• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM b1e0c646bc BAB VIIBab 7 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM b1e0c646bc BAB VIIBab 7 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN1"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

7.1.

ARAHAN KAWASAN STRATEGIS RTRW KABUPATEN PASURUAN

Kawasan strategis dibedakan berdasarkan kewenangan pengelolaannya meliputi

Kawasan Strategi Nasional (KSN), Kawasan Strategi Provinsi (KSP) dan Kawasan Strategi

Kabupaten (KSK).

Untuk lebih jelasnya mengenai kewenangan pada tiap-tiap wilayah tersebut dapat

dilihat dibawah ini:

1. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan

negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Penetapan Kawasan Strategi Nasional (KSN) menjadi kewenangan dan ditetapkan

oleh Pemerintah pusat berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap

ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Penetapan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Penetapan

Kawasan Strategi Kabupaten (KSK) menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB 7

(2)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

A. Ketentuan Umum Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten

Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah penataan ruangnya

diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten

terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis

kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis.

Kawasan strategis kabupaten berfungsi:

1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam

mendukung penataan ruang wilayah kota;

2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan

kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terahadap wilayah kabupaten bersangkutan;

3. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak terakomodasi di dalam

rencana struktur dan rencana pola ruang;

4. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten; dan

5. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.

Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:

a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;

b. Nilai strategi dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi

penanganan kawasan;

c. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap

tingkat kestrategian nilai ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan;

d. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan

e. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria:

1). Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang

memiliki kekhususan;

2). Memperhatikan kawasan strategi nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi

yang ada di wilayah kabupate;

3). Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki

(3)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

antara pemerintahan pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah

kabupaten/kota yang jelas;

4). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai

kegiatan ekonomi yang memiliki:

a. Potensi ekonomi cepat tumbuh;

b. Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;

c. Potensi ekspor;

d. Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;

e. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;

f. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka

mewujudkan ketahanan pangan;

g. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka

mewujudkan ketahanan energi; atau

h. Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam

wilayah kabupaten.

5). Merupakan kawasan budidaya maupun kawasan lindung yang memiliki nilai strategis

sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang merupakan: a. Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;

b. Prioritas peningkatan kualitas sosial budaya;

c. Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;

d. Tempat perlindungan peninggalan budaya;

e. Tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.

6). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya

sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain

kawasan yang memiliki:

a. Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi, pengembangan antariksa;

b. Sumber daya alam strategis;

c. Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa; d. Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau

e. Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

7). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain merupakan:

(4)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

b. Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau

fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

c. Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang

setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;

d. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro; e. Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;

f. Kawasan rawan bencana alam; atau

g. Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai

dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

8). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan

kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan

9). Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam

rencana struktur ruang dan rencana pola ruang; 10).Mengikuti ketentuan pemetaan kawasan strategis.

Dengan demikian maka kawasan strategis kabupaten ditetapkan sesuai penjabaran,

sebagai berikut:

1. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertahanan Dan Keamanan

Kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang ada di

Kabupaten Pasuruan adalah berupa kawasan militer, yang pengelolaannya tidak berada

di bawah kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan, tetapi Pemerintah Pusat sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku khususnya PP Nomor 26 Tahun 2008 Pasal

81.

Penetapan kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan di

Kabupaten Pasuruan, didasarkan kepada penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang meliputi:

a. Kawasan YONKAV VIII di Kecamatan Beji;

b. Kawasan penunjang fasilitas TNI – AL, STASCAR di Desa Gerongan, Kecamatan

Kraton;

c. Kawasan TNI AU Raci di Kecamatan Rembang dan Kraton;

d. Kawasan BRIMOB Watukosek di Desa Watukosek, Kecamatan Gempol;

e. Kawasan Latihan Tembak di Kecamatan Gempol; f. Kawasan PUSLATPUR TNI-AL Kecamatan Lekok.

