• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Perawatan Mesin CNC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Perawatan Mesin CNC"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PERAWATAN MESIN CNC

TUGAS PERAWATAN MESIN CNC

MESIN CNC

MESIN CNC

(Computer Numerical Control)

(Computer Numerical Control)

Disusun oleh :

Disusun oleh :

Sendy vira gupty

Sendy vira gupty

: 151331006

: 151331006

Refandiyanto NR 

Refandiyanto NR 

: 151331013

: 151331013

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK MESIN D-3

JURUSAN TEKNIK MESIN D-3

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2017

2017

(2)

BAB 1 BAB 1

MESIN CNC MESIN CNC

(Computer Numerical Control) (Computer Numerical Control) 1.

1. Pengertian Mesin CNCPengertian Mesin CNC

Computer Numerical Control / CNC (komputer kontrol numerik) Computer Numerical Control / CNC (komputer kontrol numerik) merupakan sistem otomatisasi

merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintahyang dioperasikan oleh perintah yang diprogram dalam bentuk kode angka dan disimpan dimedia penyimpanan. yang diprogram dalam bentuk kode angka dan disimpan dimedia penyimpanan. Karena informasi yang digunakan berbentuk rumus matematik, maka sistem Karena informasi yang digunakan berbentuk rumus matematik, maka sistem ini dinamakan kontrol dengan angka (numerical control).

ini dinamakan kontrol dengan angka (numerical control).

Mesin CNC pertama kali digunakan dalam proses mengikir, Mesin CNC pertama kali digunakan dalam proses mengikir, membuat lubang, memutar, mengasah dan menggergaji, dan tahun

membuat lubang, memutar, mengasah dan menggergaji, dan tahun  –  –   tahun  tahun terakhir ini juga digunakan untuk membengkokan pipa dan membuat berbagai terakhir ini juga digunakan untuk membengkokan pipa dan membuat berbagai  bentuk.

 bentuk. Dibandingkan Dibandingkan dengan dengan peralatan peralatan biasa, biasa, mesin mesin yang yang dikontrol dikontrol dengandengan kode angka ini lebih cermat, cepat, konsisten dan fleksibel, bahkan untuk kode angka ini lebih cermat, cepat, konsisten dan fleksibel, bahkan untuk manufakturing yang sangat rumit sekalipun. Rancangan produk dapat diubah manufakturing yang sangat rumit sekalipun. Rancangan produk dapat diubah atau disesuaikan cukup dengan mengubah instruksi saja.

atau disesuaikan cukup dengan mengubah instruksi saja.

Gambar 1 Mesin CNC Gambar 1 Mesin CNC 2.

(3)

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled)  bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula  proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit  pengendali yang besar.

Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang  pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga

volume unit pengendali dapat lebih ringkas.

Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala  bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat  banyak.

3. Jenis Mesin CNC

Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :

 Mesin Bubut CNC

Proses pemakanan atau penyayatan benda kerja mesin ini adalah dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.

(4)

Gambar 2 Mesin bubut CNC

 Mesin Frais CNC

Proses pemakanan atau penyayatan benda kerja mesin ini adalah dilakukan dengan menggunakan pahat yang diputar oleh poros spindle mesin

(5)

4. Komponen Mesin CNC

Komponen dari mesin CNC antara lain :

 PC (Personal Computer)

PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya sesuai dengan kebutuhan.

Misalkan pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit ) atau dengan operasi sederhana, PC yang dipergunakan sebagaimana  pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU.

Gambar 4 Tampilan Monitor Training Unit CNC

PC yang digunakan untuk proses manufacturing, industri besar antara lain : E·IPC700ECKELMANN, DNC NT2000, WinPromateII -Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejenis.

(6)

 Program

Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design).

Proram lainnya adalah CAM (Computer Aided Manufacturing). Dimana proram ini dapat memberikan simulasi dari CAD. Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerj a dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.

(7)

 Motor listrik servo

Motor listrik servo digunakan untuk menggerakan control pahat dari mesin CNC.

 Motor listrik

Motor listrik digunakan untuk menggerakan/memutar pahat

 Pahat

 Dudukan dan Pemegang

5. Pengoperasian Mesin CNC

Secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :

 Sistem Absolut

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama  proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada  pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

(8)

Gambar 7 Referensi Absolut

 Sistem Incremental

Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.

