DIKI
DIKI YUNIKA YUNIKA 0305128141908903051281419089 DEDI
(Sum
Bejana tekan (
pressure vessel
) merupakan
wadah tertutup yang digunakan untuk
berbagai macam keperluan dalam dunia
industri maupun dalam kehidupan
sehari-hari. Bejana tekan dirancang untuk mampu
menampung cairan atau gas yang memiliki
temperatur atau tekanan yang berbeda dari
keadaan lingkungannya.
Digunakan di beberapa industri, antara lain:
Perusahaan minyak
Perusahaan kimia
Pembangkit tenaga
Pabrik pulp dan kertas
Pabrik makanan, dll
Fungsi
Bejana tekan dapat difungsikan sebagai alat penyimpan atau penampung bahan bakar baik cair maupun gas, untuk besar dan ukuran dari tanki penyimpan bahan bakar tergantung dari kapasitas yang akan direncanakan berdasarkan kebutuhan, berapa lama bahan bakar tersebut akan digunakan/disimpan.
Tabung kompressor ini merupakan juga salah satu
jenis bejan tekan yang berfungsi sebagai penampung udara yang bertekanan/dikompresikan.
Water pressure tank ini merupakan salah satu jenis
bejana tekan yang berfungsi sebagai penyimpan air yang bertekanan, yang dapat di alirkan melalui pipa-pipa penyalur, dimana dari water pressure tank ini dapat di injeksikan kedalam suatu sistem yang tekanannya lebih rendah dari tekanan atmosfir.
1. Tanki penyimpanan bahan bakar
2. Tabung Kompresor
Fungsi untuk menampung fluida, contoh
tangki bahan bakar.
Fungsi untuk suatu proses kimia pada
suatu fluida tertentu, contoh
separator, scrubber, dan slug catcher.
Fungsi untuk menunjang suatu proses,
contoh pada sistem
pneumatik
diperlukan udara bertekanan yang
disimpan di bejana tekan.
Fungsi untuk mengangkut fluida, contoh
mobil tangki bahan bakar.
4. Storage tank
5. Tempat proses atau reaksi
6. Alat bantu
Pada umumnya bejana tekan dapat digolongkan dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Bejana tekan silinder
berbentuk vertikal (vertical cylinder vessel ).
2. Bejana tekan silinder berbentuk horizontal
(horisontal cylindrical vessel ).
3. Bejana tekan berbetuk bola (hemispherical vessel ).
Komponen utama bejana tekan (Pressure Vessels) merupakan komponen yang
paling dominan dan selalu ada pada bejana tekan. Komponen – komponen tersebut antara lain ;shell, head, flange, bolts and nut, nozzle, support , dan skirt support.
1. Shell adalah komponen yang paling utama yang berisi fluida yang bertekanan. Pada umumnya ada dua tipe shell yang ada yaitu shell silindris
dan spherical shell .
Ketebalan shell dipengaruhi oleh tekanan design. Tekanan design dibedakan menjadi dua yaitu tekanan design internal dan tekanan design eksternal. Untuk menentukan ketebalan shell harus memperhatikan beban yang terjadi pada shell.
2. Lubang orang (Manhole), yaitu suatu lubang yang berfungsi untuk keluar masuknya orang untuk membersihkan atau merawat.
3. Kepala bejana tekan (Head) yaitu sebagai penutup bagian samping atau bawah dan atas dari suatu bejana tekan tersebut, bentuk bentuk dari kepala bejana tekan ini adalah: Ellipsoidal Torispherical Hemispherical Conical Toriconical
4. Nozzle adalah komponen silinder yang berupa lubang yang menembus shell atau head dari bejana tekan. Ujung nozzle
biasanya berbentuk flange untuk memungkinkan koneksi dengan part lain dan mudah untuk pemeliharaan atau akses
5. Support
Komponen yang berfungsi untuk menahan bejana tekan agar tidak berpindah atau bergeser. Penyangga ini harus bisa menahan beban baik berupa beban berat bejana ataupun beban dari luar seperti angin dan gempa bumi.
• Saddle support • Legs
Apabila sebuah bejana tekan yang dirancang tidak
tepat untuk menahan tekanan yang tinggi maka
bahaya keamanan akan mengancam. Oleh karena itu,
standar rancangan dan sertifikasi bejana tekan dibuat
melalui beberapa design code seperti :
ASME Boiler and Pressure Vessel di Amerika, Pressure
Equipment Directive of the EU (PED), Japanese
Industrial Standard (JIS),
CSA B51 di Canada, AS1210 di Australia
dan
standar internasional lain seperti
Lloyd’s,
1. Kebakaran Gas mudah terbakar dalam bejana bercampur dengan oksigen atau udara serta sumber panas
Kebakaran / Meledak
2. Keracunan Gas beracun terhirup melalui pernapasan 3. Pernapasan tercekik Gas tertentu dalam ruangan dapat
mendesak oksigen
4. Peledakan Tekanan gas dalam bejana akan naik bila terdapat sumber panas dari luar atau dalam
5. Terkena cairan Gas bentuk cairan dengan suhu sangat dingin (-103 C sampai -268 C ) pada tekanan 15 kg/cm*2 . Apabila terkena dengan
cairan yang sangat dingin, maka cairan tersebut seketika akan menyerap panas tubuh yang terkena sehingga mengakibatkan luka seperti terkena luka bakar dan merusak jaringan tubuh, luka yang parah dapat
Inspeksi
adalah suatu kegiatan operasional untuk memeriksa
material atau barang yang diperlukan oleh proses produksi untuk
dapat memenuhi spesifikasi pada proses berikutnya atau
memenuhi spesifikasi barang sebelum produk dikirim.
Inspeksi mencakup pengukuran material atau produk jadi dengan
metode tertentu dan membandingkan hasilnya dengan standar
untuk penentuan keberterimaannya.
Inspeksi merupakan metode yang paling umum digunakan oleh
perusahaan manufakturing untuk mencapai keseragaman kualitas
produk dan Standarisasi produk. Jika produk yang dihasilkan tidak
sesuai dengan ketentuan standar dan spesifikasi maka produk
tersebut akan ditolak dan pihak yang bertanggung jawab harus
melakukan tindakan perbaikan (
corrective countermeasure
) agar
tidak terjadi lagi ketidaksesuaian standar di masa yang akan
datang.
inspection merupakan suatu paduan yang terdiri dari
kegiatankegiatan,baik yang bersifat operasional maupun
managerial, yang terdiri dari kegiatan:
review, survey, check, measure, detection, examination, data
collection, analyze,documentation, reporting, test, recording, dan
auditing atau verification.
FUNGSI ACCURANCE
Maksudnya adalah kegiatan
pemeriksaan tiap-tiap
part/komponen
lalu dibandingkan
dengan
standard yang berlaku
untuk ditentukan apakah part atau
komponen tersebut dapat diterima
kelayakannya sebelum proses
pengiriman s.
Fungsi Assurance ini akan berhasil
dengan baik apabila ada : methode,
sistem, standard & judgement
inspeksi, keakurasian peralatan
inspeksi, training dan pendidikan
inspector yang baik serta adanya
kriteria yang jelas terhadap
penanganan part/lot yang diperiksa.
FUNGSI PREVENTIVE
Inspeksi yang dilakukan untuk
mendeteksi ketidaksesuaian
part dilakukan secara berkala
dan terencana untuk
mencegah timbulnya
kerusakan atau penurunan
kondisi mesin
Untuk menghilangkan
ketidaksesuaian part
diperlukan nya pengontrolan
kualitas proses produksi dan
menentukan penyebabnya
serta mengambil tindakan
corrective yang diperlukan.
Klasifikasi inspeksi
berdasarkan metode
yaitu :
1. Total Inspeksi
(inspeksi 100%)
2. Sampling
Inspeksi
3. Periodik
Inspeksi
Adalah dimana methode inspeksi yang dilakukan
dengan cara mengukur/menguji seluruh part/
produk untuk dapat memutuskan apakah
part/produk tersebut bisa diterima atau tidak.
Adalah metode inspeksi yang dilakukan dengan
cara mengambil secara acak part/ produk dari
sebuah alat dan mengukur/menguji untuk
penentuan apakah sebuah alat tersebut dapat
diterima atau tidak. Jika dalam Inspeksinya
terbukti mendeteksi adanya produk cacat maka
keseluruhan produk yang terkait akan ditolak
(
rejected
)
Adalah metode inspeksi yang dilakukan dengan
cara mengambil sebagian kecil dari sample dan
memeriksa keberterimaannya dari suatu
produksi per periodik waktu yang telah
ditentukan.
Tujuan dari Inspeksi dalam
Quality Control
(Pengendalian Kualitas) adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mendeteksi dan menghilangkan bahan baku yang cacat
sebelum masuk ke proses produksi.
2.
Untuk mendeteksi produk cacat dan produk yang berkualitas rendah
terkirim ke pelanggan.
3.
Untuk memberikan pemberitahuan kepada Manajemen sebelum suatu
masalah kualitas menjadi serius sehingga manajemen dapat
mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.
4.
Untuk mencegah keterlambatan pengiriman yang dikarenakan
masalah kualitas dan mengurangi keluhan dari pelanggan.
Alasan dasar untuk dilakukannya
inspeksi pada bejana tekan adalah
untuk memastikan kondisi fisik
dari vessel dan menetukan
tipe,laju, dan sebab dari
penyusutan benda.
Dengan dilakukannya inspeksi
tersebut maka :
keselamatan kerja dapat terjaga,
periode operasi dengan tanpa
dilakukannya shutdown dapat
diperpanjang,
laju dari penyusutan dapat
dikurangi,
perbaikan dan pergantian dapat
Referensi pemeriksaan bejana tekan :
ASME Sec VII Div 1,Boiler and Pressure Vessel Code
API 510Pressure Vessel Inspection Code: Maintenance Inspection, Rating, Repair, and Alteration
RP 572Inspection of Pressure Vessels Keputusan Menteri Pertambangan dan
Energi No.06P/0746/M.PE/1991
Tentang pemeriksaan kerja atas instalasi, peralatan, dan teknik yang dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi.
Peraturan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi No.43P/382/DDJM/1992
Tentang syarat-syarat dan tata kerja perusahaan Jasa Inspeksi Teknik bidang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi.
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi
1. Identifikasi material yang akan digunakan
2. Verifikasi pembentukan bejana 3. Verifikasi pemasangan sambungan 4. Pemeriksaan hasil las serta verifikasi
hasil uji tanpa merusak
5. Pengukuran dimensi bejana dan pemeriksaan internal
6. Uji bocor dan uji tekan
Bejana tekan dan sejenisnya yang baru dan atau akan
dipasang.Yang perlu di periksa ialah .
a.Pemeriksaan data yang meliputi :
1. Gambar konstruksi dan perhitungan bejana tekan 2. Spesifikasi material yang akan digunakan
3. Spesifikasi prosedur las dan rekaman kualifikasi prosedur serta catatan kualifikasi (sertifikat) unjuk kerja juru / operator las
4. Prosedur uji tidak merusak dan kualifikasi personilnya
5. Prosedur reparasi
6. Prosedur perlakuan panas pasca las (bila disyaratkan) 7. Prosedur uji tekan
Pemeriksaan bejana tekan di bagi menjadi 2 (Dua) bagian :
1. Bejana tekan dan sejenisnya yang baru dan atau akan dipasang.
1. Bejana tekan dan sejenisnya yang lama dan atau telah dipasang.
c. Pelaporan:
Menyusun seluruh hasil
pemeriksaan teknis
berbentuk dokumen untuk
diserahkan ke Direktur
Direktorat Teknik
Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi sebagai bahan
evaluasi untuk penerbitan
Sertifikat Kelayakan
BEJANA TEKAN DAN SEJENISNYA YANG LAMA DAN ATAU TELAH DIPASANG.