Selain itu, terdapat beberapa instalasi militer lain yang tidak berwujud kawasan,

(5)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Selanjutnya dalam pola ruang wilayah Kabupaten Pasuruan, kawasan ini juga

dapat disebut sebagai kawasan khusus, karena memiliki karakter dan perlakuan bersifat khusus/spesifik. Sifat khusus tersebut terkait dengan adanya kebutuhan untuk menjaga

kerahasiaan sebagian informasi untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

Berdasarkan karakter dan kewenangan pengelolaan kawasan seperti yang telah

disebutkan maka pemanfaatan ruang sebagai fungsi lainnya dilakukan melalui koordinasi

dan kesepakatan bersama antara pemerintah daerah/masyarakat yang akan memanfaatkannya. Beberapa hal yang memungkinkan untuk dikembangkan, diantaranya

pemanfaatan lahan terbuka sebagai lahan pertanian, kerjasama penyediaan fasilitas

maupun prasarana kawasan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan sifat yang khusus itu pula, maka dalam upaya penanganan/pengelolaan di sekitar kawasan strategis pertahanan dan keamanan

Kabupaten Pasuruan dilakukan dengan cara:

a. Membatasi antara lahan terbangun disekitar kawasan Hankam dengan kawasan

lainnya yang belum terbangun sehingga diperoleh batas yang jelas dalam pengelolaannya;

b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif didalam dan disekitar kawasan

strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;

c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang memisahkan

kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya terbangun;

d. Menetapkan kawasan Hankam pada kawasan yang saat ini merupakan kawasan bagi kegiatan militer, namun secara khusus apabila diperlukan pengembangan atau

relokasi dapat dilakukan koordinasi antara Pemerintah dengan Departemen

Pertahanan.

Gambar 7.1. Kawasan TNI AU RACI di Kecamatan Rembang &

(6)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

2. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

Penetapan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan pertumbuhan

ekonomi, meliputi pengembangan kawasan yang memiliki nilai strategis dan tingkat pengembangan yang diprediksi dapat memacu perkembangan wilayah sekitarnya,

meliputi:

Kawasan Peruntukan Industri

Salah satu kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi yang

dikembangkan dibawah kewenangan Kabupaten Pasuruan adalah Pengembangan

kawasan dengan peruntukan industri, baik kawasan industri seperti PIER, maupun kawasan peruntukan industri yang tersebar proporsional di seluruh Wilayah Kabupaten

Pasuruan termasuk Kawasan Industri UMKM Meubel di Kecamatan Rejoso-Winongan.

Terkait dengan nilai strategis kawasan industri, maka pengembangannya

diarahkan sebagai berikut:

1. Pemantapan kawasan industri eksisting melalui upaya mempertahankan kawasan

dan mendukung keberlanjutannya;

2. Meningkatkan pelayanan sarana prasarana kepada kawasan dan kegiatan yang

sedang maupun diharapkan berkembang pada kawasan yang dimaksud;

3. Melakukan akomodasi dan mengarahkan minat investor kepada kawasan-kawasan

peruntukan industri yang dikembangkan;

4. Mengakomodasi dan mengupayakan kegiatan industri yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan lainnya di Kabupaten Pasuruan sebagai upaya meningkatkan gerak

roda perekonomian wilayah.

5. Pengembangan lebih lanjut terhadap kawasan industri yang ada dengan

mempertimbangkan pengembangan kawasan sekitarnya serta keterkaitannya secara

regional.

6. Perlu adanya pengendalian terhadap kawasan Industri, maupun kawasan dengan

peruntukan industri agar menjadi suatu kawasan yang terintegrasi agar dalam

pengembangannya terkendali dan tertata dengan baik, membentuk suatu keterhubungan yang bernilai positif bagi perkembangan wilayah pada sekitar

(7)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Kawasan di Sekitar Interchange

Pengembangan kawasan di sekitar interchange yaitu Kawasan sekitar interchange

Gempol, Bangil, Pandaan, Rembang-Kraton, Purwodadi dan Grati.

Kawasan Agropolitan

Kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi selanjutnya yaitu

kawasan agropolitan. Kawasan agropolitan merupakan sebuah sistem terkait kegiatan

agropolitan yang melibatkan berbagai kegiatan dan kawasan secara saling terkait.

