• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT

PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh :

EKA AESTRI AGUSTINA, S. Kep NIM: A31500823

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT

PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Disusun Oleh :

EKA AESTRI AGUSTINA, S. Kep NIM: A31500823

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Eka Aestri Agustina

NIM : A31500823

Program Studi : Profesi Ners

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif ( Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT

PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 10 Agustus 2016

Yang menyatakan

(7)

vii ABSTRAK

Nama : Eka Aestri Agustina Program Sudi : Profesi Ners Keperawatan

Judul : Analisis Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Masalah Kelebihan Volume Cairan Di Ruang Mawar Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Berdasarkan estimasi WHO, secara global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah. Pasien gagal ginjal kronik perlu dilakukan monitoring dan pembatasan cairan untuk mencegah terjadinya penumpukan cairan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada Tn. S dengan gagal ginjal kronik. Masalah utama pada Tn. S adalah kelebihan volume cairan. Intevensi yang dilakukan yaitu dengan pembatasan cairan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan, hasilnya menunjukkan pembatasan cairan terbukti efektif untuk pasien dengan GGK, hal tersebut dilakukan untuk menghindari komplikasi seperti dehidrasi dan kelebihan cairan yang mana keduanya dapat memperburuk klinis pasien. Karya tulis ini dapat dijadikan acuan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien dengan gagal ginjal kronik.

(8)

viii ABSTRACT

Name : Eka Aestri Agustina

Study Program: Nurses Nursing Profession

Title : Analysis of Nursing Care at Mr. S with Problems Excess Fluid Volume In Mawar Room of Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Hospital

Based on estimates of WHO that globally more than 500 million people have chronic kidney disease. About 1.5 million people have to live dependent on dialysis. Patient’s with chronic renal failure need to be monitored and fluid restriction to prevent the accumulation of fluid. This paper aims to describe the nursing care given to Mr. S with chronic renal failure. The main problem in Mr. S is excess fluid volume. Intervention is made by fluid restriction. After nursing care, the results indicate fluid restriction proved effective for patients with CRF, it is done to avoid complications such as dehydration and fluid overload which both can worsen the patient's clinical. This paper may be used as a reference in the provision of nursing care to clients with chronic renal failure.

(9)
(10)

x

8. Teman–teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Ners Keperawatan tahun akademik 2015/2016 yang selalu memberikan semangat.

9. Mas Tri Wahyu Widodo yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi, dan semangat dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahawa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar kualitas karya ilmiah ini bisa lebih baik. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi

kita semua, aamiin…

Gombong, Agustus 2016

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

COVER ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...iii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...iv

HALAMAN PENGESAHAN ...v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS ...vi

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT ...viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI ...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Tujuan Penelitian ...4

1. Tujuan Umum ...4

2. Tujuan Khusus ...4

C. Manfaat Penelitian ...4

1. Manfaat Keilmuan ...4

2. Manfaat Aplikatif ...4

3. Manfaat Metodologis...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan ...5

1. Pengertian ...5

2. Tanda dan Gejala Masalah ...5

3. Patofisiologi ...5

B. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori ...6

1. Fokus Pengkajian...6

2. Diagnosa Keperawatan ...10

3. Intervensi ...10

4. Implementasi ...12

5. Evaluasi ...13

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ...14

A. Profil Lahan Praktik ...14

1. Visi dan Misi Rumah Sakit...14

2. Gambaran Ruangan ...14

3. Jumlah Kasus ...15

4. Upaya Penanganan ...15

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan...16

(12)

xii

2. Diagnosa Keperawatan ...20

3. Rencana Asuhan keperawatan ...21

4. Implementasi ...22

5. Evaluasi ...23

BAB IV HASIL ANALISIS PEMBAHASAN ...27

A. Analisis Karakteristik Pasien ...27

B. Analisis Masalah Keperawatan ...28

C. Analisis Intervensi ...29

D. Inovasi Tindakan Keperawatan ...31

BAB V PENUTUP ...33

A. Simpulan ...33

B. Saran ...34 DAFTAR PUSTAKA

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat selama ini menganggap penyakit yang banyak mengakibatkan kematian adalah jantung dan kanker. Sebenarnya penyakit gagal ginjal juga dapat mengakibatkan kematian mengingat insidennya yang semakin meningkat (Neliya, 2012). Ginjal adalah organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa dengan cara filtrasi darah, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit, serta mengekskresikan kelebihan cairan sebagai urine. Ginjal juga mengeluarkan produksi sisa metabolisme (urea, kreatinin dan asam urat) serta zat kimia asing (Price dan Wilson, 2009).

