BAB II PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 18
2.1 Beberapa Istilah Pendapatan Nasional 18
2.1.1 Produk Domestik Bruto 18
2.1.2 Produk Nasional Bruto 18
2.1.3 Dua Pengertian Pendapatan Nasional 19
2.1.4 Pendapatan Nasional Harga Berlaku & Harga Tetap 19
2.1.5 Pendapatan Nasional Harga Pasar & Harga Faktor 20
2.1.6 Pendapatan Nasional Bruto & Neto 20
2.1 Cara Penghitungan I : Cara Pengeluaran 20 2.1.1 Komponen Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian 21
2.1.2. Menghitung Produk Domestik & Produk Nasional Bruto 23 2.1.3 Masalah Penghitungan Dua Kali 23
2.1.4 Nilai Barang Jadi & Nilai Tambah 24
2.2 Cara Penghitungan II : Cara Produk Neto 24 2.2.1 Menghitung Nilai Tambah 24
2.2.2 PNB Menurut Lapangan Usaha 25
2.3 Cara Pengitungan III : Cara Penghitungan Pendapatan 25
2.3.1 Penggolongan Pendapatan Faktor Produksi 25
2.3.2 Contoh Penghitungan 25
2.3.3 Hubungan diantara GNP & NI 26
2.4 Pendapatan Pribadi & Pendapatan Disposebel 26 2.4.1 Jenis-Jenis Pembayaran Pemindahan 26 2.4.2 Bunga Pinjaman Konsumen & Pemerintah 26
2.4.3 Yang Tidak Masuk dalam Pendapatan Pribadi 26
2.4.4 Hubungan antara Pendapatan Nasional & Pribadi 27
2.5 Menentukan TingkatPertumbuhanEkonomi 28
2.5.1 Cara Menghitung Tingkat Pertumbuhan 28 2.6 Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 28 2.6.1 Cara Menghitung Tingkat Pertumbuhan 28
2.7 Masalah Penghitungan & Kegunaan Data 29
2.7.1 Masalah-Masalah Penghitungan 29
BAB 2
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Untuk menghitung nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan oleh sesuatu perekonomian tiga cara penghitungan dapat digunakan, yaitu :
i. Cara pengeluaran. Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran atau perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut.
ii. Cara produksi atau cara produk neto. Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor( lapangan usaha) dalam perekonomian.
iii. Cara pendapatan. Dengan penghitungan ini pendapatan nasioanal diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional.
2.1 BEBERAPA ISTILAH PENDAPATAN NASIONAL
2.1.1 PRODUK DOMESTIK BRUTODomestik bruto adalah konsep yang paling penting kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk Domestik Bruto (PDB) dapatlah diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Gross Domestic Product (GDP), adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara-negara tersebut dan negara asing.
2.1.2 PRODUK NASIONAL BRUTO
Dengan memperhatikan perbedaan diantara arti PDB dan PNB diatas dapatlah dirumuskan sifat hubungan diantara Produk Domestik Bruto dan Produk Nasional Bruto, yaitu seperti dinyatakan oleh persamaan dibawah ini:
PDB= PNB – PFN dari LN
dimana PFN dari LN adalahpendapatan faktor neto dari luar negeri. PFN dari LN adalah
pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan faktor-faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri.
2.1.3 DUA PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
Pengertian lain dari pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
2.1.4 PENDAPATAN NASIONAL HARGA BELAKU DAN HARGA TETAP
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah niai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu dilakukan dalam menghitung pendapatan nasional dari suatu periode ke periode lainnya. Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah dihitung pada harga yang tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain. Nilai pendapatan nasional yzng didapat dalam penghitungan secara ini dinamakan pendapatan nasional pada harga tetap atau pendapatan nasional riil.
2.1.5 PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR DAN HARGA FAKTOR
harga faktor, nilai yang disumbangkan oleh baju adalah Rp.30.000 dan nilai yang disumbangkan oleh sepatu adalah Rp.50.000. hubungan diantara harga pasar dan harga faktor dapat dinyatakan secara persamaan di bawah ini.
Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung – subsidi
2.1.6 PENDAPATAN NASIONAL BRUTO DAN NETO
Dalam setiap harga pasar sesuatu barang termasuk nilai penyusutan ( depresiasi). Industri-industri akan menggunakan barang-barang modal ( mesin,peralatan produksi, bangunan dan perabot kantor) untuk menghasilkan barang-barang mereka. Nilai barang-barang modal tersebut akan semakin susut dari satu periode ke periode lain. Kesusutan nilai tersebut merupakan bagian dari biaya produksi, dan oleh senbab itu dalam setiap harga penjualan sesuatu barang termasuk nilai depresiasi barang modal.dengan perkataan lain,dalam pendapatan nasional pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang masih meliputi depresiasi dinamakan produk nasional bruto. Untuk memperoleh produk nasional neto, nilai depresiasi harus dikurangi dari produk nasional bruto. Dengan demikian produk nasional neto adalah produk national bruto kurang depresiasi.
2.2 CARA PENGHITUNGAN I: CARA PENGELUARAN
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat memberi gambaran tentang (a) samapi dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana samapi baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati, dan (b) memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi. Data pendapatan nasional dan komponen-komponen data yang dihitung dengan car pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil langkah-langkahdalam mengatasi masala-masalah ekonomi yang dihadapi.
2.2.1 KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN
rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor swasta ( investasi) dan ekspor neto (ekspor dikurangi neto).
a. Konsumsi Rumah Tangga
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakn pengeluaran konsumsi rumah tangga atau dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumah tanggga.
tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai konsumsi (rumah tangga).kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan sebagai investasi. Seterusnya, sebagian pengeluaran mereka, seperti membayar asuransi dan mengirim uang kepada orang tua (atau anak yang sedang bersekolah) tidak digolongkan sebagai konsumsi karena ia tidak merupakan perbelanjaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
b. Pengeluaran Pemerintah
Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya, pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan masyarakat. Pengeluaran untuk menyedeiakan fasilitas pendidikan dan kesehatan, pengeluaran untuk menyediakan polosi dan tentara, pembayaran gaji untuk pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan infrastruktur dilakukan untuk kepentingan masyarakat.
Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dpat digolongkan kepada dua golongan yang utama : konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah. Yang termasuk dalam golongan yang pertama (konsumsi pemerintah) adalah pembelian ke atas barang dan jasa yang akan dikonsumsikan, seperti membayar gaji guru sekolah, membeli alat-alat tulis dan kertas untuk digunakan dan membeli bensin untuk kendaraan pemerintah.
Sedangkan investasi pemerintah meliputi pengeluaran untuk membangun prasarana seperti jalan,sekolah,rumah sakit dan irigasi. Memberikan beasiswa, bantuan untuk korban banjir, dan subsidi-subsidi pemerintah tidak digolongkan sebagai pengeluaran pemerintah ke atas produk nasional karena itu bukanlah untuk membeli barang dan jasa.
c. Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta
barang dan jasa di masa yang akan datang.pengeluaran investasi ini dilakukan bukan untuk dikonsumsi, tetapi untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi di waktu akan datang. Dalam pegumpulan data mengenai investasi,pengeluaran tersebut dibedakan kepada tiga jenis pembelanjaan berikut :
Penghitungan pendapatan nasional
i. pengeluaran ke atas barang modal dan peralatan produksi ii. perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun. iii.Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumsh tempat tinggal. d. Ekspor Neto
nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto.Ekspor sesuatu negara, seluruh atau sebagian dari nilainya, merupakan barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan produksi dari negara lain; oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional. Dalam praktek penghitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakan keadaan dimana nilai impor termasuk dalam penghitungan
2.2.2 MENGHITUNG PRODUK DOMESTIK DAN PRODUK NASIONAL BRUTO Seperti telah dinyatakan pada bagian terdahulu, pendapatan nasional dapat dihitung menurut harga yang berlaku dan menurut harga tetap. Penghitungan menurut harga tetap yang dilakukan di indonesia pada masa ini menggunakan harga-harga pada tahun 1993. Kedua cara ini penghitungan itu menurut haraga tetap dan harga yang berlaku.
