LAPORAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MENULIS TEGAK BERSAMBUNG MELALUI
PENGGUNAAN CONTOH DAN MEDIA BUKU TULIS HALUS
PADA SISWA KELAS I
SDN SUMBERMUJUR 05 KECAMATAN CANDIPURO
KABUPATEN LUMAJANG
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
( PDGK 4501 )
Oleh : VIVI WAHYUNI NIM : 819 844 969
PROGRAM STUDI S1 / PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ UT – JEMBER
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : VIVI WAHYUNI
NIM : 819 844 969
Program Studi : S1 PGSD Guru Kelas Jumlah Pembelajaran : Siklus I dan Siklus 2
Tempat : SDN Sumbermujur 05
Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Tanggal Pelaksanaan : 19 dan 28 Oktober 2011 ( Bahasa Indonesia )
Masalah yang merupakan fokus perbaikan :
1. Belum efektifnya kemampuan siswa dalam menulis tegak bersambung. 2. Siswa kurang bisa menulis tegak bersambung dengan rapi, baik dan tepat.
Lumajang, 19 Nopember 2011 Mengetahui
Supervisor
Prof. Dr. H. M. SULTHON MASYHUD, M.Pd NIP.19590904 198103 1 005
Mahasiswa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT hanya karen berkat rahmat serta hidayah Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Perbaikan Pembelajaran ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan kami dalam menampuh pendidikan SI PGSD di UPBJJ-UT Jember.
Dalam Laporan Perbaikan Pembelajaran ini kami menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberi nasehat, bimbingan, saran, motivasi dan bantuan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Rasa terima kasih ini kami sampaikan kepada : 1. Rektor Universitas Terbuka, Jakarta.
2. Dekan FKIP Universitas Terbuka di Jember. 3. Kepala UPBJJ Universitas Terbuka Jember. 4. Dosen Universitas Terbuka di Jember.
5. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi atas tersusunnya laporan ini. 6. Pengelola UPBJJ Universitas Terbuka Pokjar Tempeh.
7. Kepala SDN Tempeh Lor 01 Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang, atas semua fasilitas yang telah di berikan selama pelaksanaan perkuliaan. 8. Drs. Mochamad Sholeh selaku Kepala SDN Sumbermujur 05 Kecamatan
Candipuro Kabupaten Lumajang, atas ijin dan bimbingannya dalam pelaksanaan pembelajaran.
9. Tuplik Sumartini, S.Pd.SD selaku teman sejawat / Supervisor 2 dari SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang yang telah membantu suksesnya pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SDN Sumbermujur 05.
10.Suami dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga Laporan ini bisa terselesaikan tepat waktu.
Demikian Laporan Perbaikan Pembelajaran ini kami susun. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan yang kami susun ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Lumajang, 19 Nopember 2011
ABSTRAK
Vivi Wahyuni, 2011. Penggunaan contoh dan media buku tulis halus untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang
Kata Kunci : Penggunaan contoh dan Media Buku Tulis Halus, Aktivitas da Hasil Belajar, Menulis Tegak Bersambung
Menulis tegak bersambung merupakan suatu ketrampilan yag terdapat pada empat aspek pembelajaran Bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan huruf demi huruf, sehingga membentuk suatu kata dan kalimat. Menulis tegak bersambung membutuhkan kesabaran dan ketekunan pada saat melakukannya.
Menurut Eko Siswanto (1995/1996) penggunaan contoh dan media buku tulis halus akan mempermudah siswa dalam menulis baik menulis huruf lepas maupun huruf tegak bersambung sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 1 Juli 1983 tentang penegasan tulisan tangan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa siswi kelas I SDN sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang dengan didampingi oleh salah satu guru senior sebagai teman sejawat atau supervisor 2 / observer. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2011 didahului dengan observasi awal, dilanjutkan dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, observasi per siklus dan diakhiri dengan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan 2 siklus, dengan harapan kemampuan menulis tegak bersambung siswa akan meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah menemukan tindakan yang tepat untuk meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata pengantar ... iii
Abstrak ... v
Daftar isi ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 7
2.2 Hipotesis Tindakan ... 10
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 11
3.2 Lokasi Penelitian ... 19
3.3 Subyek Penelitian ... 19
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 20
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 20
3.6 Teknik Analisis Data ... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Analisis Data Siklus Pra Siklus ... 23
4.2 Hasil dan Analisis Data Siklus 1 ... 24
4.3 Hasil dan Analisis Data Siklus 2 ... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
Daftar Pustaka ... 38
Lampiran – lampiran Lampiran 1 : Lembar Kesediaan Teman Sejawat ... 39
Lampiran 2 : Surat Pernnyataan ... 40
Lampiran 3 : Matrik Penelitian ... 41
Lampiran 4 : Denah Sekolah ... 44
Lampiran 5 : RPP Pra Siklus ... 45
Lampiran 6 : Lembar Soal Evaluasi Pra Siklus ... 50
Lampiran 7 : Hasil Evaluasi Pra Siklus ... 52
Lampiran 8 : Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus 53 Lampiran 9 : Lembar Observasi Siswa Pra Siklus ... 55
Lampiran 10 : Lembar Observasi Guru Pra Siklus ... 56
Lampiran 11 : RPP Siklus I ... 58
Lampiran 12 : Lembar Soal Evaluasi Siklus I ... 62
Lampiran 13 : Hasil Evaluasi Siklus I ... 63
Lampiran 14 : Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I 64
Lampiran 15 : Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 66
Lampiran 16 : Lembar Observasi Guru Siklus I ... 67
Lampiran 17 : Dokumentasi Siklus I Siklus I ... 69
Lampiran 18 : RPP Siklus 2 ... 71
Lampiran 19 : Lembar Soal Evaluasi Siklus 2 ... 76
Lampiran 20 : Hasil Evaluasi Siklus 2 ... 78
Lampiran 21 : Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus 2 . 79 Lampiran 22 : Lembar Observasi Siswa Siklus 2 ... 81
Lampiran 23 : Lembar Observasi Guru Siklus 2 ... 82
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi pada era modern sekarang ini menimbulkan suatu sistem persaingan bebas dalam segala kehidupan. Kita harus dapat meningkatkan kemampuan berpikir sehingga kita dapat bersaing dengan bangsa – bangsa di dunia. Untuk membentuk generasi yang unggul salah satunya adalah meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Oleh karena itu dengan keterkaitan dunia pendidikan erat sekali hubungannya dengan siswa Sekolah Dasar sebagai pondasi jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa SD adalah membaca, menulis dan berhitung.
Mengingat pentingnya tiga kemampuan belajar tersebut sebagai dasar untuk mempelajari ilmu – ilmu lain pada kelas I mata pelajaran ini mendapat jatah / porsi lebih banyak. Belajar pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar baik secara lisan maupun tertulis (Kumpulan Pendidikan Dasar GBPP Kelas I, 1994: 20). Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketrampilan yaitu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu cabang pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang mempunyai peranan penting adalah aspek ketrampilan menulis.
baik pula, dan apabila dasar itu kurang baik atau lemah, maka dapat diperkirakan hasil pengembangannyapun kurang baik juga. Dengan demikian keterampilan menulis perlu diajarkan sejak awal pada siswa Sekolah Dasar. Dari hal tersebut perlu adanya upaya peningkatan kualitas siswa dalam keterampilan menulis khususnya ketrampilan tegak bersambung. Upaya peningkatan kualitas tersebut dilakukan oleh guru dengan berbagai metode dan strategi pembelajaran agar siswa mampu menulis tegak bersambung dengan lebih baik.
