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DESEASE WITH INEFECTIVE AIRWAY CLEARANCE

IN THE CENDANA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Background: An estimated 64 million people suffer from moderate to severe COPD and more than 3 million (5%) of deaths worldwide by 2015 are caused by COPD. The problem with COPD patients is the ineffectiveness of airway clearance associated with secretive buildup.

Purpose Explaining nursing care in COPD patients with active cycle of breathing technique (ACBT) therapy in patients with respiratory clearance nursing problems.

Result Nursing problems that arise are ineffective clearance of airway. Nursing actions undertaken by positioning a semifowler and teaching ACBT techniques to overcome airway clearance, patient evaluation results are able to do so and are able to excrete phlegm.

Recommendation Nurses should be able to apply the ACBT technique to the ineffective handling of airway clearance, because the results of the ACBT management obtained information from the patient that in addition to more easily remove sputum.

(12)

xii STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Konsep Medis ... 5

1. Penyakit Paru Obstruksi Kronik... 5

a. Pengertian ... 5

b. Etiologi ... 5

c. Manifestasi Klinis ... 6

d. Klasifikasi ... 6

e. Patofisiologi ... 6

(13)

B. Konsep Dasar Masalah Keperawatan... 10

1. Pengertian ... 10

2. Batasan Karakteristik ... 11

3. Faktor yang Berhubungan ... 11

C. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori ... 12

1. Fokus Pengkajian ... 12

2. Diagnosa keperawatan ... 12

3. Intervensi Keperawatan ... 13

4. Implementasi ... 14

5. Evaluasi ... 15

D. Kerangka Konsep ... 16

BAB III METODE STUDI KASUS ... 17

A. Desain Karya Tulis Ilmiah ... 17

B. Subjek Penelitian ... 17

C. Fokus Studi Kasus ... 18

D. Definisi Operasional... 18

E. Instrumen Studi Kasus ... 18

F. Metode Pengumpulan Data ... 19

G. Lokasi dan Waktu penelitian ... 19

H. Analisa Data dan Penyajian Data ... 20

I. Etika Studi Kasus ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 22

A. Profil Lahan Praktik ... 22

B. Ringkasan Proses Asuhan Kperawatan ... 24

C. Hasil Penerapan Tindakan Keperawatan ... 34

D. Pembahasan ... 35

BAB V PENUTUP ... 38

(14)

xiv STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG B. SARAN ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(15)
(16)

1

menggambarkan sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru dalam jangka

waktu yang panjang dan ditandai dengan obstruksi aliran udara dan

hiperinflasi paru (WHO, 2010). Berbagai faktor berperan dalam perjalanan

penyakit ini, antara lain faktor resiko yaitu faktor yang memperburuk

perjalanan penyakit seperti kebiasaan merokok, polusi udara, polusi

lingkungan, genetik, infeksi dan perubahan cuaca. Pada penderita PPOK

sesak nafas atau dyspnea merupakan masalah yang umum dijumpai. Selain itu

ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan dan disebut PPOK adalah

bronkhitis kronis, emfisema paru-paru, asma bronkhial (Smeltzer, 2011).

Secara keseluruhan, diperkirakan 64 juta orang menderita PPOK

sedang sampai berat dan lebih dari 3 juta (5%) kematian di seluruh dunia

pada tahun 2015 disebabkan oleh PPOK. Saat ini PPOK merupakan penyebab

kematian ke-4 di seluruh dunia, namun diproyeksikan akan menjadi penyebab

kematian ke-3 pada tahun 2020 (WHO, 2016). Selain itu, berdasarkan data

Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, kematian akibat PPOK di Indonesia pada

tahun 2007 menempati urutan ke-6 dari 10 penyebab kematian di Indonesia

dan prevalensi PPOK rata-rata sebesar 3,7% kasus. Tingginya angka kejadian

PPOK di Indonesia diprediksi akan menempati urutan ke-3 penyebab

kematian di Indonesia pada tahun 2030. Kasus PPOK lebih banyak terjadi

pada laki-laki dibandingkan perempuan. Prevalensi PPOK meningkat seiring

bertambahnya usia dan PPOK meningkat pada usia lebih dari 30 tahun.

Masalah yang terjadi pada pasien PPOK adalah ketidakefektifan bersihan

jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret. Sekret mengandung

(17)

catarrhalis. Bakteri tersebut memnyebabkan infeksi yang masuk melewati

jalan nafas kemudian melekat pada paru sehingga terjadi proses peradangan

yang menyebabkan kerusakan membran alveolar dan membuat sputum yg

berlebihan yang menyebabkan kondisi ketidakefektifan bersihan jalan nafas

(Nurarif & Kusuma, 2013).

Penatalaksanaan terapi medik yang biasa dilakukan untuk mengatasi

permasalahan adalah medika mentosa dalam bentuk nebulizer. Terapi ini

mengatasi salah satu keluhan yang sering dialami oleh penderita yaitu

kesulitan mengeluarkan dahak atau riak atau sputum. Sputum merupakan

produk dari infeksi atau proses patologi penyakit tersebut yang harus

dikeluarkan dari jalan napas agar diperoleh hasil pengurangan sesak napas,

pengurangan batuk dan perbaikan pola napas.

Pelayanan non farmakologis yang bisa dilakukan pada pasien PPOK salah

satunya adalah fisioterapi yang berfungsi untuk mengatasi kesulitan

mengeluarkan sputum, memulihkan fisik dan memperbaiki pola napasnya

sehingga dapat memutus mata rantai keluhan yang saling menjadi sebab dan

akibat. Salah satu metode chest fisioterapi yang dapat diaplikasikan adalah

active cycle of breathing technique (ACBT) yang mempunyai tujuan utama

membersihkan jalan napas dari sputum. Metode ini terdiri dari tiga subteknik

yang dapat diterapkan secara bersama-sama maupun satu persatu, yaitu

breathing control (BC), thoracic expansion exercise (TEE) dan forced

expiration technique (FET) (NHS, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Mckoy didapati hasil bahwa 7 sampai 65

peserta lebih efektif menggunakan ACBT karena teknik yang dilakukan lebih

nyaman untuk membersihkan mucus dibandingkan dengan menggunakan

chest fisioterapi dan positive expiratory pressure. Pemberian ACBT

menunjukkan adanya peningkatan sputum yang telah dikeluarkan dari tubuh

hingga 1 jam pasca diberikan ACBT sehingga sputum dalam tubuh berkurang

(Mckoy, 2012).

Penelitian sebelumnya menyebutkan adanya pengaruh antara pengeluaran

(18)

3

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017). Studi observasi yang dilakukan oleh mahasiswa di RSUD Prof. dr.

Margono Soekarjo Purwokerto didapatkan adanya data jumlah kasus PPOK

pada bulan November 2017-Januari 2018 sebanyak 11 kasus (8,2%), dari data

tersebut penulis tertarik untuk menulis KTA dengan judul “Analisis Asuhan

Keperawatan Terapi Active Cycle Of Breathing Technique (ACBT) Pada

Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di Ruang Cendana RSUD

Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto”.

B.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menjelaskan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi ACBT pada

pasien dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas

2. Tujuan Khusus

a. Memaparkan hasil pengkajian pada klien dengan masalah bersihan

jalan nafas

b. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada klien dengan

masalah bersihan jalan nafas

c. Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada klien

dengan masalah bersihan jalan nafas

d. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien

dengan masalah bersihan jalan nafas

e. Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada klien dengan

masalah bersihan jalan nafas

f. Memaparkan hasil inovasi tindakan pada klien dengan masalah

bersihan jalan nafas

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi serta mampu

menerapkan asuhan keperawatan tentang ACBT terhadap pengeluaran

(19)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Mendapat informasi tentang ACBT serta mendorong peneliti untuk

bersikap profesional dalam memberikan asuhan keperawatan

dengan masalah bersihan jalan nafas pada pasien PPOK.