(9)

BAB 2

MENYETEL DAN MERAWAT MESIN CNC A. Menyetel dan Merawat Mesin

Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1) Memahami system preventive maintenance. 2) Memahami jenis-jenis minyak pelumas.

3) Memahami cara pembuatan jadwal preventive maintenance. 4) Memahami teknik penyetelan mesin.

B. Uraian Materi

1) Teknik Perawatan Mesin

Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.

Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik  pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi,

non produksi yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan tersebut. Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan ,  perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :

a) Perawatan peralatan dan perlengkapan

Kegiatan dari perawatan ini mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan, agar mesin-mesin dan perlenkapanya (sarana-prasarana) yang berhubungan dengan kegiatan atau penggunaan sarana prasarana tersebut selalu dalam keadaan kondisi yang baik.

Tindakan perawatan yang singkat waktunya adalah yang paling menguntungkan, baik dipandang dari segi institusi, perusahaan maupun dari segi pertanggung-jawaban yang harus dipikul oleh penguna tanpa mengurangi rasa tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan kesempurnaan cara bekerjanya. Juga perlu pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan sebagai dokumentasi dan sebagai pedoman untuk perencanaan  perbaikan di waktu yang akan datang, (diagnosa kerusakan dibuat dalam  bentuk berita acara kerusakan).

(10)

 b) Pergantian dan distribusi utilitas

Pergantian dan distribusi utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya karena mesin perkakas digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini adalah tenaga listrik. Dalam kegiatan  pemeliharaan dan perbaikan terdapat pengelompokan kerja yaitu; bagian  perbaikan dan pemeliharaan mekanik dan bagian pemeliharaan dan  perbaikan kelistrikan. Namun dalam pergantian utilitas dimaksudkan antara lain; distribusi air pendingin, komponen, pelumas(oli). Kebanyakan hanya terlibat pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran bekerja , akan lebih baik distribusi dan pergantian dari utilitas ini ditangani oleh bagian  perawatan.

c) Inspeksi dan pelumasan

Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralat an mesin yang berhubungan dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah dalam rangka mencari data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan , sedangkan kegiatan pelumasan s udah merupakan tindakan pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan kepada  bidang-bidang yang bergesekan dan bagian yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.

Selain perawatan mesin dan perlengkapanya, juga untuk memperlancar tugasnya guna menunjang proses produksi dalam perusahaan atau pabrik maka perlu juga dibantu dengan:

1) Penyimpanan persediaan bahan dan alat. 2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai. 3) Perlindungan dari bahaya kebakaran. 4) Pengurangan suara dan polusi.

5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan  perbaikan.

6) Pelayanan perawatan.

Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin –  gedung, alat-alat lain, untuk menciptakan kondisi kerja sebaik-baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi sarana dalam  perawatan berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan agar pelaksanaan kegiatan produksi dan keamanannya, perlidungan dari bagian-bagian yang berbahaya dapat dijamin lancer dan baik.Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu:

(11)

1) Perawatan rutin

Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus menerus dan sistematis.

2) Perawatan periodic

Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula.

3) Perawatan berencana

Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lanca r dalam waktu singkat.

4) Perawatan pencegahan

Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah direncanakan sebelumnya.

5) Tindakan perbaikan

Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori perawatan. 6) Overhaul

Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total.

d) Kerusakan Mesin

Banyak dan sedikitnya kerusakan mesin sangat tergantung pada spesifikasi mesin itu semakin fleksibel fungsi mesin dan semakin rumit  perencanaan mesin, maka jenis kerusakannya semakin banyak, sebagai contoh suatu mesin bubut kecil dengan system pergerakan belt, maka frekuensi kerusakan akan lebih kecil dibandingkan dengan mesin bubut  besar dengan system pergerakannya dengan roda gigi atau hidrolik maupun

elektrik.

Kerusakan di dalam mesin dapat dikategorikan sebagai berikut:

1) Kerusakan elemen-elemen mekanik yang dirakit sehingga menjadi satu kesatuan komponen mesin.

2) Kerusakan rangka tuangan baik bersifat tetap dan yang bergerak.

Kerusakan pada elemen-elemen mesin pada umumnya menyangkut  pada kualitas dan fungsinya elemen-elemen mesin itu tidak dapat  bekerja sempurna dalam kelompoknya, penyebab kerusakannya juga  bermacam-macam misalnya:

o Kerusakan karena aus permukaan/bidang geseknya. o Kerusakan karena korosi/karat.