Penetapan kawasan agropolitan di beberapa kecamatan diantaranya, kecamatan Tutur, Pasrepan, Puspo, Tosari, Kejayan, dan Wonorejo dengan pusat collecting distribusi di

Pasrepan, serta terdapatnya keterdekatan/keterkaitan lokasi dengan interchange Grati

sebagai penghubung kawasan agropolitan.

Kawasan ini ditetapkan dengan pertimbangan kawasan tersebut memiliki potensi yang cukup besar di bidang pertanian serta dapat mempengaruhi perkembangan

kawasan dan kegiatan lainnya baik di dalam kawasan maupun dalam konteks wilayah

Kabupaten Pasuruan.

Pengembangan kawasan agropolitan tidak terlepas dari struktur dan pengembangan wilayah Kabupaten Pasuruan serta skenario pengembangan wilayah

secara umum. Adapun pengembangan kawasan agropolitan sebagai sebuah kawasan

yang bersifat strategis diarahkan pada kawasan pusat kegiatan, yaitu di Kecamatan

Pasrepan. Terkait dengan hal tersebut, maka pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Pasuruan dapat digambarkan secara keruangan seperti pada gambar dibawah

ini.

(8)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Gambar 7.3. Kawasan Strategis dengan Fungsi Pengembangan Kawasan Ekonomi

(Kawasan Agropolitan) di Kabupaten Pasuruan

Selanjutnya, upaya-upaya pengelolaan yang dapat dilakukan pada kawasan

agropolitan adalah:

1. Pengembangan kegiatan agropolitan meliputi kawasan yang cukup luas dan memiliki

sistem pelayanan berjenjang, sehingga dalam kawasan yang termasuk dalam

pengembangan agropolitan juga dikembangkan sistem keterkaitan antara pusat

maupun sub pusat serta wilayah pendukungnya. Pengembangan struktur maupun sistem pelayanan kegiatan agropolitan dilakukan secara terintegrasi dengan

pengembangan struktur ruang wilayah Kabupaten.

2. Pengembangan dan penataan ruang kawasan pusat agropolitan beserta kegiatannya

dalam rangka menunjang kegiatan agropolitan yang dikembangkan;

3. Pengembangan kawasan agropolitan setidaknya menyangkut pengembangan

kegiatan pertanian secara luas, pengembangan agroindustri, agrobisnis dan

(9)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

4. Pengembangan dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang Kawasan

agropolitan, diantaranya menyangkut tentang produksi, pemasaran, akses dan pengairan, serta lainnya yang terkait;

5. Pengembangan kawasan agropolitan juga memperhatikan kegiatan dan kawasan

lainnya sebagai satu kesatuan dalam pengembangan wilayah kabupaten.

Kawasan Pendidikan Airlangga City

Kawasan pendidikan Airlangga City yang berada di Kecamatan Gempol,

Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan berbasis pendidikan dan konservasi alam,

sebagai salah satu pemicu kawasan dan juga berfungsi pengendalian. Kegiatan pendidikan yang akan dikembangkan di Airlangga City tersebut merupakan kegiatan

pendidikan tinggi berskala luas dan memiliki jangkauan pelayanan hingga tingkat

nasional.

Terkait dengan pengaruh yang sangat mungkin ditimbulkannya, sekaligus untuk

mengantisipasi perkembanganya, maka Kawasan pendidikan Airlangga City diarahkan

sebagai kawasan strategis Kabupaten Pasuruan dengan pengelolaan sebagai berikut:

1. Pengembangan kawasan sekitar pengembangan Airlangga City dalam rangka mendukung kegiatan utama di kawasan sekitarnya;

2. Pengendalian kegiatan pada kawasan di sekitar Airlangga City dan kawasan yang

terdampak dari kegiatan utama terutama pada sepanjang akses utama dan kawasan

lindung;

3. Pengembangan kegiatan-kegiatan yang dapat berjalan sinergi dengan kegiatan

pendidikan dengan tetap memperhatikan peruntukan ruang utama lindung dan

budidaya; dan

4. Pengembangan sarana prasarana penunjang kegiatan yang dikembangkan di sekitar

kawasan Airlangga City.

Gambar 7.4.