Berdasarkan estimasi WHO, secara global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah. Di Amerika Serikat, kejadian dan prevalensi gagal ginjal meningkat, dan jumlah orang dengan gagal ginjal yang dirawat dengan dialysis dan transplantasi diproyeksikan meningkat dari 340.000 di tahun 1999 dan 651.000 dalam tahun 2010 (Cinar, 2009). Data menunjukkan bahwa setiap tahun, 200.000 orang Amerika menjalani hemodialisis karena gangguan ginjal kronis artinya 1140 dalam satu juta orang Amerika adalah pasien dialysis (Shafipour, 2010). Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung selama beberapa tahun). Perjalanan penyakit ginjal stadium akhir hingga tahap terminal dapat bervariasi dari 2-3 bulan hingga 30-40 tahun (Price dan Wilson, 2009).

Di Indonesia tahun 2010 prevalensinya 12,5% atau 18 juta orang dewasa yang terkena PGK (Thata, Mohani, Widodo, 2010). Hingga tahun 2015 diperkirakan sebanyak 36 juta orang warga meninggal akibat gagal ginjal. Berdasarkan pusat data dan informasi Perhimpunan Rumah Sakit

(14)

2

Seluruh Indonesia diperkirakan sekitar 50 juta orang per satu juta penduduk, 60% nya adalah usia dewasa dan usia lanjut (Setiawan, 2012). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 di Indonesia prevalensi gagal ginjal kronis 0,2% dari penduduk Indonesia. Hanya 60% dari pasien gagal ginjal kronis tersebut yang menjalani terapi dialysis. Menurut data Dinas Kesehatan Jawa Tengah jumlah penderita CKD di Jawa Tengah tahun 2004 sekitar 169 kasus (Firmansyah, 2013).

Gagal ginjal kronis stadium End Stage Renal Disease (ESRD) yaitu kerusakan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat peningkatan pada kadar ureum (uremia) (Smeltzer, 2008). Gangguan fungsi ginjal ditandai dengan proteinuria, hipertensi dan penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) hingga < 15 ml/menit disertai dengan kondisi klinis pasien yang semakin memburuk. Selain itu pada stadium ini ditandai dengan azotemia, uremia dan sindrom uremik (Black, 2014). Ketika LFG < 15 ml/menit, pasien harus mendapatkan terapi seperti hemodialisis, peritoneal dialysis maupun transplantasi ginjal. Hemodialisis merupakan suatu proses difusi partikel larut dari suatu kompartemen darah melewati membran semipermeabel. Tindakan hemodialisis berdasarkan 2 pilar yaitu pembatasan cairan dan pembuangan produk sisa metabolisme dari darah dengan menggunakan mesin dialisi (Schatell & Witten, 2012).

(15)

3

5%. Beberapa pasien mengalami kesulitan dalam membatasi asupan cairan yang masuk, namun mereka tidak mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi yang dapat membantu mereka dalam pembatasan cairan (Tovazi dan Mazzoni, 2012).

Asupan cairan harian yang dianjurkan pada pasien dibatasi hanya sebanyak “Insensible water losses” ditambah jumlah urin. Namun yang

menjadi permasalahan tidak hanya yang dapat meningkatkan berat badan interdialitik namun masukan makanan yang banyak mengandung air seperti gelatin atau soup juga memberikan kontribusi pada total masukan cairan (Daugirdas, 2009). Sehingga pasien menjadi banyak mengonsumsi cairan dan berat badan akan naik sampai jadwal hemodialisis yang akan datang. Pembatasan cairan mempunyai tujuan untuk mengurangi kelebihan cairan pada periode interdialitik.

Beberapa penelitian menunjukkan 60% - 80% pasien meninggal akibat kelebihan masukan cairan dan makanan pada periode interdialitik. Karena kelebihan cairan pada periode interdialitik dapat mengakibatkan edema atau kongesti paru, sehingga monitoring masukan cairan pada pasien merupakan tindakan utama yang harus diperhatikan oleh perawat. (Mambo, 2006). Berdasarkan buku laporan bulanan Ruang Mawar RS Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto kasus CKD menempati peringkat 3 dari 10 kasus besar di Ruang Mawar, dalam kurun waktu 3 bulan terakhir pada periode bulan Januari 2016 – Maret 2016 kasus CKD tercatat sebanyak 38 kasus atau sebanyak 15%.

(16)

4

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada Tn. S dengan gagal ginjal kronik.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan gagal ginjal kronik.

b. Melakukan analisis salah satu intervensi yang dilakukan sesuai dengan jurnal penelitian terbaru.