(12)

o Kerusakan karena pengendoran baut-baut pengikat sehingga

spilingnya besar, hal ini biasanya kesalahan diwaktu penyetelan dan adanya getaran yang dapat menyebabkan baut-baut ikat mengendor.Kerusakan bagian rangka tuangan, dimana rangka tuangan mesin merupakan elemen utama, rangka mesin. Pada rangka tuangan ini elemen-elemen mesin dirakitkan sehingga menjadi mesin lengkap atau menjadi komponen mesin yang lengkap.Gaya tahan, gaya geser, getaran dan lain-lain ditahan oleh rangka tuangan, maka lama kelamaan rangka tuangpun mengalami kelelahan atau daya tahannya berkurang. Disamping itu masih banyak lagi kerusakan yang terjadi pada rangka tuang diantaranya:

 Kerusakan rangka tuang karena keausan.

 Kerusakan rangka tuang karena cacat terkena goresan,  pukulan dan alat-alat potong.

 Kerusakan rangka tuang karena getaran/pukulan yang menyebabkan pecah, retak, cacat.

 Kerusakan rangka tuang karena pengaruh panas dan tekanan.Jika elemen mesin semakin tua umurnya maka daya tahan dalam bekerja menurun sehingga frekuensi kerusakan bertambah banyak, kondisi mesin semacam ini menunjukkan mesin harus di overhaul (turun mesin).Suatu contoh mesin yang sering mengalami kerusakan misalnya meja ingsut meja mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap kerusakan-kerusakan yang terjadi antara lain adalah:

 Kerusakan pada handle penggerak dan pena  Kerusakan pada poros ingsut dan mur

 Kerusakan pada penyisip (spie)  Kerusakan pada lintasan luncur  Kerusakan pada peluncur

 Kerusakan pada roda gigi penggerak otomatis dan seterusnya.

Alat-alat komponen mesin yang masih tergolong rusak ringan apabila perbaikan yang dilakukan tidak membutuhkan biaya besar dan waktu penyelesaianya singkat, disamping itu tidak mengalami adanya  pembongkaran secara besar-besaran. Alat-alat komponen mesin yang termasuk berat ialah jika  perbaikan yang harus dilakukan menyangkut pada  perbaikan elemen-elemen rangka tuang dan presisi

(13)

 penyetelan komponen terhadap mesin secara keseluruhan.

Yang termasuk kerusakan sangat berat adalah jika  perbaikan yang dilakukan harus menyangkut perbaikan elemen-elemen, rangka tuang dan presisi penyetelan komponen terhadap mesin secara keseluruhan. Masalah kerusakan berat cara dan proses perbaikan yang harus dilakukan untuk macam elemen mesin perkakas, dimana perbaikannya bersifat total dan mengembalikan kepada kualitas standard.

Keahlian tenaga perbaikan akan menentukan mutu  perbaikan mesin dan komponen, sering dalam  prakteknya dirasakan oleh konsumen misalnya suatu alat/mesin yang mempunyai kerusakan tertentu maka mutu perbaikan yang diberikan oleh bengkel satu tidak sama dengan bengkel yang lain.Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu perbaikan adalah:

 Kondisi elemen mesin tidak sama  Perlengkapan yang dimiliki bengkel  Teknik dan cara perbaikan berbeda  Kemampuan SDM berbeda

e) Peralatan Pemeliharaan 1) Peralatan mekanik

Alat peralatan mekanik harus mampu untuk mengerjakan perbaikan- perbaikan berat, maka jenis dan ukurannya disesuaikan dengan tipe mesin yang ada dalam perusahaan atau pabrik. Pada umumnya alat  peralatan pemeliharaan mekanik sebagai berikut:

a. Jenis kunci, pas, ring, sok, dan kunci L  b. Jenis hekker ( kecuk, sedang dan besar )

c. Jenis obeng ( biasa ,kembang, dan obeng tekan ) d. Jenis Palu (plastic, karet, tembaga, dan baja ) e. Jenis pendorong ( tembaga, pipa dan aluminium ) f. Jenis kunci inggris yang kecil, sedan, besar.

2) Alat bantu pemeliharaan

Oleh karena yang dihadapi oleh maintenance bukan hanya kerusakan mesin saja, melainkan masih ada alat-alat yang bukan mesin, kerusakan alat ini juga harus diperbaiki, maka dari itu diperlukan alat-alat tambahan yaitu:

a. Peralatan pembuat ulir yaitu snay dan tap untuk keperluan  baut, mur sebagai pengikat.