Sesuai dengan Standart Ketuntasan Minimal SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang bahwa siswa dinyatakan mencapai standar proses yang baik jika 70 % siswa tergolong dalam kategori aktif mengikuti proses pembelajaran, 20 % siswa cukup aktif dan selebihnya 10 % siswa kurang aktif dan tidak aktif. Berdasarkan hasil observasi tentang aktivitas belajar dari siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang pokok bahasa menulis tegak bersambung yang dilakukan pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2011 menunjukkan bahwa dari 19 orang siswa hanya 3 siswa (16%) yang tergolong sangat aktif dalam menulis, mempunyai tulisan baik, benar dan rapi, 4 siswa (21%) tergolong aktif, 4 orang siswa (21%) cukup aktif , selebihnya 5 orang siswa (26%) tergolong kurang aktif dan 3 orang siswa ( 16%) tergolong sangat kurang aktif. Selain itu berdasarkan data dokumentasi tentang skor hasil tes siswa yang ada pada guru kelas dapat diketahui bahwa sebanyak 19 orang siswa, terdapat 7 orang siswa (37%) yang mendapat nilai skor sangat baik (80 – 100), terdapat 3 orang siswa (16%) yang mendapatkan skor baik (70 – 79), 2 orang siswa (10%) yang mendapatkan nilai dalam kategori cukup (60 – 69), sisanya 7 orang siswa (37%) mendapatkan skor dalam kategori kurang (50 – 59).
merangsang siswa untuk melibatkan diri secara aktif sehingga menyebabkan hasil belajarnya kurang optimal. Oleh karena itu perlu dicari alternatif metode atau media pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa bisa tercapai optimal. Ketidak mampuan siswa dalam menulis tegak bersambung akan berakibat rendahnya prestasi belajar siswa. Karena dengan buruknya tulisannya akan membuat siswa enggan untuk belajar dan mempelajari pelajaran yang telah mereka pelajari di sekolah.
Karena guru dan siswa memakai buku tulis biasa dalam menulis tegak bersambung, sehingga siswa kurang menguasai dan kurang lancar dalam menulis tegak bersambung. Dari pengalaman dan pengamatan di kelas rendah, khususnya kelas I SDN Sumbermujur 05 diketahui bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan dikarenakan media yang digunakan kurang tepat. Penggunaan buku tulis halus disertai contoh sangat mendukung proses pengetahuan siswa secara langsung dan terarah.
Melalui contoh dan penggunaan alat bantu buku tulis halus akan memudahkan siswa dalam penulisan huruf tegak bersambung menjadi lebih rapi dan baik lagi. Siswa lebih mudah untuk merangkai huruf dan memudahkan mereka menulis lebih indah, karena tulisan tegak bersambung adalah kata yang ditulis secara berangkai atau tidak putus sehingga menimbulkan keindahan pada tulisan.
dan tidak kurang dari garis. (2) Membantu siswa dalam menulis perbandingan besarnya huruf besar dan huruf kecil. Bila sedang menulis huruf lepas atau cetak perbandingan agak mudah menulisnya. Demikian pula menulis tegak bersambung untuk perbandingan huruf kecil membutuhkan satu ruang, sedang huruf besar membutuhkan tiga ruang, kecuali huruf g, j dan y memerlukan lima ruang. (3) Membantu siswa dalam membuat tegak tulisan (tidak miring kekanan atau kekiri).
Dengan menyadari kenyataan diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS TEGAK BERSAMBUNG MELALUI PENGGUNAAN CONTOH DAN MEDIA BUKU TULIS HALUS PADA SISWA KELAS I SDN SUMBERMUJUR 05 KECAMATAN CANDIPURO KABUPATEN LUMAJANG” .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dan disertai diskusi dengan teman sejawat diketahui bahwa masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimanakah penerapan penggunaan contoh dan media buku tulis halus dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang?
1.2.2 Bagaimanakah penerapan penggunaan contoh dan media buku tulis halus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang melalui penggunaan contoh dan media buku tulis halus.
1.3.2 Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang melalui penggunaan contoh dan media buku tulis halus.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi siswa
1.4.1.1 Dengan mencontoh tulisan pada buku tulis halus dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan tegak bersambung, maka hasil belajar siswa dalam menulis tegak bersambung akan meningkat.
1.4.1.2 sebagai timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa
1.4.2 Bagi guru
1.4.2.1 Mencontoh tulisan pada buku tulis halus menjadikan proses pembelajaran lebih bermutu. Indikasi pembelajaran yang bermutu adalah diperolehnya hasil belajar siswa yang meningkat.
1.4.2.2 Dengan penggunaan media alat bantu dan contoh tulisan huruf tegak bersambung menambah inspirasi guru untuk menciptakan cara yang lain dalam pembelajaran yang berbeda.
1.4.2.5 Menambah wawasan tentang teori, pengalaman dan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran.
1.4.3 Bagi Sekolah
1.4.3.1 Memahami cara mengajar dengan contoh dan media buku tulis halus pada materi penulisan huruf tegak bersambung, hasil penelitian dapat disimpan dalam perpustakaan sekolah maka akan menambah koleksi perpustakaan, disamping itu dapat digunakan pula sebagai referensi bagi peneliti – peneliti selanjutnya.
1.4.3.2 Memberikan sumbangan yang positif bagi sekolah terhadap kemajuan sekolah yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Ketidakmampuan siswa dalam menulis tegak bersambung atau sering dikatakan menulis latin akan berakibat rendahnya prestasi belajarnya. Hal ini dapat terjadi apabila siswa kurang terampil dalam menulis tegak bersambung dan guru sebagai motivator kurang memotivasi siswa untuk meningkatkan minat dalam menulis tegak bersambung, maka bisa ditebak bagaimana bentuk tulisan siswa. Jika tulisan siswa buruk, maka siswa tersebut akan enggan untuk membaca kembali pelajaran yang mereka terima.
Menurut Purwodarminto (1984) huruf adalah gambar bunyi bahasa dan aksara. Huruf balok adalah tulisan yang tidak dirangkaikan. Dengan demikian maka huruf tegak bersambung dapat diartikan tulisan tegak yang dirangkaikan sesuai dengan GBPP 1994 pembelajaran Bahasa Indonesia bentuk tulisan yang dikembangkan di Sekolah Dasar (SD) adalah huruf lepas dan huruf tegak bersambung huruf ditulis dengan huruf setiap kata ditulis secara berangkai atau tidak putus.
Alasan siswa diberi pelajaran menulis huruf bersambung adalah (1) Tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal kata – kata sebagai satu kesatuan, (2) Menulis tegak bersambung tidak memungkinkan menulis terbalik, (3) Menulis tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti tiap huruf (Abdurahman, 1999).
