© Copyright 2013
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUTUSAN MEMBELI KARTU PERDANA PRODUK
TELKOMSEL DI SAMARINDA
Sugiyanti
1ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda serta mencari variabel mana yang paling berpengaruh.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan non probability sampling. Jenis non probability sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi liniear berganda.
Dari hasil koefisien regresi kartu perdana produk Telkomsel Y = 0,168 + 0,194 X1 + 0,311 X2 + 0,228 X3 + 0,173 X4. Nilai R (Koefisien Korelasi) yang
diperoleh sebesar 0,607 dan Nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 0,369 atau 36,9%.
Pengujian hipotesis secara keseluruhan (Uji F) kartu perdana produk Telkomsel dengan tingkat kepercayaan 95% dari tabel anovab dengan Fhitung sebesar 7,061 > Ftabel 2,46 nilai signifikansi < 0,05 sehingga membuktikan hipotesis berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan membeli secara bersama-sama diterima (H0 ditolak dan Ha diterima).
Hasil Pengujian dengan Uji t diketahui bahwa variabel harga merupakan variabel yang paling signifikan pengaruhnya terhadap keputusan membeli kaertu perdana produk Telkomsel di Samarinda.
Dari penjelasan diatas penulis menyarankan bahwa Promosi Kartu Halo hendaknya lebih maksimal dengan dengan cara menunjukkan keunggulan dari kartu tersebut untuk dapat diinformasikan ke konsumen dengan baik dan terus mempertahankan strategi harga dengan memberikan variasi harga yang lebih menarik sehingga tetap kompetitif.
Kata Kunci : Produk, Harga, Tempat, Promosi dan Keputusan Membeli
PENDAHULUAN
Penggunaan handphone oleh masyarakat saat ini tidak terlepas dari pemilihan jaringan kartu operator yang terdiri dari dua jenis yaitu GSM (Global System for Mobile communication) dan CDMA (Code Devison Multiple Access).
Perusahaan telekomunikasi yang menggunakan jaringan berbasis GSM diantaranya Telkomsel, Indosat dan XL. Perusahan telekomunikasi yang
menggunakan jaringan berbasis CDMA diantaranya Telkom Flexi, Esia, CDMA Star One, dan Fren-Mobile 8.
Telkomsel adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang telekomuniksi seluler GSM yang memfokuskan pada penyediaan sarana komunikasi berbasis teknologi satelit.
Produk Telkomsel juga sudah banyak digunakan masyarakat, seperti KartuHalo (pasca bayar), simPATI dan Kartu AS (prabayar) dimana ketiga produk tersebut sama-sama diminati.
Pada tahun 2010 Telkomsel meliki total pelanggan sekitar 93 juta pelanggan. Bila dirinci jumlah tersebut termasuk 2,1 juta pelanggan KartuHalo, 62 juta pelanggan simPATI, dan 28,9 juta pelanggan kartu AS . Jumlah pelanggan KartuHalo pada tahun 2011 meningkat menjadi 2,2 juta pelanggan dan ditahun 2012 KartuHalo mengalami peningkatan kembali dengan jumlah 2,5 juta pelangga, walaupun KartuHalo setiap tahun mengalami kenaikan jumlah pelanggan tetapi hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 2% dari total pelanggan Telkomsel yang mencapai 110 juta nomor, selebihnya atau sekitar 98% pelanggan simPATI dan kartu AS.
Bagi industri perusahaan telekomunikasi yang terpenting adalah bagaimana memahami keinginan konsumen atau calon konsumen, termasuk keinginan dan kebutuhannya. Memahami perilaku konsumen tidaklah mudah, banyak faktor yang mempengaruhi, sehingga dengan memahaminya perusahaan dapat menyusun perencanaan, strategi dan program-program pemasaran sehingga meraih keunggulan daya saing bagi produk yang ditawarkannya.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Kotler (2007:23) mengemukakan “Bauran pemasaran didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuannya”. Apabila suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya maka kelangsungan hidup perusahaan dapat berlangsung terus-menerus.