a. Pemeriksaan data yang meliputi
1.Sertifikat Kelayakan Penggunaan
Peralatan yang akan diperpanjang
masa berlakunya
2.Catatan riwayat penggunaan
bejana
3.Gambar bangunan bejana (as
built drawing)
4.Prosedur kerja aman melakukan
pemeriksaan
b. PEMERIKSAAN FISIK MELIPUTI :
1. pemeriksaan visual kondisi bejana
2. verifikasi hasil pengukuran terakhir tebal bejana yang dilakukan oleh perusahaan 3. melakukan pengukuran tebal bejana 4. uji tidak merusak (bila diperlukan) 5. verifikasi hasil perhitungan sisa umur
bejana
c. Pelaporan
Menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis berbentuk dokumen untuk diserahkan ke Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi sebagai bahan evaluasi untuk menerbitkan Sertifikat
Pemeriksaan Dokumen
Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan Fisik untuk
dicocokan dengan
gambar pembuatan( As
Built )
Setelah dipergunakan, bejana tekan harus
diperiksa secara periodik untuk memastikan
bahwa kondisinya tetap memenuhi syarat untuk
keperluan operasi.
Kondisi bejana tekan dan keadaan lingkungan
adalah factor-factor yang harus diperhitungkan
dalam menentukan keperluan inspeksi tersebut.
Inspeksi dapat dilakukan baik external maupun
internal termasuk penggunaan cara-cara Non
Destructive Testing.
Pemeriksaan Dokumen.
Inspeksi Ekternal / Internal.
Pengukuran Thickness.
NDT.
Perhitungan MAWP.
Pelaporan.
Pemeriksaan Dokumen. Inspeksi Ekternal / Internal. Pengukuran Thickness. NDT. Perhitungan MAWP. Pelaporan. DATA UMUM 1. Pemilik 2. Pabrik Pembuat 3. Tahun Pembuatan 4. Jenis 5. Bentuk 6. Nomor Seri 7. Volume
8. Fluida yang di isikan,dll
DATA LAIN
perhitungan kekuatan konstruksi Sertifikat material yang digunakan Pengukuran Ketebalan
Gambar desain/konstruksi
Laporan hasil pemeriksaa tidak merusak ( NDT ) laporan hasil pengolahan panas ( bila ada
Sertifikat pengelasan meliputi prosedur
pengelasan dan hasil pengujian ,dll
Pemeriksaan
Dokumen.
Pemeriksaan
Inspeksi Ekternal / Internal.
Grooving
Corrosion
Erosi : Terjadi karena kecepatan
aliran yang terlalu tinggi
Cut atau Gouges :Terjadi karena
kontak dengan benda tajam
sehingga bisa mengurangi wall
thickness
Dent :Terjadi karena benda
tumpul namun dent tidak
mempengaruh kekuatan
material benda
Pemeriksaan Shell dan Head bejana
tekan :
Permukaan shell dan head
terhadap kemungkinan
crack,blister,bulge dan
deteriorasi
Jika ditemukan distorsi maka
harus dilakukan pemeriksaan
dimensional dan kontur yang
lebih detail
Periksa lasan dan daerah heat
affected zone, kemungkinan
retak atau defect yang lain.
Permukaan dari manway,nozzle
dan opening yang lain dari
kemungkinan distorsi,crack dan
cacat yang lain
PengukuranThickness.
Untuk Pengukuran Thickness
digunakan metode
NDT,misalnya dengan
ultrasonic Testing,Magnetic
Particle atau Eddy current
testing.
NDT harus dilakukan pada
sambungan las untuk
memastikan tidak ada crack
atau cacat lainya
Lokasi yang harus dilakukan
pengukuran ialah
Shell,Head,Nozzle,Manway,
Reinforcement Pad(Jika
Perhitungan MAWP.
Perhitungan
Maksimum Allowable
Working Pressure
(MAWP) Adalah
Kalkulasi yang
dilakukan untuk
mengetahui MAWP,
minimum thickness
yang diperlukan,laju
korosi dan sisa umur
dari pressure vessel.