Demikian pula menulis tegak bersambung untuk perbandingan huruf kecil membutuhkan satu ruang, sedang huruf besar membutuhkan tiga ruang, kecuali huruf g, j dan y memerlukan lima ruang. (3) Membantu siswa dalam membuat tegak tulisan (tidak miring kekanan atau kekiri).
Menurut Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 1 Juli 1983 dan penegasan tulisan tangan, ada dua jenis tulisan tangan yang diberlakukan yaitu huruf lepas dan huruf tegak bersambung. Dibawah ini adalah contoh baku huruf lepas dan huruf tegak bersambung
bersih itu sehat
bersih itu sehat
Untuk memperlancar dan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa diperlukan media yang tepat untuk mendukungnya, media disini yang dimaksud adalah penggunaan contoh dan media buku t tulis halus. Selain itu pula bimbingan guru dalam penggunaan contoh dan media ini sangat berpengaruh dalam keberhasilan siswa.
Berikut ini adalah implimentasi teori pembelajaran dalam PTK yang dilaksanakan dalam bentuk tabel
Tabel 2.1 : Implikasi penggunaan contoh dan media buku tulis halus dalam menulis tegak bersambung
Langkah Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas siswa I. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka
b. Melakukan do’a bersama
c. Absensi siswa
d. Penyampaian tujuan
pembelajaran
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru memimpin do’a
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru
menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
a. Siswa menjawab
salam yang
diucapkan guru b. Siswa melakukan
do’a c. Siswa
mendengarkan absensi dari guru d. Siswa
II. Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Guru melakukan apersepsi
Elaborasi
b. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas dan huruf sambung, dan menanyakan kepada siswa tentang nama – nama huruf itu
c. Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis huruf sambung di buku tulis halus
d. Guru memberi contoh penulisan sebuah kata tegak bersambung di papan tulis dan siswa mencontoh tulisan guru di buku masing – masing
e. Guru menuliskan sebuah kalimat sederhana
menggunakan huruf tegak bersambung dan siswa mencontoh
a. Guru bertanya jawab dengan siswa, misalnya; “sudah bisakah kalian menulis tegak bersambung” atau “sudah rapikah tulisan tegak bersambung kalian?”
b. Guru menuliskan huruf lepas dan huruf sambung.
Guru juga
menjelaskan tentang nama – nama huruf dengan menggunakan huruf tegak bersambung. c. Guru menjelaskan
dan memberi contoh menulis tegak bersambung.
d. Guru memberi contoh penulisan sebuah kata menggunakan tulisan tegak bersambung.
e. Guru memberi contoh penulisan sebuah kalimat sederhana
menggunakan tulisan tegak bersambung.
a. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
b. Siswa
memperhatikan guru dengan seksama.
Siswa mengerti tentang nama – nama huruf dengan menggunakan huruf tegak bersambung.
c. Siswa
mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru.
d. Siswa mencontoh tulisan sebuah kata yang ditulis guru di buku tulis halus masing – masing dengan baik dan rapi.
di bukunya masing – masing dengan baik, benar dan rapi Konfirmasi f. Guru
membagikan lembar evaluasi g. Guru mengoreksi
pekerjaan siswa h. Guru bertanya
jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan
f. Guru membagikan lembar observasi g. Guru mengoreksi
pekerjaan siswa h. Guru memberikan
pemahaman, memberikan
penguatan dan kesimpulan
rapi.
f. Siswa mengerjakan lembar observasi g. --
h. Siswa
mendengarkan penjelasan guru dan bertanya tentang materi yang belum dimengerti
III. Kegiatan Akhir a. Guru
meng-informasikan kegiatan untuk pertemuan
berikutnya b. Do’a
c. Salam penutup
a. Guru memberikan informasi tentang kegiatan pada pertemuan
berikutnya
b. Guru memimpin do’a
c. Guru
mengucapkan salam
a. Siswa
mendengarkan penjelasan guru.
b. Siswa berdo’a bersama – sama c. Siswa menjawab
salam yang
diucapkan guru 2.2 Hipotesis Tindakan
Rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :
2.2.1 Jika diterapkan penggunaan contoh dan media buku tulis halus dalam menulis tegak bersambung pada siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, maka aktivitas belajar siswa akan meningkat.
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian
Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki / meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru (Mukhlis:2000,5). Selain itu PTK juga bertujuan untuk meningkatkan layanan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar serta mengembangkan ketrampilan guru dalam menangani berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya.
Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK) beberapa siklus dengan menggunakan model rancangan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1998). Model action research menurut Kemmis dan Taggart terdiri dari empat komponen yaitu : planning, implementing, observing,dan Refleksing. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan kelas (perencanaan) yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan. Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan dikelas. Tahap 3 : Observasi, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Tahap 4: Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, untuk lebih jelasnya, siklus PTK dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini
Plan Merencanakan
Reflection Merefleksikan
Action Melakukan
Tindakan Observation
Hal senada juga dikemukakan oleh Hopkins (1983) :
Penjelasan alur diatas adalah:
1. Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian – penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rancangan tindakan, termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model inquiri. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dibagi dalam beberapa siklus, dimana masing – masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif dimasing – masing
Rencana Awal /rancangan
Revised Plan
Putaran I Reflection
Action / Observation
Reflection
Reflection Action / Observation
Action / Observation
Plan
Revised Plan
putaran. Peneliti membuat penelitian ini dalam 2 siklus dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan jika siklus pertama kurang efektif.
3.1.1 Deskripsi per siklus
Langkah-langkah pembelajaran tersebut sebagai berikut : Siklus I
Langkah I : Membuat rencana perbaikan pembelajaran yang lebih mengarah perbaikan pengelolaan kelas.
Langkah II : Menyiapkan bahan-bahan yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya : menyediakan media pembelajaran buku tulis halus, soal – soal dan lembar tugas.
Langkah III : Merencanakan cara penyampaian pembelajaran. Langkah IV : Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
Langkah V : Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan menulis dan huruf.
Langkah VI : Guru menjelaskan tentang materi menulis huruf lepas yang diawali dengan mengenal nama – nama huruf.
Langkah VII : Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis huruf lepas di buku tulis halus.
Langkah VIII : Guru memberi contoh penulisan sebuah kata di papan tulis dan siswa mencontoh tulisan guru di buku masing – masing.
Langkah XI : Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan
Langkah XII : Menentukan tindakan perbaikan siklus II sesuai dengan penelitian.
Siklus II
Langkah I : Membuat rencana perbaikan pembelajaran yang lebih merangsang aktivitas siswa dalam menanggapi pembelajaran.
Guru memadukan hasil refleksi kesatu agar siklus kedua lebih baik.
Langkah II : Menyiapkan bahan-bahan yang sesuai untuk tujuan yang telah ditetapkan, menyiapkan lembar kerja siswa.
Langkah III : Merencanakan cara penyampaian pembelajaran. Guru mengingatkan kembali tentang tata cara penulisan huruf tegak bersambung di buku tulis halus.