C. Manfaat

1. Manfaat Keilmuan

Hasil karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk lebih meningkatkan informasi serta dapat memberikan manfaat khususnya untuk menambah referensi perpustakaan sebagai bahan kajian yang selanjutnya.

2. Manfaat Aplikatif

Memberikan sumbangan pemikiran atau pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik sehingga institusi rumah sakit diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita gagal ginjal kronik.

3. Manfaat Metodologis

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical Surgical Nursing Clinical ManagementforPositiveOutcome. (8th ed). St. Louis: Elsevier.

Buku Laporan Bulanan Ruang Mawar Periode Bulan Januari – Maret 2016. Brenner, B. M. dan Lazarus, J. M. (2012). Gagal Ginjal Kronik dalam

Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Alih Bahasa: Setiawan. Jakarta: Gramedia.

Brunner & Suddarth’s. (2010). Text Book of Medical-Surgical Nursing, Vol 1 (12th Edition). Wolters Kluwer : Lippincott Williams & Wilkins.

Cinar S., Barlas GU, Alpar SE. (2009). End-Stage Renal Disease (ESRD) is a Worldwide Public Health Problem, Stressors and Coping Strategies of Chronic Hemodialysis Patient in Istanbul. Journal Medical Science Part II. Vol 25.

Corwin, Elizabeth J. (2009). BukuSakuPatofisiologiEdisi 3. Jakarta: EGC. Daugirdas, J. T., Thomas, A. D., Greene, T., Levin, N. M., Chertow, G. M, &

Rocco, M. V., et al. (2009). Standard Kt/V: A Method of Calculation That Includes Effects of Fluid Removal and Residual Kidney Clearance. International Society of Nephrology, 77, 637-644. Diakses dari http://www.kidney-international.org. pada tnggal 20 Juni 2016.

Dewi, IGAPA. (2010). Hubungan Antara Quick of Blood (QB) dengan Adekuasi Hemodialisis pada Pasien yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Ruang HD BRSU Daerah Tabanan Bali. Tesis. Depok: Universitas Indonesia. Headly, C. M. & Wall, B. (2007). Advanced Practise Nurses: Role in the

Hemodialysis Unit. Nephrologi Nursing Journal, 27. 177-187.

Herdman, T. Heather. 2012-2014. Nanda International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.

Ignatavicius, D. G. & Workman, M. L. (2009). Medical Surgical Nursing: Patient-Centered Collaborative Care. United States of America: Sounders Elsevier.

Firmansyah, M. A. (2013). Diagnosis dan Tata Laksana Nefrosklerosis Hipertensif. CDK-201 2013;40(2): 107-111.

(18)

Neliya, S. (2012). Hubungan Pengetahuan tentang Asupan Cairan dan Cara Pengendalian Asupan Cairan terhadap Penambahan Berat Badan. Jurnal Nursing Studies.

Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda NIC-NOC. Jogjakarta: mediAction Publishing.

Nursalam, Fransisca B. Batticaca. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P. A. dan Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 3. Jakarta: Salemba Medika.

Purwadi, I Ketut A., Galih, G., Puspita, Dewi. (2015). Pengaruh terapi Contrast Bath (Rendam Air Hangat dan Air Dingin) Terhadap Edema Kaki pada Pasien Penyakit Gagal Jantung Kongestif di RSUD Ungaran, RSUD Ambarawa, RSUD Kota Salatiga dan RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah. STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.

Price, S.A. & Wilson L.M. (2009). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Penyakit. Edisi Keempat. Jakarta: EGC.

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Scales K. Plisworth J. (2008). The Important of Fluid Balance in Clinical Practice. Nursing Standard: 22: 47, 50-57.

Schatell D, Witten B. (2012). Measuring Dialysis Patient’s Health-Related Quality of Life with The KDQOL-36TM. Madison Wisconcin: Medical Education Institute.

Shafipour, Vida, Hidayat Jafari, Ebrahim Nasiri. (2010). Assessment of the Relationship Between Quality of Life and Stress in the Hemodialysis Patients in 2008. Pakistan Journal of Biological Science Vol 13.

Shepherd, Alison. (2011). Measuring and Managing Fluid Balance. Nursing Times; Jul 19-Jul 25, 2011; 107, 28; Public Health Database pg 12. Retrieved from http://search.proquest.com.

Shih, Yu C., Lee, W., Lee, C., Huang, C., & Wu, Y. (2012). Effect of Time Raito of Heat to Cold on Brachial Artery Blood Velocity During Contrast Baths. Physical Therapy, 92 (3), 448 – 53. Retrieved from http://search.proquest.com.