Kawasan Strategis dengan Fungsi Pengembangan Kawasan Ekonomi, yang salah

(10)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Kawasan Pesisir

Pengembangan kawasan pesisir sebagai salah satu kawasan strategis yang

dikembangkan dengan upaya untuk memaksimalkan potensi perikanan lokal yang ada, dan mengurangi kemiskinan serta konflik sosial.

3. Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam

dan/atau Teknologi Tinggi

Penetapan kawasan strategis untuk kepentingan pendayagunaan sumberdaya

alam dan/atau teknologi tinggi meliputi kawasan pengembangan Stasiun Pengamat

Dirgantara di Desa Watukosek Kecamatan Gempol, yang dimilik oleh LAPAN Indonesia, serta Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati di Kecamatan

Lekok. Kawasan strategis ini merupakan kawasan strategis propinsi yang kewenangannya

berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Upaya penanganan/pengelolaan di sekitar Kawasan strategis untuk kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi dilakukan dengan cara:

a. Kawasan Pengembangan Stasiun Pengamat Dirgantara merupakan Kawasan Strategis

Nasional yang dikelola oleh LAPAN dan kewenangan pengelolaan berada pada

Pemerintah;

b. Membatasi antara lahan terbangun disekitar kawasan strategis dengan kawasan lainnya yang belum terbangun sehingga diperoleh batas yang jelas dalam

pengelolaannya;

c. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif disekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pengembangan pendidikan dan penelitian yang

dikembangkan di dalam lokasi;

d. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di

sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya terbangun, dalam upaya untuk

melindungi asset negara tetapi juga mensinergikan kesinambungan antar kawasan

budidaya yang berbatasan.

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Sosio-Budaya

Penetapan strategis kabupaten untuk kepentingan sosio-budaya meliputi:

a. Kawasan Candi Jawi di Kecamatan Prigen;

b. Kawasan Candi Makutoromo di Kecamatan Purwosari;

c. Kawasan Candi Sepilar di Kecamatan Purwodadi;

(11)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

e. Kawasan Candi Gunung Gangsir di Kecamatan Beji;

f. Kawasan Pertapaan Indrakila di Kecamatan Prigen; g. Kawasan Pertapaan Abiyoso di Kecamatan Purwosari;

h. Kawasan Makam Segoropuro di Kecamatan Rejoso;

i. Kawasan Vulcano Park Gunung Bromo di Kecamatan Tutur, Tosari, Puspo dan

Lumbang;

j. Kawasan Budaya Suku Tengger di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari; serta

k. Kawasan Makam Mbah Semedi di Kecamatan Winongan.

Rencana pengembangan pada kawasan ini adalah dengan melakukan pengamanan

terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai sejarah, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu dengan

membuat ketentuan-ketentuan yang perlu perhatian. Juga kawasan wisata terdapat

juga perencanaan kawasan strategisnya seperti yang terdapat di kawasan wisata “Tretes”-Prigen, Taman Safari Indonesia II dan lainnya.

Rencana pengembangan kawasan sosio-budaya sekitar candi yaitu berupa zonasi

kawasan pengembangan di sekitar candi. Pembagian zonasi kawasan bertujuan untuk

menjaga nilai historis dan menjaga kelestarian dan kealamian candi dan benda-benda

bersejarah yang ada didalamnya.

Zona kawasan sekitar candi terbagi atas 4 zona yaitu Kawasan Inti (bangunan

candi) yang tidak boleh dibangun; Buffer Zone berupa taman bunga, pagar tanaman/

pepohonan yang berfungsi meredam kebisingan dan aktivitas tinggi di sekitarnya yang dapat merusak; ruang radius (bidang transisi) yaitu kawasan peralihan dengan kegiatan

luar yang lebih tinggi intensitasnya; serta pengembangan kawasan sekitar candi untuk

menunjang kegiatan pariwisata dan perekonomian, dapat berupa kegiatan perdagangan dan jasa yang menjual hasil industri kerajinan, cinderamata dan makanan khas

Kabupaten Pasuruan dan berbagai bentuk pengembangan lainnya.

Kawasan Strategis Untuk Penyelamatan Lingkungan Hidup

Gambar 7.5.