Langkah IV : Guru melakukan tindakan eksploras yang visa memancing minat siswa dalam pembelajaran
Langkah V : Guru menulis sebuah huruf lepas dan huruf sambung di papan tulis dan menanyakan kepada siswa tentang nama huruf – huruf itu.
Langkah VI : Guru memberikan penjelasan dan contoh cara menulis kata dan kalimat dengan menggunakan huruf sambung di buku tulis halus
Langkah VII : Setelah siswa telah melakukan semua dan ternyata siswa telah benar – benar paham, selanjutnya guru membagikan lembar evaluasi.
Langkah VIII : Guru mengawasi dan memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya tentang soal latihan yang diberikan guru.
Guru mengoreksi pekerjaan siswa
Langkah IX : Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan.
Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan ( Planning )
a. Menyusun rencana pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus.
Rencana pembelajaran terdiri dari : 1) Standar Kompetensi
2) Kompetensi Dasar 3) Indikator
4) Tujuan pembelajaran dan karakter siswa yang diharapkan 5) Materi Pembelajaran
6) Metode Pembelajaran
7) Langkah – langkah Pembelajaran 8) Alat dan Sumber Belajar
9) Penilaian
b. Menyiapkan jenis buku yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dalam hal ini adalah buku tulis halus.
d. Menyusun alat evaluasi 2. Pelaksanaan ( Acting )
a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran. b. Guru melakukan apersepsi / eksplorasi kepada siswa.
c. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas di papan tulis dan menanyakan kepada siswa tentang nama – nama huruf itu.
d. Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis huruf lepas di buku tulis halus.
e. Guru memberi contoh penulisan kata dengan menggunakan huruf lepas di papan tulis dan siswa mencontoh tulisan guru di buku masing – masing.
f. Guru menuliskan sebuah kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dan siswa mencontoh di bukunya masing – masing dengan baik, benar dan rapi.
g. Guru membagikan lembar evaluasi.
h. Siswa mengerjakan lembar evaluasi tersebut. i. Guru mengoreksi pekerjaan siswa.
j. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Observasi
Pengamatan yang dilakukan pada siswa saat melakukan aktivitas belajar menulis huruf lepas dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan (terlampir).
4. Evaluasi
Evaluasi akhir siklus I dilakukan dengan cara memberikan post test berupa ulangan harian diakhir pertemuan.
5. Refleksi
dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi maupun hasil observasi, berdasarkan hasil pengamatan tersebut diambil kesimpulan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus, sebagian siswa sudah memiliki kemampuan menulis dan ada yang belum memiliki kemampuan menulis sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.
Hal ini disebabkan karena kurangnya minat siswa akan menulis tegak bersambung dan kebiasaan siswa berbicara sendiri saat aktivitas belajar berlangsung.
Siklus II
1. Perencanaan ( Planning )
a. Menyusun rencana pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus.
Rencana pembelajaran terdiri dari : 1) Standar Kompetensi
2) Kompetensi Dasar 3) Indikator
4) Tujuan pembelajaran dan karakter siswa yang diharapkan 5) Materi Pembelajaran
6) Metode Pembelajaran
7) Langkah – langkah Pembelajaran 8) Alat dan Sumber Belajar
9) Penilaian
b. Menyiapkan jenis latihan yang sesuai dengan materi yaitu menulis dari yang paling sederhana hingga yang rumit
d. Menyusun alat evaluasi 2. Pelaksanaan ( Acting )
a. Guru melakukan apersepsi kepada siswa.
b. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas dan huruf sambung dan menanyakan kepada siswa tentang nama huruf – huruf itu.
c. Guru memberikan penjelasan dan contoh cara menulis huruf sambung di buku tulis halus dan siswa mencontoh tulisan guru di buku tulis halus masing – masing.
d. Setelah siswa lebih memahaminya, guru menuliskan sebuah kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dan menyuruh siswa untuk menulis kembali kalimat yang ditulis guru di buku masing – masing sebagai latihan berlanjut.
e. Setelah siswa telah melakukan semua dan ternyata siswa telah benar – benar paham, selanjutnya guru membagikan lembar evaluasi.
f. Guru mengawasi dan memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya tentang soal latihan yang diberikan guru
g. Guru mengoreksi pekerjaan siswa
h. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Observasi
Observasi siklus II merupakan perbaikan dari observasi siklus I. observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas belajar mengajar menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus.
4. Evaluasi
5. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes pada siklus II. Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi maupun hasil observasi, berdasarkan hasil pengamatan tersebut diambil kesimpulan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus sesuai tujuan pembelajaran sudah tercapai.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang tahun 2011, yang berlokasi di Jl. Gunung Sawur – Kebonseket Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang sekitar 40 km ke arah selatan dari pusat kota Kabupaten Lumajang.
Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis, dimana peneliti mengajar di kelas I. Disamping itu, pertimbangan peneliti yang lain yaitu karena siswa kelas I masih kurang menguasai materi menulis tegak bersambung dan perlu meningkatkan penguasaan siswa tentang materi tersebut sesuai dengan program pengembangan sekolah.
3.3 Subyek Penelitian
Peneliti memilih kelas I yang akan diteliti karena :
3.3.1 Di kelas I sebagian besar siswanya belum dapat menulis tegak bersambung dengan jelas.
3.3.2 Hampir sebagian siswanya belum memiliki buku tulis halus
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.4.1 Aktivitas dan Hasil Belajar
Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar siswa yang dilakukan di dalam atau di luar kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hasil belajar adalah skor hasil tes tertulis harian mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan menulis tegak bersambung yang dinyatakan dengan angka yang telah dicapai siswa.
3.4.2 Menulis Tegak Bersambung
Menulis tegak bersambung dapat diartikan sebagai tulisan tegak yang dirangkaikan atau ditulis tanpa putus sesuai peraturan GBPP 1994.
3.4.3 Penggunanaan contoh dan media buku tulis halus
Penggunaan contoh yang dimaksud disini adalah tulisan / kalimat yang ditulis guru pada buku tulis halus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan ditirukan / dicontoh oleh siswa untuk mempermudah pemahaman terhadap materi.
Media buku tulis halus adalah buku yang digunakan sebagai perantara yang memiliki garis – garis kecil dan halus yang terdiri 5 garis yang berfungsi untuk menulis permulaan tegak bersambung agar memiliki besar huruf yang sama, perbandingan huruf besar dengan huruf kecil menjadi benar sehingga terlihat rapi, indah dan jelas
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengamati dengan membuat catatan selektif terhadap kemampuan menulis tegak bersambung siswa SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang.
Proses pengumpulan data akan dilakukan oleh peneliti, diawali dengan dialog antara Tim Peneliti dengan seluruh dewan Guru. Hal ini dilakukan untuk mematangkan rencana pelaksanaan tindakan. Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan dan penyiapan instrumen yang diperlukan. Rencana yang dimaksud meliputi: penetapan topik yang akan diajarkan, kebutuhan bahan dan alat peraga atau media, dan penyusunan skenario pembelajaran.