(19)

Smith J. Roberts R. (2011). Vital Signs for Nurses. An Introduction to Clinical Observations. Oxford: Wiley-Blackwell.

Thata M, Mohani, Widodo. (2010). Abstrak Penelitian Penyakit Ginjal Kronik. Retrieved Maret 19, 2011 dalam Taruna, A. Ardiansyah. Chronic Kidney Disease. Medula. 2(3): 21-30. 2014.

Tovazzi, M. E., Mazzoni, V. (2012). Personal Paths of Fluid Restriction in Patienton Hemodialysis, NephrologyNursingJournal, 39(3), 207-215. Wayan, P. S. Y., S. Herawati. (2012). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Vol III Ed

(20)
(21)

14

Denah Ruang Mawar

Keterangan :

1 – 10 = R. Perawatan pasien A = Kamar mandi pasien B = R. USG

C = R. Obat D = R. Alat

(22)

15

H = R. Pertemuan

I = R. Perawatan Isolasi 1 & 2 J = R. Perawatan Isolasi 3 K = R. Penitipan tikar L = R. Alat mobilisasi M = R. Cuci

N = R. Dapur

O = Nurse Station & R. Admin P = R. Sholat

(23)

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

NAMA PASIEN : TN. S

UMUR : 48 TAHUN

Waktu Diagnosa Implementasi Respon Pasien

15

 Membatasi masukan cairan (1000 cc/ 24 jam)

 Memberikan injeksi furosemide 40 mg/iv sesuai instruksi

 Memonitor hasil lab sesuai balance cairan tiap 8 jam

 Berkolaborasi jika tanda cairan berlebih memburuk (sesak nafas, syok)

melakukan aktivitas yang tidak

menyebabkan kelelahan

(menganjurkan pasien untuk membatasi bicara, memposisikan pasien semifowler)

 Memonitor respon kardio-vaskuler terhadap aktivitas tiap 8 jam (tekanan darah, nadi, respirasi rate)

 Berkolaborasi dengan keluarga pasien untuk membantu pasien dalam memenuhi ADLs nya

(24)

2016 efektifan perfusi ginjal b/d penurunan suplay O2 ke ginjal

 Memonitor tanda-tanda vital tiap 8 jam

 Memonitor hasil laboratorium (hmt, BUN, kreatinin, elektrolit) tiap hari

 Mempertahankan intake dan output yang seimbang (intake 1000cc/24 jam, balance cairan – 50 cc

 Memberikan tranfusi darah sesuai instruksi 2 kolf (@250 cc)  Mengantarkan pasien untuk

dialisis sesuai program (Selasa & Jum’at)

Waktu Diagnosa Implementasi Respon Pasien

16

 Membatasi masukan cairan (1000 cc/ 24 jam)

 Memberikan injeksi furosemide 40 mg/iv sesuai instruksi

 Memonitor hasil lab sesuai balance cairan tiap 8 jam

 Berkolaborasi jika tanda cairan berlebih memburuk (sesak nafas, syok) kreatinin 4,0 mg/dl; 16

melakukan aktivitas yang tidak

menyebabkan kelelahan

(25)

 Memonitor respon kardio-vaskuler terhadap aktivitas tiap 8 jam (tekanan darah, nadi, respirasi rate)

 Berkolaborasi dengan keluarga pasien untuk membantu pasien dalam memenuhi ADLs nya

tampak bersih;

 Memonitor tanda-tanda vital tiap 8 jam

 Memonitor hasil laboratorium (hmt, BUN, kreatinin, elektrolit) tiap hari

 Mempertahankan intake dan output yang seimbang (intake 1000cc/24 jam, balance cairan – 50 cc

 Memberikan tranfusi darah PRC 250 cc)

 Mengantarkan pasien untuk dialisis sesuai program (Selasa & Jum’at)

Waktu Diagnosa Implementasi Respon Pasien

17

 Membatasi masukan cairan (1000 cc/ 24 jam)

 Memberikan injeksi furosemide 40 mg/iv sesuai instruksi

 Memonitor hasil lab sesuai balance cairan tiap 8 jam

(26)

hematokrit 20%,

melakukan aktivitas yang tidak

menyebabkan kelelahan

(menganjurkan pasien untuk membatasi bicara, memposisikan pasien semifowler)

 Memonitor respon kardio-vaskuler terhadap aktivitas tiap 8 jam (tekanan darah, nadi, respirasi rate)

 Berkolaborasi dengan keluarga pasien untuk membantu pasien dalam memenuhi ADLs nya