Data yang dikemukakan adalah data pendaatan domestik bruto, pendapatan nasional bruto, dan dat pendapatan nasional ( yaitu Pendapatan Nasonal Bersih ( neto) pada harga faktor.konsep pendapatan nasional, seperti telah diterangkan, perlu dibedakan diantara pengertian neto dan bruto. PNB (Pendapatan Nasional Bruto) perlu dikurangi oleh depresiasi untuk memperoleh pendapatan nasional Neto atau Net National Product (NNP). Selanjutnya NNP daoat dibedakan menurut harga pasar dan menurut harga faktor. NNO menurut harga faktor adalah pendapatan negara. Di banyak negara, hubungan diantara Produk Nasional Bruto (PNB) an pendapatan negara (PN) dapat diyatakan dengan persamaan.
akan tetapi, dalam penghitungan di indonesia subsidi tidak di hitung. Oleh sebab itu di antara PNB dan PN erdapat hubungan yang berikut :
PN = PNB – Pajak Tak Langsung – Depresiasi
2.2.3 MASALAH PENGHITUNGAN DUA KALI
Dengan cara pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai perbelanjaan dari berbagai golongan masyarakat ke atas barang-barang jadi dan jasa – jasa yang diproduksikan dala perekonomian tersebut. Barang-arang atau jasa-jasa yang di impor tidak dimasukan dalam perhitungan ini. Barang-barang yang akan di proses lagi, nilainya tidak turut ditambahkan dalam penghitungan pendaatan nasional dengan cara penngeluaran adalah untuk menghindari berlakunya penghitungan dua kali.
Di tinjau dari sudut apakah sesuatu barang itu mengalami proses produksi selanjutnya atau tidak, barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian perlu dibedakan dalam dua jenis : barang-barang jadi dan setengah jadi atau barang antara. Barang jadi adala yang tidak mengalami proses produksi lebih lanjut, dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.2.4 NILAI BARANG JADI DAN NILAI TAMBAH
Didalam setiap perekonomian kebanyakan barang, seelum menjadi barang jadi, harus melalui beberapa tingkat proses produksi.
Untuk menghindari terjadinya hal seperti ini, yang harus dijumlahkan di dlam menghitung pendapatan nasional adalah : (1) nilai barang-barang jadi saja, atau (ii) nilai-nilai tambahan yang diciptakan dalam setiap tingkat proses produksi.
2.3 CARA PENGHITUNGAN II : CARA PRODUK NETO
Cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan berbagai lapangan usaha dakam perekonomian. Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional mempunyai dua tujuan penting :
ii. Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pad berbagai tahap proses produksi.
2.3.1 MENGHITUNG NILAI TAMBAH
Terdapat dua alternatif dlam menghitung pendapatan nasional, yaitu cara pengeluaran dan cara produk neto. Dalam cara pengeluaran yang diperhatikan adalah nilai barang jadi (perabot) yang dijual toko perabot, sedanglan dlam cara produk neto yang diperhatikan adalah tambahan nilai yang diwujudkan oleh empat kegiatan ekonomi.
2.3.2 PNB MENURUT LAPANGAN USAHA
Kegiatan ekonomi di indonesia dan sumbangannya alam mewujudkan pendapatan nasional. Niali produksi suatu sektor menggambarkan nilai tambah yang diwujudkan oleh sektor tersebut. Sebagai contoh, misalkan produksi sektor pertanian adalah R 300 triliun dan sektor tersebut membeli bahan mentah dari sektor lain dengan niali Rp 100 triliun. Berdasrkan contoh ini dapatlah disimpulkan bahwa sektor pertanian menghasilkan nilai tambah sebanyak Rp 200 triliun.
2.4 CARA PENGHITUNGAN III : CARA PENDAPATAN
Faktor- faktor produksi dibedakan menjadi golongan : tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian kewirausahaan.
2.4.1 PENGGOLONGAN PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima faktor- faktor produksi secara berikut :
i. Pendapatan para pekerja yaitu, gaji dan upah
iv. Bunga neto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan di kurangi bunga ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah.
v. Keuntungan perusahaan.
2.4.2 CONTOH PENGHITUNGAN
Dalam penghitungan pendapatan nasional, salah satu istilah diterangkan secara lebih mendalam adalah bunga neto. Bunga neto adalah jumlah bunga yang dibayar dalam
perekonomian dalam suatu tertentu dikurangi dengan : (i) bunga ke atas pinjaman pemerintah dan (ii) bunga ke atas pinjaman konsumen. Kedua jenis bunga tersebut adalah bunga ke atas pinjaman yang digunakan bukan untuk membiayai kegiatan yang produktif.
2.4.3 HUBUNGAN DI ANTARA GNP DAN NI
Dalam penghitungan cara pengeluaran nilai pendapatan nasional Yng diperoleh adalah Produk Nasional Bruto. Atau GNP, sedangkan cara pendapatan menghasilkan pendapatan nasional (National Income) atau NI.
2.5 PENDAPATAN PRIBADI DAN PENDAPATAN DISPOSEBEL
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tabpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk sesuatu negara.
2.5.1 JENIS-JENIS PEMBAYARAN PEMINDAHAN
Pengeluaran pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pembayaran pemindahan antara lain adalah bantuan-bantuan yang diberikan kepada penganggur, uang pensiun yang dibayarkan kepada pegawai pemerintah yang tidak bekerja lagi, bantuan kepada orang cacat, bantuan kepada veteran dan bebagai beasiswa yang diberikan pemerintah.
2.5.2 BUNGA PINJAMAN KONSUMEN DAN PEMERINTAH
2.5.3 YANG TIDAK TERMASUK DALAM PENDAPATAN PRIBADI
Pendapatan yang tergolong dalam pendapatan nasional tetapi tidak termasuk sebagai pendapatan pribadi. Pendapatan yang dimaksudkan adalah :
i. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan
ii. Pajak yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan pemerintah
iii. Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para pekerja kepada dana pensiun.
2.5.4 HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PRIBADI
Pendapatan nasional Dikurangi :
1. Keuntungan perusahaan tak dibagi. 2. Pajak keuntungan perusahaan.
3. Kontribusi kepada dan pensiun (kalau ada ). Ditambah :
1. Pembayaran pindahan. 2. Buku pinjaman konsumen. 3. Bunga pinjaman pemerintah. = PENDAPATAN PRIBADI
2.5.5 PENDAPATAN DISPOSEBEL
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel.
Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara ( i) pendapatan disposebel (Yd) dan
pendapatan pribadi (Yp), dan (ii) pendapatan disposebel (Yd) dengan konsumsi dan tabungan,
dibawah ini dinyatakan formula (rumus) dari hubungan tersebut : i. Yd = Yp – T
2.6 MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah dinilai prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam jangka pendek dan usaha mengembnagkan perkonomiannya dalam jangka panjang.
2.6.1 CARA MENGHITUNG TINGKAT PERTUMBUHAN
Dengan demikian untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh sesuatu negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, Produk Nasional Riil atau Produk Domestik Brito Riil.
A. FORMULA PENGHITUNGAN
Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah : PN – riil1 – PN – riil0
Menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada harga masa ini dilakukan dengan formula berikut :
PNriiln = 100
menggunakan persamaan penghitungan tingkat pertumbuhan ekonomi (g) yang diternagkan sebelum ini.
B. PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Data mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dihitung dapat digunakan untuk memperbandingkan (i) tingkat pertumbuhan yang dicapai suatu negara dalam suatu periode tertentu, dan (ii) tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai berbagai negara.
2.7 MASALAH PENGHITUNGAN DAN KEGUNAAN DATA
Sebagai penutup kepada uraian mengenai penghitungan pendapatan nasional perlu pulalah diperhatikan dua hal berikut :
i. Masalah-masalah utama yang dihadapi dalam penghitungannya. ii. Berbagai kegunaan data pendapatan nasional yang dihitung.