(14)

 b. Peralatan hand press.

c. Takel yang bekekuatan 0,5 ton, 1 ton, 2 ton.

d. For clip untuk mengangkat mesin dan perlenkapannya. e. Meja kerja.

f. Sikat baja, ragum,kikit, gergaji tangan dll.

g. Alat-alat ukur peralatan mekanik dan alat-alat ukur untuk  peralatan kelistrikan.

h. Dan peralatan mesin perkakas lainnya 3) Jenis-Jenis Minyak Pelumas

a. Jenis bahan pelumas

i. Pelumas mineral, bahan dasarnya dihasilkan dari minyak bumi.

ii. Pelumas sintesis, bahan dasamya berasal dari gas  burni yang diolah melalui proses sintesa dan menghasilkan molekul baru yang bentuknya serupa, sehingga dapat mencapai stabilitas termal, oksidasi dan kinerja yang optimal. Beberapa jenis bahan dasar  pelumas sintesis adalah: PAO (Poly Alpha Olefin), Polyglycol, Polyester, Phosphate Ester, dan lain-lain).

iii. Pelumas yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan (Vegetable Oil). Pelumas jenis ini sudah mulai digunakan sebagai pelumas traktor dan mesin-mesin  pertanian di negara yang sudah maju pertaniannya. Jenis-jenis yang sudah dipasarkan adalah diantaranya High Oleic Sun Flower (Minyak Bunga Matahari), rninyak Zaitun, High Oleic Rapessed, dan sebagainya.Kegunaan pelumas.

iv. Pelumas hewani, bahan dasarnya dihasilkan dari minyak binatang.

 b. Kegunaan pelumas

i. Mencegah atau mengurangi keausan mesin dari terjadinya gesekan bagian-bagian mesin yang  bergerak, dengan cara memisahkan bagian-bagian yang bergerak dengan lapisan pelumas yang mempunyai kestabilan terhadap oksidasi pada suhu tinggi dan rendah, serta tahan terhadap tekanan dan  beban kejut sehingga bagian mesin yang bergerak

terhindar dari keausan.

ii. Mengendalikan kotoran dengan cara melarutkan dan mendispersikan kotoran berupa jelaga, hasil-hasil oksidasi, partikel logarn keausan mesin dan lumpur

(15)

(sludge) agar tidak mengganggu cara. kerja bagian mesin.

iii. Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan  bakar dan hasil oksidasi pelumas sehingga tidak

mengganggu logam-logarn bagian mesin.

iv. Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin, energi panas yang dihasilkan mesin diserap oleh pelumas dan dihantarkan kebagian mesin yang lebih dingin sehingga terjadi proses pemindahan  panas keluar mesin.

v. Mencegah terbentunya busa dalam proses sirkulasi  pelumas dalarn sistern agar tidak mengganggu  pompa dan pelumasan bagian mesin dan mencegah  pengotoran udara serta bagian mesin.

c. Sifat-sifat pelumas i. Viskositas

Viskositas atau kekentalan didefinikan sebagai tahanan fluida untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, makin sulit fluida tersebut untuk mengalir (makin kental). Satuan viskositas adalah centistokes (cSt) atau mm²/s.

Viskositas dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Untuk menunjukkan ketahanan viskositas terhadap perubahan temperatur pada tekanan atmosfer, dipakai indikator yang disebut viscosity index (VI), dimana perubahan viskositas diukur pada temperatur 40°C dan 100°C. Pelumas yang stabil (tidak banyak mengalami perubahan viskositas dengan adanya perubahan. temperatur) mempunyai VI yang tinggi, dan sebaliknya.

ii.

Pour Point 

Pour point atau titik tuang adalah temperatur terendah dirnana pelumas masih dapat mengalir.

iii. Stabilitas terhadap oksidasi

Sifat ini sangat penting bagi semua pelumas, terutama untuk  penggunaan pada temperatur tinggi.

iv.

Total B ase Number 

Total Base Number (TBN) menunjukkan kernarnpuan  pelumas menetralisasi asam hasil oksidasi, kemampuan

detergensi dan dispersansi guna mernbersilikan mesin dari kotoran atau deposit yang terbentuk dari hasil pernbakaran  bahan bakar maupun hasil oksidasi pelurnas itu. sendiri.

(16)

v.

Total Acid Number 

Total Acid Number (TAN) menunjukkan tingkat keasarnan yang berasal dari aditif (untuk Fresh Oil). Peningkatan nilai TAN pada pelurnas yang telah digunakan untuk mengindikasikan terbentuknya asarn lemah dalarn pelurnas dan pada nilai tertentu menunjukkan tanda bahwa pelurnas sudah tidak dapat digunakan lagi.

vi. Sifat anti karat

Sifat ini penting bila pelumas terkontarninasi air dalarn sistern peralatan atau mesin. Partikel karat dalarn pelumas dapat berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat oksidasi  pelurnas, bersarna kontarninan lain dalarn sistem sirkulasi,

karat dapat menyumbat filter atau "Servo Valve”. vii.

Demulsibility 

 Demulsibility adalah sifat kemudahan untuk terpisah dari air. Sifat ini penting bagi pelurnas turbin, hidrolik, kornpressor, sistern sirkulasi dan pelurnas mesin diesel putaran menengah sampai lambat yang dilengkapi dengan water separator. viii.

F lash Point 

 dan

F ire Point 

Flash point atau titik nyala adalah temperatur minimum pelumas yang dapat menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila didekatkan pada api. Fire point atau titik bakar adalah temperatur minimum dimana uap pelumas cukup banyak dan dapat terbakar. Fire  point pelumas biasanya 30°C diatas flash point-nya.

ix.

Copper Strip Corrosion

Sifat ini digunakan secara luas untuk mengevaluasi  pengaruh korosi pelumas terhadap tembaga karena umumnya mesin atau peralatan industri mengandung bagian metal yang terbuat dari tembaga.

x.

Densitas

Densitas adalah perhandingan berat dengan volume. Karena volume berubah terhadap tekanan dan suhu, maka densitas demikian pula. Densitas penting untuk menghitung volume menjadi satuan berat atau sebaliknya guna  perhitungan biaya angkutan.

Secific Gravity (SG) atau berat jenis pelumas adalah  perbandingan antara densitas pelumas terhadap densitas air. Sebagai standar, untuk pelumas digunakan SG pada 15/4°C, yang berarti pelumas diukur pada suhu 15°C, sementara air diukur pada suhu 4°C, keduanya pada tekanan atmosfer.

(17)

xi. Warna

Warna pelumas secara normal tidak ada hubungannya dengan sifat-sifat pelumasan kecuali untuk melihat adanya kontaminasi atau sebagai petunjuk untuk kesamaan dari produk bersangkutan.

1. Pelumas mesin industry a) Pelumas roda gigi

Untuk roda gigi industri yang beban/kondisi operasinya ringan dimana risiko kerusakan permukaannya relatif kecil, dapat digunakan straight mineral base oil . Untuk roda gigi seperti ini pemilihan viskositas hanya ditentukan oleh  besarnya daya yang ditransmisikan dan kecepatan putar pinionnya. Pada  pelumas roda gigi jenis tertentu berlaku ketentuan umum yaitu bila kecepatan  putar semakin tinggi diperlukan pelumas yang viskositasnya rendah, dan bila daya yang ditransmisikan makin besar diperlukan viskositas makin tinggi. Hal tersebut dapat dipergunakan terutama pada roda gigi jenis spur dengan beban rendah.

Pada kondisi operasi roda gigi sangat berat atau beban kejut besar perlu digunakantribological additives. Pada roda gigi jenis spur, helical, worm dan  bevel dengan beban berat, biasa digunakan beberapa jenis tribological additives

antara lain yang mengandung unsur sulfur dan fosfor, aditif tersebut memberikan perlindungan yang sangat baik pada sifat anti wear dan extreme  pressure pada berbagai kondisi operasi. Untuk roda gigi terbuka

dapat digunakan pelumas dengan viskositas sangat tinggi dengan sifat adhesi yang bagus.

Untuk roda gigi dengan kondisi operasi yang sangat berat (beban dan temperatur tinggi) penggunaan mineral base oil kadang-kadang tidak memadai sehingga sering digunakan syntetic base oil , antara lain polypropylene glycol (misal, shell tivela dan mobil glygoyle) capacity yang baik, viskositas indeksnya sangat tinggi, titik tuang rendah dan memiliki sifat "low frictional characteristic".

Gemuk lumas khusus dan pelumas semi fluid kadang-kadang juga digunakan pada beberapa aplikasi roda gigi industri, diantaranya pelumas akan memberikan pelumasan yang sangat memuaskan pada roda gigi dengan logarn  baja/bronze pada kondisi temperature operasi yang bervariasi. Untuk roda gigi terbuka, diperlukan pelumas yang memiliki karakteristik tahan terhadap air, anti wear dan sifat anti rust.

1) Sifat penting pelumas roda gigi

Pelumasan yang digunakan untuk roda gigi industri harus memenuhl beberapa kriteria dasar tersebut dibawah ini,

 Mencegah terjadinya keausan (wear prevention)  Mengurangi gesekan

(18)

 Mencegah scoring/scuffing dan welding  Sebagai media pendingin

 Melindungi dari karat.

Kernampuan pelumas untuk memenufhl kebutuhan dasar tersebut diatas ditentukan oleh properti dasar, yang telah tersedia  pada sifat dasar base-oilnya, sementara properties lannya terpaksa

harus dipenuhi dengan menambahlean beberapa aditif. 2) Standar unjuk kerja pelumas roda gigi

Spesifikasi atau standard performance pelumas roda gigi dikeluarkan oleh beberapa asosiasi (AGMA, US, Steel, DIN, dsb) maupun beberapa OEM terkenal, misalnya David Brown. Cincinnati Milacron dan Ford. Spesifikasi tersebut secara luas diakui dan gunakan oleh para produsen pelumas maupun para produsen gearbox.

Beberapa standar performance pelumas roda gigi industri yang umurn dipergunakan adalah berikut:

 US.Steel 224  AGMA 250.04 EP  DIN 51517 (Part 3)

 David Brown Number S 1.53 101

 b) Pelumas hidurolik 

Kemampuan pelumas hidrolik untuk melumasi mencegah korosi dan kebocoran system tergantung kepada sifat-sifat dasar yang tingkatannya dapat lebih besar atau kecil.

Bebrapa sifat penting pelumas hidrolik adalah viskositas, kestabilan oksidasi, Sifat anti aus, Demilsibility, dan air realese.

 Air release, adalah kemampuan pelumas untuk tidak membentuk buih yang stabil dengan udara, sehingga selalu membebaskan udarayang masuk. Pelumas hidrolik produksi Pertamina antara lain :

1) Turalik series ISO VG 22, 32, 37, 46, 68, 100.

2) Turalik C Series, meliputi : ISO VG5, 10, 22, 68, 100, 220 dan 320. c) Pelumas bantalan

Pelumas yang digunakan untuk melumasi bantalan yang merupakan produk Pertamina antara lain :

a) Sebana series (ISO VG 100, 220, 320, dan 680)

Minyak pelumas ini digunakan untuk berbagai kepentingan seperti untuk mesin-mesin atau peralatan dengan oil-drop atau pelumas “bath” dan pada bantalan gelincir dan bantalan gelinding pada industri.

 b) Sebana P Series (ISO VG9, 22, 32, 46, 68, 100, 150, 220, 320, 460)

Pelumas Sebana P Series merupakan minyak mineral kualitas tinggi untuk memberikan kepuasan hasil dalam pelumasannya dimana diperlukan pelumas tanpa aditif.

(19)

2. Jadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan  preventive diklasifikasikan sebagai berikut :

Inspeksi I

Reparasi kecil K Reparasi medium M Bongkar total B Contoh siklus perawatan :

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua masa (bulan) Periode antara B ke B (tahun) 0 s/d 30 B-I1-K1-I2- K2-I3-M1- I4-K3-I5- K4-I6-M2- I7-K5-I8-K6-I9-B1 … 9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1, atau dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun.

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :

a) Tipe produksi (msssal/berantai/satuan)

 b) Jenis material yang dikerjakan (baja/besi tuang/almunium/perunggu) c) Shift atau giliran kerja per hari.

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak.

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi  perusahaan secara keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang. Faktor-faktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut:

a) Tingkat kerunnitan perawatan  b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan d) Kartu riwavat mesin

e) Kernampuan personil pelkasna peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama, harus dibagi merata selarna setahun, untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata. Jumlah jam kerja orang, (man hour) setiap bulannya harus seimbang, dan

(20)

sesuai dengan.waktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi.

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka  pendek, jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang.

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin hari an yang  berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai.

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan. Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan pernberian pelumas. Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin tersebut.

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral, harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut.

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan, sehingga tidak terjadi bentrokan.

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan ; berapa lama dan berapa hari  perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan perawatan tersebut dapat direncanakan. Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa penambahan, perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan

kebersihan peluncur-peluncur.

A. Merawat mesin

Beberapa hal yang perlu dilakukan dan termasuk kedalam bagian perawatan mesin diantaranya :

a) Bersihkan bidang cekam pada benda kerja dan alat cekam sebelum dilakukan pengikatan benda, hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan  pada permukaan alat cekam.

 b) Bersihkan pula bidang pengikatan alat potong.

c) Gunakan cairan pendingin yang sesuai dengan kebutuhan selama proses  pemotongan.Menyimpan semua peralatan (alat penandaan, alat ukur, alat  potong, dan peralatan pembantu lainnya) secara teratur dan benar.

d) Periksa kondisi mesin sebelum dan sesudah digunakan.

e) Setelah selesai bekerja, bersihkan semua peralatan yang digunakan dan simpan kembali di tempat semula secara teratur dan benar.

f) Matikan semua saklar listrik yang berhubungan dengan mesin.

g) Bersihkan mesin dari semua kotoran dan air yang tergenang terutama pada  bagian permukaan mesin yang tidak dicat.

(21)

i) Tutup mesin dengan sarung pelindung.

c. Rangkuman

1) Teknik Perawatan Mesin

Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna mesin yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat  berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.

Kegiatan perawatan meliputi :

a) Perawatan peralatan dan perlengkapan  b) Pengantian dan distribusi dari utilitas

c) Inspeksi dan pelumasan

Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu perawatan rutin, perawatan  periodic, perawatan berencana, perawatan pencegahan, tindakan perbaikan,

dan overhaul.

2) Jenis-Jenis Minyak Pelumas a) Jenis bahan pelumas

1) Pelumas mineral, 2) Pelumas sintesis,

3) Pelumas yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan 4) Pelumas hewani,

b) Kegunaan pelumas

1) Mencegah atau mengurangi keausan 2) Mengendalikan kotoran

3) Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi  pelumas

4) Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin, 5) Mencegah terbentunya busa dalam proses sirkulasi pelumas c) Sifat-sifat pelumas

1) Viskositas 2)  Pour Point 

3) Stabilitas terhadap oksidasi 4) Total Base Number 

5) Total Acid Number  6) Sifat anti karat 7)  Demulsibility

8)  Flash Point  dan Fire Point  9) Copper Strip Corrosion 10) Densitas

(22)

d) Pelumas mesin industry 1) Pelumas roda gigi 2) Pelumas hidurolik 3) Pelumas bantalan

3) Jadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan  preventive adalah Inspeksi (I), reparasi kecil (K), reparasi medium (M), dan  bongkar total (B)

Faktor-faktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan jadwal  perawatan mesin adalah sebagai berikut:

a) Tingkat kerumitan perawatan  b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan d) Kartu riwavat mesin

e) Kernampuan personil pelkasna peawatan mesin 4) Penyetelan dan Perawatan Mesin

Penyetelan mesin dilakukan sebelum mesin dipasang pada tempatnya atau sebelum digunakan, sedangkan perawatan dilakukan selama mesin berada di bengkel dan digunakan.

Tes Formatif  Tes tertulis

1) Kegiatan perawatan meliputi

a) Perawatan peralatan dan perlengkapan, penggantian dan distribusi dari utilitas, inspeksi dan pelumasan.

 b) Perawatan peralatan dan perlengkapan, perawatan rutin, dan  periodic.

c) Perawatan penggantian dan distribusi dari utilitas, perawatan  berencana, dan perawatan berkala.

d) Inspeksi dan pelumasan, perawatan pencegahan dan overhaul. 2) Berikut ini merupakan tujuan perawatan mesin, kecuali :

a) Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan memberikan tugas pekerjaan yang jelas.

 b) Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan memperpanjang umur mesin.

c) Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan membuat aman kondisi pekerjaan.

d) Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan menjamin keselamatan operator mesin.

(23)

a) Perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula.

 b) Tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya.

c) Perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap saat dan sifatnya terus menerus serta sistematis.

d) Perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total..

4) Yang dimaksud overhaul adalah :

a) Perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap saat dan sifatnya terus menerus serta sistematis.

 b) Perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula.

c) Tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya.

d) Perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total..