S: pasien mengatakan

 Memonitor tanda-tanda vital tiap 8 jam

 Memonitor hasil laboratorium (hmt, BUN, kreatinin, elektrolit) tiap hari

 Mempertahankan intake dan output yang seimbang (intake 1000cc/24 jam, balance cairan – 50 cc

 Memberikan tranfusi darah PRC 250 cc)

(27)

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Tn. S Umur : 48 tahun Ruang : Mawar

Berat Badan 60 kg Tanggal 15 Maret 2016

ORAL IV METAB BAK BAB MUNTAH IWL

7 12.5 100 37 137

8 100 25 74 74

9 300 37.5 111 111

10 50 148 148

11 62.5 185 185

12 100 75 222 222

13 100 87.5 259 259

14 600 200 100 900 100 100 296 496

15 112.5 333 333

16 125 370 370

17 137.5 407 407

18 100 150 444 444

19 200 162.5 481 481

20 175 518 518

21 187.5 555 555

22 300 150 200 650 100 592 692

23 200 212.5 629 629

24 225 666 666

1 237.5 703 703

2 250 740 740

3 262.5 777 777

4 275 814 814

5 200 287.5 851 851

6 400 150 300 850 100 888 988

BC jam 14 404

BC jam 22 -555

BC jam 06 -138

(28)

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Tn. S Umur : 48 tahun Ruang : Mawar

Berat Badan 60 kg Tanggal 16 Maret 2016

ORAL IV METAB BAK BAB MUNTAH IWL

7 12.5 37 37

8 200 25 74 74

9 200 37.5 111 111

10 50 148 148

11 62.5 185 185

12 200 75 222 222

13 100 87.5 259 259

14 700 200 100 1000 100 296 396

15 112.5 333 333

16 200 125 100 370 470

17 250 137.5 407 407

18 200 150 444 444

19 200 162.5 481 481

20 175 518 518

21 187.5 555 555

22 600 250 200 1050 100 100 592 792

23 100 212.5 629 629

24 225 666 666

1 100 237.5 703 703

2 250 740 740

3 100 262.5 777 777

4 275 814 814

5 200 287.5 851 851

6 500 150 300 950 100 888 988

BC jam 14 604

BC jam 22 258

BC jam 06 -38

(29)

LEMBAR PANTAUAN BALANCE CAIRAN

Nama : Tn. S Umur : 48 tahun Ruang : Mawar

Berat Badan 60 kg Tanggal 17 Maret 2016

ORAL IV METAB BAK BAB MUNTAH IWL

7 12.5 37 37

8 200 25 74 74

9 100 37.5 111 111

10 50 148 148

11 62.5 185 185

12 100 75 222 222

13 87.5 259 259

14 400 200 100 700 250 100 296 646

15 112.5 333 333

16 125 370 370

17 250 137.5 407 407

18 100 150 444 444

19 100 162.5 481 481

20 175 518 518

21 100 187.5 555 555

22 200 350 200 750 200 592 792

23 50 212.5 629 629

24 225 666 666

1 50 237.5 703 703

2 250 740 740

3 50 262.5 777 777

4 275 814 814

5 200 287.5 100 851 951

6 350 150 300 800 100 100 888 1088

BC jam 14 54

BC jam 22 -42

BC jam 06 -288

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi frekuensi dan Persentase nilai hasil belajar fisika peserta didik Kelas VII/F SMP Negeri 1 Sungguminasa terhadap materi Besaran Pokok (Waktu) dan Besaran

Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan buffer sebagai cairan pencernaan tubuh yang ditambah dengan larutan logam Cd dan Cu serta sampel cookies yang telah mengandung

Sebagian besar instrumen pengukur adalah alat ukur tidak langsung, dimana konversi dari satu bentuk variabel fisika ke variabel lainnya dapat terjadi beberapa kali. Instrumen

Pada perulangan ini variabel jalur terpendek ( penampung hasil yang akan ditampilkan pada output ) akan di isi dengan isi dari variabel jalur terpendek hasil dari

Cornstarch, mocaf and canna flour is severalmaterials that can be use in the ice cream products as carbohydrate - based fat replacer.. The usage of each fat replacer will cause

Pada saat kita sudah terhubung dengan Internet, dan kita bermaksud untuk membuka suatu halaman web site tertentu, maka kita perlu menuliskan alamat domain web

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui status kesehatan ikan lele (C. gariepinus) yang menerima pakan dengan suplemen tanaman obat kombinasi dari daun sirih, jambu biji, dan

Satu hal yang menarik dari tipe keluarga ini adalah keluarga ini mempunyai karakter suka mengkonsumsi wine , tampak dari prosentase yang paling tinggi