Kegiatan observasi berikutnya dilakukan oleh Tim Peneliti di setiap pelaksanaan tindakan yang berlangsung dalam beberapa siklus. Pada setiap siklus, supervisor 2 melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, sedangkan Peneliti dibantu observe melakukan observasi dan merekamnya. Hasil observasi tersebut kemudian didiskusikan bersama supervisor 2 dalam rangka merefleksi pelaksanaan tindakan. Selanjutnya hasil refleksi digunakan untuk merancang tindakan berikutnya.
3.5.2 Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh melalui dokumen baik dokumen / rekapitulasi nilai harian siswa, portofolio, atau gambar – gambar yang menunjukkan pembelajaran.
3.5.3 Tes
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Untuk data kuantitatif dapat dilakukan dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah penelitian menulis tegak bersambung dengan hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk catatan dalam lembar observasi siswa selama pembelajaran menulis tegak bersambung.
Pada tahap akhir, data kualitatif dikonversi menjadi data kuantitatif, yang selanjutnya digabungkan dengan data kualitatif dari hasil tes. Setelah digabungkan maka akan menjadi nilai akhir siswa pada siklus I maupun siklus II.
Kriteria aktivitas belajar :
Presentase Keaktifan Kategori Keaktifan
80% - 100% Sangat Aktif
60% - 80% Aktif
40% - 60% Cukup aktif
20% - 40% Kurang Aktif
0% - 20% Sangat Kurang Aktif
Kriteria hasil belajar :
Rentangan Skor Kategori Hasil Belajar
80 – 100 Sangat Baik
70 – 80 Baik
60 – 70 Cukup Baik
50 – 60 Kurang Baik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Analisis Data Pra Siklus
Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan survey dan pengamatan terhadap subjek. Survey berupa pelajaran biasa tanpa metodologi sebanyak 1 kali pertemuan, selanjutnya diakhir pertemuan diadakan tes menulis yang pertama, guna mendapatkan data tentang kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan sebagai upaya peningkatan ketrampilan menulis.
Berikut ini adalah data tabel nilai siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 pada pembelajaran menulis tegak bersambung tanggal 18 Oktober 2011. Tabel nilai ini menggambarkan tentang hasil nilai pembelajaran menulis tegak bersambung sebelum adanya perbaikan.
Tabel 4.1
Daftar nilai ketuntasan menulis tegak bersambung siswa Pra Siklus No NIS Nama Apakah sudah memenuhi Standart
Ketuntasan Minimum (SKM) (70) Nilai
1 730 Dedy Syaputra Belum 50
2 732 Ika Nuryati Belum 50
3 733 Indah Ayu L Sudah 80
4 751 Abdul Rohman Sudah 70
5 752 Alfian A.Dicky Belum 50
6 753 Choirun N Belum 50
7 754 Dwi Hadi P Belum 50
8 755 Ferry K Sudah 70
9 756 Fitri H Belum 60
10 757 Habibul Abror Sudah 80
11 758 Ifan Nawawi Belum 50
12 759 Inggrit S.N Sudah 70
13 760 Irga Ahmad F Sudah 90
14 761 Novi yanti Sudah 85
15 762 Nur Azizah Belum 60
16 763 Oktavia Intan Sudah 85
17 764 Ratna H. M Sudah 80
18 765 Sintia Ika P Belum 50
Dari data nilai diatas dapat dilihat bahwa tingkat penguasaan siswa terhadap menulis tegak bersambung sangat rendah dan perlu adanya diadakan perbaikan.
4.2 Hasil dan Analisis Data Siklus I
Hasil penelitian yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk diambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan ketrampilan menulis tegak bersambung siswa. Pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2011 peneliti menerapkan menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus yang berpedoman dari hasil tes pra siklus.
Untuk lebih jelasnya kegiatan guru mengajar dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2.1
Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Menulis Tegak Bersambung Dengan Menggunakan Contoh dan Media Buku Tulis Halus
pada Siklus I
No Aspek yang diobservasi Kemunculan Keterangan Ya Tidak
1. Guru mengkondisikan kelas
dengan baik. Baik
2. Menyiapkan bahan-bahan yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya : menyediakan media pembelajaran buku tulis halus, soal – soal dan lembar tugas.
Baik
3. Guru menyampaikan salam, memimpin do’a dan
mengabsen siswa.
Baik 4. Guru menyampaikan materi
dan tujuan pembelajaran. Baik
5. Guru melakukan eksplorasi pembelajaran dengan
bertanya jawab.
Baik 6. Guru menulis huruf di papan
huruf lepas, dan menanyakan tentang nama – nama huruf itu
7. Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis huruf lepas di buku tulis halus
Cukup 8. Guru memberi contoh
penulisan kata di papan tulis Baik
9 Guru membagikan lembar
evaluasi. Baik
10. Guru mengoreksi hasil
pekerjaan siswa Baik
11. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan
Cukup
12. Sebagai penutup guru memberikan informasi tentang kegiatan pada pertemuan berikutnya,
memimpin doa dan
memberikan salam
Baik
Kegiatan yang dilakukan guru pada siklus I sudah cukup baik, tetapi ada beberapa kegiatan yang muncul tidak optimal. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi dan penilaian terhadap anak didik.
Tabel 4.2.2
Tabel nilai hasil evaluasi siswa siklus I No NIS Nama Apakah sudah memenuhi Standart
Ketuntasan Minimum (SKM) (70) Nilai
1 730 Dedy Syaputra Belum 55
2 732 Ika Nuryati Belum 55
3 733 Indah Ayu L Sudah 80
4 751 Abdul Rohman Sudah 70
5 752 Alfian A.Dicky Sudah 70
6 753 Choirun N Belum 50
7 754 Dwi Hadi P Belum 55
8 755 Ferry K Sudah 70
9 756 Fitri H Sudah 70
10 757 Habibul Abror Sudah 80
11 758 Ifan Nawawi Belum 50
12 759 Inggrit S.N Sudah 70
13 760 Irga Ahmad F Sudah 90
14 761 Novi yanti Sudah 85
15 762 Nur Azizah Sudah 70
16 763 Oktavia Intan Sudah 85
17 764 Ratna H. M Sudah 80
18 765 Sintia Ika P Belum 55
19 766 Zahrotul Q Sudah 90
Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 68,4% dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2.3
Kategori Aktivitas Frekuensi ( F ) Presentase ( % )
Sangat Baik 7 36,8
Baik 6 31,6
Cukup Baik - 0
Kurang Baik 6 31,6
Sangat Kurang Baik - 0
Selain dari kriteria keberhasilan siswa, penilaian juga dilakukan pada aktivitas belajar siswa, penilaian ini dilakukan oleh observer. Hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2.4
Penilaian proses menulis tegak bersambung menggunakan contoh dan media buku tulis halus pada siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru
2. Siswa menjawab
3. Siswa mengerti jenis – jenis huruf 4. Meniru tulisan guru dengan rapi,
tepat, baik dan benar
5. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
Kriteria skor butir :
Skor 1 = siswa yang aktif < 20 % dari jumlah siswa Skor 2 = siswa yang aktif 20 – 40 % dari jumlah siswa Skor 3 = siswa yang aktif 40 – 60 % dari jumlah siswa Skor 4 = siswa yang aktif 60 – 80 % dari jumlah siswa Skor 5 = siswa yang aktif > 80 % dari jumlah siswa
Dari tabel nilai siklus I diatas dapat ditarik kesimpulan keaktifan siswa terhadap materi menulis tegak bersambung hanya mencapai 47,4%.
0 10 20 30 40
Prosentase
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Untuk lebih jelasnya dilihat dalam tabel dan diagram batang berikut ini Tabel 4.2.5
Kategori Aktivitas Frekuensi ( F ) Presentase ( % )
Sangat Aktif 4 21,1
Aktif 5 26,3
Cukup Aktif 3 15,8
Kurang Aktif 5 26,3
Sangat Kurang Aktif 2 10,5
Jumlah 19 100
Penulis telah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam mata pelajaran bahasa Indonesia ini khususnya menulis tegak bersambung yaitu yaitu berinteraksi aktif dari siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru sangat menentukan sekali dalam keberhasilan meningkatkan prestasi siswa.
Dengan mempertimbangkan segala sesuatu dalam serangkaian implementasi pembelajaran ada sesuatu hal yang paling menyenangkan bagi penulis yaitu semangat dan keceriaan siswa saat berinteraksi dalam proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung.
Dari hasil tabel nilai prestasi dan aktivitas belajar siswa siklus I diatas dapat diperoleh informasi bahwa hasil perbaikan pada siklus I belum berhasil sepenuhnya dan perlu diadakan perbaikan siklus ke 2.
0 5 10 15 20 25 30
Prosentase
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
4.3 Hasil dan Analisis Data Siklus II
Siklus II diadakan dengan tetap menggunakan contoh dan media buku tulis halus pada penulisan huruf tegak bersambung. Hasil refleksi pada siklus I dan dengan supervisor 2 atau teman sejawat menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi. Pada siklus II siswa mendapat porsi lebih banyak dibanding dengan siklus I, namun demikian karena sudah mendapat bekal pengetahuan yang telah didapat pada siklus I maka siswa tidak akan merasa berat.
Untuk lebih jelasnya kegiatan guru mengajar dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.3.1
Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Menulis Tegak Bersambung Dengan Menggunakan Contoh dan Media Buku Tulis Halus
pada Siklus II
No Aspek yang diobservasi kemunculan Keterangan Ya Tidak
1. Guru mengkondisikan kelas
dengan baik. baik
2. Menyiapkan bahan-bahan yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya : menyediakan media pembelajaran buku tulis halus, soal – soal dan lembar tugas.
Baik
3. Guru menyampaikan salam, memimpin do’a dan
mengabsen siswa.
Baik 4. Guru menyampaikan materi
dan tujuan pembelajaran. Baik
5. Guru melakukan eksplorasi pembelajaran dengan
bertanya jawab.
Baik 6. Guru menulis sebuah huruf
siswa.
7. Guru menjelaskan tentang cara menulis tegak bersambung disertai dengan pemberian contoh dan penggunaan media buku tulis halus.
Baik
8. Guru menyuruh siswa untuk menulis tegak bersambung sesuai contoh dari guru.
Baik 9. Guru membagikan lembar
evaluasi. Baik
10. Guru mengoreksi hasil
pekerjaan siswa Baik
11. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan
Baik
12. Sebagai penutup guru memberikan informasi tentang kegiatan pada pertemuan berikutnya,
memimpin doa dan
memberikan salam
Baik
Kegiatan yang dilakukan guru pada siklus II sudah baik. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi dan penilaian terhadap anak didik.
Tabel 4.3.2
Tabel nilai hasil evaluasi siswa siklus II No NIS Nama Apakah sudah memenuhi Standart
Ketuntasan Minimum (SKM) (70) Nilai
1 730 Dedy Syaputra Sudah 70
2 732 Ika Nuryati Sudah 70
3 733 Indah Ayu L Sudah 80
4 751 Abdul Rohman Sudah 70
5 752 Alfian A.Dicky Sudah 70
6 753 Choirun N Sudah 70
7 754 Dwi Hadi P Belum 60
8 755 Ferry K Sudah 70
9 756 Fitri H Sudah 70
10 757 Habibul Abror Sudah 80
11 758 Ifan Nawawi Sudah 80
12 759 Inggrit S.N Sudah 70
13 760 Irga Ahmad F Sudah 90
14 761 Novi yanti Sudah 85
15 762 Nur Azizah Sudah 85
16 763 Oktavia Intan Sudah 85
17 764 Ratna H. M Sudah 80
18 765 Sintia Ika P Sudah 85
19 766 Zahrotul Q Sudah 90
Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus II adalah 94,7% dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3.3
Kategori Aktivitas Frekuensi ( F ) Presentase ( % )
Sangat Baik 18 94,7
Baik - 0
Cukup Baik 1 5,3
Kurang Baik - 0
Sangat Kurang Baik - 0
Selain dari kriteria keberhasilan siswa, penilaian juga dilakukan pada aktivitas belajar siswa, penilaian ini dilakukan oleh observer. Hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Penilaian proses menulis tegak bersambung menggunakan contoh dan media buku tulis halus pada siklus II
Tabel 4.3.4
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4 5
1. Mendengarkan penjelasan guru
2. Siswa menjawab
3. Siswa mengerti jenis – jenis huruf
4. Meniru tulisan guru dengan rapi,
tepat, baik dan benar
5. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
Kriteria skor butir :
Skor 1 = siswa yang aktif < 20 % dari jumlah siswa Skor 2 = siswa yang aktif 20 – 40 % dari jumlah siswa Skor 3 = siswa yang aktif 40 – 60 % dari jumlah siswa Skor 4 = siswa yang aktif 60 – 80 % dari jumlah siswa Skor 5 = siswa yang aktif > 80 % dari jumlah siswa
Dari tabel nilai siklus II diatas dapat ditarik kesimpulan keaktifan siswa terhadap materi menulis tegak bersambung meningkat dari mencapai 94,7%.
0 20 40 60 80 100
Prosentase
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Untuk lebih jelasnya dilihat dalam tabel dan diagram batang berikut ini Tabel 4.3.5
Kategori Aktivitas Frekuensi ( F ) Presentase ( % )
Sangat Aktif 14 73,7
Aktif 4 21,0
Cukup Aktif 1 5,3
Kurang Aktif - -
Sangat Kurang Aktif - -
Jumlah 19 100
Dari hasil tabel aktivitas belajar siswa siklus I dan siklus II diatas dapat diperoleh informasi bahwa pada siklus II terjadi peningkatan keaktifan belajar, yang semula pada siklus I tingkat keaktifan hanya 47,4% meningkat menjadi 94,7% pada siklus II.
Begitu pula dengan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 68,4% menjadi 94,7%. Hal ini menunjukkan adanya penimgkatan ketuntasan siswa secara klasikal yang cukup signifikan pada kegiatan belajar siswa dalam menulis tegak bersambung.
Hubungan hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar klasikal antara sebelum di laksanakan perbaikan siklus I dan siklus II dapat di lihat pada gambar grafik berikut ini.