2.7.1 MASALAH – MASALAH PENGHITUNGAN
Beberapa masalah perlulah diatasi untuk memastikan penghitungan pendapatan nasional yang cermat dan teliti . dibawah ini menerangkan beberapa masalah penting di dalam penghitungan tersebut.
a. MASALAH MENGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI
Tidak semua kegiatan ekonomi di dalam suatu negara dicatatkan dengan baik. Di banyak kegiatan ekonomi ukyran perusahaan adalah kecil dan dalam sesuatu negara terdapat banyak sekali perusahaan dalam suatu industri yang sama.
b. MEMILIH KEGIATAN YANG PRODUKSINYA DIHITUNG
Dalam penghitungan prinsip penghitungan pendapatan nasional, yang dihitung dalam pendapatan nasional adalah nilai barang-barang yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan yang produktif dan varnag-barang tersebut adalah diproduksikan untuk keperluan pasar (dijual).
Pada umumnya yang dihitung dalam pendapatan nasional adalah : nilai produksi dari kegiatan ekonomi yang produktif dan hasilnya dipasarkan, tetapi disamping prinsip ini, dibuat pula beberapa pengecualian yang berikut :
ii. Kegiatan menyalahi hukum iii. Kegiatan disekitar rumah.
iv. Ganjaran yang berupa bukan uang.
c. MASALAH PENGHITUNGAN DUA KALI
Dalam praktik adakalanya timbul kesulitan dalam menentukan apakah sesuatu itu barang jadi atau barang setengah jadi. Kerumitan ini menyebabkan masalah penghitungan dua kali mungkin wujud.
d. MENENTUKAN HARGA BARANG-BARANG
Keadaan seperti ini menimbulkan kesulitan dalam menentukan harga yang akan dipilih dalam menghitung sumbangan sesuatu kegiatan kepada pendpatan nasional. Sebagai contoh, walaupun dengan mudah dapat dihitung jumlah produksi dalam pendapatan nasional harga barang-barang itu muadah berubah.
e. INVESTASI BRUTO DAN INVESTASI NETO
perbedaan anatara investasi bruto dan investasi neto adalah depresiasi. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di sesuatu negara. Untuk menaksir besarnya depresiasi dalam sesuatu negara adalah sukar oleh karena (i) tiada catatan yang lengkap mengenai depresiasi di berbagai kegiatan ekonomi, dan (ii) depresiasi menurut konsep adalah berbeda dengan menurut pandangan negrara.
f. MASALAH KENAIKAN HARGA DAN PERUBAHAN KUALITAS BARANG
untuk tujuan ini, seperti diterangkan perlulah dihitung pendapatan nasional riil denganbantuan index harga. Terdapat beberapa masalah dalam menghitung index harga, seperti misalnya memilih baang yang akan digunakan untuk mewujudakan index harga, masalah menentukan weightage dan sebagainya. Masalah-masalah itu mungkin menyebabkan index harga tidak dihitung dengan cepat.
2.8 KEGUNAAN DATA PENDAPATAN NASIONAL
agregat, (iii) sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional, dan (iv) taraf kemakmuran yang dicapai.
a. Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi
Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin besar jumlah output Yng diciptakan oleh sesuatu negara dan semakn tinggi kapasitas barang-barang yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan.
b. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yang Dicapai
setiap negara menghendaki pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kesempatan kerja penuh dapat dicapai terus- menerus, agar pendapatan per kapita(atau taraf kemakmuran masyarakat )dapat di gunakan.
c. Memberi Informasi Mengenai Strktur Kegiatan Ekonomi
Dengan menggunkan data ini akan diketahui presentasi konsumsi rumah tangga, pembelanjaan pemerintah, investasi, ekspor dan impor. Sebagai contoh : dari data pendapatan nasional indonesia dapat dilihat bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga sangant penting peranannya dalam pembelanjaan agregat indonesia.
d. Memberi Gambaran Mengenai Taraf Kemakmuran
Data ini memberikan gambaran kasar tentang sebanyak mana uang yang tersedia kepada seorang individu untuk dibelanjakan dalam satu tahun . pada tahun 2000 pndaatan per kapita malaysia adalah US$3,832 dan pendaptan per kapita singapura adalah US$22.984.
e. Data Asas Untuk membuat Ramalan Dan Perencanaan