b. Bagi Rumah Sakit

Memberikan informasi cara pengelolaan pasien dengan masalah

bersihan jalan nafas khususnya pada pasien PPOK, sehingga

asuhan keperawatan yang diterapkan lebih optimal.

c. Bagi Pasien/ Masyarakat

Menambah informasi baru bagi pasien atau masyarakat tentang

cara yang dapat digunakan untuk mengeluarkan dahak secara

(20)

42 STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L J. (2008). Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi 6. Jakarta: EGC.

Carpenito, L J. (2009). Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi 6. Jakarta: EGC

GOLD. (2010). Global strategy for the diagnosis, management and preventive of COPD.United states of America.Updated 2013.

Grace A. Pierce, Borley R. Nier. (2011). Ata Glace Ilmu Bedah Edisi 3. Pt Gelora Aksara Pratama

Halim M. (2008). Panduan Ilmu Penyakit Dalam : Diagnosis Dan Terapi Edisi 2. EGC: Jakarta

Hidayat A. A. (2007), Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep danProses Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Huriah Titih. (2017). Pengaruh Active Cycle Of Breathing Technique Terhadap Peningkatan Nilai VEP1, Jumlah Sputum, dan Mobilisasi Sangkar

Thoraks Pasien PPOK.Vol.1 No.2 Juni

2017.http://journal.umy.ac.id/index.php/ijnp/article/view/3437,diakses tanggal 4 Februari 2018.

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.

NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.

(21)

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NIC-NOC NANDA. Yogyakarta: Mediaction Publishing.

Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

PDPI. (2016). Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Edisi Revisi Pertama. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pryor & Prasads. (2010). Physiotherapy For Respiratory And Cardio Problems UPMC Beacon Hospital, United Kingdom.

Rieja. (2010). Sumbatan Jalan Nafas dan Penanganannya. (Online),

(

http://www.scribd.com/doc/60875128/Sumbatan-Jalan-Nafas-dan-Penanganannya, diakses pada tanggal 3 April 2012).

Setiadi, A. (2015). Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha ilmu.

Smeltzer S.C., Bare B.G., Hincle J.I.,Cheever K.H. (2011). Textbook of Medical Nursing; brunner and suddart.7th Ed. Lippincott Williams and Wilkins, a Wolter Kluwer Bussiness.

Smeltzer SC, Bare BG. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Volume 1. Jakarta: EGC

Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tarwoto, & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

WHO.(2010). COPD.www.who.int/gho/publications/world_health.../2012/en/

WHO. (2016). Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Geneva: World Health Organization

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui manfaat pemberian breathing exercise dan coughing exercise pada kasus Penyakit Paru Obstruksi Kronik untuk mengurangi

dalam mengurangi derajat sesak nafas pada penderita asma bronkhial. b) Untuk mengetahui Pengaruh Active Cycle Of Breathing Technique dan. terapi inhalasi dalam

1) Asuhan keperawatan akan memberikan wawasan mengenai masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik pada klien dengan Stroke Non Hemoragik (SNH). 2) Asuhan keperawatan

Tujuan: Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) dengan masalah ketidakefektifan pola nafas di Instalasi Gawat

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif penambahan Active Cycle Of Breathing Technique pada terapi inhalasi

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif penambahan Active Cycle Of Breathing Technique pada terapi inhalasi

PENGARUH ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE TERHADAP SATURASI OKSIGEN, FREKUENSI PERNAPASAN DAN RISIKO KEJADIAN HOSPITAL ACQUIRED PNEUMONIA PADA PASIEN STROKE THE EFFECT OF ACTIVE

807 Conclusion The Active Cycle of Breathing Techniques ACBT and Postural Drainage can help treat complaints in cases of Bronchiectasis such as clearing the airway, increasing