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Prosentase
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Hasil Penelitian
Data Nilai Hasil Evaluasi Siswa per Siklus Tabel 4.3.5
No. NIS Nama Siswa Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 730 Dedy Syaputra 50 55 70
2 732 Ika Nuryati 50 55 70
3 733 Indah Ayu L 80 80 80
4 751 Abdul Rohman 70 70 70
5 752 Alfian A.Dicky 50 70 70
6 753 Choirun N 50 50 70
7 754 Dwi Hadi P 50 55 60
8 755 Ferry K 70 70 70
9 756 Fitri H 60 70 70
10 757 Habibul Abror 80 80 80
11 758 Ifan Nawawi 50 50 80
12 759 Inggrit S.N 70 70 70
13 760 Irga Ahmad F 90 90 90
14 761 Novi yanti 85 85 85
15 762 Nur Azizah 60 70 85
16 763 Oktavia Intan 85 85 85
17 764 Ratna H. M 80 80 80
18 765 Sintia Ika P 50 55 85
19 766 Zahrotul Q 90 90 90
Jumlah Ketuntasan 10 13 18
Prosentase 52,6% 68,4% 94,7%
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Jumlah Ketuntasan Prosentase
Pra Siklus
Siklus I
4.4 Pembahasan
Hasil belajar siswa yang dibimbing tanpa contoh dan media buku tulis halus sangatlah kurang. Data nilai ketuntasan klasikal menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pra siklus hanya 52,6% sangatlah kurang dari standar ketuntasan minimal yaitu 70% sehingga perlu adanya perbaikan pembelajaran.
Salah satu penyebab yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa adalah proses pembelajaran belum dapat merangsang siswa untuk melibatkan diri secara aktif sehingga hasil belajar siswa kurang optimal. Oleh karena itu perlu dicari metode dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa secara optimal.
Hasil belajar siswa kelas I dalam menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus diperoleh rata – rata hasil belajar yang meningkat antara siklus I dan siklus II. Nilai hasil belajar ini diperoleh dari nilai tugas atau evaluasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Eko Siswanto (1995/1996) bahwa media buku tulis halus akan mempermudah siswa dalam menyamakan besarnya huruf, membandingkan besarnya huruf besar dan huruf kecil, mambantu siswa dalam membuat tegak tulisan ( tidak miring kekanan atau kekiri) sehingga tulisan siswa lebih baik dan terbaca dengan jelas.
Bentuk soal yang diberikan adalah soal essay ( terlampir ), bentuk soal telah disusun sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta dikonsultasikan terlebih dahulu dengan teman sejawat. Pemberian tugas ini dilakukan agar siswa secara individu dapat menulis tegak bersambung dengan baik, rapi dan tepat sehingga bisa terbaca dengan jelas.
Perbandingan Siklus I dan Siklus II Tabel 4.4.1
Kriteria Aktivitas Siklus II (%) Siklus I (%) Selisi Siklus II – I
Sangat Aktif 73,7 21,1 52,6
Aktif 21,0 26,3 5,3
Cukup Aktif 5,3 15,8 10,5
Kurang Aktif 0 26,3 26,3
Sangat Kurang Aktif 0 10,5 10,5
Jumlah 100 100 0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Siklus I Sikllus II
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dengan melakukan perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan dapat kita ambil kesimpulan bahwa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas I SDN Sumbermujur 05 dalam menulis tegak bersambung harus menggunakan contoh dan media buku tulis halus.
5.2 Saran
1. Dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus siswa akan lebih aktif dan optimal lagi dalam pembelajaran bukan hanya pembelajaran Bahasa Indonesia tapi juga pembelajaran lain yang berkaitan dengan kegiatan menulis.
2. Guru harus membuat proses pembelajaran lebih bermutu dengan system PAIKEM, pembelajaran aktif kreatif inovatif dan menyenangkan baik dari segi metode atau media yang digunakan agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat.
3. Guru harus mempunyai inspirasi lain dalam mengembangkan / menciptakan metode atau media yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
4. Guru harus bisa meningkatkan kompetensi diri dalam penekanan penulisan yang benar terutama bagi guru kelas rendah.
5. Guu harus lebih percaya diri dalam menyampaikan teori pembelajaran. 6. Sekolah harus memberikan kesempatan seluas – luasnya bagi guru untuk
mengembangkan potensi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto, Eko. 1995/1996. Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Membaca dan Menulis Permulaan di Sekolah Dasar 1. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Dasar
GBPP dan kurikulum. 1994:20. Kumpulan Pendidikan Dasar Kelas I. Jakarta : Depdikbud
Ahmad, Djauzak dkk. 1996. Pedoman Proses belajar Mengajar Sekolah Dasar, Jakarta : Depdikbud
Utami, Dyah, 2011. Penemuan dan uji coba penggunaan garis bantu unuk mnulis tegak bersambung. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
LEMBAR KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
DALAM PENYELANGGARAAN PKP
Kepada
Kepada UPBJJ Universitas Terbuka Jember Di Jember
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : TUPLIK SUMARTINI, S.Pd.SD
NIP : 19570716 197703 2 003
Tempat Mengajar : SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat / supervisor 2 untuk mendampingi dalam melaksanakan PKP atas nama :
Nama : VIVI WAHYUNI
NIM : 819 844 969
Program Studi : SI – PGSD
Tempat Mengajar : SDN Sumbermujur 05 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Candipuro, 3 Oktober 2011
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : VIVI WAHYUNI
NIM : 819 844 969
UPBJJ-UT : Jember
Menyatakan bahwa :
Nama : TUPLIK SUMARTINI, S.Pd.SD
NIP : 19570716 197703 2 003
Tempat Mengajar : SD Negeri Sumbermujur 05
Jabatan : Guru Kelas
Mengetahui,
Kepala SDN Sumbermujur 05
Drs. MOCHAMAD SHOLEH NIP. 19611025 198201 1 009
Teman Sejawat / Supervisor 2
adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Candipuro, 3 Oktober 2011
MATRIK PENELITIAN
KELAS I
SDN SUMBERMUJUR 05
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan : Kata dan kalimat sederhana Semester : I ( Ganjil )
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
No Kegiatan
Bulan
Indikator
Capaian
Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Penelitian
awal
/pendahul
Terlaksana-nya observasi
Diperoleh
Teman Sejawat / Supervisor 2TUPLIK SUMARTINI, S.Pd.SD NIP. 19570716 197703 2 003
Yang Membuat Pernyataan Mahasiswa
VIVI WAHYUNI NIM. 819 844 969
uan
data
dokumentasi
Terpilihnya
subyek
2.
Pengemba
ngan
desain
penelitian
Proposal
penelitian
telah
disetujui dan
seminar
3.
Pengurus-an ijin
penelitian
Adanya
ijin
penelitian
4.
Pengemba
ngan
Instrumen
penelitian
Draft
instrument
penelitian
5.
Perencana
an
tindakan
siklus I
Rencana
tindakan
yang
siap
dilaksanakan
6.
Melaku-kan
tindakan
siklus I
Terlaksana-nya tindakan
siklus I
7.