Bauran pemasaran (Marketing Mix) selain digunakan perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi dan melayani kebutuhan serta keinginan konsumen, juga dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dan usaha dalam mendapatkan posisi yang kuat dipasar. Sebuah produk yang baik diharapkan pula dapat dijadikan solusi bagi konsumen dalam mengatasipemenuhan kebutuhannya, walaupun kebutuhan pada setiap manusia memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda.
Pengertian Perilaku Konsumen
Setiap perusahaan selalu mengembangkan suatu produk, tetapi pengembangan suatu produk itu tidak bisa dijadikan tolak ukur dalam menjaring
konsumen dengan mempelajari perilaku tersebut sehingga perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk memberikan apa yang konsumen inginkan.
Mowen (2002:6) mengemukakan perilaku konsumen (consumer behavior)
didefinisikan sebagai study tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Dalam memahami perilaku konsumen, perusahaan memang mengalami kesulitan karena selera konsumen dari waktu ke waktu selalu berubah. Faktor tempat dan persepsi yang berbeda juga dapat menjadi kendala bagi perusahaan dalam memahami perilaku konsumennya.
Proses Keputusan Pembelian
Proses keputusan pembelian merupakan salah satu kunci utama dari suatu pemasaran. Hal ini dikarenakan bahwa segala barang dan jasa yang telah dipersiapkan sedemikian rupa dengan berbagai strategi dan program pemasaran tidak akan berarti apa-apa kalau tidak mendapat respon dari konsumen sebagai pembeli.
Menurut Kotler yang dikutip oleh Tjiptono(2008:20) menyatakan ada lima macam peranan seseorang dalam pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk, yaitu : Pemrakarsa (initiator), Pemberi pengaruh (influencer), Pengambilan keputusan (decider), Pembeli (buyer), Pemakai (user),
Dari beberapa komponen di atas, dapat disimpulkan jika dalam proses pengambilan keputusan sering memilki dua perantara atau pihak yang saling terlibat dalam proses pembelian tersebut.
Tugas pemasaran adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa saja yang bekerja pada tahap-tahap itu (Setiadi, 2003:16). Ada lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan yaitu : Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, dan Evaluasi Alternatif
Metode Penelitian Jenis Penelitian
Sugiyono (2006: 5) mengatakan bahwa salah satu jenis penelitian ditinjau dari tingkat ekplanasinya adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunkan metode survey. Penelitian deskriftif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.
Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi tentang data tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Data
Agar penulis ini dapat memberikan gambaran secara ilmiah dan dapat diuraikan secara sistematis, maka pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui :
Penelitian Lapangan (Field Work Research) adalah secara langsung meninjau kelapangan atau objek penelitian untuk melihat guna memperoleh data primer yang digunakan dalam analisis dan pembahasan selanjutnya melalui metode :
a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung kelapangan untuk memperoleh data yang sesungguhnya dari perusahaan tersebut.
b. Kuisioner, yaitu pengajuan pertanyaan kepada responden sebagai data tabel
Penelitian Kepustakaan (Library Research) adalah cara penulis mengadakan penelitian untuk mendapatkan berbagai informasi yang terdapat pada literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini bersifat belum diketahui pasti jumlahnya, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Accidental Sampling
yaitu taknik penentuan sempel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/isidentil bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2002:96).
Widiyanto (2008) mengatakan bahwa dalam penentuan sampel jika populasinya besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan rumus :
n =
n = n = 96.04
keterangan :
n = Jumlah Sampel
Z = Nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel persen. Pada = 5 %, Z = 1.96
Moe = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, biasanya 10 % .
Widiyanto (2008) mengatakan bahwa jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 responden dengan penentuan sampel. Jumlah responden sebanyak 100 orang tersebut dianggap sudah representative karena sudah lebih besar dari batas minimal sampel.