5) Yang termasuk kedalam alat bantu pemeliharaan ialah : a) Jenis kunci, pas, ring, sok, dan kunci L

 b) Jenis hekker ( kecuk, sedang dan besar )

c) Jenis obeng ( biasa ,kembang, dan obeng tekan ) d) Peralatan hand press

6) Berikut adalah jenis-jenis bahan pelumas, kecuali : a) Bahan mineral

 b) Bahan nabati c) Bahan sabun d) Bahan hewani

7) Berikut ini adalah kegunaan pelumas, kecuali : a) Mencegah atau mengurangi keausan mesin  b) Memperpanjang usia mesin.

c) Mengendalikan kotoran

d) Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi pelumas

8) Yang dimaksud viskositas adalah :

a) Ketahanan fluida untuk mengalir.

 b) Temperatur terendah dirnana pelumas masih dapat mengalir. c) Kemudahan untuk terpisah dari air.

d)  K ernarnpuan pelumas menetralisasi asam hasil oksidasi, 9) Yang dimaksud pour point  adalah :

a) Ketahanan fluida untuk mengalir.

 b) Temperatur terendah dirnana pelumas masih dapat mengalir. c) Kemudahan untuk terpisah dari air.

(24)

d)  K ernarnpuan pelumas menetralisasi asam hasil oksidasi, 10) Urutan logis dari siklus perawatan adalah :

a) Reparasi kecil, inspeksi, reparasi medium, dan bongkar total.  b) Reparasi medium, inspeksi, reparasi kecil, dan bongkar total. c) Inspeksi, reparasi kecil, reparasi medium, dan bongkar total. d) Bongkar total, Iinspeksi, reparasi kecil, dan reparasi medium.

(25)

BAB 3 KESIMPULAN

1. Computer Numerical Control / CNC (komputer kontrol numerik) merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh  perintah yang diprogram dalam bentuk kode angka dan disimpan dimedia  penyimpanan.

2. Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari  bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak. 3. Terdapat dua jenis mesin CNC antara lain: Mesin Bubut CNC dan Mesin

Frais CNC.

4. Komponen yang terdapat pada mesin CNC antara lain: PC (personal Computer), program, motor listrik servo, motor listrik, pahat, dudukan dan  pemegang.

5. Terdapat dua jenis pengoperasian mesin CNC antara lain: sistem absolut dan system increment.

(26)

DAFTAR PUSTAKA http://harisok.blogspot.com/2010/05/konsep-dan-definisi-mesin-cnc.html http://id.wikipedia.org/wiki/CNC http://mesincnc.net/ http://miminsilimin.blogspot.com/2009/04/mesin-cnc.html mesin2001.blogspot.com/2007/05/mesin-bubut.html www.geocities.com/hari_seputro/mesin_cnc

Gambar

Gambar 1 Mesin CNCGambar 1 Mesin CNC 2.
Gambar 2 Mesin bubut CNC
Gambar 4 Tampilan Monitor Training Unit CNC
Gambar 6 Tampilan program CAM
+2

Referensi

Dokumen terkait

J.E. Populasi nyamuk Culex diperbanding- kan dengan populasi nyamuk lainnya. Di sini tampak bahwa pengambilan lokasi menurut daerah endemis dan "silent"

Hasil analisis data pada penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis yang menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana dengan bantuan program komputer SPSS 15.0

Tanzimat fermanı ile ilk kez Osmanlı vatandaşlarının aralarında din farkı gözetilmeden ceza hukuku alanında aynı hak ve güvencelere sahip olduğu pozitif

E-mail memberikan kemampuan untuk mengirim pesan tertulis melalui jarak pendek atau jarak jauh serentak, dengan menggunakan mikrokomputer atau terminal yang ditempelkan ke

Tindakan atau perilaku kesehatan terjadi setelah seseorang mengetahui stimulus kesehatan, kemudian mengadakan penilaian terhadap apa yang diketahui dan memberikan respon batin

Judul Tesis : PENGARUH MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA HOTEL INNA DHARMA

Berdasarkan data yang diperoleh pemakai- an ejaan yang menyimpang dari kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan terdapat pada (1) penulisan kata dan (2) pemakaian tanda

Salah Satu upaya dalam penanggulangan tindak pidana narkotika jenis baru yang dapat dilakukan oleh Direktorat Reserse Narkoba adalah menggunakan cara penyamaran