Pemantau
an
/observasi
siklus I
Terlaksana-nya
pengumpulan
data PTK
8.
Evaluasi
dan
refleksi
siklus I
Terkumpul-nya data (row
data) secara
lengkap
siklus 2
yang
siap
dilaksanakan
10.
Melaku-kan
tindakan
siklus 2
Terlaksana-nya tindakan
siklus 2
11.
Pemantau
an /
observasi
siklus 2
Terlaksana-nya
pengumpulan
data siklus 2
12.
Evaluasi
dan
refleksi
siklus 2
Terkumpul-nya data (row
data) secara
lengkap
Data
penelitian
siklus 2 yang
telah terolah
13.
Penulisan
draf
laporan
Draft
penelitian
laporan yang
telah
disetujui
14.
Ujian
skripsi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( PRA SIKLUS )
TEMA : Pengalaman
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : I / I
TANGGAL PELAKSANAAN : 18 Oktober 2011 ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit
A. Standart Kompetensi
4. Menulis permulaan dengan menjiplak, menebalkan mencontoh, melengkapi dan menyalin
B. Kompetensi Dasar
4.3 Mencontohkan huruf, kata atau kalimat sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar
C. Indikator
o Menyalin huruf, kata, kalimat dari buku atau papan tulis dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
o Siswa dapat menyalin huruf, kata, kalimat dari buku atau papan tulis
dengan benar
E. Materi Pembelajaran
o Kata dan kalimat sederhana
F. Metode Pembelajaran Ceramah
G. Langkah – Langkah Pembelajaran I. Kegiatan Awal ( 10 menit )
Salam pembuka
Melakukan do’a bersama sebelum pelajaran dimulai Guru mengabsen siswa serta mempersiapkan materi ajar Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
II. Kegiatan Inti ( 50 menit ) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru bertanya jawab dengan siswa, misal :
“ini huruf apa?” ( guru menunjukkan huruf “y” misalnya dalam huruf lepas )
“ ini huruf apa?” ( guru menunjukkan huruf “y” misalnya dalam huruf tegak bersambung )
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
Guru menjelaskan tentang menulis dengan huruf lepas dan huruf sambung kepada siswa
Guru menulis sebuah huruf di papan tulis dengan menggunakan huruf lepas dan huruf sambung, kemudian menanyakan kepada siswa tentang nama – nama huruf itu ( nilai karakter kemandirian )
Guru memberi penjelasan dan memberi contoh cara menulis huruf lepas dan huruf sambung di buku tulis
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
Guru membagikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan lembar evaluasi tersebut (nilai karakter kemandirian )
Guru mengoreksi pekerjaan siswa
Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
III. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
Guru menginformasikan pertemuan selanjutnya Do’a dan salam penutup
H. Alat dan Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia BSE Kelas I Buku tulis halus
I. Penilaian
1. Bentuk Penilaian : Tes Tulis 2. Alat Evaluasi : Isian
Soal Evaluasi
Tulislah huruf dibawah ini sesuai dengan contoh!
1. a
A
b
B
a
A
b
B
2. c
C
d
D
c
C
d
D
Jawab :
3. e
E
f
F
e
E
f
F
Jawab :
4. g
G
h
H
g
G
h
H
Jawab :5. i
I
j
J
i
I
j
J
Jawab :
Kunci Jawaban
penilaian sesuai dengan kebijaksanaan guru Pedoman Penilaian
Skor maksimal 10 Bobot 1 soal = 2 5 soal = 10
Candipuro, 18 Oktober 2011
Mengetahui
Kepala SDN Sumbermujur 05
Drs. MOCHAMAD SHOLEH NIP. 19611025 198201 1 009
Mahasiswa / Guru Kelas I
SOAL EVALUASI
PRA SIKLUS
Nama : ……….
Kelas / Semester : I ( Satu ) / I ( Ganjil ) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tanggal Pelaksanaan : 18 Oktober 2011
Indikator : Menyalin atau mencontoh kalimat kedalam buku tulis dengan huruf tegak bersambung
Tulislah huruf dibawah ini sesuai dengan contoh!
1. a
A
b
B
a
A
b
B
Jawab :
2. c
C
d
D
c
C
d
D
Jawab :
3. e
E
f
F
e
E
f
F
Jawab :
4. g
G
h
H
g
G
h
H
5. i
I
j
J
i
I
j
J
Jawab :
Mahasiswa / Guru Kelas I
HASIL EVALUASI PRA SIKLUS
KELAS I
SDN SUMBERMUJUR 05
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan : Kata dan kalimat sederhana Semester : I ( Ganjil )
Tanggal Evaluasi : 18 Oktober 2011 Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
No NIS Nama
Apakah sudah memenuhi Standart
Ketuntasan Minimum (SKM) (70) Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 730 Dedy Syaputra 50
2 732 Ika Nuryati 50
3 733 Indah Ayu L 80
4 751 Abdul Rohman 70
5 752 Alfian A.Dicky 50
6 753 Choirun N 50
7 754 Dwi Hadi P 50
8 755 Ferry K 70
9 756 Fitri H 60
10 757 Habibul Abror 80
11 758 Ifan Nawawi 50
12 759 Inggrit S.N 70
13 760 Irga Ahmad F 90
14 761 Novi yanti 85
15 762 Nur Azizah 60
16 763 Oktavia Intan 85
17 764 Ratna H. M 80
18 765 Sintia Ika P 50
19 766 Zahrotul Q 90
Jumlah 11 9 20
Prosentase 57,89% 42,11% 100%
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
PRA SIKLUS
Kelas / Semester : I / I
SDN : Sumbermujur 05
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : 4. Menulis permulaan dengan menjiplak, menebalkan mencontoh, melengkapi dan menyalin
Kompetensi Dasar : 4.3 Mencontohkan huruf, kata atau kalimat sederhana dari buku atau papan tulis dengan benar
Indikator : Menyalin atau mencontoh kalimat kedalam buku tulis dengan huruf tegak bersambung
Pokok Bahasan : Kata dan Kalimat Sederhana
No. NIS Nama
Aktifitas Siswa
mendengarkan
penjelasan guru Siswa menjawab
mengerti jenis – jenis huruf
menulis rapi, tepat, baik dan
benar 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 730 Dedy S
2 732 Ika Nuryati
3 733 Indah A. L
4 751 Abdul R
5 752 Alfian A.D
6 753 Choirun N
7 754 Dwi H. P
8 755 Ferry K
9 756 Fitri H
10 757 Habibul A
11 758 Ifan N
12 759 Inggrit S.N
13 760 Irga A. F
14 761 Novi yanti
15 762 Nur A
16 763 Oktavia I
17 764 Ratna H.M
18 765 Sintia I. P
19 766 Zahrotul Q
Keterangan Skor :
1 = siswa sangat kuraag aktif 2 = siswa kurang aktif 3 = siswa cukup aktif 4 = siswa aktif
5 = siswa sangat aktif
Candipuro, 18 Oktober 2011 Peneliti
VIVI WAHYUNI NIM. 819 844 969
LEMBAR OBSERVASI SISWA
KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRA SIKLUS