Tabel 1. Hasil penyebarab Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 100
Kuesioner yang kembali 100
Respon rate 100%
Kuesioner yang tidak kembali -
Kuesioner yang kembali tetapi tidak layak digunakan -
Total kuesioner yang layak dianalisis 100
Motode dan Teknik Analisis Data
Agar data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat bagi peneliti maka data haruslah dianalisis sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Adapun metode analisi data yang akan digunakan adalah analisis regresi berganda. Tahap-tahap dalam analisis ini yaitu :
Uji Validitas
Arikunto (2006 : 168) mengatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan kesahihan suatu instrument. Validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Pengujian validitas ini menggunakan SPSS 20.
Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas
No. Indikator r hitung r tabel Keterangan
1. Produk Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 0,494 0,218 0,387 0,422 0,215 0,488 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2. Harga Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 0,491 0,366 0,528 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid 3. Tempat Indikator 1 Indikator 2 0,380 0,215 0,195 0,195 Valid Valid 4. Promosi Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 0,349 0,229 0,216 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid 5. Keputusan Membeli Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 0,481 0,541 0,275 0,559 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid
Uji Reliabilitas
Arikunto (2006 : 178) mengatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. engujian validitas ini menggunakan SPSS 20.
Tabel 3. Hasil Pengujian Reabilitas
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.800 .799 18
Dari hasil pengelolahan SPSS 20 menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel bebas. Menurut Ghozali (2009) nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk multikolonieritas adalah tidak melebihi 10 dan nilai tolerance di atas 0,10.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian VIF Tolerance
X1 (Produk) 1.247 0.802
X2 (Harga) 1.320 0.758
X3 (Tempat) 1.115 0.897
X5 (Promosi) 1.064 0.940
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20 dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi penelian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2009: 105) mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Gambar 1 Grafik Scatterplot
Dari grafik scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Uji normalitas
Ghozali (2009: 110) mengatakan bahwa uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi, model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistic pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.
Gambar 2 Grafik Nornal Probability
Ternyata koefisien Durbin-Watson besarnya 1,840 mendekati 2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4) terhadap keputusan membeli (Y) tidak terjadi autokorelasi
Uji Autokorelasi
Ghozali (2009: 111) mengatakan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(Sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .607a .369 .342 .54513 1.840
a. Predictors: (Constant), Promosi, Produk , Tempat, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Membeli
Ternyata koefisien Durbin-Watson besarnya 1,840 mendekati 2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4) terhadap keputusan membeli (Y) tidak terjadi autokorelasi
Alat Analisi dan Penguji Hipotesis
Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai variabel produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 20.
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Bebas
Koefisien
Regresi Standard
Error T hitung Signifikansi Keterangan Konstanta .168 Produk .262 .123 2.133 .035 Signifikan Harga .286 .086 3.319 .001 Signifikan Tempat .210 .079 2.651 .009 Signifikan Promosi .190 .092 2.059 .042 Signifikan F hitung : 7,061 R : 0,607 R Square : 0,369 Sig. F hitung : 0,000 F tabel : 2,46 T tabel : 1,660
Penguji Koefisiensi Korelasi (R)
Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara variabel independen yang terdiri dari variabel produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan membelian kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil pengujian Koefisiensi Korelasi (R)
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Tempat, Pr4oduk b. Dependent Variable: Keputusan membeli
Dari pengelolahan data diatas dapat diperoleh nilai koefisiensi korelasi (R) sebesar 0,607 atau 60,7% yang berarti tingkat hubungn antar termasuk pada tingkat hubungan yang kuat.
Koefisien Determinasi Parsial (R2)
Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R Square.