(12)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Penetapan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan penyelamatan

lingkungan, meliputi Kawasan Pengendalian Air Bawah Tanah di Kecamatan Gempol, dan Pandaan, serta Kawasan Resapan Air di Kecamatan Gempol, Prigen, Purwosari, Tutur,

Tosari, Puspo, Pasrepan, dan Kecamatan Lumbang.

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup, antara lain adalah kawasan pelindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia, adapun kawasan pelindung dan

pelestarian lingkungan hidup adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru seluas 

5.553,6 Ha tersebar di Kecamatan Tutur, Tosari, Puspo dan Lumbang, kawasan ini merupakan kawasan strategis nasional. Adapun arahan pengelolaan Taman Nasional

Bromo Tengger Semeru, yaitu untuk menjamin keberhasilan pengelolaan Taman

Nasional, Pemerintah perlu melakukan koordinasi dengan masyarakat lokal lembaga

swadaya masyarakat (LSM), institusi penelitian, perangkat penegak hukum, maupun sektor swasta di bawah naungan Departemen Kehutanan.

Kriteria Penetapan Kawasan Taman Nasional (TN) adalah sebagai berikut:

1. Kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami;

2. Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun

satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami;

3. Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;

4. Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai pariwisata

alam;

5. Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam Zona Inti, Zona Pemanfaatan, Zona

Rimba dan Zona lain yang karena pertimbangan kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan penduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya

pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan sebagai

zona tersendiri.

Kawasan taman nasional dikelola oleh pemerintah dan dikelola dengan upaya pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Suatu

kawasan taman nasional dikelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun

berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya.

1. Melakukan kerjasama dengan kabupaten yang menjadi bagian dari keberadaan Taman nasional seperti Kabupaten Malang, Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang

dalam hal pengelolaan untuk menjaga kelestarian Taman Nasional.

(13)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

3. Mengusahakan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pemanfaatan sumber daya

dari dalam Taman Nasional secara efektif dan berkelanjutan. 4. Mengembangkan dan mengelola wisata alam secara berkelanjutan.

5. Melakukan pemantauan habitat, serta mengembangkan rencana penelitian untuk

menjelaskan permasalahan-permasalahan kunci pengelolaan Taman Nasional.

6. Mengembangkan fasilitas untuk pendidikan konservasi sumber daya alam dan meningkatkan kesadaran mengenai masalah-masalah konservasi Taman Nasional.

7. Menciptakan suatu sistem pengelolaan mandiri dan berkelanjutan dengan

meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam bidang pengelolaan, dan para

pihak (seperti masyarakat lokal dan sektor wisata) memberikan kontribusi yang positif terhadap pengelolaan Taman Nasional.

Upaya penanganan/pengelolaan kawasan strategis kabupaten dilakukan dengan

cara:

a. Dengan berkembangnya PIER dapat menjadi pendorong pertumbuhan wilayah di

Kabupaten Pasuruan;

b. Dengan terdapat banyaknya situs-situs cagar budaya sehingga dapat dikembangkan

sebagai salah satu pariwisata, pendidikan dan penelitian sejarah, dengan didukung oleh adanya penataan kawasan dan pengendalian kegiatan disekitarnya;

c. Pada wilayah yang sebagian besar merupakan fungsi perlindungan kawasan akan

tetapi mempunyai potensi pengembangan untuk kegiatan lain, dapat tetap

dikembangkan untuk kegiatan yang memberikan nilai ekonomi lebih, yakni dengan cara keterkaitan antar kegiatan, misalnya: pengembangan agrowisata di Kecamatan

Tosari, Kecamatan Prigen dan Kecamatan Tutur; serta

d. Dengan pengembangan sistem perdesaan dan perkotaan serta infrastruktur yang

memadai diharapkan akan dapat mengurangi kawasan tertinggal.

Secara umum, persebaran kawasan strategis yang dimaksud dapat dilihat pada

(14)
(15)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

7.2.

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD)

A. Visi

Visi Kabupaten Pasuruan : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pasuruan Yang

Lebih Maju, Mandiri, Dinamis dan Agamis, pemahaman atas pernyataan visi tersebut

mengandung makna terjalinnya sinergis dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam merealisasikan pembangunan Kabupaten Pasuruan secara terpadu. Secara filosofinya visi tersebut dapat dijelaskan melalui

makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :

1. Terwujudnya terkandung keinginan, upaya dan peran Pemerintah Daerah untuk

mengajak dan menjadikan masyarakat Kabupaten Pasuruan menjadi lebih maju,

mandiri, dinamis dan agamis.

2. Masyarakat adalah sejumlah masnusia dalam arti seluas-luasnya yang terikat oleh suatu tradisi dan budaya yang mereka anggap sama.

3. Kabupaten Pasuruan adalah suatu entitas masyarakat hukum dengan segala potensi

dan sumber dayanya dalam suatu sistem pemerintah di wilayah tertentu.

4. Lebih Maju adalah suatu kondisi kehidupan masyarakat yang lebih baik dan lebih

meningkat dibandingkan dengan kondisi sebelumnya dalam segala aspek.

5. Mandiri adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang dapat

mengembangkan dirinya sendiri secara bebas dan merdeka.

6. Dinamis adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang adaptif terhadap

perkembangan global dan regioanl yang terjado serta antisipatif terhadap berbagai ekses baik negatif maupun positif, yang mungkin akan muncul akibat dari perubahan

itu sendiri sehingga daerah dapat menempatkan diri dan berperan serta positif dan

sinergis dalam perekonomian global dan regional.

B. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata

bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diterimanya. Adpaun Misi pemrintahan Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Mewujudkan Pemerintahan yang Demokratis, Berkeadilan dan Profesional yang

(16)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

3. Pemberdayaan ekonomi dengan mengoptimalkan potensi daerah;

4. Mengoptimalkan pola kemitraan antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam berbagai bidang;

5. Menciptakan stabilitas dalam pengembangan dunia usaha (menarik investor

untuk menanamkan investasinya di Kabupaten Pasuruan);

6. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis kompetensi di lingkungan Pemerintah dan masyarakat;

7. Mensosialisasikan pembangunan politik yang sejalan dengan otonomi daerah;

8. Pembangunan wilayah melalui pendekatan lokal dan berwawasan lingkungan;

9. Peningkatan kualitas, pemerataan dan efesiensi pendidikan yang murah serta peningkatan kesejahteraan pendidik;

10.Peningkatan kualitas dan askes pelayanan kesehatan masyarakat yang murah;

11.Pemberdayaan perempuan di semua sektor;

12.Peningkatan pembinaan dan pengembangan pemuda serta olah raga untuk mencapai prestasi Nasional maupun Internasional;

13.Pelestarian nilai-nilai budaya loka;

Dari ke 13 misi diatas dapat dikategorikan secara ringkas menjadi tiga misi yaitu :

1. Mewujudkan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan profesional yang didukung oleh mantapnya sistem kelembagaan dan aparatur yang berkualitas

berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuna dan teknologi yang berbasis

kompetensi, iman dan taqwa.

2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat agar lebih maju, mandiri dan dinamis dengan mengoptimalkan potensi daerah, pembangunan wilayah dan kemitraan

serta pemeliharaan stabilitas pengembangan dunia usaha.

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui aksesibilitas dan kualitas

pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial serta pembinaan pemuda, pemberdayaan perempuan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.

C. Sasaran

Sasaran (objective) pembangunan daerah yang ingin dicapai Pemerintah

Kabupaten Pasuruan selama kurun waktu lima tahun sesuai dengan Visi dan Misi dikelompokkan menurut urusan kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat

kepada daerah. Adapun Kelompok peningkatan penataan wilayah didalam RPJM

Kabupaten Pasuruan masuk dalam kelompok Terselenggaranya pemerintah dan fungsi pelayanan publik yang prima secara profesional serta berlandaskan iman dan taqwa

(17)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

1. Urusan Penataan Ruang

Urusan penataan ruang dilaksanakan untuk menjamin adanya pemanfaatan lahan yang optimal di masyarakat. Oleh karena itu penyusunan tata ruang wilayah harus

dilakukan secara detail dan cermat sehingga setiap wilayah dapat memberikan

manfaat yang optimal bagi daerah.

Sasaran yang akan dicapai pada urusan penataan ruang adalah Meningkatkan penataan kawasan daerah sesuai Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, maka

tahun 2008 RTRW Kabupaten Pasuruan akan direvisi disesuaikan dengan sistem tata

ruang yang ada mengikuti dinamika perkembangan masyarakat dalam memanfaatkan ruang. Dalam implementasinya, peraturan ini harus dikawal khususnya dalam hal

pemanfaatan ruang wilayah oleh masyarakat. Maka peran dari penyusunan RTRW

Kabupaten Pasuruan Tahun 2008 harus disertakan pola pemanfaatan ruang sesua

dengan muatan UU penataan ruang yang baru mencakup kawasan-kawasan strategis, kawasan rinci.

2. Urusan Perencanaan Pembangunan

Urusan perencanaaan pembangunan dalam rangka menyiapkan dokumen

perencanaan daerah yang transparan, responsif, efesien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan. Perencanaan daerah yang

dimaksud adalah perencanaan jangka panjang, menengah dan tahunan. Selain itu

untuk memperoleh kualitas perencanaan yang baik maka diperlukan proses

penelitian dan pengembangan terhadap hal-hal yang dianggap penting bagi daerah. Sasaran yang hendak dicapai pada urusan perencanaan pembangunan adalah

Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif, efesien dan

efektif. Dengan adanya keterbatasan sumber daya daerah baik SDM maupun

keuangan maka perencanaan daerah harus disusun secara efektif yaitu dengan berupaya untuk menyiapkan dokumen perencanaan yang baik sesuai dengan

kemampuan SDM dan keuangan yang ada.

7.3.

Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

Kabupaten Pasuruan belum memiliki perda BG

7.4.

Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum

Kabupaten/Kota (RISPAM)

(18)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

7.5.

Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

7.6.

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Kabupaten Pasuruan belum memiliki dokumen RTBL

7.7.

Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

7.8.

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan

Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

(19)

B a b - 7Keterpaduan Strategi Pengembangan

Contents

7.1. ARAHAN KAWASAN STRATEGIS RTRW KABUPATEN PASURUAN ... 1

7.2. Ketentuan Umum Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten ... 2

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertahanan Dan Keamanan ... 4

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi ... 6

5.2.1 Kawasan Peruntukan Industri ... 6

5.2.2 Kawasan di Sekitar Interchange ... 7

5.2.3 Kawasan Agropolitan ... 7

5.2.4 Kawasan Pendidikan Airlangga City ... 9

5.2.5 Kawasan Pesisir ...10

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi ...10

Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Sosio-Budaya ...10

Gambar

Gambar 7.1. Kawasan TNI AU RACI di Kecamatan Rembang &
Gambar 7.3. Kawasan Strategis dengan Fungsi Pengembangan Kawasan Ekonomi
Gambar 7.4.
Gambar 7.5.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa dana talangan haji tidak serta merta men- jamin adanya kemampuan untuk menunaikan ibadah haji, karena dalam praktik dana talangan haji mengandung unsur

Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, sekolah mengupayakan pemenuhan kebutuhan dan harapan siswa, guru dan orang tua siswa; kedua, dalam mewujudkan mutu pendidikan,

Peneliti sebagai calon pendidik merasa penting untuk mengetahui metode, model, media maupun maupun strategi pembelajaran di SDN 1 Bongkang Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong

Jenis penelitian ini adalah kualitatif lapangan, dengan pendekatan emik 24 yaitu analisis sikap dan perilaku yang menekankan pada apa yang disampaikan, dipikirkan

Implementasi sistem administrasi permintaan dan pengiriman alat kesehatan pada PT. Samudra Farma Bengkulu ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah ,arian dari kesalahan pengganggu Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah ,arian dari kesalahan pengganggu

Pengisi suara dalam film animasi ini diambil dari setiap orang yang memiliki kesesuaian suara dengan tokoh animasi ini. Tahap ini memerlukan proses pemilihan