Tabel 8. Hasil Pengujian Koefisiensi Determinasi Parsial (R2)
Dari hasil pengelolahan data diatas diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,369 atau 36,9% memepengaruhi keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda dan sisanya 63.1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji F (Uji Serentak)
Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen (produk, harga, tempat dan promosi) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan membeli) Kartu Perdana Produk Telkomsel yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau α =
0,05. Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut :
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .607a .369 .342 .54513 .369 13.865 4 95 .000 1.840 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Change Statistics Durbi
n-Watso n R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .607 .369 .342 .54513 .369 13.865 4 95 .000 1.840
a. Predictors: (Constant), Jaminan, Kemasan, Merek, Label, Layanan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Tabel 9. Hasil Uji F
Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2,46 Fhitung diperoleh
13.865 berarti Fhitung > Ftabel dan diperoleh hasil signifikan 0,000 < 0,05 dengan
demikian menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat sehingga dapat dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima. di Samarinda.
Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap produk, harga, tempat dan promosi kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda dengan cara membandingkan nilai thitung
dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05) sehingga
diperoleh hasil perhitungan SPSS sebagai berikut : Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel Bebas
Koefisien
Regresi Standard
Error T hitung Signifikansi Keterangan Konstanta .168 Produk .262 .123 2.133 .035 Signifikan Harga .286 .086 3.319 .001 Signifikan Tempat .210 .079 2.651 .009 Signifikan Promosi .190 .092 2.059 .042 Signifikan F hitung : 7,061 R : 0,607 R Square : 0,369 Sig. F hitung : 0,000 F tabel : 2,46 T tabel : 1,660
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diterangkan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen kartu perdana produk Telkomasel sebagai berikut :
Variabel Produk (X1)
Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel produk (X1) sebesar 2,133 nilai standart koefisien beta 0,194 bila dibandingkan dengan nilai ttabel maka thitung
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 16.481 4 4.120 13.865 .000b
Residual 28.231 95 .297
Total 44.712 99
a. Dependent Variable: Keputusan membeli
Variabel Harga (X2)
Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel harga (X2) sebesar 3,319
nilai standart koefisien beta 0,311 bila dibandingkan dengan nilai ttabel maka
thitung 3,319 > 1,660, H0 ditolak dan Ha diterima artinya variabel harga secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel (Y) dibuktikan dengan α sebesar 0,001 < 0,05 Variabel Tempat (X3)
Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel tempat (X3) sebesar 2,651
nilai standart koefisien beta 0,228 bila dibandingkan dengan nilai ttabel maka
thitung 2,651 > 1,660, H0 ditolak dan Ha diterima artinya variabel tempat secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel (Y) dibuktikan dengan α sebesar 0,009 < 0,05. Variabel Promosi (X4)
Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel promosi (X4) sebesar 2,059
nilai standart koefisien beta 0,173 bila dibandingkan dengan nilai ttabel maka
thitung 2,059 > 1,660, H0 ditolak dan Ha diterima artinya variabel promosi
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel (Y) dibuktikan dengan α sebesar 0,042 < 0,05.
Pembahasan
Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara umum sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan kesetujuan yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel penelitian.
Berdasarkan hasil analisis parsial, variabel produk pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda. Hal ini dikarenakan produk kartu perdana Telkomsel seperti kartuHalo, simPATI dan kartu AS sudah tidak asing terdengar ditelinga masyarakat Samarinda dan sudah memiliki image/nama yang sudah dikenal hampir diseluruh wilayah Indonesia, karena Telkomsel merupakan pelopor telekomunikasi pertama di Indonesia sehingga telah jauh dikenal lebih lama oleh konsumen.
Berdasarkan hasil analisis pada variabel harga adalah variabel paling berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda. Penetapan harga yang dilakukan Telkomsel cukup bersaing atau terjangkau oleh konsumen, Telkomsel memberikan harga yang menarik kepada konsumen, harga produk Telkomsel sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan sehingga konsumen tertarik untuk menggunakan produk Telkomsel.
Berdasarkan hasil analisis pada variabel tempat memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda. Tempat atau lokasi perusahaan yang strategis mempermudah
konsumen dalam melakukan pembayaran ataupun penyampaian secara langsung atas keluhan-keluhan yang dihadapi. Banyaknya garai-gerai sebagai tempat pendistribusian kartu perdana produk Telkomsel secara tidak langsung memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam mendapatkan produk Telkomsel
Berdasarkan hasil analisis pada variabel promosi berpengaruh positif tetapi dengan pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan variabel lainnya. Kartu perdana produk Telkomsel khususnya Kartu Halo setiap tahun selalu melakukan promosi namun hal ini kurang menaikkan pertumbuhan pengguna kartu pascabayar dan cenderung memiliki segmen pasar yang sempit. Hal ini yang menjadikan variabel promosi berpengaruh rendah terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel.
Berdasarkan hasil anlisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel dengan menggunakan rumus regresi berganda dari variabel produk, harga, tempat, dan promosi telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat.
Koefisiensi determinasi (R2) diperoleh nilai 0,369 yang artinya variabel produk,harga, tempat, dan promosi dapat menerangkan variabel faktor-faktor bauran pemasaran dalam memutuskan membeli kartu perdana produk Telkomsel sebesar 36,9% sedangkan sisanya 63,1% dapat diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti label, kemasan, dan layanan penjual kartu perdana.
Secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari variabel produk, harga, tempat, dan promosi terhadap keputusan membeli kartu perdan produk Telkomsel. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya kartu perdana produk Telkomsel setiap tahunnya, harga yang ditawarkan semakin terjangkau serta lebih banyak bonus yang diberikan, kemudahan dalam mendapatkan kartu perdana, dan promosi yang dilakukan Telkomsel dengan menggunakan bintang yang ternama menjadi daya tarik bagi konsumen.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang telah dilakukan dan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis uji F (Uji Serentak) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel produk, harga, tempat dan promosi mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdana produk Telkomsel di Samarinda dengan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel. Dari
keempat variabel yaitu produk, harga, tempat, dan promosi bahwa variabel harga merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang paling besar
ini dibuktikan dengan produk-produk Telkomsel sudah memiliki image/nama yang sudah dikenal lama hampir diseluruh wilayah Indonesia, harga yang terjangkau sesuai dengan fasilitas dan layanan yang diberikan, tempat atau lokasi perusahan yang stategis serta kemudahan dalam mendapatkan kartu perdana produk Telkomsel yang tersedia hampir disetiap gerai ataupun counter, dan promosi yang dilakukan diberbagai media sangat bermanfaat bagi konsumen untuk lebih mengenal kartu perdana produk Telkomsel. 3. Berdasarkan uji t (parsial) terdapat pengaruh signifikan dari variabel produk,
harga, tempat, dan promosi. Dari keempat variabel tersebut, variabel harga merupakan variabel yang paling signifikan terhadap keputusan membeli kartu perdan produk Telkomsel. Terbukti dengan harga yang ditawarkan semakin terjangkau, semakin meningkatnya pengguna kartu perdana produk Telkomsel setiap tahunnya kemudahan dalam mendapatkan kartu perdana dan promosi yang dilakukan Telkomsel dengan menggunakan bintang yang ternama menjadi daya tarik bagi konsumen.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Promosi Kartu Halo hendaknya lebih maksimal dengan cara menunjukkan keunggulan dari kartu tersebut untuk dapat diinformasikan ke konsumen dengan baik.
2. Telkomsel untuk dapat terus mempertahankan strategi harga dengan memberikan variasi harga yang lebih menarik sehingga tetap kompetitif ditengah banyaknya kompetitor.
3. Diharapkan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis hendaknya dapat mengembangkan variabel penelitian dari 4P menjadi 7P sehingga mampu menghasilkan temuan yang lebih tajam dan mendalam demi kesempurnaan penelitian ini.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP UNDIP.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Dua Belas, PT Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.
Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilakun Konsumen, Jilid 1 Edisi ke 5 Erlangga, Jakarta.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi, CV Alfabeta, Bandung. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, Andi, Yogyakarta Widiyanto, Ibnu. 2008. Poiters Metodologi Penelitian Penerbit. Semarang: